Apa Itu Cacingan
Apa Itu Cacingan
CACINGAN
JANGAN REMEHKAN
Disusun oleh :
1. Putri Ariska Anggraini
(08700097)
(087000107)
3. Beni Herlingga
(08700079)
FAKULTAS KEDOKTERAN
DAFTAR ISI
COVER .
DAFTAR ISI..
ii
DATA PENYUSUN.
ISI.
DEFINISI
CACINGAN PADA ANAK-ANAK
JENIS, PENYEBARAN DAN CARA INFEKSI CACING
CACING PERUT
CACING KREMI
CACING TAMBANG
CACING GELANG
CACING CAMBUK
CACING HATI
CACING FILARIA
DAFTAR PUSTAKA
CACINGAN
Apa yang dimaksud dengan cacingan?
Cacingan adalah suatu penyakit akibat diserapnya makanan oleh cacing di dalam tubuh.
Cacingan merupakan penyakit endemik dan kronik yang sering terjadi di Indonesia.
Cacingan merupakan masalah kesehatan yang perlu penanganan serius terutama di daerah
tropis karena cukup banyak penduduk menderita cacingan.Walaupun tidak mematikan,
tetapi dapat merampas kesehatan tubuh manusia sehingga terjadi penurunan kondisi gizi
dan kesehatan masyarakat. Cacingan sering terjadi pada daerah dimana kondisi
kebersihannya kurang memenuhi standar.
Apakah penyebab terjadinya cacingan pada manusia?
Penyebab cacingan yaitu hewan parasit berukuran mikro yang mengambil makanan dari
usus yang berisi banyak sari makanan.Selain itu, dari para penderita kurang
memperhatikan kebersihan diri sendiri dan lingkungan.
Bagaimana penyebaran cacing?
Cacing tersebar di seluruh dunia. Hampir di setiap negara terdapat cacing. Macam cacing
pun beragam.Cacing meningkat ketika musim hujan. Cacing memang memerlukan
kondisi lingkungan yang basah, artinya cacing tersebut bisa tumbuh dan berkembang biak
dengan baik bila tempat hidupnya berada pada kondisi yang basah atau lembab.Pada saat
tersebut, sungai dan kakus meluap, dan larva cacing menyebar ke berbagai sudut yang
sangat mungkin bersentuhan dan masuk ke dalam tubuh manusia. Larva cacing yang
masuk ke dalam tubuh perlu waktu 1-3 minggu untuk berkembang
Apakah akibat cacingan?
Cacingan dapat berakibat fatal bagi organ tubuh yang diserang. Dari pertumbuhan fisik
yang terhambat, daya tahan menurun,karena cacing mengambil sari makanan yang
penting bagi tubuh,hingga IQ loss. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengakibatkan
penurunan kualitas sumber daya manusia. Pada anak-anak, cacingan akan berdampak
pada gangguan kemampuan dalam belajar, dan pada orang dewasa akan menurunnya
produktivitas kerja. Dampak yang paling banyak adalah anemia atau kadar haemoglobin
(Hb) rendah. Pada kondisi sangat berat, cacingan dapat menimbulkan peradangan pada
paru yang ditandai dengan batuk dan sesak, sumbatan di usus, gangguan hati, kaki gajah
dan perforasi usus. Pada keadaan ini obat cacing tidak lagi dapat membantu secara
optimal.
Bagaimana cara penularan cacing sehingga dapat menginfeksi tubuh?
Penularan selain melalui makanan yang tercemar oleh larva cacing, cacing juga
masuk ke tubuh manusia melalui kulit (pori-pori). Dari tanah, misalnya melalui kaki
telanjang tanpa alas yang menginjak larva atau telur. Larva cacing dapat masuk melalui
pori-pori dan biasanya ditandai dengan munculnya rasa gatal/erruption itch.
Setelah menembus kulit, cacing masuk ke pembuluh darah vena (balik), lalu
menuju paru-paru. Di paru-paru inilah muncul Sindroma Loffler. Anak menjadi batuk
seperti TBC, berdahak seperti asma. Ini termasuk ke dalam siklus perjalanan cacing.
Setelah itu, cacing menggigit dinding usus dan bertelur dengan cepat di usus. Di
usus inilah makanan dipecah menjadi nutrient (zat gizi elementer yang sudah bisa diserap
oleh usus). Jadi, cacing lebih suka tinggal di usus karena ia tidak bisa mencerna makanan
sendiri. Ia harus makan makanan yang sudah setengah cerna.
Seorang anak yang dalam masa pertumbuhan membutuhkan banyak nutrisi.
Nutrisi itu dibagi dua, yaitu makro nutrient (karbohidrat, lemak, protein, air) dan mikro
nutrient (vitamin dan mineral). Sedangkan nutrisi inilah yang diambil oleh si cacing. Di
dalam tubuh, cacing-cacing ini akan beranak lagi, lagi, dan lagi. Kadang-kadang, kalau
menggumpal, bentuknya seperti bola. Bisa juga terjadi erratic, cacing keluar keluar lewat
hidung atau mulut.
Bagian tubuh mana yang dapat ditempati oleh cacing?
Selain pada usus, cacing juga bisa menyebar ke organ tubuh lain, seperti hati, paru-paru,
pembuluh darah atau bagian tubuh lain terutama di tempat yang memungkinkan terjadi
perkembangan cacing.
Bagaimana cara pencegahan agar terhindar dari cacingan?
Langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari cacingan, antara lain
Menjaga kebersihan pribadi, makanan dan lingkungan dengan baik
Mencuci tangan dengan bersih terutama sebelum makan dan setelah buang air
besar,
Menggunting kuku dan hindari kebiasaan menggigit kuku
Mencuci sayur dengan bersih dan memasak daging hingga benar-benar matang
Menyediakan fasilitas jamban yang memadai, tidak membuang air besar
sembarangan
Menggunakan alas kaki bila keluar rumah dan membedakan alas kaki dalam dan
luar rumah
Sebaiknya anak-anak diberi obat cacing setiap 6 bulan sekali (obat cacing yang
dipilih
harus
dikonsultasikan
terlebih
dahulu
dengan
dokter)
Perbedaan cacingan pada anak dan dewasa adalah anak-anak masih tumbuh dan
berkembang, sementara orang dewasa sudah tidak lagi tumbuh dan berkembang. Orang
dewasa juga masih bisa survive, bisa melawan sendiri cacing yang ada
CACING PERUT
Apakah penyebab terjadinya Askariasis?
Askariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing perut (Ascaris
lumbricoides). Penyebab penyakit ini bisa karena kurangnya pemakaian jamban keluarga
dan kebiasaan memakai tinja sebagai pupuk. Di Indonesia, penderita Askariasis
didominasi oleh anak-anak.
Infeksi pada manusia terjadi melalui jalan makanan yang tercemar oleh kotoran yang
mengandung telur cacing. Telur yang tertelan akan mengeluarkan larva. Larva ini akan
menembus dinding usus masuk ke aliran darah yang akhirnya sampai ke paru paru lalu
akan dibatukan keluar dan ditelan kembali ke usus. Masuknya larva ke paru-paru
manusia disebut terinfeksi sindroma loeffler. Setelah dewasa, Ascaris lumbricoides akan
mendiami usus manusia dan menyerap makanan disana, disamping tumbuh dan
berkembang biak. Inilah yang menyebabkan seseorang menderita kurang gizi karena
makanan yang masuk diserap terus oleh Ascaris lumbricoides.
Apa saja gejala dari penyakit cacing gelang ( Askasiasis )
Rasa tidak enak pada perut (gangguan lambung)
Kejang perut, diselingi dengan diare
Kehilangan berat badan.
Demam
Apakah akibat dari infeksi cacing perut?
Akibat yang timbul dari infeksi ini antara lain anemia, obstruksi saluran empedu, radang
pankreas dan usus buntu
CACING KREMI
Penyakit akibat cacing kremi dikenal dengan Enterobiasis sebagaimana nama latin cacing
kremi yaitu Enterobious vermicularis.
Bagaimana ciri-ciri cacing kremi?
Cacing kremi (Oxyuris vermicularis) disebut juga cacing kerawit, yaitu cacing kecil halus
seperti benang, berwarna putih dengan panjang kira-kira 3-5 mm dan ekor melingkar
pada cacing jantan dan yang betina sekitar 8-13 mm dengan ekor panjang dan runcing .
Daur hidup cacing kremi bekisar antara 2 minggu sampai 2 bulan. Telur cacing
menempel pada pakaian, sprei atau mainan. Kemudian berpindah ke jari-jari anak, yang
kemudian masuk melalui mulut ke saluran pencernaan Cacing ini hidup dengan memakan
isi usus, cacing betina pindah dan bertelur di usus sebelah bawah (sekitar anus). Telur
telurnya akan merayap keluar menuju dubur sehingga menimbulkan rasa gatal. Bila
digaruk, telur bisa pecah dan larva masuk ke anus, menjadi dewasa (retrofeksi). Bila
tangan diisap (anak-anak) maka telur yang ada di ujung kuku bisa tertelan. Setelah
kopulasi, cacing jantan akan mati.
Gatal biasa terjadi pada malam hari sehingga mengganggu tidur, juga menyebabkan
iristasi kulit, pada anak perempuan kadang terjadi radang vagina. Infeksi bisa juga terjadi
melalui makanan atau debu
.
Bagaimana gejala yang ditimbulkan?
Rasa gatal yang tidak wajar di sekitar rektum
Anak rewel
Kurang tidur (rasa gatal yang menyerng pada malam hari)
Iritasi vagina (pada anak perempuan) .
Kulit di sekitar rektum lecet atau kasar akibat garukan.
Bagaimana cara terapi dan pengobatan infeksi cacaing kremi?
Pengobatan perlu pada semua anggota keluarga sebab cara penularannya melalui banyak
cara dan infeksi sering menyerang semua anggota keluarga. Terapi dengan upixon.
Bagaimana cara mendiagnosa terjadinya infeksi cacing kremi?
Cacing kremi dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam
waktu 1-2 jam setelah anak tertidu pada malam hari.
Cacing kremi berwarna putih dan setipis rambut, mereka aktif bergerak.
Telur maupun cacingnya bisa didapat dengan cara menempelkan selotip di lipatan kulit di
sekitar anus, pada pagi hari sebelum anak terbangun.
Kemudian selotip tersebut ditempelkan pada kaca objek dan diperiksa dengan mikroskop.
Komplikasi apa sajakah yang ditimbulkan akibat cacing kremi pada tubuh
manusia?
Salpingitis (peradangan saluran indung telur)
Vaginitis (peradangan vagina)
Infeksi ulang.
Apa sajakah langkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengendalikan
infeksi cacing kremi?
Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar
Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku
Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu
Mencuci jamban setiap hari
Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan
setiap benda yang dipegang/disentuhnya
Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut.
Bagaimana cara pengobata yang harus dilakukan apabila terkena infeksi cacing
kremi?
Untuk mengurangi rasa gatal, bisa dioleskan krim atau salep anti gatal ke daerah
sekitar anus sebanyak 2-3 kali/hari.
Meskipun telah diobati, sering terjadi infeksi ulang karena telur yang masih hidup
terus dibuang ke dalam tinja selama seminggu setelah pengobatan.
Pakaian, seprei dan mainan anak sebaiknya sering dicuci untuk memusnahkan
telur cacing yang tersisa.
Infeksi cacing kremi dapat disembuhkan melalui pemberian dosis tunggal obat
anti-parasit mebendazole, albendazole atau pirantel pamoat.
Seluruh anggota keluarga dalam satu rumah harus meminum obat tersebut karena
infeksi ulang bisa menyebar dari satu orang kepada yang lainnya.
CACING TAMBANG
Ancylostoma
duodenale
dapat
menghasilkan
28.000
telur
per
hari.
manusia
melalui
makanan
yang
masuk
ke
mulut.
Gejala timbul bila infeksi berat, berlangsung lama dalam bentuk reaksi alergi local pada
seluruh tubuh, anemia (kekurangan zat besi (Fe)), nyeri abdomen.
Infeksi cacing tambang ini sering terjadi pada orang dewasa yang bekerja di ladang.
Bagaimana cara mendiagnosa infeksi cacing tambang?
Jika timbul gejala, maka pada pemeriksaan tinja penderita akan ditemukan telur cacing
tambang.
Jika dalam beberapa jam tinja dibiarkan dahulu, maka telur akan mengeram dan
menetaskan larva.
Bagaimana cara pengobatannya?
Prioritas utama adalah memperbaiki anemia dengan cara memberikan tambahan
zat besi per-oral atau suntikan zat besi.
Pada kasus yang berat mungkin perlu dilakukan transfusi darah.
Jika kondisi penderita stabil, diberikan obat pirantel pamoat atau mebendazol
selama 1-3 hari untuk membunuh cacing tambang.
Obat ini tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan
janin yang dikandungnya.
Bagaimana terapi dan pencegahannya?
Terapinya menggunakan pyrantel pamoate,
Bagaimana cara mencagah terinfeksi cacing tambang?
Hati-hati bila maka makanan mentah atau setengah matang terutama
pada
CACING GELANG
Bagaimana ciri-ciri cacing gelang?
Cacing Gelang hampir tersebar di seluruh dunia, banyak ditemukan di daerah tropis
dengan kelembaban tinggi. Tempat hidup di usus halus, kadang juga di bagian usus
lainnya. Bentuk dewasa jantan lebih kecil dari betina, ukuran 10-30 cm, warna kuning
kecoklatan dan bergaris-garis halus. Manusia satu-satunya tempat cacing ini.
Bagaimana penyebaran cacing gelang?
Telur cacing gelang keluar bersama tinja penderita. Telur yang jatuh di tanah akan
tumbuh dan berkembang, jadi infektif dalam 3 minggu. Cacing gelang ini masuk ke
dalam tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi feses manusia, misalnya
melalui lalat yang menghinggapi makanan atau sayur yang terkontaminasi telur cacing
gelang yang tidak dicuci dengan bersih. Bila telur berlarva ini termakan manusia, maka
telur akan pecah di usus. Larva melalui pembuluh darah balik (vena) ke jantung, lalu
masuk paru-paru. Dari paru-paru larva menuju tenggorokan, lalu ke lambung serta ke
usus halus. Di usus halus, larva mengalami pergantian kulit dan menjadi dewasa. Cacing
betina
mulai
paru-paru dapat menyebabkan radang paru dan batuk. Sedangkan cacing gelang yang
dewasa dapat bermigrasi ke usus buntu hingga menyebabkan radang usus.
Selain itu, dapat juga menimbulkan kelainan mekanik seperti ileus karena cacing yang
bergulung-gulung berbentuk bola dan perforasi. Bisa juga ke lambung, oesophagus,
mulut, hidung, dan hati.
CACING CAMBUK
Cacing cambuk/ Trichuris trichiura
usus besar manusia bagian atas. Telur cacing cambuk berukuran 50-54 mikron. Seseorang
akan terinfeksi trikuriasis apabila tertelan telurnya.
Bagaimana penyebaran cacing cambuk di tubuh manusia?
Penyebarannya sama seperti cacing gelang. Tempat tinggal di usus besar manusia
terutama di caecum (usus besar), kadang di usus buntu. Betina bertelur 3000-10.000 butir
per hari. Telur cacing keluar bersama tinja, di tanah dalam 3-4 minggu akan berlarva. Jika
telur ini termakan, dinding telur akan pecah di usus halus dan larva keluar menuju usus
besar dan menjadi dewasa. Cacing dewasa membenamkan kepala di dinding usus besar
untuk mengambil makanan. Dari saat telur masuk sampai dewasa (mampu bertelur),
perlu waktu sekitar 1 bulan. Cacing dewasa dapat bertahan hidup dalam usus besar
manusia sampai beberapa tahun
Telur yang tertelan selanjutnya akan menetas di dalam usus halus dan hidup sampai
dewasa disana
Apa saja akibat yang ditimbulkan dari infeksi cacing cambuk?
Apabila cacing menembus mukosa usus, maka bisa terjadi proses traumatik. Cacing yang
hidup di appendiks dapat menimbulkan gejala appendicitis akut. Pada infeksi berat,
penderita akan mengeluh nyeri perut, diare dengan mukus, kotoran yang berisi sedikit
darah dan penurunan berat badan. Pada anak bisa terjadi prolaps rektum dengan cacing
tampak melekat pada mukosa. Cacing ini juga yang menyebabkan seseorang terkena
disentri dan anemia
Apa saja gejala penyakit cacing cambuk (trikuriasis)?
Nyeri di ulu hati
Kehilangan napsu makan
Diane
Anemia
Bagimana cara pengobatan infeksi cacing cambuk?
Pengobatan dengan memberikan mebendazole pada penderita
CACING HATI
Apakah yang menjadi penyebab infeksi cacing hati ini?
Infeksi cacing hati atau nama ilmiahnya Fascioliasis. Penyebab penyakit ini adalah
Fasciola, ada 2 spesies yang sering menyerang sapi, kambing maupun domba, yaitu
Fasciola hepatica dan Fasciola Gigantica.
Bagaimana ciri-ciri cacing hati?
Cacing ini berbentuk seperti daun yang pipih, dan memiliki alat isap mulut dan alat isap
perut.
Bagaimana siklus hidup cacing hati?
siklus hidup cacing hati, yaitu:
1. Telur keluar bersama kotoran dari hewan yang sudah sakit, telur ini berkembang
dan menetas menjadi myrasidium(larva yang dapat bergerak dan bersilia),
myrasidium ini dapat menembus tubuh siput.
2. Dalam tubuh siput myrasidium mengalami perkembangan yaitu sporocysta lalu
menjadi redia kemudian menjadicercaria.
3. Cercaria keluar dari tubuh siput, kemudian bergerak bebas dan menempel pada
rumput/tumbuhan air, cerkaria yang menempel erat pada rumput atau tumbuhan
air ini dinamakan metacerkaria. metaserkaria ini merupakan bentuk yang infektif
cacing hati
4. Sapi, domba, kambing bahkan manusia yang memakan tanaman yang terdapat
metacerkaria cacing hati ini dapat terinfeksi cacing hati tersebut.
Bagaimana cara pencegahan dan pemberantasan terinfeksi cacing hati?
1. Menjaga kebersihan lingkungan
2. Membersihkan sayur dengan benar sebelum memakannya lebih baik dimasak agar
sumber-sumber penyakit benar-benar mati.
3. Memberantas hama siput yang merupakan tempat perkembangan cacing ini,
Benarkah cacing hati dapat menular dengan memakan hati yang terkena cacing
ini?
Cacing hati dapat menular melalui tanaman yang mengandung metacerkaria cacing ini,
bukan memakan hati yang terkena cacing ini, lagipula tidak mungkinkan kita memakan
hati sapi ataupun domba dalam keadaan mentah. setelah proses pemaksakan cacing yang
terdapat dalam hati akan mati. ya, semoga dengan penjelasan yang sangat singkat
tersebut, teman-teman lebih bijak menanggapi suatu pemberitaan dan tidak mudah
percaya dengan isu-isu penyakit sering simpang siur.
CACING DARAH
Bagaimanakah ciri-ciri cacing darah?
Cacing darah ini parasit pada manusia, babi, biri-biri, kucing dan binatang pengerat
lainnya.
Cacing
dewasa
dapat
hidup
dalam
pembuluh
balik
(vena)
perut.
Tubuh cacing jantan lebih lebar dan dapat menggulung sehingga menutupi tubuh betina
yang lebih ramping.Cacing jantan panjangnya 9 22 mm, sedangkan panjang cacing
betina adalah 14 26 cm.
CACING PITA
Apa saja jenis cacing pita yang dapat menginfeksi tubuh manusia?
Jenis Cacing Pita yang menginfeksi manusia adalah Cacing Babi (CB), Cacing Sapi (CS),
dan taenia asiatica
Sebutkan Contoh Cestoda yang hidup dalam tubuh manusia?
a) Taenia saginata
b) Taenia solium
Bagaimana ciri-ciri cacing pita?
Cacing pita (Cestoda) memiliki tubuh bentuk pipih, panjang antara 2 - 3m dan terdiri dari
bagian kepala (skoleks) dan tubuh (strobila). Kepala (skoleks) dilengkapi dengan lebih
dari dua alat pengisap. Sedangkan setiap segmen yang menyusun strobila mengandung
alat perkembangbiakan. Makin ke posterior segmen makin melebar dan setiap segmen
(proglotid)
merupakan
satu
individu
dan
bersifat
hermafrodit.
Cacing ini biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan tanpa alat
pencernaan. Sistem eksresi terdiri dari saluran pengeluaran yang berakhir dengan sel api.
Sistem saraf sama seperti Planaria dan cacing hati, tetapi kurang berkembang.
tanpa dimasak dengan matang, maka di dalam usus sistiserkus akan tumbuh menjadi
cacing dewasa. Pada CB, manusia juga bisa terkena sistiserkus (beberasan) apabila
makanan terkontaminasi telur CB melalui sayuran mentah atau melalui kuku yang berisi
telur cacing pita dan tidak dicuci dengan bersih.
Bagaimana gejala klinis akibat terinfeksi cacing pita?
Gejala atau tanda terinfeksi cacing pita antara lain : perut terasa mulas dan mual, kadang
perih dan tajam menusuk-nusuk tetapi akan hilang sesudah makan. Selain itu muka pucat,
pusing, kurang nafsu makan, dan feses berlendir. Namun, gejala yang berat akibat kista
(beberasan) yang disebut sistiserkosis selulose dengan gejala ayan (epilepsi). Pada kulit
ditemukan benjolan kecil sebesar kacang hijau, multipel, dapat terjadi di semua bagian
tubuh.
Bagaimana terapi dan pencegahannya?
Terapi dengan Yomesan, sedangkan pencegahan dengan menyeleksi pemotongan hewan,
memasak daging sampai matang, BAB di WC dan binatang dikandangkan/diikat.
Dalam usus manusia terdapat proglotid yang sudah masak yakni yang mengandung sel
telur yang telah dibuahi (embrio). Telur yang berisi embrio ini keluar bersama feses. Bila
telur ini termakan sapi, dan sampai pada usus akan tumbuh dan berkembang menjadi
larva onkoster. Larva onkoster menembus usus dan masuk ke dalam pembuluh darah atau
pembuluh limpa, kemudian sampai ke otot lurik dan membentuk kista yang disebut
Cysticercus bovis (larva cacing). Kista akan membesar dan membentuk gelembung yang
disebut Cysticercus (sistiserkus). Manusia akan tertular cacing ini apabila memakan
daging
sapi
mentah
atau
setengah
matang.
Dinding Cysticercus akan dicerna di lambung sedangkan larva dengan skoleks menempel
pada usus manusia. Kemudian larva akan tumbuh membentuk proglotid yang dapat
menghasilkan telur. Bila proglotid masak akan keluar bersama feses, kemudian termakan
oleh sapi. Selanjutnya telur yang berisi embrio tadi dalam usus sapi akan menetas
menjadi larva onkoster. Setelah itu larva akan tumbuh dan berkembang mengikuti siklus
hidup seperti di atas
Sistiserkosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh larva dari Taenia solium.
Pada infeksi cacing dewasa, telur bisa ditemukan disekeliling dubur atau di dalam tinja.
Proglotid atau kepala cacing harus ditemukan di dalam tinja dan diperiksa dengan
mikroskop untuk membedakannya dari cacing pita lainnya.
Kista hidup di dalam jaringan (misalnya di otak) dan bisa dilihat dengan CT atau MRI.
Kadang-kadang kista bisa ditemukan pada pemeriksaan laboratorium dari jaringan yang
diambil dari bintil di kulit.
Juga bisa dilakukan pemeriksaan antibodi terhadap parasit.
Apa yang harus dilakukan untuk pengobatan infeksi Taenia solium?
Diberikan niklosamid atau prazikuantel per-oral (melalui mulut).
Babi adalah hewan yang sangat kotor, dia biasanya memakan segala sesuatu yang
diberikan kepadanya, baik kotoran maupun bangkai bahkan kotorannya sendiri atau
kotoran manusia akan dia makan. Babi memiliki tabiat malas, tidak suka cahaya
matahari, tidak suka berjalan-jalan, sangat suka makan dan tidur, memiliki sifat paling
tamak. Semakin bertambah usia, babi akan semakin bodoh dan malas, tidak memiliki
kehendak dan berjuang bahkan untuk membela diri sendiri saja enggan.
Oleh karena itu babi, banyak menimbulkan penyakit pada manusia. Babi dianggap hewan
yang tidak layak dikonsumsi
Apa akibat mengkonsumsi daging babi tanpa dimasak dengan baik?
Jika seseorang memakan daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka dinding-dinding
gelembung ini akan dicerna oleh perut manusia, dan larva-larva itu kemudian akan
tumbuh di usus manusia. Peristiwa ini akan menghalangi perkembangan tubuh dan akan
membentuk cacing pita yang panjangnya bisa mencapai 10 kaki, yang menempel di
dinding usus dengan cara menempelkan kepalanya lalu menyerap unsur-unsur makanan
yang ada di lambung. Hal itu bisa menyebabkan seseorang kekurangan darah dan
gangguan pencernaan, karena cacing ini dapat mengeluarkan racun.
Apa yang dirasakan pada tubuh bila didalam perutnya terdapat cacing?
Apabila pada diri seseorang khususnya anak-anak telah diketahui terdapat cacing ini
di lambungnya, maka dia akan mengalami histeria atau perasaan cemas. Terkadang larva
yang ada di dalam usus manusia ini akan memasuki saluran peredaran darah dan terus
menyebar ke seluruh tubuh, termasuk otak, hati, saraf tulang belakang, dan paru-paru.
Dalam kondisi seperti ini cacing tersebut dapat menyebabkan penyakit yang mematikan.
1.Cacing Trichinila Spiralis
Cacing usus halus/Trichinella spiralis
Oleh karena daging babi sebagai pembawanya, trikiniasis jarang mengonfeksi masyarakat
dengan penduduk mayoritas muslim.
Bagaimanakah ciri-ciri cacing Trichinella spiralis?
Trichinella spiralis dewasa berbentuk halus seperti rambut. Mereka hidup di dalam usus
halus dengan panjang 3-4 mm untuk cacing betina dan 1,5 mm untuk cacing jantan.
Larva cacing ini dapat menginfeksi otot sehingga terjadi nyeri otot dan radang otot.
Infeksi berat larva Trichinella spiralis, yaitu mengandung lebih dari 5.000 larva per kg bb,
dapat
menimbulkan
kematian
dalam
jangka
waktu
2-3
minggu.
Cacing ini menyerang usus halus manusia. Bagi orang yang suka mengonsumsi daging
babi yang mentah atau kurang matang, kemungkinan untuk menderita penyakit trikiniasis
lebih besar. Cacing ini ada pada babi dalam bentuk gelembung-gelembung lembut. Jika
seseorang mengonsumsi daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka gelembunggelembung yang mengandung larva cacing ini dapat tinggal di otot dan daging manusia,
sekat antara paru dan jantung, dan di daerah-daerah lain di tubuh.
Apa Akibat dari Cacing Trichinila Spiralis dalam tubuh manusia?
Penyerangan cacing ini pada otot dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan
menyebabkan gerakan jadi lambat, ditambah lagi sulit melakukan aktivitas. Sedang
keberadaannya di sekat tersebut akan mempersempit pernafasan, yang bisa berakhir pada
kematian.
Cacing Schistosoma Japonicum
Apa yang menyebabkan terserangnya cacing Schistosoma Japonicum pada tubuh
manusia?
Ini adalah cacing yang lebih berbahaya daripada cacing schistosoma yang dikenal di
Mesir. Dan babi adalah satu-satunya binatang yang mengandung cacing ini. Cacing ini
dapat menyerang manusia apabila mereka menyentuh atau mencuci dengan air yang
mengandung larva cacing ini yang biasanya datang dari kotoran babi yang masuk ke
dalamnya.
Ditubuh manusia bagian mana saja cacing Schistosoma Japonicum?
Cacing ini dapat membakar kulit manusia serta dapat menyelinap ke dalam darah, paru,
dan hati. Cacing ini berkembang sangat cepat, dalam sehari bisa mencapai lebih dari
20000 telur, yang dapat membakar kulit, lambung dan hati, terkadang dapat menyerang
otak dan saraf tulang belakang yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
2. Fasciolepsis Buski
3. Cacing Ascaris
Apa akibat Cacing Ascaris pada tubuh manusia?
Panjang cacing ini sekitar 10 inci. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru, batang
tenggorokan, dan penyumbatan lambung. Cacing ini tidak bisa dibasmi di dalam tubuh
kecuali dengan operasi
4. Cacing Anklestoma
Pada waktu apa cacing ini menyerang tubuh manusia?
Larva cacing ini masuk ke dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika seseorang
berjalan, mandi atau minum air yang tercemar.
Apa akibat cacing Anklestoma pada tubuh manusia?
Cacing ini bisa menyebabkan diare dan pendarahan di tinja, yang bisa menyebabkan
terjadinya kekurangan darah, kekurangan protein dalam tubuh, pembengkakan tubuh dan
menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan
mental, lemah jantung dan akhirnya bisa menyebabkan kematian.
5. Calonorchis Sinensis
Apa yang menyebabkan menularnya cacing ini terhadap tubuh manusia?
Ini sejenis cacing yang menyelinap dan tinggal di dalam air empedu hati babi, yang
merupakan sumber utama penularan penyakit pada manusia.
Cacing ini banyak menyerang didaerah mana?
Cacing ini terdapat di Cinda dan Asia Timur, karena orang-orang di sana biasa
memelihara dan mengonsumsi babi. Virus ini bisa menyebabkan pembengkakan hati
manusia dan penyakit kuning yang disertai diare yang parah, dan tubuh menjadi kurus
dan berakhir dengan kematian.
6. Cacing Paragonimus
Hidup dimana cacing paragonimus?
Cacing ini hidup di paru-paru babi
Banyak menyerang didaerah mana cacing paragonimus?.
Cacing ini tersebar luas di Cina dan Asia Tenggara tempat dimana babi banyak dipelihara
dan dikonsumsi.
Menyebabkan apa cacing paragonimus?
Cacing ini bisa menyebabkan radang pada paru-paru. Sampai sekarang belum ditemukan
cara membunuh cacing di dalam paru-paru. Tapi yang jelas cacing ini tidak terdapat,
kecuali di tempat babi hidup. Parasit ini bisa menyebabkan pendarahan paru-paru kronis,
dimana penderitanya akan merasa sakit, ludah berwarna coklat seperti karat, karena
terjadi pendarahan pada kedua paru.
Swine Erysipelas
suhu
tubuh
yang
tinggi.
3) Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak
kemerahandan merasa
panas.
Sedangkan gejala klinis filariasis kronis yaitu berupa pembesaran yang menetap
(Elephantiasis) pada tungkai, lengan buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
2) Tahap kedua, perkembangan cacing Filaria dalam tubuh manusia (hospes) kurang
lebih 7 bulan.
limfe
di
daerah
tersebut.
Bagaimana cara pencegahan agar seseorang tidak terserang filariasis atau penyakit
kaki gajah?
Banyak cara yang harus dilakukan, misalnya:
1) Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector, misalnya: dengan
menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kasa
nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau bakar, mengoles kulit dengan
obat anti nyamuk
2) Memberantas jentik-jentik nyamuk dengan membersihkan bak air di rumahrumah.
3) Menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
4) Membersihkan semak-semak di sekitar rumah
Bagaimana cara pengobatan filariasis?
Selama lebih dari 40 tahun untuk pengobatan filariasis, baik secara perorangan maupun
untuk pengobatan masal dalam jangka panjang, digunakan DEC (Diethil Carbamazine
Citrate). DEC bersifat membunuh mikrofilaria juga makrofilaria atau cacing dewasa.
Sehingga sampai saat ini DEC merupakan satu-satunya obat penyakit kaki gajah
(filariasis) yang efektif, aman dan relatif murah. Pada pengobatan perorangan bertujuan
untuk menghancurkan parasit dan mengeliminasi, guna mengurangi atau mencegah
kesakitan. Aturan dosis yang dianjurkan untuk 6 mg/kg berat badan/hari, selama 12 hari
diminum sesudah makan, dalam sehari 3 kali.
Pada pengobatan masal (program pengendalian filariasis), digunakan pemberian DEC
dosis rendah, dengan jangka waktu pemberian yang lebih lama, misalnya:
Dalam bentuk garam DEC 0,2% - 0,4% selama 9 - 12 bulan.
Untuk orang dewasa digunakan 100mg/minggu selama 40 minggu.
DAFTAR PUSTAKA
Arnott SA, Barber I & Huntingford FA 2000. Parasite-associated growth enhancement in
a fish-cestode system. Proc. Roy. Soc. B. 267: 657-663.
Barber I, Downey LC and Braithwaite VA. 1998. Parasitism oddity and mechanism of
shoal choice. Journal Fish Biology. 53:1365-1368.
Barber I 1997.
plerocercoid burden in small fersh water fish. Journal Fish Biology 51:654-658.
Borucinska dan Dunham A. 2000. Blue shark, Prionacea glauce infected by Tentacularia
sp. Journal of fish diseases. 23:353-359.
Hickman CP 1967. Invertebrates. The CV. Mosby Company. Kiel. Germany.
Mler H and Anders A. 1986. Diseases and parasites of marine fishes. Verlag Mler.
Moravek F 2001.
Diphylobothrium latum.