Anda di halaman 1dari 30

1

BAB I

Pra Proposal Tugas Akhir

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang
Dengan perkembangan teknologi jaman sekarang sudah banyak
pekerjaan manual digantikan oleh alat otomatis. Papan tulis memiliki
fungsi yang sangat penting bagi proses belajar mengajar. Dengan adanya
papan tulis, pengajar dapat memberikan pengetahuan dengan cara
menuliskan pelajarannya di papan tulis, sehingga dalam proses belajar ini
ada saat dimana pengajar harus meluangkan waktu dan tenaga untuk
menghapus hasil tulisan yang telah disampaikan dengan cara menghapus
menggunakan penghapus manual atau menggunakan tenaga manusia.
Dari cara manual yang biasa dilakukan, ada cara otomatis yang
dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan penghapus papan tulis
dengan Arduino, dan motor Servo sebagai penggerak dari penghapus
tersebut, cara tersebut memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat
melakukan penghapusan dengan lebih mudah dan juga dapat menghemat
tenaga karena menggunakan motor sebagai penggerak penghapus
tersebut, dan juga menggunakan remote controlyang memanfaatkan
media infrared sebagai pengendalinya.
Tujuan dari perkembangan alat-alat elektronika yaitu untuk
membuat pekerjaan yang lebih praktis dan fleksibel. Contohnya remote
control untuk pengendali alat-alat elektronik sehari-hari misalkan
Televisi, VCD Player, dan Air Conditioner (AC). Remote control
menggunakan media infra merah sebagai media transmisi, seperti alatalat elektronika lainnya yang memiliki kerterbatasan dalam jarak untuk
pengendalian yang pendek, sudut dari penerima yang sempit sehingga di
haruskan untuk mengarahkan remote control pada alat yang akan di
kendalikan. Sinar infrared juga tidak dapat menembus dinding sehingga
untuk pengendalian alat harus dilakukan dalam satu ruangan.
Alat ini sebaiknya diletakan pada bagian atas papan tulis white
board, yang dimana hasil tulisan pada papan tulis ini lebih mudah di

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

2
Pra Proposal Tugas Akhir

BAB I

hapus tanpa adanya penekanan yang kuat, dan juga dapat diterapkan di
sekolah dan kampus. Untuk mengidupkan atau memberikan perintah
menghapus dapat dilakukan dengan cara menekan tombol- tombol yang
ada pada remote control tersebut.
Di dalam sistem penghapusan ini memiliki komponen utama
diantaranya adalah motor Servosebagai komponen utama untuk
menggerakkan poros ulir mengakibatkan bergeraknya penghapus yang
pada posisi horizontal ini bergerak dari kiri ke kanan maupun sebaliknya,
sedangkan untuk pengaturan pergerakannya di atur pada program pada
mikro.
Berdasarkan hal tersebut, pada tugas akhir ini penulis mengambil
judul

PERENCANGAN

ALAT PENGHAPUS

PAPAN

BERBASIS ARDUINO DENGAN MENGGUNAKAN

TULIS

REMOTE

CONTROL SEBAGAI KENDALI


1.2.

Perumusan masalah

Berdasarkan uraian diatas terdapat beberapa permasalahan yang perlu dikaji lebih lanjut yaitu:
1. Bagaimana perancangan alat penghapus papan tulis berbasis Arduino dengan
menggunakan remote control sebagai kendali?
2. Bagaimana mengimplementasikan alat penghapus papan tulis berbasis Arduino
dengan menggunakan remotecontrol sebagai kendali?
1.3.

Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dari penulisan Tugas Akhir ini
yaitu:
1. Bagaimana perancangan alat penghapus papan tulis berbasis Arduino dengan
menggunakan remote control sebagai kendali.
2. Dengan adanya alat penghapus papan tulis berbasis Arduino dengan
menggunakan remote control ini dapat memudahkan proses penghapusan
papan tulis.

1.4.

Batasan Masalah
Pada penulisan Tugas Akhir ini, penulis hanya membatasi pada:
1. Arduino sebagai kendali utama.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

3
Proposal Tugas Akhir

BAB III

2. Menggunakan remote controlyang sudah jadi yaituSIRC.


3. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Assembler.
4. Ukuran papan tulis sebesar 30 cm x 20 cm
1.5.

Manfaat Penulisan

Manfaat pengerjaan proyek Tugas Akhir ini adalah:


1. Sebagai alat yang dapat memudahkan proses belajar mengajar dengan
menggunakan papan tulis.
2. Menerapkan ilmu pengetahuan baik pada mikropengendali maupun pada bahasa
pemrograman Assembler.
3. Dapat dijadikan bahan referensi bagi para perancang elektronika maupun
penggemar mikropengendali.
1.6.

Kaitan Judul Dengan Teknik Telekomunikasi


Berdasarkan definisi telekomunikasi menurut Undang-Undang nomor 32 tahun
1999, yaitu setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap
informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi
melalui system kawat, optic, radio, atau system elektromagnetik lainnya.
Pengambilan judul perancangan alat penghapus papan tulis berbasis Arduino
dengan menggunakan remote control sebagai kendali berkaitan dengan teknik
telekomunikasi yaitu merupakan bentuk pengendalian alat penghapus papan tulis
dengan menggunakan remote control dengan memanfaatkan sensor infrared sebagai
transmisinya.
Pada perangkat ini terdapat bagian pengirim/transmitter (Tx) dengan
menggunakan

media

infrared

pada

remote

controldan

untuk

bagian

penerima/receiver (Rx) dimana menggunakan modul infrared (IR)receiveryang ada


pada alat.
1.7.

Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:


1. Metode penelitian.
Metode penelitian dalam Tugas Akhir ini yaitu perancangan alat penghapus papan tulis berbasis
Arduino dengan menggunakan remote controlsebagai kendali.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

4
Proposal Tugas Akhir

BAB III

2. Metode pengumpulan data.


Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi secara langsung terhadap cara
menghapus coretan pada papan tulis di sekolah atau kampus. Jenis data yang
diamati berupa data primer dari tiap-tiap komponen yang digunakan.
3. Instrumen penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa rangkaian alat yang terdiri dari komponenkomponen elektronika, Arduino, trafo sebagai catu daya, prinsip kerja remote
control sebagai pengendali alat.
4. Parameter yang diamati.
Parameter yang diamati yaitu proses menghapus coretan yang ada pada papan tulis secara otomatis
dengan menggunakan remote contro lsebagai pengendali.
5. Variabel penelitian.
Variabel penelitian pada alat ini adalah bagaimana cara menghapus papan tulis dengan remote
control sebagai pengendalinya.
6. Metode analisa.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, yang memaparkan mengenai
pengujian alat dari tiap-tiap blok agar diketahui kekurangan dan kelebihannya.
7. Rencana rancangan alat.

Arduino
IRRECEIVER

REMOTE CONTROL

Pin 2

Pin 18

CATU DAYA

MOTOR

ALAT PENGHAPUS

Gambar 1.1Blok Diagram Alat

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

5
Proposal Tugas Akhir

BAB III

Dalam Gambar 1 yaitu blok diagram perancangan alat penghapus papan


tulis berbasis Arduino dengan menggunakan remote control sebagai kendali ini
memiliki beberapa komponen utama yaitu:
a. Mikropengendali
Mikropengendali berfungsi sebagai pengontrol dari keseluruhan alat tersebut. Mikropengendali
ini akan mengolah data dari segala output dari rangkaian keseluruhan alat.
b. Catu daya
Dalam perancangan alat ini terdiri dari komponen yang membutuhkan catu daya yang stabil.
Daya pada alat tersebut menggunakan trafo dengan tegangan 4,79 volt untuk
digunakan pada Arduino, dan 12 volt untuk pensuplai motor.
c. Remote control
Remote control adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengendalikan alat
elektronika lainya dengan menggunakan media infrared (IR) / frekuensi
radio. remote control yang digunakan adalah Sony TV Infrared Remote
Control (SIRC).
d. IR Receiver
Sensor IR Reciever berfungsi untuk penerima sinyal electromagnetik dari Remote controlyang
kemudian di proses pada Mikropengendali.
Motor Servo
Motor Servoberfungsi sebagai penggerak penghapus papan tulis dengan pengaturan
pergerakannya diatur pada Mikropengendali.

BAB II
DASAR TEORI

2.1.

Arduino
Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source,
berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

6
Proposal Tugas Akhir

BAB III

ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik dalam
membuat objek atau lingkungan yang interaktif (Artanto, 2012:1).
Arduino sebagai sebuah platform komputasi fisik (Physical Computing) yang open
source pada board input ouput sederhana, yang dimaksud dengan platform komputasi
fisik disini adalah sebuah sistem fisik hyang interaktif dengan penggunaan software
dan hardware yang dapat mendeteksi dan merespons situasi dan kondisi.
Menurut

Artanto

(2012:2),

kelebihan

arduino

dari

platform

hardware

mikrokontroler lain adalah:


1. IDE Arduino merupakan multiplatform, yang dapat dijalankan di berbagai sistem
operasi, seperti Windows, Macintosh dan Linux.
2.

IDE Arduino dibuat berdasarkan pada IDE Processing, yang sederhana

sehingga mudah digunakan.


3.

Pemrograman arduino menggunakan kabel yang terhubung dengan port

USB, bukan port serial. Fitur ini berguna karena banyak komputer yang sekarang ini
tidak memiliki port serial.
4.

Arduino adalah hardware dan software open source pembaca bisa

mendownload software dan gambar rangkaian arduino tanpa harus membayar ke


pembuat arduino.
5.

Biaya hardware cukup murah, sehingga tidak terlalu menakutkan untuk

membuat kesalahan.
6.

Proyek arduino ini dikembangkan dalam lingkungan pendidikan sehingga

bagi pemula akan lebih cepat dan mudah mempelajarinya.


7.

Memiliki begitu banyak pengguna dan komunitas di internet dapat

membantu setiap kesulitan yang dihadapi.


2.1.1

Sejarah Arduino
Proyek Arduino dimulai pertama kali di Ovre, Italy pada tahun 2005.

Tujuan proyek ini awalnya untuk membuat peralatan control interaktif dan modul
pembelajaran bagi siswa yang lebih murah dibandingkan dengan prototype yang lain.
Pada tahun 2010 telah terjual dari 120 unit Arduino. Arduino yang berbasis open
source melibatkan tim pengembang. Pendiri arduino itu Massimo Banzi dan David

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

7
Proposal Tugas Akhir

BAB III

Cuartielles, awalnya mereka memberi nama proyek itu dengan sebutan arduino dari
ivrea tetapi seturut perkembangan zaman nama proyek itu diubah menjadi Arduino.
Arduino dikembangkan dari thesis hernando Barragan di desain interaksi
institute Ivrea. Arduino dapat menerima masukan dari berbagai macam sensor dan
juga dapat mengontrol lampu, motor dan aktuator lainnya. Mikrokontroler pada
board arduino di program dengan menggunkan bahasa pemrograman arduino (based
on wiring) dan IDE arduino (based on processing). Proyek arduino dapat berjalan
sendiri atau juga bisa berkomunikasi dengan software yang berjalan pada komputer.

2.1.2

Hardware

Papan Arduino merupakan papan mikrokontroler yang berukuran kecil atau dapat
diartikan juga dengan suatu rangkaian berukuran kecil yang didalamnya terdapat
komputer berbentuk suatu chip yang kecil.
Pada Gambar 2.2. dapat dilihat sebuah papan Arduino dengan beberapa bagian
komponen didalamnya.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

8
Proposal Tugas Akhir

Gambar 2.1.

BAB III

Hardware Arduino

Pada hardware arduino terdiri dari 20 pin yang meliputi:

a. 14 pin IO Digital (pin 013)


Sejumlah pin digital dengan nomor 013 yang dapat dijadikan input atau output
yang diatur dengan cara membuat program IDE.

b. 6 pin Input Analog (pin 05)


Sejumlah pin analog bernomor 05 yang dapat digunakan untuk membaca nilai
input yang memiliki nilai analog dan mengubahnya ke dalam angka antara 0 dan
1023.

c. 6 pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11)


Sejumlah pin yang sebenarnya merupakan pin digital tetapi sejumlah pin tersebut
dapat diprogram kembali menjadi pin output analog dengan cara membuat
programnya pada IDE.
Papan Arduino Uno dapat mengambil daya dari USB port pada komputer
dengan menggunakan USB charger atau dapat pula mengambil daya dengan
menggunakan suatu AC adapter dengan tegangan 9 volt. Jika tidak terdapat power
supply yang melalui AC adapter, maka papan Arduino akan mengambil daya dari
USB port. Tetapi apabila diberikan daya melalui AC adapter secara bersamaan
dengan USB port maka papan Arduino akan mengambil daya melalui AC adapter
secara otomatis.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

9
Proposal Tugas Akhir

2.1.3

BAB III

Software Arduino
Software arduino yang digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih ada

beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan arduino. IDE atau
Integrated Development Environment suatu program khusus untuk suatu komputer
agar dapat membuat suatu rancangan atau sketsa program untuk papan Arduino. IDE
arduino merupakan software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan java.
IDE arduino terdiri dari:
1. Editor Program
Sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam
bahasa processing
2. Compiler
Sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode biner bagaimanapun
sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa processing.
3. Uploader
Sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory di dalam
papan arduino
Dalam bahasa pemrograman arduino ada tiga bagian utama yaitu struktur, variabel dan
fungsi (Artanto, 2012:27):
1. Struktur Program Arduino
a. Kerangka Program
Kerangka program arduino sangat sederhana, yaitu terdiri atas dua blok. Blok pertama
adalah void setup() dan blok kedua adalah void loop.
1).

Blok Void setup ()

Berisi kode program yang hanya dijalankan sekali sesaat setelah arduino dihidupkan atau di-reset.
Merupakan bagian persiapan atau instalasi program.
2).

Blok void loop()

Berisi kode program yang akan dijalankan terus menerus. Merupakan tempat untuk program utama.
b. Sintaks Program

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

10
Proposal Tugas Akhir

BAB III

Baik blok void setup loop () maupun blok function harus diberi tanda kurung kurawal buka { sebagai
tanda awal program di blok itu dan kurung kurawal tutup } sebagai tanda akhir
program.
1. Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk
memindahkan angka dengan cara yang cerdas dengan menggunakan sebuah varibel.
2. Fungsi
Pada bagian ini meliputi fungsi input output digital, input output analog, advanced
I/O, fungsi waktu, fungsi matematika serta fungsi komunikasi.
Pada proses Uploader dimana pada proses ini mengubah bahasa pemrograman yang
nantinya dicompile oleh avr-gcc (avr-gcc compiler) yang hasilnya akan disimpan
kedalam papan arduino.
Avr-gcc compiler merupakan suatu bagian penting untuk software bersifat open
source. Dengan adanya avr-gcc compiler, maka akan membuat bahasa pemrogaman
dapat dimengerti oleh mikrokontroler. Proses terakhir ini sangat penting, karena
dengan adanya proses ini maka akan membuat proses pemrogaman mikrokontroler
menjadi sangat mudah.
Berikut ini merupakan gambaran siklus yang terjadi dalam melakukan pemrogaman
Arduino:

1. Koneksikan papan Arduino dengan komputer melalui USB port.

2. Tuliskan sketsa rancangan suatu program yang akan dimasukkan ke dalam


papan Arduino.

3. Upload sketsa program ke dalam papan Arduino melalui kabel USB dan
kemudian tunggu beberapa saat untuk melakukan restart pada papan
Arduino.

4. Papan Arduino akan mengeksekusi rancangan sketsa program yang telah


dibuat dan di-upload ke papan Arduino.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

11
Proposal Tugas Akhir

2.1.4

BAB III

Melakukan Penginstalan Arduino Ke Komputer


Untuk melakukan pemrogaman pada papan Arduino, disarankan untuk men-

download IDE Arduino terlebih dahulu yang dapat diperoleh dari situs:
www.arduino.cc/en/Main/Software. Dan kemudian pilih versi yang tepat untuk
sistem operasi komputer yang digunakan.
Setelah melakukan download, lakukanlah proses uncompress dengan cara
melakukan double-click pada file tersebut. Proses ini secara otomatis akan membuat
suatu folder yang bernama arduino-[version], contohnya seperti arduino-0012.
Setelah melakukan penginstalan IDE Arduino pada komputer, tahap
selanjutnya adalah harus melakukan penginstalan untuk driver. Fungsi utama
penginstalan driver ini adalah agar komputer dapat melakukan komunikasi dengan
papan Arduino melalui USB port.
2.1.5

Melakukan Penginstalan Driver Untuk Windows


Koneksikan papan Arduino dengan komputer dan ketika Found New

Hardware Wizard pada layar muncul, Windows secara otomatis akan mencoba
menemukan terlebih dahulu driver tersebut pada halaman Windows Update.
Windows XP akan meminta untuk memeriksa Windows Update, dan jika
tidak ingin menggunakan Windows Update pilih menu No,not at this time dan
tekan tombol Next. Dan pada layar selanjutnya, pilih menu Install from a list or
specific location dan tekan tombol Next.
Periksa layar berjudul Include this location in the search dan tekan
tombol Browse. Kemudian pilih folder dimana Arduino sudah terinstal dan pilih
folder Drivers\FTDIUSB Drivers untuk menetukan lokasinya dan tekan tombol OK
dan Next pada layar tesebut.
Windows Vista akan berusaha menemukan driver tersebut pada Windows
Update, dan jika terjadi kegagalan dalam melakukan pencarian driver, maka lakukan
pencarian secara manual pada folder Drivers\FTDIUSB Drivers.
Proses pencarian driver secara manual memiliki dua prosedur yang harus
dilewati, yang pertama komputer harus menginstal driver low-level terlebih dahulu
dan yang kedua adalah menginstal bagian kode yang membuat papan Arduino
terlihat seperti suatu serial port untuk komputer.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

12
Proposal Tugas Akhir

BAB III

Apabila driver telah terinstal, maka Arduino IDE dapat diaktifkan dan
papan Arduino dapat digunakan pada komputer. Untuk tahap selanjutnya adalah
harus selalu mengingat serial port komputer yang telah ditandai untuk papan
Arduino.
2.1.6

Identifikasi Port Pada Windows


Pada Windows, proses untuk melakukan identifikasi port sedikit lebih rumit

dibandingkan dengan Machintosh. Pertama, buka layar Device Manager dengan cara
memilih menu Start, lakukan right-clicking pada Computer (Vista) atau My
Computer (XP), dan pilih Properties.
Pada Windows XP, pilih Hardware dan kemudian pilih Device Manager.
Sedangkan untuk Windows Vista, pilih Device Manager yang telah ada didalam
daftar pada sebelah kiri layar.
Cari Arduino device yang berada dibawah daftar Port (COM & LPT).
Arduino akan muncul sebagai suatu USB serial port dan akan memiliki suatu nama
seperti COM3, hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.3.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

13
Proposal Tugas Akhir

Gambar 2.2.

2.1.7

BAB III

Device Manager pada Windows menampilkan semua terminal serial.

Melakukan Pengujian Pada Papan Arduino


Kita ambil contoh kasus yang sederhana yaitu mengalami kegagalan pada

saat melakukan percobaan mengedipkan LED. Mari cari tahu apa yang harus
dilakukan.
Sebelum menyalahkan percobaan yang dibuat, kita harus memastikan
beberapa komponen sudah berada di dalam urutan yang benar. Sama halnya dengan
seorang pilot suatu maskapai penerbangan yang menggunakan beberapa daftar
pemeriksaan sebelum melakukan penerbangan, untuk memastikan bahwa pesawat
dalam kondisi yang baik.
Koneksikan papan Arduino ke USB port yang ada pada komputer dengan
menggunakan kabel USB.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

14
Proposal Tugas Akhir

BAB III

1. Pastikan komputer dalam kondisis menyala (mungkin kedengarannya konyol tapi hal
ini pernah terjadi). Jika lampu PWR yang berwarna hijau pada papan Arduino
menyala, berarti menandakan papan Arduino telah disuplai daya oleh komputer. Jika
LED terlihat sangat redup, berarti ada suatu kesalahan dengan daya yang disuplai:
coba ganti kabel USB dan lakukan pemeriksaan antara USB port pada komputer dan
konektor USB pada papan Arduino. Jika masih mengalami kegagalan, ganti USB
port yang lainnya pada komputer tersebut atau gunakan komputer yang lain.

2. Jika Arduino yang digunakan merupakan produk baru, lampu LED yang berwarna
kuning akan mulai berkedip dengan pola menyala sedikit gugup. Pengujian ini
merupakan pengujian yang dilakukan di pabrik untuk menguji papan Arduino.

3. Jika menggunakan power supply eksternal dan menggunakan jenis Arduino yang
lama seperti Extreme, NG, atau Diecimila, pastikan bahwa power supply tersambung
dengan benar dan jumper yang ditandai dengan SV1 menghubungkan dua pin yang
terdekat dengan konektor power supply eksternal.

2.1.8

Melakukan Pengujian Rangkaian Pada Papan Percobaan


Sekarang koneksikan papan Arduino dengan papan percobaan breadboard
dengan memasang jumper dari 5 V. Kemudian untuk ground atau GND dikoneksikan
ke rel positif dan negative yang berada pada papan percobaan breadboard. Jika LED
PWR yang berwarna hijau tidak menyala, segera lepaskan semua kabel. Hal tersebut
menandakan bahwa terdapat kesalahan besar dan terjadi hubung singkat (short
circuit) pada rangkaian. Pada saat terjadinya hubung singkat, papan Arduino menarik
terlalu banyak arus dan daya akan terputus untuk melindungi komputer.
Jika terjadi short circuit, maka kita harus memulainya kembali dari proses
penyederhanaan dan pembagian (simplification and segmentation). Setelah itu, yang
harus dilakukan adalah memeriksa setiap sensor yang digunakan pada percobaan

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

15
Proposal Tugas Akhir

BAB III

tersebut dan untuk memudahkan sebaiknya setiap pemeriksaan menggunakan satu


sensor saja.
2.1.9

Masalah Dengan IDE


Pada beberapa kasus terutama pada Windows, mungkin memiliki masalah
yang berhubungan dengan penggunaan IDE Arduino.
Jika terdapat kesalahan saat membuka Arduino, gunakan metode alternatif
dengan cara membuka file run.bat.
Biasanya pemakai Windows juga sering mendapatkan masalah jika sistem
operasi memberikan nomor COM10 atau yang benomor lebih untuk papan Arduino.
Untuk mengatasi masalah ini, kita dapat menentukan nomor yang lebih rendah untuk
Arduino dengan cara sebagai berikut:

1. Buka layar Device Manager pada Windows dengan membuka menu Start. Lakukan
klik kanan (right-click) pada layar komputer untuk Vista atau My Computer dan
pilih menu Properties untuk XP. Kemudian pilih menu Device Manager.

2. Cari serial device di dalam daftar Ports (COM & LPT). Dan pilih serial device
bernomor COM9 atau bernomor lebih rendah yang tidak digunakan dengan cara
pilih menu Properties (right-click). Kemudian pada tab Port Setting, pilih menu
Advanced dan lakukan pengaturan nomor pada COM10 atau yang bernomor lebih
besar.

3. Lakukan hal yang sama pada serial terminal USB yang digunakan untuk
mengoperasikan Arduino.
2.1.10 Troubleshooting Arduino
Dalam membuat suatu eksperimen atau percobaan dengan Arduino,
memungkinkan sekali terjadinya kegagalan dalam melakukan pengoperasiannya.
Sedangkan kita dituntut harus dapat memperbaiki kegagalan yang terjadi agar
Arduino dapat beroperasi dengan benar.
Troubleshooting dan debugging merupakan seni yang sudah ada dari dulu.
Dan agar didapatkan suatu hasil yang diinginkan oleh kita, maka kita harus
memenuhi peraturan yang dimiliknya terlebih dahulu.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

16
Proposal Tugas Akhir

BAB III

Semakin sering kita menggunakan komponen elektronik dan Arduino dalam


membuat suatu percobaan, maka kita akan semakin banyak belajar dan semakin
banyak mendapatkan pengalaman. Oleh karena itu, jangan putus asa dengan
permasalahan yang akan muncul dalam melakukan suatu percobaan karena
semuanya akan menjadi lebih mudah apabila sudah dihadapi.
Seperti semua percobaan Arduino yang telah dibuat, jika terdapat kesalahan
baik yang berasal dari hardware maupun software maka disana kemungkinan akan
ada lebih dari satu hal yang perlu dicari penyebab dari kesalahan tersebut.
Ketika mencari suatu bug atau akar dari suatu masalah yang muncul
seharusnya kita mengoperasikan Arduino meliputi tiga langkah berikut:
1

Pemahaman (understanding)

Mencoba untuk memahami sebanyak mungkin bagaimana cara kerja dari setiap
bagian komponen yang digunakan dan bagaimana bagian dari komponen tersebut
telah memberikan pengaruh terhadap percobaan yang dibuat.
2

Penyederhanaan dan pembagian (simplification and segmentation)

Orang Romawi kuno mengatakan devide et impera: divide and rule, atau dalam
bahasa Indonesia berarti pembagi dan peraturan. Oleh karena itu, untuk membuat
percobaan Arduino cobalah lakukan perincian (break down) terhadap percobaan ke
dalam

setiap

komponennya

dengan

pemahaman

yang

kita

miliki

dan

memperhitungkan dimana tanggung jawab dari setiap komponen tersebut.


3

Pemisahan dan kepastian (exclusion and certainty)

Ketika melakukan investigasi, melakukan pengujian secara terpisah pada setiap


komponen sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa setiap komponen bekerja
dengan benar. Dengan melakukan tahap ini akan membangun rasa keyakinan pada
diri kita sendiri terhadap bagian percobaan mana yang bekerja dengan benar
maupun yang tidak.
Debugging adalah istilah yang telah digunakan software komputer untuk
menggambarkan suatu proses tidak bekerja dengan benar. Konon dikatakan bahwa
istilah tersebut dipakai untuk pertama kalinya oleh Garce Hopper pada sekitar tahun
1940-an. Dimana pada waktu itu, komputer yang sebagian besarnya merupakan
peralatan elektromekanis, ada yang berhenti beroperasi karena ada serangga yang
terjebak di dalam sistem mekaniknya.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

17
Proposal Tugas Akhir

BAB III

Tetapi pada saat ini, bug bukan berbentuk fisik lagi, melainkan suatu virtual
yang tidak dapat dilihat. Oleh karena itu, terkadang dibutuhkannya suatu proses
indentifikasi yang panjang dan membosankan dalam menemukan bug.
2.2.

Motor Servo
Motor Servo pada dasarnya adalah motor dc dengan kualifikasi khusus yang
sesuai dengan aplikasi sevosing didalam teknik Control. Dalam kamus Oxfrod
istilah Servo diartikan sebagai a mechanism that Control a large
mechanism.tidak ada sepisi baku yang disepakati untuk menyatakan bahwa suatu
motor DC adalah motor Servo. Namun secara umum dapat difinisikaan bahwa
motor harus memilki kemampuan yang baik dalam mengatasi perubahan yang cepat
dalam posisi dan kecepatan.

Motor Servo juga dikehendaki handal dalam beroperasi dalam lingkup torsi
yang berubah - berubah. Berapa tipe motor yang dijual dengan paket rangkaian
driver-nya telah memiliki rangkaia Control kecepatan yang menyatu didalamnya.
Putaran motor tidak lagi berdasarkan tegangan supply ke motor, namun berdasarkan
tegangan input khusus yang berfungsi sebagai referensi kecepatan output.[6]
Adapun jenis-jenis dari motor Servo adalah sebagai berikut :

1. Motor Servo Standar


Motor Servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah yaitu sesuai arah jarum jam/Clockwise
(CW) dan berlawanan arah jarum jam/CounterClockwise(CCW) dengan
pergerakan motor masing-masing mencapai sudut 90 sehingga total
defleksi dari kanan tengah kiri 180.

2. Motor Servo Continuous


Motor

Servo

jenis

ini

mampu

bergerak

dua

arah

Clockwise

(CW)

dan

CounterClockwise(CCW) tanpa batasan putar atau bisa di sebut bisa


berputar secara berkelanjutan, dengan putaran sudut 360.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

18
Proposal Tugas Akhir

BAB III

Prinsip Dasar dari motor Servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan
balik tertutup dimana posisi dari motor akan di informasikan kembali ke rangkaian
kontrol yang ada dalam motor Servo. Dalam motor terdapat magnet yang berfungsi
sebagai pengubah energi listrik ke energi mekanik melalui interaksi dari dua medan
magnet. Dimana dalam salah satu medan dihasilkan dari magnet permanen dan
yang lainnya dihasilkan oleh arus yang mengalir dalam kumparan motorresultan
dari dua medan magnet tersebut mengahasilkan torsi yang dapat membangkitkan
putaran motor tersebut dapat menghasilkan torsi dengan nilai konstan.
Pulsa kontrol motor Servo operasional motor Servo dikendalikan oleh
sebuah pulsa selebar 20 ms, dimana lebar pulsa antara 0.5 ms dan 2 ms
menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor Servo diberikan
pulsa dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90, maka bila kita berikan pulsa
kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0 dan bila kita berikan pulsa lebih dari
1.5 ms maka posisi mendekati 180.
2.1.

Bahasa Assembly

Bahasa assembly adalah bahasa pemrograman mendasar yang sangat dekat


dengan mesin. Assembler adalah program yang mengkonversi kode program sumber ke
dalam bahasa mesin. Assemblermenerjemahkan program yang ditulis dalam bahasa
assembly ke dalam bahasa mesin, yang dapat dieksekusi oleh komputer. Bahasa
assembly disebut bahasa level bawah karena dalam struktur dan fungsi dekat dengan
bahasa mesin. Pada aplikasi dengan menggunakan bahasa assembly biasanya dibuat
subrutin dalam bahasa assembly dan memanggilnya dari program bahasa tingkat tinggi.
Subrutin bahasa assembly menangani operasi-operasi yang tidak tersedia dalam bahasa
tingkat tinggi. Salah satu alasan bahasa assembly digunakan adalah untuk mempelajari
arsitektur komputer dan sistem operasi. Alasan yang lain adalah kegunaan
pemrograman tertentu sulit atau tidak mungkin dikerjakan oleh bahasa tingkat tinggi.
2.2.

Implementasi Bahasa Assembler Pada Mikropengendali


Mikropengendali adalah sebuah sistem komputer sederhana yang dimuat dalam
satu chip, biasa jga disebut computer-on-chip. Kata mikro menunjukkan bahwa
perangkatnya berukuran kecil dan kata pengendali menunjukkan bahwa perangkat kecil

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

19
Proposal Tugas Akhir

BAB III

tersebut dapat digunakan untuk mengontrol/mengendalikan perangkat lain. Sering juga


diistilahkan sebagai embedded microController, bersifat sebagai perangkat pendukung
dan

biasanya

ditanamkan

ke

dalam

perangkat

yang

dikontrolnya.

Pada

Mikropengendali terdapat bagian hardware dan software. Programmer dapat


memasukkan program ke dalam Mikropengendali sehingga berfungsi sesuai dengan
yang diinginkan oleh pengguna.
Salah satu kelebihan Mikropengendali adalah kesederhanaan dan ukurannya
yang relatif kecil. Disamping kelebihan tersebut, terdapat kekurangan yaitu daya muat
memori yang relatif rendah sehingga programmer dituntut untuk lebih hemat dalam
membuat program.
Komponen yang terdapat dalam Mikropengendali adalah prosesor, Read Only
Memory (ROM), Random Access Memory (RAM), dan I/O. Prosesor berperan sebagai
otak dari sistem. ROM adalah memori hardware yang menyimpan rangkaian program
inti, sementara RAM adalah memori untuk menyimpan program yang disisipkan oleh
programmer. I/O adalah bagian yang menghubungkan Mikropengendali dengan dunia
luar. RAM adalah bagian yang dapat diubah oleh pengguna sesuai dengan program
yang dibuat. Komponen Mikropengendali ditunjukkan pada gambar 2.6.
Pemrograman bahasa assembly adalah salah satu program dengan ukuran yang
relatif kecil. Bahasa assembly adalah bahasa yang mendekati bahasa mesin, satu tingkat
diatas bahasa mesin, memiliki keuntungan karena dapat mengakses bagian-bagian
hardware dengan efisien. Pada saat ini telah banyak chipMikropengendali yang
digunakan untuk berbagai aplikasi baik untuk penelitian maupun keperluan tertentu.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

20
Proposal Tugas Akhir

BAB III

Gambar2.3 Komponen Mikropengendali


Beberapa contoh aplikasi yang banyak menggunakan Mikropengendali
seperti tampilan seven segment, robot line follower, ServoController, dan jam
digital sederhana. Penggunaan Mikropengendali pada perangkat sederhana sering
dijumpai seperti pada perangkat-perangkat yang memiliki tombol untuk
memasukkan data dan tampilan layar digital seperti handphone, mesin fax, ataupun
jam digital. Perangkat-perangkat sejenis tersebut kemungkinan besar menggunakan
Mikropengendali sebagai komponen kendalinya.
Pada saat ini dalam pembuatan robot sederhana juga hampir dapat
dipastikan menggunakan komponen Mikropengendali. Mikropengendali terdiri dari
berbagai tipe dan lebar bit, sesuai dengan kebutuhan dengan kemampuan
komunikasi serial, penanganan keyboard, pemroses sinyal dan pemroses radio.
Beberapa produsen perangkat Mikropengendali yang banyak digunakan adalah
Motorola, NEC, Microchip, TexasInstruments, Atmel dan Siemens. Berdasarkan
kompleksitas instruksi, suatu Mikropengendali dikategorikan ke dalam dua jenis
yaitu Complex Instruction Set Computer (CISC) dan Reduced Instruction Set
Computer (RISC). Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Tipe CISC
secara konsep bisa lebih hemat waktu eksekusi instruksi. Setiap instruksi memiliki
panjang waktu eksekusi yang berbeda-beda sehingga waktu yang diperlukan untuk
eksekusi satu instruksi dengan instruksi yang lainnya berbeda disesuaikan dengan
keperluannya. Hal ini tidak akan membuang waktu instruksi, terutama untuk
instruksi yang memerlukan siklus instruksi yang pendek. Sementara itu, pada RISC

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

21
Proposal Tugas Akhir

BAB III

semua instruksi dieksekusi dengan waktu eksekusi yang sama. Bagi instruksiinstruksi yang hanya memerlukan waktu siklus yang pendek, akan ada proses
menunggu, yang sering diistilahkan sebagai bubble/no operasi. Waktu ini terbuang
percuma. Kedua jenis Mikropengendali tersebut memiliki arsitektur yang berbeda.
CISC memiliki arsitektur yang lebih komplek daripada RISC karena harus bisa
mengakomodasi berbagai kemungkinan panjang siklus instruksi, sementara RISC
tidak.

BAB III
PEMODELAN SISTEM

3.1.

Sistem Penghapus Papan Tulis


Gambaran umum mengenai proses pengendalian penghapus papan tulis melalui
remote controldapat dilihat pada gambar 3.1.
Pendeteksi

Kendali

Mekanik

Catu Daya
Gambar 3.2 Blok Diagram Alat Pengendali
Dari Gambar 3.1 dapat diketahui bahwa komponen komponen yang akan
digunakan diantaranya adalah:
1. Sub sistem pendeteksi

Gambar 3.2 Skema Rangkaian Pendeteksi IR


Pada Gambar 3.2. Untuk sistem pedeksi ini menggunakan remote controldan
infrared receiver. Remote controlyang digunakan adalah remoteSIRC dan berfungsi
STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

22
Proposal Tugas Akhir

BAB III

sebagai alat pengendali utama. Infrared Receiverberfungsi sebagai penerima sinyal


infrared dari remote yang akan di teruskan ke mikropengendali, untuk infrared
receiveryang digunakan yaitu TSOP34838.
2. Sub sistem Mekanik

Gambar 3.3 Komponen pada Motor Servo


Dalam Gambar 3.3. dimana untuk sistem yang digunakan yaitu motor Servo,
yang digunakan untuk menggerakan penghapus papan tulis dengan arah gerakan
secara horizontal dari kanan ke kiri.
3.2.

Parameter-parameter sistem
1. Sub sistem Catu Daya
Untuk sistem catu daya menggunakan trafo dengan tegangan masukan sebesar
220 volt atau tegangan AC dan akan mengeluarkan 2 tegangan DC, nilai tegangan
keluaran sebesar 4.79 volt yang akan di gunakan pada mikro dan 12 volt digunakan
pada motor.
2. Sub sistem Pendeteksi
Sensor atau pendeteksi yang digunakan adalah infrared yang dimana Remote
controlakan mengirimkan nilai logika 0 dan 1 yang diterima oleh IR TSOP4838
dengan frekuensi yang digunakan sinyal pembawa adalah 36 Khz, dan untuk satu
kali perintah atau frame membutuhkan 1.778 ms (mili second).
3. Sub sistem Kendali
Dalam pengendali menggunakan Arduino, dengan tegangan masukan sebesar
4.79 volt. Untuk program akan menggunakan bahasa Assembler yang telah di
komplier kemudian di isikan pada Arduino dari rangkaian pengontrol.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

23
Proposal Tugas Akhir

BAB III

4. Sub sistem mekanik


Untuk sistem mekanik menggunakan motor servo, motor servo merupakan motor
yang di atur dan di kontrol oleh pulsa, untuk motor servocontinous jika diberikan
puls 1.25 ms maka akan berputar sesuai CW dan sedangkan jika diberi puls 1.75 ms
maka motor akan berputar CCW, untuk membuat diam motor bisa memberikan
puls sebesar 1.5 ms. Untuk tegangan yang di gunakan yaitu sebesar 12 volt.
3.3.

Flowchart sub sistem


a. Flowchart catu daya
Start
Catu Daya On

IR siap
Selesai

Arduino
Selesai

Inisialisasi
Motor siap
Selesai

Cek hub. daya IR Cek hub. daya Kendali


Cek hub. daya Motor

Gambar 3.4Flowchart Catu Daya


Dari gambar 3.4 dapat di jelaskan bahwa dalam sub sistem catu daya akan
mencakup dari sistem pendeteksi, sistem kendali dan juga sistem mekanik. Yang
dimana untuk sistem kendali akan membutuhkan tegangan sebesar 5 volt, dan
untuk tegangan masukan untuk sistem mekanik yaitu sebesar 12 volt.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

24
Proposal Tugas Akhir

BAB III

b. Flowchart pendeteksi
Tekan tombol

Start

Inialisasi

T
Header cocok ?
Y
Kirim data ke IR

Proses data

Kontrol sistem
Gambar 3.3Flowchart Pendeteksi (Infrared)
Selesai
Dari gambar 3.7 dapat di jelaskan
bahwa jika intruksi pada
header yang dikirimkan olehremotesesuai dengan data perintah maka

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

25
Proposal Tugas Akhir

BAB III

pada infraredreceiver akan menerima data tersebut kemudian akan di


proses untuk melakukan pergerakan pada output dari alat tersebut
(motor).

c. Flowchart kendali
Start
Header cocok ?
T
Tekan Tombol
Y
Ambil Data
Proses Arduino ?

Y
Kontrol Arduino

Selesai

Gambar 3.4Flowchart Pengendali (Mikropengendali)

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

26
Proposal Tugas Akhir

BAB III

Inputan data dari m


Pada gambar 3.8 yaitu menjelaskan tentang cara kerja pengendali
cocok ?dan interupsi dari remote
(Mikropengendali) bahwa jikaPulsa
ada inialisasi
controlyang di tekan akan menghasilkan data header ketika data tersebut
sesuai maka data akan diterima oleh receiver dan di lanjutkan ke mikro
untuk di proses kemudian di lanjutkan untuk pengontrol output pada
mikro. Jika data header tidak sesuai maka akan di lanjutkan ke proses
penekanan
tombol
pada remote control.
Gerakan
Motor
d. Flowchart mekanik

Selesai

Gambar 3.5Flowchart Mekanik (Motor)


Pada gambar 3.9 dapat dijelaskan bahwa untuk langkah pertama
adalah proses input dari mikro kemudian di terima oleh motor, jika pulsa
yang di kirim oleh mikro sesuai maka motor bergerak, tapi ketika pulsa
tidak sesuai maka akan di cek kembali pada proses inputdata dari mikro
ke motor. Untuk pergerakan motor di atur di dalam program pada
mikropengendali.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

27
Proposal Tugas Akhir

3.4.

BAB III

FlowchartAlat Penghapus Papan Tulis

Proses Arduino

Y
Ambil data Arduino

Pulsa Cocok ?

Motor

Gambar 3.6FlowchartAlat Penghapus Papan Tulis


Pada gambar 3.10 mengenai flowchartrangkaian utama dapat
dijelaskan bahwa jika ada inialisasi dan interupsi yang cocok dari remote
controlmaka infrared receiver akan menerima data tersebut kemudian
akan diteruskan ke Mikropengendali untuk diproses.Data yang di proses
pada Mikropengendali akan mengatur pergerakan pada motor.

STT Telematika Telkom Purwokerto

D312011

28
BAB IV

Pra Proposal Tugas Akhir

BAB IV
BENTUK KELUARAN YANG DIHARAPKAN

4.1.

Keluaran Catu Daya (Trafo)


Trafo memiliki dua tegangan keluaran yaitu 4.79 volt dan 12 volt, yang dapat
mencakup semua komponen yang ada pada alat ini, untuk tegangan pada mikro
menggunakan 4.79 volt dan untuk tegangan pada motor menggunakan tegangan 12 volt.

4.2.

Keluaran Arduino
Arduino dapat menerima dan mengolah data yang dikirim dari remote melalui
sensor infra merah dan kemudian dapat menggerakan motor sesuai dengan pengaturan
dalam program pada Mikropengendali itu sendiri.

4.3.

Keluaran Remote Control (SIRC)dan IR TSOP34838


Remote control dapat mengirimkan data yang tepat dan dapat mengirimkan data
tersebut dengan kecepatan yang maksimal yang telah ditentukan pada remote tersebut,
dimana data 0 diwakili oleh 0.6 s tanpa pulsa dan 0.6 s dengan pulsa. Data 1 diwakili
oleh 889 s 1.2 ms tanpa pulsa dan 0.6 s dengan pulsa. Untuk sisi penerima sinyal
infra merah dari remote yaitu infrared receiver TSOP4838. Infrared receiver ini akan
menerima inialisasi dan intrupsi dari remote yang akan diteruskan ke Mikropengendali
untuk diproses.

4.4.

Keluaran Motor Servo


Motor Servo dapat bergerak sesuai dengan pengaturan dari remote controldan
pemrograman pada Mikropengendali untuk dapat menggerakan alat penghapus pada
papan tulis. Keika motor servo bergerak ke kanan maka penghapus papan tulis akan
bergerak ke arah kanan dan ketika motor servo bergerak ke arah kiri penghapus akan
bergerak ke arah kanan, karena proses penghapusannya menggunakan sistem ulir pada
baut dan mur, baut dihubungkan dengan motor dan mur akan di hubungkan dengan
penghapus. Untuk pengaturan arah putaran dan waktu putaran ditentukan oleh program
pada Mikropengendali.

STT Telematika Telkom Purwokerto

28

D312011

28
BAB IV

Pra Proposal Tugas Akhir

BAB V
JADWAL PELAKSANAAN DAN ANGGARAN
5.1.

Rencana Jadwal Pengerjaan


Adapun rancangan jadwal pengerjaan Tugas Akhir adalah seperti yang ditunjukan pada
tabel 5.1.
Tabel 5.1 Rencana Jadwal Pengerjaan Tugas Akhir

Kegiatan

Februari

Maret

April

Bulan
Mei

Juni

Juli

Pembuatan Papan PCB


Perakitan Komponen
Elektronic
Pemrograman Arduino
Penyelesaian Alat

STT Telematika Telkom Purwokerto

29

D312011

30
Proposal Tugas Akhir

STT Telematika Telkom Purwokerto

BAB III

D312011

Anda mungkin juga menyukai