Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • Tutorial Lansia Semester 4 GDDK

    Diunggah oleh

    Nuzulul
    7 tayangan1 halaman
    medis stroke akut diberikan diet RG I B (200-400 mg Na) 2. Diagnosis gizi yang ditetapkan adalah asupan inadekuat ,pembatasan kebutuhan natrium , peningkatan tekanan darah berkaitan dengna stroke, pola makan tidak seimbang berkaitan dengan kurangnya konsumsi makanan sumber protein. 3. Status gizi pasien tetap dalam kondisi normal 4. Tidak ada pengecekan ulang laboratorium sehingga tidak dapat dievaluasi. 5. Pusing, Mual, muntah, bicara pelo berkurang. 6. Tekanan darah sudah menurun dari awal masuk RS 200/120mmHg menjadi 140/110mmHg diakhir study kasus. 7. Asupan makan pasien rata-rata di rumah sakit mengalami defisit

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Laporkan Dokumen Ini
    medis stroke akut diberikan diet RG I B (200-400 mg Na) 2. Diagnosis gizi yang ditetapkan adalah asupan inadekuat ,pembatasan kebutuhan natrium , peningkatan tekanan darah berkaitan dengna stroke, pola makan tidak seimbang berkaitan dengan kurangnya konsumsi makanan sumber protein. 3. Status gizi pasien tetap dalam kondisi normal 4. Tidak ada pengecekan ulang laboratorium sehingga tidak dapat dievaluasi. 5. Pusing, Mual, muntah, bicara pelo berkurang. 6. Tekanan darah sudah menurun dari awal masuk RS 200/120mmHg menjadi 140/110mmHg diakhir study kasus. 7. Asupan makan pasien rata-rata di rumah sakit mengalami defisit

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    7 tayangan1 halaman

    Tutorial Lansia Semester 4 GDDK

    Diunggah oleh

    Nuzulul
    medis stroke akut diberikan diet RG I B (200-400 mg Na) 2. Diagnosis gizi yang ditetapkan adalah asupan inadekuat ,pembatasan kebutuhan natrium , peningkatan tekanan darah berkaitan dengna stroke, pola makan tidak seimbang berkaitan dengan kurangnya konsumsi makanan sumber protein. 3. Status gizi pasien tetap dalam kondisi normal 4. Tidak ada pengecekan ulang laboratorium sehingga tidak dapat dievaluasi. 5. Pusing, Mual, muntah, bicara pelo berkurang. 6. Tekanan darah sudah menurun dari awal masuk RS 200/120mmHg menjadi 140/110mmHg diakhir study kasus. 7. Asupan makan pasien rata-rata di rumah sakit mengalami defisit

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    dari 1

    BLOK GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

    TUTORIAL USIA LANJUT

    1st
    7 Maret
    2014

    PJ : Nabila, Ari, Yani, Puput, Fafa, Sindy, Laili, Sekar, Atika S, Bulan, Ali, Norma, Pipit, Alim, Fatikhat, Lisa, Deden,
    Nuzul Faridah

    Kosakata Khusus :
    1. Geriatric : merupakan cabang dari gerontology yang khusus
    mempelajari mengenai penyakit dan masalah-masalah kesehatan pada
    usia lanjut.
    Menurut WHO, yang tergolong usia lanjut adalah 60 70 tahun, lansia
    tua 70-90 tahun, dan lansia sangat tua > 90 tahun. Sedangkan
    menurut Depkes, usia lanjut adalah 60-69 tahun, dan lebih dari usia 70
    tahun adalah kelompok usia beresiko.
    2. Post Power Syndrome : perubahan keadaan yang dialami oleh
    individu yang telah pensiun diikuti dengan munculnya berbagai
    macam gejala penyakit baik fisik maupun psikis akibat status dari
    bekerja atau tidak bekerja. Biasanya terjadi pada pensiunan atau
    purnawirawan PHK. Menurut Semiun (2010), terjadi bukan karena
    situasi menganggur atau pensiun, tetapi terjadi tergantung pada
    bagaimana cara individu menghayati dan merasakan keadaan baru
    tersebut.
    3. Emotional Eating : respon emosi negatif yang menyebabkan cepat
    lapar dan merasa tidak puas meskipun sudah makan banyak.
    Emotional eating dapat disebabkan karena tidak bekerja , stress,
    maupun kelelahan.

    1|GDDK

    Anda mungkin juga menyukai