Mata kuliah
Perilaku Konsumen
SOAL 1:
Analisis tentang kepribadian konsumen di kota besar seperti Jakarta
yang sesuai dengan pasar sasaran bisnis subsciption box:
Bisnis subscription box yang saat ini sedang popular di kalangan konsumen
tertentu termasuk konsumen di kota Jakarta dianggap menguntungkan bagi
perusahaan penyedia produk dan juga menarik untuk konsumen.
Untuk perusahaan penyedia produk, bisnis subscription box ini termasuk salah
satu tools sampling dan juga jalur penjualan untuk konsumen melalui perantara
yaitu bisnis penyedia jasa subscription box. Dari sudut pandang konsumen,
subscription box merupakan cara menarik untuk memberi kejutan atau treat
kepada
diri
sendiri
di
setiap
bulannya
walaupun
harus
berlangganan
sebelumnya.
Target pasar subscription box berdasarkan segmentasi geografis Indonesia
memang dianggap lebih cocok untuk konsumen di kota besar seperti Jakata. Hal
ini dikarenakan pertimbangan efisiensi biaya serta penjaminan kualitas barang
saat dikirim oleh penyedia jasa subscription box terkait.
Bentuk geografis Indonesia yang terbentuk dari gugusan kepulauan membuat
bisnis subscription box dirasa sulit untuk dapat diimplementasikan dengan baik
karena produk yang ditawarkan oleh penyedia jasa harus sampai di tanggal
yang bersamaan dengan kualitas prima dan dirasa tidak memungkinkan apabila
pusat bisnis hanya ada di kota besar namun diharuskan untuk mengantar
barang ke seluruh Indonesia. Oleh karena itu kota Jakarta dirasa cocok menjadi
target pasar utama dari bisnis subscription box.
Setelah diidentifikasi segmen pasar yaitu konsumen di Jakarta, selanjutnya
ditentukan target pasar yang lebih spesifik lagi. Untuk pasar yang targetkan
oleh bisnis subscription box seperti VanityTrove dan Lolabox, pola pasar yang
dipertimbangkan
berkonsentrasi
adalah
melayani
Market
berbagai
Specialization
kebutuhan
dalam
dimana
perusahaan
kelompok
tertentu.
Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua
produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko
akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau
kebutuhannya.
Apabila dilihat dari pesan yang disampaikan, adanya lini produk subscription
box dari e-commerce yang menyediakan, subscription box berfokus kepada
aspek emosional dibandingkan efek fungsi. Walaupun produk-produk yang
dikirimkan kepada konsumen belum tentu semuanya cocok dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen, efek mendapatkan surprise setiap bulannya dirasa
menyenangkan bagi konsumen.
Motif emosional mengandung arti bahwa pemilihan sasarannya menurut kriteria
pribadi atau subjektif (misalnya kebanggaan, ketakutan, kasih sayang, atau
status). Dalam kasus ini adalah efek surprise saat mendapatkan produk.
Namun motif emosional dianggap tidak memaksimumkan kegunaan atau
kepuasan.
Para konsumen selalu berusaha memilih berbagai alternatif yang menurut
pandangan
mereka
membantu
memaksimumkan
kepuasan.
Apa
yang
box
dikarenakan
sulitnya
akses
pengiriman
karena
bentuk
geografis Indonesia yang negara kepulauan. Namun, menurut penulis ada faktor
lainnya yang membuat pasar di Indonesia kurang cocok untuk implementasi
subscription box. Segmen pasar di Indonesia adalah satu ancaman untuk bisnis
subscription box .
Apabila ditelaah, segmen pasar untuk bisnis ini berdasarkan segmentasi sosial
budayanya, kelas ekonomi yag disasar adalah kelas A dan B yang kiranya mau
menyisihkan sekitar Rp 180.000 per bulannya untuk berlangganan produk yang
sebelumnya mereka belum tahu. Namun, rasio antara jumlah segmen kelas A
SOAL 2:
Saran agar bisnis subsciption box dapat dijalankan di Indonesia, atau
setidaknya di kota besar seperti Jakarta, jika dilihat dari perspektif
perilaku konsumen & contoh produk apa yang sesuai dengan bisnis ini
da pasar yang ada:
Seperti yang dijabarkan sebelumnya pada pemaparan analisa di Soal 1, penulis
beranggapan bahwa pasar untuk bisnis subscription box ini adalah kelas A dan B
yang
dianggap
mau
menyisihkan
sejumlah
uang
untuk
berlangganan
subscription box.
Menurut penulis, untuk produk pakaian dan kosmetik dianggap tidak terlalu
sesuai dengan konsumen di Indonesia karena perbedaan selera dan kecocokan
akan produk yang nantinya dikirimkan. Produk-produk yang penulis anggap
cocok adalah sebagai berikut:
1. Makanan (Cemilan): Konsumen Indonesia suka menikmati cemilan. Dan
pada dasarnya, makanan adalah benda yang pasti habis, baik bagi
pembeli maupun untuk orang sekitarnya. Yang penulis perhatikan, budaya
konsumen Indonesia saat di rumah d kantor, atau di lingkungan
pertemanan, konsumen suka berbagi.
2. Peralatan Rumah Tangga: Peralatan rumah tangga yang penulis maksud
adalah peralatan-peralatan kecil seperti misalkan setrika portable, hair
dryer portable, bahkan mug-mug unik. Peralatan rumah tangga seperti itu
dianggap tidak terlalu beresiko rugi karena pasti digunakan oleh
konsumen.
Namun meninjau bisnis subscription box yang saat ini sudah ada di Indonesia,
penulis mengambil contoh VanityTrove untuk selanjutnya diekslor lebih lanjut
bagaimana
strategi
pemasaran
yang
baik
untuk
subscription
box
dari
VanityTrove ini.
VanityTrove yang merupakan salah satu bisnis yang menyediakan subscription
box adalah salah satu pemain yang menyasar kelas premium, tentunya dengan
harga yang premium apabila dibandingkan dengan pesaing sejenis. Menerut
penulis, untuk pasar niche yang disasar oleh VanityTrove bisa jadi merupakan
kekuatan dan peluang untuk strategi pemasaran.
Untuk pasar yang niche seperti ini, VanityTrove penulis anggap tidak perlu untuk
secara masal memasarkan produknya. Berikut strategi pemasaran yang
penulis usulkan:
Pesan:
Pesan umbrella yang disampaikan masyarakat harus sesuai dengan positioning
yang
subscription
subscription
box
box
VanityTrove
yang
premium.
tampilkan
Untuk
yaitu
sebagai
mempertegas
salah
pesan
satu
tersebut,
atau
marketing Above
The Line
aktiitas
PR
yang
penulis
sarankan
adalah
mengadakan
dan
memiliki
nilai
lebih
karena
diliput
dengan
penerjemahan yang lebih baik oleh media yang menulis sesuai dengan
segmentasi pembaca mereka
b. Advertising
Jalur periklanan juga dianggap penting untuk boost awareness serta
pemahaman konsumen terhadap VanityTrove secara masal. Target
media yang penulis sarankan yaitu sama seperti sebelumnya pada PR
yaitu adalah media harian (Koran) dan online untuk boost pemberitaan
tentang VanityTrove seperti Kompas, Detik.com, Okezone dan berbagai
media harian dan online lainnya; media perempuan premium seperti
Harpers Bazaar, Cosmopolitan, Marie Claire serta berbagai media
sejenis lainnya karena diangga sesuai dengan segmentasi VanityTrove.
c. Digital
Untuk konsumen A & B yang lebih sering mengakses media digital
dianggap merupakan suatu peluang untuk pemasaran dari lini digital.
VanityTrove harus aktif di berbagai media sosial seperti Facebook,
Instagram, Twitter, serta forum kecantikan online agar dapat secara
lebih dekat menjangkau konsumen dan target pasarnya. Pesan yang
disampaikan harus terintegrasi dengan pesan umbrella yang telah
diberikan sebelumnya.
Selain posting tentang lini produk yang ditawatkan VanityTrove,
kompetisi-kompetisi melalui media digital juga baik untuk diadakan
agar konsumen dan target pasar menjadi lebih dekat dan lebih tahu
tentang VanityTrove.
2. Below The Line
Aktivitas pemasaran Below The Line adalah segala aktifitas marketing
atau promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah
activation
yang
penulis
usulkan
salah
satunya
adalah
Agen
tentunya
dibutuhkan
pemikiran
dan
perencanaan
yang
lebih
komprehensif.
Sekian pemaparan saya, Bianca Resita, tentang bisnis subscription box untuk
Ujian Tengah Semester Perilaku Konsumen.
Terimakasih.