Anda di halaman 1dari 2

MUSYAWARAH

Musyawarah berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab yang berarti berunding,
urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu.Istilah-istilah lain dalam tata Negara
Indonesia dan kehidupan modern tentang musyawarah dikenal dengan sebutan syuro,
rembug desa, kerapatan nagari bahkan demokrasi. Kewajiban musyawarah hanya untuk
urusan keduniawian. Jadi musyawarah adalah merupakan suatu upaya bersama dengan
sikap rendah hati untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna mengambil
keputusan bersama dalam penyelesaian atau pemecahan masalah yang menyangkut urusan
keduniawian.
sesi usulan dan pembahasan..
1. di sini setiap peserta yang memiliki hak bicara maupun hak suara boleh mengemukakan
pendapat
2. sebelum mengajukan pendapat, terlebih dahulu meminta ijin bicara kepada pemimpin rapat
3. interupsi dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan pemimpin rapat
4. interupsi diperjelas untuk klarifikasi, mengembalikan konteks pembahasan yang sudah
melenceng, keberatan karena menyinggung permasalahan personal yang tidak kontekstual.
5. setelah interupsi, pimpinan rapat menerima interupsi atau menolak. jika menerima, maka
pembicara harus menjawab interupsi atau meneruskan jika interupsi ditolak.
6. tidak ada interupsi dalam interupsi.
7. jika tidak ada usulan lagi, maka dapat dilanjutkan ke mekanisme penyimpulan.
sesi penyimpulan
1. pemimpin rapat menyimpulkan usulan2 peserta rapat
2. pemimpin rapat menawarkan alternatif2 keputusan kepada peserta rapat
3. peserta rapat dapat merevisi kesimpulan dengan tata cara seperti sesi usulan dan pembahasan
4. jika alternatif keputusan sudah disepakati maka bisa dilanjutkan dengan pengambilan keputusan
sesi pengambilan keputusan
1. pemimpin rapat menawarkan alternatif2 keputusan untuk disepakati
2. jika seluruh peserta yang memiliki hak suara menyepakati maka keputusan rapat dapat
langsung disahkan dengan suara bulat alias mufakat.
3. peserta rapat yang hanya memiliki hak bicara tidak turut serta dalam proses pengambilan
keputusan
4. jika ada yang tidak sepakat dengan alternatif keputusan yang ditawarkan,maka dilanjutkan
dengan alternatif keputusan yang lain.
5. jika sampai seluruh alternatif keputusan tidak dapat disepakati dengan mufakat, maka rapat
dihentikan untuk proses lobby

6. proses lobby digunakan sebaik mungkin untuk para peserta rapat yang berbeda pendapat
untuk membicarakan alternatif keputusan secara lebih personal.
7. waktu untuk proses lobby ditentukan pemimpin rapat (contoh 10menit smp 1 jam)
8. jika waktu lobby sudah habis maka peserta kembali ke ruang rapat untuk memulai lagi proses
pengambilan keputusan
9. pemimpin rapat menanyakan hasil lobby kepada peserta rapat untuk mengupdate alterbatif
keputusan terbaru
10. proses pengambilan keputusan dimulai lagi seperti poin pertama sesi pengambilan keputusan
dengan menyertakan hasil lobby
11. jika lobby tidak menghasilkan alternatif keputusan baru,maka pemimpin rapat kembali
menawarkan alternatif keputusan yang sudah ada.
12. jika alternatif2 keputusan tidak mencapai kata mufakat,maka proses lobby dapat diulang lagi
13. proses lobby dapat dilakukan 2 kali
14. jika sudah melewati 2 kali proses lobby dan tidak tercapai kata mufakat,maka pengambilan
keputusan dapat dilakukan dengan voting.
sesi voting
1. voting dapat dilakukan dengan terbuka atau tertutup sesuai kesepakatan peserta rapat
2. hasil voting mengikat seluruh peserta rapat
nb :
1. aksi walkout dapat digunakan peserta rapat jika pemimpin rapat dirasa berat sebelah atau tidak
mampu memimpin jalannya rapat dengan adil
2. peserta yang akan melakukan walkout harus memberikan alasan sebelum melakukan walkout
3. jika peserta yang walkout lebih dari 50% peserta rapat maka rapat dihentikan untuk kemudian dimulai
lagi jika sudah mendapat pimpinan rapat yang lebih kredibel
4. jika peserta rapat yang melakukan walkout kurang dari 50% jumlah peserta rapat, maka rapat dapat
dilanjutkan
5. peserta rapat yang walkout tetap tunduk pada keputusan rapat.
nb lagi :
1. ada baiknya rules disosialisasikan atau disepakati terlebih dahulu
2. untuk memudahkan, pimpinan rapat dapat menggunakan palu..dengan satu ketukan berarti
mengesahkan kesepakatan internal rapat..dua ketukan untuk membuka atau menutup rapat..tiga ketukan
untuk mengesahkan keputusan rapat yang mengikat seluruh anggota

Anda mungkin juga menyukai