Fungsi POAC sendiri dalam suatu organisasi adalah untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya.Kesuksesan organisasi adalah mencapai tujuan yang telah disusun oleh manajer pada periode awal membentuk organisasi. Planning adalah sebuah proses di mana seorang manajer memutuskan tujuan, menetapkan aksi untuk mencapai tujuan (strategi) itu, mengalokasikan tanggung jawab unutk menjalankan strategi kepada orang tertentu, dan mengukur keberhasilan dengan membandingkan tujuan. Pengorganisasian adalah penentuan pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas dan membagi pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan berbagai departemen serta penentuan hubungan. Tujuan pengorganisasian ini adalah untuk menetapkan peran serta struktur dimana karyawan dapat mengetahui apa tugas dan tujuan mereka.Hal penting yang dipertimbangkan dalam melakukan actuating adalah untuk memotivasi seorang karyawan untuk melakukan sesuatu, misalnya saja:merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri, Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau mendesak, tugas yang diberikan cukup relevan, hubungan harmonis antar rekan kerja.Beberapa cara pengendalian yang harus dilakukan oleh seorang manajer yang meliputi pengawasan langsung, adalah pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manejer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah dikerjakan dengan benar dan hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya. Secara sederhana, Manajemen merupakan suatu proses tindakan atau seni perencanaan, mengatur, pengarahan dan pengawasan yang dinamis yang menggerakan organisasi mencapai tujuannya. Secara umum, ada empat fungsi manajemen yang sering orang menyebutnya POAC, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Dua fungsi yang pertama dikategorikan sebagai kegiatan mental sedangkan dua berikutnya dikategorikan sebagai kegiatan fisik. Suatu manajemen bisa dikatakan berhasil jika keempat fungsi di atas bisa dijalankan dengan baik. Kelemahan pada salah satu fungsi manajemen akan mempengaruhi manajemen secara keseluruhan dan mengakibatkan tidak tercapainya proses yang efektif dan efisien. 2. Jika suatu unit analisa administrasi diadakan dengan maksud hanya untuk mengamati bagaimana sesuatu dikerjakan. Beberapa perbaikan mungkin dapat diadakan oleh seorang pengawas dan oleh seorang juru analisa system yang terlatih baik. unit analisa administrasi akan menanti datangnya gagasan padanya sementara ia mengadakan pengamatan. Ia akan memahami benar tentang keadaan system ditambah dengan suatu ingatan yang baik, pandangan yang tajam, pikiran yang cerdas, sejumlah perbaikanperbaikan dapat diadakan olehnya. unit analisa administrasi juga dapat menilai dengan lebih baik mutu dari gagasan-gagasannya bagi kepentingannya sendiri, juru analisa akan menyiapkan alas an-alasan yang diperlukan kemudian guna menyajikan gagasan-gagasanya tersebut kepada pimpinan dan pegawai-pegawai perusahaan. Dalam hal ini juga dapat disajikan suatu cara pendekatan yang sistematis guna membantu
mengadakan perbaikan-perbaikan semaksimal mungkin yaitu: (a) Menyusun
keterangan-keterangan menurut skema-skema grafis atau table; (b) Menganalisa secara kritis terhadap system tadi yang akan memberikan gambaran tentang prinsip-prinsip umum; (c) Bagankan usul-usul baru yang diajukan dengan menganalisanya dengan baik. GAMBAR 3. Banyak resiko kegagalan dalam menjalankan sistem unit admisntrasi dan banyak pula kegagalan-kegagalan unit administrasi yang diakibatkan oleh pendekatan yang tidak sempurna terhadap resiko-resiko ini. Suatus sistem analisa administrasi dikatakan berjalan dengan baik apabila tercipta efisiensi dan koordinasi pelaksanaan fungsi-fungsi intern dari unit analisa administrasi dan adanya dukungan dari kondisi-kondisi di luar unit, seperti misalnya pergolakan-pergolakan ekonomi nasional, peramalan yang tidak tepat atas kondisi-kondisi persaingan dan sebagainya. Ada 2 macam cara pendekatan terhadap problem peningkatan efisiensi kerja yaitu; (a) Mencoba mendorong para pegawai untuk bekerja lebih giat dan lebih cepat; (b) Menyederhanakan (menyempurnakan) prosedur-prosedur pelaksanakan kerja sedemikian rupa, sehingga dengan usaha/ ikhtisar yang sama, dapat diselesaikan pekerjaan yang lebih banyak. Bidang teknik sistem menitikberatkan pada cara pendekatan yang kedua. 4. Dalam kasus ini tidak dibayarkannya tunjangan daerah kepada guru di Kabupaten Limapuluh Kota disebabkan karena anggaran yang defisit. Hal ini ditegaskan oleh surat edaran yang dukeluarkan oleh bupati. Jika dikaji maka hal ini merupakan suatu keputusan yang tidak populer dan diluar rasionalitas dari pemkab sebagai pelaksana administrasi negara. Herbert Simon mengingatkan bahwa para administrator sebagai bagian dari analisa administrasi ternyata dalam membuat keputusan cenderung didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan di luar rasionalitas atau diluar pertimbangan ekonomi dan efisiensi. Adanya diskresi atau keleluasaan dalam pelaksanaan pemerintahan membuat etika dan moral menjadi hal yang penting dalam pelaksanaan administrasi negara. Aplikasi etika dan moral dalam prakteknya dapat dilihat dari Kode Etik yang dimilki administrator publik. Kehadiran kode etik sendiri lebih berfungsi sebagai kontrol langsung sikap dan prilaku dalam bekerja. Dalam kasus pembayaran tunjangan daerah tersebut adanya pelanggaran-pelanggaran kode etik. Mengutip dari etika administrasi publik dari ASPA (American Society for Administration) bahwa pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan di atas pelayanan kepada diri sendiri. Dari indikator pertama ini, tampak pemkab tidak memberikan pelayanan yang baik kepada guru. Selain itu, dalam pemberian pelayanan publik diperlukan adanya pemenuhan janji kepada publik dan menjalankan kewajiban. Pemkab seharusnya merealisasikan anggaran tunjangan daerah yang telah disahkan di dalam APBD. Namun, pemkab belum menjalankan kewajibannya untuk agenda/janji tersebut. Sangat jelas, bahwa pemkab telah melakukan pelanggaran etika administrasi negara dengan mengabaikan janji dan
kewajibannya kepada publik.Berdasarkan pada analisis administrasi negara
dalam kasus pembayaran tunujangan daerah di Kabupaten Limapuluh Kota dengan melihat indikator yang ada maka dapat disimpulkan bahwa etika pemkab dalam pemberian tunjangan kepada guru masih jauh dari yang diharapkan terlihat adanya indikasi tindakan penyelewengan dan pelanggaran etika administrasi negara. Ketidakjelasan dana tunjangan daerah mengindikasikan pengabaian terhadap etika seperti ketidakjujuran, tidak transparansinya pemerintah, pemenuhan janji kepada publik untuk membayar tunajangan daerah. Selain itu, surat edaran yang menyatakan bahwa anggaran devisit juga kontroversial dan membingungkan. Tidak dibayarnya tunjangan daerah tersebut menunjukan tidak bertanggungjawabnya pemkab sebagai pelayan publik.