Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2303-1174

Risal C.Y. Laihad, Pengaruh Perilaku Wajib

PENGARUH PERILAKU WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING


WAJIB PAJAK DI KOTA MANADO
Oleh:
Risal C.Y. Laihad
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi
Universitas Sam Ratulangi Manado
email: risal_laihad@yahoo.com

ABSTRAK
Penerimaan pajak merupakan sumber pendapatan negara yang semakin hari semakin penting. Berbagai
terobosan yang terkait dengan aplikasi Teknologi Informatika dalam kegiatan administrasi perpajakan terus
dilakukan guna meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan kepada Wajib Pajak. Berdasarkan hal tersebut
maka diperkenalkanlah Electronic Filing System untuk memudahkan Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat
Pemberitahuannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaplikasian TAM pada system E-filing. Variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, sikap terhadap
perilaku dan penggunaan E-filing. Data penelitian meliputi data primer yang diperoleh melalui wawancara
langsung dan kuesioner. Subjek penelitian ini adalah Wajib Pajak di Kota Manado. Populasi penelitian adalah
200 orang dan sampel dalam penelitian sebanyak 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan persepsi kegunaan
secara signifikan berpengaruh terhadap penggunaan E-filing dan persepsi kemudahan secara signifikan
berpengaruh terhadap penggunaan E-filing, tetapi sikap terhadap perilaku tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap penggunaan E-filing .
Kata kunci: technology acceptance model (TAM), e-filing, wajib pajak
ABSTRACT
Income from tax as the state revenue resource is getting more and more important. Many penetration
using Information Technology in tax administration activities have been continuously done to increase and
optimize service to tax payers. For that purpose Electronic Filing System (e-filing system) was introduced to
make tax payers easier to send their letter of notification. This research aims to examine application of TAM
Model in e-filing system. Variabels which are used in this research consist of perceived usefulness, perceived
ease of use, attitude toward behavior and e-filing use.Research data include primary data which got from direct
interview and questionnaire. Subject in this research is tax payer in Manado city. Population in this research
are 200 people and sample used in this research are 50 people.The result from this research shows that
perceived usefulness significantly influence e-filing use and perceived ease of use significantly influence e-filing
use,but attitude toward behavior not significantly influence e-filing use.
Keyword: technology acceptance model (TAM), e-filing, tax payers

44

Jurnal EMBA
Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 44-51

ISSN 2303-1174

Risal C.Y. Laihad, Pengaruh Perilaku Wajib..


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Penerimaan Pajak saat ini berperan
dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia, tetapi yang terjadi adalah jumlah penerimaan pajak yang
disampaikan masih belum terlalu jelas kebenarannya. Hal ini disebabkan oleh karena Sistem Model Penerimaan
Negara (MPN) yang merupakan suatu sistem informasi di Departemen Keuangan yang mengintegrasikan
penerimaan Direktorat Jendral Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Bea Cukai, serta pengeluaran Direktorat
Jenderal Anggaran belum solid (Bisnis Indonesia dalam Wiyono, 2008).
Perkembangan era globalisasi sekarang ini ditandai oleh berbagai macam perubahan dalam berbagai
aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh yang sangat terlihat dan kontras yaitu perkembangan di bidang
teknologi yang dari tahun ke tahun juga mengalami perkembangan pesat. Kemajuan teknologi modern
khususnya bidang elektronika, membawa kemudahan dalam melaksanakan tugas-tugas kearsipan. Salah satu
pengaruh kemajuan teknologi terhadap bidang kearsipan yaitu dengan adanya inovasi baru pada proses
pengarsipan yaitu arsip elektronik. Kelebihan utama dari arsip elektronik tentu saja lebih praktis dan memiliki
tingkat risiko yang lebih kecil.
Mengantisipasi perkembangan informasi dan teknologi tersebut, DJP berusaha untuk memenuhi aspirasi
Wajib Pajak (WP) dengan mempermudah tata cara pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) baik itu SPT Masa
maupun SPT Tahunan. Pembaharuan dalam sistem perpajakan yang dilakukan oleh DJP tersebut tidak lain
adalah sebagai bagian dari reformasi perpajakan, khususnya administrasi perpajakan. Modernisasi pajak ini
ditandai dengan penerapan teknologi informasi terkini dalam pelayanan perpajakan. Peningkatan pelayanan
perpajakan ini terlihat dengan dikembangkannya administrasi perpajakan modern dan teknologi informasi di
berbagai aspek kegiatan.
Perubahan mendasar yang berkaitan dengan modernisasi pajak terjadi di tahun 2004 dimana DJP
berusaha untuk memenuhi aspirasi WP dengan mempermudah tata cara pelaporan SPT. Hal itu ditandai dengan
dikeluarkannya Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-88/PJ/2004 tanggal 14 Mei 2004 tentang
penyampaian SPT secara Elektronik. Setelah sukses dengan program e-SPT pada tanggal 24 Januari 2005
bertempat di Kantor Kepresidenan, Presiden Republik Indonesia bersama-sama dengan DJP meluncurkan
produk e-filing atau Electronic Filing System yaitu sistem pelaporan/penyampaian pajak dengan SPT secara
elektronik (e-filing) yang dilakukan melalui sistem online yang real time.
Perubahan tersebut meliputi pelayanan kepada WP dari yang semula WP harus menyampaikan ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) secara langsung, tapi sekarang menyampaikan suatu SPT dapat dilakukan secara online
di mana saja dan kapan saja. Selain itu, penggunaan e-filing dapat mengurangi beban proses administrasi
laporan pajak menggunakan kertas (Dewi dan Ratih, 2009). Wiyono (2008) menyatakan e-filing sangat
berperan dalam meminimalisasi ketidakakuratan MPN. E-filing adalah sebuah layanan pengiriman atau
penyampaian SPT secara elektronik baik untuk orang pribadi maupun Badan (perusahaan, organisasi) ke DJP
melalui sebuah ASP (Application Service Provider atau Penyedia Jasa Aplikasi) dengan memanfaatkan jalur
komunikasi internet secara online dan real time, sehingga WP tidak perlu lagi melakukan pencetakan semua
formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual. E-filing juga membantu karena ada media
pendukung dari ASP yang akan membantu dalam 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Dengan begitu,
sistem e-filing ini dirasa lebih efektif dan efisien.
Saat ini belum semua WP menggunakan e-filing karena kurangnya sosialisasi dari DJP atau mungkin WP
belum bisa menerima sebuah teknologi baru dalam pelaporan pajaknya. Pola pikir dari WP yang masih
menganggap penggunaan sistem komputer dalam pelaporan SPT akan lebih menyulitkan jika dibandingkan
secara manual juga berperan besar, padahal pelaporan SPT secara komputerisasi memiliki manfaat yang lebih
besar bagi WP maupun DJP.
Dewi dan Ratih (2009) mengatakan jika partisipasi WP dalam penggunaan e-filing masih rendah maka akan
mengakibatkan return yang diterima DJP juga rendah. Hal ini akan merugikan DJP yang sudah mengeluarkan
biaya yang sangat besar untuk menciptakan sistem Informasi yang lebih baik demi memberikan kemudahan
dalam administrasi perpajakan. Return yang rendah ini mengindikasikan bahwa sistem informasi yang telah
Jurnal EMBA
Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 44-51

45

ISSN 2303-1174
Risal C.Y. Laihad, Pengaruh Perilaku Wajib
dibuat DJP tidak efektif. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi secara intensif atas diberlakukannya e-filing
oleh pemerintah, khususnya DJP. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Amoroso dan
Gardner (2004) terhadap penerimaan teknologi internet dengan menggunakan Technology Acceptance Model
(TAM) yang mengambil beberapa variabel-variabel untuk penerapan di Indonesia khususnya di daerah Manado.
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut
: (1) Apakah persepsi kegunaan berpengaruh terhadap penggunaan e-filing? (2) Apakah persepsi kemudahan
berpengaruh terhadap penggunaan e-filing? (3) Apakah sikap terhadap perilaku berpengaruh terhadap
penggunaan e-filing?.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji pengaruh persepsi kegunaan terhadap perilaku dalam penggunaan e-filing
2. Untuk menguji pengaruh persepsi kemudahan terhadap perilaku dalam penggunaan e-filing
3. Untuk menguji pengaruh sikap terhadap perilaku dalam penggunaan e-filing

TINJAUAN PUSTAKA
Teori Perilaku dalam Implementasi Teknologi Informasi
Malone (1997) dalam Laudon dan Laudon (2005), berdasarkan teori keperilakuan, diajukan teori yang
mengatakan bahwa teknologi informasi mampu mengubah hierarki dari pengambilan keputusan pada organisasi
dengan cara menekan biaya yang diperlukan oleh informasi dan memperluas distribusi informasi. Terkait
dengan e-filing, dengan diciptakannya e-filing dalam DJP dapat merampingkan posisi-posisi dalam organisasi
tersebut. Teknologi informasi mampu membawa informasi langsung dari unit-unit operasi ke atasan, dengan
demikian mengurangi pekerja data yang terkait. Teknologi informasi juga dapat mendistribusikan informasi
secara langsung kepada para pekerja di level yang lebih rendah. Aspek keperilakuan dalam impelementasi
teknologi informasi berkaitan juga dengan penerimaan pengguna terhadap teknologi informasi yang diterapkan.
Beberapa model telah dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor diterimanya penggunaan
teknologi informasi. Salah satu teori penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi informasi disebut dengan
TAM.
Technology Acceptance Model (TAM)
TAM merupakan salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat
berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem
teknologi informasi. Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Davis (1989). Teori ini dikembangkan dari Theory
of Reasoned Action atau TRA oleh Ajzen dan Fishbein (1980). Davis (1989) menyatakan TAM merupakan
model yang digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi berdasarkan dua variabel,
yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of
use). Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa
dengan menggunakan suatu item, maka akan dapat meningkatkan kinerja pengguna tersebut. Sedangkan
persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna
bahwa sistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri.
Pratama (2008) mengungkapkan penerimaan pengguna atau pemakai teknologi informasi menjadi bagian
dari riset dari penggunaan teknologi informasi, sebab sebelum digunakan dan diketahui kesuksesannya, terlebih
dahulu dipastikan tentang penerimaan atau penolakan atas penggunaan teknologi informasi tersebut. Penerimaan
pengguna teknologi informasi sangat erat kaitannya dengan variasi permasalahan pengguna dan potensi imbalan
yang diterima jika teknologi informasi diaplikasikan dalam aktivitas pengguna kaitannya dengan aktivitas
perpajakan (Pratama, 2008).
TAM mendeskripsikan terdapat dua faktor yang secara dominan mempengaruhi integrasi teknologi.
Faktor pertama adalah persepsi kegunaan (usefulness), sedangkan faktor kedua adalah persepsi kemudahan
dalam penggunaan teknologi (ease of use). TAM dalam penelitian ini digunakan sebagai dasar pengambilan
variabel yaitu bahwa persepsi terhadap kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan
teknologi informasi (perceived Ease of Use) mempengaruhi sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior)

46

Jurnal EMBA
Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 44-51

ISSN 2303-1174
Risal C.Y. Laihad, Pengaruh Perilaku Wajib..
individu dalam penggunaan Teknologi Informasi, yang selanjutnya akan menentukan perilaku dari individu
tersebut apakah akan menggunakan teknologi informasi.
Task Technology Fit (TTF)
TTF dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson (1995). TTF adalah tingkat dimana teknologi
membantu individu dalam pelaksanaan tugas-tugasnya atau tugas jabatan. Secara lebih spesifik, TTF merupakan
penyesuaian antara kebutuhan akan tugas-tugas, kemampuan individu dan fungsi teknologi. Prioritas TTF
adalah interaksi antara tugas, teknologi, dan individu. Berbagai macam tugas yang pasti membutuhkan berbagai
macam fungsi teknologi yang pasti. Model ini mengindikasikan bahwa kinerja akan meningkat ketika sebuah
teknologi menyediakan fitur dan dukungan yang tepat dikaitkan dengan tugas. Contoh : sistem e-filing yang
memiliki fungsi sebagai sarana pelaporan pajak dapat membantu kewajiban WP dalam melaporkan pajak secara
online dan realtime
Pengaruh Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness ) terhadap penggunaan e-filing
Penelitian yang dilakukan Davis (1989) menemukan bahwa hubungan persepsi kegunaan terhadap
penggunaan senyatanya lebih kuat dibandingkan konstruk manapun. Szajna (1996) juga menemukan hubungan
yang signifikan antara dua konstruk tersebut. Demikian pula Igbaria et al. (1997), juga menemukan hal yang
sama bahwa Persepsi kegunaan mempunyai pengaruh langsung terhadap penggunaan aktual. Sun dan Zhang
(2003) telah mengkonfirmasikan juga bahwa kegunaan sebagai faktor yang paling penting yang mempengaruhi
penerimaan pengguna dengan sedikit perkecualian. Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut :
H1: Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) berpengaruh positif terhadap Penggunaan e-filing
Pengaruh Persepsi Kemudahan (Perceived Ease of Use) terhadap penggunaan e-filing
Studi yang dilakukan Wiyono (2008) terhadap para wajib pajak yang telah mencoba atau menggunakan efiling di Indonesia menunjukkan hasil bahwa persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap persepsi
kegunaan teknologi. Kemudahan pengguna akan mempengaruhi penggunaan sistem e-filing. Jika pengguna
menginteroretasikan bahwa sistem e-filing mudah digunakan maka penggunaan sistem akan tercapai.
Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H2: Persepsi Kemudahan (perceived ease of use) berpengaruh positif terhadap Penggunaan e-filing
Pengaruh Sikap terhadap perilaku (Attitude toward behavior) terhadap Penggunaan e-filing
Penelitian yang dilakukan Amoroso dan Gardner (2004) menemukan bahwa pengguna mungkin memiliki
sikap yang positif jika mereka percaya bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerja dan
produktivitas mereka. Studi dari Lee et al (2003) juga menyatakan bahwa sikap berpengaruh signifikan positif
terhadap penggunaan teknologi. Dengan adanya sikap yang positif dari pengguna saat menggunakan suatu
teknologi dalam hal ini e-filing maka kecenderungan untuk memakai e-filing akan selalu ada dibandingkan
dengan pengguna yang memiliki sikap negatif. Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian
sebagai berikut :
H3: Sikap terhadap perilaku (Attitude toward behavior) berpengaruh positif terhadap Penggunaan e-filing
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah metode eksplanasi, yaitu jenis penelitian dimana variabel-variabel yang
ada dalam penelitian ini diolah dan hasilnya dijelaskan secara jelas mengenai pengaruh antara masing-masing
variabel. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari WP orang pribadi di kota
Manado.
Variabel Penelitian
Variabel Dependen : Penggunaan e-filing

Jurnal EMBA
Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 44-51

47

ISSN 2303-1174
Risal C.Y. Laihad, Pengaruh Perilaku Wajib
Variabel penggunaan e-filing menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner. Penggunaan e-filing
menunjuk pada bentuk penerapan dalam penggunaan program e-filing bagi seorang Wajib Pajak, dimana sampel
yang dipilih adalah Wajib Pajak orang pribadi yang telah menggunakan e-filing atau yang telah mengetahui
manual dari aplikasi e-filing tapi belum pernah mencobanya secara langsung. Untuk mengukur variabel
penggunaan e-filing digunakan skala likert 5 point (5-point likert scale) dimulai dari poin 1 sangat tidak setuju
(STS), poin 2 tidak setuju (TS), poin 3 netral(N), poin 4 setuju (S), poin 5 sangat setuju (SS). Berikut ini adalah
jenis pertanyaan penelitian mengenai penggunaan e-filing.
1. Secara keseluruhan e-filing adalah mudah digunakan
2. Menggunakan e-filing membosankan saya
3. Penggunaan e-filing dapat menyederhanakan proses pelaporan pajak saya
Variabel Independen: Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness).
Variabel persepsi kegunaan (perceived usefulness) menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner.
Persepsi kegunaan didefinisikan bagaimana individu menginterpretasikan kegunaan atau manfaat dari
pemakaian sistem. Jika individu menginterpretasikan bahwa e-filing dapat menguntungkan maka secara
langsung akan menggunakan sistem e-filing. Namun sebaliknya jika individu merasa kurang percaya atau tidak
mengetahui manfaat dari sistem e-filing tersebut maka akan ragu untuk menggunakannya. Untuk mengukur
variabel persepsi kegunaan digunakan skala likert 5 point (5-point likert scale) dimulai dari poin 1 sangat tidak
setuju (STS), poin 2 tidak setuju (TS), poin 3 netral(N), poin 4 setuju (S), poin 5 sangat setuju (SS). Berikut ini
adalah jenis pertanyaan penelitian mengenai persepsi kegunaan (Perceived Usefulness)
1. Penggunaan e-filing dapat meningkatkan performa pelaporan pajak saya
2. Penggunaan e-filing dapat meningkatkan efektivitas pelaporan pajak saya
Variabel Independen : Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use).
Variabel persepsi kemudahan (perceived ease of use) menggunakan data primer yang berasal dari
kuesioner. Persepsi kemudahan didefinisikan bagaimana individu menginterpretasikan bahwa mempelajari dan
menggunakan sistem tersebut merupakan hal yang mudah. Untuk mengukur variabel persepsi kemudahan
(perceived ease of use) menggunakan skala likert 5 point (5-point likert scale) dimulai dari poin 1 sangat tidak
setuju (STS), poin 2 tidak setuju (TS), poin 3 netral(N), poin 4 setuju (S), poin 5 sangat setuju (SS). Berikut ini
adalah jenis pertanyaan penelitian mengenai persepsi kemudahan (Perceived Ease Of Use).
1. Mempelajari penggunaan e-filing adalah mudah bagi saya
2. Menggunakan e-filing adalah mudah bagi saya
3. Interaksi saya dengan e-filing adalah jelas dan terpahami
4. Saya mudah beradaptasi dengan e-filing
5. Saya mudah untuk menjadi terampil dalam menggunakan e-filing
Variabel Independen : Sikap terhadap perilaku (Attitude toward behavior).
Variabel sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) menggunakan data primer yang berasal dari
kuesioner. Sikap didefinisikan sebagai ukuran dimana pengguna akan menggunakan suatu sistem apabila
pengguna memiliki sikap positif terhadap sistem tersebut. Untuk mengukur variabel sikap terhadap perilaku
(attitude toward behavior) menggunakan skala likert 5 point (5-point likert scale) dimulai dari poin 1 sangat
tidak setuju (STS), poin 2 tidak setuju (TS), poin 3 netral(N), poin 4 setuju (S), poin 5 sangat setuju (SS).
Berikut ini adalah jenis pertanyaan penelitian mengenai Sikap terhadap perilaku (Attitude toward behavior)
1. Saya merasa nyaman berinteraksi dengan e-filing
2. Saya senang menggunakan e-filing
3. Saya menikmati menggunakan e-filing
Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa metode pendekatan agar pengumpulan data dapat ditekan sekecil
mungkin dengan metode-metode :
1. Membuat daftar pertanyaan (kuesioner)
2. Mengadakan wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan
3. Melakukan survei di kantor DJP

48

Jurnal EMBA
Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 44-51

ISSN 2303-1174

Risal C.Y. Laihad, Pengaruh Perilaku Wajib..

Metode Pengambilan Sampel


Sampel di dalam penelitian ini adalah para WP orang pribadi di Kota Manado yang pernah melaporkan
SPT melalui e-filing atau yang telah mengetahui manual dari aplikasi e-filing tapi belum pernah mencobanya
secara langsung. Pemilihan WP orang pribadi karena penerapan e-filing yang termasuk cukup baru di Manado
dan lebih banyak mengimplementasikan sasaran pengguna mula-mula ke Wajib Pajak orang Pribadi terutama
pegawai negeri dan swasta. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
convenience sampling. Convenience sampling merupakan metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan
memilih sampel secara bebas sekehendak peneliti. Metode pengambilan sampel ini dipilih untuk memudahkan
pelaksanaan riset dengan alasan bahwa jumlah populasi yang diteliti tidak diketahui sehingga terdapat
kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah.
Metode Analisis
Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
model regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut :
Y = + 1X1 + 2 X2 + 3 X3+
Keterangan :

= Konstanta
X1
= Persepsi Kegunaan
X2
= Persepsi Kemudahan
X3
= Sikap Terhadap Perilaku
Y
= Penggunaan E-filing

= Koefisien regresi

= Error
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh WP orang pribadi yang ada di kota Manado. Sampel yang
digunakan adalah WP orang pribadi yang pernah menggunakan e-filing atau sudah pernah mengetahui manual
dari e-filing.Metode pengumpulan sampel dengan menggunakan kuesioner, baik dikirim langsung maupun yang
melalui bantuan dari orang lain. Ketika kuesioner dikirim langsung ternyata beberapa responden tidak berkenan
untuk mengisi dikarenakan ketidakpahaman responden mengenai topik e-filing.
Tabel 1. Distribusi Kuesioner
Keterangan
Jumlah Kuesioner yang dikirim
Kuesioner yang kembali
Kuesioner yang tidak kembali
Kuesioner yang tidak lengkap/rusak
Sampel akhir pengamatan
Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Jumlah Kuesioner
70
50
20
50

Metode yang dilakukan dalam pengujian reliabilitas adalah dengan melihat nilai cronbach alpha yang
ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 2. Uji Reliabilitas
Persepsi Kegunaan (X1)
Persepsi Kemudahan(X2)
Sikap terhadap perilaku(X3)
Penggunaan E-filing(Y)
*Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Jurnal EMBA
Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 44-51

Cronbach Alpha
0,665*
0,838*
0,649*
0,705*

49

ISSN 2303-1174

Risal C.Y. Laihad, Pengaruh Perilaku Wajib

Keandalan suatu konstruk dapat dinilai dari cronbach alpha. Apabila besarnya cronbach alpha diatas 0.60
dapat dikatakan reliabel (Ghozali, 2011). Pada tabel 2 diatas terlihat bahwa semua konstruk reliable.
Metode yang dilakukan dalam pengujian validitas adalah melihat pearson correlation masing-masing
indicator pertanyaan tiap variabel, ditunjukkan pada tabel 3 berikut :
Tabel 3 Uji Validitas
Variabel
Penggunaan E-filing

Persepsi Kegunaan
Persepsi Kemudahan

Sikap terhadap perilaku

No. Pertanyaan
1
2
3
1
2
1
2
3
4
5
1
2
3

Pearson Correlation
0,890*
0,627*
0,868*
0,946*
0,816*
0,913*
0,656*
0,765*
0,866*
0,685*
0,812*
0,666*
0,815*

*Signifikan
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Hasil Tabel 3 di atas, menunjukkan bahwa pearson correlation di atas r tabel (r tabel = 0,2306). Ini
berarti bahwa masing-masing variabel penelitian lolos uji validitas. Hal ini juga dapat dikatakan bahwa masingmasing konstruk dapat digunakan sebagai variabel penelitian.
Pembahasan
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi dan hasilnya sebagai berikut
Tabel 4. Hasil Uji Regresi
Variabel
Beta
Persepsi Kegunaan
0,433
Persepsi Kemudahan
0,452
Sikap terhadap
0,235
perilaku
Sumber : Data primer yang diolah, 2012

t hitung
2,168
4,324
1,508

Sig
0,035
0,000
0,138

Hasil pengujian Hipotesis pertama (H1) menyatakan Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness)
berpengaruh terhadap penggunaan e-filing dengan nilai t sebesar 2,168 dengan signifikansi 0.035. Nilai
signifikansi pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka ditunjukkan bahwa pada taraf
signifikansi 5%, persepsi kegunaan secara signifikan dapat berpengaruh terhadap penggunaan e-filing. Sehingga
dapat dinyatakan bahwa jika nilai variabel persepsi kegunaan meningkat, maka akan berdampak pada
meningkatnya nilai dari variabel penggunaan e-filing. Hal ini berarti hipotesis 1 diterima.
Hasil pengujian Hipotesis kedua (H2) menyatakan Persepsi Kemudahan (Perceived Ease of Use)
berpengaruh terhadap penggunaan e-filing dengan nilai t sebesar 4,324 dengan signifikansi 0,000. Nilai
signifikansi pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian maka ditunjukkan bahwa pada taraf
signifikansi 5%, persepsi kemudahan secara signifikan dapat berpengaruh terhadap penggunaan e-filing.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa jika nilai variabel persepsi kemudahan meningkat, maka akan berdampak
pada meningkatnya nilai dari variabel penggunaan e-filing. Hal ini berarti hipotesis 2 diterima. Hasil pengujian
Hipotesis ketiga (H3) menyatakan Sikap terhadap perilaku (Attitude toward behavior) tidak berpengaruh
terhadap penggunaan e-filing dengan nilai t sebesar 1,508 dengan signifikansi 0,138. Nilai signifikansi
50

Jurnal EMBA
Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 44-51

ISSN 2303-1174
Risal C.Y. Laihad, Pengaruh Perilaku Wajib..
pengujian tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian maka ditunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5%
sikap terhadap perilaku secara signifikan tidak berpengaruh terhadap penggunaan e-filing. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa jika nilai variabel sikap terhadap perilaku meningkat tidak akan berdampak pada
meningkatnya nilai dari variabel penggunaan e-filing. Hal ini berarti hipotesis 3 ditolak.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
1. Persepsi Kegunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan e-filing
2. Persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan e-filing
3. Sikap terhadap perilaku tidak berpengaruh terhadap penggunaan e-filing.
Saran
Penulis memberikan saran yaitu pemilihan sampel dapat mempertimbangkan untuk memperluas cakupan
responden contohnya cakupan jenis WP.
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I., Fishbein, M. 1980. Understanding attitudes and Predicting Social Behavior. NJ: Prentice Hall. New
Jersey.
Amoroso, D.L., Gardner, C. 2004. Development of an Instrument to Measure the Acceptance of Internet
Tehnology by Consumers. Proceedings of the 37th Hawaii International Conference on System
Sciences.Universitat Trier. Maui.
Davis, F.S. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System
Technology. MIS Quarterly Vol. 13, No. 3, h 319-339.University of Minessota.Minessota.
Dewi, A.A., Ratih, Khomalyana. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penerimaan Wajib Pajak
terhadap Penggunaan E-Filing. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Tembalang.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Universitas
Diponegoro.Semarang.
Goodhue, D.L.,Thompson R.L.1995. Task Technology Fit and Individual Performance. MIS Quarterly, Vol. 19,
No.2,pp 213-236. University of Minessota.Minessota.
Igbaria, M., Zinatelli, N., Cragg, P., dan Cavaye, A.L.M. 1997.Personal Computing Acceptance Factor in Small
Firms: A Structural Equatiion Model. MIS Quarterly (21:3), 1997, pp.279-305. University of
Minessota.Minessota.
Laudon, Kenneth C.,Laudon, Jane P. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Enam. Andi.Yogyakarta
Lee, Y., Kozar, K.A. Larsenm, K.R.T.2003. The Technology Acceptance Model : Past, Present, and Future,
Communications of the Association for Information Systems,(12:50), pp. 752-780. AIS Electronic
Library.Atlanta.
Pratama, Agustyan. 2008. Analisis Technology Acceptance Model (TAM) dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Berbasis Komputer. Skripsi. Fakultas Ekonomi,
Universitas Diponegoro.
Sun, H.,Zhang, P. 2003.A New Perspective to Analyze User Technology Acceptance. Working Paper. Syracuse
University. New York.
Szajna, B.1996. Empirical Evaluation of the Revised Technology Acceptance Model. Management Science
(42:1),pp.85-92.Informs. Hanover.
Wiyono,Adrianto Sugiarto. 2008. Evaluasi Penerimaan Wajib Pajak terhadap Penggunaan E-Filing sebagai
Sarana Pelaporan Pajak secara Online dan Realtime. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.11,No.2,h.117132.Universitas Gajah Mada.Yogyakarta

Jurnal EMBA
Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 44-51

51

Anda mungkin juga menyukai