Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Fungsi SPT
a. Bagi Wajib Pajak pada umumnya
Sebagai sarana Wajib Pajak untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan
untuk melaporkan tentang :
Jenis
Masa
SPT
1. PPh Pasal 21
Batas
Waktu Batas
Waktu
Penyetoran/Pemba Penyampaian
yaran
SPT Terakhir
Tanggal 10 bulan Tanggal 20 Bulan
takwim berikutnya.
takwim
berikutnya
setelah
Masa
Pajak berakhir.
dengan SSP
diisi oleh dan
nama rekanan
ditandatangani
Bendaharawan.
yang
atas
serta
oleh
Tanggal 20 bulan
takwim
berikutnya
setelah
Masa
Pajak berakhir
7. PPh Pasal 25
Tanggal 20 bulan
takwim
berikutnya
setelah
Masa
pajak berakhir.
9. PPN/PPn
BM selambat-lambatnya Empat belas (14)
-Bendaharaw tanggal
7
bulan hari setelah akhir
an>
takwim berikutnya
Masa pajak.
10 PPN/PPn BM - harus disetor dalam Tujuh
hari
.
Yang dipungut jangka waktu sehari setelah
Bea Cukai
setelah pemungutan pembayaran
dilakukan
SPT Tahunan ;
N Jenis
o Pajak
Yang
Menyampai
kan SPT
1. SPT
Wajib
PPh
Yang
Tahuna NPWP
n
Pajak Tanggal
25
Punya bulan ketiga
setelah tahun
pajak
sebelum SPT
disampaikan
2. SPT
Pemotong
PPh
PPh Pasal 21
Pasal
21
Tahuna
n
Tanggal
25
Maret Tahun
Takwim
berikutnya
sebelum SPT
disampaikan.
Tanggal
bulan
setelah
Pajak
Bagian
Pajak.
31
ketiga
Tahun
atau
Tahun
Tanggal
bulan
setelah
Pajak
Bagian
Pajak.
31
ketiga
tahun
atau
Tahun
PajakOnline.com
Pajak yang terhutang pada SPT Tahunan lebih besar dari pada
penghitungan
pajak
sementara
saat
perpanjangan
penyampaian SPT Tahunan. atas selisihnya dikenakan sanksi
berupa bunga sebesar 2% sebulan.
Jatuh
Pembayaran
Tempo
15
hari
kerja
setelah
tanggal
keputusan
DJP
tentang
Persetujuan
Penilaian Kembali Aktiva
Tetap Perusahaan Untuk
Tujuan Perpajakan
PPh Pasal 21
11
12
13
PPN dan PPnBM yang terutang dalam satu tanggal 15 bulan berikutnya
masa pajak
14
15
16
bulan
1 bulan sejak
penerbitan
STP,
SKPKBT
takwim
tanggal
SKPKB,
3.
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal
SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN atau sejak tanggal dilakukan pemotongan/
pemungutan oleh pihak ketiga.
1.
Untuk surat keberatan yang disampaikan langsung ke KPP,
maka jangka waktu 3 (tiga) bulan dihitung sejak tanggal SKPKB,
SKPKBT,
SKPLB,
SKPN
atau
sejak
dilakukan
pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga sampai saat keberatan
diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak.
2.
Untuk surat keberatan yang disampaikan melalui pos ( harus
dengan pos tercatat ), jangka waktu 3 bulan dihitung sejak tanggal
SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN atau sejak dilakukan pemotongan/
pemungutan oleh pihak ketiga sampai dengan tanggal tanda bukti
pengiriman melalui Kantor Pos dan Giro.
Tata Cara Pengajuan Permohonan Banding
1. Tata Cara Pengajuan Permohonan Banding
Apabila WP tidak atau belum puas dengan keputusan yang diberikan atas
keberatan, WP dapat mengajukan banding. kepada badan peradilan pajak,
dengan syarat:
a. Tertulis dalam bahasa Indonesia.
b. Dalam jangka waktu 3 bulan sejak keputusan atas keberatan
diterima.
c. Alasan yang jelas.
d. Dilampiri salinan Surat Keputusan atas keberatan.
Pengajuan permohonan Banding tidak menunda kewajiban membayar
pajak dan pelaksanaan penagihan pajak. Putusan badan peradilan pajak
bukan merupakan keputusan Tata Usaha Negara.
2. Imbalan Bunga
Apabila pengajuan keberatan atau permohonan banding diterima
sebagian atau seluruhnya, sepanjang utang pajak sebagaimana dimaksud
dalam SKPKB dan SKPKBT telah dibayar yang menyebabkan kelebihan
pembayaran pajak, maka kelebihan pembayaran pajak dikembalikan
dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan, paling
lama 24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak tanggal pembayaran
pajak sampai dengan diterbitkannya Keputusan Keberatan atau Putusan
Banding.
Gugatan
Wajib Pajak atau Penanggung Pajak dapat mengajukan gugatan kepada
bpp terhadap :
1. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan,
atau Pengumuman Lelang;
2.
b. Bagi Wajib Pajak yang mempunyai lebih dari satu jenis usaha dan/atau
tempat usaha, pencatatan harus menggambarkan secara jelas untuk
masing-masing jenis usaha dan/atau tempat usaha yang bersangkutan.
c. Selain kewajiban untuk menyelenggarakan pencatatan, Wajib Pajak
orang pribadi harus menyelenggarakan pencatatan atas harta dan
kewajiban.
A.
dalam pengisian SPT;
B.
menentukan Penghasilan Kena Pajak;
C.
penghitungan PPN dan PPnBM;
D.
mengetahui
posisi
keuangan
dan
usaha/pekerjaan bebas
hasil
kegiatan
Pengertian Pemeriksaan
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah
data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan
profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain
dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
Tujuan Pemeriksaan
Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan:
A. Pemeriksaan harus dilakukan terhadap Wajib Pajak mengajukan
permohonan
pengembalian
kelebihan
pembayaran
pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B Undang-Undang KUP.
B. Pemeriksaan dapat dilakukan dalam hal:
1. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang
menyatakan lebih bayar, termasuk yang telah diberikan
pengembalian pendahuluan kelebihan pajak;
2. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang
menyatakan rugi;
3. Wajib Pajak tidak menyampaikan atau menyampaikan
Surat Pernberitahuan tetapi melampaui jangka waktu yang
telah ditetapkan dalam Surat Teguran;
4. Wajib Pajak melakukan penggabungan, peleburan,
pemekaran,
likuidasi,
pembubaran,
atau
akan
meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya; atau
5. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang
memenuhi kriteria seleksi berdasarkan hasil analisis risiko
(risk based selection) mengindikasikan adanya kewajiban
Penghentian Penyidikan
Penyidikan dihentikan dalam hal:
a) tidak terdapat cukup bukti ;
b) peristiwa yang disidik bukan merupakan tindak pidana di
bidang perpajakan;
c) peristiwanya telah daluwarsa;
d) tersangkanya meninggal dunia;
e) Untuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan
Menteri Keuangan, Jaksa Agung dapat menghentikan penyidikan
tindak pidana di bidang perpajakanpaling lama dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal surat permintaan, sepanjang
perkara pidana tersebut belum dilimpahkan ke pengadilan.
Penghentian penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan hanya
dilakukan setelah Wajib Pajak melunasi utang pajak yang tidak atau
kurang dibayar atau yang tidak seharusnya dikembalikan dan ditambah
dengan sanksi administrasi berupa denda sebesar 4 (empat) kali jumlah
pajak yang tidak atau kurang dibayar, atau yang tidak seharusnya
dikembalikan.