Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Penelitian
Untuk menjalankan perannya sebagai perengkah awal matriks aktif haruslah memiliki beberapa
spesifikasi berikut, luas permukaan spesifik pada rentang 450-500 m2/g, diameter pori pada
rentang 0,8-1,15 nm, dan volume pori pada rentang 1 1,3 mL/g. Sifat fisik matriks aktif
dipengaruhi oleh kondisi pencampuran dan rasio silika-alumina (Si/Al), kondisi pencampuran
divariasikan berdasarkan 2 paten yaitu US 7594992 B2 (Timken dan Habib, 2009) ; US 6723297
B2 (Chen dkk., 2004) dan variasi perbandingan Si/Al yaitu 1 ; 2 ; 3 ; 4 ; 5 untuk paten US
7594992 B2 dan 2 ; 3 ; 4 untuk paten US 6723297 B2.
4.1.1. Metode Timken
4.1.1.1. Luas Permukaan
4.1.1.2. Diameter Pori
4.1.1.3. Volume Pori
4.1.1.4. Kristalinitas
4.1.2. Metode Chen
4.1.2.1. Luas Permukaan
4.1.2.2. Diameter Pori
4.1.2.3. Volume Pori
4.1.2.4. Kristalinitas
4.2. Penentuan Rasio Si/Al Terbaik

Diameter Pori

Salah satu peran matriks aktif dalam katalis perengkahan adalah sebagai perengkah awal karbon
rantai panjang sebelum direngkah lebih lanjut oleh zeolit menjadi produk yang diinginkan
(Timken dan Habib, 2009).
Struktur mikro dari logam oksida yang diperoleh dari proses sol-gel tergantung oleh reaksi
hidrolisis dan kondensasi yang dikendalikan oleh pH larutan. Pada suasana asam, reaksi
hidrolisis akan lebih mendominasi dibandingkan kondensasi. Sedangkan pada suasana basa,
reaksi kondensasi akan terselenggara lebih cepat dari hidrolisis sehingga akan menghasilkan
spesi yang dapat teraglomerasi menjadi partikel-partikel halus (sol). Untuk menstabilkan sol
yang terbentuk, pH dapat diatur pada rentang di selain titik isoelektrk silika yakni pH = 2.2.
Perlakuan tersebut akan membentuk muatan pada permukaan yang berakibat pada menurunnya
interaksi antar partikel dan menghilangkan aglomerasi. Dengan menggeser pH, muatan pada
permukaan akan menurun dan menyebabkan terjadinya pembentukan gel. Pada pH tinggi,
partikulat memiliki kelarutan tinggi di dalam sol dan menghasilkan struktur dengan jumlah pori
yang banyak. Namun demikian, penelitian oleh Musgo et al. menyatakan bahwa pada pH terlalu
tinggi ukuran pori akan mengecil.

Kristalinitas

Crude oil umumnya tidak mengandung olefin, sedangkan zeolit sebagai pusat aktif katalis
perengkahan membutuhkan senyawa dengan ikatan rangkap untuk menginisiasi pembentukan
ion karbanium sehingga perengkahan parafin harus diinisiasi oleh asam lewis (akseptor elektron)
dari katalis yaitu matriks aktif atau melalui reaksi termal

Dan dilanjutkan dengan reaksi pada zeolit yang yang berperan sebagai asam bronsted (donor
proton) yang dapat merengkah olefin yang terbentuk

Anda mungkin juga menyukai