PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan kerajaan Majapahit dalam babakan sejarah Indonesia tidak
bisa dilepaskan dari kerajaan Singosari dan secara urutan waktu, Majapahit
berdiri sesudah runtuhnya kerajaan Singasari dan secara keturunan pendiri
kerajaan Majapahit merupakan pewaris kekuasaan kerajaan Singasari
Raja terakhir Singasari adalah Kertanegara, sebagai raja terakhir,
Kertanegara juga berhasil menjadikan dirinya sebagai raja terbesar dalam
sejarah Singasari. Data sejarah mengenai masa pemerintahan Kertanegara bisa
diperoleh dari kitab Pararaton dan kitab negara Kertagama. Kertanegara
memerintah kerajaan Singasari dari tahun 1268 sampai dengan tahun 1292. ia
memilih jiwa kepemimpoinan, antara lain berpandangan luas, cakap, dan bersika
tegas memiliki pengetahuan yang tinggi terutama tentang agama dan
memberikan kebebasan dalam menjalankan agama.
Dari uraian di atas, enulis berkelanjutan menajak diri pribadi penulsi
khususnya dan masyarakatan untuk lebih mengelkan sejarah di Indonesia
dengan mencoba menyajikan karya tulis yang berbentuk paper yang berjudul
Sejarah Perkembangan Kerajaan Majapahit dan Peninggalannya.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang tertera di atas atau dalam karya tulis yang bentuk
paper ini, penulis akan mencoba menyimpulkan atau mengambil kesimpulan,
yang berkaitan dengan tema di atas
a. Bagaimana awal mula pertumbuhan awal kerajaan Majapahit ?
b. Bagaimana struktur pemerintahan kerajaan Majapahit
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan dan penyusunan karya tulis (paper) adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui awal mupa pertumbuhan awal kerajaan Majapahit
2. Mengetahui struktur pemerintahan kerajaan Majapahit
3. Mengetahui keadaan masa kahir majapahit
D. Metode Penulisan
Dalam penyajian karya tulis ini, penulis menggunakan metode untuk
mendapatkan data-data yang valid.
Adapun metode atau sumber data ini disusun berdasarkan data-data
diperoleh melalui metode-metode sebagai berikut :
1. Metode diskriptif kualitatif
merupakan suatu analisa data yang dikumpulkan berupa informasi-informasi
dan dokumentasi secara menyeluruh
2. Metode observasi
Bahwasanya penulis dalam mencari data melakukan pengamatan secara
langsung pada objek, yang menjadi tujuan penyusnan karya tulis ini, yang
berbentuk paper.
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN KERAJAAN MAJAPAHIT
A. Proses Berdirinya Kerajaan Majapahit
Pembukaan hutan Tarik oleh R. Wijaya merupakan titik pangkal bagi
berdirinya kerajaan Majapahit. Sesudah diperkenankan oleh Jayakatwang,
daerah hutan Tarik oleh R. Wijaya dibuka menjadi sebuah desa menurut
Parararton dan Harsa Wijaya. Raden Wijaya menamai desa tersebut dengan
nama Majapahit. Penamaan ini sesuai dengan kenyataan bahwa di hutan tarik
banyak terdapat pohon Maja. R. Wijaya berusaha menarik simpati penduduk
sekitarnya. Ia juga menerima dengan baik pendatang dari Tumapel dan Daha.
Majapahit akhirnya tumbuh menjadi desa yang ramai. R. Wijaya sebenarnya
akan menjadikan daerah yang kuat dan sebagai titik pangkal untuk
menghancurkan Jayakatwang. R. Wijaya membangun desa Majapahit sambil
menunggu saat yang tepat untuk menyerang Jayakatwang.
B. Pertumbuhan awal kerajaan Majapahit
R. Wijaya sebagai pendiri kerajaan Majapahit memerintah dari Tahun
1292-1309. dalam menjalankan pemerintahannya, ia didampingi oleh empat
putri Kertanegara, sebagai permaisuri adalah Tribuwaneswari, Narendradunita,
Prajna Paramittan, dan Gayatri.
Raden Wijaya memberikan jabatan penting kepada pengikutnya yang
mempunyai andilcukup besar pada kerajaan Majapahit. Mereka diberi
kesempatan untuk menikmati hasil perjuangannya dan diangkat menjadi pejabat
kerajaan. Dari prasasti Kadada kita mengetahui bahwa R. Wijaya memberi
hadiah kepada kepala desa kadada sebagai balas jasa atas pertolongannya
sehingga suatu ketika tidak ada penguasa yang dirasakan mampu memimpin
majapahit. Pararaton mencatat masa antara tahun 1453-1456 Majapahit tdak
memiliki seorang raja.
Pemerintah pusat tidak mampu mengawasi kegiatan-kegiatan pemimpin
(Bupati) di daerah. Akibat pemerintah pusat tidak mampu melindungi wilayah
yang luas, sehingga beberapa daerah mulai lepas dari pengaruh istana
Majapahit. Pada tahun 1405 Palembang dan Melay tidak mengakui kekuasaan
Majapahit. Muncul kekuatan-kekuatan baru di pesisir Jawa Tengah dan Jawa
Timur yang menggantikan peranan dan kedudukan kerajaan Majapahit. Masa
akhir majapahit ditandai dengan terjadinya perubahan yang pesat di asian
tenggara dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik. Kota-kota pantai di
seanjang jalur perdagangan tumbuh menjadi pusat perdagangan yang ramai.
Penguasa kota-kota pantai tumbuh menjadi penguasa baru yang mampu
menandingi kekuasaan pemerintahan pusat di Majapahit.
G. Penyebab mundurnya kerajaan Majapahit
Majapahit yang besar wiulayahnya luas mengalami kemerosotan yang
tajam pada sekitar abad XVI. Selanjutnya peranan Majapahit digantikan oleh
kerajaan Demak yang bercotak Islam sebagai pusat kekuasaan terbesar di pulau
Jawa
Berikutnya ini beberapa penyebab mundur dan runtuhnya kerajaan
Majapahit
1. setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk wafat, tidak ada pemimpin yang
berkualitas, dan cakap menjalankan pemerintahan, bahkan pada tahun 1453
1456 kerajaan Majapahit tidak mempunyai raja karena tidak ada calon
pengganti yang mampu memimpin kerajaan Majapahit.
2. Terjadinya perang saudara yang lebih dikenal dengan perang paregreg mulai
1401 sampai 1406, perang ini terjadi sebagai puncak dari pertikaian keluarga
saja untuk berebut kekuasaan antara wikramawardhana / wikramawardhani
dengan Bhe Wirabhumi. Semua dana dan kemampuan hanya untuk
membiayai perang saudara
3. daerah kekuasaan Majapahit banyak melepaskan diri akibat kurangnya
perhatian dari pemerintah pusat. Wilayah Majapahit meliuti daerah yang
sangat luas, membutuhkan kemampuan yang besar untuk mengaturnya.
Majapahit harus memiliki armada laut yang besar dan kuat agar mamu
mengurusi wilayahnya. Ketika Majapahit disibukkan dengan perang saudara
pengawasan terhadap daerah-daerah tidak dilakukan. Sehingga beberapa
daerah tidak lagi menunjukkan kesetiaannya. Daerah-daerah yang melepas
diri membawa akibat menurunnya pendapatan Majapahit.
C. Gapura Bajangratu
Gapura Bajangratu terletak didukuhkraton desa Temon kecamatan
Trowulan. Dilihat dari bentuknya bangunan ini merupakan pintu gerbang yang
memiliki atap (Gapura Paduraksa) para ahli menghubungkan bangunan ini
dengan wafatnya Jayanegara yaitu Gapura Bajangrau diduga sebagai pintu
masuk ke sebuah bangunan suci untuk memperingati wafatnya jaya negara
dalam 1328 saka.
D. Makam Troloyo
Makam Troloyo terletak di dukuh Sidodadi desa Sentonorejo Kecamatan
Trowulan, pada Komplek makam Troloyo terdapat 3 kelompok makam, yaitu
kelompok makam Walisongo. Kelompok makam Syeh Jaelani Qubro, dan
kelompok makam yang berjumlah tujuh. Dari satu nisan di makam Troloyo
terdapat pahatan angkar tahun Soka dan hijrah, ungkapan keagaaan dalam huruf
arab. Ukuran surya Majapahit, dan hiasan kalamerga. Dalam penulisan
ungkapan keagamaam Islam terdapat beberapa hal yang tdak tertulis angka
tahun yang dipahatkan pada nisan Troloyo yang paling tua adalah 1204 saka
(1282 M) dan yang paling mudah tahun 1533 saka (1611 M).
Situs makam Troloyo merupakan peninggalan yang cukup penting. Letak
Troloyo yang berada di lingkungan istana Majapahit menunjukkan bahwa
penyebaran agama Islam telah jauh sampai di ibukota Majapahit. Para ahli
berpendapat berdasarkan hiasan surya Majapahit dan kelerakan Troloyo
dilingkungan ibukota Majapahit, situs Troloyo adalah komplek makam
bangsawan Majapahit yang sudah memeluk agama Islam. Toleransi hidup
beragama rupanya telah terbentuk pada masa itu.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas menjabarkan kita tentang beberapa hal. Kerajaan
majapahit yang pernah mewarnai perkembangan Sejarah Indonesia, memperoleh
kejayaan karena adanya pemimpin-pemimpin yang cakap. Tampilnya Hayam
Wuruk dan Gajah Mada sebagai pemimin, menjadikan Majapahit memiliki
kekuasaan yang besar.
Sepeninggal Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit tidak lagi
memiliki pimpinan yang cakap dan memiliki wawasan yang luas. Ini merupakan
pelajaran bagi kita dengan belajar dan bekerja keras serta bertaqwa kepada
DAFTAR PUSTAKA
Arwana, I. G. Bagus, Drs. 1998. Mengenal Peninggalan Majapahit di daerah
Trowulan. Trowulan : Koperasi Pegawai Republik Indonesia Purbakala
Djafar, Hasan, 1978. Girindrawardhana Beberapa Masalah Majapahit Akhir.
Jakarta : Yayasan Dana Pendidikan Buddis
Poeponegoro, Mawarti Djoenad, dan Nugroho Notosusanto, 1984. sejarah Nasional
Indonesia II, Jakarta : Balai Pustaka
MOTTO
Ilmu adalah harta yang tak ternilai
Kegagalan adalah sukses yang tak tertunda
Pengalaman adalah guru yang terbaik dalam hidup
Waktu terlalu singkat untuk dibuang tanpa digunakan untuk belajar
Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik dan mulia
Alloh tidak akan meberikan tugas seseorang kecuali orang ini sanggup
menyelesaikannya
Kecerdasan tidak akan datang keada kita, terapi kitalah yang menciptakannya
PERSEMBAHAN
Sebagi ucapan rasa terima kasih paper ini kami persembahkan kepada :
Alloh SWT yang selalu melindungi dan memberi rahmat kepada saya
dimanapun saya berada
Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan saya
Para wali-wali Allah dan ulama yang telah berjasa dalam menyebarkan agama
Islam
Seluruh Muasis pondok pesantren Bahrul Ulum
Pengasuh Bumi Damai Al Muhibbien, Romo KH. M. Djamaluddin Ahmad dan
KH. M. Aris Djamaluddin
Seluruh guru-guru dan staf pengajar di MAN Tambakberas Jombang
Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan untuk keselamatan saya
Drs. H. Ahsan Sutari, M.Pd. selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Tambakberas Jombang
Bpk. Taufiq Wahyudi, S.Pd., selaku Pembimbing yang tak pernah lelah untuk
membimbing saya dalam mengerjakan dan menyusun pembuatan paper ini.
Semua teman-teman kelas XI Sosial seperjuangan dan senasib.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
: PENDAHUUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Ruang Lingkup Masalah
D. Tujuan Pembahasan
E. Metode Penulisan
F. Sistematika
BAB II : SEJARAH PERKEMBANGAN KERAJAAN MAJAPAHIT
DAN PENINGGALANNYA
A. Proses Berdirinya Kerajaan Majapahit
B. Pertumbuhan Awal Kerajaan Majapahit
C. Masa Pemerintahan Jayanegara
D. Struktur Pemerintahan Kerajaan Majapahit
E. Perekonomian Kerajaan Majapahit
F. Keadaan Pemerintahan Masa Akhir Majaphit
G. Penyebab Mundurnya Kerajaan Majapahit
BAB III : PENINGGALANNYA
A. Candi Tikus
B. Candi Brahu
C. Gapura Bajang Ratu
D. Makam Troloyo
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA