Mangrove

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

H U T A N M A N G R O VE

Yesi Aarnita
1207112196
TEKNIK LINGKUNGAN S1

Definisi Mangrove
Hutan bakau / hutan mangrove adalah
hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa
berair payau yang terletak pada garis
pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut
air laut.
Hutan Mangrove berasal dari kata mangue/mangal
(Portugish) dan grove (English)
Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest,
coastal woodland, vloedbosschen, atau juga hutan bakau.
Hutan mangrove dapat didefinisikan sebagai tipe
ekosistem hutan yang tumbuh di daerah batas pasangsurutnya air, tepatnya daerah pantai dan sekitar muara
sungai.

Hutan
mangrove
merupakan komunitas vegetasi mayoritas
pesisir pantai di daerah tropis & sub tropis
yang didominasi oleh tumbuhan
mangrove pada daerah pasang surut
pantai berlumpur khususnya di tempattempat di mana terjadi pelumpuran dan
akumulasi bahan organik.

Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan


gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di
laut dan tergolong dalam ekosistem peralihan atau dengan
kata lain berada di tempat perpaduan antara habitat pantai
dan habitat darat yang keduanya bersatu di tumbuhan
tersebut. Hutan mangrove juga berperan dalam
menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir
bahan-bahan pencemar

Pada hutan
mangrove

Mangrove:
memberikan masukan unsur hara
terhadap ekosistem air,
menyediakan tempat berlindung,
tempat asuhan bagi anak-anak ikan,
tempat kawin/pemijahan, dan lain-lain

Sumber makanan utama bagi organisme air di


daerah mangrove adalah dalam bentuk partikel
bahan organik (detritus) yang dihasilkan dari
dekomposisi serasah mangrove (seperti daun,
ranting dan bunga).

tanah, air, flora dan fauna


hidup saling memberi dan
menerima serta
menciptakan suatu siklus
ekosistem tersendiri.

Jenis-Jenis Mangrove
1. Aegiceras corniculantum
2. Rhizopora lamarckii
3. Avicennia officinalis
4. Aegiceras floridum
5. Heritirea littoralis
6. Bruguiera gymnorrhiza
7. Bruguiera cylindrica
8. Avicennia alba
9. Avicennia marina
10. Avicennia lanata
11. Bruguiera cylindrica
12. Rhizopora apiculata
13. Pemphis acidula
14. Xylocarpus moluccensis
15. Rhizopora stylosa

16. Lumnitzera racemosa


17. Xylocarpus rumphii
18. Avicennia officinalis
19. Ceriops tagal
20. lLumnitzera littorea
21. Bruguiera sexangula
22. Sonneratia caseolaris
23. Ceriops decandra
24. Sonneratia alba
25. Lumnitzera racemosa
26. Rhizopora mucronata
27. Bruguiera parviflora
28. Excoecaria agallocha
29. Xylocarpus granatum
30. Nypa fruticans
31. Osbornia octodona

Flora Mangrove
35
jenis
pohon
5 jenis
terna

9 jenis
perdu

terdiri atas
pohon, epipit,
liana, alga,
bakteri dan
fungi.
(89 jenis)
9 jenis
liana

29
jenis
epifit

2 jenis
parasit.

Jenis Mangrove Yang banyak di


temukan di Indonesia

jenis api-api (Avicennia sp),


bakau (Rhizophora sp),
tancang (Bruguiera sp),
bogem atau pedada (Sonneratia sp),
Jenis-jenis mangrove tersebut adalah
kelompok mangrove yang menangkap,
menahan endapan dan menstabilkan
tanah habitatnya.

Fauna Mangrove
Secara garis besar fauna mangrove dapat dibedakan atas,
Fauna darat: misalnya kera ekor panjang (Macaca spp.),
Biawak (Varanus salvator), berbagai jenis burung, dan
lain-lain.
Fauna laut: didominasi oleh Mollusca dan
Crustaceae. Golongan Mollusca umunya didominasi
oleh Gastropoda, sedangkan golongan Crustaceae
didominasi oleh Bracyura.

Ciri-ciri ekosistem mangrove


memiliki jenis pohon yang relatif sedikit;
memiliki akar tidak beraturan (pneumatofora)
misalnya seperti jangkar melengkung dan
menjulang pada bakau Rhizophora spp., serta
akar yang mencuat vertikal seperti pensil pada
pidada Sonneratia spp. dan pada api-api
Avicennia spp.;
memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar atau
dapat berkecambah di pohonnya, khususnya pada
Rhizophora;
memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon.

Ciri-ciri khusus ekosistem mangrove,


diantaranya adalah :
tanahnya tergenang air laut secara
berkala, baik setiap hari atau hanya
tergenang pada saat pasang pertama;
tempat tersebut menerima pasokan air
tawar yang cukup dari darat;
daerahnya terlindung dari gelombang
besar dan arus pasang surut yang kuat;
airnya berkadar garam (bersalinitas)
payau hingga asin.

Manfaat dan fungsi hutan


Mangrove
Manfaat / Fungsi Fisik :
Menjaga agar garis pantai tetap stabil
Melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi dan
abrasi.
Menahan badai/angin kencang dari laut
Menahan hasil proses penimbunan lumpur, sehingga
memungkinkan terbentuknya lahan baru.
Menjadi wilayah penyangga, serta berfungsi
menyaring air laut menjadi air daratan yang tawar
Mengolah limbah beracun, penghasil O2 dan
penyerap CO2.

Manfaat / Fungsi Biologis :


Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi
sumber makanan penting bagi plankton, sehingga
penting pula bagi keberlanjutan rantai makanan.
Tempat memijah dan berkembang biaknya ikanikan, kerang, kepiting dan udang.
Tempat berlindung, bersarang dan berkembang
biak dari burung dan satwa lain.
Sumber plasma nutfah & sumber genetik.
Merupakan habitat alami bagi berbagai jenis biota.

Manfaat / Fungsi Ekonomis :


Penghasil kayu bakar, arang, bahan
bangunan.
Penghasil bahan baku industri : pulp, tanin,
kertas, tekstil, makanan, obat-obatan,
kosmetik, dll
Penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting,
bandeng melalui pola tambak silvofishery
Tempat wisata, penelitian & pendidikan.

Luas Hutan Mangrove Di Indonesia


Indonesia merupakan negara yang mempunyai luas
hutan mangrove terluas didunia dengan keragaman
hayati terbesar didunia dan struktur paling bervariasi
didunia.
Berdasarkan data Direktorat Jendral Rehabilitas
Lahan dan Perhutanan Sosial (2001) dalam Gunarto
(2004) luas hutan Mangrove di Indonesia pada tahun
1999 diperkirakan mencapai 8.60 juta hektar akan
tetapi sekitar 5.30 juta hektar dalam keadaan rusak.
Sedangkan data FAO (2007) luas hutan Mangrove di
Indonesia pada tahun 2005 hanya mencapai
3,062,300 ha atau 19% dari luas hutan Mangrove di
dunia dan yang terbesar di dunia melebihi Australia
(10%) dan Brazil (7%).

Arti Penting Ekosistem


Mangrove
Ekosistem mangrove merupakan
penghasil detritus, sumber nutrien
dan bahan organik yang dibawa ke
ekosistem padang lamun oleh arus
laut.

ekosistem terumbu karang dapat


berfungsi sebagai pelindung pantai
dari hempasan ombak (gelombang)
dan arus laut.

ekosistem lamun berfungsi


sebagai penghasil bahan organik
dan nutrien yang akan dibawa ke
ekosistem terumbu karang.

Mangrove Sebagai Island initiator


(Pembentuk pulau)
Bila buah mangrove jatuh
dari pohonnya kemudian
terbawa air sampai
menemukan tanah di lokasi
lain tempat menetap buah
tersebut akan tumbuh
menjadi pohon baru

Di tempat ini, pohon mangrove akan tumbuh


dan mengembangkan sistem perakarannya
yang rapat dan kompleks. Di tempat tersebut
bahan organik dan partikel endapan yang
terbawa air akan terperangkap menyangkut
pada akar mangrove.

Melalui perjalanan waktu, semakin lama akan semakin bertambah jumlah pohon mangrove
yang datang dan tumbuh di lokasi tanah ini, menguasai dan mempertahankan daerah habitat
baru ini dari hempasan ombak laut yang akan meyapu lumpur dan pasir. Bila proses ini
berjalan terus, hasil akhirnya adalah terbentuknya suatu pulau kecil yang mungkin akan terus
berkembang dengan pertumbuhan berbagai jenis mangrove serta organisme lain dalam suatu
ekosistem mangrove.

Anda mungkin juga menyukai