Kebisingan
Kebisingan
Kegiatan mobilisasi alat & material, pemasangan tiang pancang dan operasional jalan tol
menimbulkan peningkatan kebisingan.
Kebisingan didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki atau bunyi pada tempat
dan waktu yang salah (Canter dan Hill, 1979). Ada tiga jenis kebisingan, yaitu :
(1) sesaat pada suatu waktu,
(2) sering pada beberapa tempat dan
(3) terus menerus pada beberapa tempat.
Skala kualitas lingkungan kebisingan menurut Canter dan Hill, 1979
adalah sebagai berikut.
Tabel 5.2. Skala Kualitas Lingkungan Kebisingan
Skala Kualitas Lingkungan
Sangat Baik(5)
Baik (4)
Sedang (3)
Jeek (2)
Sangat Jelek (1)
(1)
< 60
60 70
70 - 80
80 90
> 90
Tingkat Kebisingan
(2)
< 55
55 - 63
63 71
71 - 82
> 82
(3)
< 52
52 59
59 64
64 - 77
> 77
Dengan demikian peningkatan kebisingan yang semula 55 db(A) yang berarti kondisi baik
(skala 4) akan mengalami penurunan menjadi sedang (skala 3) dengan peningkatan
kebisingan 67 dB(A).
Penggunaan Lahan
A : Rumah Sakit, pusat pendidikan,
60
65
tempat ibadah.
B : Pemukiman
C : Perkantoran, pertokoan, perdagangan,
70
pergudangan, pasar
D : Industri, terminal angkutan, bandar
udara, stasiun kereta api, pelabuhan
Sumber : Kepmen LH No. 48 Tahun 1996