Berbagai Kelainan Pada Payudara
Berbagai Kelainan Pada Payudara
Payudara sebenarnya modifikasi kelenjar keringat yang berkembang menjadi susunan yang kompleks pada
wanita tetapi berubah fungsinya (menyusut) pada pria. Pada wanita pertumbuhan payudara pada saat lahir
belum selesai dan pertumbuhan berjalan terus hingga masa pubertas. Sedangkan pada pria pertumbuhan
payudara berhenti pada saat lahir.
Ada 3 hal yang mempengaruhi payudara yaitu:
1.
2.
3.
Ketiga hal ini dipengaruhi oleh faktor hormonal yaitu hormone estrogen dan progesteron.
Kelainan pada payudara yang bisa ditemukan yaitu:
1.
Radang
Biasanya terjadi pada saat wanita menyusui. Peradangan terjadi akibat luka lecet pada putting payudara oleh
karena adanya infeksi bakteri. Luka lecet pada payudara tersebut dikenal dengan Mastitis akut dalam istilah
kedokterannya. Luka lecet yang telah sembuh biasanya akan timbul jaringan parut yang akan mengakibatkan
kulit bekas luka atau puting susu yang terluka akan tampak seperti mengerut. Tetapi tidak akan pernah
menimbulkan kesukaran menyusui.
2.
Nekrosis Lemak
Nekrosis merupakan istilah kematian suatu sel atau jaringan pada tubuh yang bisa disebabkan oleh karena
berbagai faktor. Pada payudara yang sangat padat dengan jaringan lemak maka dapat terjadi nekrosis juga.
Nekrosis ini disebut nekrosis lemak biasanya disebabkan adanya benturan (trauma). Saat perabaan pada
payudara akan terdapat daerah yang lebih padat dengan sekitarnya.
3.
Ketidakseimbangan Hormonal
Beberapa jenis kelainan yang sering ditemukan pada payudara yang disebabkan oleh adanya
ketidakseimbangan hormonal yaitu:
a.
Merupakan kelainan yang sering ditemukan, meliputi separuh dari semua operasi payudara. Dasar kelainan ialah
hormon estrogen yang terlalu berlebihan. Biasanya pada perabaan dengan SADARI teraba kenyal dan dapat
digerakkan dari jaringan sekitarnya. Sering menyebabkan keluhan rasa nyeri terutama menjelang masa
menstruasi.
b.
Fibroadenoma
Merupakan tumor jinak payudara yang paling sering ditemukan. Sering ditemukan pada usia reproduksi yaitu 1545 tahun tetapi lebih sering ditemukan sebelum usia 30 tahun. Penyebabnya adalah ketidakseimbangan hormon
estrogen. Pada saat menjelang haid dan kehamilan biasanya akan tampak pembesaran sedikit tetapi sebaliknya
pada saat menopause akan mengecil (regresi). Biasanya pada perabaan merupakan benjolan yang berbatas
jelas dan mudah digerakkan dari jaringan sekitarnya.
c.
Karsinoma Payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, makin lama makin
besar, lalu mendekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.
-
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (restraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan
sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau dorange), mengkerut, atau timbul borok
(ulkus) pada payudara. Borok itu makin lama makin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan
seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-cirinya antara lain:
Pendarahan pada puting susu
Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui criteria operbilitas Heagensen sebagai
berikut:
Terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara)
Serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada
dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2.5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat
satu sama lain.
Penafsiran benjolah di payudara adalah:
1.
Jika usia wanita dibawah usia 35 tahun maka menurut urutan frekuensi yang paling banyak ditemukan
adalah:
-
Mammary Dysplasia
Fibroadenoma
Mastitis
Nekrosis Lemak
Karsinoma
2.
Jika wanita berusia 35-50 tahun maka urutan frekuensi yang paling banyak ditemukan adalah:
Mammary Dysplasia
Karsinoma
Fibroadenoma
Nekrosis Lemak
Mastitis
3.
Pada wanita berusia lebih dari 50 tahun maka yang paling banyak ditemukan adalah karsinoma