Jelaskanhubungan sesak napas berat dengan riwayat hipertensi dan infark miokard?
6.
Bagaimana hubungan sesak napas dengan nyeri dada substernal lebih dari 30 menit?
7.
8.
9.
2) Patomekanisme sesak napas pada skenario di atas yaitu : jika tekanan hidrostatik
anyaman kapiler paru-paru meningkat melebihi tekanan onkotik pembuluh darah maka
akan terjadi transudasi cairan ke dalam interstisial. Apabila kecepatannya melebihi
kecepatan drainase limfatik maka akan timbul edema interstisial. Bila terjadi peningkatan
tekanan lebih lanjut, cairan akan merembes ke alveoli sehingga menimbulkan edema paru.
Cairan yang terakumulasi di dalam alveolus akan menyebabkan traktus respiratorius
mengalami obstruksi. Akibatnya pasien mengalami perasaan sulit bernapas, napas menjadi
pendek, dan merasa tercekik.
3) Sesak napas y ang dialami pasien seringkali terjadi di malam hari(paroximal
nocturnal dyspnea ) atau pada saat pasien telentang ketika tidur. Posisi ini meningkatkan
volume darah intratorakal dan jantung yang lemah akibat penyakit misalnya gagal jantung,
tidak dapat mengatasi peninggian beban ini. Kerja pernapasan meningkat akibat kongesti
vaskular paru oleh edema di alveoli yang mengurangi kelenturan paru. Waktu timbulnya
lebih lambat dibandingkan dengan ortopnea (kesulitan bernapas ketika berbaring lurus)
karena mobilisasi cairan edema perifer dan peninggian volume intravaskuler pusat.
PND juga dapat melalui mekanisme berikut : tidur pada malam hari akan
menurunkan adrenergic support terhadap fungsi ventrikel. Akibatnya, aliran balik darah
meningkat sehingga ventrikel kiri kelebihan beban. Akhirnya timbul kongesti pulmonar
akut yang menyebabkan penekanan nokturnal di pusat pernapasan sehingga timbullah
dispnea.
4) Hubungan posisi tidur dengan terjadinya sesak napas adalah dimana pasien
pada skenario membutuhkan 3 bantal kepala untuk bisa tidur dengan cukup nyaman. Posisi
kepala pasien harus ditinggikan sehingga tubuhnya tidak berada dalam keadaan telentang.
Bila tubuhnya dalam posisi telentang, maka akan memudahkan terjadinya sesak napas atau
dispnea melalui patomekanisme seperti yang dijelaskan di atas.
5) Hubungan sesak napas berat dengan riwayat hipertensi dan infark
miokard :
Hipertensi mengacu pada peningkatan tekanan darah sistemik yang menaikkan resistensi
terhadap pemompaan darah dari ventrikel kiri ke aorta. Akibatnya, beban kerja jantung
bertambah. Sebagai mekanisme kompensasinya, terjadilah hipertrofi ventrikel kiri untuk
meningkatkan kekuatan kontraksi. Akan tetapi, lama-kelamaan terjadi dilatasi atau payah
jantung atau gagal jantung. Terjadi peningkatan kebutuhan oksigen pada miokard akibat
hipertrofi ventrikel dan peningkatan beban kerja jantung, serta diperparah oleh
Seperti klarifikasi ronchi basah yaitu bunyi yang terdengar bila terdapat cairan di dalam
bronkus atau alveoli. Ronchi terdengar di basal medial paru karena cairan terakumulasi di
bagian bawah paru karena pengaruh gaya gravitasi.
9) S3 terdengar selama periode pengisian ventrikel cepat sehingga disebut Gallop
Ventrikular. Normal terdengar pada anak dan dewasa muda. Merupakan temuan patologis
yang dihasilkan oleh disfungsi jantung terutama kegagalan ventrikel.
S4 timbul pada waktu sistolik atrium dan disebut sebagai Gallop Atrium, bunyinya sangat
pelan, hampir tidak terdengar sama sekali. Timbul sesaat sebelum bunyi jantung 1.
Terdengar bila resistensi ventrikel terhadap pengisian atrium meningkat akibat
berkurangnya peregangan dinding ventrikel atau peningkatan volume ventrikel.
10) Gelombang Q patologis :
a.
Kelainan gelombang Q di sandapan II, III, AVF. Terjadi pada infark jantung,
emfisema pulmonal, dan RVH.
b. Kelainan gelombang Q di sandapan I, AVL, dan V4-V6 terjadi pada infark jantung
anterior.
c.
Kelainan gelombang Q di sandapanV3R-V1, V1-V2, V1-V3, dan V1-V4. terjadi
pada infark jantung anteroseptal, LVH, RVH, dan LBBB (Left Bundle Branch Block).
11) Tabel Differential Diagnosis yang mungkin timbul pada pasien-pasien dengan
keluhan sesak napas
PenyakitkausaKardiovaskular
Non Kardiovaskular
Laki- -/+
laki 67
tahun
-/+
-/+
-/+
-/+
-/+ -/+
-/+
Sesakna +
pas
Nyeri
dada
>30
menit
Paroxis +
mal
Noctur
nal
Dyspne
a
Terden +
gar S3
& S4
Tidak +
Bisingja
ntung
Tidak +
Demam
-/+