Anda di halaman 1dari 41

1

PIEZOELEKTRIK
1.1 PENGERTIAN
Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada
suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen bahan tersebut
yang disebabkan oleh adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kristal. Nilai koefisien
muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 100 pico coloumb/Newton.
Kata piezoelektrik berasal bahasa Latin, piezein yang berarti diperas atau ditekan dan
piezo yang bermakna didorong. Bahan piezoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun
1880an oleh Jacques dan Pierre Curie. Kata piezo berarti tekanan, sehingga efek
piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai tekanan mekanik.
Jacques dan Pierre Curie mengombinasikan pengetahuan akan piroelektrisitas
(kemampuan bahanbahan tertentu untuk menghasilkan sebuah potensial listrik saat bahan
bahan itu dipanaskan atau didinginkan) dengan pemahaman akan struktur dan
perilaku sebuah kristal pada kristal turmalin, kuarsa,ratna cempaka, dan garam rossel. Dari uji
coba tersebut diketahui bahwa kristal kuarsa dan garam rossel memperlihatkan kemampuan
piezoelektrisitas paling besar saat itu.
Piezoelektrik berasal dari bahasa Yunani yaitu piezo yang artinya tekanan dan elektrik
yang berarti listrik. Bahan piezoelektrik adalah suatu bahan yang apabila diberi stress
(tekanan) mekanik akan menghasilkan medan listrik sebaliknya apabila medan listrik
diterapkan pada bahan piezoelektrik akan terjadi deformasi mekanik atau perubahan dimensi
bahan.
Piezoelektrik adalah tumpukan muatan dalam materi padat (kristal atau keramik)
tertentu dalam menanggapi regangan mekanik yang dikenakan. Kata piezoelektrik yang
berarti memeras atau tekan, dan elektrik yang berarti listrik atau electron. Kata yang

piezoelektrik berarti listrik yang dihasilkan dari tekanan. Sumber muatan listrik piezoelektrik
merupakan akibat dari efek piezoelektrik.

1.2 BAHAN PIEZOELEKTRIK


Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai
regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material
tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Bahan piezoelektrik alami
diantaranya: Kuarsa (Quartz, SiO2), berlinite, turmalin dan garam rossel. Bahan piezoelektrik
buatan diantaranya: Barium titanate (BaTiO3), Lead zirconium titanate (PZT), Lead titanate
(PbTiO3) dsb.

Bahan Piezoelektrik Alam

Kuarsa, garam Rochelle, tourmaline

Sangat stabil

Sensitivitas rendah

Bahan Piezoelektrik Buatan

Barium titanate, lead circonate titanate, lead metaniobate

Sensitivitas tinggi

Kurang stabil

1.3 KARAKTERISTIK BAHAN PIEZOELEKTRIK


Bahan Piezoelektrik terbentuk oleh keramik yang terpolarisasi sehingga beberapa
bagian molekul bermuatan positif dan sebagian yang lain bermuatan negative membentuk
elektrodaelektroda yang menempel pada dua sisi yang berlawanan dan menghasilkan medan
listrik material yang dapat berubah akibat gaya mekanik. Pada saat medan listrik melewati
material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan
dipole yang terinduksi dengan molekul atau struktur kristalmateri. Penyesuaian molekul akan
mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena ini disebut electrostriction (efek
piezoelektrik).

(A) Sebelum diberi tekanan atau medan listrik.


(B) Ketika diberi medan listrik, bahan memanjang.
(C) Diberi medan listrik berlawanan, bahan memendek.
(D) Ketika diberi tekanan, induksi polarisasi dan tegangan luar terjadi.

1.4 EFEK PIEZOELEKTRIK


Efek piezoelektrik adalah kemampuan dari suatu material untuk bergetar ketika
diberikan tegangan pada material tersebut dan sebaliknya, apabila material tersebut diberi
tekanan maka material tersebut akan menghasilkan tegangan.
Efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai tekanan
mekanik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan
menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul atau
struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi.
Fenomena tersebut dikenal dengan electrostriction.

Efek piezoelektrik langsung


Bila pelat piezoelektrik diberi tekanan, maka akan timbul muatan listrik pada

kedua permukaannya
Pelat juga merupakan kapasitor dengan konstanta dielektrik tertentu, timbul

beda tegangan
Efek piezoelektrik balik
Bila pelat piezoelektrik diberi tegangan listrik, maka kedua permukaannya

mendapat tekanan
Pelat juga merupakan bahan elastik dengan konstanta elastik tertentu, tebalnya

akan berubah
Tegangan bolak-balik Pelat bergetar

1.5 TRANSDUCER PIEZOELEKTRIK


Transduser adalah alat yang mengubah suatu bentuk energikedalam bentuk energi
yang lain. Transduser ultrasonik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam
bentuk suara dan sebaliknya. Transduser akan mengeluarkan gelombang ultrasonik dengan
frekuensi di atas 20 kHz. Transduser ultrasonik 40 kHz akan membangkitkan gelombang
dengan frekuensi 40 kHz, transduser akan aktif jika diberi sinyal dengan frekuensi dengan 40
kHz. Transduser ultrasonik terdiri atas dua macam yaitu pengirim (transmitter) Tx dan
penerima (receiver) Rx. Transduser ultrasonik terbuat dari material piezoeletrik, yaitu terbuat
dari material quartz (SiO3) atau barium titanat (BaTiO3) yang akan menghasilkan medan
listrik pada saat material berubah bentuk atau dimensinya sebagai akibat gaya mekanik.

Lapisan tipis piezoelectric adalah suatu bahan tipis yang terbuat dari bahan
piezoelectric misalnya Rochelle-salt atau quartz yang memiliki kemampuan menghasilkan
tegangan listrik bila dikenai tekanan. Bila bahan tersebut dikenai tekanan maka akan terjadi
distorsi dan tekanan listrik akan dihasilkan dari kedua permukaannya (gambar).

Pada prinsipnya, efek piezoelectric diperoleh dari ketidakseimbangan distribusi arus


listrik pada bahan piezoelktric yang disebabkan oleh terjadinya tegangan (stress) pada bahan
tersebut dan selanjutnya mengakibatkan terjadinya regangan. Bila kedua permukaan bahan
tersebut dilapisi dengan bahan logam dan lempengan kecil tembaga ditempelkan padanya,
maka perubahan arus listrik ini akan mengakibatkan terjadinya sinyal tegangan listrik pada
lempeng tembaga tersebut. Efek ini dapat dibalik yaitu bila tegangan listrik dikenakan pada
bahan tersebut maka akan terjadi regangan.

Matching layers, lens

Piezoelectric (PZT) ceramic elements

Backing layer

Beberapa transduser yang bekerja menggunakan bahan piezo elektrik antara lain:
Piezoelectric elements are also used in the detection and generation of sonar waves.
Power monitoring in high power applications (e.g. medical treatment, sonochemistry
and industrial processing).
Piezoelectric microbalances are used as very sensitive chemical and biological
sensors.
Piezos are sometimes used in strain gauges.
Piezoelectric transducers are used in electronic drum pads to detect the impact of the
drummer's sticks.

1.6 RANGKAIAN TRANSDUCER PIEZOELEKTRIK

1.7 APLIKASI
Penggunaan sensor piezoelektrik untuk menentukan lokasi kerusakan dini pada
komponen mesin melalui analisa penjalaran gelombang tegangan (emisi akustik).
Penggunaan piezoelektrik pada ultrasonic tranduser untuk pencitraan medis seperti pada
USG. Penggunaan sensor piezoelektrik di bidang transportasi seperti pada palang pintu rel
kereta yang tanpa penjaga, yang akan menutup otomatis apabila ada kereta api yang
mendekat pada jarak tertentu dan akan terbuka kembali ketika kereta api menjauh.
Penggunaan piezoelektrik di jepang yang diaplikasikan pada pintu masuk sebuah stasiun. Ada
juga penggunaan pada microphone yang memanfaatkan tekanan suara untuk menekan
komponen piezoelektrik.

Pemanfaatan bahan piezoelectric pada sistem sonar

1.8 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

1.8 KELEBIHAN PIEZOELEKTRIK


Elemen piezoelektrik mempunyai beberapa kelebihan penting dibandingkan
mekanisme sensing yang lain. Pertama dan yang utama adalah fakta bahwa piranti tersebut
membangkitkan sendiri tegangannya. Karena itu elemen ini tidak memerlukan daya dari luar
untuk operasionalnya. Untuk suatu aplikasi di mana konsumsi daya sangat terbatas, piranti
piezoelektrik sangat berguna.Tambahan lagi, efek piezoelektrik memiliki hukum penyekalaan
yang menarik sehingga bermanfaat pada piranti yang kecil.

1.9 KELEMAHAN PIEZOELEKTRIK


Piezoelektrik bukanlah suatu dielektrik yang bagus. Ada sedikit kebocoran muatan
pada material piezoelektrik. Karena fenomena ini, ada suatu konstanta waktu penyimpanan
tegangan pada piezoelektrik setelah diberikan suatu gaya. Konstanta waktu ini tergantung
pada kapasitansi elemennya dan pada resistansi kebocorannya. Konstanta waktunya berada
pada orde 1 detik. Karena efek ini, piezoelektrik kurang bermanfaat untuk mendeteksi
besaran static seperti berat suatu benda.

10

Aspek penting lainnya dalam penggunaan piezoelektrik adalah adanya kenyataan


bahwa material piezoelektrik dibuat melalui proses kristalisasi kisikisi (laticce) dalam
susunan tertentu. Hal tersebut dilakukan dengan memanaskan kristal sampai diatas suhu
Curie sambil menerapkan tegangan pada elektrodanya. Jika kristal telah dipanaskan
mendekati suhu Curie, material tersebut dapat menjadi de pole yang dapat menghasilkan
pengurangan sensitifitas piezoelektrik. Untukberagam material, suhu curie ini berada antara
50 600 C. Pemanasan dibawah suhu Curie dapat membatasi penggunaan sensor ini.
Kekurangan utama sensing piezoelektrik ini adalah sensitifitasnya hanya bagus untuk
sinyal yang berubahubah terhadap waktu. Sensing piezoelektrik tidak dapat beoperasi untuk
aplikasiaplikasi yang membutuhkan sensitifitas terhadap besaran statik. Meskipun demikian,
jika ada sinyal yang berubah terhadap waktu,perlu adanya pemikiran yang serius pada
penggunaan elemen sensing piezoelectric.

SENSOR GAS

11

2.1 PENGERTIAN
Sumber daya alam yang bermanfaat bagi kehidupan manusia sangatlah banyak
tersedia di bumi ini. Baik itu sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun sumber
daya alam yang tidak diperbaharui. Gas LPG merupakan salah satu hasil dari sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui.Peranan Gas LPG pada saat ini sangatlah penting bagi
kehidupan manusia. Teringat, semakin menipisnya persediaan minyak dibumi ini perlahan
lahan Gas LPG mulai menggantikan peranan utama dari minyak bumi sebagai bahan bakar
altetnatif baik itu dalam bidang industri, rumah tangga, maupun transportasi
Terkadang kala manusia terbuai akan kayanya sumber daya alam ini. Disaat sengaja maupun
tidak sengaja, Gas LPG menjadi dampak negatif terhadap kesehatan manusia bahkan
menimbulkan kerugian yang cukup besar apabila tidak digunakan dengan hati hati terutama
bila tidak diketahui telah terjadinya kebocoran dari tabung atau tempat penyimpanan Gas
LPG. Seharusnya, Gas LPG tersebut sesuatu yang dapat mempermudah kelangsungan hidup
manusia tetapi menjadi kerugian manusia
Sensor gas adalah sensor yang befungsi untuk mengukur senyawa gas polutan yang
ada di udara,seperti karbon monoksida, hidrokarbon, nitrooksida, dan lain-lain. Sudah
semakin banyak dipasaran telah beredar pengindra ga semikonduktor. Tentunya dibedakan
oleh sensitivitas sensor tersebut, semakin mahal maka sensitivitas semakin bagus. Pengindra
gas tersebut bekerja dengan semakin tinggi konsentrasi gas maka resistansinya semakin
rendah. Banyak sekali type sensor gas yang digunakan dan tersedia dipasaran, seperti sensor
gas untuk mendeteksi gas LPG yaitu type TGS 2610 dan sensor gas untuk mendeteksi asap
rokok yaitu type AF 30. Pada pembahsan ini yang di bahas adalah Sensor Gas Type AF 30.
Sensor AF 30 adalah sensor yang dapat mendeteksi asap rokok. Jenis sensor asap secara
umum dibagi menjadi 3 macam yaitu ionization smoke detector, photoelectric smoke

12

detector, dan air-sampling smoke detector. Perbedaan dari ketiga jenis smoke detector
tersebut hanyalah pada metode deteksinya.

2.2

Cara Kerja Sensor Gas Secara Umum

Terbentuk pada permukaan luar kristal. Tegangan permukaan yang terbentuk akan
menghambat laju aliran electron seperti tampak pada ilustrasi gambar.

Ilustrasi penyerapan O2 oleh sensor

Sensor Gas Tipe Semikonduktor


a. Prinsip Kerja Sensor Gas Tipe Semikonduktor
Sensor gas terdiri dari elemen sensor, dasar sensor dan tudung sensor. Elemen sensor terdiri
dari bahan sensor dan bahan pemanas untuk memanaskan elemen. Elemen sensor
menggunakan bahan-bahan seperti timah (IV) oksida SnO2, wolfram (VI) oksida WO3, dan
lain-lain, tergantung pada gas yang hendak dideteksi. Gambar berikut menunjukkan susunan
(struktur) dasar sensor gas.

13

Susunan Dasar Sensor Gas


Bila suatu kristal oksida logam seperti SnO 2 dipanaskan pada suhu tinggi tertentu di udara,
oksigen akan teradsorpsi pada permukaan kristal dengan muatan negatif . Elektron-elektron
donor pada permukaan kristal ditransfer ke oksigen teradsorpsi, sehingga menghasilkan suatu
lapisan ruang bermuatan positip. Akibatnya potensial permukaan terbentuk, yang akan
menghambat aliran elektron. Di dalam sensor, arus listrik mengalir melalui bagian-bagian
penghubung (batas butir) kristal-kristal mikro SnO2. Pada batas-batas antar butir, oksigen
yang teradsorpsi membentuk penghalang potensial yang menghambat muatan bebas bergerak.
Tahanan listrik sensor disebabkan oleh penghalang potensial ini.
Gambar.2 berikut menunjukkan model penghalang potensial antar butir kristal mikro
SnO2 pada keadaan tanpa adanya gas yang dideteksi.

14

model penghalang potensial antar butir kristal mikro SnO2 pada keadaan tanpa adanya gas
yang dideteksi

Keterangan :
eVs = nilai energi penghalang permukaan
Gbr.2 Model penghalang antar butir pada keadaan tanpa gas yang dideteksi.
Dalam lingkungan adanya gas pereduksi, kerapatan oksigen teradsorpsi bermuatan negatif
pada permukaan semikonduktor sensor menjadi berkurang, sehingga ketinggian penghalang
pada batas antar butir berkurang. Ketinggian penghalang yang berkurang menyebabkan
berkurangnya tahanan sensor butir dalam lingkungan gas.

15

Model penghalang potensial antar butir dalam lingkungan gas


Hubungan antar tahanan sensor dan konsentrasi gas pereduksi pada suatu rentang konsentrasi
gas dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
Rs = A [ C] -a , dengan :
Rs = tahanan listrik sensor
A = konstanta
[ C] = konsentrasi gas
a = gradien kurva Rs

2.3

Karakteristik Sensor

16

Pengaruh Tekanan Parsial Oksigen


Gambar berikut menunjukkan hubungan antara tekanan parsial oksigen di atmosfir (PO2)
dengan resistensi sensor gas tipe semikonduktor tertentu. Dalam udara bersih semakin tinggi
tekanan parsial gas oksigen, semakin tinggi pula resistensi sensor.

Gambar 4. Pengaruh tekanan parsial gas oksigen (PO2) pada resistensi sensor

Sensitivitas Terhadap Gas


Sesuai dengan rumus Rs = A [ C ]-a sebelumnya, hubungan resistensi sensor terhadap
konsentrasi gas adalah linier dalam bentuk logaritma, dalam rentang tertentu konsentrasi gas (
dari beberapa ppm ke beberapa ribu ppm ). Gambar.5 berikut merupakan suatu contoh
hubungan antara resistensi sensor dan konsentrasi gas. Sensor memperlihatkan kepekaan
yang berbeda-beda terhadap berbagai gas. Tingkat kepekaan relatif suatu sensor terhadap gas
juga tergantung pada jenis bahan sensor dan temperatur. Karena resistensi sensor berbeda dari
satu sensor ke sensor lain. Maka karakteristik sensitivitas sensor dinyatakan sebagai rasio
resistensi sensor dalam berbagai konsentrasi gas (Rs) dengan resistensinya dalam konsentrasi
tertentu suatu gas target (Ro).

17

Karakteristik sensitivitas sensor tertentu terhadap berbagai gas

Respons Sensor
Gambar memperlihatkan sifat tertentu ketika suatu sensor dikenakan (diekspos) terhadap
suatu gas pendeoksidasi dan ketika sensor tersebut dijauhkan dari gas pendeoksidasi.
Resistensi sensor akan menurun tajam dengan cepat ketika dikenakan pada gas, dan ketika
dijauhkan dari gas, resistensinya akan kembali ke harga semula setelah waktu yang singkat.
Kecepatan respond an kembalinya ke keadaan semula bervariasi sesuai dengan jenis sensor
dan jenis gas yang dideteksi.

18

Gambar Suatu contoh respons sensor

Aksi Awal
Seperti ditunjukkan pada gambar semua sensor memperlihatkan sifat sementara yang disebut
aksi awal , ketika sensor yang sebelumnya tak digunakan ataupun disimpan kemudian
digunakan / diberi energi di udara. Besarnya Rs turun seketika dengan tajam selama beberapa
detik setelah diberi energy, dalam keadaan ada atau tidak ada gas yang dideteksi, yang
selanjutnya akan mencapai tingkat yang stabil sesuai dengan keadaan atmosfer sekitarnya.
Lamanya aksi awal tergantung pada kondisi atmosfir selama penyimpanan, lamanya
penyimpanan, dan jenis sensor.

19

Contoh Aksi Awal

Pengaruh Temperatur dan Kelembaban


Prinsip pendeteksian gas dengan sensor gas tipe semikonduktor adalah proses adsorpsi dan
desorpsi gas pada permukaan sensor. Sebagai akibatnya, temperatur sekitar akan
mempengaruhi karakteristik sensitivitas sensor, karena perubahan laju adsorpsi dan desorpsi.

Contoh Pengaruh Temperatur dan Kelembaban

Demikian juga kelembaban akan menurunkan resistensi, karena uap air teradsorpsi pada
permukaan sensor. Gambar berikut merupakan suatu contoh pengaruh temperatur dan
kelembabab pada Rs/Ro.
Kestabilan Jangka Waktu Lama
Gambar berikut menunjukkan kestabilan sensor gas tipe semikonduktor untuk jangka waktu
yang lama.

20

Contoh Kestabilan Sensor Jangka Waktu Lama

Pengaruh Tegangan Rangkaian Pemanas


Sensor gas tipe semikonduktor menunjukkan karakteristik sensitivitas optimum pada
tegangan pemanas yang konstan dan tertentu. Gambar berikut menunjukkan suatu contoh
pengaruh tegangan rangkaian pemanas pada sensitivitas sensor terhadap gas. Karena
sensitivitas sensor dipengaruhi tegangan pemanas, maka tegangan pemanas harus dipilih
sesuai dengan spesifikasi sensor.

Contoh pengaruh tegangan pemanas

c. Rangkaian Pengukuran Dasar


Berikut ini adalah gambar rangkaian pengukur dasar merupakan rangkaian pengukur dasar.

21

Rangkaian pengukur dasar


Ket:
1 dan 4 elektroda pemanas
2 dan 3 elektroda sensor
VH = Voltage pemanas
Vc = Voltage Sirkit Sensor
RL = tahanan beban
VRL = Voltage antar kedua terminal
tahanan beban
Rs = tahanan semikonduktor sensor
Sensor memerlukan dua sumber tegangan, yakni tegangan pemanas (VH) dan tegangan
sirkit/rangkaian sensor (Vc). Tegangan pemanas dipakai pada pemanas terintegrasi untuk
mempertahankan elemen sensor pada suhu tertentu yang optimal. Tegangan sirkit digunakan
untuk memungkinkan pengukuran tegangan (VRL) antar kedua terminal tahanan beban (RL)

22

yang dihubungkan seri dengan sensor. Suatu sirkit catu daya umum dapat digunakan baik
untuk Vc maupun VH untuk memenuhi kebutuhan listrik sensor. Konsumsi daya (Ps)pada
semikonduktor dibawah 15 mW.
Besarnya konsumsi daya dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Ps = (Vc-VRL)2 ..............................................................(2.1)
Rs
Tahanan sensor dapat dihitung dengan rumus berikut:
Rs = Vc-VRL X RL .......................................................................... ( 2.2)
VRL
VRL diukur lebih dahulu.

Kesimpulan
1. Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan
lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi
besaran listrik disebut Transduser
2. Sensor gas adalah sensor yang befungsi untuk mengukur senyawa gas polutan yang
ada di udara,seperti karbonmonoksida, hidrokarbon, nitrooksida, dan lain-lain. Sudah
semakin banyak dipasaran telah beredar pengindra ga semikonduktor.
3. Pengindra gas bekerja dengan semakin tinggi konsentrasi gas maka resistansinya
semakin rendah.
4. Banyak sekali tipe sensor gas yang digunakan dan tersedia dipasaran, seperti sensor
gas untuk mendeteksi gas LPG yaitu type TGS 2610 dan sensor gas untuk mendeteksi
asap rokok yaitu type AF 30.

23

5. Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor tersebut adalah mendeteksi keberadaan gasgas yang dianggap mewakili asap rokok, yaitu gas Hydrogen dan Ethanol.
6. Sensitivitas tiap sensor gas bebeda beda sehingga perbedaan ini dapat dimanfaatkan
untuk pengenalan gas.

SENSOR MEKANIK
3.1

PENGERTIAN
Gerak mekanis disebabkan oleh adanya gaya aksi yang dapat menimbulkan gaya

reaksi. Banyak cara yang dilakukan untuk mengetahui atau mengukur gerak mekanis,
misalnya :
-

Mengukur jarak atau posisi dengan meter

Mengukur kecepatan dengan tachometer

Mengukur debit air dengan rotameter, dll

Pergerakan mekanis dapat dicontohkan dengan kegiatan sehari-hari yang sering


dijumpai, misalnya :
-

Perpindahan suatu benda dari satu posisi ke posisi lainnya

24

3.2

Kecepatan mobil di jalan raya

Dongkrak mobil yang dapat mengangkat mobil seberat 10 ton

Debit air pada pipa pesat

Tinggi permukaan air dalam tangki

JENIS
a

Sensor Posisi
Pengukuran posisi dapat dilakuka dengan cara analog dan digital. Untuk ergeseran
yang tidak terlalu jauh dapat dilakukan dengan mengguakan cara-cara analog,
sedangkan untuk jarak pergeseran yang lebih panjang lebih baik digunakan cara
digital. Hasil sensor posisi dapat digunakan untuk mengukur perpindahan linier
maupun angular.

Strain Gauge
Strain

gauge

dalam

operasinya

memanfaatkan

perubahan

resistansi

sehingganya dapat digunakan untuk mengukur perpindahan yang sangat kecil


akibat pembengkokan (tensile stress) atau peregangan (tensile strain).

25

Elastisitas () strain gauge adalah perbandingan perubahan panjang (L) terhadap


panjang semula (L).

Dimana
perubahan panjang (L)
panjang semula (L)
Elastisitas merupakan perbandingan perubahan resistansi (R) terhadap resistansi semula (R)
sama dengan faktor gauge (Gf) dikali elastisitas starin gauge () :
Faktor gauge (Gf) merupakan tingkat elastisitas bahan metal dari Strain Gauge.
metal incompressible Gf = 2
piezoresistif Gf =30
piezoresistif sensor digunakan pada IC sensor tekanan
Susunan Strain Gauge

26

Secara konstruksi Strain Gauge terbuat dari bahan metal tipis (foil) yang diletakkan
diatas kertas. Untuk proses pendeteksian Strain Gauge ditempelkan dengan benda uji dengan
dua cara yaitu:
Arah perapatan/peregangan dibuat sepanjang mungkin (axial)
Arah tegak lurus perapatan/peregangan dibuat sependek mungkin (lateral)
Rangkaian Strain Gauge
Disusun dalam rangkaian jembatan
Dua strain gauge digunakan berdekatan, satu untuk peregangan/perapatan , satu untuk
kompensasi temperatur pada posisi yang tidak terpengaruh peregangan/ perapatan
Respons frekuensi ditentukan masa tempat strain gauge ditempatkan
Contohnya

Sensor induktif dan Elektromagnet

27

Sensor induktif memanfaatkan perubahan induktansi. Sebagai akibat pergerakan


inti feromagnetik dalam koil. Akibat bahan feromagnetik yang mendekat.

28

(a) Inti bergeser datar (b) Inti I bergser


berputar, (c) Rangkaian variable induktansi

29

Linier Variable Differential Transformer (LVDT)


Transformator ini terdiri dari satu kumparan primer dan dua kumparan sekunder.
Kumparan sekunder mempunyai jumlah gulungan yang sama tetapi mereka
dihubungkan seri secara berlawanan sehingga gaya gerak listrik (ggl) yang
diindusi didalam kumparan sekunder tersebut saling berlawanan. Posisi dari inti
dapat bergerak menentukan hubungan fluksi antara kumparan primer yang
tereksitasi oleh AC dan masing-masing dari kedua kumparan sekunder.
Kontruksi dasar dari sebuah transformator selisih yang berubah secara linier :

30

Transduser Kapasitif
Karena kapasitansi berbanding terbalik dengan jarak kedua plat paralel, setiap
variasi dalam menyebabkan variasi pada kapasitansi. Prinsip ini diterapkan pada
transuser kapasitif. Kapasitansi dari sebuah kapasitor plat paralel diberikan oleh
G= (farad)
Dimana :
A

= luas masing-masing plat , dalam m2

= Jarak kedua pelat , dalam m

= 9,85 x 10-12 dalam F/m

= Konstanta dielektrik

cara kerjannya :
-

Gaya diberikan pada diagfragma yang berfungsi sebagai salah satu plat
kapasitor, mengubah jarak antara diagfragma dengan plat yang diam

31

Perubahan kapasitansi yag dihasilkan ini dapat diukur dengan jembatan AC


atau sebuah rangkaian osilator

Tranduser sebagai bagian dari rangkaian osilator menyebabkan perubahan


frekuensi osilator. Perubahan frekuensi ini merupakan ukuran dari besarnya
gaya yang dipasang.

Transduser Induktif
Dalam transduser induktif pengukuran gaya dilakukan dengan mengubah
perbandingan induktansi dari seapasang kumparan dengan mungubah induktansi
kumparan tunggal. Dalam masing-masing hal, jangkar feromagnetik yang
digerakkan atau digesr oleh gaya yang akan diukur mengubah reluktansi
rangkaian magnetik. Perubahan induktansi yang dihasilkan merupakan ukuran
bagi besarnya daya yang diberikan.

Transduser Perpindahan Digital Optis

Transduser Piezoelectric

32

Potensiometer
Transduser potensiometrik adalah sebuah alat elektromekanik yang mengandung
elemen tahanan yang dihubungkan oleh sebuah kontak geser yang dapat bergerak.
Gerakan kontak geser menghasilkan suatu perubahan tahanan yang biasa linier,
logaritmis, eksponensial dan sebagainya, bergantung pada cara dalam mana kawat
tahanan tersebut digulung.

33

Sensor Kecepatan (Speed Sensor)


Suatu alat / sensor yang dapat mendeteksi adanya perubahan nilai suatu besaran pada
tiap satuan waktu. Sensor kecepatan adalah sensor yang memberikan informasi
kepada ECM tentang posisi dan perubahan kecepatan sebuah komponen.
Secara umum jenis-jenis cara pengukuran kecepatan terbagi menjadi dua cara, yaitu
cara angular dan cara translasi. Yang dimaksud dengan pengukuran angular adalah
pengukuran kecepatan rotasi atau berputar, sedangkan pengukuran kecepatan translasi
adalah kecepatan gerak lurus beraturan dan kecepatan gerak lurus tidak beraturan.
Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor,
dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan
suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar
sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis
(induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi. Lalu tegangan ini di kirim ke
ECM.

34

Sensor kecepatan pada kendaraan :


-

Sensor posisi camshaft (juga disebut G sensor)


Dengan mengetahui posisi camshaft, ECM dapat menentukan kapan silinder no.1
berada di langkah kompresi. ECM menggunakan informasi ini untuktimming
bahan bakar injeksi, untuk sistem pengapian dan untuk sistem variabel valve
timing.
Sinyal AC yang dihasilkan berbanding lurus dengan kecepatan camshaft, camshaft
berputar lebih cepat makafrekuensi juga meningkat.semakin cepat rotor rotor
bergerak/berputar maka semakin cepat pulsa yang dihasilkan

Sensor posisi poros engkol (juga disebut TL sensor)

Sensor kecepatan kendaraan


Jenis sensor ini terdiri dari magnet permanen, kuk dan koil. Sensor ini dipasang
dekat dengan gigi bergigi. Setiap gigi bergerak pulsa tegangan AC diinduksi di
koil. Dimana apabila gigi berputar lebih cepat, maka pulsa yang dihasilkan lebih
banyak. ECM menentukan kecepatan komponen yang berputar berdasarkan
jumlah pulsa.

35

Tacho Generator
Tacho generator merupakan sensor yang sering digunakan untuk kecepatan
angular. Tacho generator adalah sebuah generator kecil yang membangkitkan
tgangan DC yang langsung dapat menghasilkan informasi kecepatan ataupun
tegangan AC. Dari segi eksitasi tacho generator dapat dibangkitkan dengan
eksitasi dari luar atau imbas elektromagnetik dari magnet permanen.
Tacho generator DC :
Kelebihan tacho generator dimana sensitivitas tacho generator DC cukup baik
terutama pada kecepatan tinggi, memiliki kutub-kutub magnit yang banyak
sehigga dapat menghasilkan tegangan DC dengan riak gelombang yang
berfrekuensi tinggi sehingga mudah diratakan dan diperolehnya informasi arah
putaran.
Kekurangan dari tacho generator DC adalah sikat komutator mudah habis, jika
digunakan pada daerah bertemperatur tinggi, maka magnet permanen mengalami

36

kelelahan sehingga tacho generator sering di kalibrasi dan tacho generator sangat
peka terhadap debu dan korosi

Tacho generator AC :
Tacho generator AC berupa generator singkron, magnet permanent diletakkan
dibagian tengah yang berfungsi sebagai rotor. Sedangkan statornya berbentuk
kumparan besi lunak. Ketika rotor berputar dihasilkan tegangan induksi di bagian
statornya. Tipe lain dari tacho generator AC adalah tipe induksi, rotor dibuat
bergerigi, stator berupa gulungan kawat berinti besi. Medan magnet permanent
dipasang bersamaan di stator. Ketika rotor berputar, terjadi perubahan medan
magnet

pada

gigi

yang

kemudian

mengimbas

ke

gulungan

stator.

Kelebihan utama dari tacho generator AC adalah relatif tahan terhadap korosi dan
debu dan adapun kelemahannya adalah tidak memberikan informasi arah gerak.

37

Aplikasi Speed sensor pada anti-lock break system (ABS)


berfungsi untuk memperoleh informasi tentang kecepatan masing-masing roda,
informasi ini diperlukan agar sistem dapat mengetahui roda mana yang sedang akan
terkunci. Speed sensor ini dapat terpasang terpasang pada setiap roda, atau ada juga
yang dipasang pada diferensial.masing-masing roda agar menghindari roda terkunci.

Sensor Tekanan (Pressure Sensor)


Sensor Tekanan adalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat. Tekanan (p) adalah
satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan sering
digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas
Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin
tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin
tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih
rendah dari pada di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi.

38

Prinsip kerja :
Mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Ukuran tegangan didasarkan pada
prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang.
Cara Kerja :
Perubahan tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti kumparan
sehingga mengakibatkan perubahan induksi magnetik pada kumparan. Kumparan
yang digunakan adalah kumparan CT (center tap), dengan demikian apabila inti
mengalami pergeseran maka induktansi pada salah satu kumparan bertambah
sementara induktansi pada kumparan yang lain berkurang. Kemudian pengubah sinyal
berfungsi untuk mengubah induktansi magnetik yang timbul pada kumparan menjadi
tegangan yang sebanding.

Pada grafik: semakin tinggi tekanan udara maka semakin tinggi pula tegangan keluar.
Contohnya:

39

1. apabila tekanan udara 20 kpa maka tegangan keluarnya 1,2 volt.


2. apabila tekanan udara 60 kpa maka tegangan keluarnya 2,4 volt.

Prinsip fisis pengideraan yang di gunakan sebagai dasar kerja Sensor Tekanan :
Pada saat udara masuk kedalam intake manifold pressure, maka silicon akan menekan
ke atas, berbentuk setengah lingkaran dan menandakan tekanan tinggi.
Dan setelah tekanan tidak ada, maka silicon akan kembali seperti semula datar dan
tekanan yang terjadi lambat.
Dari tekanan angin tersebut, akan diteruskan oleh sensor.

Jenis jenis sensor tekanan :

Bourdon Tubes
Sejenis pipa pendek lengkung , dan salah satu ujungnya tertutup. Jika bourdon
tubes diberikan tekanan maka ia akan cenderung untuk menegang. Perubahan
yang dihasilkan sebanding dengan besarnya tekanan yang diberikan.

40

Bellows

Semiconductor Pressure Sensors

41

3.3

APLIKASI
Sensor tekanan dapat diaplikasikan pada:
Motor bensin
Pesawat terbang
Pengukur tekanan ban
Pengukur tinggi suatu cairan
ketinggian, pesawat terbang, roket, satelit, balon udara dll

Anda mungkin juga menyukai