Sebut posisi mula-mula benda adalah titik A, posisi terjadinya tumbukan pertama kali adalah titik
B, posisi terjadi tumbukan kedua kalinya adalah titik C, dan seterusnya.
A
v0
h
B
....
L
Persamaan gerak A ke B dalam arah vertikal: yAB = h - gtAB2. (yAB=0 di tanah);
(1)
(2)
dengan tAB, xAB dan yAB adalah waktu, jarak dalam arah x dan jarak dalam arah y yang ditempuh
benda dihitung dari titik A.
Sehingga waktu dari A ke B diberikan oleh T AB =
dan jarak horizontal A ke B adalah
2h
,
g
X AB=v 0 T AB =v 0
(3)
2h
.
g
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
dengan tBC, xBC dan yBC adalah waktu, jarak dalam arah x dan y yang ditempuh benda dihitung dari
titik B.
Waktu dari B ke C diberikan oleh T BC =
dan jarak horizontal B ke C adalah
2v' B,y
2h
,
=2 e
g
g
X BC=v 0 T BC=2 e v 0
2h
.
g
(9)
(10)
(11)
(12)
2h
,
g
(13)
X CD=2 e 2 v 0
2h
.
g
(14)
Waktu total diberikan oleh T = TAB + TBC + TCD + TDE +... = TAB (1 + 2e + 2e2 + 2e3 +.. )
(15)
Perhatikan bahwa suku kedua, ketiga, keempat dan seterusnya membentuk deret geometri dengan
rasio r adalah e dan suku pertama adalah 2e. Jumlah deret ini adalah
L=v 0 T =v 0
a
2e
=
1r 1e
2e
2 h 1e
=
.
1e
g 1e
2 h 1e
.
g 1e
.
(16)
(17)
2. Hubungan massa m, gravitasi g, konstanta pegas k dengan panjang tali mula-mula l0 dan panjang
tali dalam keadaan setimbang l1 diberikan oleh persamaan kesetimbangan gaya (ingat hukum
Hooke berlaku):
mg = k (l1 l0) .
(1)
Hubungan gerak dari panjang l2 sampai ke langit-langit diberikan oleh hubungan kekekalan energi:
k (l2 l0)2 = mgl2.
(2)
mg l 2l 0
=mgl 2
2l 1l 0
Sederhanakan, didapat:
(3)
l22 2 l2 l1 + l02 = 0.
(4)
l 2=l 1 l 12l 20 .
(5)
l 2=l 1 l 21l 20
(6)
3. Pertama hitung besarnya tegangan tali yang dibutuhkan agar pusat massa yoyo diam di tempat.
Pada keadaan ini, terjadi kesetimbangan antara tegangan tali dan komponen gaya berat yoyo dalam
arah bidang miring, yaitu:
T = m g sin .
(1)
T r 2 g r sin
=
.
2
I
R
(2)
Karena percepatan sudut ini konstan, maka kecepatan sudut diberikan oleh
= t=
2 g t r sin
R
(3)
2 g t r 2 sin
.
R2
(4)
Sehingga daya yang dikerjakan oleh motor sebagai fungsi waktu, diberikan oleh
P=T v =
2 m g 2 r 2 t sin 2
.
R2
(5)
4. Tinjau massa M:
Persamaan gerak dalam arah horizontal:
2T N = Max ,
T
(1)
Tinjau massa m:
N
(2)
(3)
(4)
(5)
Didapat :
a x=
2m
g
M 5 m
(6)
dan
a y=
4m
g
M 5 m
(7)
mg
5. Pertama tinjau gaya-gaya yang bekerja pada bola: gaya berat dalam arah vertikal ke bawah (mg),
gaya normal (N1) dalam arah tegak lurus bidang kontak, dan gaya gesek dalam arah ke atas bidang
miring (f1).
Persamaan gerak bola:
N1
mg sin f1 = ma,
(1)
N1 mg cos = 0.
(2)
gerak rotasi:
f1R = I
(3)
f1
mg
a = R.
(4)
(5)
2
f 1 = mg sin ,
7
(6)
a=
N1 = mg cos .
N2
(7)
f1
(8)
dalam arah y:
(9)
2
N 2 = M mcos 2 m sin2 g
7
Sehingga didapat
f2
(10)
5
f 2= mg sin cos
7
Koefisien gesek minimum:
N1
Mg
(11)
f2
5 msin cos
=
N 2 7 M 7 mcos 2 2 m sin 2
(12)
6. Pilih sistem koordinat dengan sumbu OA dan sumbu tegak lurus OA.
Dalam arah tegak lurus sumbu OA tidak terjadi perubahan kecepatan pada massa m maupun massa
M. Dalam arah sejajar sumbu OA, terjadi tumbukan elastik.
v0
A
h = 0,6 R
v0 sin .
(1)
v0 cos .
(2)
Dalam arah sejajar sumbu OA, sebuah massa m yang bergerak dengan kecepatan v0 cos menabrak
massa M. Ada beberapa cara menentukan hasil tumbukan, salah satunya dengan menggunakan
kerangka pusat massa. Kecepatan pusat massa diberikan oleh
v cm =
m
v cos
M m 0
(3)
M
v cos ,
M m 0
(4)
m
v cos .
M m 0
(5)
M
v cos ,
M m 0
(6)
m
v cos .
M m 0
(7)
mM
v cos ,
M m 0
(8)
2m
v cos ,
M m 0
(9)
m M
1
2
v 0 cos = v 0
m M
25
(10)
mM
18
sin cos = v 0
mM
25
(11)
2m
8
v 0 cos 2 = v 0
M m
25
(12)
2m
6
v 0 sin cos = v 0
M m
25
(13)
m1g T1 = m1a1.
(1)
(2)
T1
(3)
Dari hubungan bahwa jika balok m2 naik sejauh x pada bidang miring,
maka massa m1 turun sejauh x sehingga diperoleh hubungan:
a1 = a2.
Dengan menyelesaikan keempat persamaan di atas, didapat:
m1g
(4)
a1 =
m1 2 m2 sin
g
m14 m2
(5)
N2
(6)
m2g
T2