Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
materi78.co.nr
Hidrokarbon
A.
PENDAHULUAN
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang
mengandung atom karbon (C) dan hidrogen (H).
Perbedaan senyawa organik dan anorganik:
Berdasarkan
bentuk
rantai
hidrokarbon terbagi menjadi:
karbon,
Senyawa organik
Senyawa anorganik
H H H
| | |
HCCCH
| | |
H H H
reaktif
mudah terbakar/
terurai (gosong)
tidak mudah
terbakar/terurai
Contoh: C2H5OH,
C6H12O6, CH4, C2H6,
C2H2, C6H6, CCl4
H H
| |
HCCH
| |
HCCH
| |
H H
Contoh: homolog sikloalkana.
3) Hidrokarbon aromatik,
karbon cincin konjugat.
H
bentuk
rantai
CC
HC
CH
C= C
1o CH3
|
1
1o
4o
CH3 C CH2 CH CH3
2o
3o
|
1o CH3
o
H
H
|
|
HCC=CCH
| |
| |
H H H H
Contoh: homolog
alkadiena.
alkena,
alkuna
HIDROKARBON
KIM 4
materi78.co.nr
B.
HIDROKARBON
a.
Nama
Atom C
Nama
met-
heks-
et-
hept-
prop-
okt-
but-
non-
pent-
10
dek-
CnH2n+2
Rumus
Nama
Rumus
Nama
CH4
metana
C4H10
butana
C2H6
etana
C5H12
pentana
C3H8
propana
C6H14
heksana
CnH2n
Rumus
Nama
Rumus
Nama
C4H8
butena
C2H4
etena
C5H10
pentena
C3H6
propena
C6H12
heksena
CnH2n-2
Rumus
Nama
Rumus
Nama
C4H6
butuna
C2H2
etuna
C5H8
pentuna
C3H4
propuna
C6H10
heksuna
CnH2n
2) Alkadiena, alkena yang memiliki 2 ikatan
rangkap dua, rumus umum:
CnH2n-2
C.
a.
b.
CnH2n+1
Macam-macam gugus alkil (cabang):
Rumus
CH3
C2H5
C3H7
C4H9
C5H11
CHCH3
|
CH3
CH2CHCH3
|
CH3
HIDROKARBON
Nama
metil
etil
propil
butil
pentil/amil
metil
etil
n-propil
n-butil
n-pentil
isopropil
1-metiletil
isobutil
2-metilpropil
KIM 4
materi78.co.nr
D.
KEISOMERAN HIDROKARBON
CHCH2CH3
|
CH3
sekbutil
1-metilbutil
CH3
|
CHCH3
|
CH3
tersbutil
1,1-dimetiletil
3-metilbutil
1-metilbutil
CH2CH2CHCH3
|
isoamil
CH3
CHCH2CH2CH3
|
sekamil
CH3
CH3
|
CCH2CH3
|
CH3
CH3
|
CH2CCH3
|
CH3
Isomer
1,1-dimetil
propil
tersamil
2,2-dimetil
propil
neoamil
Contoh:
CH3
C2H5
|5
CH3 CH CH3
Perbedaan
Struktur
Rantai/
rangka
beda rantai
utama/induk
Posisi
Fungsi
alkena-sikloalkana,
beda homolog, namun
alkuna-alkadiena,
sama rumus umum
turunan h.k.
4-tersbutil-5-etil-3-metiloktana
CH3
CH2 CH3
1
|4
CH CH2 C CH2 CH== CH2
|
|
|6
CH3
CH3
Geometri
alkena
Optis
beda pemutar
polarimetri
turunan h.k.
4-etil-4,6-dimetil-1-heptena
1
seluruh
hidrokarbon
Ruang
CH2 CH3 1
Homolog
CH3 CH C C CH CH3
C2H5
Rumus
Isomer
Rumus
Isomer
CH4
C6H14
C2H6
C7H16
CH3
2,5-dimetil-3-oktuna
C3H8
C8H18
18
C4H10
C9H20
35
CH2 CH CH3
C5H12
C10H22
75
CH
C2H5
1-etil-3-metilsiklopropana
1
CH2 == C C == CH2
CH2 CH3
n-heptana
(rantai utama C7)
2.
2-metilheksana
(rantai utama C6)
3.
3-etilpentana
(rantai utama C5)
4.
2,2,3-trimetilbutana
(rantai utama C4)
2-etil-1,3-butadiena
Penulisan rumus bangun hidrokarbon dapat
dipersingkat menggunakan garis-garis.
1) Garis lurus mewakili 1 ikatan antara dua atom
karbon.
2) Ujung dan pangkal garis adalah atom karbon.
3) Atom karbon yang masih memiliki sisa ikatan
kovalen berarti mengikat atom H.
HIDROKARBON
KIM 4
materi78.co.nr
Alkena, contoh: berikut ini isomer rantai C6H12,
Berdasarkan cabang,
1.
1-heksena
(rantai utama C6)
1.
3.
2-etil-1-butena
(rantai utama C4)
2.
2-metil-1-pentena
(rantai utama C5)
1-heksuna
(rantai utama C6)
2.
3-metil-1-pentuna
(rantai utama C5)
1.
1-heksuna
3.
3-heksuna
2.
3-metil-1-pentuna 2.
4-metil-1-pentuna
3,3-dimetil-1-butuna
(rantai utama C4)
atau
2-heksuna
Berdasarkan cabang,
1.
3.
3-metil-1-pentena
2-metil-1-pentena 2.
2-metilheksana
2.
3-metilheksana
3-metil-1pentena
1-heksena
dengan:
3.
2,2-dimetilpentana 2.
3,3-dimetilpentana 4.
1.
sikloheksana
3.
etilsiklobutana
2.
1,2,3-trimetil
siklopropana
2,3-dimetilpentana
3-etilpentana
1-heksena
2.
1-heksuna
2-heksena
4-metil-2-pentuna
dengan:
1.
3.
1,2-heksadiena
2.
1,3-heksadiena
3-heksena
HIDROKARBON
KIM 4
materi78.co.nr
3.
4-metil-1,2pentadiena
4.
2,3-dimetil-1,3butadiena
b.
2) Reaksi substitusi/halogenasi
Adalah reaksi penggantian 1 atom H dengan
unsur lain (biasanya halogen).
3+2d4+1
Contoh reaksi substitusi:
CH4
H
|
HCH
|
H
2-butena (C4H8)
CH3
CH3
C == C
cis-2-butena
2-pentena (C5H10)
CH3
trans-2-butena
CH3 CH == CH C2H5
CH3
C2H5
CH3
C == C
H
cis-2-pentena
C2H5
trans-2-pentena
Keterangan
>> jumlah atom C/Mr
<< jumlah cabang
Massa jenis
Volatilitas
Kepolaran
non-polar
Kelarutan
REAKSI-REAKSI HIDROKARBON
Hidrokarbon hanya reaktif terhadap senyawa
non-polar dan pada suhu tinggi.
H
|
H C Cl
|
H
HCl
H Cl
3) Reaksi adisi
Adalah reaksi penjenuhan/pemutusan ikatan
rangkap oleh H2, X2 (halogen) atau HX (asam
halida).
Reaksi adisi terjadi karena salah satu ikatan
pada ikatan rangkap (ikatan ) bersifat
lemah, mudah putus dan reaktif.
Reaksi adisi terjadi pada homolog alkena
dan alkuna. Homolog alkuna membutuhkan
pereaksi 2 kali lipat dari alkena.
Pada reaksi adisi dengan HX berlaku aturan
Markovnikov tentang arah adisi:
Atom H dari HX berikatan pada atom C
ikatan rangkap yang telah lebih banyak
mengikat atom H (kaya makin kaya).
Jika sama, maka atom X dari HX akan
berikatan pada atom C ikatan rangkap
yang sisinya telah lebih banyak mengikat
atom H (lebih positif).
Contoh reaksi adisi:
CH3 CH = CH2 + H2 d
H H
|
|
CH3CHCH2
1) Reaksi pembakaran
Adalah reaksi redoks dengan
pembakaran menggunakan O2.
CH3Cl
3+2d5
H
C == C
Cl Cl
C == C
H
Cl2
CH3
CH3 CH == CH CH3
F.
E.
a.
Br H
|
|
C2H5 CH CH CH3
jalan
HIDROKARBON
KIM 4
materi78.co.nr
d
H H
|
|
CH3C == CH
+ 2H2 d
H H
|
|
CH3 C CH
|
|
H
H
CH3 C CH
CH3 C CH
+ H2
CH3 C CH + Br2 + F2 d
Br Br
|
|
CH3 C CH
|
|
F
F
4) Reaksi eliminasi
Adalah reaksi pembentukan ikatan rangkap
dengan melepas dua gugus di sekitar 2 atom
C yang berikatan, dan melepas H2, X2 atau HX.
Reaksi eliminasi menggunakan dehidrator
berupa H2SO4 pekat pada suhu 180oC.
5d3+2
G.
1) Bahan bakar.
dapat ditulis
H H
H2SO4
|
|
sssd CH3 CH = CH2 + H2
CH3 CHCH2
dapat ditulis
Br H
H2SO4
|
|
sssd CH3 CH = CH2 + HBr
CH3 CHCH2
3) Sumber hidrogen.
4) Pelumas mesin.
5) Pencucian kering (dry cleaning).
6) Pelarut non-polar.
Alkena sangat sulit didapat dari alam dan
kebanyakan bersumber dari reaksi perengkahan
alkana.
Kegunaan alkena adalah untuk bahan baku
industri dan senyawa lain, misalnya plastik, karet
sintesis, alkohol, dan insektisida.
Alkuna dapat ditemukan di gas rawa, minyak
bumi, dan batu bara, dan kebanyakan bersumber
dari reaksi perengkahan alkana.
Kegunaan alkuna, antara lain:
1) Bahan bakar obor.
2) Las karbid dan pemotongan logam.
3) Bahan baku untuk senyawa lain, misalnya
etanol, asam asetat, dan vinilklorida.
b.
HIDROKARBON
KIM 4
materi78.co.nr
PENDAHULUAN
Batu bara
B.
Gas alam
C.
C1 C5
C5 C7
o
150 C
C5 C12
200 C
300oC
>C16
370oC
>C20
400oC
tungku
pembakaran
1 gas
30oC
400oC
>C25
menara
fraksionasi
dengan
benzena
minyak
bumi
mentah
sedikit S
CO2, H2S, He
B.b. fosil
4 kerosin
bahan bakar diesel
bahan bakar industri
bahan baku cracking
minyak tanah
bahan
5 gel
petroleum/pelumas
pelumas kendaraan
6
parafin
lilin
korek api
seni pahat
7 residu
bahan baku industri dan senyawa lain
aspal
HIDROKARBON
KIM 4
materi78.co.nr
Cara kerja destilasi bertingkat:
1) Minyak bumi mentah dipanaskan pada suhu
350-400oC, lalu dimasukkan ke dalam
menara fraksionasi/kolom distilasi.
2) Di dalam menara fraksionasi, terbentuk
campuran yang mendidih pada jangka suhu
tertentu, akibat perbedaan jumlah atom C,
jumlah cabang, dll.
3) Fraksi-fraksi
hidrokarbon
dipindahkan
menuju pipa masing-masing untuk diolah.
Di Indonesia, sumur minyak banyak terdapat di
Aceh, Sumut, Jawa, Riau, Kalimantan dan Papua.
D.
Oktan
Jenis
Oktan
Bensin murni
70
Pertamax
91-92
Premium
88
Pertamax plus
94-95
CH3 O C CH3
|
CH3
MTBE dapat meningkatkan jumlah O2 sehingga
pembakaran dapat terjadi lebih sempurna.
3) Etanol (C2H5OH)
Etanol dapat dihasilkan dari tumbuhan dan
zat antiketukan paling ramah lingkungan.
Etanol juga dapat meningkatkan jumlah O2
seperti MTBE.
Fraksi residu adalah fraksi minyak bumi yang
berada di dasar menara fraksionasi.
Fraksi residu digunakan untuk bahan baku
industri, produk petrokimia dan senyawa lain.
HIDROKARBON
KIM 4
materi78.co.nr
E.
Polutan
Asal
Ciri-ciri
CO2
pembakaran
sempurna
tidak berwarna
CO
pembakaran
tidak
sempurna
Bahaya
meningkatkan pemanasan global dan perubahan iklim.
menyebabkan hujan asam.
menyebabkan iritasi mata, saluran pernapasan dan paru-paru, sakit
kepala pada kadar 100 ppm, kematian pada kadar 1000 ppm.
mengganggu pengikatan O2 oleh Hb dalam darah dengan:
1. berikatan dengan Hb sehingga O2 tidak dapat berikatan dengan Hb,
Hb4 + CO sd 4HbCO (reaksi tak dapat balik)
jelaga hitam
NOX
pengotor
bahan bakar
SOX
zat aditif
keabu-abuan
yang
HIDROKARBON
KIM 2
materi78.co.nr
Termokimia
A.
PENDAHULUAN
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang
memperhatikan aspek suhu dalam reaksi.
Dalam konsep termokimia dalam reaksi, terdapat
istilah sistem dan lingkungan.
H = H2 H1
Perbedaan
Energi (H)
Suhu
lingkungan
(T)
H reaksi
Reaksi
Eksoterm
Reaksi
Endoterm
dibebaskan/
dilepas sistem
diserap/
diterima sistem
H2 < H 1
H2 > H 1
naik/panas
turun/dingin
()
(+)
B.
H1
H ()
H2
energi
2) Diagram tingkat energi reaksi endoterm
sistem
energi
energi
H1
C.
PERSAMAAN TERMOKIMIA
Perubahan entalpi reaksi adalah jumlah energi
yang dibutuhkan untuk membentuk atau
mengurai suatu zat dalam reaksi.
energi
Persamaan
reaksi
termokimia
adalah
persamaan reaksi yang dilengkapi dengan jumlah
energi (perubahan entalpi) yang digunakan
dalam reaksi.
H (+)
energi
sistem
energi
H2
dengan
NH4Cl,
Contoh:
1 mol air dibentuk dari hidrogen dan oksigen
dengan membebaskan energi sebesar 286 kJ.
H2(g) + 1/2 O2(g) d H2O(l)
TERMOKIMIA
H = -286 kJ
KIM 2
materi78.co.nr
D.
ENTALPI STANDAR
Contoh:
Tentukan
persamaan
termokimia
reaksi
pembakaran C3H6 jika nilai Hd= -2377 kJ!
E.
Poliatomik
Na(s)
Ca(s)
Al(s)
H2(g)
F2(g)
I2(s)
Contoh:
K(s)
C(s)
Fe(s)
N2(g) Cl2(g)
S8(s)
Mg(s)
S(s)
P4(s)
Contoh:
Pada pembentukan (NH4)2Cr2O7 dalam keadaan
standar, dibebaskan energi sebesar 2780,08
kJ/mol, tentukan persamaan reaksi pembentukan
termokimia!
Jawab:
7
Hf = -2780,08 kJ
/2O2(g) O(g)
H = +249,16 kJ
H = +6,01 kJ
H = +44,05 kJ
TERMOKIMIA
H = +716,6 kJ
KIM 2
materi78.co.nr
F.
H1
H =
- Qreaksi
jumlah mol
AD + CB
HR
H2
(A + B) + (C + D)
HR = H1 + H2
HR = (Hf produk) - (Hf reaktan)
Contoh:
Tentukan entalpi reaksi berikut,
BaCl2(aq) + H2SO4(aq) BaSO4(s) + 2HCl(aq)
jika diketahui entalpi pembentukan standar dari
BaCl2, BaSO4, H2SO4 dan HCl berturut-turut
adalah -858,6 kJ/mol, -1473,3 kJ/mol, -909,27
kJ/mol, -167,1 kJ/mol.
Jawab:
H = -241,8 kJ
H2O(l)
H = -6,01 kJ
H2O(s)
H = -285,8 kJ
BaSO4(s) + 2HCl(aq)
Masukkan ke dalam rumus:
= (Hf BaSO4+2Hf HCl)-(Hf BaCl2+Hf H2SO4)
= (-1473,3 - 2 x 167,1) - (-858,6 - 909,27)
HR = -39,63 kJ/mol
Energi ikatan rata adalah energi rata-rata yang
dibutuhkan untuk memutuskan 1 ikatan kovalen
tertentu. Setiap ikatan membutuhkan energi yang
berbeda agar dapat terputus.
Reaksi berlangsung dalam dua tahap, yaitu
pemutusan ikatan reaktan dan pembentukan
ikatan produk.
Bentuk reaksi umum:
Jawab:
H2O(s)
H2O(l)
Contoh:
Ikatan Energi Ikatan Ikatan Energi Ikatan
H =-241,8 kJ
CH
413 kJ/mol
C=O
358 kJ/mol
H = 6,01 kJ
O=O
146 kJ/mol
OH
463 kJ/mol
H2O(s) H2O(g)
H = 50,01 kJ
reaksi
dari
H = ?
(HCH)+ /2(O=O)(O=C=O)+(HOH)
E.I. putus
E.I. terbentuk :
TERMOKIMIA
KIM 2
materi78.co.nr
Laju Reaksi
A.
KEMOLARAN
Dalam laju reaksi, besaran yang digunakan
adalah kemolaran benda.
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut
dari tiap liter larutan atau gas, menunjukkan
kekentalan atau kepekatan.
M=
M = kemolaran/molaritas (mol/L)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan/ruangan gas (L)
n
V
K 10
mm
Contoh:
Pada pembakaran suatu senyawa, tercatat gas X
yang dihasilkan pada tiap menitnya:
Waktu (menit)
Volume X (cm3)
10
19
26
32
35
35
35
M1.V1 = M2.V2
B.
LAJU REAKSI
Laju reaksi adalah kecepatan proses terjadinya
suatu reaksi, sehingga reaktan habis dan berubah
menjadi produk reaksi.
v=
v=
[x]
t
v=
v=
19-10
2-1
= 9 cm3/menit
26-19
3-2
= 7 cm3/menit
v=
26
3
= 8,67 cm3/menit
= 10 cm3/menit
1-0
10-0
v=
C.
35
5
= 7 cm3/menit
LAJU REAKSI
KIM 2
materi78.co.nr
Contoh:
Menurut reaksi A + B C + D
Jawab:
Contoh:
a.
v = k[A][B]
[A]
t
[B]
-2
v = k[A] [B]
Orde total = -1
[D]
konstan
vA =
Orde total = 3
1
Orde total = 0
[B]
v = k[A]2[B]
v=+
v=k
Orde total = 2
[A]
koefisien A
koefisien B
v = k[x]0
x vB
Contoh:
Menurut reaksi 2N2O5 4NO + 3O2
Laju pembentukan NO adalah 5 M/s. Tentukan
laju penguraian N2O5 dan pembentukan O2!
Jawab:
[x]
Pada orde reaksi nol, laju reaksi tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi zat (konstan).
2) Orde reaksi satu
v
v = [x]
[N2 O5 ]
t
2 [NO]
4
v = k[x]
[O2 ]
t
3 [NO]
4
D.
[x]
A+BC+D
v = k[x]2
[x]
Apabila konsentrasi reaktan reaksi orde satu
dikali faktor n, maka nilai laju reaksinya
adalah n2 lebih besar.
LAJU REAKSI
KIM 2
materi78.co.nr
Konstanta laju reaksi atau tetapan laju reaksi
adalah tetapan yang harganya bergantung pada
jenis pereaksi, suhu dan katalis.
V1
20
V2
10
[A]
M. s-1
1
v
[A]
M. s-1
12
1
4
k=
[A]2
M. s-1
M2
E.
v
3
[A]
M. s-1
M3
M-2. s-1
reaksi
berikut,
=(
1 y
) . (2)
3
1 y
=(
3
12
(0,1)x .(0,1)y
(0,3)x .(0,2)y
1 y
=(
y=2
F.
1
t
TEORI TUMBUKAN
Teori tumbukan adalah teori yang menjelaskan
pengaruh faktor terhadap laju reaksi.
Menurut teori tumbukan, suatu reaksi
berlangsung sebagai hasil tumbukan antar
partikel pereaksi yang memiliki energi cukup
dan arah tumbukan yang tepat.
Berdasarkan teori tumbukan, laju reaksi akan
bergantung pada tiga hal utama berikut:
1) Frekuensi tumbukan
2) Energi partikel reaktan
[Br2]
(M)
(M)
(M.s-1)
0,1
0,1
10
0,2
0,1
20
0,3
0,2
120
Eksperimen
20
v=
Pada eksperimen
didapatkan data:
k. [NO]2 . [Br2 ]2
10
M-1. s-1
k. [NO]1 x . [Br2 ]1 y
v = k[NO][Br2]2
s-1
x=1
1 1
M. s-1
(0,4)x
1 x
2
V3
(0,1)x
=(
V1
k. [NO]2 x . [Br2 ]2 y
k. [NO]1 x . [Br2 ]1 y
k=
3) Arah tumbukan
Energi aktivasi/pengaktifan adalah energi
minimum yang harus dimiliki reaktan, yang
digunakan untuk mengaktifkan kemampuan
reaksi sehingga reaktan dapat bereaksi.
Makna energi aktivasi:
1) Jika bernilai rendah, berarti reaksi dapat
terjadi pada suhu rendah.
2) Jika bernilai tinggi, berarti reaksi dapat
terjadi pada suhu tinggi.
Energi
aktivasi
disebut
juga
energi
penghalang, karena reaktan harus didorong
LAJU REAKSI
KIM 2
materi78.co.nr
menuruni bukit energi aktivasi sehingga dapat
berubah menjadi produk.
- Sifat-sifat katalis:
energi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
EA
- Kurva energi
dikatalisis:
jalan reaksi
2) Energi aktivasi reaksi endoterm
aktivasi
reaksi
yang
energi
energi
EA
EA
EA
R
P
E
jalan reaksi
jalan reaksi
mempengaruhi
energi
Faktor-faktor yang
tumbukan adalah:
dan
lurus
luas
permukaan
dengan frekuensi
jalan reaksi
tanpa katalis
dikatalisis
G.
EA
EA
- Katalis
adalah
zat
yang
mempercepat
laju
reaksi.
LAJU REAKSI
KIM 2
materi78.co.nr
2) Variabel terkontrol, yaitu variabel yang
dibuat tetap dalam seluruh eksperimen.
Contoh:
larutan
yang
diubah-ubah
konsentrasinya, walaupun konsentrasi-nya
berubah, jenis larutannya tetap.
3) Variabel terikat/respons, yaitu variabel
yang dihasilkan eksperimen.
Contoh: dari seluruh eksperimen terhadap
faktor-faktor yang mem-pengaruhi laju
reaksi, dihasilkan data berupa laju reaksi dan
lama reaksi (waktu).
Berdasarkan teori tumbukan, cepat lambatnya
laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan,
konsentrasi reaktan, suhu dan katalis.
v' = (n) X . v0
v' = laju reaksi akhir
n = kelipatan pertambahan laju tiap Xo suhu
T = T2 - T1 = perubahan suhu
X = perubahan suhu tiap kelipatan n
v0 = laju reaksi awal
Contoh:
Jika setiap 2C laju reaksi meningkat sebesar 2
kali, dan jika pada suhu 25C laju reaksi adalah 2,5
x 10-2 M/s, maka pada suhu 33C laju reaksi
nilainya menjadi?
Jawab:
n=2
X = 2oC
T = 33-25 = 8C
8
waktu
LAJU REAKSI
KIM 2
materi78.co.nr
Kesetimbangan Kimia
PENDAHULUAN
setimbang
laju reaksi
V1 = V2
waktu
H2O(l) H2O(g)
V1
V2
H2O(l) qe H2O(g)
Contoh:
N2(g) + 3H2(g) qe 2NH3(g)
Gas
Contoh:
Contoh:
B.
setimbang
konsentrasi
A.
H2
NH3
REAKSI KESETIMBANGAN
Kesetimbangan
disosiasi
adalah
reaksi
kesetimbangan yang menguraikan suatu zat
menjadi zat lain, dan reaksi baliknya adalah
kesetimbangan asosiasi/pembentukan.
Derajat disosiasi adalah perbandingan jumlah
mol terdisosiasi (bereaksi) dengan jumlah mol zat
sebelum terdisosiasi (mula-mula).
N2
waktu
KESETIMBANGAN KIMIA
KIM 2
materi78.co.nr
Derajat disosiasi nilainya berkisar 0 1.
1) Jika nilai = 0, maka tidak ada penguraian.
2) Jika nilai = 1, maka zat terurai seluruhnya.
3) Jika nilai 0 < < 1, maka zat terurai
sebagian (setimbang).
Contoh:
Dalam reaksi kesetimbangan disosiasi N2O4
menjadi NO2, perbandingan mol N2O4 dengan
NO2 dalam keadaan setimbang berturut-turut 3 :
2. Berapakah derajat disosiasi N2O4?
[Ba2+ ] [SO4 2- ]
[BaSO4 ]0
Jawab:
N2O4(g) qe 2NO2(g)
Mula-mula
Reaksi
Setimbang
a St
St
St
St
Contoh:
N2O4(g) qe 2NO2(g)
Mula-mula
3x + x = 4x
Reaksi
2x
Setimbang
3x
2x
=
C.
x
4x
Px =
KONSTANTA KESETIMBANGAN
yang
[C]y [D]z
[A]w [B]x
(P SO3 )2
(P SO2 )2 (P O2 )
= [Ba2+ ] [SO4 2- ]
wA + xB qe yC + zD
mol gas X
mol gas total
x Ptot
Contoh:
Pada reaksi kesetimbangan berikut:
2NO(g) + O2(g) qe 2NO2(g)
Mempunyai harga konstanta konsentrasi sebesar
0,25 pada suhu 17C. Berapa harga konstanta
tekanan reaksi tersebut pada suhu yang sama?
Jawab:
n = 2 3 = 1
Kp = 0,25.[0,082.(17+273)]-1
Kp = 0,25 : 23,78 = 0,010513 = 1,05 x 10-2
KESETIMBANGAN KIMIA
KIM 2
materi78.co.nr
D.
Contoh:
2+
Ba
(aq)
K1 =
SO42-(aq)
qe BaSO4(s)
[Ba2+ ] [SO4 2- ]
[BaSO4 ]0
, K2 =
K2 =
Kc = K2
Contoh:
Kc = 8,0 x 10-17
[Ba2+ ] [SO4 2- ]
1
K1
Kc = K1
Kc = K2
[SO2 ] [O2 ]
K2 =
, K2 =
[SO3 ]2
[SO3 ]4
Tetapan
kesetimbangan
meramalkan arah reaksi.
juga
dapat
[SO2 ]4 [O2 ]2
2
[SO2 ]2 [O2 ]
Qc =
K2 = (K1)n
3) Jika reaksi-reaksi yang berkaitan dijumlah,
maka harga Kc total adalah hasil kali Kc dari
reaksi-reaksi yang dijumlah.
E.
Pada reaksi
[BaSO4 ]0
Contoh:
[SO3 ]2
Kc = K1
K1 =
Kc = 1,0 x 1023
Contoh:
BaSO4(s) qe Ba2+(aq) + SO42-(aq)
Pada reaksi
[C]y [D]z
wA + xB qe yC + zD
[A]w [B]x
Contoh:
A + B qe C + D
Kc = 3,5
Contoh:
C qe E
Kc = 2
D qe F
Kc = 1,5
A + B qe E + F
3 2
10
2
2
( )( )
10 10
( )
9
4
KESETIMBANGAN KIMIA
KIM 2
materi78.co.nr
F.
Keadaan reaksi:
X2(g)
Mula-mula
Reaksi
Y2(g) qe 2XY(g)
0,2 M
0,2 M
0,3 M
2a
0,2 + a
0,3 2a
Setimbang 0,2 + a
PERGESERAN KESETIMBANGAN
Azas Le Chatelier menjelaskan bagaimana
terjadinya pergeseran kesetimbangan.
Kc2 = 1 x 10-2
(0,3-2a)2
= 1 x 10-2
(0,2+a)(0,2+a)
Konsep pergeseran kesetimbangan:
0,3-2a
= 1 x 10-1
1) Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kiri
0,2+a
apabila zat di kiri bertambah atau zat di
0,02 + 0,1a = 0,3 - 2a
kanan berkurang.
2,1a = 0,28
2) Kesetimbangan dikatakan bergeser ke
a = 0,133 M
kanan apabila zat di kanan bertambah atau
Jadi, konsentrasi X2 dan XY adalah:
zat di kiri berkurang.
[X2] = 0,2 + a = 0,2 + 0,133 = 0,333 M
[XY] = 0,3 2a = 0,3 2(0,133) = 0,034 M
Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan:
Faktor
Faktor Diperbesar
Faktor Diperkecil
Suhu
sebagai
pelarut/
KESETIMBANGAN KIMIA
KIM 2
materi78.co.nr
Jika tekanan gas diperbesar (volume gas
diperkecil), kesetimbangan bergeser ke
ruas yang jumlah koefisiennya lebih kecil.
G.
Pembuatan amonia menurut proses HaberBosch yang optimum dilakukan dengan menurut
reaksi:
N2(g) + 3H2(g) qe 2NH3(g)
H = -92,4 kJ
dioksida
menjadi
H = -197 kJ
KESETIMBANGAN KIMIA
KIM 3
materi78.co.nr
Larutan Asam-Basa
A.
PENDAHULUAN
Larutan asam dan basa memiliki derajat atau
tingkat keasaman atau kebasaan yang diukur
dalam pH dan pOH.
B.
pH = log [H+]
Kisaran umum nilai pH larutan:
C.
netral
asam
1
makin asam
basa
7
pH
14
makin basa
Basa kuat
HCl
HNO3
NaOH
Mg(OH)2
HBr
HClO4
KOH
Ca(OH)2
HI
H2SO4
Sr(OH)2
[H+] = Ma
[OH-] = Mb
netral
basa
1
makin basa
asam
7
pOH makin asam
LARUTAN ASAM-BASA
KIM 3
materi78.co.nr
Reaksi ionisasi asam-basa lemah merupakan
reaksi kesetimbangan yang memiliki nilai
konstanta ionisasi asam-basa (Ka dan Kb).
D.
[H+ ] [An- ]
[HAn]
Contoh:
Pada reaksi ionisasi CH3COOH, tetapan ionisasi
asam:
CH3COOH(aq) qe H+(aq) + CH3COO-(aq)
Ka =
[CH3 COOH]
INDIKATOR ASAM-BASA
[Kat+ ] [OH- ]
HInd(aq)
[KatOH]
warna 1
Contoh:
H+(aq)
qe
tak berwarna
warna 2
2+
(aq)
+ 2OH (aq)
HInd(aq) qe
HAn(aq)
Kb =
[Mg2+ ] [OH- ]
[H+] = Ma.
Basa lemah
[OH-] = Mb .Kb
[OH-] = Mb.
Basa lemah
Tetapan ionisasi
Ka
Ma
Kb
Mb
H+(aq)
+ An(aq)
H+(aq)
+ Ind(aq)
OH (aq)
+ Kat+(aq)
berikatan
Kesetimbangan bergeser ke kanan karena
H+ berkurang, sehingga warna yang muncul
adalah warna 2 (warna anion).
Reaksi ionisasi indikator dari basa lemah organik:
IndOH(aq) qe Ind+(aq)
warna 1
warna 2
OH(aq)
tak berwarna
OH(aq)
An(aq)
H+(aq)
HAn(aq)
berikatan
Kesetimbangan bergeser ke kanan karena
OH- berkurang, sehingga warna yang muncul
adalah warna 2 (warna kation).
2) Setelah ditambahkan dengan basa:
IndOH(aq) qe Ind+(aq)
OH(aq)
Kat+(aq)
OH (aq)
KatOH(aq) d
Derajat ionisasi
Ka = Ma. 2
+ Ind(aq)
Asam lemah
[H+] = Ma .Ka
H+(aq)
bertambah
[Mg(OH)2 ]
+ Ind(aq)
bertambah
Kb = Mb. 2
LARUTAN ASAM-BASA
KIM 3
materi78.co.nr
Warna indikator asam-basa berubah secara
gradual dari pH ke pH dan memiliki trayek
perubahan warna.
Indikator
Trayek
Warna 1
Warna 2
Lakmus
5,5 8,0
merah
biru
Campuran Indikator
ungu
Timol biru
Trayek
Warna 1
Warna 2
Campuran
1,2 2,8
merah
kuning
jingga
8,0 9,6
kuning
biru
hijau
Metil
jingga
3,1 4,4
merah
kuning
jingga
Metil
merah
4,2 6,3
merah
kuning
jingga
Bromtimol
6,0 7,6
biru
kuning
biru
hijau
Metil
kuning
2,9 4,0
merah
kuning
jingga
Bromkresol
5,2 6,8
ungu
kuning
ungu
coklat
Fenol
merah
6,8 8,4
kuning
merah
jingga
Bromkresol
3,8 5,4
hijau
kuning
biru
hijau
tak
berwarna
merah
merah
muda
Kresol
ungu
7,6 9,2
kuning
ungu
coklat
tak
berwarna
biru
biru muda
Alizarin
kuning
10,0 12,0
kuning
ungu
coklat
Contoh:
Contoh:
a.
Jawab:
pH titik tengah =
Jawab:
Dari data diatas, maka pada masing-masing
indikator perkiraan pH larutan adalah:
a.
pH 5,5 8,0
c.
pH > 6,3
b. pH 6,0 7,6
d.
pH < 8,3
6,7+8,1
= 7,4
2
pKa = pH pada titik tengah
pKa = 7,4
pKa = log 10-7,4
Ka = [H+] pada titik tengah
[HInd] = [Ind-]
Ka =
[H+ ] [Ind ]
[HInd]
[IndOH] = [Ind+]
Kb =
[Ind ] [OH- ]
[IndOH]
LARUTAN ASAM-BASA
KIM 3
materi78.co.nr
Teori Asam-Basa
A.
PENDAHULUAN
Konsep dasar mengenai asam dan basa:
B.
C.
Contoh:
H+
asam
Contoh:
HCl d H+ + Cl
Asam klorida
H2S qe 2H + S
Asam sulfida
Contoh:
asam
Contoh:
+
NaOH d Na + OH
2+
H+
Cl
H2SO4 qe
H+
HSO4
H3PO4 qe
H+
H2PO4
NH4+
H+
NH3
HCl
basa
qe
LARUTAN ASAM-BASA
KIM 3
materi78.co.nr
2) Basa yang telah menerima satu proton akan
membentuk spesi atau zat yang disebut
asam konjugasi.
Contoh:
basa
O
qe
OH
qe
H2CO3
HCO3
Cl
H+
qe
HCl
qe
H2O
OH
1) Jika dua larutan asam berbeda dicampurkan dengan suatu larutan basa secara
terpisah:
a.
Contoh:
H+
NH3
a.
+
basa
HCl
asam
NH4+
asam k.
Cl
D.
asam
asam k.
basa k.
basa
basa k.
Contoh:
Air dapat bersifat asam atau basa.
H+
+
asam
H2O
basa
NH3
basa k.
+ H3O+
asam k.
H+
HCO3 +
H2O
basa
asam
asam k.
d H2CO3 + OH
basa k.
H+
NH4+
Basa : atom S
HClO4
Asam : atom O
Basa : atom S
..
:O:
..
.. ..
O=NOH
..
..
..
:O:
..
HOSOH
..
:O:
..
..
:O:
.. ..
H O Cl : O :
.. ..
:O:
..
LARUTAN ASAM-BASA
KIM 3
materi78.co.nr
NH3 + H+ d NH4
Asam : ion H+
Basa
H
|
HN:
|
H
H+
H
|
HN: H
|
H
Basa
H
|
HN:
|
H
F
|
+ BF
|
F
H F
| |
HN:BF
| |
H F
:O:
Ca : O : +
||
C
||
:O:
:O:
//
Ca O : C
\\
:O:
H
|
:O:
|
H
:O:
||
C
||
:O:
H
|
:O:
|
H
:O:
C
:O:
..
..
HOCOH
.. ..
.. ..
:O:
..
H :O:
|
/
: O :: C
\
|
:
O:
H
+
LARUTAN ASAM-BASA
KIM 3
materi78.co.nr
Titrasi Asam-Basa
A.
KEMOLARAN
Dalam asam-basa, besaran yang digunakan
adalah kemolaran benda.
Contoh:
Sebanyak 50 mL HCl 0,1 M dicampurkan dengan
50 ml NaOH 0,1 M. Tentukan pH campuran.
n H+ pada HCl
M = kemolaran/molaritas (mol/L)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan/ruangan gas (L)
n
V
K 10
mm
= 0,1 x 50 = 5 mmol
Contoh:
Sebanyak 50 mL HBr 0,2 M dicampurkan dengan
50 mL KOH 0,1 M. Tentukan pH campuran.
n H+ pada HBr
M1.V1 = M2.V2
= 0,2 x 50 = 10 mmol
B.
PH CAMPURAN
[H+] =
5 mmol
(50+50)mL
= 0,05 M
pH = 1,3
n H+ total
V total
Contoh:
Contoh:
-1
-4
n H+ pada H2SO4
-5
= 2 x 0,9 x 10 = 18 mmol
n H pada HCl 1
= 10 x 10 = 10 mol
n H+ pada HCl 2
= 5,5 x 10-4 M
[OH-] =
[H+] =
-5
-4
-1
-1
(10 +10 )
(10 +10 )
[OH-] =
(50+10)mL
= 0,1 M
pH = 3,25
6 mmol
pH = 14 - 1
C.
pH = 13
TITRASI ASAM-BASA
Titrasi asam-basa adalah prosedur yang
dilakukan untuk menentukan kemolaran/kadar
suatu asam/basa berdasarkan reaksi netralisasi.
n OH total
V total
Contoh:
1) Pentiter, zat yang mentitrasi suatu asambasa yang akan ditentukan kemolarannya.
15 mmol
(10 + 20)mL
= 0,5 M
-1
pH = 12,3
LARUTAN ASAM-BASA
KIM 3
materi78.co.nr
Titrasi asam-basa dilakukan menggunakan
sebuah indikator asam-basa dan zat pentiter.
Titrasi
Kurva titrasi
10
Asam kuat dengan
basa kuat
Keterangan
pH titik ekuivalen 7.
Indikator yang dapat digunakan adalah
metil merah, bromtimol biru, dan
fenolftalein (lebih tajam).
4
pH
awal
volume basa kuat
pH
awal
10
Basa kuat dengan
asam kuat
pH TE = 7
pH titik ekuivalen 7.
Indikator yang dapat digunakan adalah
metil merah, bromtimol biru, dan
fenolftalein (lebih tajam).
7
Asam kuat dengan
basa lemah
pH
awal
volume basa lemah
pH
awal
Basa lemah dengan
asam kuat
pH titik ekuivalen 5 6.
Indikator yang dapat digunakan adalah
metil merah.
LARUTAN ASAM-BASA
KIM 3
materi78.co.nr
pH
awal
10
Basa kuat dengan
asam lemah
10
Asam lemah
dengan basa kuat
pH
awal
volume basa kuat
Titrasi asam lemah menggunakan basa lemah
dan sebaliknya tidak dilakukan karena:
1) Perubahan pH drastis terjadi sangat singkat.
2) Tidak ada indikator yang cukup teliti untuk
mengamati perubahan.
3) Reaksi berlangsung lambat dan tidak tuntas.
Pada titrasi asam-basa, berlaku rumus titrasi:
Asam-basa monovalen dan asam-basa divalen
Ma. Va = Mb. Vb
Asam divalen-basa monovalen
2. Ma. Va = Mb. Vb
Basa divalen-asam monovalen
Ma. Va = 2. Mb. Vb
LARUTAN ASAM-BASA
KIM 3
materi78.co.nr
O. Basa +
Air
Basa
Kation
K2O
H2O
KOH
K+
Li2O
H2O
LiOH
Li+
Na2O
H2O
NaOH
Na+
MgO
H2O
d Mg(OH)2
Mg2+
CaO
H2O
Ca(OH)2
Ca2+
BaO
H2O
Ba(OH)2
Ba2+
Contoh:
Contoh:
Reaksi molekul
B.
REAKSI LARUTAN
Reaksi larutan terjadi karena adanya molekulmolekul larutan yang terion.
Reaksi-reaksi larutan asam-basa:
1) Reaksi asam-basa (netralisasi)
Bentuk umum:
Reaksi molekul
Al2O3(s) + 6HClO4(aq) d 2Al(ClO4)3(aq) + 3H2O(l)
Reaksi ion lengkap
Al2O3(s) + 6H+(aq) + 6ClO4-(aq)
d 2Al3+(aq) + 6ClO4-(aq) + 3H2O(l)
Reaksi ion bersih
Al2O3(s) + 6H+(aq) d 2Al3+(aq) + 3H2O(l)
3) Reaksi oksida asam-basa
Bentuk umum:
Oksida Asam + Basa d Garam + Air
O. Asam +
Air
Asam
Anion
H2O
HNO2
NO2
N2O5
H2O
HNO3
NO3
Cl2O
H2O
HClO
ClO
Reaksi molekul
Cl2O7
H2O
HClO4
ClO4
Br2O3
H2O
HBrO2
BrO2
I2O5
H2O
HIO3
IO3
Contoh:
Reaksi asam sulfat dengan kalium hidroksida
membentuk kalium sulfat dan air.
Asam divalen
CO2
H2O
H2CO3
CO32
SO2
H2O
H2SO3
SO32
SO3
H2O
H2SO4
SO42
Asam trivalen
P2O3
H2O
H3PO3
PO33
P2O5
H2O
H3PO4
PO43
As2O3
H2O
H3AsO3
AsO33
As2O5
H2O
H3AsO4
AsO43
KIM 3
materi78.co.nr
Sb2O3
Sb2O5
+
+
H2O
H2O
d
d
H3SbO3
SbO33
H3SbO4
SbO43
Contoh:
Reaksi gas dinitrogen pentaoksida dengan
kalsium hidroksida membentuk kalsium
nitrat dan air.
Reaksi molekul
N2O5(g) + Ca(OH)2 (aq) d Ca(NO3)2 (aq) + H2O(l)
Reaksi ion lengkap
N2O5(g) + Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
d Ca2+(aq) + 2NO3-(aq) + H2O(l)
Bentuk umum:
Bentuk umum:
Garam Karbonat + Asam
d Garam Lain + Air + CO2
Kat+CO32+H+AndKat+An+H2O+CO2
(tetap)
(tetap)
Contoh:
Reaksi batu pualam (kapur) dengan asam
iodida menghasilkan kalsium iodida, air dan
karbondioksida.
Reaksi molekul
CaCO3 (s) + 2HI(aq) d CaI2 (aq) + H2O(l) + CO2(g)
Contoh:
sulfat
Reaksi molekul
2NH4+(aq)
dengan
asam
Bentuk umum:
+ SO4
2-
(aq)
H2CO3 d H2O+CO2
(tidak stabil)
asam-basa
yang
H2SO3 d H2O+SO2
(tidak stabil)
KIM 3
materi78.co.nr
Contoh:
Reaksi molekul
Na2SO3(aq) + 2HIO4(aq)
d 2Na
(aq)
2IO4 (aq)
Bentuk umum:
+ H2O(l) + SO2(g)
dengan
asam
Bentuk umum:
Garam Sulfida + Asam
d Garam Lain + H2S
Kat+ S2 + H+ An d Kat+ An + H+ S2
Contoh:
Reaksi besi (III) sulfida dengan asam nitrat
membentuk besi (III) nitrat dan gas hidrogen
sulfida.
Gas
HNO3 encer
NO
HNO3 pekat
NO2
H2SO4 pekat
SO2
Reaksi molekul
Contoh:
dengan
akuaregia
Bentuk umum:
Reaksi molekul
3Cu(s) + 8HNO3(aq)
d 3Cu(NO3)2(aq) + 4H2O(l) + 2NO(g)
Reaksi ion lengkap
3Cu(s) + 8H+(aq) + 8NO3 (aq)
d 3Cu2+(aq) + 6NO3 (aq) + 4H2O(l) + 2NO(g)
Reaksi ion bersih
Logam + Akuaregia
d Garam Klorida + Air + NO
Reaksi ini tergolong reaksi redoks karena
terjadi perubahan biloks.
Logam apapun akan membentuk kation
dengan biloks tertingginya.
Akuaregia adalah larutan yang merupakan
campuran antara HCl pekat dan HNO3 pekat
dengan perbandingan 3 : 1.
Contoh:
Reaksi besi dengan akuaregia membentuk
larutan besi (III) klorida, air dan gas nitrogen
oksida.
Reaksi molekul
Fe(s) + 3HCl(aq) + HNO3(aq)
d FeCl3(aq) + 2H2O(l) + NO (g)
KIM 3
materi78.co.nr
Contoh:
Bentuk umum:
Garam 1 + Garam 2 d Garam 3 + Garam 4
Reaksi molekul
Contoh:
Reaksi timbal (II) nitrat dengan kalium iodida
menghasilkan timbal (II) iodida dan larutan
kalium nitrat.
Reaksi molekul
Pb(NO3)2 (aq) + 2KI(aq) d PbI2(s) + 2KNO3 (aq)
Reaksi ion lengkap
Pb2+(aq) + 2NO3 (aq) + 2K+(aq) + 2I (aq)
d PbI2 (s) + 2K+(aq) + 2NO3 (aq)
Reaksi ion bersih
Pb2+(aq) + 2I (aq) d PbI2 (s)
16) Reaksi pendesakan logam
Bentuk umum:
Contoh:
Reaksi molekul
AgNO3 (aq) + HBr(aq) d AgBr(s) + HNO3(aq)
Contoh:
Reaksi logam magnesium dengan larutan
fero
klorida
menghasilkan
larutan
magnesium klorida dan logam besi.
Reaksi molekul
Mg (s) + FeCl2(aq) d MgCl2(aq) + Fe (s)
Kelarutan
Pengecualian
pasangan ion
H+ (asam)
larut
larut
NO3 , ClO3 ,
ClO4, CH3COO,
larut
larut
Cl, Br, I
larut
SO42
larut
Na , K ,
NH4+
KIM 3
materi78.co.nr
Aturan kelarutan senyawa sukar larut:
Ion
Kelarutan
Pengecualian
pasangan ion
OH (basa)
sukar larut
S2
C.
sukar larut
STOIKIOMETRI LARUTAN
PARTIKEL
x mm
:V
MOLARITAS
:L
MOL
22,4 (STP)
24 (RTP)
: mm
MASSA
: 22,4 (STP)
c.
: 24 (RTP)
d.
VOLUME
10
27
= 0,2 mol
3
0,2 = 0,3 mol
2
0,3
V H2SO4 =
= 0,15 L = 150 mL
2
1
n Al2(SO4)3 = x 0,2 = 0,1 mol
2
n H2SO4 =
e.
V H2 = 0,3 x 24 = 7,2 L
Reaksi antara cuplikan garam dengan larutan
Sampel pualam seberat x gr dilarutkan ke dalam HCl
1,5 M, dihasilkan 6 L gas yang diukur pada (p,t) dimana
massa 1,5 L amonia adalah 0,85 gr. Tentukan:
a. Persamaan reaksi molekul setara
b. Jumlah mol gas yang dihasilkan
c. Nilai x jika sampel pualam murni dan 80%
d. Massa garam yang terbentuk
(Ar Ca = 40, Cl = 35,5, C = 12)
Jawab:
a. CaCO3(s) + 2HCl(aq) d CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
n = V.M
b.
n Pb(NO3 )2
koef Pb(NO3 )2
n NaCl
koef NaCl
= 0,02 : 0,01
b.
n CO2
n NH3
=
V CO2
V NH3
c.
0,2 100
80%
n CO2
0,85/17
=
6
1,5
= 25 gr
KIM 3
materi78.co.nr
Jawab:
a. 6Cu(s) + 6HI(aq) sd
2Al(s) + 6HI(aq) d 2AlI3(aq) + 3H2(g)
b.
n H2 =
c.
n Al =
7,2
= 0,3
24
2
x 0,3 =
3
mol
0,2 mol
m Al = 0,2 x 27 = 5,4 gr
% Al =
5,4
10
x 100% = 54%
m Cu = 10 5,4 gr = 4,6 gr
% Cu = 100% - 54% = 46%
Soal 2: 10,2 gram campuran Al dan Mg habis bereaksi
dengan 250 mL larutan asam sulfat 2 M, tentukan:
a. Persamaan reaksi molekul setara
b. Total mol larutan asam sulfat
c. Massa dan presentase alumunium
d. Massa garam yang dihasilkan tiap logam
e. Volume gas yang dihasilkan pada 127oC dan 2 atm
(Ar Al = 27, Mg = 24, S = 32, O = 16)
Jawab:
a. Reaksi 1
2Al(s) + 3H2SO4(aq) d Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
Reaksi 2
Mg(s) + H2SO4(aq) d MgSO4(aq) + H2(g)
m campuran = 10,2 gr
m Al = a gr
m Mg = 10,2 a gr
n Al =
b.
c.
a
27
mol
n Mg =
10,2 - a
24
mol
n H2SO4 R.1 = x
n H2SO4 R.2 =
Maka,
a
18
10,2 - a
24
= 0,5
Jadi,
m Al = a = 5,4 gr
d.
5,4
10,2
x 100% = 52,94%
n Al2(SO4)3 =
1
2
5,4
27
= 0,1 mol
4,8
24
= 0,2 mol
3
2
a
104
n NaHSO3 =
mol
n Na2SO3 =
33,4 - a
126
mol
a
104
n HI R.2 = 2 x
mol
33,4 - a
126
33,4 - a
63
mol
Maka,
a
104
33,4 - a
63
= 0,4
20,8
33,4
x 100% = 62,27%
4a + 3(10,2 a) = 36
4a + 30,6 3a = 36
a = 36 30,6 = 5,4
% Al =
12,6
33,4
x 100% = 37,73%
= 0,246 L = 246 mL
KIM 3
materi78.co.nr
Larutan Penyangga
A.
PENDAHULUAN
B.
HS-(aq) +
10 mmol
0,2 mmol
10 mmol
0,2 mmol
0,2 mmol
0,2 mmol
9,8 mmol
10,2 mmol
10,2
9,8
= 1,04 x 10-6
pH = log1,04 x 10-6
c.
pH = 5,98
S 9,7 mmol
[H+] = 10-6 x
Contoh:
Larutan penyangga dari 100 mL H2CO3 0,3 M dan
100 mL NaOH 0,1 M,
H2CO3 + NaOH qe NaHCO3 +
[H+] = 10-6 x
H+(aq) d H2S(aq)
H2O
9,7
10,3
= 9,4 x 10-7
pH = log9,4 x 10-7
C.
pH = 6,02
M 30 mmol
10 mmol
R 10 mmol
10 mmol
10 mmol
10 mmol
St 20 mmol
10 mmol
10 mmol
Contoh:
[H+] = Ka.
Ma
[H+] = Ka.
Mg
na
NH3
ng
Ma
[H+] = Ka.
2. Mg
na
2. n g
Contoh:
100 mL larutan penyangga mengandung 10
mmol H2S dan HS-. (Ka H2S = 1 x 10-6).
Tentukan pH larutan:
a.
pH larutan penyangga
[H+] = 10-6 x
10
10
pH = log10-6
HCl
qe
NH4Cl
25 mmol
10 mmol
10 mmol
10 mmol
10 mmol
St
15 mmol
10 mmol
= 10-6
pH = 6
LARUTAN PENYANGGA
KIM 3
materi78.co.nr
Konsentrasi OH- dalam larutan penyangga basa:
Garam dari asam dan basa monovalen/divalen
-
[OH ] = Kb.
Mb
[OH ] = Kb.
Mg
Mb
2. Mg
3) Kultur jaringan
nb
2. n g
Contoh:
100 mL larutan penyangga mengandung NH3
dan NH4Cl yang keduanya 0,1 M. (Kb NH3 = 10-5).
Tentukan pH larutan:
a.
10
10
= 10-5
pOH = log10-5 = 5
pH = 9
H (aq) d
NH4+(aq)
0,3 mmol
0,3 mmol
0,3 mmol
0,3 mmol
9,7 mmol
10,3 mmol
10,3
9,7
10 mmol
10 mmol
[OH-] = 10-5 x
= 1,06 x 10-5
pH larutan penyangga
[OH-] = 10-5 x
ng
[OH-] = Kb.
nb
D.
9,6
10,4
= 9,23 x 10-6
LARUTAN PENYANGGA
KIM 3
materi78.co.nr
Contoh:
PENDAHULUAN
terhidrolisis
terion
Cl-(aq) + H2O(l) sd
NH4+(aq) + H2O(l) qe NH4OH(aq) + H+(aq)
Macam-macam garam:
1) Garam dari asam kuat dan basa kuat,
bersifat netral (pH = 7).
asam
Hidrolisis garam dari basa kuat dan asam lemah
terhidrolisis sebagian (anion), dan garam bersifat
basa.
Contoh:
terhidrolisis
terion
HCOONa(aq)+H2O(l) qe HCOOH(aq)+Na+(aq)+OH-(aq)
Na+(aq) + H2O(l) sd
B.
basa
HIDROLISIS GARAM
Contoh:
Hidrolisis garam:
terhidrolisis terhidrolisis
KCl(aq) + H2O(l) qe K
(aq)
+ OH (aq) +H
(aq)
C.
PH LARUTAN GARAM
pH larutan garam dari asam dan basa kuat yang
tepat habis bereaksi adalah pH = 7.
pH larutan garam dari asam dan basa bukan
kuat dihitung dengan tetapan hidrolisis (Kh), dan
tetapan ionisasi asam dan basa (Ka dan Kb).
Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat
asam atau pH < 7.
terion
-
+ Cl (aq)
Konsentrasi H+
[H+] = Kh Mg
netral
Cl (aq) + H2O(l) sd
-
K+(aq) + H2O(l) sd
[H+] =
Tetapan hidrolisis
Kh =
Kw
Kb
Kw Mg
Kb
LARUTAN GARAM
KIM 3
materi78.co.nr
Jika garam berasal dari kation atau anion yang
salah satunya bervalensi dua, maka:
[H ] = Kh 2. Mg
[H+] =
Kw 2. Mg
Kb
Tetapan hidrolisis
[OH-] = Kh Mg
[OH-] =
Kh =
Kw
Ka
Kw Mg
Ka
[OH ] = Kh 2. Mg
[OH-) =
Kw 2. Mg
Ka
Kw Ka
Kb
Jika Kb > Ka
Maka garam bersifat basa atau pH > 7.
[OH-] =
Kw Kb
Ka
Kw
Ka Mg
Kw
Kb Mg
LARUTAN GARAM
KIM 3
materi78.co.nr
Kelarutan
A.
Contoh:
PENDAHULUAN
Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang
dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu.
Jawab:
s=
n
V
s = kelarutan (M)
n = jumlah mol terlarut (mol)
V = volume pelarut (L)
Contoh:
Diketahui Ksp Fe(OH)2 adalah 1,08 x 10-13, maka
pH larutan jenuh Fe(OH)2 adalah?
B.
][CO32-]
C.
Jawab:
1,08 x 10-13 = 4s3
kelarutan
Reaksi pelarutan
AB(s) qe A+ + BAB(s) qe A2+ + B2-
Ksp = s2
Ksp = 27s
Ksp = 108s5
s = 3 x 10-5 M
2+
s AgCl = 10-5 M
pOH = 5 log6
pH = 9 + log6
D.
pH = 9,7
qe
Ag+(aq)
Cl(aq)
NaCl(aq)
Na+(aq)
Cl(aq)
bertambah
Kesetimbangan bergeser ke kiri karena Clbertambah, sehingga lebih banyak AgCl yang
mengendap dalam NaCl dibanding dalam air.
Nilai kelarutan ion senama dari zat yang
dilarutkan diabaikan karena nilainya kecil, dan
yang digunakan adalah konsentrasi ion senama
dari pelarut.
Contoh:
Jika Ksp PbCl2 = 1,7 x 10-5, berapa kelarutan PbCl2
dalam HCl 0,1 M?
PbCl2(s) qe Pb2+(aq) + 2Cl-(aq)
s
s
2s
+
HCl(aq) sd H (aq) + Cl-(aq)
0,1 M
0,1 M 0,1 M
[Cl-] = 2s + 0,1 0,1 (nilai s sangat kecil)
Ksp = [Pb2+][Cl-]2
KELARUTAN
s = 1,7 x 10-3 M
KIM 3
materi78.co.nr
2) Garam dari asam lemah mudah larut dalam
asam kuat.
pelarut
karena
basa akan
menggeser
Contoh:
Kelarutan Fe(OH)2 pada NaOH,
Fe(OH)2(s) qe
d
NaOH(aq)
Fe2+(aq)
2OH(aq)
Na+(aq)
OH(aq)
Qc = [Kat+][An-]
bertambah
-
NaOH(aq) d
bertambah
Kesetimbangan bergeser ke kiri karena OHbertambah, sehingga lebih banyak BaCO3 yang
mengendap dalam NaOH dibanding dalam air.
Nilai kelarutan OH- dari zat yang dilarutkan
diabaikan karena nilainya kecil, dan yang
digunakan adalah konsentrasi OH- dari pelarut.
berarti
telah
Contoh:
Basa Mg(OH)2 mempunyai Ksp = 10-15. Apakah
terbentuk endapan Mg(OH)2 jika 50 mL MgSO4
0,01 M dicampur dengan 50 mL NH4OH 0,1 M?
(Kb NH4OH = 10-5)
Jawab:
Reaksi 1:
MgSO4(aq) d Mg2+(aq) + SO42-(aq)
n Mg2+ = 50 x 0,01 = 0,5 mmol
2s
-4
s = 5 x 10 (pada air)
-5 3
Ksp Mg(OH)2 = 4s = 4 x (5 x 10 )
Ksp Mg(OH)2 = 5 x 10-13
Reaksi 2:
terjadi
Contoh:
E.
AB(s) qe A+ + B-
Qc = 5 x 10-3 x (7 x 10-4)2
Qc = 2,45 x 10-9
Ternyata Qc > Kc, maka telah terjadi endapan
Mg(OH)2.
PENGENDAPAN
Pengendapan terjadi pada suatu larutan yang
telah jenuh.
Larutan yang telah jenuh oleh suatu zat masih
mengalami pelarutan walau sudah ada endapan,
namun laju pelarutan zat tersebut sebanding
dengan laju pengendapan zat.
KELARUTAN
KIM 3
materi78.co.nr
Kimia Koloid
A.
PENDAHULUAN
1) Dispersi kasar.
5) Dapat disaring.
Contoh: air keruh, air berpasir, kopi, air + minyak.
1) Dispersi koloid.
2) Sifat campuran homogen secara makroskopis, namun heterogen secara mikroskopis.
B.
cair
gas
JENIS-JENIS KOLOID
Jenis
Nama
Contoh
padat
sol padat
sol padat
cair
sol cair
sol
gas
sol gas
aerosol padat
padat
emulsi padat
gel
cair
emulsi cair
emulsi
gas
emulsi gas
aerosol cair
padat
buih padat
buih padat
cair
buih cair
buih
2) Sol
1) Aerosol
karena
misalnya
adanya
kloro-
KIMIA KOLOID
KIM 3
materi78.co.nr
3) Gel
C.
SIFAT-SIFAT KOLOID
Sifat-sifat koloid antara lain:
1) Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan
cahaya oleh partikel koloid.
Campuran
Cahaya
Larutan
diteruskan
Koloid
dihamburkan, partikel
terdispersi tidak terlihat
Suspensi
dihamburkan, partikel
terdispersi terlihat
Kuning
telur
mayonnaise.
mengemulsikan
larutan
koloid
suspensi
film
dalam
2) Gerak Brown
minyak
ikan,
KIMIA KOLOID
KIM 3
materi78.co.nr
Muatan koloid menstabilkan koloid karena
partikel-partikel koloid bermuatan sama
sehingga saling tolak-menolak, sehingga
menghindari penggumpalan.
Contoh:
Koloid Fe(OH)3 (positif), mudah
terkoagulasi jika ditambahkan H2SO4
atau Na3PO4 dibanding HCl atau NaBr.
3+
3+
+
Fe(OH)3
+
+
3+
c.
+ +
3+
Contoh koagulasi:
negatif
dan
5) Elektroforesis
Elektroforesis adalah sifat partikel koloid
yang dapat bergerak dalam medan listrik.
Muatan koloid dapat ditentukan dengan
memberi medan listrik di sekitar koloid.
a.
Delta terbentuk akibat tanah liat terkoagulasi ketika bercampur dengan air laut.
Elektroforesis
D.
koloid
lebih
besar
dengan
daripada
a.
b. Penambahan elektrolit
7) Viskositas
medium.
koloid
relatif
sama
dengan
KIMIA KOLOID
KIM 3
materi78.co.nr
Koloid asosiasi adalah koloid yang terbentuk
ketika dilarutkan dalam air.
Koloid asosiasi tersusun atas partikel yang
terdiri atas:
1) Gugus kepala, bersifat hidrofil dan polar.
2) Gugus ekor, bersifat hidrofob dan non-polar.
Sabun/detergen membentuk koloid asosiasi
dalam air yang terdiri atas ion stearat (C18H35O2).
gugus
ekor
hidrofil
a.
O
||
CH3 (CH2)16 C O
hidrofob
gugus
kepala
3) Industri farmasi
2) Sifat elektroforesis
ion
stearat
+
minyak
3) Sifat adsorpsi
a.
air
+
b. Penjernihan air
Penjernihan dilakukan
nambahkan air dengan:
E.
PENGGUNAAN KOLOID
Koloid banyak digunakan di industri karena:
1) Tidak melarutkan campuran secara homogen.
2) Keadaannya stabil.
3) Tidak mudah rusak.
Penggunaan koloid dalam industri:
1) Industri kosmetik
Banyak menggunakan emulsi dan buih,
misalnya foundation, shampoo, pembersih
wajah, deodoran, pelembap badan.
2) Industri tekstil
Pewarna tekstil dalam bentuk sol membuat
warna menyerap dengan baik.
Bioskop
dengan
me-
4) Sifat koagulasi
a.
Penggumpalan karet
Karet
dalam
lateks
digumpalkan
menggunakan asam format (HCOOH).
b. Penjernihan air
Lumpur
dalam
air
digumpalkan
menggunakan tawas (Al2(SO4)3).
KIMIA KOLOID
KIM 3
materi78.co.nr
c.
G. PEMBUATAN KOLOID
Koloid dapat dibuat dari sistem larutan atau dari
sistem suspensi.
Cara pembuatan koloid dibagi menjadi cara
kondensasi dan cara dispersi.
Cara kondensasi dilakukan dengan agregasi
partikel larutan menjadi koloid.
1) Reaksi redoks
Contoh:
Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.
a.
F. POLUSI KOLOID
Koloid selain bermanfaat juga menimbulkan
masalah lingkungan berupa polusi udara dan
polusi air.
Polusi udara yang disebabkan koloid:
1) Debu dapat membentuk koloid di udara
berupa aerosol padat yang menurunkan
kualitas udara, mengganggu kesehatan paruparu dan menyebabkan kebakaran hutan.
2) Asap dan kabut dapat membentuk koloid di
udara berupa aerosol cair yang dapat mengakumulasikan gas-gas beracun seperti SO2
dan NO yang dapat merusak lingkungan dan
menyebabkan hujan asam.
3) Asbut (smog), yaitu gabungan asap dan
kabut yang menyebabkan tertahannya
pergerakan naik asap. Asap yang tertahan
dapat terakumulasi di udara dan terhirup
oleh hewan dan manusia.
Polusi air yang disebabkan oleh koloid:
1) Pengendapan ion-ion mineral dalam air
oleh koloid yang menyebabkan pendangkalan dasar sungai atau danau.
2) Penyebaran mikroorganisme berbentuk
koloid dalam air.
KIMIA KOLOID
KIM 3
materi78.co.nr
Contoh cara mekanik:
2) Cara peptisasi
es
logam
logam
medium
pendispersi
KIMIA KOLOID