PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umunya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa
sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang
utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk
melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen
terbesar dalam tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan
dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu Udara
merupakan sumber oksigen yang alamibagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat
akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor
yang mempengaruhiny, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai lingkungan hidup
seperti kemerosotan atau degrasi yang terjadi di beberapa daerah. Secara garis besar
komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik,
kelompok abiotik, dan kelompok kultur.
Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting agar dapat
menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas. Dewasa ini
linganhidup sedang menjadi perhatian utama masyarkat Indonesia dan masyarakat dunia
umumnya.
Meningkatnya perhatian masyarakat mulai menyadari akibat-akibat yang ditimbulkan
dan kerusakan lingkungan hidup. Sebagai contoh apabila ada penumpukan sampah di kota
maka permasalahan ini diselesaikan dengan cara mengangkut dan membuangnya ke
lembah yang jauh dari pusat kota, maka ini tidak memecahkan masalah melainkan
menimbulkan permasalahan seperti pencemaran air tanah, udara, bertambahnya jumlah
lalat, tikus dan bau yang merusak, pemandangan yang tidak mengenakan. Akibatnya
menderita interaksi antara lingkungan dan manusia yang akhirnya menderita kesehatan.
Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar
dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai akhir hidupnya.
Masalah lingkungan hidup sebenarnya sudah ada sejak dahulu, Masalah lingkungan
hidup bukan hanya masalah yang hanya dimiliki atau dihadapi oleh negara-negara maju
ataupun negara miskin, tapi masalah lingkungan hidup adalah sudah merupakan masalah
dunia dan masalah kita semua.
Masalah lingkungan hidup merupakan kenyataan yang harus dihadapi, kegiatan
pembangunagn terutama di bidang industri yang banyak menimbulkan dampak negatif
merugikan masyarakat. Masalah lingkungan hidup adalah merupakan masalah yang
kompleks dan harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan multidisipliner.
1.3 Tujuan
Adapun dari rumusan masalah di atas makan tujuan makalah ini, yaitu:
1.3.1
1.3.2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesehatan Lingkungan
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan
dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang
mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat, untuk
hal ini Hendrik L. Blum menggambarkan secara ringkas sebagai berikut (Notoatmodjo,
2003).
Keempat faktor (keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan) di
samping berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu sama
lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara optimal, bilamana keempat faktor tersebut
secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor saja berada
dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal), maka status kesehatan akan tergeser ke
arah di bawah optimal (Notoatmodjo, 2003).
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan
yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimum pula (Notoatmodjo, 2003). Sedangkan kesehatan lingkungan menurut WHO
adalah ilmu dan keterampilan yang memusatkan perhatiannya pada usaha pengendalian
semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan
menimbulkan/akan menimbulkan hal-hal yang merugikan perkembangan fisiknya,
kesehatannya maupun kelangsungan hidupnya (Adnani, 2001).
Kesehatan lingkungan mencakup aspek yang sangat luas yang meliputi hampir seluruh
aspek kehidupan manusia. Pentingnya lingkungan yang sehat akan mempengaruhi sikap
dan perilaku manusia (Widyati, 2002).
Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi (Adnani, 2001):
1. Masalah perumahan
2. Pembuangan kotoran manusia (tinja)
3. Penyediaan air bersih
4. Pembuangan sampah
5. Pembuangan air kotor (air limbah)
6. Rumah hewan ternak (kandang) dll
Sedangkan masalah kesehatan lingkungan di negara berkembang pada umumnya
lima hal yaitu (Adnani, 2001):
tenggorokan
terasa
terbakar
dan
memperkecil paru-paru.
h. Nox
Menyebabkan irittasi pada paru-paru, mata dan hidung.
2.2.3 Pencemaran Air
1. Pengertian
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan
air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan
dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan-lain
juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap
sebagai pencemaran.
Pencemaran air saat ini semakin memprihatinkan. Pencemaran air dapat
diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Perubahan ini
mengakibatkan menurunnya kualitas air hingga ke tingkat yang membahayakan
sehingga air tidak bisa digunakan sesuai peruntukannya. Fenomena alam seperti
gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan terhadap
kualitas air, tapi dalam pengertian ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air, baik sungai, laut, danau maupun air bawah tanah, semakin
hari semakin menjadi permasalahan di Indonesia sebagaimana pencemaran udara dan
pencemaran tanah. Mendapatkan air bersih yang tidak tercemar bukan hal yang mudah
lagi. Bahkan pada sungai-sungai di lereng pegunungan sekalipun.
Danau maupun waduk merupakan salah satu sumberdaya air tawar yang sangat
penting dan memiliki fungsi sosial yang semakin lama nilai ekonominya semakin
meningkat. Pengertian danau dalam batasan ilmu ekologi adalah habitat lentik atau air
tergenang dan merupakan cekungan yang terjadi secara alami maupun buatan yang
menampung dan menyimpan air hujan, air tanah, mata air atau air sungai. Perairan
tergenang seperti situ, rawa, ranu, telaga dan waduk termasuk dalam kategori danau
yang memiliki berbagai fungsi baik ekologis maupun social, ekonomi dan budaya
yaitu tempat hidupnya keanekaragaman hayati biota air, sumber air tawar, irigasi,
perikanan, pembangkit listrik maupun pengendalian banjir.
Suatu sistem secara alami akan mengalami perubahan baik secara lambat
maupun cepat. Perubahan yang berlangsung akan terjadi dengan cepat apabila ada
pengaruh masukan dari luar. Perairan danau sebagai suatu sistem juga mengalami
perubahan akan tetapi perubahan yang terjadi pada ekosistem danau saat ini sangat
cepat akibat pengaruh dari aktivitas yang ada di sekitarnya seperti sedimentasi akibat
erosi yang terjadi pada bagian hulu, pencemaran berbagai polutan yang berasal dari
kegiatan domestik maupun industri, akibatnya danau mengalami penurunan fungsi.
3. Akibat pencemaran air
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air.Peristiwa banjir timbul jika
air menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh
air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang
tinggi. Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir
juga membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir
adalah hal yang rutin.Setiap tahun pasti datang. Banjir, sebenarnya merupakan
fenomenakejadian alam biasa yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh
negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.Banjir sudah temasuk dalam urutan
bencana besar, karena meminta korban besar.
Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel
lainnya) akibat transportasi angin,air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan
material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan
yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan
pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan
dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya. Dampak dari erosi
adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan
menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah
menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan
kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan
limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran
tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai
(sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan
pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.
Erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan kejadian yang alami, dan baik
untuk ekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala turun ke elevasi yang lebih rendah
melalui angkutan air. erosi yang berlebih, tentunya dapat menyebabkan masalah,
semisal dalam hal sedimentasi, kerusakan ekosistem dan kehilangan air secara
serentak.
4. Dampak pencemaran air bagi kesehatan manusia
Air yang telah tercemar akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah
menjadi media berkembangnya berbagai macam penyakit.
Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air.
Penyakit menular
Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab, antara lain
karena:
Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan dan persebaran mikroorganisme,
termasuk mikroba patogen.
Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih.
Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi empat
sebagai berikut:
i.
Water diseases
Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, seperti kolera, tifus, dan disentri
ii.
Water washed diseases
Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene perorangan, seperti scabies,
infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan lepra.
iii.
Water based diseases
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus kehidupannya
berhubungan dengan schistosomiasis.
iv.
Water related vectors
Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau seluruhnya
perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah dengue, dan filariasis.
Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air yang tercemar:
Jenis Mikroba
Virus
Virus Hepatitis A
Penyakit
Gejala
Hepatitis A
Virus Polio
Poliomyelitis
Bakteri
Vibrio Cholerae
Kolera
Escherichia coli
(strain patogen)
Diare
Salmonella typhi
Tifus
Shigella dysentriae
Disentri
Protozoa
Entamoeba histolytica
Disentri amuba
Balantidium coli
Balantidiasis
Giardia lamblia
Giardiasis
Ascariasis
Taenia saginata
(cacing pita)
Taeniasis
Schistosoma sp.
(cacing pipih)
schistosomiasis
Metazoa
(cacing parasit)
Ascaris lumbricoides
(cacing gelang)
muntah-muntah,
2.2.4
1. Pengertian
Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan
sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang
tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu
yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa
berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya
sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan
penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini
menjadi benda ekonomis.
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang
berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik.
Limbah domestic pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan
perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah
padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
Sumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula, pulp, kertas, rayon,
plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging. Secara garis besar limbah padat terdiri
dari :
1) Limbah padat yang mudah terbakar.
2) Limbah padat yang sukar terbakar.
3) Limbah padat yang mudah membusuk.
4) Limbah yang dapat di daur ulang.
5) Limbah radioaktif
6) Bongkaran bangunan.
7) Lumpur.
2. Dampak pencemaran limbah
Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada
pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat didalam linkungan hidup maka dapat
menimbulkan pencemaran seperti :
a.) Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan (CH4), CO2
dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk dikarena adanya
mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik
oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob/anaerob.
b.) Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk, akan terjadi
reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas)
akan merugikan manusia. Gas H2S 50 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
c.) Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang dalam perairan atau
bersama-sama air limbah. Maka akan dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air
pun berubah.
d.) Kerusakan permukaan tanah. Dari sebagian dampak-dampak limbah padat diatas, ada
beberapa dampak
limbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek yang berbeda secara umum.
Dampak limbah secara umum di tinjau dari dampak terhadap kesehatan dan terhadap
lingkungan adalah sebgai berikut :
a. Dampak Terhadap Kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a) Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan
pengelolaan yang tidak tepat.
b) Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.
b. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan dari limbah limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga
mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan
punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari,
sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain
mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang
limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak
dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para
penduduk.
3. Pengolahan limbah padat
Pengolahan limbah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara yang tentunya dapat
menjadikan limbah tersebut tidak berdampak buruk bagi lingkungan ataupun kesehatan.
Menurut sifatnya pengolahan limbah padat dapat dibagi menjadi dua cara yaitu pengolahan limbah
padat tanpa pengolahan dan pengolahan limbah padat dengan pengolahan. Limbah padat tanpa
pengolahan : Limbah padat yang tidak mengandung unsur kimia yang beracun dan berbahaya dapat
langsung dibuang ke tempat tertentu sebagai TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Limbah padat
dengan pengolahan : Limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun dan berbahaya harus
diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat-tempat tertentu. Pengolahan limbah juga dapat
dilakukan dengan cara-cara yang sedehana lainnya misalnya, dengan cara mendaur ulang, Dijual
kepasar loakatau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah rumah. Cara ini bisa
menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang
ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi tukang
loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain kertas-kertas bekas, koran
bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang usang. Dapat juga
dengan cara pembakaran. Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak
membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat
misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya. Kelebihan cara
membakar ini adalah mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi
yang cukup kecil dan dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air panas,
listrik dan pencairan logam.
2.2.5 Pencemaran pestisida
1. Pengertian
Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama dan sida yang berasal dari
kata caedo berarti pembunuh. Pestisida dapat diartikan secara sederhana sebagai
pembunuh hama. Secara umum pestisida dapat didefenisikan sebagai bahan yang
digunakan untuk mengendalikan populasi jasad yang dianggap sebagai hama.
Pengertian pestisida menurut Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 dalam
Kementrian Pertanian (2011) dan Permenkes RI No.258/Menkes/Per/III/1992 adalah
semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
1. Memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagianbagian tanaman atau hasil-hasil pertanian
2. Memberantas rerumputan
Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut beberapa
hal berikut :
Berdasarkan Fungsi/Sasaran Penggunaannya
1. Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga seperti
belalang, kepik, wereng, dan ulat. Insektisida juga digunakan untuk memberantas
serangga di rumah, perkantoran atau gudang, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap,
dan semut. Contoh : basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat,
diazinon, dll.
2. Fungisida
adalah
pestisida
untuk
memberantas/mencegah
pertumbuhan
jamur/cendawan seperti bercak daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun.
Contohn: tembaga oksiklorida, tembaga (I) oksida, carbendazim, organomerkuri,
dan natrium dikromat.
3. Bakterisida adalah pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Salah satu
contoh bakterisida adalah tetramycin yang digunakan untuk membunuh virus
CVPD yang menyerang tanaman jeruk. Umumnya bakteri yang telah menyerang
suatu tanaman sukar diberantas. Pemberian obat biasanya segera diberikan kepada
tanaman lainnya yang masih sehat sesuai dengan dosis tertentu.
4. Rodentisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman
berupa hewan pengerat seperti tikus. Lazimnya diberikan sebagai umpan yang
sebelumnya dicampur dengan beras atau jagung. Hanya penggunaannya harus hatihati, karena dapat mematikan juga hewan ternak yang memakannya. Contoh :
Warangan.
5. Nematisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman
berupa nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang bagian akar dan
umbi tanaman. Nematisida biasanya digunakan pada perkebunan kopi atau lada.
Nematisida bersifat dapat meracuni tanaman, jadi penggunaannya 3 minggu
sebelum musim tanam. Selain memberantas nematoda, obat ini juga dapat
memberantas serangga dan jamur. Dipasaran dikenal dengan nama DD, Vapam,
dan Dazomet.
Cara Penggunaan
Dalam bidang pertanian , pestisida dapat digunakan dengan berbagai cara, diantaranya
adalah sebagai berikut :
a.Penyemprotan(Spraying)
Penyemprotan adalah cara penggunaan pestisida yang paling banyak dipakai oleh
petani.
Diperkirakan
75
penggunaan
pestisida
dilakukan
dengan
cara
Dampak Positif
1. Pestisida berperan dalam mengendalikan jasad-jasad pengganggu dalam bidang
pertanian.
2. Dalam bidang kehutanan pestisida digunakan untuk pengawetan kayu dan hasil
hutan yang lainnya.
3. Dalam bidang kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular)
penyakit manusia dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan.
4. Dalam bidang perumahan untuk pengendalian rayap atau gangguan serangga yang
lain.
Dampak Negatif
Disisi lain penggunaan pestisida telah menimbulkan dampak negatif, baik itu bagi
kesehatan manusia maupun bagi kelestarian lingkungan. Adapun dampak negatif yang
dapat terjadi akibat penggunaan pestisida, diantaranya :
1. Bagi kesehatan manusia
Tanaman yang diberi pestisida dapat menyerap pestisida yang kemudian terdistribusi
ke dalam akar, batang, daun, dan buah. Pestisida yang sukar terurai akan berkumpul pada
hewan pemakan tumbuhan tersebut termasuk manusia. Secara tidak langsung dan tidak
sengaja, tubuh mahluk hidup itu telah tercemar pestisida. Pestisida meracuni manusia
tidak hanya pada saat pestisida itu digunakan, tetapi juga saat mempersiapkan, atau
sesudah menggunakan pestisida tersebut.
Bila seorang ibu menyusui memakan makanan dari tumbuhan yang telah tercemar
pestisida maka bayi yang disusui menanggung resiko yang lebih besar untuk teracuni
oleh pestisida tersebut daripada sang ibu. Zat beracun ini akan pindah ke tubuh bayi
lewat air susu yang diberikan. Dan kemudian racun ini akan terkumpul dalam tubuh bayi
(bioakumulasi).
Gejala-gejala keracunan pestisida ini dapat timbul secara sendiri atau gabungan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
Umum
: kelelahan.
Kulit
Mata
Sistem pencernaan
Sistem pernapasan
2. Karena pestisida tidak hanya beracun bagi hama, tetapi dapat juga mematikan
organisme yang berguna, ternak piaraan, dan bahkan manusia, maka agar terhindar
dari dampak negatif yang timbul, penyimpanan dan penggunaannya harus
dilakukan secara hati-hati dan dilakukan sesuai petunjuk.
3. Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan sampai
salah berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga.
Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan tanaman
telah terlanjur tercemar.
4. Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik
atau petugas penyuluh.
5. Jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida. Tanyakan terlebih dahulu pada
penyuluh. Jangan telat memberantas hama, bila penyuluh telah menganjurkan
menggunakannya.
6. Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor lainnya seperti jenis hama dan kadangkadang usia tanaman juga diperhatikan.
7. Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai tercecer
2.2.5
yang sehari-hari kita hirup. Dalam keadaan normal, udara ambien ini akan terdiri
dari gas nitrogen (78%), oksigen (20%), argon (0,93%) dan gas karbon dioksida
(0,03%). Udara emisi adalah udara yang langsung dikeluarkan oleh sumber emisi
seperti knalpot kendaraan bermotor dan cerobong gas buang pabrik. Tergantung dari
pengelolaan lingkungannya, udara emisi bisa mencemari udara ambien atau tidak
mencemari udara ambien. Wah bahaya kan ya kalau setiap hari hari kita menhirup
udara yang tercemar gas-gas berbahaya? oleh sebab itu perlu diadakan analisis udara
ambien dan udara emisi dengan beberapa parameter. Parameter-parameter kualitas
udara yang dipantau umumnya hampir sama seperti gas SOx, CO, NO2, H2S, NH3
dan partikulat yang berbentuk padat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor
yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat. Masalah kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang
perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah,
seperti: adanya pencemaran lingkungan, pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran sampah padat, dan pencemaran pestisida. Masalah-masalah tersebut
mempunyai dampak tertentu bagi makhluk hidup.
3.2 Saran
a. Kita harus menyadari akan pentingnya lingkungan hidup bagi kelangsungan hidup
kita. Mulai dari diri sendiri, lingkungan kita, dan akhirnya seluruh masyarakat akan
menyadarinya.
b. Kita harus mengajak semua generasi muda untuk melestarikan lingkungan sejak
dini karena pelajaran yang mereka dapat sekarang akan mereka bawa sampai
mereka dewasa danmerekapun akan mengajarkan pada generasi selanjutnya untuk
selalu melestarikan lingkungan.
c. Kita harus tau apa yang kita lakukan bermpak baik atau buruk bagi lingkungan kita
agar tetap terjaga dan terhindar dari berbagai masalah lingkungan.
d. Kita tidak perlu menunggu terjadinya bencana untuk melestarikan lingkungan
karena mencegah lebih baik daripada menanggulangi.
DAFTAR RUJUKAN
http://malikmakassar.wordpress.com/2008/10/05/dampak-pencemaran-lingkunganterhadap-kesehatan/
http://www.irwanreyes77.co.cc/2010/07/dampak-pencemaran-lingkunganterhadap.html
http://www.dimsum.its.ac.id/id/?page_id=6
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/makalah-masalah-lingkungan-hidup-putrijuniarti/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37730/4/Chapter%20II.pdf
file:///C:/Users/wida/Documents/komunitas/Makalah%20Pencemaran%20Air
%20%20%20F%C3%A8rdy%20L%C3%BC%C3%B1d%C3%B9%20%20Academia.edu.htm
MAKALAH
Oleh
Kelompok 9
1. Meinda Lutfi
2. Rifqi Himmatul A.
3. Endah Tri Suryani
1201300086
1201300087
1201300088
4. Winda Noviana
5. Riska Yuliana
1201300089
1201300090