Anda di halaman 1dari 15

HEPATITIS B DALAM

KEHAMILAN
ANNISA SORAYA
PUTRI
1407101030094

HEPATITIS
Infeksi hati yang disebabkan oleh virus:

Virs
Hepatiti
sA
(HAV)

Virus
Hepatit
sB
(HBV)

Virus
Hepatiti
sC
(HCV)

Virus
Hepatiti
sD
(HDV)

Virus
Hepatiti
sE
(HEV)

GEJALA AKUT HEPATITIS

Khusus
(hospita
lization)

Umum

Mual, muntah,
nyeri kepala,
malaise

Mual muntah
terus-menerus,
hipoglikemia
Albumin rendah,
bilirubin tinggi,
perpanjangan
waktu
phrotrombin,
dan gejala CNS

TABLE. Simplified Diagnostic Approach in Patients with Hepatitis


Serological Test

Diagnosis

Serologic Test
HBsAg

IgM Anti HAV

IgM Anti-HBc

Anti-HCV

Acute
hepatitis A

Acute
Hepatitis B

Chronic
hepatitis B

Acute
+
Hepatitis A
with chronic B

Acute
hepatitis A
and B

Acute
hepatitis C

DEFINISI HEPATITIS B

Merupakan infeksi menular serius


pada hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis B. Infeksi dapat berbentuk
akut maupun kronik.

EPIDEMIOLOGI
Ditemukan di seluruh dunia dan endemik di Africa,
Central
dan Southeast Asia, China, Eastern Europe, the Middle
East,
dan certain areas of South America, dengan prevalensi
setinggi 5-20 %.
WHO (2009) memperkirakan lebih dari 2 juta orang di
duni terinfeksi HBV, dan di antaranya 370 ribu orang
dengan hepatitis kronik.
The Centers for Disease Control and Prevention
(2012) memperkirakan bahwa ada 43,000 kasus
hepatitis B akut di United States di tahun 2010

FAKTOR PREDISPOSISI

Kontak
lesi atau
sekret

Transfusi
darah

Belum
mendap
at vaksin
HB

PENULARAN
1. Melalui paparan dengan darah atau cairan tubuh dari
individu yang terinfeksi
2. Di negara endemik, penularan secara vertikal yaitu
dari ibu ke janin atau bayi baru lahir terhitung 30-50
% dari infeksi HBV kronik
3. Di prevalensi rendah seperti United tates dengan
prevalensi <2%, kebanyakan penularan HBV melalui
penularan seksual atau pemakaian jarum yang telah
terkontaminasi.

GEJALA
1. Akut Hepatitis B sering tidak menimbulkan gejala. Jika
terdapat gejala biasanya ringan dan termasuk
anoreksia, mual,, muntah, demam, nyeri perut, dan
jaundice.
2. Infeksi kronik HBV sering tidak bergejala tetapi secara
klinis dapat berupa persisten anoreksia, penurunan
berat badan, kelelahan, dan hepatosplenomegali.
3. Gejala
ekstrahepatic
dapat
berupa
artritis,
glomerunefritis, pericarditis, miocarditis dan neuropati
perifer.

DIAGNOSIS

Adanya infeksi kronik


hepatitis B ditentukan
dengan hasil
pemeriksaan skrining
HbsAg yang (+)

HEPATITIS B DALAM KEHAMILAN


Infeksi Hepatitis B tidak begitu banyak
menyebabkan morbiditas dan mortilitas
pada maternal.
Biasanya asimtomatik dan ditemukan
hanya pada skrining rutin prenatal.
Infeksi virus via plasenta tidak biasanya
terjadi. DNA virus jarang ditemukan di
cairan ketuban atau di cord blood.

DNA HBV ditemukan di dalam ovarium dari wanita


hamil dengan HBV positif.

Pada yang tidak memiliki imun profilaksis dari HBV,


10-20 % dari wanita dengan positif HBsAg
menularkan virus ke janinnnya. Persentase
meningkat hingga 90% pada ibu HBsAg dan HBeAg
(+).
Imunoprofilaksis dan vaksin Hepatitis B yang diberikan
pada bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi HBV dapat
menurunkan penularan secara drastis dan mencegah
hampir 90% dari infeksi.

TATALAKSANA

Umum
Khusu
s

Pemeriksaan HbsAg pada trimester I kehamilan

Ibu dengan HbsAg (+), bayi beri suntikan HBIG 0,5 ml IM pada lengan
atas segera setelah lahil (dlm 12 jam) dan vaksin HB dengan dosis 0,5
ml IM pada lengan atas sisi lain lalu usia 1 bulan dan 6 bulan
Bila ibu dengan HbsAg (-) maka bayi diberikan vaksin HB 0,5 ml pada
usia ke 0, 1 bulan dan 6 bulan
Tidak ada larangan pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan ibu
HbsAg (+) terutama bila bayi telah di vaksinasi dan diberi HBIG
setelah lahir

Untuk menurunkan penularan vertikal dari ibu dengan risiko


tinggi HBV, beberapa merekomendasikan terapi anti virus.
Seperti Lamivudine, ditemukan secara signifikan dapat
menurunkan risiko janin dari infeksi HBV.

Telbivudine dan tenofovir untuk penggunaan pada ibu hamil


juga menunjukkan hasil yang baik berdasarkan laporan
terakhir.

Hepatitis B Immunoglobulin (HBIG) yang diberikan


antepartum (sebelum kelahiran) kepada wanita dengan risiko
tinggi penularan juga telah menunjukkan efektifitas dalam
menuurunkan angka penularan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai