Dua pengembang mandiri berbasis kawasan industri koridor tersebut, PT Jababeka Tbk dan PT Lippo Cikarang Tbk, menangkap peluang tersebut. PT Graha Buana Cikarang menggandeng pengembang Korea Selatan, Golden City. Apartemen tersebut didirikan untuk kalangan para pekerja level manajer keatas. Untuk meninggali para pekerja Korsel, pihak perusahaan membeli unit-unit apartemen sendiri karena warga asing belum boleh memiliki property di Indonesia dan apartemen ini akan kental dengan nama budaya KPop ujar Tanto Kurniawan Preskom Graha Buana Cikarang. Lippo Cikarang menggandeng dua perusahaan Jepang , Toyota Housing Corporation di Nagoya dan PT Tokyo Land Indonesia. Untuk mendirikan PT TTL Residence dengan menargetkan usahawan di Indonesia dengan fasilitas bergaya Jepang yang lengkap. Langkah awal bermodal US$ 11,5 juta mulai beroperasi pada 2014 Lippo cikarang ditempati 8 perusahaan warga Korea Selatan 3000-5000 orang, jumlah pekerja 3000-5000 orang, sebelumnya sempat diberitakan perusahaan asal Jepang berencana beramai-ramai merelokasikan pabriknya ke Indonesia. Untuk itu Menteri Perindustrian akan menambahkan kawasan industri seluas 3000 Hektar. Daerah Jabar merupakan penyumbang kawasan industri paling banyak, yakni 22 proyek dengan luas total 13,333Hektar baru dibangun 5,885 Hektar. Ada kemungkinan relokasi tadi akan membentuk kawasan industri baru, sehingga pengembang yang sudah exiting akan lebih bijak dalam menaikkan harga diperkirakan kenaikan tidak lebih dari 48%-50%, tidak lebih tinggi dari tahun lalu, ujar Meyriana Kesuma, Manajer Riset dan Konsultasi Coldwell Banker Indonesia. Arief Rahardjo, Associete Director Research & Wakefield Indonesia, mengatakan memang ada permintaan yang muncul produk residensial di sekitar kawasan industri, akibat derasnya investasi asing, terutama Korea Selatan dan Jepang dalam 2-3 minggu terakhir.Pilihannya kemudian terbagi, apakah residensial yang dipilih untuk para ekspatriat tadi berbentuk rumah tapak atau apartemen, sebab sejumlah perusahaan juga sudah menyewakan rumah untuk para eksekutifnya, ujarnya. Namun, dia menyambung, jika pembelinya merupakan koperasi, apartemen memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan rumah tapak, antara lain pemeliharaan yang lebih murah dan ada fasilitas seperti kolam renang serta keamanan yang bias dipergunakan secara bersamaan oleh penghuni-penghuni apartemen itu. Bagaimanapun dia menyimpulkan pengembangan besar seperti Jababeka dan Lippo tentunya menghitung secara cermat ketika mengembangkan hunia khusus ekspatriat yang terkelompokan tadi, dan para investornya juga pasti tidak akan sembarangan memilih lokasi tempat tinggal untuk para eksekutifnya.