Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Dina Andri Tri R.
(125020307111063)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
MALANG
2015
Tujuan Audit
Tujuan audit siklus pendapatan adalah untuk memperoleh bukti kompeten yang
mencukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan
transaksi siklus pendapatan. Asersi tersebut menunjukkan derajat asersi manajemen terhadap
informasi keuangan yang secara eksplisit dinyatakan dalam laporan keuangan.
Sifat Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan (Revenue Cycle) perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang
berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan
dalam bentuk kas. Perusahaan yang berbeda juga memiliki sumber pendapatan yang
berbeda. Sebagai contoh, perusahaan barang dagang dan pabrikasi yang melakukan
penjualan; dokter, pengacara, akuntan publik yang menerima uang jasa (fee); serta bioskop,
bank serta lembaga keuangan yang menerima bunga dan deviden.
Usaha perusahaan barang dagang, kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus
pendapatan adalah :
1. penjualan kredit (penjualan yang dilakukan derngan hutang)
2. penerimaan kas (penagihan piutang dan penjualan tunai)
3. penyesuaian penjualan (potongan, retur penjualan dan pengurangan harga
serta piutang tak tertagih (penyisipan dan pengapusan).
pokok penjualan atau beban penjualan), sehingga pemahaman mengenai siklus pendapatan
dapat membantu mengembangkan ekspektasi pengeluaran perusahaan yang berkaitan
denagan siklus transaksi lainya dan menilai resiko bahwa laba yang mengandung salah saji
yang material belum diaudit.
a. Materialitas
Total pendapatan dijadikan ukuran yang materialitas karena dapat menimbulkan
piutang usaha dan kas akhir serta arus kas dari operasi. Piutang usaha yang disebabkan oleh
transaksi penjualan kredit hampir selalu bersifat material terhadap neraca.
b.
Risiko Inheren
Dalam menilai risiko inheren pada asaesi siklus pendapatan, auditor harus
mempertimbangkan faktor pervasive yang mempengaruhi asersi dalam beberapa siklus,
termasuk siklus pendapatan.
Faktor-faktor yang mendorong manajemen untuk mensalah sajikan asersi siklus
pendapatan yaitu menyatakan pendapatan yang tertalu tinggi dan menyatakan tertalu tinggi
kas atau piutang kotor atau tertalu rendah penyisihan piutang tak tertagih.
Faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi siklus pendapatan:
Volume penjualan, penerimaan kas dan penyesuaian penjualan yang tinggi.
Penentuan waktu dan jumlah pendapatan seringkali bertentangan, seperti dengan
standar akuntansi.
Mengklasifikasikan piutang sebagai hutang lancar atau tidak lancar karena sifat
penagihannya.
Transaksi penerimaan kas menghasilkan aktiva likuid yang rentan terhadap
misapropriasi.
Transaksi penerimaan penjualan digunakan untuk menyembunyikan penerimaan kas.
c.
Risiko ini merupakan unsur risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal
mendeteksi salah saji yang material yang merupakan cara yang efektif untuk pemahaman
bisnis dan usaha klien. Langkah-langkah yang ditempuh yaitu:
Memperoleh pemahaman tentang kapasitas klien.
Memahami pangsa pasar klien
Mengevaluasi hari perputaran piutang usaha.
Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
1.
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor yang dapat mengurangi beberapa
resiko inheren yang berkaitan dengan siklus pendapatan. Disamping itu, factor-faktor ini juga
dapat meningkatkan atau mengurangi keefektifan komponen pengendalian internal lainnya
dalam mengendalikan resiko salah saji pada asersi siklus pendapatan. Faktor lingkungan
pengendalian yang penting untuk mengurangi resiko pencurangan pelaporan keuangan
dengan menyajikan terlalu tinggi pendapatan dan piutang, misalnya, adopsi manajemen serta
ketaatan terhadapan standar integritas dan nilai-nilai etika yang tinggi.
2.
Penilaian Resiko
Penilaian resiko manajemen untuk tujuan pelaporan keuangan sama dengan penilaian
inheren oleh auditor eksternal. Upaya yang cermat oleh sebagian manajemen untuk
mengidentifikasi jenis-jenis resiko yang bekaitan dengan saldo dan transaksi siklus
pendapatan.
3.
Penjualan diawali
Barang dan jasa diberikan
Piutang dicatata
Kas diterima
Penyesuaian penjualan dilakukan, termasuk metode pemrosesan data serta dokumen
penting dan catatan yang digunakan.
4.
Pemantauan (Monitoring)
Komponen ini harus memberikan manajemen umpan balik tentang apakah
pengendalian internal yang berkaitan dengan saldo dan transaksi siklus pendapatan telah
beroperasi seperti yang diharapkan. Auditor harus memproses pemahaman tentang umpan
balik ini dan apakah manajemen telah mengawali setiap tindakan korektif berdasarkan
informasi yang diterima dari aktivitas pemantauan.
5.
yang berkaitan dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman, Auditor dalam kasus
semacam itu, kepastian yang terbatas mungkin diperoleh tentang keefektifan pengendalian
yang terutama didasarkan atas prosedur yang mencangkup pengajuan pertanyaan, observasi,
dan beberapa inspeksi atas bukti yang didokumentasikan. Banyak auditor akan menilai resiko
pengendalian untuk asersi tertentu secara sepintas dibawah atau diatas maksimum.
Aktivitas Pengendalian Transaksi Penjualan Kredit
Dokumen dan catatan umum, yang digunakan yaitu pesanan pelanggan, pesanan
penjualan, dokumen pengiriman, faktur penjualan, daftar harga yang diotorisasi, file transaksi
penjualan, jurnal penjualan, file induk pelenggan dan piutang usaha. Fungsi-fungsi
pendapatan:
Memprakarsai penjualan (penerimaan pesanan & persetujuan kredit)
Pengiriman barang dan jasa (pemenuhan & pengiriman pesanan penjualan)
Pencatatan penjualan (penagihan pelanggan & pencatatan penjualan)
Untuk merencanakan audit maka auditor harus memperoleh pemahaman terhadap
siklus pendapatan agar dapat :
1) mengidentifikasi jenis salah saji yang potensial
2) mempetimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi salah saji yang material
3) merancang pengujian subtansif.
Pisah Batas Penjualan
Kebanyakan klien perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur mencatat penjualan
berdasarkan criteria pengiriman barang. Tetapi, ada beberapa perusahaan mencatat faktur
pada saat hak atas barang beralih, yang dapat terjadi sebelum pengiriman, pada saat
pengiriman, atau setelah pengiriman.
Bagian yang paling penting ketika mengevaluasi metode klien untuk memperoleh
pisaj batas yang dapat diandalkan adalah menentukan prosedur yang akan digunakan. Jika
klien mengeluarkan dokumen pengiriman yang telah dipranomori secara berurutan, biasanya
mudah untuk mengevaluasi dan menguji pisah batas.
Apabila pengendalian internal klien sudah memadai, biasanya auditor dapat
memverifikasi pisah batas dengan memperoleh nomor dokumen pengiriman untuk
pengiriman terakhir yang dilakukan pada akhir periode dan membandingkan nomor tersebut
dengan penjualan yang dicatat pada periode berjalan atau periode selanjutnya.
Pengujian Rincian Saldo Piutang Usaha
Dalam merancang pengujian rincian saldo untuk piutang usaha, auditor harus
memenuhi masing-masing dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Kedelapan
tujuan umum tersebut sama bagi semua akun. Jika diterapkan secara khusus pada piutang
usaha, hal tersebut sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang usaha (accounts
receivable-related audit objectives) adalah sebagai berikut :
1.
Piutang usaha dalam neraca saldo sama dengan jumlah file induk terkait, dan totalnya
telah ditambahkan dengan benar serta sama dengan buku besar umum
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Prosedur awal, yaitu memperoleh pemahaman tentang bisnis dan usaha klien dan
melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan piutang usaha yang menjadi sasaran lebih
lanjut.
2.
harapan tentang piutang usaha, menghitung rasio piutang dan penjualan serta menganalisinya.
3.
Pengujian rincian transaksi, yaitu memvoaching sampel catatan transaksi penjualan dan
5.
6.
2.
3.
4.
Ikhtisar kas harian. Laporan yang menunjukan total penerimaan melalui kasir (overthe-counter) atau pos yang diterima oleh kasir sebagai setoran
Slip deposit yang disahkan. Daftar yang dibuat oleh penyetor dan distempel oleh bank
yang menunjukan tanggal serta total setoran yang diterima bank dan rincian
penerimaan dalan setoran tersebut
File transaksi penerimaan kas. File komputer atas transaksi penerimaan kas yang telah
disahkan yang diterima untuk pemerosesan, file ini digunakan untuk meperbaharui
file induk piutamh usaha.
Jurnal penerimaan kas. Jurnal yang berisi daftar penerimaan kas dari penjualan tunai
dan penagihan piutang usaha.
Fungsi penerimaan kas, yang meliputi pemrosesan penerimaan dari penjualan tunai
dan kredit, termasuk subfungsi berikut:
Menerima penerimaan kas
Menyetorkan kas ke bank
Mencatat penerimaan kas.
2.
3.