Disusun oleh
Annisa Rahmi Insani, dr
Pendamping
Evi Sukmawati, dr
KASUS
Identitas Pasien
Umur
Nama
Usia
: 22tahun
Pekerjaan
: 2 hari
Ibu
: Ny. Fitriyanti
Ayah
Usia
: 25tahun
Pekerjaan
: Swasta
Anamnesa
Sesak muncul sejak proses persalinan. Bayi laki-laki lahir di RSUD Cicalengka jam 00.40 dari ibu
G1P0A0 preterm dengan KPD >6jam dan proses persalinan cepat. Bayi lahir spontan, letak kepala,
bayi tidak langsung menangis, lemas,
penghisapan lendir dari mulut, orofaring, dan kedua lubang hidung. Badan bayi dikeringkan,
dihangatkan, dan dilakukan reposisi hingga kepalanya sedikit ekstensi.
Bayi menangis lemah, nafas spontan, nadi 150/menit, masih terlihat lemas, terdapat grunting
tapi sianosis perifer menghilang. Lalu bayi diberikan oksigen per nasal canule 1 liter per menit dan
dipasang saturasi oksigen. Pada bayi terdapat pernafasan cuping hidung, retraksi supra sternal,
retraksi intercostal, dan retraksi epigastrik.
Setelah bayi menangis, dilakukan observasi 2 jam, dilakukan pemotongan tali pusat, pemberian
salep mata chloramphenicol, diberikan vitamin k intramuscular, suhu tubuh bayi dipertahankan 36,5
37,5, dilakukan pemeriksaan darah rutin dan gula darah sewaktu. Bayi lahir langsung keluar
mekonium namun kencing belum keluar. Selama dilakukan observasi 2 jam, nadi 150/menit, respirasi
64 kali per menit, bayi menangis lemah, masih terlihat sesak, terdapat grunting, tidak ada sianosis,
terdapat pernafasan cuping hidung dan retraksi masih berat. Oksigen masih diberikan, bayi masih
dihangatkan, saturasi oksigen masih terpasang, dan bayi dipuasakan.
Riwayat antenatal care, ibu G1P0A0 sering kontrol ke bidan, tidak mengkonsumsi obat apapun
kecuali vitamin yg diberikan bidan dan sudah dilakukan suntik TT di bidan. Ibu dan anggota keluarga
tidak memiliki riwayat trauma, stress, hipertensi, penyakit jantung, kencing manis, merokok, minum
alkohol dan ibu tidak sedang mengalami keletihan.
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Nadi
Respirasi
: 64x/menit abdominothoracal
Suhu
: 36,7 C
Kulit
Sat.O2
: 89%
Apgar score
: AS: 1/5/7
Down score
:4
Berat badan
: 1810 grgram
Panjang badan
: 53 cm
Lingkar kepala
: 34,5 cm
Lingkar dada
: 35 cm
Lingkar perut
: 36 cm
Lingkar lengan
: 11 cm
: 34 minggu
Pucat (+)
Kepala
Bentuk
: Simetris
Fontanel
Rambut
Wajah
: Simetris,
Mata
Jantung
Abdomen
Datar, lembut, retraksi epigastrium (+/+), bising usus normal,
Hepar dan lien tidak teraba pembesaran, umbilicus segar.
Anogenital
Laki-laki, testis (+/+), penurunan (+), anus (+),
Ekstrimitas
Akral hangat, CRT < 2detik, sianosis perifer (-)
Pemeriksaan Penunjang
Hb
: 10,8
PCV
: 30
: 8800
TR
: 253.000
GDS
: 85
Diagnosis
Asfixia sedang
Terapi
Bayi disarankan rujuk dengan indikasi membutuhkan alat bantuan nafas Cpap
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad fungsionam
: dubia ad bonam
BATASAN
Disebut juga respiratory distress syndrome (RDS) atau sindroma gawat pernafasan (SGP) tipe 1.
Merupakan gawat nafas pada BKB yang terjadi segera atau beberapa saat setelah lahir, ditandai
dengan adanya kesukaran bernafas (pernafasan cuping hidung, dispnea/takipnea, retraksi
suprasternal, interkostal, epigastrik dan sianosis) yang menetap atau menjadi progresif dalam
48-96 jam pertama kehidupan. Pada pemeriksaan radiologik ditemukan adanya gambaran
retikulogranular yang uniform dengan air bronchogram
ETIOLOGI
Defisiensi surfaktan
PATOFISIOLOGI
FAKTOR RISIKO
Prematuritas
Ibu dengan diabetes melitus
Lahir dengan seksio sesaria
Asfiksia perinatal
Genetik (riwayat PMH pada saudara kandung, jenis kelamin laki-laki)
KRITERIA DIAGNOSIS
Bayi kurang bulan disertai kesukaran pernafasan : Takipnea (> 60 x/menit), retraksi kostal,
sianosis pada udara kamar yang menetap atau menjadi progresif setelah 48-96 jam pertama
kehidupan (skor Silverman > 7), hipotensi, hipotermia, edema perifer, edema paru, ronki halus
inspiratoir
Perjalanan klinis bervariasi sesuai dengan BB bayi, berat penyakit, adanya infeksi dan derajat
pirau PDA-nya
Gambaran khas pada foto toraks : Retikulogranular uniform dengan air bronchogram
Laboratorium
Darah : Hb, Ht dan gambaran darah tepi tidak menunjukkan tanda infeksi
Kultur streptokokus (-)
Analisis gas : Hipoksemia, asidemia yang berupa metabolik, respiratorik atau kombinasi
Rasio lesitin-spingomielin < 2 : 1 (jika memungkinkan)
Aspirasi lambung (jika memungkinkan): Tes kocok/foam test (+)
Ketuban (jika memungkinkan) : Foam test (+)
DIAGNOSIS BANDING
Pneumonia
Sindroma aspirasi mekonium
Pneumotoraks
Perdarahan paru
Hernia diafragmatika
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah : Hb, Ht, glukosa, work up sepsis, elektrolit, Ca, faktor rhesus, tes Coomb dan analisis gas
Rasio lesitin spingomielin
Aspirat lambung : Tes kocok
Ketuban : Tes kocok
Foto toraks
PENYULIT
Kebocoran udara
Infeksi
Perdarahan intra kranial
Fibroplasia retrolental
Displasia bronkopulmonal
TERAPI
Pertahankan suhu bayi + 36,50C
Pertahankan oksigenasi adekuat, PaO2 50-70 mmHg (jika memungkinkan) untuk memenuhi
kebutuhan normal fungsi jaringan dan mencegah asidosis (laktat), syok serta pirau dari kanan
ke kiri (PDA)
Untuk mempertahankan keadaan
menggunakan head box, CPAP atau pernafasan buatan, tergantung hasil analisis gas
Cairan dan elektrolit
Hari ke-1 : Glukosa 5-10%, 60-70 ml/kgBB/24jam
Hari ke-2 : Ditambah NaCl 3%, 2-3 mEq/kgBB, KCl 2 mEq/kgBB dan Ca 100-200 mg/kgBB/hr
Na bikarbonat dapat diberikan sesuai analisis gas
Pertahankan sirkulasi darah, jika Ht turun < 40% transfusi
Antibiotik (dihentikan jika bukan karena infeksi)
Atasi setiap penyulit
Pemantauan
Observasi tanda vital
Laboratorium
Analisis gas setiap hari bila memungkinkan sampai terapi O 2 distop
Hb, Ht, leukosit, hitung jenis, trombosit, Ca, dan gula darah tiap hari (3 hari)
Jika sudah memungkinkan, O2 distop secara bertahap
PROGNOSIS
Sangat tergantung pada berat badan lahir dan umur gestasi
DAFTAR PUSTAKA
Behrman RE, Vaughan VC, Mc Kay RJ. Disturbance of respiratory tract. Dalam: Behrman RE,
Kliegman RM, Nelson WE, Vaughan VC III, penyunting. Nelson textbook of pediatrics; edisi ke-14.
Philadelphia: WB Saunders Co, 1992; 364-75.
Gomella TL. Pulmonary diseases. Neonatology, management, procedures, on-call problems,
diseases and drug; edisi ke-3. Connecticut: Appleton & Lange, 1994; 421-4.
Halliday HL, Mc Clure, Reid M. Respiratory problems. Neonatal intensive care; edisi ke-3.
Philadelphia: Bailliere Tindall, 1989; 123-41.
Hansen T, Cobert A. Lung development and function. Dalam: Tausch HW, Ballard RA, Avery ME,
penyunting. Disease of the newborn; edisi ke-6. Philadelphia: WB Saunders Co, 1991; 189-95.
Moise AA, Hansen TN. Acute acquired parenchymal lung disease. Contemporary diagnosis and
management of neonatal respiratory diseases. Pensylvania: Handbook in Health Care Co,
1995; 80-96.