Anda di halaman 1dari 10

Tugas Mikrobiologi 1

Nama : Dody Triadi Rachmat

Dosen : Aida LT Rompis

NIM : 0509005072
Kelas : B

PERBEDAAN STRUKTUR SEL BAKTERI DAN JAMUR

BAKTERI

Bakteri merupakan mikroorganisme bersel tunggal, umumnya tidak berkhlorofil, beberapa


diantaranya fotosintetik, reproduksi aseksuilnya secara pembelahan transversal atau biner (sel
memanjang lalu membelah). Sifat bakteri ada yang hidup bebas, parasit, saprofitik, atau sebagai
patogen pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Habitat bakteri yaitu tersebar luas di alam (dalam tanah, atmosfir, lumpur, air, laut, sumber
air panas, antartika), dalam tubuh manusia, hewan dan tanaman. Jumlah bakteri tergantung
keadaan dan tingkat kesuburan tanah ( 100.000/g tanah).
Ukuran bakteri tergantung spesies dan fase pertumbuhan, diukur dalam mikrometer
(0,001mm). Garis tengah rata-rata kokus adalah 1 m atau kurang, basil atau spiril 2 5 m
panjang dan 0,5 1 m garis tengahnya. Jenis bakteri tertentu dapat membentuk tubuh istirahat
yang disebut endospora. Endospora adalah tubuh kecil yang tahan lama (panas, zat kimia),
terbentuk dalam sel dan mampu tumbuh menjadi organisme vegetatif yang baru jika lingkungan
menguntungkan.

GAMBAR 1. STRUKTUR SEL BAKTERI

1. Struktur Tubuh
Struktur Dasar Bakteri Terdiri Dari :
1. Dinding sel.
Tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan
peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal
dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). Dinding sel ditemu8kan pada
semua bakteri hgidup bebas kecuali pada Mycoplasma. Dinding sel berfungsi untuk
melindungi kerusakan sel dari lingkungan bertekanan osmotik rendah dan memelihara
bentuk sel. Dinding sel pada bakteri tidak mengandung selulosa tetapi hemiselulosa dan
senyawa semacam pektin yang mengandung N. dinding sel dilapisiselaput seperti gelatin.
Isis sel berupa protoplasma dan membran plasma.
2. Membran plasma.
adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan
protein. Selubung sel bakteri ini mengandung daerah transpor untuk untuk menutrisi
daaerah reseptor untuk virus bakteri dan baktreiosin., mempermudah interaksi inangparasit, disamping sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering mengandung
komponen toksik untuk inang
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
Komponen-komponen Sitoplasma
a. Materi inti

Materi inti suatu sitoplasma biasanya terdiri dari DNA dan RNA. Materi inti dapat
dilihat dengan mikroskop elektron. Penampakan materi inti sebagai suatu jaring
DNA, tidak teratur dan sering kali merupakan kumpulan pararel terhadap sumbu sel.
Selama perbanyakan sel, DNA bakteri tetap sebagai jaring kromatin yang tersebar dan
tidak pernah berkumpul untuk membentuk sutau kromosom yang jelas selama
pembelahan sel, sifat sebaliknya dari kromosom eukariot.
b. Ribosom
Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma. Kumpulan polyribosom merupakan
rantai ribosom 70S (monomer) menempel pada m RNA. Jumlah ribosom bervariasi
sesuai dengan kondisi pertumbyhan, sel tumbuh cepat dalam medium yang sesuai,
mengandung lebih banyak ribosom dibandingkan dengan sel tumbuh lambat dalam
medium yang kurang memadai.
c. Granula Sitoplasma

Struktur tambahan bakteri :


1.

Kapsul atau lapisan lendir, adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu,
bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir.
Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.

2.

Flagelum atau bulu cambuk, adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol
dari dinding sel.fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk bergerk. Berdasarkan jumlah
flagelum , tipe flagelum pada sel bakteri menampakan bentuk yang khas. Beberapa jenis
bakteri seperti Pseudomonas memiliki satu falgela pada bagian ujung yang disebut
monotrik. Tipe flagela yang tersusun banyak yang letaknya pada satu unjung sel dikenal
sebagai tipe lotrofik. Apabila flagela terdapat pada kedua ujung disebut amfitrik.
Kelompok enterobakteri motil seperti salmonella atau bacillus memiliki flagela yang
tersebar pada seluruh permukaan sel yang disebut peritrik, jumlah flagela pada setiap
jenis bakteri berbeda.

3.

Pilus dan fimbria, adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari
dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih
kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria
adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek, lebih lurus, dan lebih tipis dibandingkan
flagela.Fungsi fimbria adalah untuk bertahan hidup dan berinteraksi dengan inang. Fungsi

fimbria, di antara komponenn permukaan bakteri lainnya adalah untuk memiliki aktivitas
fungsional seperti adhesin, lektin, evasin, agresin, dan pili seks.
4.

Klorosom, adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung
pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat
pada bakteri yang melakukan fotosintesis.

5.

Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.

6.

Endospora, adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan
terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri.
Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding
endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap
kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan
menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

2. Pertumbuhan dan Reproduksi


Jika keadaan baik, hampir semua bakteri mampu berkembang biak dengan amat cepat.
Waktu yang diperlukan untuk membelah menjadi dua disebut waktu generasi (Ex. E.coli 20
menit, M. Tuberculosis 15-20 jam). Waktu generasi berbeda menurut jenis organisme, kadar
nutrien dalam medium dan suhu inkubasi. Selain itu pH, oksigen bagi yang bersifat aerob juga
berpengaruh. Fase-fase pertumbuhan bakteri jika diinokulasikan ke medium biakan:
Fase tenggang (lag fase) adalah periode penyesuaian pada lingkungan, lamanya fase ini
tergantung pada macam bakteri, umur biakan dan nutrien yang terdapat dalam medium. Sel
mulai mensintesis enzim yang dapat dirangsang dan menggunakan cadangan makanan.
Fase logaritma, adalah fase pembiakan yang cepat. Pada fase ini waktu generasi tetap tidak
berubah bagi setiap jenis.
Fase stasioner adalah jika laju pembiakan sama dengan laju kematian, sehingga jumlah
keseluruhan bakteri akan tetap. Hal ini disebabkan oleh menyusutnya nutrien dalam medium,
penumpukan limbah metabolisme dan mungkin meracun, ketersediaan oksigen mungkin
menurun (aerob), endospora terbentuk pada marga yang membentuk spora, bentuk involusi
(abnormal) akan muncul.
Fase kematian, jika laju kematian melampaui laju pembiakan, banyaknya bakteri menurun.

Perkembangbiakan bakteri :
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif =
tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu
setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri
lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1.

Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel
bakteri ke sel bakteri yang lainnya.

2.

Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya
dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).

3.

Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui
kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang
berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.

3. Peranan Bakteri
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
a.

Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia coli).

b.

Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada


pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter
xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju
yoghurt.

c.

Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium
leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan
Azotobacter chlorococcum.

d.

Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses
nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.

e.

Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik


polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil
antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil
antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab
TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.

f.

Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum

g.

Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan
energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium

h.

Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang


kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh
bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.

Bakteri yang merugikan sebagai berikut :


a. Pembusukan makanan, contohnya Clostridium botulinum.
b. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab
penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani
(penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit leprae).
c. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks
pada sapi).
d. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum
(penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta
Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan).

JAMUR (CENDAWAN)

Jamur pada umumnya adalah jasad yang berbentuk benang, multiseluler, tidak berkhlorofil
dan belum mempunyai diferensiasi dalam jaringan. Ada pula yang hanya terdiri dari satu sel.
Diperkirakan >100.000 jenis fungi yang berbeda mengambil bagian dalam daur alam, untunglah
hanya sedikit yang menyebabkan penyakit.
Peranan jamur dalam alam sangat besar, ada yang merugikan, berbahaya dan ada yang
menguntungkan. Spesies jamur yang nonpatogen meliputi spesies yang melakukan perombakan
bahan organik dalam tanah, perusak kayu dan bahan lain.
Habitat jamur, Penyebaran jamur di alam sangat luas. Jamur terdapat dalam tanah, buahbuahan, dalam air, bahan organik, bahan makanan, sebagai saprofit
atau parasit pada tanaman, hewan dan manusia. Spora jamur beterbangan diudara dan spora
tersebut akan berkecambah menjadi sel vegetatif jika jatuh di tempat yang memungkinkan untuk
hidupnya.

GAMBAR 2. STRUKTUR SEL JAMUR

1.

Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir,
ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu
meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa
membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi
tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding
ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel
eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori
besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir
dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa
senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan
sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi
haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus
jaringan substrat.
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof,
tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benangbenang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut
miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.

2.

Pertumbuhan dan Reproduksi

Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara
aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan
biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat
terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah
dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak
gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami
terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap
kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing
induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion
atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya
inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

3.

Peranan Jamur

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan
maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain
sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalampembuatan tempe
dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang
merugikan, antara lain sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan.

TABEL 1. PERBEDAAN STRUKTUR BAKTERI (PROKARIOT) & JAMUR (EUKARIOT)

TUGAS
MIKROBIOLOGI 1

Oleh :
Dody Triadi Rachmat

0509005072

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2012

Anda mungkin juga menyukai