Anda di halaman 1dari 41

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 GAMBARAN UMUM ALUMINIUM
2.1.1 Pengertian Aluminium
Aluminium adalah logam ringan

yang cukup penting peranannya dalam

kehidupa n manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam


sistem periodik unsur. Aluminium memiliki nomor atom 13 dan berat atom
26,9815 sma. Dalam udara bebas aluminium mudah teroksidasi membentuk
lapisan tipis oksida yaitu Al2O3 yang tahan karat. Aluminium bersifat amfoter
yang terkorosi dalam larutan asam maupun basa, tetapi pada pH 4-8 bersifat stabil1.

Gb.. 2.1 Aluminium, dipotong setelah dicetak dari tanur tanpa perlakuan fisik maupun termal
Sumber : muhammadrizky17.blogspot.com

Ciri-ciri aluminium :

Aluminium merupakan logam yang berwarna perak-putih.

Aluminium dapat dibentuk sesuai dengan keinginan karena


memiliki sifat plastisitas yang cukup tinggi.

muhammadrizky17.wordpress.com

Merupakan unsur metalik yang berlimpah dalam kerak bumi setelah


silisium dan oksigen.

2.1.2 Proses Pembuatan


Aluminium adalah logam yang sangat reaktif yang membentuk ikatan kimia
berenergi tinggi dengan oksigen. Dibandingkan dengan logam lain, proses ekstraksi
aluminium dari batuannya memerlukan energi yang tinggi untuk mereduksi Al2O3.
Proses reduksi ini tidak semudah mereduksi besi dengan menggunakan batu bara,
karena aluminium merupakan reduktor yang lebih kuat dari karbon.
Proses produksi aluminium dimulai dari pengambilan bahan tambang yang
mengandung aluminium (bauksit, corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan
sebagainya). Selanjutnya, bahan tambang dibawa menuju proses Bayer.

Gb.. 2.2 Proses Bayer


Sumber : webmineral.com

Proses Bayer menghasilkan alumina (Al2O3) dengan membasuh bahan


tambang yang mengandung aluminium dengan larutan natrium hidroksida ada
temperatur 175 oC sehingga menghasilkan aluminium hidroksida, Al(OH)3.
Aluminium hidroksida lalu dipanaskan pada suhu sedikit di atas 1000 oC
sehingga terbentuk alumina dan H2O yang menjadi uap air.
Setelah Alumina dihasilkan, alumina dibawa ke proses Hall-Heroult. Proses
Hall-Heroult dimulai dengan melarutkan alumina dengan lelehan Na3AlF6,
6

atau yang biasa disebut cryolite. Larutan lalu dielektrolisis dan akan mengakibatkan
aluminium cair menempel pada anoda, sementara oksigen dari alumina akan
teroksidasi bersama anoda yang terbuat dari karbon, membentuk karbon
dioksida. Aluminium cair memiliki massa jenis yang lebih ringan dari pada larutan
alumina, sehingga pemisahan dapat dilakukan dengan mudah.

Gb.. 2.3 diagram proses Hall-Heroult yang disederhanakan


Sumber : webmineral.com

2.1.3 Klasifikasi dan Penggolongan


1. Aluminium Murni
Aluminium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan dicetak dalam
keadaan biasa, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90 MPa, terlalu lunak untuk
penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan logam
lain.
2. Aluminium Paduan
Secara umum, penambahan logam paduan hingga konsentrasi tertentu akan
meningkatkan kekuatan tensil dan kekerasan, serta menurunkan titik lebur. Jika
7

melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya
kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, atau granula dalam logam.
Namun, kekuatan bahan paduan aluminium tidak hanya bergantung pada
konsentrasi logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses perlakuannya
hingga aluminium siap digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas,
penyimpanan, dan sebagainya.
3. Paduan Aluminium-Silikon
Paduan aluminium dengan silikon hingga 15% akan memberikan kekerasan
dan kekuatan tensil yang cukup besar, hingga mencapai 525 MPa pada aluminium
paduan yang dihasilkan pada perlakuan panas. Jika konsentrasi silikon lebih
tinggi dari 15%, tingkat kerapuhan logam akan meningkat secara drastis akibat
terbentuknya kristal granula silika.
4. Paduan Aluminium-Magnesium
Keberadaan magnesium hingga 15,35% dapat menurunkan titik lebur logam
paduan yang cukup drastis, dari 660 oC hingga 450 oC. Namun, hal ini tidak
menjadikan aluminium paduan dapat ditempa menggunakan panas dengan mudah
karena korosi akan terjadi pada suhu di atas 60 oC. Keberadaan magnesium juga
menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat
rendah, di mana kebanyakan logam akan mengalami failure pada temperatur
tersebut.

Gb.. 2.4 Diagram fase Paduan Al-Mg, temperature vs persentase Mg.


Sumber : webmineral.com

5. Paduan Aluminium-Tembaga
Paduan aluminium-tembaga juga menghasilkan sifat yang keras dan
kuat, namun rapuh. Umumnya, untuk kepentingan penempaan, paduan tidak boleh
memiliki konsentrasi tembaga di atas 5,6% karena akan membentuk senyawa CuAl2
dalam logam yang menjadikan logam rapuh.

Gb.. 2.5 Diagram fase Al-Cu, temperature vs persentase paduan.


Sumber : webmineral.com

6. Paduan Aluminium-Mangan
Penambahan mangan memiliki akan berefek pada sifat dapat dilakukan
pengerasan tegangan dengan mudah (work-hardening) sehingga didapatkan logam
paduan dengan kekuatan tensil yang tinggi namun tidak terlalu rapuh.
Selain itu, penambahan mangan akan meningkatkan titik lebur paduan
aluminium.

Gb.. 2.6 Diagram fase Al-Mn, temperature vs konsentrasi Mn.


Sumber : webmineral.com

7. Paduan Aluminium-Seng
Paduan aluminium dengan seng merupakan paduan yang paling terkenal
karena merupakan bahan pembuat badan dan sayap pesawat terbang. Paduan ini
memiliki kekuatan tertinggi dibandingkan paduan lainnya, aluminium dengan 5,5%
seng dapat memiliki kekuatan tensil sebesar 580 MPa dengan elongasi sebesar 11%
dalam setiap 50 mm bahan. Bandingkan dengan aluminium dengan 1% magnesium
yang memiliki kekuatan tensil sebesar 410 MPa namun memiliki elongasi sebesar
6% setiap 50 mm bahan.

Gb.. 2.7 Diagram fase Al-Zn, temperature vs persentase Zn.


Sumber : webmineral.com

8. Paduan Aluminium-Lithium
Lithium menjadikan paduan aluminium mengalami pengurangan massa
jenis dan peningkatan modulus elastisitas; hingga konsentrasi sebesar 4% lithium,
setiap penambahan 1% lithium akan mengurangi massa jenis paduan sebanyak 3%
dan peningkatan modulus elastisitas sebesar 5%. Namun aluminium-lithium tidak
lagi diproduksi akibat tingkat reaktivitas lithium yang tinggi yang dapat
meningkatkan biaya keselamatan kerja.
9. Paduan Aluminium-Skandium
Penambahan skandium ke aluminium membatasi pemuaian yang terjadi
pada paduan, baik ketika pengelasan maupun ketika paduan berada di lingkungan
10

yang panas. Paduan ini semakin jarang diproduksi, karena terdapat paduan lain
yang lebih murah dan lebih mudah diproduksi dengan karakteristik yang
sama, yaitu paduan titanium. Paduan Al-Sc pernah digunakan sebagai bahan
pembuat pesawat tempur Rusia, MIG, dengan konsentrasi Sc antara 0,1-0,5%
(Zaki, 2003, dan Schwarz, 2004).
10. Paduan Aluminium-Besi
Besi (Fe) juga kerap kali muncul dalam aluminium paduan sebagai suatu
"kecelakaan". Kehadiran besi umumnya terjadi ketika pengecoran dengan
menggunakan cetakan besi yang tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. Efek
kehadiran Fe dalam paduan adalah berkurangnya kekuatan tensil secara signifikan,
namun diikuti dengan penambahan kekerasan dalam jumlah yang sangat kecil.
Dalam paduan 10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08% mengurangi kekuatan
tensil dari 217 hingga 78 MPa, dan menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70.
% Fe

Kekuatan
tensil

0,29
0,79
0,90
1,13
1,60
2,08

(MPa)
217
216
210
171
126
78

Elongasi
Skala
(%) pada
kekerasan
50
mm
Brinnel
14
62
bahan 9,8
65
6,0
65
2,5
66
1,5
68
1,0
70

Tabel 2.1 Pengaruh Fe terhadap aluminium Sumber : webmineral.com

Satu kelemahan yang dimiliki aluminium murni dan paduan adalah sulit
memperkirakan secara visual kapan aluminium akan mulai melebur, karena
aluminium tidak menunjukkan tanda visual seperti baja yang bercahaya kemerahan
sebelum melebur.

11

Aluminium paduan untuk keperluan penempaan


Paduan

Komposisi
(%)

1100
3003
3004
5052
5056

Kekuatan
tensil
(MPa)
90-170
110-200
180-290
195-295
295-440

99,00 Al
1,2 Mn
1,2 Mn, 1,0
Mg
2,5 Mg, 0,2
Cr Mg, 0,1 Mn,
5,2
0,1 Cr

Elongasi
(%) pada
50 mm
5-35
bahan 4-30
5-20
8-30
10-35

Tabel 2.2 Sifat aluminium tempa pada tiga jenis paduan dengan komposisi yang berbeda-beda
Sumber : webmineral.com

Dengan persentase campuran tertentu, akan didapatkan aluminium paduan


dengan kekuatan tensil hingga 400 MPa dengan ductility yang cukup. Aluminium
paduan jenis ini lebih murah biaya produksinya karena tidak memerlukan perlakuan
termal.

Aluminium paduan dengan perlakuan termal


Paduan

Komposisi
4,4 Cu, 0,8

(MPa)
190-490

Mn, Cu,
0,4 Mg
4,5
0,6

190-525

Elongasi
(%) pada
50
mm
10-22
bahan
6-20

1,5 Mg
1,0
Mg, 0,6

125-410

6-25

Cr Zn, 2,5
5,5

230-580

11-17

(%)
2014

Kekuatan
tensil

Si, 0,8
2024
Mn,
6061
Si, 0,2
7075
Mg,

Tabel 2.3 Sifat aluminium paduan1,5


dengan
Cu,perlakuan
0,3 panas pada beberapa jenis paduan dengan

Cr yang berbeda. Sumber : webmineral.com


komposisi
Aluminium paduan jenis memiliki biaya produksi yang lebih tinggi karena
memerlukan teknik khusus dalam pembentukannya hingga aluminium siap untuk
dipakai. Teknik ini akan menghasilkan paduan dengan kekuatan tensil yang cukup
tinggi, yaitu di atas 400 MPa, sehingga pengurangan massa dapat dilakukan untuk
mengurangi biaya dan mendapatkan kekuatan yang sesuai untuk aplikasi tertentu.

12

Perlakuan termal yang umum dilakukan adalah:

Pengerjaan logam dengan menggunakan panas (misal: hot


extrusion) Memanaskan logam hingga mendekati titik leburnya, lalu
didinginkan secara perlahan. Proses ini disebut annealing, dan
menghasilkan logam yang lunak.

Pendinginan dengan cepat, baik dengan menggunakan es, air


dingin, ataupun air mendidih sesuai kebutuhan. Proses ini
dinamakan quenching.

Disimpan pada temperatur tertentu (umumnya mendekati titik


leburnya) selama beberapa lama (antara 1 jam hingga 40 hari).
Proses ini disebut artificial age hardening.

Paduan 7075 merupakan paduan Al-Zn yang paling terkenal. Jika diberi
perlakuan quenching, lalu disimpan dengan temperatur tinggi selama beberapa
waktu, logam paduan akan memiliki kekuatan tensil 580 MPa. Jika tidak
diberikan perlakuan termal, paduan hanya memiliki kekuatan tensil 230 MPa.
Pada penggunaan di lingkungan yang bersifat korosif, permukaan paduan
Al-Cu yang merupakan paduan yang mudah korosi, harus dilapisi dengan
aluminium murni dengan teknik "hot rolling". Hal ini akan mencegah oksidasi AlCu lebih jauh, bahkan ketika logam terpotong karena aluminium bersifat anodik.
Meski pelapisan dengan aluminium dapat mengurangi kekuatan, hal ini umum
dilakukan.

Aluminium paduan cor


Aluminium dapat dicor di cetakan pasir/tanah liat, cetakan besi, atau

cetakan baja dengan diberi tekanan. Logam cor dapat lebih cepat mengeras jika
dicor dengan cetakan logam, sehingga akan menghasilkan efek yang sama seperti
efek quenching, yaitu memperkeras logam.
13

Pengecoran dengan besi harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat


menyebabkan intrusi besi ke dalam paduan, menyebabkan paduan memiliki
komposisi yang tidak diinginkan. Proses pengecoran, selain harus terbebas dari
pengotor pencetaknya, juga harus terbebas dari uap air. Aluminium dalam
temperatur tinggi, dapat bereaksi dengan uap air membentuk aluminium hidroksida
dan gas hidrogen. Aluminium cair, sepeti logam cair pada umumnya, dapat
melarutkan gas tersebut, dan ketika logam mulai mendingin dan menjadi padat,
gelembung-gelembung hidrogen akan terbentuk di dalam logam, menyebabkan
logam menjadi berpori-pori dan menyebabkan logam semakin rapuh.
Komposisi utama aluminium paduan cor pada umumnya adalah
tembaga, silikon, dan magnesium. Al-Cu memberikan keuntungan yaitu
kemudahan dalam pengecoran dan memudahkan pengerjaan permesinan. Al- Si
memmberikan kemudahan dalam pengecoran, kekuatan, ketahanan pada
temperatur tinggi, dan pemuaian yang rendah. Sifat pemuaian merupakan sifat yang
penting dalam logam cor dan ekstrusi, yang pada umumnya merupakan bagian dari
mesin. Al-Mg juga memberikan kekuatan, dan lebih baik dibandingkan Al-Si
karena memiliki ketahanan yang lebih tinggi hingga logam mengalami
deformasi plastis (elongasi). Namun konsentrasi lebih dari 10% dapat mengurangi
kemudahan dalam pengecoran.
2.1.4 Contoh Aplikasi Aluminium Pada Bangunan
Aluminium adalah logam non-besi yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia. Produksi global dunia pada tahun 2005 mencapai 31,9 juta ton,
melebihi produksi semua logam non-besi lainnya2.
Aluminium memiliki rasio kekuatan terhadap massa yang paling tinggi,
sehingga banyak digunakan sebagai bahan pembuat pesawat dan roket. Aluminium

Hetherington et al, 2007

14

juga dapat menjadi reflektor yang baik; lapisan aluminium murni dapat
memantulkan 92% cahaya.
Berikut adalah contoh penggunaan aluminium pada bangunan.
1. Di Rumah
Aluminium digunakan untuk bingkai jendela, gagang pintu, dan untuk
membuat berbagai peralatan di dapur. Logam ini juga digunakan sebagai peralatan
makan serta pembungkus makanan terutama dalam bentuk aluminium foil.Bahkan
aluminium juga digunakan sebagai penghilang kerut pakaian, berbagai barangbarang dekorasi rumah, hingga pagar. Aluminium digunakan pula untuk membuat
tongkat golf, furniture indoor dan outdoor, lemari es, pemanggang roti, panci, ceret,
dll.
2. Konstruksi
Aluminium banyak digunakan sebagai bahan konstruksi. Atap, casting,
fabrikasi, pipa, tangki, batang aluminium, kawat, bingkai jendela, pagar, pegangan
tangga merupakan bagian penting konstruksi yang menggunakan aluminium3.
2.2 GAMBARAN UMUM KACA
2.2.1 Pengertian Kaca
Kaca adalah bahan yang tidak padat, karena molekul-molekulnya tersusun
acak seperti halnya zat cair, namun kohesinya memuat bentuknya menjadi stabil.
Karena susunannya acak seperti zat cair itulah maka kaca terlihar transparan4.

www.amazine.co/18160/manfaat-aluminium-5-contoh-kegunaan-aluminium

Schittich, Christian & Gerald Staib. Hlass Construction Manual. Switzerland: Birkhauser,

1999

15

2.2.2 Sifat Kaca


Kaca biasanya merupakan material tembus pandang, namun dalam
pemakaian dapat dibuat sedikit buram (sedikit tembus pandang) atau tidak tembus
pandang sama sekali. Dapat juga digabungkan dengan warna yang dimasukkan
pada saat keadaan cair.
Karena sifat tembus pandangnya, kaca meneruskan cahaya yang berarti
kaca meneruskan panas matahari. Hal ini sangat berpengaruh terutama di daerah
tropis seperti Indonesia dimana masyarakatnya memilih menghindari panas. Kaca
merupakan bahan yang tahan akan zat-zat kimia, karena itu banyak digunakan
tabung/bejana kimia yang terbuat dari kaca. Sifat kaca yang lain adalah
kemampuannya untuk memantulkan cahaya dan bayangan disekelilingnya, dan
tidak menghantarkan listrik.
Kaca dapat dibentuk pada suhu diatas 1200 C (cair). Pada saat keadaan cair,
material kaca sangat mudah dibentuk, dan pada saat dingin dan menjadi padat dapat
diukir seperti batu. Kaca memiliki sifat rapuh dan mudah pecah, namun memiliki
sifat elastis (kembali ke bentuk semula setelah lendutan akibat beban).
2.2.3 Pembuatan Kaca
Bahan baku pembuat kaca yang utama adalah pasir kuarsa dan soda. Tetapi
ada bahan-bahan lain yang digunakan untuk memperkuat ataupun untuk
penambahan sifat-sifat lainnya.
Bahan baku

Persentase (%)

Keterangan

Pasir kuarsa

58.6

Bahan baku dengan titik lebur tinggi

Soda dan potas

21.5

Bahan bau untuk mempermudah


peleburan

Kapur

10.4

Dolomit

10

Sulfat/feldspar, dll

3.5

Bahan penjernihan

Tabel 2.4 Presentase bahan baku kaca Sumber : Ilmu Bahan Bangunan

16

Kaca yang biasa dalam bentuk lembaran bisa dibuat dengan beberapa
metode :
1. Kaca yang ditarik
Untuk menggunakan metode ini kaca harus dicaorkan dahuu. Kaca yang
sudah dalam keadaan cair akan ditekan hingga keluar dari pinggir wadah kaca yang
keluar tersebut akan ditarik oleh rol-rol yang saling berhadapan, dimana jarak
antara rol tersebut adalah ketebalan kaca yang dihasilkan metode ini adalah metode
pembuatan kaca yang paling murah.

Gb.. 2.8 Kaca yang ditarik


Sumber : Ilmu Bahan Bangunan

2. Kaca yang dituang


Metode ini memerlukan wadah yang biasanya terbuat dari besi. Wadah
tersebut berukuran panjang 600 700 mm dan lebar 400 mm. Kaca cair dituang
kedalam wadah ini. Tebal kaca yang dihasilkan tergantung pada tinggi wadah yang
dipakai.

Gb.. 2.9 Kaca yang dituang


Sumber : Ilmu Bahan Bangunan

17

3. Kaca yang diapung


Metode ini bekerja dengan cara mengapungkan cairan kaca diatas cairan
timah. Tebal kaca yang dihasilkan tergantung pada jumlah kacairan kaca yang
dituang keatas cairan timah tersebut. Kaca yang dihasilkan dengan metode ini
memiliki mutu yang tinggi. Untuk metode ini, kaca yang dihasilkan bisa mencapai
ukura 3 m x 7 m, dengan tebal 3 mm 21 mm5

Gb.. 2.10 Kaca yang diapung


Sumber : Ilmu Bahan Bangunan

2.2.4 Jenis-jenis Kaca


Kaca memiliki jenis yang beragam. Jenis-jenis kaca yang ada dipasaran
adalah sebagai berikut :
1.

Kaca murni

Merupakan kaca murni, berupa kaca bening

Memiliki sifat kaca pada umumnya yaitu transparan

Keuntungan : Banyak ditemui dipasaran

Frick, Heinz & Koesmartadi. Ilmu Bahan Bangunan. Jogjakarta: Kanisius Media, 1999.

18

Kekurangan : Mudah pecah

Penggunaan : Sebagai kaca jendela, sebagai pintu (framless dan


frame) dan pengisi kusen pintu.

Gb.. 2.11 Kaca Murni


Sumber : keramik2014.blogspot.com

2. Kaca Rayban
Kaca rayban adalah kaca gelap namun masih dapat tembus pandang. Pada
umumnya ketebalan kaca rayban yang paling banyak diminati adalah ukuran 3 mm
dan 5 mm.

Gb.. 2.12 Kaca Rayban


Sumber : kacadanaluminium.com

3. Kaca Bevel
Kaca bevel adalah kaca yang sisinya memiliki tepi miring. Tekhnik bevel
kaca digunakan untuk menambah gaya dekoratif kaca karena dapat meningkatkan
dampak visual pada kaca. Pemasangan kaca bevel pada pintu/jendela dapat
19

meningkatkan desain yang sederhana. Tekhnik bevel juga sering diaplikasikan pada
kaca cermin dan meja kaca 6.

Gb.. 2.13 Kaca Bevel


Sumber : kacadanaluminium.co

4. Kaca Reflektif
Kaca Reflektif adalah kaca lembaran dengan satu permukaan dilapisi oksida
logam pemantul (reflektor) cahaya atau energi.Reflektive glass berlaku seperti kaca
cermin bila dilihat dari ruangan yang lebih terang ke arah ruangan yang lebih gelap,
namun tetap berlaku sebagai kaca tembus pandang bila pengamat melihat dari
ruangan yang lebih terang.
Kelebihan
1. Hemat energi
Reflektif glass memantulkan sekitar 30% energi matahari, sehingga panas
yang masuk cukup berkuran, sehingga memperingan kerja AC pada ruangan. Selain
itu, sifat dasar cahaya yang mampu meneruskan cahaya, menjadikan ruangan lebih
terang, sehingga mengehemat penggunaan penerangan dengan energi listrik.
2. Penampilan yang menarik
Dengan daya pantul yang cukup besar, maka reflective glass memberikan
efek cermin. Namun hanya sebagian cahaya yang terpantul sedangkan sisanya
6

Kacadanaluminium.com

20

diteruskan, maka warna gedung merupakan perpaduan antara warna langit atau
pemandangan lain di sekitarnya.
3. Tingkat keawetan Interior
Ruangan dalam terasa lebih sejuk karena energi tidak tersalurkan secara
keseluruhan, menyebabkan sinar UV yang masuk pun berkurang sehingga
memperpanjang umur interior yang pada umunya tidak tahan cahaya UV.
Terdiri atas 2 macam, yaitu:
1 . Kaca Stopsol

Sifat

: seperti cermin (dilapisi lapisan transparan tipis.)

Aplikasi

: jendela rumah / jendela perkantoran.

2 . Kaca One Way


Jenis kaca yang paling mahal di pasaran distribusi Jawa Tengah. Karena,
bayangan benda hanya tampak dan tidak dapat dilihat dari dua sisi.

Sifat

: tembus pandang dari satu arah.

Aplikasi

: untuk jendela / bangunan lainnya.

Gb.. 2.14 Kaca Reflektif


Sumber : intan-glassproduct.blogspot.com

21

4. Kaca Berpola (Patterned Glass)


Kaca Berpola ini adalah kaca yang memiliki pola-pola khusus pada
permukaan kacanya. Kaca berpola ini dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

Kaca Flora

Gb.. 2.15 Kaca Flora


Sumber : intan-glassproduct.blogspot.com

5. Kaca Hias
Terdiri dari :

Kaca Ukir

Gb.. 2.16 Kaca Ukir


Sumber : intan-glassproduct.blogspot.com

6. Kaca Pengaman (Kaca Struktur)


Kaca struktural adalah kaca yang dipakai sebagai material permukaan
horizontal maupun vertikal seperti dinding, partisi, dan bidang-bidang sempit.
Ketebalan kaca struktural bermacam-macam mulai dari 6.35 mm sampai 31.75 mm.
Metode pemasangan untuk didalam dan diluar bangunan juga berbeda. Kaca
22

struktural tidak dikombinasikan dengan material kayu, melainkan harus dengan


bahan masonry, karena harus tahan air.
Ketika kaca ini dijadikan tirai, keuntungan besar adalah bahwa cahaya alami
dapat menembus ke area bagian dalam bangunan. Kaca struktur dirancang untuk
menahan infiltrasi udara dan air, angin dan gaya seismic yang bekerja pada
bangunan. Kaca struktur dapat diaplikasikan untuk menguatkan struktur dinding,
kanopi dan struktur atap.
1. Tempered Glass
Kaca tempered merupakan kaca yang diperkeras dengan cara memanaskan
kaca float biasa hingga mencapai temperatur sekitar 700*C dan kemudian
didinginkan mendadak dengan menyemprotkan udara secara merata pada kedua
permukaan kaca. Dari proses ini maka terjadi perubahan fisik kaca yaitu terjadi
perubahan gaya tekan dan gaya tarik pada kaca, tapi secara visual tidak terjadi
perubahan.
Karakteristik umum.

Berkekuatan Tinggi. Kaca tempered mempunyai daya tahan


lendutan dan benturan keras 3-5 kali lebih kuat dari dari kaca float
dengan ketebalan yang sama.

Ketahanan Terhadap Perubahan Suhu. Kaca tempered mempunyai


daya tahan terhadap perubahan suhu kira-kira 3-5 lebih tahan dari
kaca float biasa.

Pecahan Kaca. Pecahan Kaca tempered berbentuk kecil-kecil dan


tumpul tidak seperti kaca biasa yang pecahannya rangat runcing dan
tajam, sehingga pecahan ini sangat aman.

23

Penggunaan

Pintu pintu bebas rangka (frameless tempered glass doors).

Bukaan bukaan/dinding kaca pada bangunan yang menurut tingkat


keamanan yang tinggi.

Skylight, Canopy, Lantai, Panggung.

Dinding kaca batas tangga, eskalator dan lift.

Furniture dan dekorasi, seperti meja, lemari kaca dll.

Kaca kaca jendela kendaraan bermotor.

Penggunaan penggunaan lain yang memerlukan kekuatan kaca


khusus, seperti untuk dinding lapangan squash dan lain lain.

2. Laminated Glass
Kaca laminated dihasilkan melalui proses laminasi dengan melekatkan dua
lembar kaca biasa dan menggunakan polyvinil butiral film. Bilamana kaca tersebut
pecah, pecahannya akan tetap melekat pada film tersebut. Polyvinil film yang
digunakan untuk kaca laminated merupakan lembaran film yang transparan dan
bebas dari perubahan warna, tidak memuai dan retak sehingga tidak mengurangi
keindahan dan kejernihan dari kaca itu sendiri.
Karakteristik umum.

Aman, Apabila sebuah benturan memecahkan kaca laminated


pecahannya tidak akan melukai penggunanya.

Melindungi, Kaca laminasi menawarkan perlindungan lebih besar


bagi orang dan properti dibandingkan produk kaca lainnya. Standar
dua-konstruksi /lapis memberikan ketahanan terhadap penetrasi
ketika mengalami serangan. Multi-lapis kaca dan film polyvinil
24

desain dapat memberikan resistensi terhadap peluru, bom dan


serangan yang kuat.

Pengontrol Suara, Kinerja kaca film membuat kaca laminated


sangat efektif digunakan untuk

mengontrol transmisi suara.

Kontrol solar energi, Polyvinil fim yang berwarna dapat


mengurangi transmisi solar energi sehingga memberikan kesejukan.
Kaca laminated juga mengurangi pantulan sinar matahari tanpa
distorsi warna pandang, dan dengan warna warna film pilihan, kaca
laminated memberikan nilai tambah untuk desain.

Membatasi sinar ultra violet. Kemampuan daya tahan kaca


laminated menyaring ultra violet, sangat membantu melindungi
barang barang rumah tangga dari efek perubahan warna yang
diakibatkan pengaruh radiasi ultra violet.

Penampilan struktur, Kaca laminated pada dasarnya memiliki


penampilan struktur yang sama dengan kaca tunggal, yaitu memiliki
kejernihan yang sempurna dan bebas dari perubahan warna.

Daya tahan terhadap pengaruh sinar, kelembaban dan panas,


Kaca Laminated mempunyai daya tahan terhadap sinar ultra violet,
kelembaban dan suhu panas sehingga tidak akan ada perubahan
warna, luntur dan tidak ada gelembung hawa pada polyvinil film.

Warna, Warna Kaca laminated yang dibuat dari polyvinil film yang
merupakan pigmen solid, tersedia dengan pilihan warna-warna
menarik, dan bervariasi.

Penggunaan

Untuk pintu partisi digedung ataupun dirumah pribadi dimana


kekuatan dan kebeningan kaca serta keamanan dibutuhkan.
25

Untuk Kaca atap (skylight, kanopi), kaca lantai, dll

Untuk kaca depan dan kaca jendela dari berbagai jenis kendaraan.

Untuk kaca anti peluru.

Untuk loket dan tempat menyimpan dan memamerkan barangbarang berharga.

Dengan polyvinil film yang berwarna akan menjadikan kaca


laminated sebagai hiasan yang indah untuk jendela dan partisi.

Arsitektural, karena kelebihan yang dimiliki kaca laminated, maka


semakin banyak arsitek menggunakannya pada gedung gedung yang
ramai dikunjungi orang atau dirumah rumah dimana banyak anak
anak bermain. Loket penjualan karcis di bioskop bioskop, loket di
bank dan tempat penyimpanan barang barang berharga.

Kaca laminated juga digunakan pada jendela-jendela yang harus


menahan kerasnya tiupan angin atau derasnya tekanan air.

Karena daya tahan yang.tinggi terhadap benturan dan tekanan angin,


maka kaca laminated merupakan kaca pengaman yang baik untuk
kaca depan dan jendela kendaraan bermotor (mobil, kereta api, kapal
laut, pesawat udara).

3. Kaca Insulated
Insulating glass adalah suatu unit penghemat energi yang baik sekali,
dibentuk dari dua lembar kaca atau lebih yang terpisah oleh suatu rongga metal
yang diisi campuran udara dan zat pengering lalu disekat dengan rapat oleh
penyekat organik yang kedap udara. Insulating glass diproduksi dengan teknik
vertikal press yang otomatis. Proses manufaktur yang canggih ini menjamin setiap
unit tetap rata bentuknya dan berisikan udara kering.
26

Karakteristik umum.

Peredam hawa panas. Udara kering diantara insulating glass akan


mengurangi perambatan hawa panas dan aliran udara diingin. Jikka
digunakan kaca berlapis sebagai kombinasi bahan insulating glass
maka akan membuat kehidupan kita lebih nyaman, efektif dan
ekonomis.

Peredam akustik. Udara kering diantara insulating glass dapat


melemahkan gelombang suara sehingga berfungsi pula sebagai
peredam suara yang efektif.

Pencegah embun. Bahkan pada saat temperatur antara di dalam dan


luar ruangan berbeda, insulating glass tetap bebas dari embun karena
adanya zat pengering.

Penggunaan
Dinding dan jendela kaca pada gedung gedung perkantoran, kaca yang
dirancang untuk bahan panas atau menyimpan udara sejuk seperti mobil, ruang
kontrol pabrik, rumah sakit, sekolah, toko toko mesin presisi, ruang kontrol
mercusuar dan ruang penyiar, ataupun tempat tempat yang memerlukan temperatur
dan kelembaban udara yang stabil/lemari pendingin7.
2.2.5 Aplikasi Kaca Pada Bangunan
1. Plafon Kaca
Kaca sudah banyak diaplikasikan menjadi atap skylight, namun masih
jarang yang menggunakan sebagai plafon. Alasannya karena kaca dinilai sebagai
material yang mudah mencederai. Kaca yang digunakan sebagai plafon harus
memiliki tebal minimal 12 mm sampai 20 mm (kaca tempered).

Kacaatapdanlantai.blogspot.com

27

Pengaplikasian kaca sebagai bahan atap maupun plafon biasanya


menggunakan rangka kotak-kotak dengan ukuran tidak lebih dari 1 m (kaca
tempered 20 mm dengan ukuran 1 m x 1 m mampu menahan beban 200 kg). Lalu
pada bagian tepinya dipasang bracket tambahan agar menjadi lebih kaku dan tidak
bergerak-gerak.

Gb.. 2.17, 18, 19 Aplikasi kaca sebagai skylight


Sumber : iDEA

2.

Lantai Kaca

Gb.. 2.20 Aplikasi kaca sebagai lantai


Sumber : iDEA

Pemakaian kaca untuk lantai dapat memberikan kesan mewah dan elegan.
Biasanya digunakan kaca laminate-double. Kaca ini merupakan gabungan kaca
dengan tebal 8 mm. Kaca laminate-double 8 mm ini membutuhkan jarak perkuatan
60 cm.

28

3.

Dinding Kaca
Kaca yang digunakan untuk dinding bisa dua macam, kaca bening dan kaca

cermin. Kaca cermin akan memberikan efek pantul yang lebih sehingga
memberikan kesan luas. Penggunaan dinding kaca biasanya pada ruang-ruang yang
kecil.
Untuk kaca bening, ketebalannya adalah 5 mm sampai 8 mm dengan jenis
tempered, sandblast, atau laminated. Ukuran dinding kaca ini biasanga 120 cm x
240 cm dan lebih kecil dari itu.
Penggunaan kaca sebagai dinding lebih berfungsi sebagai pembatas
ruangan, bukan sebagai struktural. Bila sebagai struktural, kaca harus ditambah
dengan rangka tambahan dan tiap kacanya pasti lebih kecil dari 120 cm x 240 cm
dan ketebalannya juga lebih dari 8 mm8.

Gb.. 2.21, 22 Aplikasi kaca sebagai dinding dan railing camp


Sumber : iDEA

iDEA Magazine Plafon, Dinding, Lantai. Jakarta: Gramedia, 2006

29

2.3 GAMBARAN UMUM FASADE


2.3.1 Pengertian Fasade
Kata fasade atau faade berasal dari bahasa latin yaitu facies, yang berarti
wajah utama atau tampak dari bangunan yang dapat dilihat dari jalam atau area
public lainnya. Elemen-elemen yang bersama-sama membentuk fasad dapat
bermacam-macam bagian mulai dari permukaan dinding, struktur, pengaturan
bukaan, dan ornamentasi9. Dapat juga dikatakan bahwa fasade merupakan bahian
eksterior dari sebuah bangunan, bagian depan, bagian samping, ataupun belakang.
Secara harfiah dari asal bahasanya faade berarti bagian depan atau muka. Gambar
dibawah menunjukkan beberapa cara bangunan menampilkan fasadnya.

Gb.. 2.23, 24 Supreme Court Building & Stock Exchange Building


Sumber : Faade Details

Hingga saat ini fasade masih menjadi bagian paling penting dalam arsitektur
untuk mengkomunikasikan fungsi dan nilai suatu bangunan10. Tubuh bangunan
yang sempurna adalah yang memprioritaskan penciptaan bagian khusus untuk
dipamerkan. Karena posisinya yang menghadap kejalan, maka fasade mempunyai
peran sebagai berikut11.

Ernest Burden. Building Facades

10

Rob Krier. Elements Of Architectue, London The Academy Group Ltd 42, Leinster
Gardens W2 3a 1992
11

ibid

30

Menyuarakan fungsi dan makna bangunan.

Mengungkapkan organisasi ruang didalam bangunan.

Menyampaikan keadaan budaya saat bangunan itu dibangun.

Memberikan kemungkinan dan kreativitas dalam ornamentasi dan


dekorasi.

Menceritakan mengenai penghuni suatu bangunan, memberikan


identitas terhadap suatu/banyak komunitas.

2.3.2 Komponen dan Material Fasade Bangunan Tinggi


Sistim fasade bangunan tinggi terdiri dari komponen komponen dasar
sebagai berikut :
1. Support Framing
Rangka penunjang ini memikul beban material eksterior kebangunan dan
mengalihkan beban beban lateral

(gempa maupun angin) maupun beban gravitasi

(berat sendiri, termasuk material eksterior) ke struktur rangka utama. Juga harus
mampu

meng akomodasi

perbedaan perbedaan material eksterior karena

pergerakkan, uap air, pemuaian dan penyusutan karena temperatur.

Gb.. 2.25 Support Framming


Sumber : structural-systems.co.uk

31

2. Insulation
Material spesifik untuk tujuan khusus melindungi manusia dari panas yang
berlebihan (konduktivitas termal k, nilai transmisi panasU, resistansi panas
R), kebisingan yang tinggi (sound transmission class STC), kemampuan
meneruskan cahaya (nilai transmisi t, kemampuan pembayangan

SC),

kemam- puan menahan kebakaran (fire rating).

Gb.. 2.26 External Wall Insulation


Sumber : gogreena.co.uk

3. Joints
Diperlukan untuk tujuan kemudahan dalam pelaksanaan konstruksi maupun
untuk keperluan meng antisipasi pergerakkan (sealants).

Gb.. 2.27 Joints


Sumber : al-sistem.com

32

4. Internal Draina ge
Untuk melindungi ruang dari penetrasi air hujan yang juga umumnya diiringi
tekanan angin yang kuat, diperlukan sistim saluran pembuangan air hujan dalam
komponen selubung. Dinding selubung juga harus mampu melepaskan uap air yang
ada kembali ke udara bebas dengan sistim selubung yang bisa bernafas (breathable
cladding system). Perlu penanganan tertentu dengan sistim pencegah uap air
(vapor barrier system).

Gb.. 2.28 Internal Drainage


Sumber : drycretewp.com

5. Exterior Material
Fungsi utama material eksterior adalah menahan penetrasi air dan kondisi
cuaca alam (radiasi matahari, transmisi panas, tekanan angin, kelembaban udara,
transmisi, refleksi atau absorpsi cahaya), ketahanan terhadap jamur dan serangga,
ketahanan terhadap api, impak buatan, ledakan, tahan peluru maupun tahanan
terhadap interferensi elektromagnit. Fungsi utama lainnya adalah menentukan
estetika fasade bangunan yang memerlukan pertimbangan yang teliti dan hati
hati untuk mencapai kriteria kriteria yang disebut terdahulu.
Material eksterior konvensional yang dipergunakan dalam fasade bangunan
meliputi :

33

1. Cementitious Materials ( Bahan Semen)


Meliputi jenis material yang mengguna- kan semen sebagai pengikat
utama. Bisa berupa beton bertulang (precast maupun cast in place) dengan aditif,
pembesian, plesteran maupun lembaran semen. Perkembangan bahan semen yang
relatif baru adalah fiber- reinforced concrete (FRC) yang merupakan kombinasi
semen portland dan serat serat khusus,yaitu

baja, kaca, polimer organik,

keramik dan material lainnya. Glass-fiber- reinforced concrete (GFRC) merupakan


material fasade masa depan dengan kelebihannya yang lebih ringan, lebih lentur,
kemampuan menahan tarik dan penghematan beaya struktur akibat reduksi berat
material.

Gb.. 2.29 Cementitious Materials


Sumber : nevadareadymix.com

2. Masonry Materials (Bahan Bata)


Disain

fasade

dengan

cladding

bata untuk bangunan tinggi modern

menggunakan bata tipis (thin veneer wall) memerlukan kemampuan ketahanan


cuaca,kemampuan ikatan bata-mortar, kekakuan rangka penun- jang dan peralatan
pengikat unit hingga detail detail khusus yang diperlukan untuk menghindari problem
dengan faktor faktor cuaca.

34

Gb.. 2.30 Masonry Materials


Sumber : sustainableconcrete.org

3. Metal Materials (Bahan Logam)


Tiga kategori metal cladding digunakan saat ini dalam bentuk plat, lembaran
laminasi dan panel komposit yang dirangkai dalam sistim dinding tirai (curtain
wall). Merupakan material yang paling digemari karena relatif ringan, fabrikasi
dengan kontrol yang akurat (pre-cut) serta perkembangan teknologi yang mampu
memenuhi kreatifitas disain dengan beragam bahan metal mulai dari plat besi cor,
stainless steel, aluminium panel hingga titanium.

Gb.. 2.31 Metal materials


Sumber : cazseal.com

5. Glass Materials (Bahan Kaca)


Fasade dengan sistim dinding tirai kaca (glass curtain wall) diproduksi
dengan beragam aditif dan kombinasi lapisan film menimbulkan karakteristik berbeda
dari segi kemampuan memikul beban, penampilan, kinerja termal dan visual.
Merupakan peleburan material anorganik dengan keramik cair lalu didinginkan
tanpa kristalisasi sehingga menghasilkan bahan transparan, keras, rapuh dan rentan
35

secara kimiawi. Beragamnya produk kaca menuntut kemampuan para arsitek


untuk secara tepat menentukan karakteristik dan kinerja kaca sebagai material
fasade yang sesuai dengan fungsi bangunannya.
Material eksterior inovatif yang prospektif sebagai fasade bangunan tinggi
meliputi :
1. Ceramic Materials (Bahan Keramik).
2. Plastic/Polymer Materials (Bahan Plastik/polimer)12.

Gb. 2.32 Glass Materials.


Sumber : inhabitat.com

2.3.3 Metode Pemasangan Aluminium Curtain Wall dan Kaca


Curtain Wall sebagai pengganti dinding mulai dikenal di dunia selepas
pertengahan abad sembilan belas. Sebelumnya struktur bangunan menggunakan
dinding tembok sebagai penyangga keseluruhan beban bangunan.

12

Jimmy Priatman. Tradisi dan inovasi material fasade bangunan tinggi, Dimensi Teknik

Arsitektur Vol. 27, No. 2, Desember 1999:65 - 73

36

Dalam bahasa arsitektur, curtain wall adalah fasade yang tidak memiliki
fungsi struktur, biasanya dengan penggunaan kaca. Berdasarkan jenisnya Curtain
Wall dapat dikategorikan menjadi, Stick System, Unitized Systems, dan Semi
Untized Systems13.

Gb. 2.33 Curtain Wall System.


Sumber : inhabitat.com

Langkah langkah penginstallan Stick System pada Curtain Wall


1. Marking
Marking

adalah

tahap

awal

dari

sebuah

pengerjaan

Curtain

Wall, Marking bertujuan membuat bangunan Curtain Wall menjadi lurus dan sesuai
dengan perencanaan, baik itu secara Vertical maupun Horizontal, oleh karna itu,
dalam tahap ini sangat penting sekali dan berpengaruh besar bagi kesuksesan
proyek. Dengan menggunakan tenaga ahli yang biasa disebut dengan Surveyor yang
berpengalaman,menjadi salah satu pendukung yang mutlak disediakan oleh
kontraktor,karna jika terjadi kesalahan pada waktu tahap ini, maka akan berakibat
fatal

bagi

hasil

akhir

yang

diinginkan.

Pada

tahap

pengerjaannya

seorang Surveyor yang dibantu dengan satu atau dua assistan akan membuat sebuah
patokan kerja, sebuah garis Marking untuk menentukan letak dan posisi yang
disebutkan didalam gambar kerja, garis Bantu ini pun akan memudahkan pekerja

13

mimuuu.blogspot.com

37

dalam menginstall sebuah Curtain Wall. Dengan menggunakan alat canggih


seperti

Auto

level

danTheodolite

seorang

Surveyor

akan

memberikan

garis Vertical dan Horizontal sebagai acuan kerja.

Gb. 2.34 Marking.


Sumber : scribd.com

2. Braket
Setelah pekerjaan Marking selesai, maka kita akan memasuki tahap
selanjutnya yaitu memasangkan Braket yang berfungsi untuk menopang dan
mengikat sebuah Mullion,Braket Curtain Wall ada berbagai macam, tergantung
lokasi yang hendak dipasang, karna Braket akan menyesuaikan dengan kondisi
yang ada, umumnya Braket Stick System berbentuk siku yang terbuat dari Steel
plat yang ditekuk menjadi sebuah siku, atau siku bantangan yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga bisa digunkanan untuk sebuah Braket. Braket akan
ditaruh di lantai atau ditepi lantai sesuai dengan garis Marking yang sudah dibuat
oleh Surveyor, sehingga letak dan jarak dari Braket akan serasi dan sesuai dengan
modul Curtain Wall yang ada.

38

Gb. 2.35 Braket.


Sumber : scribd.com

Braket

akan

tempel

dengan

menggunakan

las

(jika

media

baja)atau Bolt yang ditembakkan ke lantai, sehingga tumpuan kekuatan terletak


di Bolt pengikat. oleh karna itu, pemasangan Bolt pada Braket harus sesuai dengan
prosedur yang ada, tidak boleh dikurangkan, karna akan sangat berpengaruh pada
kekuatan nantinya, umumnya Boltakan dipasang dengan kedalaman yang sudah
disesuaikan dengan panjang Bolt yang digunakan, dengan memperhatikan jarak
antara lubang satu dengan lubang yang lain, kemudian juga harus memperhatikan
jarak antara lubang dengan tepi lantai, lebih jauh dari tepi lantai lebih baik, itu
mengindarkan dari keretakan pada lantai.
Pada

saat

pengencangan

Bolt

yang

terpasang

pada

Braket,

pastikan Bolt keluar dari pala mur sebanyak 3 ulir,jangan sampai tidak keluar dari
pala mur, itu akan berpengaruh pada kekuatan Braket nantinya. Jangan terlau
panjang juga ulir keluar dari mur, selain mengurangi kekuatan juga akan
berpengaruh pada saat proses interior berlangsung.
Braket yang sudah diletakkan pada posisi yang benar,belum bisa
dibebankan sebuah beban yang sebenarnya sebelum dilakukan uji coba kekuatan.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahi seberapa kuatnya Braket yang
kita pasang tadi, dengan cara tes tarik, dengan menggunakan alat khusus yang
dipompa dengan menggunakan system hydrolic, atau menggantungkan sebuah
beban yang bertumpu pada Braket. Jika sudah dilakukan tes, maka Braket telah siap
39

digunakan. Yang perlu diperhatikan lagi adalah permukaaan Braket yang harus
tahan terhadap karat,jika terdapat las-las an padaBraket, segeralah lakukan
pengecetan ulang, agar bagain yang sudah terkena las tidak berkarat.

Gb. 2.36 Pemasangan Braket


Sumber : scribd.com

3. Mullion
Mullion adalah sebuah batang aluminium yang berbentuk panjang seperti
stick

atau

tongkat,

dengan

ukuran

dan

model

yang

bermacam

macam Mullion adalah salah satu bagian dari Curtain Wall. Mullion adalah sebuah
rangka frame vertical yang akan digunakan nantinya untuk pemasangan kaca. Pada
pemasangan Stick System, Mullionakan dipasang terlebih dahulu setelah
pemasangan

braket

selesai

di

tempatkan,

dengan

meletakkan

sebuah

batang Mullion yang biasanya mempunyai panjang 6 meter diantara dua braket
yang sudah diletakkan pada setiap modul Curtain Wall yang dibuat oleh Surveyor.

40

Gb. 2.37 Mullion


Sumber : buuydoorhardware.com

Artinya diantara kanan dan kiri mullion terdapat braket yang menjepit kedua
sisi dari mullion tersebut. Kemudian mullion akan dilubangkan pada bagian yang
berlubang di braket, yang untuk nantinya akan dimasukan sebuah baut dan
dikencangkan, sehingga mullion akan terjepit diantara 2 braket tersebut.
Karna mullion berukuran terpanjang hanya 6 meter, untuk bangunan yang
lebih tinggi atau beberapa lantai, maka diperlukan sebuah sok untuk menyambung
mullion tersebut, tentunya sok tersebut yang sesuai dengan section mullion yang
dipasang, sok akan dipasang pada ujung mullion dengan kedalaman yang bervariasi
bisa antara 500 1000 mm, kemudian akan dieratkan oleh screw, untuk menjadikan
hasil maksimal, biasanya kontraktor akan memperhitungkan dimana letak
sambungan mullion tersebut berada, karna jika disambung pada ujung mullion yang
mempunyai panjang 6mm lalu disambung, sambungan tersebut bisa saja terlihat
dari dalam atau dari luar, oleh karna itu untuk menyambung sebuah mullion harus
diperhitungkan kembali panjang modul yang akan digunakan, biasanya sambungan
akan diletakkan pada bagian yang tidak terlihat, seperti : pada spandrel yang terletak
diatas langit-langit lantai, atau tepat pada garis lantai.
Penyambungan tersebut harus benar-benar sempurna, potongan harus
dibuat rata terlebih dahulu, biasanya pabrik akan membuat lubang kecil pada ujung
mullion yang berfungsi untuk menggantung mullion pada saat pengecatan dipabrik,
41

oleh karna itu pada saat pemasangan lubang tersebut harus dihilangkan dengan cara
memotong sedikit saja ujung dari mullion, selain menghilangkan lobang juga
meratakan permukaan ujung mullion yang biasanya pabrik tidak membuat rata pada
ujung mullion tersebut.

Gb. 2.38 Pemasangan Mullion


Sumber : uk.saint-gobain-glass.com

Setelah penyambungan selesai, jangan lupa untuk menseal kembali


sambungan, karna bukan tidak mungkin air akan masuk melalui sambungan
tersebut, agar screw sambungat tidak terlihat, anda bisa menggunkana screw FAB
yang berhulu datar atau rata, sehiingga akan terlihat rata pada permukaan mullion.
Periksa kembali baut yang ada pada braket, pastikan semuanya kencang dan
diberi ring dan anda bisa melanjutkan ke langkah selanjutnya yaitu memasang
transom.
4. Transome
Transome adalah sebuah istilah yang biasa digunakan untuk sebuah ambang
atau palangan, transome adalah sebuah aluminium yang dipasang horizontal yang
diletakkan diantara batang-batang mullion. Seperti halnya mullion, transom
memiliki berbagai jenis model / section, transome dan mullion adalah sebuah frame

42

yang satu paket, artinya jika anda menggunakan satu jenis mullion, maka anda
harus menggunakan transome yang cocok dipasang pada mullion tersebut.
Pemasangan transome sangat mudah cukup menggunakan sebuah screw,
dengan dibantu sebuah siku aluminium yang dipasang didalam transome, ini juga
tergantung pada jenis transome tersebut, intinya adalah screw dan siku yang
digunakan untuk menyambung antara mullion dan transome tersebut tidak akan
terlihat oleh mata. Yang harus diperhatikan adalah pada saat pemotongan transome,
pastikan mesin potong yang digunakan tidak goyang dan tetap stabil, karna akan
berpengaruh sekali terhadap hasil potong, jika potongan tidak sempurna, maka akan
terdapat celah pada ujung transome dan itu akan membuat kurang indah dilihat oleh
konsumen.
Kemudian pastikan pula setiap lubang bekas screw atau pada screw itu
sendiri, seal pada bagian tersebut agar mengindari kebocoran, kebanyakan orang
tidak memperdulikan hal tersebut, tetapi untuk menjaga agar kebocoran tidak
terjadi lakukan penutupan setiap celah oleh sealant.

Gb. 2.39 Pemasangan Mullion dan Transom


Sumber : mero.com.sg

Jika tahap ini sudah selesai, jangan lupa periksa kembali semua braket dan
sambugan antara mullion dan transome, cek kembali kelurusan rangak aluminium
kita, karan setelah tahap ini, kita akan mempersiapkan untuk pemasangan kaca, jadi
periksa kembali segala sesuatunya, karna jika sudah dipasang kaca ternyata
ditemukan kesalahan, akan sangat susah sekali untuk membongkarnya, disamping
43

itu akan memakan waktu dan biaya yang besar pula. Ketelitian pada saat
pemasangan rangka adalah kunci sukses pemasangan Curtain Wall.
5. Pemasangan kaca
Pada proses pemasangan kaca, yang perlu diperhatikan adalah kekuatan dan
kebersihan dari permukaan yang hendak diletakkan oleh sebuah kaca, umumnya
kaca akan bertumpu pada sebuah siku atau almunium berbentuk huruf U yang
diletakkan dibawah, kemudian akan di tambah dengan bahan yang terbuat dari
karet, biasanya kita menyebut dengan istilah setting block, setting block ini
berfungsi sebagai penahan kaca terhadap benturan langsung ke bahan yang lebih
keras, sehingga kaca tidak pecah.

Gb. 2.40 Pemasangan Kaca


Sumber : scribd.com

Permukaan mullion dan transome juga harus dipasang doble tape terlebih
dahulu, ukurannya berfariasi tergantung kebutuhan anda, doble tape ini berfungsi
untuk merekatkan kaca sehingga kaca menempel sebelum disealant. Biasanya
untuk sebuah curtain wall akan menggunakan ketebalan tape 8-10mm. setelah
semua setting block dan doble tape telah dipasang, siapkan juga penjepit kaca, ini
berfungsi untuk menjepit kaca ketika dipasang supaya tidak jatuh sebelum
dilakukan seal pada keliling kaca.

44

Gb. 2.41 Pemasangan Mullion dan Transom


Sumber : karyaguru.com

Pada saat pemasangan kaca, atur kaca dengan jarak nat antar kaca, jangan
sampai terlalu jauh atau terlalu dekat, umumnya 8-10mm, untuk mensetting posisi
kaca, biasanya protek tape yang menghadap kaca tidak dilepas dahulu, hal ini
bertujuan untuk memudahkan dalam proses setting, setelah kaca dianggap sudah
sesuai, barulah protek tape dilepas dan kaca ditekan kearah tape sehingga
menempel. Setelah menempel pada tape, jepit dengan penjepit kaca, permukaan
penjepit hendaklah dilapisi dengan bahan yang aman untuk kaca, tidak berbahan
logam. Seal semua keliling dari kaca tersebut biarkan mengering 2-3 hari baru
penjepit kaca dilepas dan di seal kembali area yang belum terkena seal. Sealant
yang digunakan untuk kaca hendaklah sealant structure yang mempunyai kekuatan
lebih, banyak merk yang menyediakan sealant jenis ini14.

14

sinargrahaislah.wordpress.com

45

Anda mungkin juga menyukai