KAJIAN PUSTAKA
2.1 GAMBARAN UMUM ALUMINIUM
2.1.1 Pengertian Aluminium
Aluminium adalah logam ringan
Gb.. 2.1 Aluminium, dipotong setelah dicetak dari tanur tanpa perlakuan fisik maupun termal
Sumber : muhammadrizky17.blogspot.com
Ciri-ciri aluminium :
muhammadrizky17.wordpress.com
atau yang biasa disebut cryolite. Larutan lalu dielektrolisis dan akan mengakibatkan
aluminium cair menempel pada anoda, sementara oksigen dari alumina akan
teroksidasi bersama anoda yang terbuat dari karbon, membentuk karbon
dioksida. Aluminium cair memiliki massa jenis yang lebih ringan dari pada larutan
alumina, sehingga pemisahan dapat dilakukan dengan mudah.
melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya
kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, atau granula dalam logam.
Namun, kekuatan bahan paduan aluminium tidak hanya bergantung pada
konsentrasi logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses perlakuannya
hingga aluminium siap digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas,
penyimpanan, dan sebagainya.
3. Paduan Aluminium-Silikon
Paduan aluminium dengan silikon hingga 15% akan memberikan kekerasan
dan kekuatan tensil yang cukup besar, hingga mencapai 525 MPa pada aluminium
paduan yang dihasilkan pada perlakuan panas. Jika konsentrasi silikon lebih
tinggi dari 15%, tingkat kerapuhan logam akan meningkat secara drastis akibat
terbentuknya kristal granula silika.
4. Paduan Aluminium-Magnesium
Keberadaan magnesium hingga 15,35% dapat menurunkan titik lebur logam
paduan yang cukup drastis, dari 660 oC hingga 450 oC. Namun, hal ini tidak
menjadikan aluminium paduan dapat ditempa menggunakan panas dengan mudah
karena korosi akan terjadi pada suhu di atas 60 oC. Keberadaan magnesium juga
menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat
rendah, di mana kebanyakan logam akan mengalami failure pada temperatur
tersebut.
5. Paduan Aluminium-Tembaga
Paduan aluminium-tembaga juga menghasilkan sifat yang keras dan
kuat, namun rapuh. Umumnya, untuk kepentingan penempaan, paduan tidak boleh
memiliki konsentrasi tembaga di atas 5,6% karena akan membentuk senyawa CuAl2
dalam logam yang menjadikan logam rapuh.
6. Paduan Aluminium-Mangan
Penambahan mangan memiliki akan berefek pada sifat dapat dilakukan
pengerasan tegangan dengan mudah (work-hardening) sehingga didapatkan logam
paduan dengan kekuatan tensil yang tinggi namun tidak terlalu rapuh.
Selain itu, penambahan mangan akan meningkatkan titik lebur paduan
aluminium.
7. Paduan Aluminium-Seng
Paduan aluminium dengan seng merupakan paduan yang paling terkenal
karena merupakan bahan pembuat badan dan sayap pesawat terbang. Paduan ini
memiliki kekuatan tertinggi dibandingkan paduan lainnya, aluminium dengan 5,5%
seng dapat memiliki kekuatan tensil sebesar 580 MPa dengan elongasi sebesar 11%
dalam setiap 50 mm bahan. Bandingkan dengan aluminium dengan 1% magnesium
yang memiliki kekuatan tensil sebesar 410 MPa namun memiliki elongasi sebesar
6% setiap 50 mm bahan.
8. Paduan Aluminium-Lithium
Lithium menjadikan paduan aluminium mengalami pengurangan massa
jenis dan peningkatan modulus elastisitas; hingga konsentrasi sebesar 4% lithium,
setiap penambahan 1% lithium akan mengurangi massa jenis paduan sebanyak 3%
dan peningkatan modulus elastisitas sebesar 5%. Namun aluminium-lithium tidak
lagi diproduksi akibat tingkat reaktivitas lithium yang tinggi yang dapat
meningkatkan biaya keselamatan kerja.
9. Paduan Aluminium-Skandium
Penambahan skandium ke aluminium membatasi pemuaian yang terjadi
pada paduan, baik ketika pengelasan maupun ketika paduan berada di lingkungan
10
yang panas. Paduan ini semakin jarang diproduksi, karena terdapat paduan lain
yang lebih murah dan lebih mudah diproduksi dengan karakteristik yang
sama, yaitu paduan titanium. Paduan Al-Sc pernah digunakan sebagai bahan
pembuat pesawat tempur Rusia, MIG, dengan konsentrasi Sc antara 0,1-0,5%
(Zaki, 2003, dan Schwarz, 2004).
10. Paduan Aluminium-Besi
Besi (Fe) juga kerap kali muncul dalam aluminium paduan sebagai suatu
"kecelakaan". Kehadiran besi umumnya terjadi ketika pengecoran dengan
menggunakan cetakan besi yang tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. Efek
kehadiran Fe dalam paduan adalah berkurangnya kekuatan tensil secara signifikan,
namun diikuti dengan penambahan kekerasan dalam jumlah yang sangat kecil.
Dalam paduan 10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08% mengurangi kekuatan
tensil dari 217 hingga 78 MPa, dan menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70.
% Fe
Kekuatan
tensil
0,29
0,79
0,90
1,13
1,60
2,08
(MPa)
217
216
210
171
126
78
Elongasi
Skala
(%) pada
kekerasan
50
mm
Brinnel
14
62
bahan 9,8
65
6,0
65
2,5
66
1,5
68
1,0
70
Satu kelemahan yang dimiliki aluminium murni dan paduan adalah sulit
memperkirakan secara visual kapan aluminium akan mulai melebur, karena
aluminium tidak menunjukkan tanda visual seperti baja yang bercahaya kemerahan
sebelum melebur.
11
Komposisi
(%)
1100
3003
3004
5052
5056
Kekuatan
tensil
(MPa)
90-170
110-200
180-290
195-295
295-440
99,00 Al
1,2 Mn
1,2 Mn, 1,0
Mg
2,5 Mg, 0,2
Cr Mg, 0,1 Mn,
5,2
0,1 Cr
Elongasi
(%) pada
50 mm
5-35
bahan 4-30
5-20
8-30
10-35
Tabel 2.2 Sifat aluminium tempa pada tiga jenis paduan dengan komposisi yang berbeda-beda
Sumber : webmineral.com
Komposisi
4,4 Cu, 0,8
(MPa)
190-490
Mn, Cu,
0,4 Mg
4,5
0,6
190-525
Elongasi
(%) pada
50
mm
10-22
bahan
6-20
1,5 Mg
1,0
Mg, 0,6
125-410
6-25
Cr Zn, 2,5
5,5
230-580
11-17
(%)
2014
Kekuatan
tensil
Si, 0,8
2024
Mn,
6061
Si, 0,2
7075
Mg,
12
Paduan 7075 merupakan paduan Al-Zn yang paling terkenal. Jika diberi
perlakuan quenching, lalu disimpan dengan temperatur tinggi selama beberapa
waktu, logam paduan akan memiliki kekuatan tensil 580 MPa. Jika tidak
diberikan perlakuan termal, paduan hanya memiliki kekuatan tensil 230 MPa.
Pada penggunaan di lingkungan yang bersifat korosif, permukaan paduan
Al-Cu yang merupakan paduan yang mudah korosi, harus dilapisi dengan
aluminium murni dengan teknik "hot rolling". Hal ini akan mencegah oksidasi AlCu lebih jauh, bahkan ketika logam terpotong karena aluminium bersifat anodik.
Meski pelapisan dengan aluminium dapat mengurangi kekuatan, hal ini umum
dilakukan.
cetakan baja dengan diberi tekanan. Logam cor dapat lebih cepat mengeras jika
dicor dengan cetakan logam, sehingga akan menghasilkan efek yang sama seperti
efek quenching, yaitu memperkeras logam.
13
14
juga dapat menjadi reflektor yang baik; lapisan aluminium murni dapat
memantulkan 92% cahaya.
Berikut adalah contoh penggunaan aluminium pada bangunan.
1. Di Rumah
Aluminium digunakan untuk bingkai jendela, gagang pintu, dan untuk
membuat berbagai peralatan di dapur. Logam ini juga digunakan sebagai peralatan
makan serta pembungkus makanan terutama dalam bentuk aluminium foil.Bahkan
aluminium juga digunakan sebagai penghilang kerut pakaian, berbagai barangbarang dekorasi rumah, hingga pagar. Aluminium digunakan pula untuk membuat
tongkat golf, furniture indoor dan outdoor, lemari es, pemanggang roti, panci, ceret,
dll.
2. Konstruksi
Aluminium banyak digunakan sebagai bahan konstruksi. Atap, casting,
fabrikasi, pipa, tangki, batang aluminium, kawat, bingkai jendela, pagar, pegangan
tangga merupakan bagian penting konstruksi yang menggunakan aluminium3.
2.2 GAMBARAN UMUM KACA
2.2.1 Pengertian Kaca
Kaca adalah bahan yang tidak padat, karena molekul-molekulnya tersusun
acak seperti halnya zat cair, namun kohesinya memuat bentuknya menjadi stabil.
Karena susunannya acak seperti zat cair itulah maka kaca terlihar transparan4.
www.amazine.co/18160/manfaat-aluminium-5-contoh-kegunaan-aluminium
Schittich, Christian & Gerald Staib. Hlass Construction Manual. Switzerland: Birkhauser,
1999
15
Persentase (%)
Keterangan
Pasir kuarsa
58.6
21.5
Kapur
10.4
Dolomit
10
Sulfat/feldspar, dll
3.5
Bahan penjernihan
Tabel 2.4 Presentase bahan baku kaca Sumber : Ilmu Bahan Bangunan
16
Kaca yang biasa dalam bentuk lembaran bisa dibuat dengan beberapa
metode :
1. Kaca yang ditarik
Untuk menggunakan metode ini kaca harus dicaorkan dahuu. Kaca yang
sudah dalam keadaan cair akan ditekan hingga keluar dari pinggir wadah kaca yang
keluar tersebut akan ditarik oleh rol-rol yang saling berhadapan, dimana jarak
antara rol tersebut adalah ketebalan kaca yang dihasilkan metode ini adalah metode
pembuatan kaca yang paling murah.
17
Kaca murni
Frick, Heinz & Koesmartadi. Ilmu Bahan Bangunan. Jogjakarta: Kanisius Media, 1999.
18
2. Kaca Rayban
Kaca rayban adalah kaca gelap namun masih dapat tembus pandang. Pada
umumnya ketebalan kaca rayban yang paling banyak diminati adalah ukuran 3 mm
dan 5 mm.
3. Kaca Bevel
Kaca bevel adalah kaca yang sisinya memiliki tepi miring. Tekhnik bevel
kaca digunakan untuk menambah gaya dekoratif kaca karena dapat meningkatkan
dampak visual pada kaca. Pemasangan kaca bevel pada pintu/jendela dapat
19
meningkatkan desain yang sederhana. Tekhnik bevel juga sering diaplikasikan pada
kaca cermin dan meja kaca 6.
4. Kaca Reflektif
Kaca Reflektif adalah kaca lembaran dengan satu permukaan dilapisi oksida
logam pemantul (reflektor) cahaya atau energi.Reflektive glass berlaku seperti kaca
cermin bila dilihat dari ruangan yang lebih terang ke arah ruangan yang lebih gelap,
namun tetap berlaku sebagai kaca tembus pandang bila pengamat melihat dari
ruangan yang lebih terang.
Kelebihan
1. Hemat energi
Reflektif glass memantulkan sekitar 30% energi matahari, sehingga panas
yang masuk cukup berkuran, sehingga memperingan kerja AC pada ruangan. Selain
itu, sifat dasar cahaya yang mampu meneruskan cahaya, menjadikan ruangan lebih
terang, sehingga mengehemat penggunaan penerangan dengan energi listrik.
2. Penampilan yang menarik
Dengan daya pantul yang cukup besar, maka reflective glass memberikan
efek cermin. Namun hanya sebagian cahaya yang terpantul sedangkan sisanya
6
Kacadanaluminium.com
20
diteruskan, maka warna gedung merupakan perpaduan antara warna langit atau
pemandangan lain di sekitarnya.
3. Tingkat keawetan Interior
Ruangan dalam terasa lebih sejuk karena energi tidak tersalurkan secara
keseluruhan, menyebabkan sinar UV yang masuk pun berkurang sehingga
memperpanjang umur interior yang pada umunya tidak tahan cahaya UV.
Terdiri atas 2 macam, yaitu:
1 . Kaca Stopsol
Sifat
Aplikasi
Sifat
Aplikasi
21
Kaca Flora
5. Kaca Hias
Terdiri dari :
Kaca Ukir
23
Penggunaan
2. Laminated Glass
Kaca laminated dihasilkan melalui proses laminasi dengan melekatkan dua
lembar kaca biasa dan menggunakan polyvinil butiral film. Bilamana kaca tersebut
pecah, pecahannya akan tetap melekat pada film tersebut. Polyvinil film yang
digunakan untuk kaca laminated merupakan lembaran film yang transparan dan
bebas dari perubahan warna, tidak memuai dan retak sehingga tidak mengurangi
keindahan dan kejernihan dari kaca itu sendiri.
Karakteristik umum.
Warna, Warna Kaca laminated yang dibuat dari polyvinil film yang
merupakan pigmen solid, tersedia dengan pilihan warna-warna
menarik, dan bervariasi.
Penggunaan
Untuk kaca depan dan kaca jendela dari berbagai jenis kendaraan.
3. Kaca Insulated
Insulating glass adalah suatu unit penghemat energi yang baik sekali,
dibentuk dari dua lembar kaca atau lebih yang terpisah oleh suatu rongga metal
yang diisi campuran udara dan zat pengering lalu disekat dengan rapat oleh
penyekat organik yang kedap udara. Insulating glass diproduksi dengan teknik
vertikal press yang otomatis. Proses manufaktur yang canggih ini menjamin setiap
unit tetap rata bentuknya dan berisikan udara kering.
26
Karakteristik umum.
Penggunaan
Dinding dan jendela kaca pada gedung gedung perkantoran, kaca yang
dirancang untuk bahan panas atau menyimpan udara sejuk seperti mobil, ruang
kontrol pabrik, rumah sakit, sekolah, toko toko mesin presisi, ruang kontrol
mercusuar dan ruang penyiar, ataupun tempat tempat yang memerlukan temperatur
dan kelembaban udara yang stabil/lemari pendingin7.
2.2.5 Aplikasi Kaca Pada Bangunan
1. Plafon Kaca
Kaca sudah banyak diaplikasikan menjadi atap skylight, namun masih
jarang yang menggunakan sebagai plafon. Alasannya karena kaca dinilai sebagai
material yang mudah mencederai. Kaca yang digunakan sebagai plafon harus
memiliki tebal minimal 12 mm sampai 20 mm (kaca tempered).
Kacaatapdanlantai.blogspot.com
27
2.
Lantai Kaca
Pemakaian kaca untuk lantai dapat memberikan kesan mewah dan elegan.
Biasanya digunakan kaca laminate-double. Kaca ini merupakan gabungan kaca
dengan tebal 8 mm. Kaca laminate-double 8 mm ini membutuhkan jarak perkuatan
60 cm.
28
3.
Dinding Kaca
Kaca yang digunakan untuk dinding bisa dua macam, kaca bening dan kaca
cermin. Kaca cermin akan memberikan efek pantul yang lebih sehingga
memberikan kesan luas. Penggunaan dinding kaca biasanya pada ruang-ruang yang
kecil.
Untuk kaca bening, ketebalannya adalah 5 mm sampai 8 mm dengan jenis
tempered, sandblast, atau laminated. Ukuran dinding kaca ini biasanga 120 cm x
240 cm dan lebih kecil dari itu.
Penggunaan kaca sebagai dinding lebih berfungsi sebagai pembatas
ruangan, bukan sebagai struktural. Bila sebagai struktural, kaca harus ditambah
dengan rangka tambahan dan tiap kacanya pasti lebih kecil dari 120 cm x 240 cm
dan ketebalannya juga lebih dari 8 mm8.
29
Hingga saat ini fasade masih menjadi bagian paling penting dalam arsitektur
untuk mengkomunikasikan fungsi dan nilai suatu bangunan10. Tubuh bangunan
yang sempurna adalah yang memprioritaskan penciptaan bagian khusus untuk
dipamerkan. Karena posisinya yang menghadap kejalan, maka fasade mempunyai
peran sebagai berikut11.
10
Rob Krier. Elements Of Architectue, London The Academy Group Ltd 42, Leinster
Gardens W2 3a 1992
11
ibid
30
(berat sendiri, termasuk material eksterior) ke struktur rangka utama. Juga harus
mampu
meng akomodasi
31
2. Insulation
Material spesifik untuk tujuan khusus melindungi manusia dari panas yang
berlebihan (konduktivitas termal k, nilai transmisi panasU, resistansi panas
R), kebisingan yang tinggi (sound transmission class STC), kemampuan
meneruskan cahaya (nilai transmisi t, kemampuan pembayangan
SC),
3. Joints
Diperlukan untuk tujuan kemudahan dalam pelaksanaan konstruksi maupun
untuk keperluan meng antisipasi pergerakkan (sealants).
32
4. Internal Draina ge
Untuk melindungi ruang dari penetrasi air hujan yang juga umumnya diiringi
tekanan angin yang kuat, diperlukan sistim saluran pembuangan air hujan dalam
komponen selubung. Dinding selubung juga harus mampu melepaskan uap air yang
ada kembali ke udara bebas dengan sistim selubung yang bisa bernafas (breathable
cladding system). Perlu penanganan tertentu dengan sistim pencegah uap air
(vapor barrier system).
5. Exterior Material
Fungsi utama material eksterior adalah menahan penetrasi air dan kondisi
cuaca alam (radiasi matahari, transmisi panas, tekanan angin, kelembaban udara,
transmisi, refleksi atau absorpsi cahaya), ketahanan terhadap jamur dan serangga,
ketahanan terhadap api, impak buatan, ledakan, tahan peluru maupun tahanan
terhadap interferensi elektromagnit. Fungsi utama lainnya adalah menentukan
estetika fasade bangunan yang memerlukan pertimbangan yang teliti dan hati
hati untuk mencapai kriteria kriteria yang disebut terdahulu.
Material eksterior konvensional yang dipergunakan dalam fasade bangunan
meliputi :
33
fasade
dengan
cladding
34
12
Jimmy Priatman. Tradisi dan inovasi material fasade bangunan tinggi, Dimensi Teknik
36
Dalam bahasa arsitektur, curtain wall adalah fasade yang tidak memiliki
fungsi struktur, biasanya dengan penggunaan kaca. Berdasarkan jenisnya Curtain
Wall dapat dikategorikan menjadi, Stick System, Unitized Systems, dan Semi
Untized Systems13.
adalah
tahap
awal
dari
sebuah
pengerjaan
Curtain
Wall, Marking bertujuan membuat bangunan Curtain Wall menjadi lurus dan sesuai
dengan perencanaan, baik itu secara Vertical maupun Horizontal, oleh karna itu,
dalam tahap ini sangat penting sekali dan berpengaruh besar bagi kesuksesan
proyek. Dengan menggunakan tenaga ahli yang biasa disebut dengan Surveyor yang
berpengalaman,menjadi salah satu pendukung yang mutlak disediakan oleh
kontraktor,karna jika terjadi kesalahan pada waktu tahap ini, maka akan berakibat
fatal
bagi
hasil
akhir
yang
diinginkan.
Pada
tahap
pengerjaannya
seorang Surveyor yang dibantu dengan satu atau dua assistan akan membuat sebuah
patokan kerja, sebuah garis Marking untuk menentukan letak dan posisi yang
disebutkan didalam gambar kerja, garis Bantu ini pun akan memudahkan pekerja
13
mimuuu.blogspot.com
37
Auto
level
danTheodolite
seorang
Surveyor
akan
memberikan
2. Braket
Setelah pekerjaan Marking selesai, maka kita akan memasuki tahap
selanjutnya yaitu memasangkan Braket yang berfungsi untuk menopang dan
mengikat sebuah Mullion,Braket Curtain Wall ada berbagai macam, tergantung
lokasi yang hendak dipasang, karna Braket akan menyesuaikan dengan kondisi
yang ada, umumnya Braket Stick System berbentuk siku yang terbuat dari Steel
plat yang ditekuk menjadi sebuah siku, atau siku bantangan yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga bisa digunkanan untuk sebuah Braket. Braket akan
ditaruh di lantai atau ditepi lantai sesuai dengan garis Marking yang sudah dibuat
oleh Surveyor, sehingga letak dan jarak dari Braket akan serasi dan sesuai dengan
modul Curtain Wall yang ada.
38
Braket
akan
tempel
dengan
menggunakan
las
(jika
media
saat
pengencangan
Bolt
yang
terpasang
pada
Braket,
pastikan Bolt keluar dari pala mur sebanyak 3 ulir,jangan sampai tidak keluar dari
pala mur, itu akan berpengaruh pada kekuatan Braket nantinya. Jangan terlau
panjang juga ulir keluar dari mur, selain mengurangi kekuatan juga akan
berpengaruh pada saat proses interior berlangsung.
Braket yang sudah diletakkan pada posisi yang benar,belum bisa
dibebankan sebuah beban yang sebenarnya sebelum dilakukan uji coba kekuatan.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahi seberapa kuatnya Braket yang
kita pasang tadi, dengan cara tes tarik, dengan menggunakan alat khusus yang
dipompa dengan menggunakan system hydrolic, atau menggantungkan sebuah
beban yang bertumpu pada Braket. Jika sudah dilakukan tes, maka Braket telah siap
39
digunakan. Yang perlu diperhatikan lagi adalah permukaaan Braket yang harus
tahan terhadap karat,jika terdapat las-las an padaBraket, segeralah lakukan
pengecetan ulang, agar bagain yang sudah terkena las tidak berkarat.
3. Mullion
Mullion adalah sebuah batang aluminium yang berbentuk panjang seperti
stick
atau
tongkat,
dengan
ukuran
dan
model
yang
bermacam
macam Mullion adalah salah satu bagian dari Curtain Wall. Mullion adalah sebuah
rangka frame vertical yang akan digunakan nantinya untuk pemasangan kaca. Pada
pemasangan Stick System, Mullionakan dipasang terlebih dahulu setelah
pemasangan
braket
selesai
di
tempatkan,
dengan
meletakkan
sebuah
batang Mullion yang biasanya mempunyai panjang 6 meter diantara dua braket
yang sudah diletakkan pada setiap modul Curtain Wall yang dibuat oleh Surveyor.
40
Artinya diantara kanan dan kiri mullion terdapat braket yang menjepit kedua
sisi dari mullion tersebut. Kemudian mullion akan dilubangkan pada bagian yang
berlubang di braket, yang untuk nantinya akan dimasukan sebuah baut dan
dikencangkan, sehingga mullion akan terjepit diantara 2 braket tersebut.
Karna mullion berukuran terpanjang hanya 6 meter, untuk bangunan yang
lebih tinggi atau beberapa lantai, maka diperlukan sebuah sok untuk menyambung
mullion tersebut, tentunya sok tersebut yang sesuai dengan section mullion yang
dipasang, sok akan dipasang pada ujung mullion dengan kedalaman yang bervariasi
bisa antara 500 1000 mm, kemudian akan dieratkan oleh screw, untuk menjadikan
hasil maksimal, biasanya kontraktor akan memperhitungkan dimana letak
sambungan mullion tersebut berada, karna jika disambung pada ujung mullion yang
mempunyai panjang 6mm lalu disambung, sambungan tersebut bisa saja terlihat
dari dalam atau dari luar, oleh karna itu untuk menyambung sebuah mullion harus
diperhitungkan kembali panjang modul yang akan digunakan, biasanya sambungan
akan diletakkan pada bagian yang tidak terlihat, seperti : pada spandrel yang terletak
diatas langit-langit lantai, atau tepat pada garis lantai.
Penyambungan tersebut harus benar-benar sempurna, potongan harus
dibuat rata terlebih dahulu, biasanya pabrik akan membuat lubang kecil pada ujung
mullion yang berfungsi untuk menggantung mullion pada saat pengecatan dipabrik,
41
oleh karna itu pada saat pemasangan lubang tersebut harus dihilangkan dengan cara
memotong sedikit saja ujung dari mullion, selain menghilangkan lobang juga
meratakan permukaan ujung mullion yang biasanya pabrik tidak membuat rata pada
ujung mullion tersebut.
42
yang satu paket, artinya jika anda menggunakan satu jenis mullion, maka anda
harus menggunakan transome yang cocok dipasang pada mullion tersebut.
Pemasangan transome sangat mudah cukup menggunakan sebuah screw,
dengan dibantu sebuah siku aluminium yang dipasang didalam transome, ini juga
tergantung pada jenis transome tersebut, intinya adalah screw dan siku yang
digunakan untuk menyambung antara mullion dan transome tersebut tidak akan
terlihat oleh mata. Yang harus diperhatikan adalah pada saat pemotongan transome,
pastikan mesin potong yang digunakan tidak goyang dan tetap stabil, karna akan
berpengaruh sekali terhadap hasil potong, jika potongan tidak sempurna, maka akan
terdapat celah pada ujung transome dan itu akan membuat kurang indah dilihat oleh
konsumen.
Kemudian pastikan pula setiap lubang bekas screw atau pada screw itu
sendiri, seal pada bagian tersebut agar mengindari kebocoran, kebanyakan orang
tidak memperdulikan hal tersebut, tetapi untuk menjaga agar kebocoran tidak
terjadi lakukan penutupan setiap celah oleh sealant.
Jika tahap ini sudah selesai, jangan lupa periksa kembali semua braket dan
sambugan antara mullion dan transome, cek kembali kelurusan rangak aluminium
kita, karan setelah tahap ini, kita akan mempersiapkan untuk pemasangan kaca, jadi
periksa kembali segala sesuatunya, karna jika sudah dipasang kaca ternyata
ditemukan kesalahan, akan sangat susah sekali untuk membongkarnya, disamping
43
itu akan memakan waktu dan biaya yang besar pula. Ketelitian pada saat
pemasangan rangka adalah kunci sukses pemasangan Curtain Wall.
5. Pemasangan kaca
Pada proses pemasangan kaca, yang perlu diperhatikan adalah kekuatan dan
kebersihan dari permukaan yang hendak diletakkan oleh sebuah kaca, umumnya
kaca akan bertumpu pada sebuah siku atau almunium berbentuk huruf U yang
diletakkan dibawah, kemudian akan di tambah dengan bahan yang terbuat dari
karet, biasanya kita menyebut dengan istilah setting block, setting block ini
berfungsi sebagai penahan kaca terhadap benturan langsung ke bahan yang lebih
keras, sehingga kaca tidak pecah.
Permukaan mullion dan transome juga harus dipasang doble tape terlebih
dahulu, ukurannya berfariasi tergantung kebutuhan anda, doble tape ini berfungsi
untuk merekatkan kaca sehingga kaca menempel sebelum disealant. Biasanya
untuk sebuah curtain wall akan menggunakan ketebalan tape 8-10mm. setelah
semua setting block dan doble tape telah dipasang, siapkan juga penjepit kaca, ini
berfungsi untuk menjepit kaca ketika dipasang supaya tidak jatuh sebelum
dilakukan seal pada keliling kaca.
44
Pada saat pemasangan kaca, atur kaca dengan jarak nat antar kaca, jangan
sampai terlalu jauh atau terlalu dekat, umumnya 8-10mm, untuk mensetting posisi
kaca, biasanya protek tape yang menghadap kaca tidak dilepas dahulu, hal ini
bertujuan untuk memudahkan dalam proses setting, setelah kaca dianggap sudah
sesuai, barulah protek tape dilepas dan kaca ditekan kearah tape sehingga
menempel. Setelah menempel pada tape, jepit dengan penjepit kaca, permukaan
penjepit hendaklah dilapisi dengan bahan yang aman untuk kaca, tidak berbahan
logam. Seal semua keliling dari kaca tersebut biarkan mengering 2-3 hari baru
penjepit kaca dilepas dan di seal kembali area yang belum terkena seal. Sealant
yang digunakan untuk kaca hendaklah sealant structure yang mempunyai kekuatan
lebih, banyak merk yang menyediakan sealant jenis ini14.
14
sinargrahaislah.wordpress.com
45