Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KIMIA

Minyak Bumi dan Gas Alam

Disusun oleh :
Jatu Dwi Cahyanti

( X-10 / 25 )

Migawati

( X-10 / 27 )

Moch Yugas A.

( X-10 / 29 )

Nurul Cholifah

( X-10 / 33 )

SMA NEGERI 8 SURABAYA


Jl. Sultan Iskandar Muda no.42
1

Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Yang Maha kuasa karena atas rahmat
dan karunia-Nya Makalah yang bertema Minyak Bumi dan Gas
Alam dapat kami selesaikan dengan semaksimal dan sebaik
mungkin.
Kami juga menginginkan semoga makalah ini bermanfaat
untuk anda. Segala usaha telah kami lakukan untuk membuat
makalah ini dan memenuhi tugas yang diberikan. Kami menyadari
tentu masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kami meminta
maaf.

Penyusun

Surabaya, 28 Maret 2013

Daftar isi
Kata Pengantar................................................................. 2
Daftar Isi.................................................................. 3
I. Pendahuluan
I.1 Latar Belakang ..4
I.2 Rumusan Masalah ....4
I.3 Tujuan Penulisan...4
II. Pembahasan
A. Minyak Bumi...5-16
II.1 Pembentukan Minyak Bumi 5
2.2 Komponen-komponen Minyak Bumi .....................6-7
2.3 Proses Pengolahan Minyak Bumi.8-11
2.4 Kegunaan Minyak Bumi...11-15
2.5 Daerah Penambangan Minyak Bumi Di Indonesia..13
2.6 Kualitas Bensin.. ...14
2.7 Dampak Pembakaran Bensin terhadap lingkungan..15
2.8 Industri Petrokimia16
B. Gas Alam...17-18
III. Penutup
3.1 Kesimpulan ...........................................................19
3.2 Saran.......... 19
Daftar Pustaka 20

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber Hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi . Penggunaan minyak
bumi sangat luas , terutama bahan bakar dan juga bahan baku di industri petrokimia .
Bagaimana sebenarnya proses pembentukan minyak bumi dan gas alam serta pengolahan
sampai menjadi produk yang berguna ?
Oleh karena itu , kami memilih minyak dan gas bumi untuk dijadikan bahan makalah ini.
Di latarbelakangi dengan keinginan kami untuk lebih mendalami, bukan saja hanya
mengetahui. Karena di sekeliling kita telah banyak minyak bumi akan tetapi kita tidak
mengetahui sejarah dari minyak bumi itu sendiri.
Makalah ini berisikan hal-hal mengenai minyak bumi, dari mulai pembentukannya.,
kegunaannya , perkembangannya dan lain lain.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penyusunannya, makalah ini dibatasi dengan pertanyaan :
1. Bagaimana minyak bumi terbentuk ?
2. Komponen apa saja yang terdapat pada minyak bumi ?
3. Dimana daerah penyulingan minyak bumi?
4. Apa saja kegunaan minyak bumi ?
5. Bagaimana pegolahan minyak bumi ?
1.3

Tujuan Penuliasan

Makalah ini disusun bertujuan:


1. Untuk mengetahui sejarah minyak bumi.
2. Untuk mengetahui cara pembentukan minyak bumi.
3. Untuk mengetahui apa saja yang terdapat pada minyak bumi.
4. Untuk mengetahui daerah-daerah penambangan minyak bumi.
5. Untuk mengetahui betapa perkembangan peradaban manusia setelah ditemukan minyak
bumi.
6. Untuk mengetahui kegunaan dari Minyak Bumi.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

MINYAK BUMI

2.1

Pembentukan Minyak Bumi

Apakah Minyak Bumi itu ?


Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering menggunakan sumber
energi sebagai bahan bakar di antaranya: batu bara, bensin, minyak
tanah, minyak diesel, solar LPG, lilin dsb. Bahan-bahan tersebut
diperoleh dari minyak bumi.
Berdasarkan teori, minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan jasad renik
(mikroorganisme) yang terkubur di bawah tanah sejak berjuta-juta tahun yang lalu.
Dimana dua ratus juta yang lalu bumi lebih panas dibandingkan sekarang. Laut yang
didiami jasad renik berkulit keras sangat banyak jumlahnya jika jasad renik itu mati,
kemudian membusuk sehingga jumlahnya makin lama makin menumpuk, kemudian
tertutup oleh sedimen, endapan dari sungai, atau batuan-batuan yang berasal dari
pergeseran bumi. Di sini kemudian terjadi pembusukan oleh bakteri anaerob, dan akibat
pada tekanan tinggi sedimen, maka setelah berjuta-juta tahun terbentuklah minyak bumi
dan gas alam tersebut.
Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak
bumi digunakan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (anrenewable).
Pada umumnya minyak bumi tampak hitam legam, pekat serta kurang menarik seperti
pada contoh ini. Minyak bumi baru dapat digunakan sebagai bahan bakar minyak (BBM)
maupun sebagai produk-produk lain setelah melalui proses pengolahan
Pada umunya minyak bumi terperangkap dalam bebatuan yang tidak berpori dalam
pergerakannya ke atas . Hal ini menjelaskan mengapa minyak bumi juga di sebut
Petroleum . (Petroleum berasal dari bahasa Latin petrus artinya batu dan oleum artinya
minyak). Untuk memperoleh minyak bumi atau petroleum ini, dilakukan pengeboran.

II.2

Komponen-Komponen Minyak Bumi

Komponen minyak bumi (minyak mentah) antara lain 84% Karbon, 14% Hidrogen, 1-3%
Belerang, Perkembangan Peradaban Manusia Setelah Ditemukan Minyak Bumi.
Bumi terbentuk sekitar 5 milyar tahun yang lalu dan merupakan bagian dari proses
terjadinya alam semesta. Beginilah keadaan permukaan bumi 600 juta tahun yang lalu
ketika mulai ada bentuk bentuk kehidupan berupa binatang dan tumbuh tumbuhan bersel
tunggal.

Pada masa mesozoikum (200 juta) tahun yang lalu Reptilia raksasa seperti Dinosaurus
mulai terdapat di permukaan bumi pada masa paleoson ( 69 juta tahun yang lalu )
menyusul seperti Badak Raksasa, Ikan Paus dan Gajah Raksasa berkembang dengan pesat

Pada masa Pleistosan. Manusia purba menyusul sebagai penghuni Permukaan bumi
dengan menggunakan perkakas berburu yang Primitive dan menghuni gua gua dan
gubuk gubuk sederhana Dalam cara hidup demikian , hanya yang terkuat akan mampu
Bertahan

2.3

Proses Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi di temukan bersama sama dengan gas alam. Minyak Bumi yang telah di
pisahkan dari gas alam di sebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat di
bedakan menjadi :
- Minyak Mentah Ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
rendah , bewarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah)
- Minyak Mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan agar meleleh
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan
sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic, dan senyawa anorganik. Meskipun
kompleks , namun terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen komponennya ,
yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini di sebut distilasi bertingkat .
Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan, maka sebagian hasil
dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan
perngotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi

1. Distilasi Bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan menjadi komponen
komponen murni, melainkan ke dalam fraksi fraksi, yakni kelompokkelompok yang
mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di karenakan jenis komponen hidrokarbon
begitu banyak dan isomer isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan.
Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :
- Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai
suhu -600C. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian di alirkan ke bagian bawah
menara distilasi
- Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat pelat
(tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi dengan tutup gelembung
(bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
- Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian uap akan
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair . Zat
9

cair yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi
- Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi
di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih
rendah terkondensasi di bagian atas menara
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian kilang minyak untuk
proses konversi
Untuk setip barel minyak mentah, kilang minyak dapat menghasilkan sekitar 57% bensin;
38% bahan baker diesel; bahan bakar jet; kerosin dan minyak baker; 4% LPG; dan sisanya
residu padat.

2. Proses konversi
Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon , yang bertujuan
untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar .
Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian
fraksi rantai panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi rantai pendek . Demikian
pula, sebagian besar fraksi rantai lurus harus di konversi menjadi rantai bercabang /
alisiklik / aromatic dibantingkan rantai lurus .
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
- Perekahan (cracking)
Perekahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contohnya ,
perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi gas, bensin, kerosin , dan minyak
solar/diesel.
- Reforming
10

Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang /
alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus (C3-C6) dari fraksi bensin
diubah menjadi aromatic.
- Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.Contohnya
penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi bensin .
- Coking
Coking adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker dan
hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas (coke).
(Kokas di gunakan di industri aluminium sebagai electrode untuk ekstraksi logam Al).

3. Pemisahan pengotor dalam Fraksi


Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organic yang
mengandung S,N,O;air;logam;dan garam anorganik. Pengotor dapat di pisahkan dengan
cara melewatkan fraksi melalui :
- Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh,
senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
- Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
- Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa belerang.
4. Pencampuran Fraksi
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang di inginkan .
Sebagai contoh :

11

- Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik / aromatic dan
berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
- Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk
mendapatkan kualitas tertentu
- Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia .

2.4

Kegunaan Minyak Bumi

Kegunaan fraksi fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya
seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifat kimianya.
a. Gas
Umumnya gas terdiri dari campuran metana, etana , propane atau isobutana, campuran gas
ini kemudian dicairkan pada tekanan tinggi dan diperdagangkan dengan nama LPG
(Liquipied Petroleum Gas ). Gas yang terdapat dalam LPG umumnya campuran propane,
butana, dan isobutana. LPG biasanya dikemas dalam botol-botol baja yang beratnya 15
kg,dan dipakai sebagai bahan bakar rumah tangga.
b. Bensin
Bensin diperoleh sebagai hasil destilasi pada suhu 70-140. bensin banyak digunakan
sebagai bahan bakar mobil dan motor
c. Napta
Napta dikenal sebagai bensin berat, dan diperoleh sebagai hasil destilasi yang mempunyai
trayek titik didih antara 140-180.
Napta digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan senyawa-senyawa kimia yang lain
misalnya :etilena dan senyawa aromatik yang sering digunakan untuk zat aditif pada
bensin.
d. Kerosin
Kerosin mempunyai trayek didih antara 180-250. dalam kehiduan sehari-hari, kerosin
diperdagangkan dengan nama minyak tanah.
e. Minyak Diesel
Minyakm diesel mempunyai trayek titik didih 25-350C minyak diesel dipergunakan
12

sebagai bahan bakar pada motor-motor diesel.


f. Fraksi yang menghasilkan minyak pelumas
Paraffin cair dan padat, teristimewa terdapat di Sumatera dan Kalimantan, paraffin
dipergunakan sebagai bahan bakar
g. Residu
Residu yaitu zat-zat yang masih tertinggal dalam ketel. Menghasilkan petroleumasfalt
yang dipakai pada konstruksi jalan

2.5

Daerah Penambangan Minyak Bumi di Indonesia


Indonesia sebagai anggota OPEC merupakan salah satu negara pengekspor minyak

bumi ke negara-negara lain.


Lapangan-lapangan minyak yang sudah lama di antaranya Biruen (aceh Utara) sampai
Tanjung Pura (Sumut) dengan tambang-tambangnya di pase, peurelak dan pangkalan susu.
Di Riau mulai dari sungai Rokan sungai Siak dengan pusatnya di Pekanbaru, Jambi
(Sumsel). Dengan pusat-pusatnya si Plaju dan sungai Gerong. Di Kalimantan terdapat di
daerah Balikpapan. Di Maluku terdapat di di pulau Seram, Irian Jaya di daerah Kepala
Burung, sedangkan di jawa terdapat di Kerawang Surabaya dengan daerah penambangan
di Cepu, Blora dan Wonokromo.
Lapangan-lapangan minyak baru dalam repelita satu adalah:
a. Lapangan minyak bumi Sinta terletak di lepas pantai lampung selatan. Pada tahun 1973
produksinya mencapai 13.684.228 barel
b. Lapangan minyak bumi Arjuna, di lepas pantai utara pulau jawa, tahun 1973
produksinya mencapai 23.357.059 barel
c. Lapangan minyak bumi Jatibarang. Tahun 1975 produksinya mencapai 7.285.265 barel
d. Lapangan minyak bumi kasim 3 terletak di bagian barat semenanjung kepala Burung.
13

Pada tahun 1973 produksinya mencapai 3.425.062 barel


Kilang minyak bumi di Indonesia ada 8 yaitu; Pangkalan Brandan. Dumai, Sungai
Pakuning, Palju, sungai gerong, Wonokromo, Cepu dan Balikpapan, ke delapan kilang
minyak tersebut, tahun 1975 menghasilkan 120.198.00 barel pabrik pengilangan baru
terdapat di Cilacap.

2.6

Kualitas bensin
Bensin teristimewa yang berisi alkana berantai lurus ternyata kurang baik dipakai

sebagai bahan bakar motor, karena bensin tersebut berkompresi tinggi, sehingga
menyebabkan knocking/ketukan pada mesin, ketukan tersebut menyebabkan mesin sangat
bergetar dan menjadi sangat panas, sehingga merusak motor. Tetapi menggunakan bahan
bensin alkana bercabang, misalnya isooktana, peristiwa knocking akan berkurang, untuk
menyatakan mutu bensin dipergunakan istilah bilangan oktana. sebagai contoh bensin
standar yang terdiri dari campuran angka oktan 100. bila kerja suatu bensin sama dengan
untuk kerja campuran 80% isooktana dan 20% normal heptana, maka angka oktannya
bensin itu adalah 80.
Bensin mobil yang diperdagangkan di Indonesia adalah premium yang memilki
bilangan oktana 80, dan bensin super memiliki bilangan oktana 98, untuk meningkatkan
mutu bensin dilakukan dengan mencampurkan senyawa-senyawa tertentu pada bensin itu
misalnya; tetra etil lead (TEL), ketika terbakar senyawa TEL cenderung bersenyawa
dengan radikal karbon bercabang, hal ini memperlambat proses kerja letupan, agar lebih
14

efisien. Untuk menghindari akumulasi Pb dalam silinder piston, maka ditambah 1,2
dibroma etana; (CH2BrCH2Br), zat ini dapat menyebabkan terbentuknya senyawa PbBr2
yang mudah menguap. Senyawa timbal ini di udara sangat berbahaya, karena jika masuk
dan berkumpul di dalam tubuh dapat menyebabkan anemia, sakit kepala, atau perusakan
pada otak, yang dapat menyebabkan kebutaan/kematian. Agar kadar PbBr2 tidak terlalu
tinggi, harus diusahakan tidak menggunakan zat antiknock sebagai gantinya digunakan
senyawa hidrokarbon baik aromatik/alifatik. Dari berbagai Pengamatan diketahui bahwa
pemakaian hidrokarbon jenuh dengan katalis ALCL3 dan H2SO4 dapat menghasilkan
hidrokarbon bercabang yang tidak terlalu banyak menimbulkan pencemaran lingkungan.

2.7

Dampak Pembakaran Bensin terhadap Lingkungan


Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-

senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang
mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh
manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah
mengikat oksigen menjadi menurun.
Langkah langkah mengatasi dampak dari pembakaran bensin :
- Produksi bensin yang ramah lingkungan, seperti tanpa aditif Pb
- Penggunaan EFL (Electronic Fuel Injection) pada system bahan baker
- Penggunaan converter katalik pada system buangan kendaraan
- Pengijauan atau pembuatan taman dalam kota
15

- Penggunaan bahan baker alternative yang dapat di perbaharui dan yang lebih ramah
lingkungan , seperti tenaga surya dan sel bahan baker (fuel cell)

2.8

Industri Petrokimia

Industri Petrokimia adalah industri yang memproduksi bahan-bahan kimia dengan cara
derivatisasi bahan baku minyak bumi, gas alam, serta residu minyak bumi secara
komersial
Beberapa industri lanjutan yang sangat erat hubungannya dengan Petrokimia;
1. Industri plastik
2. Industri serat sintetis
3. Indsutri bahan pelumas
4. Industri pertisida
16

5. Industri pembuat Pelarut


Bahan dasar bagi industri Petrokimia:
a. Jenis paraffin dan olefin, seperti hidrokarbon dengan jumlah atom (1,2,3 dan 4)
pembuatan asam asetat, karet dan fiber.
b. Jenis aromat (hidrokarbon aromatik) benzena, pembuatan plastik, penol dan karet
Beberapa contoh proses kimia yang diterapkan pada industri pertokimia:
1. Alkilasi, yaitu penambahan gugus alkil pada suatu bahan induk, misalnya bahan dasar
detergen
2. Dealkilasi, penghilangan gugus alkil, misalnya pembuatan kapur barus (naftalen) dari
minyak bumi
3. Dehidrasi, penghilangan gugus H2O, misalnya pembuatan eter dan alcohol
4. Eterifikasi, pembuatan senyawa ester, misalnya pembuatan etil asetat, vinil asetat
5. polimerisasi, pembentukan polier dari bahan yang lebih sederhana, misalnya pembuatan
plastik / karet sintetis.

B. Gas alam

Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar
fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang
minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan
metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik
selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa,

17

tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.
Komposisi kimia
Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan molekul
hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung molekul-molekul
hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10),
selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga merupakan sumber
utama untuk sumber gas helium.
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika
terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi
yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi
karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara
relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup
kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar
emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun secara berturut-turut).

Komponen :
Metana (CH4) 80-95
Etana (C2H6) 5-15
Propana (C3H8) and Butane (C4H10) <>
Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat juga
terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah kecil.
Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.
Campuran organosulfur dan hidrogen sulfida adalah kontaminan (pengotor) utama dari gas
yang harus dipisahkan . Gas dengan jumlah pengotor sulfur yang signifikan dinamakan
sour gas dan sering disebut juga sebagai "acid gas (gas asam)". Gas alam yang telah
diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Akan tetapi, sebelum gas
tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas tersebut diberi bau dengan
menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran gas. Gas alam yang telah
diproses itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi gas alam tanpa proses dapat
menyebabkan tercekiknya pernafasan karena ia dapat mengurangi kandungan oksigen di
udara pada level yang dapat membahayakan.
Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan
18

ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di
atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah,
konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut
api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan
metana yang berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%.
Ledakan untuk gas alam terkompresi di kendaraan, umumnya tidak mengkhawatirkan
karena sifatnya yang lebih ringan, dan konsentrasi yang diluar rentang 5 - 15% yang dapat
menimbulkan ledakan. Kandungan energy Pembakaran satu meter kubik gas alam
komersial menghasilkan 38 MJ (10.6 kWh).

19

BAB III
PENUTUP
3.1

KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas tentang minyak bumi dan gas alam dapat ditarik

kesimpulan yaitu sebagai berikut :


Minyak bumi uang terbentuk berasal dari fosil yang mengalami pengendapan
Berjuta-juta tahun lalu. Kemudian dilakukan pengeboran dan diproses / dengan proses
destilsi hingga menghasilkan minyak bumi. Adapun mutu bensin yang baik itu yang tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan.. Pengusahaan dan pemanfaatan minyak serta
sumber daya energi lainnya secara tidak bertanggung jawab dan pembuangan Limbah
secara sembarangan , akan mengakibatkan pencemaran yang merupakan awal malapetaka
yang dasyat, berupa musnahnya semua bentuk kehidupan dari permukaan bumi

3.2

SARAN
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus

berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan
penggunaan bensin / bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap
lingkungan alam sekitarnya.

20

DAFTAR PUSTAKA

Google.com
id.wikipedia.com
museum-migas.go.id
pdfdatabase.com
anakciremai.blogspot.com
yahoo.com
Microsoft Clip Organizer

21

Anda mungkin juga menyukai