Anda di halaman 1dari 11

Asam traneksamat

Mekanisme Kerja
Sebagai anti plasmin, bekerja menghambat aktivitas dari aktivator plasminogen dan plasmin
Sebagai hemostatik, bekerja mencegah degradasi fibrin, meningkatkan agregasi platelet
memperbaiki kerapuhan vaskular dan meningkatkan aktivitas factor koagulasi.
Indikasi
Hipermenorrhea
Pendarahan pada kehamilan dan pada pemasangan AKDR
Mengurangi pendarahan selama dan setelah operasi
Perhatian
Bila diberikan IV dianjurkan untuk menyuntikkan perlahan-lahan (10 ml / 1-2 menit)
Efek Samping
Gangguan gastrointestinal : mual, muntah, sakit kepala, anoreksia
Gangguan penglihatan, gejala menghilang dengan pengurangan dosis atau penghentian pengobatan
Sediaan
Kapsul 250 mg, 500 mg
Injeksi 5 ml/250 mg dan 5 ml/500 mg

CEFOTAXIME

Cefotaxime adalah antibiotic golongan sefalosporin generasi ketiga yang


mempunyai khasiat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat sintesis mukopeptida pada
dinding sel bakteri. Cefotaxime sangat stabil terhadap hidrolisis beta laktamease, maka
Cefotaxime digunakan sebagai alternatif lini pertama pada bakteri yang resisten terhadap
Penisilin. Cefotaxime memiliki aktivitas spectrum yang lebih luas terhadap organisme gram
positif dan gram negatif. Aktivitas Cefotaxime lebih besar terhadap bakteri gram negatif
sedangkan aktivitas terhadap bakteri gram positif lebih kecil, tetapi beberapa streptococci
sangat sensitif terhadap Cefotaxime.Pada pengobatan dengan Cefotaxime, bila pasien memiliki
volume distribusi sangat kecil, sebagian besar obat ada didalam darah. Antibiotik Cefotaxime ini
dapat diberikan secara i.v. dan i.m. karena absrpsi di saluran cerna kecil. Masa paruh eliminasi
pendek sekitar 1 jam, maka diberikan tiap 12 jam MIC dapat dicapai dalam waktu 10 jam. Ikatan
protein plasma sebesar 40 %. Ekskresi pada ginjal, hati-hati pemberian pada wanita menyusui
karena Cefotaxime juga diekskresi melalui air susu ibu. Pengobatan dengan Cefotaxime yang

merupakan antibiotik spektrum luas dapat mengubah flora normal dari usus dan menyebabkan
pertumbuhan yang berlebihan dari Clostridia. Toxin yang dihasilkan Clostridium difficile

merupakan penyebab colitis. Jadi perlu hati hati untuk pasien yang memiliki gangguan
pencernaan.
Cefotaxime sodium efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh
mikroorganisme yang sensitif, seperti pada : infeksi saluran pernafasan bagian bawah, infeksi
saluran kemih dan kelamin, infeksi ginekologikal, Bakteremia/septikemia, infeksi kulit dan
jaringan lunak, infeksi intra-abdominal, infeksi tulang dan atau sendi dan infeksi sistem syaraf
pusat.Efek samping yang sering dilaporkan:

Lokal : radang pada tempat suntikan, sakit, indurasi dan tenderness, demam, eosinofilia,
urtikaria, anafilaksis.

Gastrointestinal : colitis, diare, mual, untah, gejala pseudo-membran colitis.

Ceftriaxone

Sediaan:
Ceftriaxone 1 gram injeksi
Cara Kerja Obat:
Ceftriaxone merupakan golongan sefalosporin yang mempunyai spektrum luas dengan
waktu paruh eliminasi 8 jam. Efektif terhadap mikroorganisme gram positif dan gram
negatif. Ceftriaxone juga sangat stabil terhadap enzim beta laktamase yang dihasilkan
oleh bakteri.

Indikasi:
Untuk infeksi-infeksi berat dan yang disebabkan oleh kuman-kuman gram positif
maupun gram negatif yang resisten terhadap antibiotika lain :
Infeksi saluran pernafasan
Infeksi saluran kemih
Infeksi gonoreal
Septisemia bakteri
Infeksi tulang dan jaringan
Infeksi kulit

Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap cephalosporin dan penicillin (sebagai reaksi alergi silang).
Dosis:
1. Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun :
1-2 g sekali sehari secara intravena
Dosis lebih dari 4 g sehari harus diberikan dengan interval 12 jam.
2. Bayi dan anak-anak di bawah 12 tahun :
- Bayi 14 hari : 20 50 mg/kg berat badan sekali sehari
- Bayi 15 hari s/d 12 tahun : 20 80 mg/kg berat badan sekali sehari
- Anak-anak dengan berat badan 50 kg atau lebih : dapat digunakan dosis dewasa
melalui infus paling sedikit > 30 menit.
Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal, kliren creatinin tidak lebih dari 10
ml/menit, dosis tidak lebih dari 2 g sehari.
Peringatan dan Perhatian :
- Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat, kadar plasma obat
perlu dipantau.
- Sebaiknya tidak digunakan pada wanita hamil (khususnya trimester I).
- Tidak boleh diberikan pada neonatus (terutama prematur) yang mempunyai resiko
pembentukan ensephalopati bilirubin.
- Pada penggunaan jangka waktu lama, profil darah harus dicek secara teratur.
Efek Samping :
- Gangguan pencernaan: diare, mual, muntah, stomatitis
- Reaksi kulit: dermatitis, pruritus, urtikaria, edema, eritema multiforme, dan reaksi
anafilaktik
- Hematologi: eosinofil, anemia hemolitik, trombositosis, leukopenia, granulositopenia
- Gangguan sistem saraf pusat: sakit kepala
- Efek samping lokal: iritasi akibat dari peradangan dan nyeri pada tempat yang diinjeksi
- Gangguan fungsi ginjal: untuk sementara terjadi peningkatan BUN
- Gangguan fungsi hati: untuk sementara terjadi peningkatan SGOT dan SGPT

INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI


Metronidazol adalah salah satu obat antibiotika yang banyak diresepkan di Indonesia.
Metronidazol adalah antibiotik yang cukup baik untk bakteri anaerob, yakni bakteri yang
dapat hidup tanpa membutuhkan oksigen. Bakteri jenis ini biasanya hidup di dalam luka
tertutup atau di dalam organ tubuh, misal pada luka kaki penderita kencing manis (diabetes)
yang biasanya sudah terdapat nanah, pada infeksi perut bagian dalam, dan sebagainya.
Metronidazol juga baik untuk sejumlah parasit dan bakteri penyebab penyakit kelamin.
Selengkapnya, metronidazol digunakan untuk penyakit berikut:

1.
2.
3.
4.
5.

Infeksi
Infeksi
Infeksi
Infeksi
Infeksi

yang diduga disebabkan oleh bakteri anaerob;


menular seksual;
bakterial vaginosis (penyakit infeksi tidak spesifik pada vagina);
parasit trichomonas (misal pada diare atau keputihan akibat trichomonas);
kuman amoeba (misal pada diare akibat amoeba).

Metronidazol tidak boleh diberikan pada pasien yang pernah mengalami alergi terhadap
antibiotik ini. Metronidazol juga tidak boleh diberikan untuk wanita hamil trimester pertama
(hamil usia 0-3 bulan) dan saat menyusui.

EFEK SAMPING
Sejumlah efek samping yang pernah ditemukan dan persentase kemunculannya adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nafsu makan turun (10%);


Muncul infeksi jamur (10%);
Diare (10%);
Pusing (10%);
Mual dan muntah (10%);
Air kencing berwarna gelap (1-10%);
Alergi (1-10%);
Kejang (1-10%).

DOSIS
Metronidazol tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan botol infusan. Metronidazol tablet
tersedia dalam ukuran 250 mg dan 500 mg. Untuk kapsul, metronidazol tersedia dalam
ukuran 375 mg. Sedangkan dalam kemasan botol infusan, metronidazol tersedia dalam
ukuran 500 mg/100ml. Metronidazol dapat ditemukan sebagai obat paten maupun generik.
Dosis metronidazol sebagai terapi infeksi anaerob (misal pada luka diabetes atau infeksi
orga dalam tubuh) ialah 7,5 mg/kg berat badan sebanyak 3-4 kali sehari selama 7-10 hari.
Secara praktis, metronidazol biasa diresepkan berupa tablet 500mg, diminum tiga kali
sehari selama 7 hari. Pada pasien yang dirawat di rumah sakit, metronidazol diberikan lewat
infusan dengan dosis 15 mg/kg berat badan. Dosis maksimal ialah 4 gram per hari. Untuk
infeksi kelamin dan diare akibat trichomonas, metronidazol diberikan 500 mg, dua kali sehari

selama 7 hari. Sedangkan untuk diare akibat amoeba, metronidazol diberikan sebanyak 750
mg, 2-3 kali sehari selama 5-10 hari.
Untuk anak-anak, dosis Metronidazol tergantung berat badan. Dosisnya ialah 15 mg/kg berat
badan/hari tiga kali sehari. Untuk bayi umur kurang dari 7 hari, dosisnya ialah 7,5 mg/kg
berat badan/hari.

KETOROLAC
Ketorolac tromethamine

Indikasi
Ketorolac adalah obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID). Indikasi penggunaan ketorolac adalah untuk
inflamasi akut dalam jangka waktu penggunaan maksimal selama 5 hari. Ketorolac selain digunakan
sebagai anti inflamasi juga memiliki efek anelgesik yang bisa digunakan sebagai pengganti morfin pada
keadaan pasca operasi ringan dan sedang.

Farmakodinamik
Efeknya menghambat biosintesis prostaglandin. Kerjanya menghambat enzim siklooksogenase
(prostaglandin sintetase). Selain menghambat sintese prostaglandin, juga menghambat tromboksan A2.
ketorolac tromethamine memberikan efek anti inflamasi dengan menghambat pelekatan granulosit pada
pembuluh darah yang rusak, menstabilkan membrane lisosom dan menghambat migrasi leukosit
polimorfonuklear dan makrofag ke tempat peradangan.

Farmakokinetik
Ketorolac tromethamine 99% diikat oleh protein. Sebagian besar ketorolac tromethamine dimetabolisme
di hati. Metabolismenya adalah hidroksilate, dan yang tidak dimetabolisme (unchanged drug) diekresikan
melalui urin.

Dosis
Ketorolac tromethamine tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi. Pemberian injeksi lebih dianjurkan.
Pemberian Ketorolac tromethamine hanya diberikan apabila ada indikasi sebagai kelanjutan dari terapi

Ketorolac tromethamine dengan injeksi. Terapi Ketorolac tromethamine baik secara injeksi ketorolac
ataupun tablet hanya diberikan selama 5 hari untuk mencegah ulcerasi peptic dan nyeri abdomen. Efek
analgesic Ketorolac tromethamine selama 4-6 jam setelah injeksi.
Untuk injeksi intramuscular :
pasien dengan umur <65 tahun diberikan dosis 60 mg Ketorolac tromethamine/dosis.
Pasien dengan umur >65 tahun dan mempunyai riwayat gagal ginjal atau berat badannya kurang dari 50
kg, diberikan dosis 30 mg/dosis.
Untuk injeksi intravena :
pasien dengan umur <65 tahun diberikan dosis 30 mg Ketorolac tromethamine/dosis.
Pasien dengan umur >65 tahun dan mempunyai riwayat gagal ginjal atau berat badannya kurang dari 50
kg, diberikan dosis 15 mg/dosis.
Pemberian ketorolac tromethamine baik secara injeksi maupun oral maksimal :
pasien dengan umur <65 tahun diberikan dosis 120 mg/hari. Bila diberikan dengan injeksi intravena, maka
diberikan setiap 6 jam sekali.
Pasien dengan umur >65 tahun maksimal 60 mg/hari.

Efek Samping
Selain mempunyai efek yang menguntungkan, Ketorolac tromethamine juga mempunyai efek samping,
diantaranya :
a.

Efek pada gastrointestinal


Ketorolac tromethamine dapat menyebabkan ulcerasi peptic, perdarahan dan perlubangan lambung.
Sehingga Ketorolac tromethamine dilarang untuk pasien yang sedang atau mempunyai riwayat
perdarahan lambung dan ulcerasi peptic.

b.

Efek pada ginjal


Ketorolac tromethamine menyebabkan gangguan atau kegagalan depresi volume pada ginjal, sehingga
dilarang diberikan pada pasien dengan riwayat gagal ginjal.

c.

Resiko perdarahan
Ketorolac tromethamine menghambat fungsi trombosit, sehingga terjadi gangguan hemostasis yang
mengakibatkan risiko perdarahan dan gangguan hemostasis.

d.

Reaksi hipersensitivitas

Dalam pemberian Ketorolac tromethamine bias terjadi reaksi hypersensitivitas dari hanya sekedar
spasme bronkus hingga shock anafilaktik, sehigga dalam pemberian Ketorolac tromethamine harus
diberikan dosis awal yang rendah.

Kontra Indikasi

ketorolac tromethamine dikontra indikasikan untuk pasien dengan riwayat gagal


ginjal, riwayat atau sedang menderita ulcerasi peptic, angka trombosit yang rendah.
Untuk menghindari terjadinya perdarahan lambung, maka pemberian ketorolac
tromethamine hanya selama 5 hari saja.
DATA OBAT,
Deskripsi:
Ranitidine adalah antihistamin penghambat reseptor H2 (AH2).
Perangsangan reseptor H2 akan merangsang sekresi asam lambung. Dalam menghambat reseptor H2,
ranitidine bekerja cepat, spesifik dan reversibel melalui pengurangan volume dan kadar ion hidrogen
cairan lambung.
Ranitidine juga meningkatkan penghambatan sekresi asam lambung akibat
perangsangan obat muskarinik atau gastrin.
Pada pemberian oral, ranitidine diabsorbsi dengan cepat dan lengkap, tetapi sedikit berkurang bila ada
makanan atau antasida. Pemberian dosis tunggal 150 mg ranitidine, kadar puncak dalam darah akan
tercapai 1 2 jam setelah pemberian, waktu paruh kira-kira 3 jam dan lama kerja sampai 12 jam.
Ranitidine diekskresi terutama bersama urin dalam bentuk utuh (30%) dan metabolitnya, serta sebagian
kecil bersama feses.
Komposisi:
Tiap tablet salut selaput mengandung ranitidine hydrochloride setara dengan 150 mg ranitidine base.
Indikasi:
Ranitidine digunakan untuk pengobatan tukak lambung dan duodenum akut, refluks esofagitis, keadaan
hipersekresi asam lambung patologis seperti pada sindroma Zollinger-Ellison, hipersekresi pasca bedah.
Dosis:
Terapi oral
Dewasa:
Tukak lambung, duodenum dan refluk esofagitis, sehari 2 kali 1 tablet atau dosis tunggal 2 tablet
menjelang tidur malam, selama 4 8 minggu.
Untuk hipersekresi patologis, sehari 2 3 kali 1 tablet.
Bila keadaan parah dosis dapat ditingkatkan sampai 6 tablet sehari dalam dosis terbagi.
Dosis pemeliharaan sehari 1 tablet pada malam hari.
Pada penderita gangguan fungsi ginjal dan klirens kreatinin kurang dari 50 mg/menit, dosis sehari 1 tablet

PENGGUNAAN KLINIS
Rehabilitasi Pasca Stroke
Pada keadaan stroke dan dalam pemulihannya, seringkali sintesis membran sel terganggu, termasuk
pembentukan phosphatidylcholine. Citicoline agaknya
membantu
dengan
meningkatkan
pembentukanphosphatidylcholine dengan menyediakan choline.
Stroke Iskemia
Terdapat beberapa uji klinis yang membuktikan bahwa citicoline dapat memberikan manfaat pada
pasien stroke iskemik. Citicoline dapat meningkatkan pemulihan kesadaran dan tingkat kesadaran pada pasien
pasca stroke pada 2 minggu masa pemulihan. Uji klinis lainnya mendapatkan hasil serupa, yakni peningkatan
fungsi saraf pada pasien pasca stroke berupa peningkatan kekuatan otot, ambulasi dan kognisi. Pada studi ini
disimpulkan bahwa pemberian citicoline pada 24 jam pasca stroke dapat meningkatkan pemulihan setelah 3
bulan. Studi lainnya juga mendapatkan hasil bahwa terapi dengan citicolinedapat membantu kemungkinan
penyembuhan dan pemulihan pasien pasca stroke hingga hampir 2 kali lipat dalam waktu 12 minggu.
Stroke Hemoragis
Keamanan dan efektivitas citicoline diperiksa pada suatu uji klinis terhadap stroke hemoragis. Pasien
yang diberikan citicoline tidak menunjukkan adanya efek samping yang berarti dibandingkan dengan placebo.
Pada studi ini, citicoline dapat membantu pasien memperoleh kemandiriannya pasca stroke.
Defisiensi Kognitif
Pada uji klinis, beberapa pasien manula yang mengalami gangguan ingatan ringan hingga sedang
mengalami perbaikan dalam kemampuan kognitifnya, terutama dalam kemampuan untuk memperhatikan. Efek
ini diduga berkaitan dengan neurotransmitter dopamine. Citicoline juga menunjukkan potensi untuk
meningkatkan kemampuan verbal pada pasien usia lanjut dengan dosis sekitar 2.000 mg citicoline per hari dan
terbukti bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan mengingat pasien lanjut usia apabila diberikan secara
oral selama 1 bulan. Secara umum dikatakan bahwa citicoline meningkatkan ingatan dan perilaku yang
berkenaan dengan ingatan.
Alzheimer's Disease
Citicoline menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, terutama kemampuan
orientasi spasial temporal pada penderita Alzheimer's Disease. Pada uji klinis lainnya, citicolinemenurunkan
kadar IL 1 beta pada penderita AD setelah penggunaan citicoline
selama 3 bulan.
Terapi pada Kerusakan Sistem Saraf
Citicoline diharapkan mampu membantu rehabilitasi memori pada pasien dengan luka pada kepala
dengan cara membantu dalam pemulihan darah ke otak. Studi klinis menunjukkan peningkatan kemampuan
kognitif dan motorik yang lebih baik pada pasien yang terluka di kepala dan mendapatkan citicoline.
Citicoline juga meningkatkan pemulihan ingatan pada pasien yang mengalami gegar otak. Penelitian hewan

menunjukkan pemulihan dari kerusakan saraftulang belakang akibat trauma yang lebih baik apabila hewan
tersebut diberikan citicoline.
Kelainan Bipolar dan pemakaian Napza
Citicoline dapat memperbaiki memori dan mengurangi pengunaan kokain pada pasien yang menderita
kelainan bipolar (bipolar disorder) akibat pemakaian kokain. Dosis yang digunakan bertingkat dari 500 mg
pada minggu pertama, 1.000 mg pada minggu kedua, 1.500 mg pada minggu ketiga dan 2.000 mg pada
minggu ke 6 hingga 12.
Kondisi Lainnya
Suatu studi klinis menunjukkan bahwa citicoline dapat mengurangi gejala bradykinesia dan kekakuan
pada pasien penderita Parkinsons disease yang diberikan citicoline setiap harinya. Citicoline juga dapat
meningkatkan fungsi retina dan fungsi penglihatan pada pasien dengan glaucoma. Percobaan pada hewan
menunjukkan efek perlindungan citicoline terhadap neuropati berupa hipersensitivitas dan hiposensitivitas
yang disebabkan diabetes.
TOKSISITAS
Citicoline merupakan molekul yang relatif aman untuk dikonsumsi. Pada manusia, gejala-gejala yang
pernah dilaporkan hanya berkaitan dengan pencernaan seperti diare dan beberapa gangguan vaskular ringan
seperti sakit kepala. Pada kasus yang diteliti, tidak ada perubahan yang berarti dalam hematologi, biokimia,
ataupun uji neurologi. Pada percobaan dengan hewan, tidak dapat ditemukan gejala sakit yang dapat diamati
setelah penggunaan citicoline melalui rute oral, meskipun dengan dosis terbanyak yang masih mungkin.
DOSIS
Dosis yang dianjurkan untuk penggunaan secara klinis adalah antara 500 mg hingga 2.000 mg tiap
hari.
Farmakologi
Citicoline dapat meningkatkan aliran darah dan konsumsi oksigen di otak pada pengobatangangguan serebro vaskuler
sehingga dapal memperbaiki gangguan kesadaran.Citicoline meningkatkan kerja formatio reticularis dari batang otak,
terutama sistem pengaktifan formatio relicularis ascendens yang berhubungan dengan kesadaran. Citicoline mengaktifkan
sistem piramidal dan memperbaiki kelumpuhan sistemmotoris. Citicoline menaikkan konsumsi oksigen dari otak dan
memperbaiki metabolisme otak.
Indikasi
Kehilangan kesadaran akibat kerusakan otak, trauma kepala atau operasi otak dan serebral infark.
Percepatan rehabilitasi ekstremitas atas pada pasien pasca hemiplegia apoplektik: pasien dengan
paralisis ekstremitas bawah yang relatif ringan yang muncul dalam
satu tahun dan sedang direhabilitasi dan sedang diberi terapi obat oral biasa (dengan obat yang
mengaktifkan metabolisme serebral atau yang memperbaiki sirkulasi).

Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap Citicoline dan komponen obat ini.

Peringatan dan perhatian


1. Dalam keadaan akut dan gawat, Citicoline harus diberikan bersama-sama dengan obat-obat yang
dapat menurunkan tekanan otak atau antihemorragia dan suhu badan dijaga agar tetap rendah.
2. Bila tetap masih terjadi perdarahan intrakranial, hindarkan pemberian Citicoline dengan dosis
tinggi (lebih dari 500 mg sekaligus), karena dapat mempercepat aliran darah dalam otak. Dalam hal
ini justru diperlukan dosis yang kecil (100 mg 200 mg, 2 3 kali sehari).
3. Pemberian secara intravena harus perlahan-lahan sekali.
4. Perhatian perlu diberikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas.
5. Untuk pasien dengan gangguan kesadaran pada infark serebri akut, dianjurkan untuk memulai
pemberian injeksi Citicoline dalam dua minggu setelah stroke apopletik.
Efek samping
Reaksi hipersensitivitas: ruam.
Psikoneurologis: insomnia, sakit kepala, pusing, kejang.
Gastrointestinal: nausea, anoreksia.
Hati: nilai fungsi hati yang abnormal pada pemeriksaan laboratorium.
Mata: diplopia.
Lain-lain: rasa hangat, perubahan tekanan darah sementara atau malaise.
Dosis dan cara pemakaian
1. Untuk kehilangan kesadaran akibat trauma kepala atau operasi otak:
Biasanya 100 mg sampai 500 mg, 1 2 kali sehari secara drip intravena atau intravena biasa.
2. Untuk gangguan psikis atau saraf:
Dalam kasus-kasus gangguan kesadaran pada infark serebri stadium akut: biasanya diberikan
Citicoline 1000 mg sekali sehari secara intravena selama dua minggu berturut-turut.
Dalam kasus-kasus pasca hemiplegia apopletik : biasanya Citicoline 1000 mg diberikan sekali
sehari secara intravena selama 4 minggu berturut-turut, dan jika
tampak perbaikan, pemberian dilanjutkan selama 4 minggu lagi.
Citicoline dapat meningkatkan aliran darah dan konsumsi oksigen di otak pada pengobatangangguan serebro vaskuler sehingga
dapal memperbaiki gangguan kesadaran. Citicoline meningkatkan kerja formatio reticularis dari batang otak,
terutama sistem pengaktifan formatio relicularis ascendens yang berhubungan dengan kesadaran. Citicoline mengaktifkan
sistem piramidal dan memperbaiki kelumpuhan sistemmotoris.Citicoline menaikkan konsumsi oksigen dari otak dan
memperbaiki metabolisme otak.

MECOBALAMIN

Secara Biokimia Mecobalamin adalah Cyanocobalamin yang mengandung co-enzym basa metil aktif.
Mecobalamin berperan dalam reaksi transmetilasi dan merupakan homolog B 12 yang teraktif di dalam
tubuh yang berpengaruh terhadap metabolisme asam nukleat, protein dan lemak.
Mecobalamin bekerja memperbaiki jaringan syaraf yang rusak pada gangguan syaraf seperti: degenerasi
dan demielinasi aksonal; juga membantu pematangan eritroblast, membantu pembelahan eritroblast dan
sintesis heme, sehingga dapat memperbaiki status darah pada anemia megaloblastik.
:: Indikasi ::
Neuropati periferal.
:: Kontraindikasi ::
Hipersensitif terhadap Mecobalamin.
:: Efek Samping ::
Gastro intestinal dengan gejala-gejala: anoreksia, mual atau diare dapat terjadi dengan frekwensi kecil.
:: Peringatan Dan Perhatian ::

Hentikan pengobatan dengan Mecobalamin apabila tidak ada respon setelah beberapa bulan.
Penggunaan dalam dosis tinggi dan jangka panjang tidak direkomendasikan pada pasien yang
pekerjaannya berhubungan dengan Merkuri/air raksa atau komponennya.

Anda mungkin juga menyukai