Anda di halaman 1dari 1

Pada percobaan penentuan kadar lemak dalam suatu bahan pangan ini, digunakan metode

ekstraksi langsung dengan alat soxhlet (soxhletasi). Sampel yang digunakan pada percobaan ini
terdiri dari sampel A; B; C; D; E; F; G; dan H. Sampel pada kelompok 7 yaitu kue kuping gajah
yang termasuk ke dalam kategori kue kering. Lemak yang di analisis merupakan lemak kasar.
Lemak kasar adalah campuran beberapa senyawa yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarut lemak (ether, petroleum benzene, karbon tetra khlorida dsb). Pelarut yang digunakan
harus bebas dari air agar bahan-bahan yang larut dalam air tidak terekstrak dan terhitung sebagai
lemak dan keaktifan pelarut tersebut menjadi berkurang. Pada praktikum ini dilakukan penetapan
kadar lemak pada berbagai jenis sampel yang ada di pasaran dengan menggunakan metode
soxhlet (metode ekstraksi kering). Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang
selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan
dengan adanya pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti bumping, still pot
(wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon arm inlet, syphon
arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in, dan cooling water out
(Darmasih, 1997). Mekanisme Soxhletasi Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5 gram dan
kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel). Pelarut yang
digunakan adalah hexane dengan titik didih 60-80C. Hexana digunakan karena lemak larut
dalam pelarut organik. Thimble (selongsong) yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam
soxhlet. Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta
kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan
alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan (Darmasih, 1997).
Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin

Anda mungkin juga menyukai