DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
BAB III
13
hal
:
Pendahuluan
Karakteristik Mahasiswa
Sasaran Pembelajaran
Lingkup Bahasan
Rujukan
Metoda pengajaran
Sumber Daya
1. Matriks Kegiatan
2. Sumber Daya Manusia
3. Sarana dan Prasarana
Lampiran 1 :
Evaluasi
23
Pemicu BDM
25
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
PENDAHULUAN
Sejak 2004/2005 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memutuskan untuk
menerapkan metode belajar berdasarkan masalah (problem based learning, PBL)
bagi mahasiswa. Pendekatan ini diharapkan lebih efektif dan efisien dalam
membangun kompetensi yang dibutuhkan oleh seorang dokter dalam rangka tugasnya
menangani penderita dan sekaligus sebagai seorang ilmuwan yang siap menghadapi
perkembangan ilmu pengetahuan di masa mendatang.
Metode ini dilaksanakan dalam bentuk modul terintegrasi secara horizontal dan
vertikal. Integrasi secara horizontal dimaksudkan untuk membangun kemampuan
mahasiswa mempelajari suatu masalah dari berbagai sudut pandangan Ilmu
Kedokteran Dasar (IKD), yang pada masa lalu diajarkan secara terpisah. Dengan
demikian metode ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman ilmu dasar yang
komprehensif dan mendalam. Integrasi vertikal dimaksudkan untuk menjamin
relevansi ilmu yang dipelajari dengan permasalahan pasien, yang mencakup aspek
fisik, psikis, sosial, ekonomi, epidemiologi dan sebagainya.
Modul sel dan genetika merupakan modul pertama pada semester 2 dalam tahap I
Kurikulum FKUI 2005, yang akan berlangsung selama 6 minggu dengan beban 5 SKS.
Pelaksanaan modul ini terdiri dari:
- Kuliah Pengantar
- Diskusi Kelompok
- Belajar Mandiri
- Diskusi Pleno
- E-learning
- Latihan (Praktikum)
- Evaluasi (teori dan Praktikum)
Pengertian tentang struktur dan fungsi sel merupakan dasar untuk memahami
penyimpangan, yang mengakibatkan gangguan di tubuh manusia. Berbagai kelainan
pada sel berlanjut menjadi perubahan/gangguan pada jaringan, organ tubuh manusia.
Hal itu kelak menimbulkan gejala dan tanda penyakit. Penurunan sifat terjadi melalui
gen, dan selanjutnya melalui ekspresi gen memengaruhi kemampuan penyesuaian
individu terhadap lingkungannya. Dengan demikian modul sel dan genetika diperlukan
untuk landasan penalaran medis, mengetahui kaitan gejala dan tanda kelainan dengan
perubahan tingkat selular, serta mengilhami pengobatan penyakit.
Tujuan umum modul sel dan genetika ialah membentuk landasan pemahaman pada
tingkat bioseluler dan gen sebagai kerangka berpikir memahami penyimpangan
berupa patogenesis/ patofisiologi, menuju pengenalan penyakit secara klinis dan
menjadi landasan konsep pengobatan. Pada akhir modul ini diharapkan tercapai
Kompetensi derajat 1 sesuai Kurikulum Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
Tahun 2005.
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Prasyarat
1. Mahasiswa yang telah melalui tahap I (Modul PDPT /Program Dasar Perguruan
Tinggi)
2. Menunjukan motivasi belajar yang tinggi dan memiliki kemandirian dalam
proses belajar
3. Dapat bekerja sama dalam kelompok serta menghargai pendapat orang lain
dalam diskusi
4. Berperilaku baik terhadap dosen, karyawan dan kawan mahasiswa
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
SASARAN PEMBELAJARAN
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
LINGKUP BAHASAN
Lingkup
bahasan
SEL
NORMAL
Pokok bahasan
FILOGENI
ONTOGENI
STRUKTUR
FUNGSI SEL
Subpokok bahasan
Nonhuman
Virus
Prokaryota
Eukaryota
(beda struktur gen
prokaryota dan eukaryota)
Organel sel
Inti sel
Kromosom
Kromatin
Endoplasmik ret.
Aparat Golgi
Lisosom
Mitokondria
DNA
RNA
DAN
Makromolekul
DINAMIKA SEL
Gerak sel
Fagositosis
MEMBRAN SEL
&
TRANSPOR
TRANSMEMBRAN
HOMEOSTASIS
Overview of metabolism
Bioenergetik
Enzim/protein
Cairan dan elekrolit (ion)
Karbohidrat
Lipid
Protein
Anion
Kation
PROLIFERASI SEL
G0, G1, S, G2
Fase tertentu
Fase tertentu
VARIASI SEL
Epitel
Penunjang
Otot
Saraf
KOMUNIKASI ANTAR
SEL
Bioelektrik
Action potential
Hantaran
Sinaps
Endokrin
Parakrin
cascade reaction,
transcription factor
Perantara kimiawi
Transduksi sinyal
SEL
PATOLOGIS
Flagela
Silia
Neutrofil
Makrofag
KERUSAKAN/
JEJAS SEL
Penyebab/rangsang
Adaptasi sel
Muatan listrik
gated channel
Endositosis
Eksositosis/sekresi
Ligand-receptor
free radical
Kimiawi
Iskemia
Infeksi
Defisit energi, dll
Atrofi
Hipertrofi
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
Lingkup
bahasan
Pokok bahasan
Subpokok bahasan
Jejas reversible
Degenerasi
Jejas irreversible-letal
Nekrosis
Apoptosis
Gangguan
fungsi/insufficiency
Gagal fungsi/failure
Penuaan sel tunggal
Penuaan individu
Cellular aging
REAKSI TERHADAP
KERUSAKAN SEL
Imunologis (spesifik)
Radang
Pemulihan jaringan
Farmako kinetik,
farmakodinamik
Golongan besar obat
Toksisitas, efek samping
GENETIK
PRINSIP GENETIK
Penurunan sifat
Mendelian
Non Mendel
Sitogenetika
Silsilah
Struktur gen
Sekuens DNA
Kodon
Kromosom
Lokus
GEN POPULASI
Frekuensi alel
Polimorfisme gen
Analisis pemisahan
Genetic linkage
Hardy-Weinberg
KELAINAN GENETIK
Kelainan kromosom
Gen tunggal
Mendelian
Non Mendel
Autosomal seks
Autosomal dominan
Autosomal resesif
X-linked
Multigen/Poligen
Kuantitatif/deviasi
Distribusi Normal
Interaksi
gen-lingkungan
(liability/threshold model)
Multifaktorial
Farmakogenetik
Metabolisme obat
Variasi respon obat
Ekogenetik/teratogenisitas
Terapan klinik
Konsultasi genetik
Kalkulasi risiko
Deteksi carrier
Diagnosis presymptomatic
Pemeriksaan pranikah
Pemeriksaan keayahan
(DNA finger printing)
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
DAFTAR RUJUKAN
Judul Buku
BIOLOGI
1.
Molecular biology
the cell
Medical cell biology
of
Pinciples of genetics
4. Genetics in Medicine
BIOKIMIA
1.
Biochemistry
and
molecular
biology
2.
3.
Cellular
and
molecular
immunology
Basic
Medical
Biochemistry
A
Clinical Approach
HISTOLOGI
1. Color textbook of
histology
2. Penuntun
praktikum
histologi
PATOLOGI ANATOMI
1. Patologi I (umum)
2. Pathologic basis of
disease
FARMAKOLOGI
1. Principles
action
of
drug
Penulis
Penerbit
Tahun/Edisi
Halaman
Bruce Alberts,
et al
Norman, David
Lodwick
Garland
2002/4th ed
2 - 29
Churchill
Livingstone
2004
D.
Peter
Snustad,
Michael
J.
Simmons
Robert F.
Thompson, Ian
Thompson
William
H.
Elliot, Daphne
C. Elliot
Abul K. Abbas,
Andrew
H.
Lichtman
Michael
Lieberman,
Allan D. Marks
2010/3rd ed
2006
Churchill
Livingstone
Oxford
1997
Saunders
2003/5th ed
3-80
Lippicott.
Williams
Wilkins
2009/3rd ed
157-203
70 185
&
Gartner
LP,
Hiatt Jl.
Sugito
Wonodirekso
(editor).
Saunders
2000
Dian Rakyat
2003
Sudarto
Pringgoutomo,
Sutisna
Himawan,
Achmad Tjarta,
eds
Vinay Kumar,
et al
Sagung Seto
2002
Pratt
WB,
Taylor P, eds
Churchill
Livingstone
Saunders
2005/7th
edition
3118,145192,415468
1990/3rd ed
469-532
2. Pharmacogenetics.
Meyer UA
McGraw-Hill
In:
Melmon
dan
Morrellis
Clinical
pharmacology
FISIOLOGI
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
11791206
1.
Human
Physiology:
from
cells to systems.
2.
Human
physiology:
integrated
approach
an
Sherwood L
Brooks/Cole
Cengage
Learning
2010
1 -131
Silveathorn DU
Pearson
International
2010
1-295
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
METODE PENGAJARAN
Metoda Pengajaran
Metode pengajaran yang digunakan pada Modul Sel dan genetika ialah pengajaran
aktif mandiri (student centered), terintegrasi, menggunakan pendekatan metoda
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (BDM). Metode pengajaran dalam modul ini, juga
berdasarkan konsep pentahapan pembelajaran, yang terdiri dari tahap Orientasi, tahap
Latihan dan tahap Umpan Balik.
1. Tahap Orientasi, bertujuan memberikan wawasan mengenai luasnya lingkup sel
dan genetika serta dampak masalah kelainan sel dan genetic terhadap produktivitas
dan kualitas hidup, terdiri dari :
Kuliah materi Sel dan Genetika
- INTRODUKSI : Tinjauan umum modul
- Mikroskop
- Filogeni dan Ontogeni sel
- Sitoskeleton dan protein motor
- Organel Sel
- Daur/siklus (proliferasi) & Diferensiasi sel
jam
- Homeostasis
jam
- Komunikasi antar sel dan transpor membran
jam
- Sinyal antar sel dan transduksi sinyal
jam
- Prinsip dasar sistem imun I,
jam
- Prinsip dasar sistem imun II
jam
- Kategori 4 jaringan dasar
- Jejas selular
- Jejas sel reversible dan irreversible
jam
- Radang dan pemulihan jaringan
- Prinsip herediter Mendel dan non Mendel
jam
- Penurunan poligen/multifaktorial
- Genetika populasi
- Konseling genetik
- Penyakit Lisosom
- Penyakit Mitokondria
jam
- Pengaruh obat terhadap sel dan farmakogenetik
jam
K13
K14
K7
1
2
1
2
jam
jam
jam
jam
K9
K10
K11
K12
K15
3 jam
2 jam
2 jam
K18
K19
K20
K21
K8
K17
Kuliah/Diskusi riset
Pendahuluan
Mikroskop
Filogeni dan ontogeni sel
Sitoskeleton dan protein motor
Organel sel
K1
K16
Topik/mata ajaran
1.
2.
3.
4.
5.
K2
K3
K5
K6
2
2
2
2
2
jam
jam
jam
jam
K22
K23
Pengajar
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
Mardhia
Emika Prastyan
Arif Wicaksono
Diana Natalia
Arif Wicaksono
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
dr.
2. Latihan
2.1 Praktikum
2.1.1 Praktikum Biologi Sel dan Sitogenetika
Fraksinasi sel
10
Jejas
Jejas
Jejas
Jejas
Jejas
Pada kondisi destruksi sel atau adanya benda asing/mikroorganisasi terjadi aktivitas
fagositosis, yaitu adanya jenis sel yang berfungsi memakan/membersihkan perusak.
Contoh sediaan mikroskopik antara lain:
6. Fagositosis (pigmen malaria)
7. Fagositosis (sel debu)
Sebagai reaksi perubahan/kerusakan pada sel, organisme/wujud hidup yang
memiliki sistem vaskuler (peredaran darah) dapat berespons sehingga terjadi
radang. Sediaan mikroskop berkaitan dengan proses radang dapat berupa: radang
akut, radang kronik, atau radang granulomatosa. Contoh sediaan radang:
8. Radang
9. Radang
10. Radang
11. Radang
12. Radang
13. Radang
Pemulihan
mulai
berlangsung
sejak
radang
mereda.
Proses
penyembuhan/pemulihan yang diawali pembentukan jaringan granulasi pada kulit
yang cedera, dapat terus berlangsung sampai proses radang terhenti dan terjadi
penyembuhan komplit. Dapat pula terjadi penyimpangan penyembuhan berupa
pertumbuhan jaringan berlebihan, misalnya pada kulit dapat terjadi jaringan ikat
yang berlebihan yang disebut keloid.
14. Pemulihan (jaringan granulasi)
15. Pemulihan (keloid)
Praktikum dilaksanakan secara bergiliran
Mahasiswa dibagi atas lima kelompok.
oleh
karena
keterbatasan
sarana.
11
masalah.
Berturut-turut
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
12
LAMPIRAN 1
KUMPULAN PEMICU
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
Pemicu 2. Homeostasis
Ani, 19 tahun, seorang mahasiswi FKUI,merasa badannya meriang dan menggigil.
Beberapa hari terakhir ini ia memang banyak bergadang untuk belajar ujian modul dan
menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya. Ani pergi kedokter dan hasil pengukuran suhu
tubuhnya adalah 38C. Dokter mengatakan Ani terkena infeksi dan meresepkan antibiotik.
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
LAMPIRAN 2
PROBLEM BASED LEARNING :
PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM)
A. FALSAFAH DASAR
Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan
dalam menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena
itu dalam pembelajaran mahasiswa, perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan
bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk mengidentifikasi
dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu.
Seorang
dokter
akan
senantiasa
menanggulangi
masalah
kedokteran
pasien/masyarakat, karena itu penerapan langkah penanggulangan masalah secara
ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping pembinaan sikap kepedulian terhadap
lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL)
bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah
diketahui mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan
kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya. Cara pembelajaran ini sebenarnya
akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang lulus dari pendidikan dokter,
karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah, dan melakukan langkah
penanggulangan masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran.
Pemantapan pembelajaran terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan elaborasi
pengetahuan yang telah dikuasainya.
B. LANGKAH BDM
1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas
diklarifikasi.
2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya.
3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang
memerlukan penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang
sesuai.
4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap
pertanyaan.
5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan
pengetahuan yang sudah dimiliki.
6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi
sumber pembelajaran yang sesuai.
7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan.
8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari
(pengetahuan lama dan baru).
9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana
dibutuhkan.
10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari.
11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari.
12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan
menerapkannya pada masalah lain.
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Sel & Genetika, FK UNTAN-FKUI, 2011-2012