Aplikasi Surveilence Pada Penyakit Menular
Aplikasi Surveilence Pada Penyakit Menular
MAKALAH
Oleh
Insiyah Noryza Ayu Sativa
132310101037
BAB 1
PEMBAHASAN
surveilans
meliputi
delapan
aktivitas
inti
kasus
(case
detection):
proses
puskesmas,
laboratorium,
unit
penelitian,
unit
pihak-pihak
yang
dapat
melakukan
tindakan
pusat
penelitian
dan
pusat
kajian
serta
angka-angka
tindakan.
6) Respon segera
dan
atau
menentukan
indikator
kesiapsiagaan
wabah
terhadap
(epidemic
and
control):
sistem
epidemiologi
mencakup
keterangan-keterangan mengenai
penderita, tempat, waktu, keadaan vector, dan faktor-faktor lain yang ada
hubungannya dengan penyakit (S. Notoatmodjo, 2003).
1. Surveilans
Epidemiologi
Penyakit
Menular.
Prioritas
sasaran
f) Surveilans
penyakit-penyakit
zoonosis,
antraks,
rabies,
perut lainnya
Surveilans penyakit kusta
Surveilans penyakit frambosia
Surveilans penyakit HIV/AIDS
Surveilans penyakit menular seksual
Surveilans penyakit pnemonia, termasuk penyakit pneumonia akut
berat (severe acute respiratory syndrome)
dapat
menjalankan
surveilans
yang
baik
Dalam pengumpulan data juga perlu diketahui jenis dan sumber data yang
akan dikumpulkan untuk memudahkan langkah selanjutnya dan cara
pengambilannya.
1. Jenis Data
Diskrit : data yang diperoleh dari hasil menghitung dan dalam bentuk
angka bulat.
Kontinue: data yang diperoleh dari hasil mengukur dan merupakan
suatu rangkaian nilai
2. Sumber data
Data Primer: data yang diperoleh langsung atau dikumpulkan sendiri
Data Sekunder: data diperoleh dari instansi atau badan yang secara
rutin mengumpulkan data
Data Tersier: data yang diperoleh dari orang atau badan atau instansi
lain yang telah dipublikasikan
b. Pengolahan Data. Data yang terkumpul segera diolah, biasanya dilakukan
secara manual atau dengan komputerisasi sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan yang dimiliki.
c. Analisa dan interpretasi data. Analisa data dilakukan
dengan 2 cara, yaitu:
1. Analisa
Deskriptif.
berdasarkan
Analisa
variabel
orang,
deskriptif
tempat,
dilakukan
dan
waktu
tabel,
diagram
yang
disertai
uraian
atau
penjelasan.
2. Analisa Analitik. Analisa analitik dilakukan dengan cara
uji komparasi, korelasi, dan regresi. Uji komparasi untuk
membandingkan kejadian penyakit pada kondisi yang
berbeda. Uji korelasi untuk membuktikan keterkaitan
antara satu variabel dengna variabel lainnya. Uji regresi
untuk membuktikan pengaruh suatu variabel (kondisi)
terhadap kejadian penyakit.
d. Penyebarluasan Informasi dan umpan balik. Hasil analisa
dan interpretasi data selain terutama dipakai sendiri oleh
ketingkat
dilakukan
kelurahan
di
tingkat
seterusnya
ke
desa
di
tingkat
data
dalam
rangka
mengetahui
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan
Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Pembahasan Surveilans Sementara Epid
http:// vikaliska.files.wordpress.com/pembahasan-surveilans-epidsementara.docx
diakses pada tanggal 8 Februari 2014
Murti, Bhisma. Bab 5 SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT. FK UNS
http://fk.uns.ac.id/static/materi/Surveilans_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf,
diakses pada tanggal 8 Februari 2014
Konsep Surveilans Epidemiologi
http://nenni-s--fkm09.web.unair.ac.id/artikel_detail-43415Surveilan_epid_dan_manajemen_bencana
Konsep_Surveilans_epidemiologi.html
diakses pada tanggal 8 Februari 2014
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan
Tidak Menular
http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK_No._1479_ttg_
Pedoman_Peneyelenggaraan_Sistem_Surveilans_Epidemiologi_Penyakit_
Menular_Dan_Penyakit_Tidak_Menular_Terpadu.pdf
diakses pada tanggal 8 Februari 2014
dan
angka-angka
dan
d. Tersier
b. Primer
e. Aktif
c. Sekunder
9. Data yang diperoleh langsung atau dikumpulkan sendiri, merupakan
pengertian dari pengumpulan data berdasarkan sumber data
a. Pasif
d. Tersier
b. Primer
e. Aktif
c. Sekunder
10. Analisa dilakukan dengan cara uji komparasi, korelasi, dan
regresi, merupakan pengertian analisa
a. Deskriptif
d. Analitik
b. Deduktif
e. Analgesik
c. Induktif