Anda di halaman 1dari 10

APLIKASI SURVEILANCE PADA PENYAKIT MENULAR

MAKALAH

Oleh
Insiyah Noryza Ayu Sativa
132310101037

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2014

BAB 1
PEMBAHASAN

1.1 DEFINISI SURVEILENCE


Surveilans atau surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara
sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah masalah kesehatan
dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit
atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,
pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara
program. Pengertian lain dari sueveilence adalah pengumpulan, analisis, dan
analisis data secara terus- menerus dan sistematis yang kemudian disebarluaskan
kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan
masalah kesehatan lainnya (DCP2, 2008).
Aktivitas

surveilans

meliputi

delapan

aktivitas

inti

(McNabb. et al., 2002), yaitu:


1) Pendeteksian

kasus

(case

detection):

proses

mengidentifikasi peristiwa atau keadaan kesehatan. Unit


sumber data menyediakan data yang diperlukan dalam
penyelenggaraan surveilans epidemiologi termasuk rumah
sakit,

puskesmas,

laboratorium,

unit

penelitian,

unit

program-sektor dan unit statistik lainnya.


2) Pencatatan kasus (registration): proses pencatatan kasus
hasil identifikasi peristiwa atau keadaan kesehatan.
3) Konfirmasi (confirmation): evaluasi dari ukuran-ukuran
epidemiologi sampai pada hasil percobaan laboratorium.
4) Pelaporan (reporting): data, informasi dan rekomendasi
sebagai hasil kegiatan surveilans epidemiologi disampaikan
kepada

pihak-pihak

yang

dapat

melakukan

tindakan

penanggulangan penyakit atau upaya peningkatan program


kesehatan,

pusat

penelitian

dan

pusat

kajian

serta

pertukaran data dalam jejaring surveilans epidemiologi.


Pengumpulan data kasus pasien dari tingkat yang lebih
rendah dilaporkan kepada fasilitas kesehatan yang lebih
tinggi seperti lingkup daerah atau nasional.
5) Analisis data (data analysis): analisis terhadap data-data
dan

angka-angka

tindakan.
6) Respon segera

dan
atau

menentukan

indikator

kesiapsiagaan

wabah

terhadap
(epidemic

preparedness) kesiapsiagaan dalam menghadapi wabah


atau kejadian luar biasa.
7) Respon
terencana
(response

and

control):

sistem

pengawasan kesehatan masyarakat hanya dapat digunakan


jika data yang ada bisa digunakan dalam peringatan dini
dan munculnya masalah dalam kesehatan masyarakat.
8) Umpan balik (feedback): berfungsi penting dari semua
sistem pengawasan, alur pesan dan informasi kembali ke
tingkat yang lebih rendah dari tingkat yang lebih tinggi.
1.2 APLIKASI SURVEILANCE PADA PENYAKIT MENULAR
Surveilance Epidemiologi Penyakit Menular, merupakan analisis terus
menerus dan sistematis terhadap penyakit menular dan faktor risiko untuk
mendukung upaya pemberantasan penyakit menular.
Surveillance

epidemiologi

mencakup

keterangan-keterangan mengenai

penderita, tempat, waktu, keadaan vector, dan faktor-faktor lain yang ada
hubungannya dengan penyakit (S. Notoatmodjo, 2003).
1. Surveilans

Epidemiologi

Penyakit

Menular.

Prioritas

sasaran

penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit menular adalah :


a) Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
b) Surveilans AFP
c) Surveilans penyakit potensial wabah atau kejadian luar biasa
penyakit menular dan keracunan
d) Surveilans penyakit demam berdarah dan demam berdarah dengue
e) Surveilans malaria

f) Surveilans

penyakit-penyakit

zoonosis,

antraks,

rabies,

leptospirosis dan sebagainya


g) Surveilans penyakit filariasis
h) Surveilans penyakit tuberkulosis
i) Surveilans penyakit diare, tipus perut, kecacingan dan penyakit
j)
k)
l)
m)
n)

perut lainnya
Surveilans penyakit kusta
Surveilans penyakit frambosia
Surveilans penyakit HIV/AIDS
Surveilans penyakit menular seksual
Surveilans penyakit pnemonia, termasuk penyakit pneumonia akut
berat (severe acute respiratory syndrome)

Komponen Surveilans Terpadu Penyakit meliputi proses kegiatan surveilans


yang terdiri dari Pengumpulan data, cara pengolahan data, analisa data,
penyebarluasan Informasi dan umpan balik.
a. Pengumpulan data merupakan komponen yang sangat
penting karena kualitas informasi yang diperoleh sangat
ditentukan oleh kualitas data yang dikumpulkan. Data
yang dikumpulkan harus jelas, tepat dan ada hubungannya
dengan penyakit yang bersangkutan. Oleh karena itu
untuk

dapat

menjalankan

surveilans

yang

baik

pengumpulan data harus dilaksanakan secara teratur dan


terus-menerus. Pendekatan dalam pengumpulan data dapat dibagi menjadi
2, yaitu:
1. Pengumpulan data aktif: dalam pengumpulan data aktif petugas
kesehatan mencari kasus atau masalah kesahatan, jadi petugas
kesehatan berkunjung desa-desa, tempat praktik pribadi dokter dan
tenaga medis lainnya, puskesmas, klinik, dan rumah sakit, dengan
tujuan mengidentifikasi kasus baru penyakit atau kematian. Contohnya
adalah penyakit campat dan difteri.
2. Pengumpulan data pasif: petugas kesehatan menunngu pasien yang
dating, contohnya adalah penyakit malaria dan demam berdarah.

Dalam pengumpulan data juga perlu diketahui jenis dan sumber data yang
akan dikumpulkan untuk memudahkan langkah selanjutnya dan cara
pengambilannya.
1. Jenis Data
Diskrit : data yang diperoleh dari hasil menghitung dan dalam bentuk
angka bulat.
Kontinue: data yang diperoleh dari hasil mengukur dan merupakan
suatu rangkaian nilai
2. Sumber data
Data Primer: data yang diperoleh langsung atau dikumpulkan sendiri
Data Sekunder: data diperoleh dari instansi atau badan yang secara
rutin mengumpulkan data
Data Tersier: data yang diperoleh dari orang atau badan atau instansi
lain yang telah dipublikasikan
b. Pengolahan Data. Data yang terkumpul segera diolah, biasanya dilakukan
secara manual atau dengan komputerisasi sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan yang dimiliki.
c. Analisa dan interpretasi data. Analisa data dilakukan
dengan 2 cara, yaitu:
1. Analisa
Deskriptif.
berdasarkan

Analisa

variabel

orang,

deskriptif
tempat,

dilakukan
dan

waktu

sehingga diperoleh gambaran yang sistematis tentang


penyakit yang sedang diamati. Visualisasi dalam bentuk
grafik,

tabel,

diagram

yang

disertai

uraian

atau

penjelasan.
2. Analisa Analitik. Analisa analitik dilakukan dengan cara
uji komparasi, korelasi, dan regresi. Uji komparasi untuk
membandingkan kejadian penyakit pada kondisi yang
berbeda. Uji korelasi untuk membuktikan keterkaitan
antara satu variabel dengna variabel lainnya. Uji regresi
untuk membuktikan pengaruh suatu variabel (kondisi)
terhadap kejadian penyakit.
d. Penyebarluasan Informasi dan umpan balik. Hasil analisa
dan interpretasi data selain terutama dipakai sendiri oleh

unit kesehatan setempat untuk keperluan penentuan


tindak lanjut, juga untuk disebarluaskan dengan jalan
dilaporkan kepada atasan sehagai infomasi lebih lanjut,
dikirimkan sebagai umpan balik (feed back) kepada unit
kesehatan pemberi laporan.
Data yang dikumpulakan dari bermacam-macam sumber disebut unsur-unsur
survelans epidemiologi.
Unsur-unsur surveilans epidemiologi untuk penyakit menular
adalah sebagai berikut:
a. Pencatatan kematian
Penncatatan kematian
laporkan

ketingkat

dilakukan

kelurahan

di

tingkat

seterusnya

ke

desa

di

tingkat

kecamatan dan puskesmas lalu selanjutnya di laporkan ke


kabupaten daerah tingkat II.
b. Laporan penyakit
Unsure ini penting untuk mengetahui distribusi penyakit
menurut waktu, apakah musiman atau siklus.
c. Laporan wabah
Laporan wabah dengan distribusi penyakit menurut waktu,
tempat, dan orang, penting untuk menganalisis dan
menginterpretasikan

data

dalam

rangka

mengetahui

sumber penyebab wabah tersebut.


d. Pemeriksaan laboratorium
Laboratorium dapat menjadi sarana yang penting untuk
mengetahui kuman penyebab penyakit menular.
e. Penyelidikan kasus
Penyelidikan kasus dimaksudkan untuk mengetahui
riwayat alamiah penyakit yang belum diketahui secara
umum.
f. Penyelidikan wabah atau kejadian luar biasa
g. Survey
h. Penyelidikan tentang distributor dari vector dan reservoir
penyakit

i. Penggunaan obat-obatan, serum, dan vaksin


j. Keterangan mengenai penduduk dan lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan
Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Pembahasan Surveilans Sementara Epid
http:// vikaliska.files.wordpress.com/pembahasan-surveilans-epidsementara.docx
diakses pada tanggal 8 Februari 2014
Murti, Bhisma. Bab 5 SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT. FK UNS
http://fk.uns.ac.id/static/materi/Surveilans_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf,
diakses pada tanggal 8 Februari 2014
Konsep Surveilans Epidemiologi
http://nenni-s--fkm09.web.unair.ac.id/artikel_detail-43415Surveilan_epid_dan_manajemen_bencana
Konsep_Surveilans_epidemiologi.html
diakses pada tanggal 8 Februari 2014
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan
Tidak Menular

http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK_No._1479_ttg_

Pedoman_Peneyelenggaraan_Sistem_Surveilans_Epidemiologi_Penyakit_
Menular_Dan_Penyakit_Tidak_Menular_Terpadu.pdf
diakses pada tanggal 8 Februari 2014

SOAL DAN JAWABAN


1. Pengumpulan, analisis, dan analisis data secara terus- menerus dan
sistematis yang kemudian disebarluaskan kepada pihak-pihak yang
bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
lainnya. Merupaka definisi
a. Epidemic
d. Pandemik
b. Epidemiologi
e. Surveilance
c. Endemik
2. Aktivitas surveilans meliputi delapan aktivitas inti yaitu,
kecuali
a. confirmation
d. case detection
b. accommodation
e. response and control
c. registration
3. Proses pencatatan kasus hasil identifikasi peristiwa atau
keadaan kesehatan, dalam akivitas surveilence disebut
a. confirmation
d. case detection
b. accommodation
e. response and control
c. registration
4. Case detection adalah
a. Proses mengidentifikasi peristiwa atau keadaan
kesehatan
b. Evaluasi dari ukuran-ukuran epidemiologi sampai pada
hasil percobaan laboratorium
c. Proses pencatatan kasus hasil identifikasi peristiwa atau
keadaan kesehatan
d. Analisis terhadap data-data

dan

angka-angka

dan

menentukan indikator terhadap tindakan


e. kesiapsiagaan dalam menghadapi wabah atau kejadian
luar biasa

5. Yang merupakan penyakit menular adalah


b. Stroke
d. Diabetes
c. Malaria
e. Kencing batu
d. Gagal jantung
1. Pengumpulan data aktif
2. Data sekunder
3. Pengumpulan data pasif
4. Data primer
6. Yang merupakan pengumpulan data berdasarkan sumber adalahC (2 &
4)
7. Yang merupakan pendekatan dalam pengumpulan data adalahB (1 & 3)
8. Petugas kesehatan mencari kasus atau masalah kesahatan, merupakan
pengertian dari pendekatan pengumpulan data
a. Pasif

d. Tersier

b. Primer

e. Aktif

c. Sekunder
9. Data yang diperoleh langsung atau dikumpulkan sendiri, merupakan
pengertian dari pengumpulan data berdasarkan sumber data
a. Pasif

d. Tersier

b. Primer

e. Aktif

c. Sekunder
10. Analisa dilakukan dengan cara uji komparasi, korelasi, dan
regresi, merupakan pengertian analisa
a. Deskriptif

d. Analitik

b. Deduktif

e. Analgesik

c. Induktif

Anda mungkin juga menyukai