Anda di halaman 1dari 20

Keputihan Lama dan

Berbau
Kelompok 1

Laporan Kasus
Seorang wanita berusia 30 tahun, datang ke
poliklinik RS dengan keluhan sering
keputihan yang berbau dan kadang-kadang
disertai gatal sejak 3 bulan terakhir.
Sebelumnya pasien belum pernah berobat
ke dokter.

Terminologi
Keputihan : Leukorea/fluor albus. Cairan yang

keluar dari vagina selain darah haid.

Berbau: Aroma tidak sedap yang ditangkap oleh


indera penciuman
Gatal : Sensasi tidak nyaman yang menyebabkan
ingin menggaruk

Learning Objective
Mengetahui mekanisme keputihan fisiologis dan
patologis
Mengetahui penyebab keputihan patologis
Mengetahui pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan
ginekologi untuk menegakkan diagnosis
Mengetahui tatalaksana
Mengetahui pencegahan
Mengetahui komplikasi
Mengetahui prognosis

Keputihan / fluor albus dapat terjadi secara fisiologis. Hal ini


dipengaruhi oleh :
Ciri-ciri keputihan
fisiologis :
-Mucus jernih
-Tidak berbau, tidak
gatal, tidak nyeri atau
terasa panas
-Jumlah bisa sedikit, bisa
sedang
-Mengandung epitel dan
sedikit leukosit

Keputihan fisiologis bisa


timbul pada :
-Sebelum dan sesudah haid
-Ada rangsangan seksual
-Hamil
-Pemakaian obat-obat
hormonal (co : KB)

Fluor Albus (Fisiologis)

Fluor Albus Patologis


keseimbangan
ekosistem di
vagina

dipengaruhi

Esterogen
95% Bakteri Lactobacillus,
5% patogen

terganggu

pH , pertahanan alamiah ,
rentan infeksi

jamur dan kuman patogen


lain mudah tumbuh

infeksi

Flour albus
patologis

Berubah warna, berbau,


gatal, mengganggu

Etiologi keputihan
Sexually
transmitted
Infeksi
Wanita
30thn,ke
putihan,
berbau,
gatal

Non-Sexually
transmitted

Non-Infeksi

Trichomonas
vaginalis
Chlamydia
trachomatis
Neisseria
gonorrhoeae

Bacterial
vaginosis
Candidiasis
vaginalis

Benda asing(seperti
Penggunaan tampon,
kondom)
Keganasan traktus genitalia
Reaksi alergi

Hipotesis
Candidosis
vaginalis

Bakterial
vaginalis

Sekret
vagina
berwarna
putih
Kental
Bergumpa
l seperti
kepala
susu
Rasa gatal
yang
hebat
Berbau
asam

Sekret
vagina
berwarna
abu-abu
homogen
Berbau
amis
Rasa Gatal
Rasa
terbakar
Jarang
berbusa

Trichomona
s vaginalis

Neisseria
gonorrhea

HPV

Sekret
Sekret
Nyeri
Disertai
vagina
vagina
seropurule
mukopurulen
darah
n
seperti nanah Keputihan
Berwarna Berbau busuk
abnormal
kekuning- Terdapat
kuningan,
tanda-tanda
kuningradang
hijau
Berbau
tidak enak
berbusa

Pemeriksaan penunjang
Penyebab
keputihan

Mikroorganisme

Pemeriksaan
laboratorium

Candidiasis

Candida albicans

Pemeriksaan
mikroskopik
dengan larutan
KOH 10%

Trichomoniasis

Trichomonas
vaginalis

Preparat basah

Vaginitis bacterial

Bacteroides Spp,
gardnella vaginalis

Pewarnaan gram

Gonorrhea

Neisseria
gonorrhoea

Pewarnaan gram,
kultur

Ca cervix

HPV

Pemeriksaan
sitologi vagina
(paps smear)

Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan dengan spekulum
Pada pemeriksaan ini dapat dilihat dinding vagina dan
porsio.
Pemeriksaan inspekulo bertujuan untuk melihat sifat
dan banyaknya sekret vagina yang keluar

Penatalaksanaan
Bacterial
Vaginosis

Candida

1. Sistemik:
Metronidazol
2x500 mg /
hari selama 7
hari

1. Imidazol yang
disemprotkan
dalam vagina
sebanyak 1
atau 3 m
2. Sistemik :
Ketokonazol 200
mg selama 5
hari

Trichomonas
1. Sistemik :
Metronidazol
2 g Single dose
selama 7 hari

Gonorrea
1. Sefixim 1x400
mg / hari
selama 5 hari
2. Lefofloxasim
250 mg selama
5 hari

Pencegahan
1. Pola hidup sehat yaitu diet seimbang, istirahat yang
cukup, hindari rokok dan alkohol serta hindari stres
yang berkepanjangan.
2.Selalu setia pada pasangan. Gunakan kondom untuk
mencegah penularan penyakit.
3.Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan
mempertahankannya agar tetap kering, dan tidak
lembab.
4. Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali
buang air, yaitu dari arah depan ke belakang.
5. Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak
berlebihan karena dapat mematikan flora normal
vagina.
6. Sedapat mugkin tidak duduk diatas kloset d wc umum
atau biasakan mengelap dudukan kloset sebelum
menggunakannya.

Komplikasi
1. uretritis
2.bartholitis
3.sistitis
4.Salphingitis
5.Infertilitas

Prognosis

ad vitam

: dubia ad bonam

ad functionam

: dubia ad bonam

ad sanationam

: dubia ad bonam

Anatomi

Vulva

kelenjar- kelenjar
bartholini dan
skene akan
mengeluarkan
lendir bila
seseorang wanita
sedang terangsang

Anatomi
Secara anatomi serviks uteri di bagi
menjadi 2
a.Porsio vaginalis cervicis
b.Porsio supravaginalis
Serviks menghasilkan lendir serviks
yang sebagian besar air, tetapi juga
mengandung glikoprotein, glukosa
dan ion-ion. Serviks menghasilkan
lendir saat dekat ovulasi dan
sesudah ovulasi
a.Pada ovulasi, mukus serviks
kurang kental agar spermatozoa
lebih mudah untuk menembusnya
b.Setelah ovulasi, mukus serviks
kental

Vagina

Vagina tidak mempunyai kelenjar tetapi dilumasi oleh


trasudasi (vagina sweating) dari cairan serosa
dindingnya dan oleh mucus dari kelenjar serviks
diatasnya

Histologi Vagina

1. tunika mukosa : epitel


berlapis gepeng tanpa
lapisan tanduk
2. tunika muskularis :selsel otot polos yang
tersusun sirkuler di
lapisan dalam dan
longitudinal di lapisan
luar
3. adventisia : lapisan yang
terdiri dari jaringan ikat
dan serat elastin

Histologi serviks
ektoserviks dilapisi epitel
skuamous tanpa lapisan
tanduk
Mukosa kelenjar
endoserviks dilapisi oleh
sel-sel kolumnar yang
mensekresi mukus.
Daerah peralihan epitel
skuamous dengan epitel
kelenjar dikenal sebagai
squamocolumnar junction
atau daerah zona transisi
( T zone ).

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai