Anda di halaman 1dari 8

PREPARE: Plan Your GRI Sustainability Reporting Process

Nilai potensi yang bisa diperoleh: Mengembangkan visi dan strategi


- Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan ini terutama fase internal dalam proses pelaporan
keberlanjutan GRI. Tentu saja organisasi Anda dapat mengundang ahli dari luar untuk
membantu, tetapi tujuan utama adalah untuk menyelaraskan internal dan bersiap-siap untuk
memulai proses pelaporan. Selama fase ini, Anda harus mencoba untuk memahami dan
mengidentifikasi aspek ekonomi, lingkungan dan sosial yang paling penting organisasi Anda.
PLAN YOUR REPORTING PROCESS
Bayangkan Organisasi Anda GRI Sustainability Report
Pilih tim pelaporan keberlanjutan yang akan mengoordinasikan proses pelaporan. Meskipun
tim ini mungkin saja terdiri atas satu orang (dalam kasus perusahaan mikro, misalnya),
disarankan agar Anda memiliki tim yang terdiri atas staf, lebih dikehendaki yang mewakili
setiap departemen di perusahaan Anda.
Koordinator harus meminta dia / dirinya pertanyaan awal, seperti:
Bagaimana bentuk laporan ambil?
Kapan kita ingin menghasilkan laporan?
Apa yang akan dimasukkan?
Siapa stake holder untuk laporan?
Anggota tim pelaporan keberlanjutan harus mengetahui Pedoman G4 Ini bukan berarti
mereka harus mengetahui G4 secara terperinci. Tetapi, mereka harus mengetahui bagaimana
struktur G4 dan di mana mencari informasi yang relevan ketika diperlukan. Ini memberikan
gambaran sederhana tentang fitur dan elemen utama dari Pedoman G4.
Dalam G4 terdapat prinsip-prinsip pelaporan yang harus digunakan untuk memandu
membuat keputusan. Prinsip-prinsip Pelaporan GRI adalah kriteria yang harus digunakan
untuk memandu keputusan Anda yang dibuat melalui proses pelaporan. Prinsip ini terdiri dari
empat Prinsip-prinsip untuk Menentukan Konten dan enam Prinsip-prinsip untuk
Menentukan Kualitas Laporan.

Prinsip-prinsip untuk Menentukan Konten


Prinsip-prinsip ini dirancang untuk digunakan secara bersamaan guna menentukan konten
laporan. Penerapan semua prinsip-prinsip tersebut secara bersama-sama dijelaskan dalam
Panduan G4-18.
1. Pelibatan Pemangku Kepentingan
Prinsip: Organisasi harus mengidentifkasi para pemangku kepentingannya, dan menjelaskan
bagaimana organisasi telah menanggapi harapan dan kepentingan wajar dari mereka.
Pemangku kepentingan dapat mencakup mereka yang berinvestasi di organisasi serta mereka
yang memiliki hubungan dalam bentuk lain dengan organisasi. Harapan dan kepentingan
yang wajar dari pemangku kepentingan merupakan acuan utama dalam banyak pengambilan
keputusan dalam menyiapkan laporan
2. Konteks Keberlanjutan
Prinsip: Laporan harus menyajikan kinerja organisasi dalam konteks keberlanjutan yang lebih
luas.Informasi mengenai kinerja harus disertakan sesuai konteks. Pertanyaan yang mendasari
pelaporan keberlanjutan adalah bagaimana sebuah organisasi berkontribusi, atau bertujuan
untuk memberikan kontribusi di masa mendatang, terhadap peningkatan atau penurunan
kondisi, pengembangan, dan tren ekonomi, lingkungan, serta sosial di tingkat lokal, regional,
atau global. Hanya melaporkan tentang kecenderungan dalam kinerja individual (atau efsiensi
organisasi) tidak dapat menjawab pertanyaan mendasar ini. Oleh karena itu, laporan harus
berupaya untuk menyajikan kinerja dalam kaitannya dengan konsep keberlanjutan yang lebih
luas. Hal ini termasuk mengenai pembahasan kinerja organisasi dalam konteks keterbatasanketerbatasan dan permintaan yang terletak pada sumber daya lingkungan atau sosial di tingkat
sektor, lokal, regional, maupun global.
3. Materialitas
Prinsip: Laporan harus mencakup Aspek yang:

Mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifkan dari

organisasi; atau
Secara substansial memengaruhi asesmen dan keputusan pemangku kepentingan

Organisasi dihadapkan dengan beragam topik yang dapat mereka laporkan. Topik-topik yang
relevan adalah yang secara wajar dapat dianggap penting untuk mencerminkan dampak
ekonomi, lingkungan dan social organisasi atau memengaruhi keputusan pemangku
kepentingan, dan oleh karena itu sudah seharusnya berpotensi pantas disertakan dalam
laporan. Materialitas adalah ambang batas di mana Aspek menjadi cukup penting untuk
dilaporkan.
4. Kelengkapan
Prinsip: Laporan harus berisi cakupan Aspek Material dan Boundary, cukup untuk
mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifkan, serta untuk
memungkinkan pemangku kepentingan dapat menilai kinerja organisasi dalam periode
pelaporan.
Kelengkapan terutama mencakup dimensi cakupan, batasan, dan waktu. Konsep kelengkapan
juga dapat digunakan untuk merujuk pada praktik pengumpulan informasi dan apakah
penyajian informasi tersebut wajar dan sesuai
Prinsip-prinsip untuk Menentukan Kualitas Laporan
Kumpulan Prinsip ini memandu pilihan-pilihan untuk memastikan kualitas informasi dalam
laporan keberlanjutan, termasuk penyajian yang tepat. Keputusan yang berkaitan dengan
proses persiapan informasi dalam laporan harus konsisten dengan Prinsip-prinsip ini. Semua
Prinsip-prinsip tersebut merupakan hal yangmendasar untuk mencapai transparansi. Kualitas
informasi adalah hal yang penting untuk memungkinkan para pemangku kepentingan dapat
membuat asesmen kinerja yang logis dan masuk akal, serta mengambil tindakan yang tepat.
1. Keseimbangan
Prinsip: Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif dari kinerja organisasi
untuk memungkinkan dilakukannya asesmen yang beralasan atas kinerja organisasi secara
keseluruhan.
Keseluruhan penyajian konten laporan harus memberikan gambaran yang objektif tentang
kinerja organisasiLaporan harus menghindari format pemilihan, penghilangan, atau penyajian
yang terlalu berlebihan atau tidak tepat dalam memengaruhi keputusan atau asesmen dari
pembaca laporan.

2. Komparabilitas
Prinsip: Organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan melaporkan informasi secara
konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan para
pemangku kepentingan menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan
yang dapat mendukung analisis relatif terhadap organisasi lain.
Komparabilitas diperlukan untuk mengevaluasi kinerja. Pemangku kepentingan yang
menggunakan laporan harus dapat membandingkan informasi yang dilaporkan mengenai
kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial terhadap kinerja organisasi di masa lalu, terhadap
tujuan organisasi, dan pada tingkat yang memungkinkan, terhadap kinerja organisasi lain.
3. Akurasi
Prinsip: Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para pemangku
kepentingan untuk dapat menilai kinerja organisasi.
Respon atas DMA dan Indikator ekonomi, lingkungan, dan sosial dapat disampaikan melalui
berbagai cara, mulai dari tanggapan kualitatif sampai pengukuran kuantitatif yang detail.
Karakteristik yang menentukan keakuratan bervariasi sesuai dengan sifat informasi dan
pengguna informasi tersebut.
4. Ketepatan Waktu
Prinsip: Organisasi harus membuat laporan dengan jadwal yang teratur sehingga informasi
tersedia tepat waktu bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat.
Manfaat informasi terkait erat dengan kapan informasi tersebut disajikan kepada para
pemangku kepentingan sehingga mereka dapat mengintegrasikannya secara efektif dalam
pengambilan keputusan. Waktu penerbitan mengacu pada keteraturan pelaporan serta
kedekatannya dengan peristiwa aktual yang dijelaskan dalam laporan.
5. Kejelasan
Prinsip: Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan
dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang menggunakan laporan.
Informasi harus disajikan dengan cara yang dapat dipahami oleh para pemangku kepentingan
yang memiliki pemahaman yang wajar mengenai organisasi dan aktivitasnya.

6. Keandalan
Prinsip: Organisasi harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan
mengungkapkan informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat
diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta materialitas informasi.
Para pemangku kepentingan harus memiliki keyakinan bahwa laporan dapat diuji untuk dapat
menetapkan kebenaran isinya dan sejauh mana Prinsip-prinsip Pelaporan telah diterapkan
dengan benar.
Tentukan apakah perusahaan Anda akan menyelesaikan laporan pertama yang memenuhi
persyaratan Pedoman G4 GRI atau hanya menggunakan G4 sebagai rujukan.4
Agar memenuhi persyaratan G4, laporan perusahaan Anda harus memenuhi kriteria Sesuai,
baik Inti atau Komprehensif. Pilih opsi Sesuai yang paling tepat untuk perusahaan Anda.5
Untuk UKM pelapor pertama kali, GRI menyarankan opsi Sesuai Inti.
Tentukan apakah perusahaan Anda akan menyusun laporan keberlanjutan yang berdiri sendiri
atau apakah informasi yang terkait keberlanjutan akan dimasukkan dalam laporan lain
(misalnya Laporan Tahunan).
Tentukan apakah laporan perusahaan Anda akan juga mencantumkan standar (nasional dan/
atau internasional), kerangka, dan peraturan lain, seperti persyaratan pelaporan tentang tenaga
kerja atau lingkungan yang harus dipatuhi perusahaan Anda.

HOLD A KICK-OFF MEETING


Adakan dan buat beberapa pertemuan awal dengan orang-orang yang langsung terlibat
dalam proses pelaporan.
Tujuan pertemuan ini adalah sebagai berikut:

Memastikan manajemen tertinggi berkomitmen terhadap proses.

Mengidentifikasi daftar awal yang berisi topik keberlanjutan yang berpotensi relevan
dan yang ingin ditindak dan dilaporkan oleh para pembuat keputusan senior di
perusahaan Anda. Pikirkan tentang tujuan bisnis perusahaan Anda dan konteks
keberlanjutan yang Anda jalankan dan tuliskan dampak ekonomi, lingkungan, dan
sosial yang mungkin terpenting, sebagai titik awal. Anda dapat menggunakan daftar
ini nanti untuk menginformasikan keputusan Anda di mana para pemangku
kepentingan akan terlibat dan caranya (tahap Hubungkan) serta membantu Anda
mengidentifikasi semua topik yang mungkin relevan (tahap Definisikan).

Capai kesepakatan tentang rencana tindakan untuk proses pelaporan: yaitu, kegiatan
dan keputusan apa yang harus diambil (oleh siapa), di setiap tahap proses pelaporan.
Rencana tersebut harus juga mencakup estimasi anggaran dan sumber daya staf jika
diperlukan. GRI merekomendasikan perusahaan Anda untuk merencanakan selama
10-12 bulan untuk seluruh proses pelaporan.

Adakan pertemuan dengan anggota staf perusahaan Anda untuk menjelaskan apa yang akan
dilakukan, mengapa hal ini penting bagi perusahaan Anda, dan apa yang akan diharapkan dari
berbagai departemen pada berbagai tahap proses pelaporan. Ini harus menjadi awal
komunikasi yang berlanjut dengan staf untuk memastikan adanya pemahaman dan komitmen
di seluruh perusahaan selama proses pelaporan.
Tujuan pertemuan ini antara lain: menilai tujuan organisasi Anda; mencoba untuk memahami
dan mengidentifikasi dampak positif dan negatif ekonomi, sosial, dan lingkungan utama
kegiatan sehari-hari; mengidentifikasi dampak yang organisasi Anda harus fokus untuk
merencanakan, bertindak dan melaporkan; dan akhirnya menyepakati proses pelaporan,
peserta, skala waktu dan anggaran

IMPACTS OF AN ORGANIZATIONS ACTIVITIES


Ekonomis
Keprihatinan dimensi ekonomis keberlanjutan yang terjadi akibat dampak organisasi terhadap
kondisi perekonomian para pemegang kepentingan di tingkat sistem ekonomi lokal, nasional,
dan global. Indikator Kinerja Ekonomi menunjukkan:
Aliran dana di antara para pemegang kepentingan
Dampak ekonomi utama organisasi terhadap masyarakat.
Performa finansial merupakan pemahaman dasar dari sebuah organisasi dan
keberlanjutannya. Akan tetapi, informasi ini biasanya dirangkum dalam laporan finansial.
Yang sangat sedikit dilaporkan adalah kontribusi organisasi terhadap keberlanjutan sistem
ekonomi yang lebih luas.
Lingkungan
Dimensi Lingkungan dari keberlanjutan yang mempengaruhi dampak organisasi terhadap
sistem alami hidup dan tidak hidup, termasuk ekosistem, tanah, air dan udara. Indikator
Lingkungan meliputi kinerja yang berhubungan dengan input (misalnya material, energi, dan
air) dan output (misalnya emisi, air limbah, dan limbah). Sebagai tambahan, indikator ini
melingkupi kinerja yang berhubungan biodiversity (keanekaragaman hayati), kepatuhan
lingkungan, dan informasi relevan lainnya seperti pengeluaran lingkungan (environmental
expenditure) dan dampaknya terhadap produk dan jasa.
Sosial
Dimensi sosial dari keberlanjutan membahas sistem sosial organisasi di mana dia beroperasi.
Indikator Kinerja Sosial GRI menentukan Aspek Kinerja penting yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan, hak asasi manusia, masyarakat dan tanggung jawab produk.
Masyarakat
Indikator Kinerja Masyarakat memperhatikan dampak organisasi terhadap masyarakat di
mana mereka beroperasi, dan menjelaskan risiko dari interaksi dengan institusi sosial lainnya
yang mereka kelola. Pada khususnya, informasi yang dicari berhubungan dengan risiko yang
diasosiasikan dengan suap, korupsi, praktek monopoli dan kolusi.

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL


GRI REPORTING PROCESS PHASE 1: Prepare_GRI sustainability reporting process

NAMA KELOMPOK :
Prayogi Pangestu

125020301111012

Muhlis Isnanto

125020301111026

Aprianto Noor Rachmat

125020301111033

Hotman Jefferson

125020307111001

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

Anda mungkin juga menyukai