Unlock 10E00107
Unlock 10E00107
Oleh :
DUMA RATNA SARI NASUTION
060100077
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Oleh :
DUMA RATNA SARI NASUTION
NIM : 060100077
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
ii
i
ABSTRAK
Keadaan gizi kurang pada anak balita akan mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Pada tahun 2003, diperkirakan 27,5 % balita di Indonesia mengalami gangguan
gizi kurang. Hasil Analisis Antropometri Balita pada Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) tahun 2005 menunjukkan prevalensi gizi kurang di Sumatera
Utara adalah 18,2 %. Dalam rangka peningkatan status gizi anak balita gizi
kurang di Puskesmas Mandala Medan, dilakukan upaya berupa program
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita gizi kurang selama 90 hari.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status gizi balita gizi kurang setelah
mendapat PMT. Metode yang digunakan ialah statistik deskriptif berdesign
potong melintang, yakni melakukan pengukuran berat dan tinggi badan,
penghitungan usia, serta pengamatan tanda klinis terhadap 10 orang sampel.
Keseluruhan sampel merupakan anggota populasi, yakni balita gizi kurang yang
telah mendapatkan PMT lengkap di Puskesmas Mandala. Status gizi anak balita
ditetntukan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang
menggunakan baku standar WHO-NCHS yaitu berat badan berdasarkan tinggi
badan ditambah tanda klinis. Dilakukan juga wawancara terstruktur dengan ibu
balita untuk menanyakan hal-hal yang dapat berkaitan dengan keadaan gizi
kurang.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah adanya peningkatan status gizi
kurang menjadi gizi baik sebesar 70 %, dan yang tetap gizi kurang sebesar 30 %.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah didapatkan peningkatan status gizi pada
sebagian besar anak-anak balita gizi kurang. Ke depannya diharapkan kegiatan
Pemberian Makanan Tambahan terus dilakukan untuk menanggulangi masalah
gizi kurang dan meraih nilai normal untuk mengejar pertumbuhan dari anak-anak
gizi kurang.
Kata kunci: gambaran, gizi kurang, pemberian makanan tambahan (PMT), balita
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
ABSTRACT
Mild malnutrition in children underfive years old may influence their growth and
development. In 2003, estimated 27,5 % of the children underfive in Indonesia
undergo mild malnutrition. From the result of the Children-Underfive
Antropometrics Analysis in National Survey of Social and Economics in 2005, the
prevalence rate of mild malnutriton in Sumatera Utara was 18,2 %. To increase
nutritional status of the children underfive years old who undergo mild
malnutrition, Puskesmas Mandala Medan did a programme that called
supplemental feedings programme (Pemberian Makanan Tambahan = PMT),
that was held in 90 days.
The aim of this study is to know the nutritional status of those children after they
took the supplemental feedings programme. This study used descriptive statistics
with cross-sectional design. It was not only measured the weight and height,
calculated the age, but also inspected the clinical signs of the child and asking
about things that may have relation with malnutrition condition to the mother.
There are ten samples in this study. All of the samples are the member of the
population, i.e. children underfive who took the supplemental feedings
programme fully from the Puskesmas Mandala. As the Healthy Departement of
the Republic of Indonesia did, the nutritional status in this study was determined
using WHO-NCHS standard for weight and height plus clinical sign.
The study found there was an improvement in nutritional status. The amount of
children with mild malnutrition that became normal were 70 %, and the remainder
still in mild malnutrition.
As the resume, generally there was an improvement in nutritional status from
most of the children who undergo mild malnutrition in Puskesmas Mandala. The
researcher suggests this programme to be done continually to solve the problem of
mild malnutrition and to reach the normal rate for catching-up the growth of the
children who undergo the mild malnutrition.
Keywords: description, mild nutrition, supplemental feedings programme,
children underfive years old
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. atas selesainya Laporan
Hasil Penelitian yang berjudul Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang
Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan di Puskesmas Mandala
Medan Tahun 2009 ini.
Laporan Hasil Penelitian merupakan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran.
Penulis berterima kasih kepada kedua orang tua Drs. H. Indra Murni Nasution dan
Ir. Hj. Dinar Lubis, yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan bagi
Penulis dalam menyukseskan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini. Tak Lupa pula
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp. A(K), selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp. PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan Izin Penelitian bagi
Penulis.
3. dr. Alfred C. Satyo, M.Sc., MHPE, Sp.F(K), selaku Dosen Pembimbing yang
telah membimbing Penulis dalam penyelesaian laporan hasil penelitian ini.
4. dr. Mega Sari Sitorus, M. Kes, selaku Dosen Penguji, yang telah memberikan
arahan dan masukan kepada Penulis.
5. dr. H. Edwin Effendi, M. Sc., selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan,
yang telah memberikan Izin Penelitian bagi Penulis.
6. Bapak/Ibu Dosen Community Research Program Medical Education Unit FK
USU yang senantiasa membantu dalam proses penulisan laporan hasil
penelitian ini.
7. dr. H. Erwin Hakim Lubis, selaku Kepala Puskesmas Mandala Medan, yang
telah membantu dan mengarahkan Penulis mulai dari survei pendahuluan
sampai tahap pengumpulan data penelitian ini
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
8. Ibu Yusnita Dewi Rambe, selaku Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Mandala,
yang telah membantu Penulis dalam pengumpulan data penelitian ini.
9. Ibu-ibu Kader Posyandu Kelurahan Bantan Timur dan Bandar Selamat
Kecamatan Medan Tembung.
10. Saudara, kerabat, dan teman teman Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.
Penulis menyadari bahwa Laporan Hasil Penelitian ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan sebagai masukan bagi
penulisan selanjutnya. Semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
Desember 2009
Penulis
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Persetujuan.....................i
Abstrak....................................................................................................................ii
Abstrack.................................................................................................................iii
Kata Pengantar.....................................................................................................iv
Daftar Isi........vi
Daftar Tabel.......ix
Daftar Gambar......................................................................................................xi
Daftar Lampiran..................................................................................................xii
BAB 1 PENDAHULUAN......1
vii
viii
5.1.5. Status Gizi Balita Berdasarkan Klasifikasi Berat Badan per Umur
(BB/U) Setelah Mendapatkan PMT.............................................31
5.1.6. Gambaran Klinis yang Tampak Pada Balita.................................32
5.1.7. Lamanya ASI dan Pemberian ASI Eksklusif................................32
5.1.8. Distribusi Makanan Balita Sehari-Hari.........................................33
5.1.9. Berat Lahir Balita..........................................................................34
5.1.10. Riwayat Imunisasi Dasar.............................................................35
5.1.11. Lamanya Diare yang Biasa Dialami...........................................35
5.1.12.Tabulasi Silang Imunisasi Balita dengan Status Gizi..................35
5.1.13. Tabulasi Silang Bayi Berat Lahir Rendah dengan Status Gizi...36
5.1.14. Tabulasi Silang ASI Eksklusif dengan Status Gizi.....................37
5.1.15. Tabulasi Silang Lamanya Diare dengan Status Gizi..................37
5.2. Pembahasan.............................................................................................38
5.2.1. Umur Balita Yang Terbanyak Menderita Gizi Kurang.................38
5.2.2. Status gizi Balita Setelah Pemberian Makanan Tambahan...........39
5.2.3. Makanan Balita Yang Biasa Dimakan Sehari-hari.......................41
5.2.4. Riwayat ASI Eksklusif.................................................................42
5.2.5. Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)..................................42
5.2.6. Balita Gizi Kurang dan Riwayat Imunisasi...................................43
5.2.7. Balita Gizi Kurang dan Keadaan Ekonomi...................................43
5.2.8. Balita Gizi Kurang dan Lamanya Diare Yang Biasa Dialami......44
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................47
LAMPIRAN
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
ix
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
1.1.
1.2.
2.2.
2.3.
10
5.1.
27
5.2.
27
5.3.
29
5.4.
29
5.5.
30
5.6.
30
5.7.
31
Depkes RI
5.8.
31
32
umur (BB/U)
5.10.
32
33
5.12.
33
5.13.
34
5.14.
34
5.15.
35
5.16.
35
5.17.
36
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
37
37
status
gizi
balita
gizi
kurang
38
setelah
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
Halaman
12
Segitiga epidemiologi
17
18
penyakit
4
19
Alur penelitian
24
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
Unsur gizi merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan SDM
yang berkualitas yaitu manusia yang sehat, cerdas dan produktif. Gangguan
gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan berikutnya.
Gizi kurang pada balita tidak hanya menimbulkan gangguan pertumbuhan
fisik, tetapi juga mempengaruhi kecerdasan dan produktivitas ketika dewasa.
Pertumbuhan dapat terganggu karena tidak tercapainya surplus nitrogen.
(Atmojo dan Surjono, 1998 dalam Handayani, Mulasari, dan Nurdianis,
2008; Barness dan Curran, 2000).
Status gizi merupakan indikator kesehatan yang penting karena anak usia di
bawah lima tahun merupakan kelompok yang rentan terhadap kesehatan dan
gizi (Suharjo, 2003 dalam Handayani, Mulasari, dan Nurdianis, 2008). Jika
gizi kurang tidak segera ditangani maka dikhawatirkan akan berkembang
menjadi gizi buruk.
Seperti yang dikutip dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2006),
salah satu upaya pemerintah adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
dalam Jaring Pengamanan Sosial-Bagian Kesehatan (JPS-BK). Anggaran
kegiatan PMT dalam APBN cukup besar yaitu 60 % (Atmawikarta, 2006).
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Diharapkan dengan ini terjadi peningkatan status gizi balita yang menderita
gizi kurang.
Adapun status gizi balita di Sumatera Utara selama tahun 2000, 2003, dan
2005 ditampilkan dalam tabel 1.2. berikut ini:
Tabel 1.2. Perkembangan prevalensi status gizi balita menurut berat badan per
umur (BB/U) di Provinsi Sumatera Utara tahun 2000, 2003, dan 2005
Status Gizi
2000 (%)
2003 (%)
2005 (%)
Gizi Lebih
4,30
2,51
3,60
Gizi Baik
69,23
73,02
67,30
Gizi Kurang
17,32
18,59
18,20
Gizi Buruk
9,16
12,35
10,50
Sumber: Susenas 2000 & 2003 serta survei FKM & FK USU 2005, dalam
Dinkes Sumut, 2006 a. Pedoman Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan
Penanggulangan Gizi Buruk 2006-2010, Dinkes Sumut, Medan, hlm 39.
Gizi kurang tidak terjadi tiba-tiba, tetapi diawali dengan kenaikan berat badan
balita yang tidak cukup. Perubahan berat badan balita dari waktu ke waktu
merupakan petunjuk awal perubahan status gizi balita. Dalam periode 6 bulan,
bayi yang berat badannya tidak naik 2 kali berisiko mengalami gizi kurang
12,6 kali dibandingkan balita yang berat badannya naik terus. Bila frekuensi
berat badan tidak naik lebih sering, maka risiko akan semakin besar (Depkes
RI, 2005).
setelah
b.
2. Pasien
Dengan diketahuinya status gizi balita setelah diberikan makanan
tambahan,
maka
dapat
ditentukan
tindakan
lebih
lanjut
untuk
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
pemeriksaan
tanda-tanda
klinis,
pemeriksaaan
lapangan
recall
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia
membuat
rujukan
penilaian status gizi anak balita yang terpisah antara anak laki-laki dan
perempuan. Hal ini sesuai dengan yang telah disampaikan di atas.
Kriteria jenis kelamin inilah yang membedakan baku WHO-NCHS
dengan Baku Harvard yang sebelumnya digunakan. Adapun baku
WHO 2005 belum digunakan di Indonesia sebagai rujukan pengganti
baku WHO-NCHS (Sudiman, 2006).
Penggolongan status gizi pada tabel indeks berat badan menurut umur
dan berat badan menurut tinggi badan didasarkan kepada deviasi
standar (DS). Dari indeks berat badan menurut umur (BB/U), status
gizi dapat digolongkan menjadi empat kelas yaitu gizi buruk (BB/U <
-3 DS), gizi kurang (- 3 DS <BB/U< -2 DS), gizi baik (-2 DS <BB/U<
+2 DS), dan gizi lebih (BB/U > +2 DS).
NCHS), ditambah dengan tanda klinis yang sesuai, maka status gizi
anak tersebut adalah buruk.
Berikut ini akan disajikan Tabel 2.1. tentang cara penentuan status gizi
anak dan Lampiran 8- Lampiran 11 tentang baku rujukan penentuan
status gizi anak menurut BB/U dan BB/TB.
Tabel 2.1. Penentuan status gizi anak
Status Gizi
Klinis
Antropometri
(BB/TB-PB)
Gizi Buruk
< -3 DS
Tampak Kurus
-3 DS - <-2
DS
Gizi Baik
Tampak Sehat
-2 DS - + 2
DS
Gizi Lebih
Tampak Gemuk
> +2 DS
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Cepat,
sehingga
dapat Kesalahan
yang
muncul,
seperti
yang besar
Objektif
Hanya
mendapatkan
data
artinya
dapat Tidak
dirangking
mendapatkan
informasi
Diukur
berat badan
seluruh tubuh
seluruh
jaringan:
lengan
lemak
(lebih
sering
digunakan
di
negara maju)
lipatan
lemak
lemak
Sumber: Jellife DB & Jellife EFP, 1989. Community Nutritional
Assessment. Oxford University Press dalam Syafiq, A et al, 2007.
Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Rajagrafindo, Jakarta. Hlm 265.
2.2.4. Indeks Antropometri
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Isi KMS
ANAK : BB KURANG
(kecuali ada edema
Gizi Buruk
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
2.3.
Balita
dalam
bentuk
MP-ASI
terdiri
dari
Untuk
1. Tenaga
Tenaga
adalah
orang
yang
bertanggung
jawab
dan
2. Dana
Menurut Hasibuan (2003) dalam Handayani, Mulasari, dan
Nurdianis (2008) besarnya biaya untuk pengadaan paket PMT
Balita tergantung dari jumlah sasaran penerima program.
Menurut Handayani, Mulasari, dan Nurdianis (2008) sumber
dana didapatkan dari Pemerintah Daerah atau dari Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
3. Sarana
Kartu pencatatan dan formulir pelaporan merupakan sarana
untuk pemantauan yang sangat penting (Hasibuan, 2003 dalam
Handayani, Mulasari, 2008). Selain itu diperlukan juga KMS
dan timbangan (Handayani, Mulasari, dan Nurdianis, 2008).
4. Bahan
Bahan paket berisi kacang hijau, biskuit, gula, susu, telur, dan
multivitamin. Isi paket harus berkualitas baik. Bahan paket
makanan yang bisa dibawa pulang adalah beras, telur, gula,
dan kacang-kacangan (Depkes RI, 1999 dalam Handayani,
Mulasari, dan Nurdianis, 2008).
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Selain itu, seperti yang dikutip dari Petunjuk Teknis dua jenis
yaitu MP-ASI hasil pengolahan pabrik (MP-ASI pabrikan) dan
MP-ASI yang diolah di rumah tangga (MP-ASI dapur ibu).
5. Metode
Metode berarti cara penyelengaraan pemberian paket PMT
Balita kepada sasaran program (Handayani, Mulasari, dan
Nurdianis, 2008).
2.4.
Bentuk lain dari PMT untuk balita adalah PMT penyuluhan. PMT
penyuluhan diberikan bagi balita yang berat badannya tidak naik
pada satu kali penimbangan Posyandu (Depkes RI, 2000).
lingkungan (environment)
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Genetik
Host
sosial
Lingk.
Fisik
Lingk.
Biologis
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
Pemberian makanan
tambahan (PMT) pada
balita gizi kurang
2.
Adalah pemberian air susu ibu saja tanpa disertai bahan makanan lain
sampai dengan usia bayi mencapai 6 bulan ( Dinkes Sumut, 2006).
3.2.11. Imunisasi
Yang dimaksud imuniasi di sini adalah stimulasi sistem imun untuk
membentuk pertahanan secara aktif. Imunisasi yang dinilai pada
penelitian ini adalah kelengkapan mendapatkan kelima imunisasi dasar
yaitu BCG, Hepatitis B, DPT, Polio, dan Campak.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 4
METODE PENELITIAN
Puskesmas ini dipilih karena terdapat kasus gizi kurang dan kegiatan
PMT Balita terhadap penderita gizi kurang tersebut.
1. Kriteria Inklusi
a. Bersedia berpartisipasi dalam penelitian.
b. Berusia di bawah lima tahun (0-59 bulan).
c. Menderita gizi kurang sebelum PMT dan mendapatkan PMT
pemulihan secara lengkap.
2 Kriteria Eksklusi
Tidak bersedia mengikuti penelitian (menolak menandatangani
Informed Consent).
N
1+N (d2)
10
1+ 10 (0,052)
penelitian
dapat
dilihat
pada
gambar
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
berikut.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
: Tampak Sehat
yang berhubungan dengan keadaan gizi kurang dikutip dari Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik Kurang Kalori dan Protein pada Anak, yang dikeluarkan
oleh WHO sebagai pegangan untuk dokter dan tenaga kesehatan senior,
sehingga sudah diyakini validitas dan reliabilitasnya (Arisman, 2007). Jenis
statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan analisis sederhana
menggunakan distribusi frekuensi. Tujuan analisis ini adalah untuk
mengetahui gambaran keberhasilan program PMT di Puskesmas Mandala
dari ukuran terpusat (central tendention) status gizi balita yang mengalami
peningkatan (Notoatmodjo, 2005).
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mandala
yang mencakup dua kelurahan dari empat kelurahan yang
dibawahi Puskesmas Mandala dengan data kependudukan sebagai
berikut.
Penduduk
12
3.832
19.195
Bantan
14
6.144
30.620
Bantan
16
3.296
16.388
2.074
10.192
Bandar
Selamat
Timur
Tembung
%
10
10
10
20
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Bantan Timur
10
Bantan Timur
10
Bantan Timur
10
Bantan Timur
20
Jumlah
100
Jenis Kelamin
laki-laki
30
Perempuan
70
Total
10
100
nxi
24
10
24
27
10
27
30
10
30
33
10
33
36
10
36
43
10
43
48
10
48
54
20
108
57
10
57
Total
100
100
352
35,2 bulan
10
30
supir truk
10
buruh pasang AC
20
Montir
10
10
10
Total
10
100
80
20
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
70
Gizi Kurang
30
5.1.4. Status gizi balita berdasarkan berat badan per tinggi badan
(BB/TB), setelah mendapatkan PMT
Berdasarkan klasifikasi status gizi menurut berat badan per tinggi
badan, 7 orang balita (70 %) berstatus gizi sehat (normal),
sedangkan 3 orang (30 %) berstatus gizi kurus. Hal ini dapat
digambarkan pada tabel 5.8. berikut ini.
Tabel 5.8. Distribusi status gizi balita menurut berat badan per
tinggi badan (BB/TB)
Status Gizi BB/TB
n
%
Sehat (Normal)
70
Kurus
30
5.1.5. Status gizi balita berdasarkan klasifikasi berat badan per umur
(BB/U), setelah mendapatkan PMT
Jika memakai klasifikasi status gizi balita berdasarkan BB/U, 6
orang balita (60 %) digolongkan sebagai gizi kurang, sedangkan 4
orang balita (40 %) digolongkan gizi buruk. Hal ini dapat dilihat
pada tabel 5.9. berikut ini.
Tabel 5.9. Status gizi balita setelah PMT menurut berat badan per
umur (BB/U)
Status Gizi BB/U
n
%
Buruk
40
Kurus
60
kurus
30
sehat
70
gemuk
10
20
12
10
24
30
30
20
16,4 bulan
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
20
Pernah
80
Total
10
100
10
20
nasi, sayur
20
10
10
10
20
Total
10
100
minyak ikan
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
BBLR
3000
Tidak
2600
Tidak
3200
Tidak
2000
Ya
1900
Ya
2800
Tidak
3200
Tidak
3000
Tidak
2500
Tidak
10
2700
Tidak
2690
70
Tidak Lengkap
30
10
100
> 2 minggu
Lengkap
Tidak
Lengkap
Total
dengan status
di Puskesmas
Jumlah
n
70
70
30 0
30
70
30 0
10 100
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
5.1.13. Tabulasi silang bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan status
gizi
Dari hasil analisis didapatkan bahwa proporsi balita gizi baik
memiliki riwayat berat lahir normal adalah 50 %. Tidak semua anak
dengan gizi kurang setelah PMT memiliki riwayat BBLR. Hal ini
ditunjukkan oleh tabel 5.18 berikut ini.
Tabel 5.18. Tabulasi silang riwayat BBLR dengan status gizi balita
gizi kurang setelah mendapatkan PMT di Puskesmas Mandala
Medan tahun 2009
Status Gizi
N
o.
BBLR
Jumlah
Lebih
Baik
n
2
Kurang
Buruk
20
20
30
Ya
Tidak
50
30 0
Total
70
30 0
10 100
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Tabel 5.19 Tabulasi silang riwayat ASI ekslusif dengan status gizi
balita gizi kurang setelah mendapatkan PMT di Puskesmas Mandala
Medan tahun 2009
Status Gizi
Jumlah
N
ASI
Lebih Baik Kurang Buruk
o. ekslusif
n % n % n % n % n
%
1
Ya
Tidak
Total
50
30 0
80
20
00 0
20
70
30 0
10 100
<2
>2
Total
70
30 0
10 100
70
30 0
10 100
5.2. Pembahasan
5.2.1. Umur balita yang terbanyak menderita gizi kurang
Dari tabel 5.4. tampak bahwa balita yang paling sering
mengalami gizi kurang (sebelum pemberian PMT) adalah balita
usia 54 bulan. Namun, hal ini dikarenakan ada faktor lain yang
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
acuan dalam
Klasifikasi status gizi balita menurut berat badan per umur tidak
dapat dijadikan sebagai acuan untuk penentuan, karena akan
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
pada
sampel
adalah
kelengkapan
imunisasi
dan
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
status gizi kurang pada ketiga anak balita tersebut dapat saja tidak
luput dari keadaan sosial mereka yang lebih berat.
5.2.8. Balita gizi kurang dan lamanya diare yang biasa dialami
Dari hasil analisis didapatkan bahwa 100 % balita selalu
mengalami diare akut (kurang dari 2 minggu). Menurut Pickering
and Snyder (2000) jika anak mengalami diare lebih dari 2 minggu
(diare persisten), berarti ada infeksi dari bakteri patogen yang
serius.
Jika kita amati tabel 5.20, tingkat status gizi tidak dipengaruhi
oleh lamanya diare. Hal ini dapat menunjukkan bahwa faktor
lamanya diare tidak begitu berperan pada tingkat status gizi.
Hampir sama pada pembahasan sebelumnya, faktor imunisasilah
yang memiliki pengaruh yang lebih besar pada status gizi balita.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
6.1.1. Status gizi balita menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia
setelah diberikan makanan tambahan selama 90 hari adalah 80 %
berstatus gizi baik dan 20 % tetap berstatus gizi kurang.
6.1.2. Usia yang paling sering mengalami gizi kurang di wilayah kerja
Puskesmas Mandala, Kecamatan Medan Tembung adalah 54 bulan
dengan jenis kelamin tersering adalah perempuan.
6.2. Saran
6.2.1. Diharapkan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan terus dilakukan
untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan meraih nilai normal
untuk mengejar pertumbuhan dari anak-anak gizi kurang.
6.2.4. Umur yang khas menderita gizi kurang pada penelitian ini adalah
kurang dari 3 tahun (n = 5), maka perhatian utama harus dicurahkan
pada golongan umur tersebut untuk mencegah gizi kurang.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Selatan.
Available
from
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
http://astaqauliyah.com/2006/12/20/pola-asuh-dalam-hubungannyadengan-status-gizi-anak-balita-di-tinjau-dari-pekerjaan-pendapatan-danpengeluaran-orang-tua-di-daerah-sulawesi-selatan/
Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu Kebidanan edisi 3. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Wiryo, H. 2002. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil, dan Menyusui dengan
Bahan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Lampiran 1:
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Islam
Alamat
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pelatihan
Riwayat Organisasi
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Lampiran 2:
FORMULIR OBSERVASI
GAMBARAN STATUS GIZI ANAK BALITA GIZI KURANG
SETELAH MENDAPATKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
DI PUSKESMAS MANDALA MEDAN TAHUN 2009
Tempat Pemeriksaan:.......................
Tanggal Pemeriksaan:......................
Tempat,Tanggal Lahir/Umur:................................................../...........bulan.......hari
Alamat :......................................................................................................................
Nama Orang Tua : a. Ayah :.....................................................................................
b. Ibu
:.....................................................................................
:................................................................................
: 0. Tidak
1. Ya
: 0. tidak BBLR
1. BBLR
Riwayat Imunisasi
: 0. Tidak Lengkap
1. Lengkap
1. >2minggu
Status Gizi:
a. BB/U: buruk/kurang/baik/lebih*)
Tanda-Tanda Klinis**) :
A. Tampak sangat kurus dan atau edema pada
kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh.
B. Tampak kurus
C. Tampak sehat
D. Tampak gemuk
(BB/TB-PB + Klinis):
BURUK-KURANG-BAIK-LEBIH**)
*)
**)
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Lampiran 3:
PENJELASAN MENGENAI PENELITIAN
Orang tua / Wali Balita Yth.
Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang berjudul:
GAMBARAN STATUS GIZI ANAK BALITA GIZI KURANG SETELAH
MENDAPATKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI
PUSKESMAS MANDALA MEDAN TAHUN 2009
yang menyangkut masalah tingkat gizi anak balita (usia di bawah 5 tahun) setelah
Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Dari data yang ada, tingginya angka gizi
kurang di Provinsi Sumatera Utara dan adanya kasus gizi kurang di Kota Medan
melatarbelakangi penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui atau menilai status gizi anak balita gizi kurang setelah dilakukan PMT
oleh Puskesmas.
Yang dimaksud dengan gizi kurang adalah bila anak kurus dan memiliki
perbandingan berat badan terhadap tinggi (panjang) badan kurang dari nilai
standard (-3 DS > - < -2 DS). Gizi lebih adalah bila anak gemuk, dan
perbandingan antara berat dan tingginya melebihi normal. Gizi baik adalah bila
anak tampak sehat dan perbandingan berat dan tingginya seimbang, sedangkan
gizi buruk adalah keadaan yang lebih parah dibandingkan dengan gizi kurang, di
mana anak sangat kurus.
Orang tua / Wali Balita Yth.
Untuk penanggulangan masalah gizi kurang ini agar tidak semakin memburuk,
maka Pemerintah melakukan program PMT kepada anak-anak Bapak / Ibu
sekalian. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan diukur tingkat gizi anak Bapak /
Ibu yang dulu pernah mengalami gizi kurang lalu diberikan PMT dari Puskesmas
Mandala. Untuk lebih jelasnya, pada anak Bapak / Ibu saat turut serta sebagai
subjek penelitian ini secara sukarela, maka akan menjalani prosedur penelitian
sebagai berikut:
1. Peneliti mengisi lembar biodata berdasarkan tanya jawab (wawancara)
antara Peneliti dengan Orang tua / Wali subjek.
2. Pengukuran berat badan dilakukan dengan timbangan bayi untuk bayi dan
timbangan injak untuk balita yang telah bisa berdiri. Pada penimbangan,
seluruh pakaian bayi harus dilepaskan, sedangkan balita yang dapat berdiri
cukup memakai pakaian yang ringan. Tujuannya agar hasil penimbangan
mendekati berat badan sesungguhnya.
3. Pengukuran panjang badan bagi balita yang belum bisa berdiri posisi balita
adalah berbaring di papan pengukur panjang. Pengukuran tinggi badan
bagi balita yang bisa berdiri maka posisinya adalah berdiri. Pada
pengukuran tinggi (panjang) badan semua bentuk tutup kepala dan alas
kaki harus dilepas, agar hasil pengukuran tepat.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Lanjutan Lampiran 3:
4. Pemeriksaan tanda-tanda klinis dilakukan oleh Peneliti dengan mengamati
balita dan melakukan penekanan menggunakan jari telunjuk Peneliti pada
punggung kaki subjek selama beberapa detik.
Umumnya, tidak ada risiko yang berbahaya bagi anak Bapak / Ibu sekalian.
Namun, bila terjadi hal-hal yang tidak dapat dinginkan selama penelitian ini
berlangsung, yang disebabkan oleh perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini,
Bapak / Ibu dapat menghubungi Peneliti : Duma Ratna Sari Nasution (HP
08126314140) untuk mendapat pertolongan.
Setiap subjek penelitian ikut serta selama satu kali pengambilan data di Wilayah
Kerja Puskesmas Mandala (Puskesmas / Posyandu / Rumah Subjek). Manfaat
penelitian ini bagi balita dan keluarganya adalah diketahuinya status gizi balita
setelah PMT, sehingga dapat ditentukan tindakan lebih lanjut untuk meningkatkan
/ mempertahankan status gizi menjadi yang lebih baik. Data yang didapatkan dari
penelitian ini akan dijamin kerahasiannya. Pada akhir penelitian ini, Peneliti akan
memberikan souvenir sebagai ucapan terima kasih atas kesediaan sukarelawan
menjadi subjek penelitian.
Demikianlah penjelasan tertulis yang juga disampaikan secara langsung oleh
Peneliti. Atas kesediaan Bapak/Ibu memberikan keizinan bagi balitanya menjadi
subjek penelitian ini, saya mohon Bapak/Ibu menandatangani Lembar Persetujuan
Setelah Penjelasan Mengikuti Penelitian (Informed Consent) berikut ini.
Medan,
2009
Peneliti,
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Lanjutan Lampiran 3:
Umur
Jenis Kelamin:
Alamat
Umur:
2. Nama:
Umur:
3. Nama:
Umur:
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya.
Medan,
2009
(......................................................)
*) Bagi yang buta aksara harap membubuhi cap jempol
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
ii
Keterangan:
3: normal
4: gemuk
iii
Lampiran 8. Output Pengolahan dan Analisa Data Penelitian dengan SPSS versi
13.0
1.Jenis Kelamin Balita
Valid
laki-laki
perempuan
Total
Frequency
3
7
Percent
30,0
70,0
Valid Percent
30,0
70,0
10
100,0
100,0
Cumulative
Percent
30,0
100,0
Statistics
Alamat Balita
N
Valid
10
0
Missing
2.Alamat Balita
Valid
Frequency
1
Percent
10,0
Valid Percent
10,0
Cumulative
Percent
10,0
10,0
10,0
20,0
10,0
10,0
30,0
20,0
20,0
50,0
Pukat I Gg Persaudaraan 2
Bantan Timur
10,0
10,0
60,0
Pukat I Gg Sekolah 35
Bantan Timur
10,0
10,0
70,0
Pukat I Gg Syukur 8
Bantan Timur
10,0
10,0
80,0
Pukat V Gg Nangka 18 C
Bantan Timur
20,0
20,0
100,0
10
100,0
100,0
Total
Statistics
N
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Valid
Missing
10
0
1,50
1,50
1(a)
,527
1
2
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
Minimum
Maximum
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
iv
Kelurahan Balita
Valid
Bantan Timur
Bandar Selamat
Total
Frequency
5
5
10
Percent
50,0
50,0
100,0
Valid Percent
50,0
50,0
100,0
Cumulative
Percent
50,0
100,0
Statistics
Kelurahan Balita
N
Valid
10
0
1,50
Missing
Mean
Median
1,50
Mode
1(a)
,527
1
2
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Statistics
Kelurahan Balita
N
Valid
10
0
1,50
1,50
1(a)
,527
1
Missing
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
2
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
Kelurahan Balita
Valid
Bantan Timur
Bandar Selamat
Total
Frequency
5
5
Percent
50,0
50,0
Valid Percent
50,0
50,0
10
100,0
100,0
Cumulative
Percent
50,0
100,0
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Valid
10
0
Missing
Mean
34,50
35,00
30(a)
Median
Mode
Std. Deviation
6,502
21
43
Minimum
Maximum
Valid
21
30
34
35
37
43
Total
Frequency
1
2
1
2
2
2
10
Percent
10,0
20,0
10,0
20,0
20,0
20,0
100,0
Valid Percent
10,0
20,0
10,0
20,0
20,0
20,0
100,0
Cumulative
Percent
10,0
30,0
40,0
60,0
80,0
100,0
Statistics
Valid
Missing
10
0
41,10
40,50
54
11,958
24
57
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
vi
Valid
24
Frequency
1
Percent
10,0
Valid Percent
10,0
Cumulative
Percent
10,0
1
1
1
10,0
10,0
10,0
10,0
10,0
10,0
20,0
30,0
40,0
1
1
1
10,0
10,0
10,0
10,0
10,0
10,0
50,0
60,0
70,0
20,0
20,0
90,0
1
10
10,0
100,0
10,0
100,0
100,0
27
30
36
38
43
48
54
57
Total
Statistics
5. Pekerjaan Ayah
N
Valid
Missing
Mode
9
1
2
Pekerjaan Ayah
Valid
Missing
Total
Total
System
Cumulative
Percent
11,1
44,4
55,6
77,8
Frequency
1
3
1
2
Percent
10,0
30,0
10,0
20,0
Valid Percent
11,1
33,3
11,1
22,2
10,0
11,1
88,9
1
9
1
10,0
90,0
10,0
11,1
100,0
100,0
10
100,0
Statistics
Valid
Missing
Mode
10
0
2
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
vii
Valid
laki-laki
perempuan
Frequency
3
Percent
30,0
Valid Percent
30,0
7
10
70,0
100,0
70,0
100,0
Total
Cumulative
Percent
30,0
100,0
7. Pekerjaan Ibu
N
Valid
Missing
Mode
10
0
1
Pekerjaan Ibu
Valid
Frequency
8
2
10
Percent
80,0
20,0
100,0
Valid Percent
80,0
20,0
100,0
Cumulative
Percent
80,0
100,0
Statistics
Valid
Missing
10
0
2(a)
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
Mode
Valid
Frequency
1
Percent
10,0
Valid Percent
10,0
Cumulative
Percent
10,0
2
2
1
20,0
20,0
10,0
20,0
20,0
10,0
30,0
50,0
60,0
10,0
10,0
70,0
10,0
10,0
80,0
2
10
20,0
100,0
20,0
100,0
100,0
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
viii
Valid
10
0
Missing
Mode
1
Riwayat ASI Eksklusif
Valid
tidak pernah
Frequency
2
Percent
20,0
Valid Percent
20,0
8
10
80,0
100,0
80,0
100,0
pernah
Total
Cumulative
Percent
20,0
100,0
Statistics
Valid
10
0
0
Missing
Mode
Riwayat BBLR
Valid
Tidak BBLR
BBLR
Total
Frequency
8
2
10
Percent
80,0
20,0
100,0
Valid Percent
80,0
20,0
100,0
Cumulative
Percent
80,0
100,0
Statistics
11.Riwayat Imunisasi
N
Valid
Missing
Mode
10
0
1
Riwayat Imunisasi
Valid
Tidak Lengkap
Lengkap
Total
Frequency
3
7
Percent
30,0
70,0
Valid Percent
30,0
70,0
10
100,0
100,0
Cumulative
Percent
30,0
100,0
Statistics
ix
Valid
10
0
0
Missing
Mode
Valid
< 2 minggu
Frequency
10
Percent
100,0
Valid Percent
100,0
Cumulative
Percent
100,0
Statistics
Valid
Missing
10
0
9,940
Mean
Median
9,750
9,5
1,1037
8,4
12,6
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Valid
8,4
9,2
9,5
Frequency
1
1
Percent
10,0
10,0
Valid Percent
10,0
10,0
Cumulative
Percent
10,0
20,0
3
2
1
1
30,0
20,0
10,0
10,0
30,0
20,0
10,0
10,0
50,0
70,0
80,0
90,0
1
10
10,0
100,0
10,0
100,0
100,0
10,0
10,2
10,5
12,6
Total
Statistics
Valid
Missing
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
10
0
85,150
84,500
78,0(a)
6,1466
78,0
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
Maximum
100,0
Frequency
Valid
78,0
80,5
81,0
81,5
83,5
85,5
86,5
87,0
88,0
100,0
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1
1
10,0
10,0
10,0
10,0
10,0
20,0
1
1
10,0
10,0
10,0
10,0
30,0
40,0
10,0
10,0
50,0
1
1
10,0
10,0
10,0
10,0
60,0
70,0
10,0
10,0
80,0
1
1
10
10,0
10,0
100,0
10,0
10,0
100,0
90,0
100,0
Statistics
Valid
Missing
10
0
Mode
1(a)
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
Status Gizi Balita Menurut Berat dan Umur
Frequency
Valid
buruk
kurang
Total
5
5
10
Percent
50,0
50,0
100,0
Valid Percent
Cumulative
Percent
50,0
50,0
100,0
50,0
100,0
Statistics
Valid
Missing
10
0
3
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xi
Valid
kurus
normal
Total
30,0
30,0
30,0
7
10
70,0
100,0
70,0
100,0
100,0
Statistics
Valid
Missing
Mode
10
0
3
Status Gizi Menurut Depkes RI
Valid
Gizi Kurang
Gizi Baik
Total
Frequency
3
7
10
Percent
30,0
70,0
100,0
Valid Percent
30,0
70,0
100,0
Cumulative
Percent
30,0
100,0
Statistics
Status Gizi Menurut Depkes RI
N
Valid
10
Missing
0
Mode
3
Valid
Gizi Kurang
Gizi Baik
Total
Frequency
3
7
Percent
30,0
70,0
Valid Percent
30,0
70,0
10
100,0
100,0
Cumulative
Percent
30,0
100,0
Statistics
Valid
Missing
10
0
3
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xii
Valid
kurus
sehat
Total
Frequency
3
7
10
Percent
30,0
70,0
100,0
Valid Percent
30,0
70,0
100,0
Cumulative
Percent
30,0
100,0
19.
Riwayat Imunisasi * Status Gizi Menurut Depkes RI Crosstabulation
Riwayat Imunisasi
Tidak Lengkap
Lengkap
Total
Count
% within Riwayat
Imunis asi
Count
% within Riwayat
Imunis asi
Count
% within Riwayat
Imunis asi
Total
3
100.0%
.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
10
30.0%
70.0%
100.0%
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xiii
20
Be rat Lahir (gram ) * S tatus Gizi Menurut De pke s RI Crossta bul ation
Berat
Lahir
(gram)
1900
2000
2500
2600
2700
2800
3000
3200
Total
Count
% within B erat
Lahir (gram)
Count
% within B erat
Lahir (gram)
Count
% within B erat
Lahir (gram)
Count
% within B erat
Lahir (gram)
Count
% within B erat
Lahir (gram)
Count
% within B erat
Lahir (gram)
Count
% within B erat
Lahir (gram)
Count
% within B erat
Lahir (gram)
Count
% within B erat
Lahir (gram)
Total
1
.0%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
10
30.0%
70.0%
100.0%
ke lom pok berat bada n * Status Gizi Menurut De pke s RI Crossta bul ation
kelompok berat
badan
1.00
2.00
Total
Count
% within k elompok
berat badan
Count
% within k elompok
berat badan
Count
% within k elompok
berat badan
Total
2
.0%
100.0%
100.0%
37.5%
62.5%
100.0%
10
30.0%
70.0%
100.0%
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xiv
21
Lamanya pemberian ASI (bulan) * Status Gizi Menurut Depkes RI Crosstabulation
Lamanya
pemberian
ASI (bulan)
12
24
30
Total
Count
% within Lamanya
pemberian ASI (bulan)
Count
% within Lamanya
pemberian ASI (bulan)
Count
% within Lamanya
pemberian ASI (bulan)
Count
% within Lamanya
pemberian ASI (bulan)
Count
% within Lamanya
pemberian ASI (bulan)
Count
% within Lamanya
pemberian ASI (bulan)
Count
% within Lamanya
pemberian ASI (bulan)
Total
1
.0%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
50.0%
50.0%
100.0%
100.0%
.0%
100.0%
33.3%
66.7%
100.0%
.0%
100.0%
100.0%
10
30.0%
70.0%
100.0%
Riwayat ASI
Eksklusif
tidak pernah
pernah
Total
Count
% within Riwayat
ASI Eks klus if
Count
% within Riwayat
ASI Eks klus if
Count
% within Riwayat
ASI Eks klus if
Total
2
.0%
100.0%
100.0%
37.5%
62.5%
100.0%
10
30.0%
70.0%
100.0%
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xv
22
La manya Diare ya ng Seri ng Diala mi * Status Giz i Me nurut Depkes RI Crosstabulation
Lamanya Diare
yang S ering Dialami
Total
< 2 minggu
Count
% within Lamanya Diare
yang S ering Dialami
Count
% within Lamanya Diare
yang S ering Dialami
Total
10
30.0%
70.0%
100.0%
10
30.0%
70.0%
100.0%
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xvi
Lampiran 9: Tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak Laki-laki, Usia 0 59 Bulan, Menurut Berat Badan dan Umur (BB/U)
Umur
Gizi Buruk
(kg)
Gizi Kurang
(kg)
1.9
2.0 - 2.3
2.4 - 4.2
4.3
2.1
2.2 - 2.8
2.9 - 5.5
5.6
2.5
2.6 - 3.4
3.5 - 6.7
6.8
3.0
3.1 - 4.0
4.1 - 7.6
7.7
3.6
3.7 - 4.6
4.7 - 8.4
8.5
4.2
4.3 - 5.2
5.3 - 9.1
9.2
4.8
4.9 - 5.8
5.9 - 9.7
9.8
5.3
5.4 - 6.3
6.4 - 10.2
10.3
5.8
5.9 - 6.8
6.9 - 10.7
10.8
6.2
6.3 - 7.1
7.2 - 11.2
11.3
10
6.5
6.6 - 7.5
7.6 - 11.6
11.7
11
6.8
6.9 - 7.8
7.9 - 11.9
12.0
12
7.0
7.1 - 8.0
8.1 - 12.3
12.4
13
7.2
7.3 - 8.2
8.3 - 12.6
12.7
14
7.4
7.5 - 8.4
8.5 - 12.9
13.0
15
7.5
7.6 - 8.6
8.7 - 13.1
13.2
16
7.6
7.7 - 8.7
8.8 - 13.4
13.5
17
7.7
7.8 - 8.9
9.0 - 13.6
13.7
18
7.8
7.9 - 9.0
9.1 - 13.8
13.9
19
7.9
8.0 - 9.1
9.2 - 14.0
14.1
20
8.0
8.1 - 9.3
9.4 - 14.3
14.4
21
8.2
8.3 - 9.4
9.5 - 14.5
14.6
22
8.3
8.4 - 9.6
9.7 - 14.7
14.8
23
8.4
8.5 - 9.7
9.8 - 14.9
15.0
24
8.9
9.0 - 10.0
10.1 - 15.6
15.7
25
8.9
9.0 - 10.1
10.2 - 15.8
15.9
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xvii
Lampiran 9 (Lanjutan): Tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak Lakilaki, Usia 0 - 59 Bulan, Menurut Berat Badan dan Umur (BB/U)
Umur
(Bulan)
Gizi
Kurang
(kg)
9.1 - 10.2
Gizi Baik
(kg)
Gizi Lebih
(kg)
26
Gizi
Buruk
(kg)
9.0
10.3 - 16.0
16.1
27
9.0
9.1 - 10.3
10.4 - 16.2
16.3
28
9.1
9.2 - 10.4
10.5 - 16.5
16.6
29
9.2
9.3 - 10.5
10.6 - 16.7
16.8
30
9.3
9.4 - 10.6
10.7 - 16.9
17.0
31
9.3
9.4 - 10.8
10.9 - 17.1
17.2
32
9.4
9.5 - 10.9
11.0 - 17.3
17.4
33
9.5
9.6 - 11.0
11.1 - 17.5
17.6
34
9.6
9.7 - 11.1
11.2 - 17.7
17.8
35
9.6
9.7 - 11.2
11.3 - 17.9
18.0
36
9.7
9.8 - 11.3
11.4 - 18.2
18.3
37
9.8
9.9 - 11.4
11.5 - 18.4
18.5
38
9.9
10.0 - 11.6
11.7 - 18.6
18.7
39
10.0
10.1 - 11.7
11.8 - 18.8
18.9
40
10.1
10.2 - 11.8
11.9 - 19.0
19.1
41
10.2
10.3 - 11.9
12.0 - 19.2
19.3
42
10.3
10.4 - 12.0
12.1 - 19.4
19.5
43
10.4
10.5 - 12.2
12.3 - 19.6
19.7
44
10.5
10.6 - 12.3
12.4 - 19.8
19.9
45
10.6
10.7 - 12.4
12.5 - 20.0
20.1
46
10.7
10.8 - 12.5
12.6 - 20.3
20.4
47
10.8
10.9 - 12.7
12.8 - 20.5
20.6
48
10.9
11.0 - 12.8
12.9 - 20.7
20.8
49
11.0
11.1 - 12.9
13.0 - 20.9
21.0
50
11.1
11.2 -13.00
13.1 - 21.1
21.2
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xviii
Lampiran 9 (Lanjutan): Tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak Lakilaki, Usia 0 - 59 Bulan, Menurut Berat Badan dan Umur (BB/U)
Umur
(Bulan)
Gizi
Kurang
(kg)
11.3 - 13.2
Gizi Baik
(kg)
Gizi Lebih
(kg)
51
Gizi
Buruk
(kg)
11.2
13.3 - 21.3
21.4
52
11.3
11.4 - 13.3
13.4 - 21.6
21.7
53
11.4
11.5 - 13.4
13.5 - 21.8
21.9
54
11.5
11.6 - 13.6
13.7 - 22.0
22.1
55
11.7
11.8 - 13.7
13.8 - 22.2
22.3
56
11.8
11.9 - 13.8
13.9 - 22.5
22.6
57
11.9
12.0 - 14.0
14.1 - 22.7
22.8
58
12.0
12.1 - 14.1
14.2 - 22.9
23.0
59
12.1
12.2 - 14.2
14.3 - 23.2
23.3
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xix
Lampiran 10: Tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak Perempuan, Usia
0 - 59 Bulan, Menurut Berat Badan dan Umur (BB/U)
Umur
(Bulan)
Gizi Buruk
(kg)
Gizi Kurang
(kg)
Gizi Lebih
(kg)
1.7
1.8 - 2.1
2.2 3.9
4.0
2.1
2.2 - 2.7
2.8 - 5.0
5.1
2.6
2.7 - 3.2
3.3 - 6.0
6.1
3.1
3.2 - 3.8
3.9 - 6.9
7.0
3.6
3.7 - 4.4
4.5 - 7.6
7.7
4.0
4.1 - 4.9
5.0 - 8.3
8.4
4.5
4.6 - 5.4
5.5 - 8.9
9.0
4.9
5.0 - 5.8
5.9 - 9.5
9.6
5.3
5.4 - 6.2
6.3 - 10.0
10.1
5.6
5.7 - 6.5
6.6 - 10.4
10.5
10
5.8
5.9 - 6.8
6.9 - 10.8
10.9
11
6.1
6.2 - 7.1
7.2 - 11.2
11.3
12
6.3
6.4 - 7.3
7.4 - 11.5
11.6
13
6.5
6.6 - 7.5
7.6 - 11.8
11.9
14
6.6
6.7 - 7.7
7.8 - 12.1
12.2
15
6.8
6.9 - 7.9
8.0 - 12.3
12.4
16
6.9
7.0 - 8.1
8.2 - 12.5
12.6
17
7.1
7.2 - 8.2
8.3 - 12.8
12.9
18
7.2
7.3 - 8.4
8.5 - 13.0
13.1
19
7.4
7.5 - 8.5
8.6 - 13.2
13.3
20
7.5
7.6 - 8.7
8.8 - 13.4
13.5
21
7.6
7.7 - 8.9
9.0 - 13.7
13.8
22
7.8
7.9 - 9.0
9.1 - 13.9
14.0
23
8.0
8.1 - 9.2
9.3 - 14.1
14.2
24
8.2
8.3 - 9.3
9.4 - 14.5
14.6
25
8.3
8.4 - 9.5
9.6 - 14.8
14.9
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xx
Gizi Buruk
(kg)
8.4
Gizi Kurang
(kg)
8.5 - 9.7
Gizi Baik
(kg)
9.8 - 15.1
Gizi Lebih
(kg)
15.2
27
8.6
8.7 - 9.8
9.9 - 15.5
15.6
28
8.7
8.8 - 10.0
10.1 - 15.8
15.9
29
8.8
8.9 - 10.1
10.2 - 16.0
16.1
30
8.9
9.0 - 10.2
10.3 - 16.3
16.4
31
9.0
9.1 - 10.4
10.5 - 16.6
16.7
32
9.1
9.2 - 10.5
10.6 - 16.9
17.0
33
9.3
9.4 - 10.7
10.8 - 17.1
17.2
34
9.4
9.5 - 10.8
10.9 - 17.4
17.5
35
9.5
9.6 - 10.9
11.0 - 17.7
17.8
36
9.6
9.7 - 11.1
11.2 - 17.9
18.0
37
9.7
9.8 - 11.2
11.3 - 18.2
18.3
38
9.8
9.9 - 11.3
11.4 - 18.4
18.5
39
9.9
10.0 - 11.4
11.5 - 18.6
18.7
40
10.0
10.1 - 11.5
11.6 - 18.9
19.0
41
10.1
10.2 - 11.7
11.8 - 19.1
19.2
42
10.2
10.3 - 11.8
11.9 - 19.3
19.4
43
10.3
10.4 - 11.9
12.0 - 19.5
19.6
44
10.4
10.5 - 12.0
12.1 - 19.7
19.8
45
10.5
10.6 - 12.1
12.2 - 20.0
20.1
46
10.6
10.7 - 12.2
12.3 - 20.2
20.3
47
10.7
10.8 - 12.4
12.5 - 20.4
20.5
48
10.8
10.9 - 12.5
12.6 - 20.6
20.7
49
10.8
10.9 - 12.6
12.7 - 20.8
20.9
50
10.9
11.0 - 12.7
12.8 - 21.0
21.1
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxi
Gizi Buruk
(kg)
11.0
Gizi Kurang
(kg)
11.1 - 12.8
Gizi Lebih
(kg)
21.3
52
11.1
11.2 12.9
13.0 21.4
21.5
53
11.2
11.3 13.0
13.1 21.6
21.7
54
11.3
11.4 13.1
13.2 21.8
21.9
55
11.4
11.5 13.2
13.3 22.1
22.2
56
11.4
11.5 13.3
13.4 22.3
22.4
57
11.5
11.6 13.4
13.5 22.5
22.6
58
11.6
11.7 13.5
13.6 22.7
22.8
59
11.7
11.8 13.6
13.7 22.9
23.0
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxii
Lampiran 11: Tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak Laki-Laki Menurut
Berat Badan dan Tinggi Badan/Panjang Badan (BB/TB-PB)
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxiii
Lampiran 11 (Lanjutan): Tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak LakiLaki Menurut Berat Badan dan Tinggi Badan/Panjang Badan (BB/TB-PB)
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxiv
Lampiran 11 (Lanjutan): Tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak LakiLaki Menurut Berat Badan dan Tinggi Badan/Panjang Badan (BB/TB-PB)
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxv
Lampiran 11 (Lanjutan): Tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak LakiLaki Menurut Berat Badan dan Tinggi Badan/Panjang Badan (BB/TB-PB)
Sumber: Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI, 2005. Standar Pemantauan
Pertumbuhan Balita, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Hlm 37-40.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxvi
Lampiran 12: Tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak Perempuan
Menurut Berat Badan dan Tinggi Badan/Panjang Badan (BB/TB-PB)
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxvii
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxviii
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxix
Sumber: Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI, 2005. Standar Pemantauan
Pertumbuhan Balita, Depkes RI, Jakarta. Hlm 41-44.
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxx
Lampiran 13.
FOTO KEGIATAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI BALITA GIZI
KURANG, SETELAH MENDAPATKAN PMT
(A). Seorang
balita perempuan
(54 bulan) sedang
diukur berat
badannya dengan
menggunakan
timbangan injak.
Setelah
mendapatkan
PMT status
gizinya menjadi
normal.
(A)
(B). Seorang
balita
perempuan (33
bulan) sedang
diukur
beratnya
dengan
menggunakan
timbangan bayi
(baby scale)
(B)
Sumber: Foto langsung di lapangan
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxxi
(C)
(D)
(E)
Sumber: Foto langsung di lapangan
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxxii
Lampiran 14:
PENGAMATAN LINGKUNGAN SEKITAR RUMAH SUBJEK
(A)
(B)
Sumber: Foto langsung di lapangan
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxxiii
(C)
Sumber: Foto langsung di lapangan
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxxiv
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxxv
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.
xxxvi
Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian
Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009, 2010.