PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.3
1.3.1
Tujuan
Tujuan Umum
2.
3.
4.
5.
6.
1.4
Manfaat
Mahasiswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam mengenai definisi, ciriciri dan prinsip, aspek-aspek, tahapan perkembangan anak, faktor yang
memengaruhi perkembangan anak dan deteksi dini penyimpangan perkembangan
anak serta mahasiswa dapat menerapkan teori-teori tersebut dalam dirinya sendiri
maupun orang di sekitarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
a.
Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari
perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan
pada fungsi alat kelamin.
b.
Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu
perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari
bagian proksimal ke bagian distal.
c.
Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan
melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
d.
Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan
yang berbeda.
e.
Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimana
tahapan perkembangan harus melewati tahap demi tahap.
Selain itu, menurut IDAI Jawa Timur (22), perkembangan berkolerasi dengan
pertumbuhan. Pada saat pertumbuhan cepat, maka perkembangan pun demikian.
2.2.2 Prinsip-Prinsip Perkembangan Anak
Prinsip-prinsip perkembangan berdasarkan IDAI Jawa Timur (23), yaitu:
1.
2.
3.
Intelektual
4.
5.
Komunikasi pasif
6.
Komunikasi aktif
7.
1) Faktor Prenatal
a.
Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan memengaruhi
pertumbuhan janin.
b.
Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot.
c.
Toksin/zat kimia
Endokrin
e.
Radiasi
Paparan radium dan sinat rontgen dapan menyebabkan kelainan pada janin seperti
mikrosefali.
f.
Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella,
Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin.
g.
Kelainan imunologi
Anoksia embrio
Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah / kekerasan mental pada ibu
hamil dan lain-lain.
2) Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
3) Faktor Pascanatal
a.
Gizi
Psikologis
Sosio-ekonomi
f.
Lingkungan pengasuhan
Stimulasi
2.5
Tahapan Perkembangan
a.
b.
3-6 bulan
Menggenggam pensil
6-9 bulan
9-12 bulan
12-18 bulan
Memanggil ayah dengan kata papa, memanggil ibu dengan kata mama.
18-24 bulan
24-36 bulan
Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih
36-48 bulan
Menyebut nama,umur,tempat
Mendengarkan cerita
48-60 bulan
Melompat-lompat 1 kaki
Menari
Menggambar lingkaran
60-72 bulan
Berjalan lurus
Menggambar segiempat
Menjawab pertanyaan tentang benda yang terbuat dari apa dan kegunaannya
Mengenal warna-warni
Mengungkapkan simpati
Penggunaan KPSP sebagai alat screning perkembangan yang sangat mudah serta
memiliki efek sangat besar dalam upaya pencegahan gangguan perkembangan
pada anak, apabila dimanfaatkan oleh keluarga dalam mendeteksi sejak dini
tumbuh kembang anak. Kemudahan penggunaan KPSP dapat dilihat sebagaimana
cara berikut menentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan, sebagai
contoh apabila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan, setelah
menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak. KPSP terdiri dari
2 macam pertanyaan, yaitu pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak.
Contoh : dapatkah bayi makan kue sendiri? Perintah kepada ibu/pengasuh anak
atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : pada
posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara
perlahan-lahan ke posisi duduk. Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan
yang ada, apabila tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti
sebelum melaksanakan, pertanyaan dijawab berurutan satu persatu, setiap
pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK, teliti kembali semua
pertanyaan dan jawaban.
Interpretasi Hasil KPSP
Dalam menentukan interpretasi hasil KPSP caranya adalah dengan menghitung
jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang), hitung jawaban
tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah). Apabila jawaban YA = 9-10,
perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S), apabila jawaban YA
= 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M), apabila jawaban YA = 6 atau
kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P), dan rincilah jawaban TIDAK pada
nomor berapa saja.
2.
Tujuan tes ini untuk menemukan gangguan pendengaran sejak dini agar dapat
segera ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengan dan bicara
anak. Jadwal TDD setiap 3 bulan pada bayi (usia kurang dari 12 bulan), dan setiap 6
bulan pada anak usia 12 bulan ke atas.
Pemeriksa memakai instrumen TDD sesuai usia anak, gambar-gambar binatang dan
manusia serta mainan. Pada anak usia < 24 bulan, semua pertanyaan dijawab oleh
orang tua/pengasuh, sedangkan anak usia > 24 bulan pertanyaan berupa perintahperintah kepada anak melalui orang tua/pngasuh untuk dikerjakan anak.
Interpretasi hasil pemikiran: bila ada satu atau lebih jawaban TIDAK kemungkinan
anak mengalami gangguan pendengaran. Intervensinya: bila perlu dilakukan
pemeriksaan ulang dua minggu kemudian bila positif terdapat gangguan, maka
anak dirujuk ke rumah sakit..
3.
Tujuan tes ini untuk menemukan gangguan /kelainan daya lihat anak sejak dini agar
dapat segera ditindaklanjuti sehingga kesempatan memperoleh katajaman daya
lihat menjadi lebih besar. Jadwal TDL setiap 6 bulan pada anak usia pra-sekolah (3672 bulan). Untuk pemeriksaan TDL, memakai ruangan yang bersih, tenang dengan
penyinaran yang baik. Pemeriksa memakai alat TDL: 2 buah kursi (1untuk anak dan
1 untuk pemeriksa) dan poster E digantung atau dipegang setinggi mata anak. Jarak
pemeriksa dengan anak 3 meter.
Interpretasi hasil pemikiran: bila anak tidak dapat mencocokkan sampai baris ketiga
poster E dengan kedua matanya maka diduga anak mengalami gangguan daya
lihat. Intervensinya: pemeriksaan ulang 2 minggu kemudian bila positif terdapat
gangguan, maka anak dirujuk ke rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Perkembangan adalah perubahan struktur dan fungsi tubuh menuju kematangan
dengan pola yang teratur yang dipengaruhi faktor dalam (internal),faktor luar
(eksternal) dan faktor pendukung lainnya. Sementara itu, fase-fase perkembangan
meliputi periodisasi biologis, didaktis dan psikologis. Pada setiap fase terdapat
aspek-aspek perkembangan yaitu,motorik kasar dan halus, kemampuan bicara dan
bahasa, serta kemandirian dan sosialisasi. Aspek-aspek tersebut diperlukan untuk
melihat ciri-ciri perkembangan anak pada masing-masing tahapan perkembangan.
Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak dibutuhkan untuk mengetahui
apakah adapenyimpangan dalam perkembangan seorang anak dari semua segi
perkembangan. Deteksi ini dapat dilakukan melalui cara KPSP, TDD dan TDL.
1.2 Saran
Sebagai perawat hendaknya mengetahui segala hal tentang perkembangan
terutama cara mendeteksi dini penyimpangan perkembangan. Karena dengan
pengetahuan itu, maka, perawat dapat membantu seorang ibu untuk lebih
mengamati, mengikuti dan mendeteksi perkembangan anak-anaknya.
Sehingga,apabila terjadi gangguan pada perkembangan anakdapat segera
ditangani.
Demikian makalah mengenai konsep perkembangan anak. Makalah ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkan demi kemajuan makalah ini.
Sekian, semoga bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Online:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194412051967101KOKO_DARKUSNO_A/PENGERTIAN_DAN_CIRI_PERKEMBANGAN.pdf
Diakses: selasa, 11 Desember 2012, Pukul : 09.10 WIB
http://apps.um-surabaya.ac.id/jurnal/files/disk1/1/umsurabaya-1912-aazizalimu-242-optimali-k.pdf
Diakses: Rabu, 12 Desember 2012, Pukul : 06.35 WIB
http://eprints.utm.my/10348/1/bab2.pdf
Diakses: Rabu, 13 Desember 2012, Pukul : 14.17 WIB