Anda di halaman 1dari 2

Auliya Nurulfah (16113025)

Prinka Apriati Penesa (16113070)


Distya Puspa Hanifa (16113039)

ANALISIS LINGKUNGAN
Tema : Pengelolaan limbah kotoran Kuda
Lokasi : Desa Cicukang Kecamatan Margaasih Kopo, Bandung
Delman merupakan kendaraan transportasi tradisional beroda tiga atau empat yang
tidak menggunakan mesin tetapi menggunakan kuda sebagai penggantinya. Oleh karena itu,
penggunaan delman atau biasa dikenal dengan andong akan menghasilkan limbah berupa
kotoran dari kuda itu sendiri. Karena limbah kotoran kuda memiliki dampak bagi lingkungan
dan kondisi kesehatan warga sekitar maka kelompok kami mengangkat topik ini.
Daerah yang kami analisis adalah suatu daerah kecil di Kopo, Desa Cicukang
Kecamatan Margaasih. Tentunya daerah ini dipilih karena pada Desa Cicukang, delman atau
andong masih banyak digunakan sebagai sistem transportasi. Setelah kami amati lokasi
terdapat beberapa masalah tentang pengelolaan limbah kotoran kuda tersebut. Pertama
merupakan kotoran kuda yang tercecer begitu saja sepanjang jalan desa tersebut. Hal ini
disebabkan karena kantung untuk pembuangan sementara kotoran Kuda tidak cukup
menampungnya. Selain banyaknya kotoran kuda yang berceceran, adapula limbah kotoran
kuda yang sudah tertampung namun pengolahannya masih belum sesuai dengan prosedur.
Tentu saja dari dua permasalahan di atas, dapat menyebabkan dampak terhadap
lingkungan maupun terhadap kesehatan warga sekitar akibat limbah kotoran kuda. Warga
sekitar dibiarkan terpapar secara langsung pada kotoran kuda sedangkan banyak warung
makan pinggir jalan yang berjualan yang tidak menutup kemungkinan limbah kotoran kuda
akan terbawa lewat udara dan masuk pada makanan maupun minuman yang dijual.
Pada 6 Desember, kelompok kami telah melakukan survei lapangan di Daerah
Cicukang, Desa Mekar Rahayu. Terdapat pemandangan yang kurang baik saat kami datang.
Tumpukan kotoran kuda terhampar dengan begitu saja pada lapangan terbuka dekat dengan
rumah-rumah warga. Tentunya hal ini menimbulkan bau tak sedap yang cukup menyengat.

Kami pun melihat warga lalu-lalang dan membeli makanan yang dijual di pinggir jalan dekat
dengan tumpukan kotoran kuda tersebut. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Untuk mendapatkan data dan analisis yang lebih meyakinkan, kami telah melakukan
wawancara pada dua sudut pandang. Pertama, dari pihak kusir delman sekaligus pemilik dari
kuda-kuda yang beroperasi. Sedangkan, kedua dari sudut pandang penjual makanan yang
berada tepat pinggir jalan yang dilewati oleh rute delman. Kami mewawancarai Pak Atang
yang sejak tahun 1970 telah bekerja sebagai kusir delman, hanya saja delman pada masa itu
kanya berbentuk roda sederhana yang ditarik oleh kuda. Saat kami menanyakan tentang
pengolahan kotoran kuda Pak Atang menjawab, Kalau dari pihak Desa sendiri tidak ada
pengelolaan, hanya saja biasanya petani dari Ciwidey atau Lembang suka ada yang
mengambil untuk dijadikan pupuk kompos,. Ada hal yang lebih memprihatinkan lagi bahwa
saat sudah tidak ada lagi yang mengambil kotoran kuda maka langkah selanjutnya akan
dibuang langsung pada Sungai Citarum yang terletak tak jauh dari Daerah Cicukang tersebut.
Menurut Pak Atang, tidak ada tempat penyimpanan khusus bagi kuda-kuda. Semua kuda
disimpan di kandang pemiliknya masing-masing. Sedangkan untuk memperoleh makanan
Kuda, Pak Atang dan kusir lainnya biasanya membeli makanan Kuda yang berkisar
Rp10.000,00 / hari.
Dari sudut pandang pedagang makanan di pinggir jalan seperti Ibu Sumiati,
keberadaan delman cukup mengganggu apalagi dengan pengelolaan kotoran yang masih
minim. Dari hasil wawancara dengan Ibu Sumiati yang mengaku telah berjualan selama 21
tahun di Cicukang ini, bahwa sudah banyak warga yang merasa terganggu dengan kotoran
kuda yang tidak diolah dengan baik. Sekitar tiga tahun lalu, pada tahun 2011 pihak Desa telah
mengajukan penggantian delman menjadi angkot dengan rute yang sama. Tetapi hal ini jelas
ditolak mentah-mentah oleh para kusir dan pemilik Delman. Lalu, ketika ditanya soal bahaya
dari kotoran Kuda itu sendiri ternyata Ibu Sumiati telah mengetahui seberapa bahaya jika
kotoran Kuda terpapar langsung pada udara sekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai