DISUSUN OLEH :
AGUNG NURSYAWALY( 061440421741 )
SILVA ANGGRAINI
( 061440421759 )
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Ir. RUSDIANASARI, M.Si.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita sehingga penyusunan Makalah
Kimia Analisis Dasar tentang Kromatrografi Cair Kinerja Tinggi ini dapat
diselesaikan. Makalah ini disusun berdasarkan sumber sumber yang telah
dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga dapat dipakai oleh
peserta didik dan guru.
Makalah ini disajikan berdasarkan maksud dan tujuan penulis yaitu untuk
mengetahui tentang Kromatrografi Cair Kinerja Tinggi yang mengacu peserta
didik untuk lebih aktif dan kreatif sehingga bisa menguasai keterampilan
mengenai kromatografi cair kinerja tinggi.
Akhirnya kami berharap makalah ini bermanfaat bagi kita dalam proses
belajar dan mengajar.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk
bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel
diantara suatu rasa gerak yang bisa berupa gas ataupun cair dan rasa diam
yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu padatan. Penemu Kromatografi
adalah Tswett yang pada tahun 1903, mencoba memisahkan pigmenpigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang berisi kapur
(CaSO4). lstilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan
daerah-daerah yang berwarna yang bergerak kebawah kolom. Pada waktu
yang hampir bersamaan, D.T. Day juga menggunakan kromatografi untuk
memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun Tswett lah yang pertama
diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan tentang proses kromatografi.
Macam kromatografi yang dapat digunakan untuk memisahkan
campuran zat-zat kimia yang terkandung dalam tumbuhan antara lain
kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom, kromatografi kertas,
kromatografi gas, kromatografi cair kinerja tinggi.
HPLC adalah metode kromatografi yang menggunakan fase gerak
cair dan fase diam padat/bahan pendukung untuk melakukan pemisahan
suatu jenis molekul. Terdapat dua variasi utama yaitu, HPLC yang terdiri
dari eluen polar dan fase diam non-polar atau eluen non-polar dan fase
diam polar. Keduanya diklasifikasikan sebagai metodereversed-phase
dannormal-phase. Metode reversed-phase yang akan dipakai dalam
eksperimen ini menggunakan kolom octadecylsilane (ODS) dan partisi
absorptif (dapat menyerap) utnuk memisahkan komponen-komponen
dalam campuran.
Pada akhir tahun 1960 an, semakin banyak usaha dilakukan untuk
pengembangan kromatografi cair sebagai suatu teknik mengimbangi
kromatografi gas. High Performance Liquid Chromatography (HPLC) atau
Kromatografi Cair Penampilan Tinggi atau High Preformance = Tekanan
atau Kinerja Tinggi, High Speed = Kecepatan Tinggi dan Modern =
moderen) telah berhasil dikembangkan dari usaha ini. Kemajuan dalam
keduanya instrumentasi dan pengepakan kolom terjadi dengan cepatnya
B.
Rumusan Masalah
1
C.
Tujuan
Tujuan penyusunan makalah kromatografi cair kinerja tinggi yaitu
untuk
memisahkan
dan
menentukan
komposisi
suatu
campuran
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
I.
setiap
komponen
dalam
sample
untuk
selanjutnya
diidentifikasi (kualitatif) dan dihitung berapa konsentrasi dari masingmasing komponen tersebut (kuantitatif). Sebetulnya hanya ada dua hal
utama yang menjadi krusial point dalam metode KCKT. Yang pertama
adalah proses separasi/pemisahan dan yang kedua adalah proses
identifikasi. Dua hal ini menjadi faktor yang sangat penting dalam
keberhasilan proses analisa.
Kromatografi merupakan pemisahan fisiko kimiawi. Pemisahan ini
dapat terjadi kalau interaksinya berulang. Kita dapat mengetahuinya
dengan kuantitas ulangan yang dinyatakan dengan teori plate (terjadi pada
setiap lempeng, banyaknya lempeng dinyatakan dengan N).
digunakan
sebagai
adsorben.
Jenis
kromatografi
ini
menggunakan fasa gerak non polar seperti heksana dan disebut juga
kromatografi fasa normal.
kromatografi partisi terdiri dari partikel yang dilapisi secara fisik dengan
zat cair non polar.
Keuntungan kromatografi fasa terikat, yaitu :
1) Merupakan fasa yang stabil
2) Kepolaran fasa gerak dapat diubah selama proses pemisahan
berlangsung bila kepolaran solut-solut bervariasi
3) Kolom mempunyai umur panjang
4) Memiliki keterulangan waktu retensi yang baik
5)
Lebih ekonomis
BAB III
INSTRUMENTASI
6
I.Instrumen KCKT
digunakan
adalah
50
-100
cm.
Untuk
kemasan
poros
umumnya
dibuat
dari
stainlesteel
dan
biasanya
1.4. Detektor
Suatu detektor dibutuhkan untuk mendeteksi adanya komponen
sampel di dalam kolom (analisis kualitatif) dan menghitung kadamya
(analisis kuantitatif). Detektor yang baik memiliki sensitifitas yang tinggi,
gangguan (noise) yang rendah, kisar respons linier yang luas, dan memberi
respons untuk semua tipe senyawa. Suatu kepekaan yang rendah terhadap
aliran dan fluktuasi temperatur sangat diinginkan, tetapi tidak selalu dapat
diperoleh.
Detektor pada KCKT dikelompokkan dalam 2 golongan yaitu :
detektor universal (yang mampu mendeteksi zat secara umum, tidak
bersifat spesifik dan tidak bersifat selektif) seperti detektor indeks bias dan
detektro spektrometri massa; dan golongan detektor yang spesifik yang
hanya akan mendeteksi analit secara spesifik dan selektif seperti detektor
UV-Vis, detektor Fluoresensi dan elektrokimia.
Detektor ideal pada sistem KCKT mempunyai persyaratan :
1) Memiliki sensitifitas yang memadai. Kisaran umum sensitifitas berkisar
dari 10-8 hingga 10-15gram zat terlarut per pembacaan.
2) Stabil dan memiliki keterulangan yang baik
3) Respon yang linear terhadap kenaikan konsentrasi
4) Waktu respon yang singkat
5) Kemudahan pada penggunaan
6) Memiliki volume internal yang kecil untuk mengurangi pelebaran
puncak.
Suatu detektor harus mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Mempunyai respon terhadap solut yang cepat dan reprodusibel
melalui
detektor
dari
kolom
kromatografi.
Untuk
per
menit
atau
menggunakan
termospray.
Analat
akan
1.6.
Elusi Gradien
Elusi Gradien didefinisikan sebagai penambahan kekuatan fasa
11
Solven Gradien
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
12
II.
Fase diam yang sifatnya non polar, misalnya Silika gel direaksikan
III
14
15
16
18
BAB IV
APLIKASI DALAM INDUSTRI
19
dikembangkan suatu
Tablet Asetazolamida
2.
Asetilsistein
3.
Larutan Asetilsistein
4.
Tablet Asetosal
5.
Asam Aminokaproat
6.
Asam Aminosalisilat
7.
8.
9.
Asam Mefenarnat
20
BAB V
PENUTUP
Karakteristik dari KCKT yang membedaknnya dengan kromatografi lainnya
yaitu pada KCKT digunakan pompa yang dapa diatur pada tekanan tinggi untuk
mendorong fasa gerak. Jenis-jenis KCKT antara lain kromatografi padatan cair,
kromatografi partisi, kromatografi penukar ion (IEC), kromatografi eksklusi,
kromatografi pasangan ion (IPC).
Instrumentasi pada KCKT terdiri atas : pompa, injector, kolom, detector,
system penyuntik, tendon pelarut. Prinsip kerja KCKT adalah pemisahan analitanalit berdasarkan kepolarannya. Campuran analit akan terpisah berdasarkan
kepolarannya, dan kecepatannya untuk sampai ke detektor (waktu retensinya)
akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang puncak-puncaknya
terpisah.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
https://www.academia.edu/7765761/Makalah_Kromatografi_Cair_Kinerja_Tinggi
http://rafizanisa.blogspot.com/2009/12/analisis-hplc-dan-aplikasinya.html
http://ekaandrians.blogspot.com/2013/04/hplc.html
http://blogger-ulin.blogspot.com/2014/01/aplikasi-kromatografi-hplc.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3616/1/farmasi-effendy2.pdf