Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KATION

1.

TUJUAN PERCOBAAN
-

Mengenal sifat-sifat unsur dan ion-ionnya dalam larutan melalui


pengamatan.

Melakukan analisi kation dalam sebuah cuplikan melakukan penentuan


golongan dan test khusus (specific test).

2.

DAFTAR ALAT

Tabung reaksi dan rak

10/3

Pipet tetes

4 buah

Gelas kimia 250 ml dan 500 ml

2 buah

Kaca arloji

2 buah

Pengaduk + spatula

1/1 buah

Bola karet

1 buah

Pipet ukur

1 buah

Labu ukur

1 buah

Botol aquadest

Masker + sarung tangan

1 buah

Kawat Ni-Cr

1 buah

Hot Plate

Bunsen

3.

1 buah

BAHAN YANG DIGUNAKAN

Tiosetamida 1M
1% dalam etanol

- Dimetilglioksim

(NH4)2CO3 1M dalam NH3 1M

- Na3(CO(NO2)6)

NH4Cl 2M

- K4Fe(CN)6 0,5M

HCl 6M

- CH3COOH 2M

H2SO4 6M

padat

4. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)


5.

DASAR TEORI
Analisis kualitatif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui unsur
apa yang terdapat pada suatu sampel. Analisis kualitatif untuk zat anorganik terdiri
dari :
a.

Analisis anion

b.

Analisis kation
Pada analisis kation, kation yang dipelajari adalah sebagai berikut :

NH4+ , Na+ , Ca2+ , Ba2+ , Mg2+ , Hg2+ , Pb2+ , Cu2+ , Sn2+ , Fe2+ , Fe3+ , CO2+ , Mn2+ ,
Ni2+ , Al3+ , K+ , Ag2+ , dan sebagainya.
Tahapan analisis kualitatif yang dilakukan sebagai berikut :
a. analisis percobaan
Pada cuplikan dilakukan pemeriksaan pendahuluan yaitu pengamatan sifat
fisika yaitu warna, bau, bentuk kristal, dan tes kelarutan dalam air.
b. test nyala
Untuk menganalisis suatu kation dalam cuplikan, dapat dilakukan tes nyala.
Beberapa logam mempunyai warna nyala tertentu bila dipanaskan dalam nyala
bunsen dengan menggunakan kawat Ni-Cr.
Tabel . Warna Nyala pada unsur Logam
Logam Logam

Warna Logam

Na

Kuning

Lembayung ( kaca kobalt)

Li

Merah padam

Ca

Merah kuning

Sr

Kuning hijau

Cu + logam boraks

Hijau

Pb, As, Sb, Bi

Biru muda

c. penentuan golongan
Untuk identifikasi kation secara sistematis, harus dilakukan pemisahan
golongan. Setelah itu baru dilakukan uji spesifik setiap kation yang ada dalam
golongan tersebut untuk mengidentifikasi keberadaan di dalam cuplikan.
Dalam analisa kation ini terdapat 5 golongan :
Golongan 1

: Ag+, Pb2+, akan mengendap sebagai garam klor dalam kondisi


asam yang kuat.

Golongan 2

: Pb2+, Hg2+, Cu2+, Sn2+, akan mengendap sebagai garam


sulfida atau hidroksida dalam suasana sedikit basa.

Golongan 3

: Fe2+, Fe3+, Co2+, Mn2+, Ni2+, Al3+ akan mengendap sebagai


garam sulfida atau hidroksida dalam suasana sedikit basa.

Golongan 4

: Ca2+, Ba2+, tetap berada dalam larutan setelah pemeriksaan


kation golongan 1, 2, dan 3.

Golongan 5

: NH4+, Mg2+, K+, Na+

Golongan 5 dapat dipisahkan langsung dari golongan 1 4. karena gas H2S


mempunyai bau yang tidak enak serat berbahaya, maka digunakan tiosetamida
sebagai penggantinya. Reaksi tisetamida dengan air bila dipanaskan akan
menghasilkan H2S juga, tetapi berupa larutan jenuh.
d. sistematika pemisahan golongan untuk kation
Larutan yang tidak diketahui

Golongan 5
Larutan

+ (NH4)2CO3
Terdapat kation dari golongan 1-4
Endapan

+ HCl 6 M

Endapan

Larutan

Golongan 1

Golongan 2 - 4
+ tiosetamida
+ HCl

Endapan

Larutan

Golongan 2

Golongan 3 dan 4
+ NH3/ NH4Cl
+ tiosetamida

Endapan

Larutan

Golongan 3

Golongan 4

e. analisis kation dengan reaksi spesifik


Tes spesifik digunakan untuk mengetahui adanya tertentu dalam suatu larutan.

Ag+
Ag+ + Cl

AgCl (s)

putih

Ag+ + OH-

AgOH(s)

hitam coklat

Ag+ + 2NH3

(Ag(NH3)2)+ (larutan)
Larut dalam amoniak berlebih

Pb2+
Pb2+ + CrO42-

PbCr(s) putih

Pb2+ + SO2-

PbSO4

Pb2+ + OH-

Pb(OH)(s)
putih
Tidak larut dalam amoniak berlebih

putih

Hg2+
Hg2+ + 2OH-

Hg2O(s)

kuning + H2O

Hg2+ + 2I-

HgI2

merah

Cu2+
2Cu2+ + SO42- + 2NH3 + 2H2O

Cu(OH)2.CuSO4

Cu2+ + 2OH-

Cu(OH)2

biru

Cu(OH)2

CuO

hitam + H2O

+ 2NH4+

Sn2+
Sn2+ + Hg2Cl2

Hg2Cl2

putih + Sn4+ + 2Cl-

2Hg

abu-abu + Sn4+ + 2Cl-

Fe(OH)2

putih

Jika ditambah Sn2+ berlebih :


Sn2+ + Hg2Cl2

Fe2+
Fe2+ + 2OH4 Fe(OH)2 + H2O + O2
Fe2+ + [Fe(CN)6]3-

coklat merah

Fe3+ + [Fe(CN)6]4-

4 Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4

4 Fe(OH)3

Fe4[Fe(CN)6]3

biru turnbull

Fe3+
Fe3+ + 3 SCN-

Fe(SCN)3 merah tua

Fe3+ + [Fe(CN)6]3-

Fe[Fe(CN)6] coklat

Dengan menambahkan H2O2 atau sedikit larutan timah (II) klorida


menghasilkan endapan biru prusia.

Co2+
Co2+ + 4SCN-

[Co(SCN)4]2- biru

Mn2+
Mn2+ + 5 NaBiO3 + 14H+

2MnO4+ + 5Bi3+ + 5 Na+ + 7H2O

Menghasilkan warna ungu dari pemanganat.

Ni2+

Al3+
Al3+ + 3CH3COO- + 2 H2O

Al(OH)2CH3COO

+ 2CH3COOH

Al3+ + 3OH

Al(OH)3

putih

Ba2+
Ba2+ + SO42-

BaSo4 putih

Ba2+ + CrO42-

BaCrO4

kuning

Ca2+ + SO42-

CaSO4

putih

Ca2+ + CrO4

tidak terbentuk endapan

Ca2+

NH4+
NH4+ + OH-

NH3

+ H2O

Timbul bau, kertas lakmus merah berubah menjadi biru.

Mg2+
Mg2+ + NH3 + HPO42-

Mg(NH4)PO4

kristalin putih

K3[Co(NO2)6]

kuning

K+
3 K+ + [Co(NO2)6]3-

Na+
- Na+ + Mg2+ + 3UO22+ + 9 CH3COO-

NaMg(UO2)3(CH3COO)9
Kristalin kuning

c.

6.

Tes Nyala

KESELAMATAN KERJA
Gunakan peralatan keselamatan kerja seperti sarung tangan dan masker untuk
zat zat korosif dan toksik.

7.

LANGKAH KERJA
7.1.

Analisis Pendahuluan
a.

pengamatan fisik

Melakukan pengamatan fisik seperti warna, bau, dan bentuk kristal. Lalu dicatat.
b.

test kelarutan

Mengambil 0,2 gr cuplikan dan 2 ml air demineral ditambahkan. Lalu


kelarutan di dalam air diamati. Bila tidak larut, tabung reaksi diletakkan di dalam

gelas kimia yang berisi air mendidih. Hasil pengamatan yaitu warna, dan pH larutan
diamati kemudian dicatat.
Bila cuplikan tidak larut dalam air dingin maupun air panas, maka dilakukan test
kelarutan dengan asam-asam sebagai berikut :
1 ml H2SO4 6M
1 ml HCl

6M

1 ml HNO3 6M
c. test nyala
Meletakkan kira-kira 0,1 gr cuplikan yang tidak diketahui pada kaca arloji dan 3
tetes HCl 6M ditambahkan. Terlebih dahulu kawat Ni-Cr dengan memijarkan pada
nyala bunsen, kemudian kawat tersebut dicelupkan dalam HCl yang mengandung
cuplikan dan hasilnya dibandingan dengan tabel warna nyala pada teori. Bila teramati
warna nyala yang karakteristik, perkiraan unsur yang mungkin ada ditulis.
7.2.

Identifikasi Golongan Kation


-

Langkah 1 : (golongan 1-4,5)

1 ml larutan cuplikan + 1 ml (NH4)CO3. bila mengendap berarti kation dari


golongan 1-4. bila tidak mengendap berarti golongan 5. maka langkah 6 dikerjakan.
-

Langkah 2 : (golongan 1,2-4)

1 ml larutan cuplikan + 3 tetes HCl 6M. Bila ada endapan kemungkinan adanya
Ag+, Hg+, atau Pb2+. Bila tidak mengendap dilanjutkan ke langkah 3.
-

Langakah 3 : (golongan 2,3-4)

1 ml larutan cuplikan + tetes HCl 6M dan 1 ml tiosetamida 1M (pH 1). Tabung


reaksi diletakkan selama 5 menit ke dalam gelas kimia 250 ml yang berisi air
mendidih. Sulfida yang mengendap dalam asam akan sempurna. Bila endapan
berwarna hitam, kemungkinan adanya kation Pb2+, Mg2+, Cu2+, bila endapan coklat,
berarti kation Sn2+. Bila tidak mengendap dilanjutkan ke langkah 4. bila terdapat zat
pengoksidasi (Fe2+, CrO42-), maka zat-zat tersebut bereaksi dengan H2S membentuk
koloid sulfur (kuning keruh).
-

Langkah 4 : (golongan 3,4)

1 ml cuplikan + 3 tetes NH4Cl 1M dan 1 1 2 ml NH3 6M. Tambahkan 1 ml


tiosetamida 1 M kocok dan didihkan 5 menit. Bila ada endapan hitam berarti
kemungkinan adanya kation Fe2+, Fe3+, Co2+, Ni2+. Bila ada endapan hijau berart

adanya Cr3+. Bila ada endapan merah berarti adanya Mn2+. Bila ada endapan putih
berarti adanya Al3+. Bila tidak ada endapan dilanjutkan ke langkah 5.
-

Langkah 5 : (golongan 4)

Melakukan reaksi spesifik kation golongan 4.


-

Langkah 6 : (test nyala)

Memeriksa kation golongan 5 melalui test nyala.


7.3.

Reaksi Spesifik untuk Analisis Kation


-

Golongan 1 :
Ag+

1.
a.

1 ml larutan cuplikan + 5 tetes HCl 2 M


endapan putih
Endapan larut bila ditambahkan

b.

ml NH3 6M dan larutan menjadi bening.

1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1M


endapan coklat
Ditambahkan

ml NH3 1M, endapan larut dan larutan menjadi bening.


Pb2+

2.
a.

1 ml cuplikan + 4 tetes K2CrO4 0,1 M

kuning
b.

1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M


putih
Tidak larut dalam NH3 berlebih
-

Golongan 2 :
Hg2+

1.

a.

1 ml cuplikan +

b.

1 ml cuplikan + 1 ml KI 0,1 M

tetes NH3 1 M

kuning keruh
merah keruh

Cu2+

2.

1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M

biru muda

Ditambahkan amoniak berlebih (NH4OH 1 M) terjadi larutan biru tua.


Sn2+

3.

1 ml cuplikan + 1 ml Hg(NO3)2 0,1 M


-

Golongan 3 :

putih

Fe2+

1.

a. 1 ml cuplikan + 5 tetes NaOH 2 M

endapan seperti gelatin


warna coklat

b. 1 ml cuplikan + 5 tetes K3Fe(CN)6

biru tua

Fe3+

2.
a.

1 ml cuplikan + 3 tetes KSCN 0,1 M


merah tua

b.

1 ml cuplikan + 3 tetes K4Fe(CN)6 o,5 M


biru berlin
Co2+

3.

2 ml cuplikan + 1 spatula KSCN

biru keunguan

Menambahkan eter emil alkohol berubah menjadi biru.


4. Mn2+
5 tetes cuplikan + seujung spatula natrium bismutat + 5 tetes HNO3 6 M
Merah violet
5. Ni2+
1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M + 1 ml dimetilglioksim

merah

6. Al3+
a.

1 ml cuplikan + 3 tetes CH3COOH + seujung spatula natrium asetat + 1


ml larutan morin

b.

fluoresence hijau.

1 ml cuplikan + 2 tetes NAOH 2 M


1.

putih

Golongan 4 :
Ba2+

a.

1 ml cuplikan + 5 tetes H2SO4 2 M


putih
tidak larut dalam asam kuat

b.

1 ml cuplikan + 5 tetes K2CrO4 0,1 M


kuning muda
2.

a.

Ca2+
1 ml cuplikan + 4 tetes (oksalat)
putih

b.

1 ml cuplikan + 5 tetes H2SO4 2 M


tidak ada endapan

Golongan 5 :
Na+

1.

Jika reaksi-reaksi untuk kation lain di dalam golongan 5 negatif dan warna nyala
positif (dalam waktu 1 menit), berarti ada atom Na.
K+ / Na+

2.

Seujung spatula Na2(Co(NO2)6 +

ml air + 2 tetes CH3COOH 2 M maka

terbentuk endapan kuning.


Mg2+

3.

1 ml cuplikan + 4 tetes NH4Cl 1 M, NH4OH / NH3 2 M dan 1 ml Na2HPO4 0,1 M,


maka timbul endapan putih.
NH4-

4.

1 sendok spatula cuplikan + 1 ml NaOH 6 M panaskan gas amonia akan


dilepaskan dan dapat diinditifikasi dengan baunya.
8. DATA PENGAMATAN
8.1.

analisis pendahuluan

8.2.

SIFAT FISIK

WARNA

BAU

BENTUK

Sampel 1

Putih bening

Bulatan

Sampel 2

Hijau

Butiran

Sampel 3

Putih

Serbuk

KATION

test kelarutan

Larutan
Kation

AIR DINGIN

AIR
MENDIDIH

H2SO4
6M

HCl 6 M

HNO3 6 M

Sampel 1

Larut

Sampel 2

Larut

Sampel 3

larut

8.3.tabel pengamatan spesifikasi, uji nyala, golongan, dan kation yang didapat
Kation

Spesifikasi
Seujung spatula

Uji Nyala

Golongan

Kation yang didapat

Orange

K+

Ni2+

Ca2+

Na2(Co(NO2)6 + 1 2 ml

Sampel 1

air + 2 tetes CH3COOH


2M maka terbentuk
endapankuning.
1 ml cuplikan + 2 tetes

Sampel 2

NH3 1 M + 1 ml
dimetilglioksim
merah
a.
1 ml cuplikan + 4 tetes
(oksalat)

Sampel 3

Merah

putih

b.

kuning

1 ml cuplikan + 5 tetes
H2SO4 2 M
tidak ada endapan

9. PERTANYAAN

1) Apakah perbedaan antara analisis kuantitatif dan analisis kualitatif ?


JAWAB :
Perbedaannya adalah :

Analisis Kuantitatif adalah analisa yang dilakukan untuk mengetahui


berapa banyak kadar unsur dalam suatu sampel.

Analisis Kualitatif adalah analisa yang dilakukan untuk mengetahui

unsur apa yang terdapat pada suatu sampel.

2) Tuliskan sifat-sifat fisik dan kimia dari cuplikan yang anda analisis !
JAWAB :
SIFAT FISIK

WARNA

BAU

BENTUK

Sampel 1

Putih bening

Bulatan

Sampel 2

Hijau

Butiran

Sampel 3

Putih

Serbuk

KATION

3) Tuliskan reaksi kation Al3+, Cr3+, Mn2+ dengan larutan natrium hidroksida.
Apakah warna endapan yang dihasilkan ?
JAWAB :

Al3+ dalam senyawa ((Al2SO4)3) , endapannya : putih susu

Cr3+ dalam senyawa (K2Cr2O7), endapannya : kuning bening

Mn2+ dalam senyawa (MnSO4), endapannya : orange

10. ANALISA PERCOBAAN


Analisa dari percobaan ANALISIS KATION suatu cuplikan diawali dengan
pemeriksaan pendahuluan yaitu pengamatan fisik (warna, bau, dan bentuk). Lalu
dilakukan pemisahan golongan untuk kation. Pada salah satu sampel direaksikan
dengan larutan (NH4)2CO3. Sampel berwarna biru muda dan terdapat endapan, hal
ini menunjukan bahwa sampel termasuk golongan 1-4. dan cuplikan tersebut
ditambah HCl 6 M, ternyata tidak terdapat endapan. Karena tidak terdapat
endapan, sampel tersebut ditambah tiosetamida dan ternyata masih tidak terdapat
endapan. Lalu ditambahkan HCl dan hal ini menunjukan sampel tersebut termasuk

golongan 3 dan 4. untuk membuktikannya, sampel ditambahkan NH 4Cl dan


tiosetamida, terdapat endapan. Hal ini menunjukan bahwa sampel mengandung
kation golongan 3. kemudian dilanjutkan dengan reaksi spesifik untuk analisa
kation. Pada saat 1 ml cuplikan + 2 tetes NH 3 1 M + 1 ml dimetilglioksim terdapat
endapan merah. Hal ini membuktikan bahwa sampel yang dianalisa mengandung
kation Ni2+.

11. KESIMPULAN
Pada percobaan analisis kation dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
menganalisis kation terdapat beberapa langkah yakni pengamatan fisik (warna,
bau, dan bentuk kristal), test nyala dengan menggunakan kawat Ni-Cr, lalu
penentuan golongan.

12. DAFTAR PUSTAKA


Jobsheet Kimia Analisis Dasar Politeknik Negeri Sriwijaya

LAMPIRAN
(GAMBAR ALAT)

Anda mungkin juga menyukai