(sintesis) klorofil. Secara struktur kimia, bagian sensor fitokrom adalah suatu
kromofor dari kelompok bilin (jadi disebut fitokromobilin), yang masih sekeluarga
dengan klorofil atau hemoglobin (kesemuanya memiliki kerangka heme). Kromofor
ini dilindungi atau diikat oleh apoprotein, yang juga berpengaruh terhadap kinerja
bagian sensor. Kromofor dan apoprotein inilah yang bersama-sama disebut sebagai
fitokrom. Penelitian rintisan terhadap pengaruh cahaya merah dan merah jauh
terhadap pertumbuhan tumbuhan antara 1940-1960 dilakukan oleh Sterling Hendricks
dan Harry Borthwick dari Pusat Penelitian Pertanian Beltsville di Maryland, dengan
menggunakan spektrograf dari bahan-bahan sisa Perang Dunia Kedua. Dari hasilnya
diketahui bahwa cahaya merah memacu perkecambahan dan memicu tanggap untuk
pembungaan. Lebih lanjut, cahaya merah(infra merah) jauh berpengaruh sebaliknya
terhadap pengaruh cahaya merah. Penelitian lanjutan menunjukkan bahwa bagian
yang peka terhadap rangsang cahaya ini berada di daun.
Efek fitokrom-antara secara tepat dibedakan menjadi 3 kategori berdasarkan
pada energi yang dibutuhkan: very low fluence responses (VLFR)/respon yang sangat
rendah tapi lancar, low fluence responses (LFR)/respon dan aliran rendah, dan high
irradiance reactions (HIR)/reaksi pemancaran yang tinggi.
LFRs mencakup respon fitokrom fotoreversibel secara klasik seperti
perkecambahan biji dan deetiolasi. LFRs membawa informasi kepada biji tentang
posisi relatifnya terhadap permukaan tanah dan memaksimalkan potensi untuk
berkecambah menjadi tegak dan dapat menangkap cahaya dan memulai fotosintesis
sebelum nutrisi cadangan pada biji habis. VLFRs tidak fotoreversibeldan sangat sulit
untuk dikaji karena ini menjenuhkan cahaya pada level tersebut karena konversi
penghitungan dari Pr menjadi Pfr. HIRs dibutuhkan dalam jangka waktu lama pada
pemancaran tinggi, waktunya tergantung dan HIRs tidak fotoreversibel.
pembungaan
tumbuhan
hari
panjang.
Cahaya
merah
( membentuk Pfr ) paling efektif, khususnya pada tumbuhan hari pendek dalam
keadaan tertentu, campuran cahaya merah dan merah hijau efektif pada
tumbuhan tertentu hari panjang. Dua bentuk Pfr mungkin berperan dalam
induksi fotoperiode satu bentuk penting dalam proses, sedangkan satunya lagi
menghambat reaksi periode gelap.
memulai bagian malam dari daur, yang dicirikan oleh meningkatnya kepekaan
terhadap Pfr yangmencapai maksimum 8 sampai 9 jam setelah senja.
Jadi, walaupun terdapat unsur pengaturan waktu gelas-jam dalam
fotoperiodisme (pengalihan pigmen setelah senja, sintesis stimulus), hal ini