Anda di halaman 1dari 14

TUGAS ANTENA & PROPAGASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Antena dan Propagasi


Semester 3

Dosen Pembimbing
KOESMARJIANTO, ST., MT.

Oleh
Nora Asteria / 1341160028
JTD 2A

POLITEKNIK NEGERI MALANG


TEKNIK ELEKTRO
JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL
2014

A. Macam-Macam Antena
1. Antena Grid
Antena keluaran TPLINK ini adalah sutu antena yang mampu mengirim dan
menerima data yang berupa internet maupun intranet. Selain itu antena ini juga
berfungsi menguatkan sinyal wireless untuk melakukan koneksi point to point
ataupun point to multipoint antar antena. Antena ini biasa digunakan sebagai hotspot
pada outdoor. Jangkauan sinyalnya 15 km - 25 km jika tidak ada hambatan.
Polarisasi :
Antena grid parabolic ini dirancang berkerja pada gelombamg 2,4 GHz.
Antena pemancar mengubah tenaga listrik menjadi gelombang radio. Gelombang
radio disini berupa radiasi elektromagnetik, terdiri dari medan magnetik yang
merambat saling tegak lurus.

Gambar 1.1.1 Gelombang terpolarisasi secara tegak dan secara mendatar

Dari gambar diatas tampak jelas bahwa pemasangan antena penerima dalam
polarisasi vertikal ataukah horisontal hal itu bergantung kepada polarisasi dari antena
pemancarnya. Jika tak sesuai maka penerimaan tak akan bisa dmaksimal atau bahkan
tak bisa sama sekali. Berikut contoh pemasangan secara vertikal dan horisontal
(kanan).

Gambar 1.1.2 Pemasangan antena grid secara vertkal (kiri) dan secara horizontal (kanan)

Pola radiasi antena grid:

Gambar 1.1.3 Pola radiasi antena grid secara horizontal dan secara vertikal

2. Antena Yagi

Desain antena ini menggunakan


elemenYagi-Uda
pasif. Antena ni bsa dibuat dengan
Gambar 1.2.1 Antena
murah dan efektif, bisa dibuat dengan satu atau lebih elemen reflektor (biasanya satu
atau dua elemen) dan juga satu atau lebih unsur direktur (biasanya lebih dari dua
elemen).

Gambar diatas
1.2.2 Antena
YagiYagi
(a)dengan
tiga elemen
(b) beberapa
elemen
Pada gambar
antena
satu
reflektor,
elemen aktif

dipole lipat, dan tujuh direktur, dipasang untuk polarisasi horizontal.

Pola radiasi dan penjelasan polarisasi:

Gambar 1.2.3 Pola horizontalplane antena Yagi

Gambar diatas merupakan pola khas untuk antena yagi tiga element (satu
reflektor, satu elemen aktif, dan satu direktur). Umumnya, semakin banyak elemen
Yagi yang di miliki, semakin tinggi gain, dan sempit beamwidth. Antena ini dapat
dipasang untuk baik polarisasi dan horizontal atau vertikal sering digunakan
untuk aplikasi point-to-point, seperti antara base station dan situs
repeater-stasiun.

3. Antena Dipole

Gambar 1.3.1 Ilustrasi antena Dipole

Dipole vertikal monopole bisa dianggap salah satu antena terbaik


untuk aplikasi LMR. Omnidirectional (azimut) adalah antena setengahgelombang panjang, memiliki gain 1,64 (atau G = 2,15 dBi) pada bidang
horisontal.

Gambar 1.3.2 Antena dipole vertikal (kiri) dan antena monopole vertikal (kanan)
Sebuah monopole di atas sebuah ground plain tak terbatas secara
teoritis sama (identik gain dan polanya, di ruang terbuka di atas bidang
tanah) sebagai dipole dalam ruang bebas. Dalam prakteknya, ground
plain tidak bisa terbatas, tetapi ground plain dengan radius kurang lebih
sama seperti panjang elemen aktif merupakan solusi praktis yang efektif.

Permukaan datar pada bagasi kendaraan atau atap rumah adalah ground
plain yang bagus.
Polarisasi :
Untuk antena dipole maka polarisasinya searah dengan panjang
bentangannya, bila antena tersebut dipasang horizontal, maka
polarisasinya horizontal pula. Agar dapat menerima gelombang radio
secara baik, maka antena harus mempunyai polarisasi yang sama dengan
polarisasi gelombang radio yang datang. Arah polarisasi ini akan tetap
sepanjang lintasan gelombang radio kecuali bila gelombang tersebut
sudah dipantulkan oleh ionosphere, maka polarisasinya bisa berubah.
Untuk itu, maka antena untuk keperluan komunikasi jarak jauh pada HF
atau
MF
dapat
dibuat
vertikal
atau
horizontal.
Pada band MF dan HF, biasanya kita gunakan polarisasi horizontal
sedangkan untuk VHF (pada radio 2 meteran) biasa digunakan polarisasi
vertikal. Karena pancaran VHF tidak menggunakan pantulan ionosphere
sehingga polarisasinya sampai ke antena pesawat lawan bicara masih
tetap vertikal. Sedangkan pesawat sekitar 2 meter banyak dipasang pada
mobil dan antena mobil hanya bisa vertikal saja.
Pola radiasi dan aplikasinya :

Feed pada antena dipole terletak pada dua kawat saluran transmisi, di mana dua
arus dalam konduktor adalah distribusi sinusoidal dengan amplitudo yang sama,
tetapi berlawanan arah. Oleh karena itu, karena efek saling meniadakan, tidak ada
radiasi terjadi dari saluran transmisinya. arus dalam lengan dipol berada dalam arah
yang sama dan menghasilkan radiasi dalam arah horisontal. Dengan demikian, untuk
orientasi vertikal, dipole memancarkan dalam arah horisontal. Penguatan dipole
adalah 2dB dan memiliki bandwidth sekitar 10%. Setengah daya beamwidth sekitar
78 derajat pada bidang E dan directivity adalah 1.64 (2.15dB) dengan ketahanan
radiasi dari 73 . Gambar dibawah menunjukkan pola radiasi untuk dipole setengah
gelombang.

Gambar 1.3.4 Pola radiasi Antena Dipole

4. Antena Helix

Gambar
1.4.1 Antena
Antena Helix terdiri dari
konduktor
tunggalHelix
atau multi konduktor terbuka yang
berbentuk Helix. Antena Helix merupakan antena yang mempunyai bentuk tiga dimensi.
Bentuk dari antena Helix menyerupai per atau pegas dan diameter lilitan serta jarak antar
lilitan berukuran tertentu.

Antena Helix dapat dioperasikan dalam dua mode, yaitu mode transmisi
(transmission mode) dan mode radiasi (radiation mode). Mode transmisi digunakan
untuk menjelaskan bagaimana gelombang elektromagnetik dioperasikan sepanjang
Helix dapat diasumsikan sebagai saluran transmisi tak hingga atau waveguide,
dimana beberapa mode transmisi yang berbeda dapat dioperasikan.

Gambar 1.4.2 Antena Helix

Pola radiasi :

Gambar 1.4.3 Pola radiasi antena Helix


Mode radiasi digunakan
untuk mengetahui bentuk dari medan jauh (far field
pattern) dari sebuah Helix. Pada mode radiasi dikenal dua macam mode, yaitu mode
axial dan mode normal. Masing-masing titik merepresentasikan satu buah lilitan dari
Helix, sementara jarak antara titik merepresentasikan jarak antara lilitan pada antena
Helix. Jumlah titik sumber isotropis analogi dengan jumlah lilitan pada Helix.

Pola radiasi dari antena Helix diturunkan dengan menggunakan prinsip pattern
multiplication, dimana pola radiasi Helix merupakan produk dari semua titik sumber
isotropis yang tersusun secara array, sehingga disebut array pattern atau array factor (faktor
array).

Dengan asumsi bahwa satu lilitan dari antena Helix mempunyai gelombang
bejalan (traveling wave) yang seragam disepanjang antena, maka pola radiasi total
dari antena Helix dengan jumlah lilitan n merupakan produk dari faktor array dengan
pola radiasi satu lilitan Helix.
Polarisasi :
Untuk polarisasi melingkar, komponen ortogonal dari E-field harus 90 derajat
keluar dari fase. Hal ini terjadi di arah dekat sumbu (sumbu z pada Gambar 4.2)
heliks. Rasio aksial untuk antena helix menurun ketika jumlah loop N ditambahkan,
dan dapat didekati dengan:

5. Antena
Antena patch memiliki bentuk yang paling sederhana, hanya persegi panjang
tunggal (atau melingkar) plat konduktif yang dijarak di atas ground. Antena Patch
antena atraktif karena low profile dan kemudahan fabrikasi.
Pola radiasi :
Pola radiasi dari patch tunggal ditandai dengan lobus utama tunggal beamwidth
moderat. Seringnya, beamwidths di bidang azimuth dan elevasi adalah serupa,
sehingga sinar terbilang melingkar, meskipun hal ini tidak berarti universal. Para
beamwidths dapat dimanipulasi untuk menghasilkan antena dengan gain yang lebih
tinggi atau lebih rendah, tergantung pada persyaratan. Sebuah antena dibangun
dengan patch tunggal akan memiliki keuntungan maksimum dari sekitar 9 dBi atau
kurang.

Gambar 1.5.1 Pola radiasi Antena Patch

Pola bidang azimuth dan elevasi berasal hanya dengan memotong melalui pola
radiasi 3D. Dalam hal ini, pola bidang azimut diperoleh dengan memotong melalui
bidang xz, dan pola bidang elevasi dibentuk dengan mengiris melalui bidang yz.
Perhatikan bahwa ada satu lobe utama yang terpancar keluar dari bagian depan
antena. Ada tiga lobe kembali bidang elevasi, paling kuat 180 derajat dibalik puncak
lobe utama, membangun rasio front-to-back pada sekitar 14 dB. Artinya, gain dari
antena 180 derajat di belakang puncak adalah 14 dB lebih rendah dari keuntungan
puncak.

Polarisasi :
Polarisasi suatu antena pada arah tertentu adalah suatu jejak arah medan elektrik
dari gelombang yang dipancarkan oleh antena. Hasil polarisasi antena mikrostrip
patch persegi ini, berpolarisasi ellips yang mendekati circular yang ditunjukkan pada
gambar dibawah :

Gambar 1.5.2 Polarisasi antena mikrostrip patch

B. Kondisi Beban dan Saluran


ZL=Z0
Impedansi beban sama dengan impedansi karaktersitik saluran, dalam hal
ketika mengurangi impedansi di impedansi karakteristik saluran.
ZL=0
Kondisi ketika beban di-short berarti impedansi input merupakan imajiner
murni dan fungsi periodik dari suatu posisi dan panjang gelombang.

ZL=
Kondisi open ini dimana beban bernilai tak hingga, berarti impedansi input
juga merupakan imajiner dan fungsi periodik.

C. Macam Macam Kabel


1. Coaxial

Gambar 3.1.1 Kabel Coaxial

a. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )


Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC,
singkatan dari British Naval Connector. Sebenarnya BNC adalah nama
konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya.
Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah :
Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan.
Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor BNC.
Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :
Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter.
Impedansi Terminator 50 Ohm.

b. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )


Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang dipakai
untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel
Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel
ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi
sebagai backbone jaringan.
Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :
Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.
Impedansi terminator 50 Ohm.
Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.

Ciri-ciri babel Coaxiall:


Tegangan Kabel 100 - 120 ohm
Speed dan Throughput 0 - 100 Mbps
Panjang maksimal pemakaian kabel < 500 Meter
Biaya Relatif murah
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN
sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial. Protokol Ethernet LAN yang
dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
a. 10Base5 / Kabel Thicknet :
adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
merupakan kabel original Ethernet.
tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
b. 10Base2 / Kabel Thinnet:
adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
mempunyai diameter yang lebih kecil dari Thicknet.
menggantikan Thicknet.
tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang
sangat kecil.
2. Unshield twisted-pair (UTP)

Gambar 3.2.1 Kabel Unshield twisted-pair (UTP)

Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis Kabel Jaringan


yang menggunakan bahan dasar Tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield
internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di
dalam Jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan
kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi
satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak
seperti kabel Shielded Twister-pair(STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel
dari interferensi elektromagnetik.
Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair :
Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon

Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data


hingga 4 Mbps
Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10
Mbps
Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan
data hingga 20 Mbps
Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga
100 Mbps
Ciri - ciri
a. Tegangan Kabel 150 ohm
b.Speed dan Throughput 0 - 100 Mbps
c. Panjang maksimal pemakaian kabel 100 Meter
d.Biaya Relatif mahal
e. Perlindungan terinfeksi tidak ada
f. Soket RJ-45 (RJ = Registered Jack)
g.Biaya murah
h.Instalasi Mudah
3. Fiber Optik

Gambar 3.3.1 Kabel Coaxial

Kabel fiber optik dibuat dari kaca yang dibungkus oleh pelindung dan material
penguat. Fiber optik menggunakan cahaya untuk menghantar isyarat, berbeda dengan
kabel tembaga yang menggunakan sinyalelektronik. karena itu kabel jenis ini tidak
terpengaruh dengan gangguan elektromagnet. Kabel fiber optik sangat sesuai
digunakan di kawasan yang banyak gangguan elektromagnet dan jarak yang
jauh. Kabel fiber optik mendukung transmisi data berkecepatan tinggi tidak sama
halnya dengan kabel tembaga (UTP dan Coaxial). Besarnya data yang dapat di
transmisikan memungkinkan penggunaan komunikasi yangmembutuhkan kecepatan
seperti video konference. 10BaseF, 100BaseF, 1000BaseF merujuk kepada spesifikasi
fiber optik yang membawa sinyal ethernet, angka F merujuk kepada Fiber. Connector
yang selalu digunakan untuk menyambung kabel fiber optik ialah ST connector yang
menyerupai BNC Connector. Namun begitu SC connector akan menjadi lebih populer
karena mudah digunakan. Penggunaan fiber optik umumnya digunakan pada jaringan
besar dan jaringan tulang punggung (backbone). Tipe ini berisi satu serat
kaca tipisyang mengalirkan data dalam pulsa cahaya. Cahaya pulsa mempresentasikan
informasi digital yang dibawamelalui jaringan. Harga dan instalasi fiber optik
memang mahal walaupun kini semakin turun karena itu pada umumnya orang

kemudian mengkombinasikannya dengan kabel tembaga. Berdasarkan jalur sinyal


yang dikirimkan, FO dibagi menjadi 2, yaitu Single mode dan Multi mode.

Karakteristik dan ciri-ciri :

Perlindungan terinfeksi ada


Maks. Bandwith 100 Mbps ~ 1 Gbps
Maks. kabel 2000 meter
Soket ST (Spring Loaded Twist)
Biaya mahal jika
Topologi fisik Bus & Star
Instalasi paling rumit

DAFTAR PUSTAKA
http://www.abi-blog.com/2014/04/jenis-dan-fungsi-antena.html(jenis jenis antena)
http://magneticinfo.blogspot.com/2014/01/definisi-dan-bagian-bagian-antenagrid.html(antena grid)
http://fdias1.blogspot.com/2014/02/blog-post.html (macam" dan polarisasinya(antena
internet))
http://aoktox.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-antena-wi-fi-dan-frekuensi.html (pola radiasi
grid & omni)
http://www.abi-blog.com/2014/04/antena-yagi-pengertian-elemen-desain-dan-matching.html
http://yd2tfb.blogspot.com/2011/05/antena-dipole-dan-monopole.html
http://sekaranindya.wordpress.com/2014/03/30/antena-part-2/
http://irianto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9698/antennaChapter2.pdf
http://www.antenna-theory.com/antennas/travelling/helix.php
http://www.cisco.com/c/en/us/products/collateral/wireless/aironet-antennasaccessories/prod_white_paper0900aecd806a1a3e.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Patch_antenna
http://repo.eepis-its.edu/40/1/40.pdf
http://informasi-dunia-tik.blogspot.com/2012/02/jenis-jenis-kabel-coaxial.html
http://andi-profile.blogspot.com/2010/09/1-gambar-dan-jelaskan-bagian-bagia-dari.html

Anda mungkin juga menyukai