Karbon Dioksida
Karbon Dioksida
CARBON DIOXIDE
Sifat Fisika Kimia
Nama Bahan : Karbon dioksida
Deskripsi
Bentuk gas yang tidak mudah terbakar, tidak
berwarna, tidak berbau, berasa sedikit asam,
tidak menyala pada suhu ruang; Berat molekul
44,01; Rumus molekul CO2; Titik leleh -57oC (-71
F); Titik sublimasi -79oC (-110 F); Kerapatan uap
1,53 (udara=1); Suhu kritis 31,6oC; Tekanan
kritis 73,8 atm; Kerapatan 1,101 g/cm 3 pada
-37oC; Tekanan uap 43700 mmHg @ 21 oC;
Kelarutan dalam air: 88 mL karbon dioksida per
100 mL @ 20oC; Dapat larut dalam: alkohol,
aseton, hidrokarbon, pelarut organik.
Penggunaan Karbon
Dioksida
Sebagai media pemadam kebakaran;
digunakan pada pembuatan minuman
berkarbonat dan air soda; karbon
dioksida cair merupakan pelarut
senyawa organik yang baik; sebagai
pendingin pada industri pangan.
Digunakan juga pada sintesa urea,
dry ice dan minuman ringan.
Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ
Bahaya utama terhadap kesehatan: Gangguan
jantung
atau
kardiovaskuler,
gangguan
pernafasan.
Organ sasaran: Mata, kulit, sistem saraf pusat.
Rute Paparan
Paparan Jangka Pendek :
Terhirup
Perubahan tekanan darah, telinga
mendenging, mual, kesulitan bernafas, detak
jantung
tidak
teratur,
sakit
kepala,
mengantuk, pusing, sensasi tingling, tremor,
lemah, gangguan penglihatan, konvulsi, hilang
kesadaran, koma.
Penyimpanan
Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
dan
standard
yang
berlaku.
Simpan wadah dalam keadaan tertutup rapat.
Simpan wadah di tempat yang sejuk, bersih,
kering, dan berventilasi baik.
Jauhkan dari panas di atas 49oC (120 F).
Hindarkan kontak dengan mata, kulit, dan
pakaian.
Jangan melubangi atau membakar wadah.
Tutuplah katup setelah digunakan atau dalam
keadaan kosong.
Jangan biarkan bagian tubuh yang tidak
terlindungi
terkena/menyentuh
pipa
tidak
terinsulasi, yang mengandung cairan cryogenic.
Cegahlah terjebaknya cairan dalam sistem
tertutup
atau
sistem
pemipaan
tanpa
perlengkapan pressure relief.
Informasi EkoLogi
Merupakan gas normal di
atmosfer.
Berperan dalam pemanasan
global.
Toksisitas pada ikan: 150000
g/L selama 48 hari
(mortalitas) Brown trout
(Salmo trutta)
Efek Klinis
Keracunan akut
Terhirup
Pada bentuk padat dan cair, karbon dioksida
bersifat sangat mudah menguap sehingga dapat
melepaskan gas dengan segera. Pada konsentrasi
2-10 % dapat menimbulkan rasa asam, dyspnea,
sakit kepala, vertigo, mual, kesulitan bernafas,
lemah,
mengantuk,
mental
confusion,
peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut
jantung, peningkatan laju pernafasan.
Paparan 10% karbon dioksida selama beberapa
menit
dapat
menyebabkan
gangguan
penglihatan, tinnitus, tremor, keringat berlebih,
gelisah,
parestesi,
ketidaknyamanan
secara
umum, hilang kesadaran, dan koma. Pada
konsentrasi 25-30 % dapat menyebabkan koma
dan konvulsi dalam satu menit. Takikardia dan
aritmia juga mungkin terjadi.
dengan mata
Tertelan
Penelanan gas tidak lazim terjadi. Jika karbon
dioksida
cair
atau
padat
tertelan,
dapat
menyebabkan frostbite pada bibir, mulut, dan
membran mukosa.
Keracunan Kronik
Terhirup
Dilaporkan bahwa manusia dapat toleran terhadap
konsentrasi karbon dioksida sebesar 1,5% dalam
udara untuk waktu yang berkepanjangan tanpa
menimbulkan efek berat, tetapi metabolisme
kalsium atau fosfor dapat terpengaruh. Hal ini
diketahui dari menurunnya tingkat kalsium dan
fosfor
dalam
urin
secara
progresif.
Pada
konsentrasi 2% dapat terjadi pernafasan yang
diperdalam. Pada konsentrasi 3% terlihat adanya
gangguan performa. Telah didemonstrasikan bahwa
perkembangan toleransi dapat terjadi selama
paparan yang diperpanjang pada tingkat rendah.
Pertolongan Pertama
Terhirup
Bila aman memasuki area, segera pindahkan
dari area pemaparan. Bila pasien tidak
bernafas, berikan pernafasan buatan. Bila
pasien
mengalami
kesulitan
bernafas,
berikan oksigen. Segera bawa ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat.
Tertelan
Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau
dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang
muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak
sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala
lebih rendah daripada panggul untuk mencegah
aspirasi. Bila korban pingsan, miringkan kepala
menghadap ke samping. Segera bawa ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat.
Penatalaksanaan
Stabilisasi
Dekontaminasi
A. Dekontaminasi Mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
KARYA ILMIAH
KARBON DIOKSIDA
CO2
NAMA ANGGOTA
IMAS MULYANI
MILA NURAENI
NENENG SITI MASITOH
PUTRI ANGGUN VIONA
RATIH SURYAGANTINI
TRESNA SITI MARLIAH