Final
Final
2013620068
2013620084
2013620110
UNIVERSITAS
KATOLIK
PARAHYANGAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI
INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK KIMIA
BANDUNG
2014
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini. Tanpa bantuan dan penyertaan-Nya, karya tulis ini bukanlah apa-apa.
Karya tulis ini berjudul Pengolahan Limbah Industri untuk memenuhi syarat
mengikuti UAS Bahasa Indonesia. Alasan penulis mengambil judul ini karena
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hikmat kepada penulis.
Orang tua penulis yang telah mendukung dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
Dr. Ratna Djuwita Bandono, M.Hum., selaku guru pembimbing Bahasa Indonesia
yang membimbing tim penulis serta memeriksa karya tulis ilmiah ini.
Teman-teman yang mendukung tim penulis melalui suasana yang menghibur dan
menyenangkan.
Semua pihak yang turut terlibat dalam pembuatan karya tulis ini.
Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat dan penelitian
dapat dilanjutkan tim penulis maupun orang lain.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini mungkin ditemukan
ketidaksempurnaan dalam hal penulisan atau penelitian. Penulis mohon saran dan
kritik dari pembaca untuk perbaikan karya tulis ilmiah yang akan datang.
i| P R A K A T A
Tim Penulis
ABSTRAK
Limbah industri merupakan hasil buangan dari aktivitas rumah tangga
maupun aktivitas pabrik yang sudah tidak terpakai. Namun, seringkali limbah
industri dibuang secara sembarangan tanpa diolah terlebih dahulu menjadi limbah
yang siap dibuang secara bebas tanpa mengganggu atau mencemari lingkungan
hidup. Limbah yang dibuang begitu saja memiliki beberapa dampak bagi
keseimbangan ekosistem di lingkungan hidup. Sebagai contoh yaitu limbah pabrik
yang dibuang ke laut tanpa diolah. Hal tersebut akan menyebabkan laut menjadi
terkontaminasi dan hewan-hewan laut tidak lagi aman untuk dimakan. Apabila
sudah termakan oleh manusia maka akan menyebabkan kelainan gen sehingga
manusia dapat sakit.
i| P R A K A T A
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bagaimana cara yang benar
dalam melakukan pengolahan limbah industri sehingga bisa mengolah limbah
industri sebelum dibuang. Hasil dari penelitian adalah dampak yang ditimbulkan
dari pembuangan limbah secara sembarangan serta kendala yang dihadapi dalam
pengolahan limbah. Hasil lainnya yaitu cara untuk mengolah limbah pabrik secara
umum serta keuntungan yang bisa didapat dari pengolahan limbah tersebut.
Kata kunci : limbah, industri, pengolahan
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL.........
i
PRAKATA ...................................................................................
ii
ABSTRAK...................................................................................
iii
DAFTAR ISI ................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah.......
1
1.1.1 Latar Belakang Masalah........................
1
1.1.2 Rumusan Masalah.................................
2
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................
3
1.2.1 Tujuan Penelitian....................................
3
1.2.2 Manfaat Penelitian..................................
3
1.2.2.1 Bagi Penulis.................................
3
1.2.2.2 Bagi Pembaca..............................
3
1.3 Lingkup Kajian...............................................
4
1.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data .........
4
1.4.1 Kajian Pustaka ......................................
4
1.4.2 Teknik Pengumpulan Data ....................
5
1.5 Sistematika Penulisan.....................................
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Limbah..........................................
7
2.2 Macam- Macam Limbah Industri...................
7
2.2.1 Limbah Cair...........................................
7
2.2.2 Limbah Padat.........................................
10
2.2.3 Limbah Gas dan Partikel........................
11
2.2.4 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).... 17
BAB III
ANALISIS LIMBAH INDUSTRI
i| P R A K A T A
3.1
3.2
3.3
Biologi.................................................
3.3.4.2 Metode Pembuangan Limbah B3........
3.4
Kendala dalam Pengolahan Limbah Industri.............
3.5
Pengolahan Limbah Industri Bagi Masyarakat.........
3.6
Pembahasan Data Angket................................
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan....................................................
4.2 Saran...............................................................
DAFTAR PUSTAKA ..
LAMPIRAN .................................................................................
RIWAYAT HIDUP ..
3
3
30
30
30
31
31
33
34
53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Angket Limbah Industri ..............................................
Diagram Jawaban Angket I...........................................................
Halaman
9
11
i| P R A K A T A
13
13
14
14
15
16
16
19
BAB I
PENDAHULUAN
i| P R A K A T A
Bentuk limbah dapat berupa gas, debu, cair ataupun padat. Limbah yang
beracun atau berbahaya dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Limbah B3). Bila ditinjau lebih lanjut, limbah ini terdiri dari bahan kimia
senyawa organik dan senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas
tertentu, limbah dampak berdampak sangat buruk bagi kesehatan manusia dan
lingkungan sekitar. Namun, tingkat bahaya racun yang dimiliki oleh limbah
tergantung pada jenis limbah apa yang dikeluarkan.
Di era globalisasi ini, banyak industri-industri kimia yang bermunculan di
Indonesia. Sebut saja seperti Jakarta, Bekasi, Cikarang, dan di daerah dekat
Karawang ada sebuah daerah yang dikhususkan sebagai kawasan industri. Tidak
terbayang banyaknya limbah yang dihasilkan di kawasan seperti itu. Kurangnya
penangulangan limbah yang akan dibuang bisa menimbulkan masalah yang serius.
Contoh yang dapat kita ambil yaitu bila membuang limbah industri tanpa diolah
terlebih dahulu ke laut atu sungai.
Limbah tersebut dapat membuat ekosistem di daerah tersebut menjadi
rusak. Contoh yang cukup terkenal akibat pembuangan limbah tanpa diproses
terlebih dahulu adalah tragedi Minamata yang terjadi di Jepang. Hal ini
disebabkan
i| P R A K A T A
Rumusan Masalah
Apa yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat untuk mencegah limbah
bertambah banyak?
Apakah limbah yang dihasilkan oleh industri rumahan dan pabrik
dibuang?
Apa kendala yang didapatkan saat mengolah limbah pabrik?
Mengapa limbah pabrik dikatakan sangat mengganggu lingkungan hidup
dan masyarakat sekitar?
i| P R A K A T A
dibuang,
mengetahui cara untuk mengolah limbah yang akan dibuang sehingga
tidak mencemari lingkungan sekitar.
1.2.2
i| P R A K A T A
i| P R A K A T A
1.4.2
i| P R A K A T A
i| P R A K A T A
i| P R A K A T A
BAB II
DASAR TEORI
i| P R A K A T A
i| P R A K A T A
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud
cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan
berdasarkan
pada
a. Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat
limbah
dapat
diukur
dengan
menggunakan
metoda
Titrimetrik.
Indofenol.
i| P R A K A T A
Mikroorganisme
contohnya
Coli
dengan
metoda
MPN.
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur
yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan
menjadi dua bagian yaitu limbah padat yang dapat didaur ulang dan
limbah padat yang tidak mempunyai nilai ekonomis. Limbah padat yang
tidak mempunyai nilai ekonomis dapat ditangani dengan beberapa cara,
antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali, dibuang, dan
dibakar. (http://36.72.228.72:3007).
i| P R A K A T A
Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,
CO2, dan H2. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami
akibat kegiatan manusia dapat menurunkan kualitas udara. Zat pencemar melalui
udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah
butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air,
debu, asap, kabut, dan fume. Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya dapat
dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gasgas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, dan hidrokarbon.
i| P R A K A T A
dan
atau
merusakan
lingkungan
hidup
dan
atau
Selain itu ada definisi lain mengenai limbah B3(Bahan Berbahaya dan
Beracun):
maupun
tidak
langsung
dapat
merusak,
mencemarkan
i| P R A K A T A
BAB III
ANALISIS LIMBAH INDUSTRI
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa
spesies akan lenyap. Hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan
biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas- cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini
dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
i| P R A K A T A
terjadinya perubahan warna dan bau pada air perairan tersebut. Penyebaran bahan
kimia dan mikroorganisme berbahaya dapat terjadi dengan terbawanya bahan
kimia dan mikroorganisme berbahaya tersebut oleh air hujan, kemudian tanah
akan menyerapnya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan
pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah
melalui air sumur penduduk dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3
(bahan berbahaya dan beracun), misalnya air raksa (merkuri), khrom, timbal,
cadmium masuk ke dalam tubuh manusia, maka dapat menyebabkan gangguan
pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati, dan ginjal. Seharusnya baterai
bekas tidak dibuang sembarangan karena mengandung merkuri atau cadmium.
karbonmonoksida
(CO),
karbondioksida
(CO2),
nitrogenmonoksida (NO), gas belerang, amoniak, dan asap di udara. Asap yang
ditimbulkan dari pembakaran bahan plastik bersifat karsinogen. Karsinogen
artinya bahan yang dapat menimbulkan kanker.
i| P R A K A T A
yang membuang limbah rumah tangga ke sungai sehingga pintu air tersumbat.
Akibatnya, pada musim hujan air tidak dapat mengalir sehingga air naik
menggenangi rumah-rumah penduduk.
i| P R A K A T A
yang berada di sekitar Teluk Minamata membuang limbahnya begitu saja ke laut.
a. Penyaringan (Screening)
Pertama, limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring
menggunakan jeruji saring. Metode ini disebut penyaringan.
Metode
penyaringan merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahanbahan padat berukuran besar dari air limbah.
i| P R A K A T A
c. Pengendapan
Setelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan dialirkan ke
tangki atau bak pengendapan. Metode pengendapan adalah metode pengolahan
utama dan paling banyak digunakan pada proses pengolahan primer limbah cair.
Di tangki pengendapan, limbah cair didiamkan agar partikel- partikel padat yang
tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke dasar tangki. Endapan partikel
tersebut akan membentuk lumpur yang kemudian akan dipisahkan dari air
limbah ke saluran lain untuk diolah lebih lanjut.
d. Pengapungan (Floation)
Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa
minyak atau lemak. Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat
yang dapat menghasilkan gelembung- gelembung udara berukuran kecil ( 30
120 mikron). Gelembung udara tersebut akan membawa partikel- partikel
minyak dan lemak ke permukaan air limbah sehingga dapat disingkirkan. Bila
limbah cair hanya mengandung polutan yang telah dapat disingkirkan melalui
i| P R A K A T A
proses pengolahan primer, maka limbah cair yang telah mengalami proses
pengolahan primer tersebut dapat langsung dibuang ke lingkungan (perairan).
Namun, bila limbah tersebut juga mengandung polutan lain yang sulit
dihilangkan melalui proses tersebut, misalnya agen penyebab penyakit atau
senyawa organik dan anorganik terlarut, maka limbah tersebut perlu disalurkan
ke proses pengolahan selanjutnya.
i| P R A K A T A
degradasi bahan organik dalam limbah. Pada metode ini, terkadang kolam juga
diaerasi. Selama proses degradasi di kolam, limbah juga akan mengalami proses
pengendapan. Setelah limbah terdegradasi dan terbentuk endapan didasar kolam,
air limbah dapat disalurkan untuk dibuang ke lingkungan atau diolah lebih
lanjut.
i| P R A K A T A
i| P R A K A T A
3.3.2.3 Insinerasi
Insinerasi adalah pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu
alat yang disebut insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume
sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90 %). Selain itu, proses
insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
listrik atau untuk pemanas ruangan.
Pembuatannya
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
kultur
i| P R A K A T A
a. Bahan Bangunan
Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan
mesin penghancur, kadang-kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah,
dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam
aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan
baru semacam bata.
b. Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan
ini relatif sulit. Baterai harus disortir terlebih dahulu dan tiap jenis memiliki
i| P R A K A T A
perhatian khusus dalam pemrosesannya. Misalnya, baterai jenis lama yang masih
mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi
mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai mobil
umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.
c. Barang Elektronik
Barang elektronik yang populer seperti komputer dan handphone
umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat
ekonominya. Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya
adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja,
silikon, dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai (microchip,
processor, kabel, resistor, plastik). Namun tujuan utama dari proses daur ulang
yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya
proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.
d. Logam
Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di
dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari
sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada
umumnya, yaitu peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak
mengurangi kualitas logam tersebut.Contoh lainnya adalah alumunium, yang
merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Pada umumnya, semua
jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut.
i| P R A K A T A
e. Bahan Lainnya
Kaca dapat juga didaur ulang. Kaca yang didapat dari botol dapat
dibersihkan dari bahan kontaminan dengan melelehkan botol berkontaminan
tersebut dengan material kaca baru. Kaca daur ulang tersebut dapat dipakai
sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah terdapat Glassphalt
yaitu bahan
pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang.Kertas juga
dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan
pulp dengan material kertas baru. Namun, kertas akan selalu mengalami
penurunan kualitas jika terus didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus
didaur ulang dengan mencampurkannya dengan material baru atau mendaur
ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.Plastik dapat didaur ulang
sama halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis
plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai
jenis plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk
mendaur ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode
angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan
jenis plastik tertentu dan kadang- kadang diikuti dengan singkatan, misalnya
LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena sehingga
mempermudah proses daur ulang.
Hal- hal yang dapat dilakukan dalam penanganan limbah gas dan partikel
i| P R A K A T A
i| P R A K A T A
diamati (dikontrol), kalau sudah jenuh (sudah penuh dengan abu/ debu) harus
segera diganti dengan yang baru.
Jenis filter udara yang digunakan tergantung pada sifat gas buangan yang
keluar dari proses industri, apakah berdebu banyak, apakah bersifat asam, atau
bersifat alkalis dan lain sebagainya
b. Pengendap Siklon
Pengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah pengedap debu / abu
yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.
Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara /
gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon
sehingga partikel yang relatif berat akan jatuh ke bawah.
Ukuran partikel / debu / abu yang bisa diendapkan oleh siklon adalah
antara 5 u 40 u. Makin besar ukuran debu makin cepat partikel tersebut
diendapkan.
c. Filter Basah
Nama lain dari filter basah adalah Scrubbers atau Wet Collectors. Prinsip
kerja filter basah adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara
menyemprotkan air dari bagian atas alt, sedangkan udara yang kotor dari bagian
bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air, maka debu akan
i| P R A K A T A
ikut semprotkan air turun ke bawah. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
dapat juga prinsip kerja pengendap siklon dan filter basah digabungkan menjadi
satu. Penggabungan kedua macam prinsip kerja tersebut menghasilkan suatu alat
penangkap debu yang dinamakan.
e. Pengendap Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang
kotor dalam jumlah (volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya adalah
aerosol atau uap air. Alat ini dapat membersihkan udara secara cepat dan udara
yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih.
Alat pengendap elektrostatik ini menggunakan arus searah (DC) yang
mempunyai tegangan antara 25 100 kv. Alat pengendap ini berupa tabung
silinder di mana dindingnya diberi muatan positif, sedangkan di tengah ada
sebuah kawat yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding tabung, diberi
i| P R A K A T A
Hal- hal yang dapat dilakukan unutk menangani masalah limbah B3 dapat
dirumuskan seperti berikut:
i| P R A K A T A
mencemari udara.
Proses pengolahan limbah B3 secara biologi yang telah cukup berkembang
saat ini dikenal dengan istilah bioremediasi dan viktoremediasi. Bioremediasi
adalah penggunaan bakteri dan mikroorganisme lain untuk mendegradasi/
mengurai limbah B3, sedangkan Vitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan
untuk mengabsorbsi dan mengakumulasi bahan-bahan beracun dari tanah. Kedua
proses ini sangat bermanfaat dalam mengatasi pencemaran oleh limbah B3 dan
biaya yang diperlukan lebih muran dibandingkan dengan metode Kimia atau
Fisik. Namun, proses ini juga masih memiliki kelemahan. Proses Bioremediasi
dan Vitoremediasi merupakan proses alami sehingga membutuhkan waktu yang
relatif lama untuk membersihkan limbah B3, terutama dalam skala besar. Selain
itu, karena menggunakan makhluk hidup, proses ini dikhawatirkan dapat
membawa senyawa-senyawa beracun ke dalam rantai makanan di ekosistem.
i| P R A K A T A
i| P R A K A T A
i| P R A K A T A
ataupun kertas daur ulang. Hal diatas merupakan pemanfaatan kembali secara
langsung. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung dapat berupa
menjual barang bekas, plastic, botol bekas, koran bekas, kaleng, dll. Pemanfaatn
lainnya yang juga sangat berguna bagi masyarakat adalah dengan membuat
kompos sendiri. Sampah dapat menjadi kompos yang ramah lingkungan dan juga
menyuburkan tanaman. Sehingga kita tetap dapat melestarikan lingkungan hidup
karena tidak terdapat bahan kimia yang dapat merusak lingkungan hidup.
i| P R A K A T A
manusia dan makhluk hidup khususnya dalam sistem respirasi makhluk hidup.
Diluar itu limbah industri juga dapat menurunkan penghasilan warga sekitar yang
memiliki tempat tinggal dan tempat kerja di sekitar tempat industri tersebut.
Misalnya, dapat menurunkan harga jual-beli tanah dan bangunan yang berada
disekitar wilayah tersebut dan juga dapat merusak lahan pertanian.
Menurut responden, limbah-limbah industri tersebut masih dapat diolah
kembali agar dapat menghasilkan produk yang lebih berguna. Dan dari segala
dampak-dampak buruk limbah industri tersebut pihak yang pantas untuk
disalahkan dan yang seharusnya bertanggung jawab adalah pihak perusahaan
industri tersebut karena tidak mampu mengolah limbah-limbah tersebut dengan
benar dan baik. Seharusnya perusahaan industri tersebut mengolah limbah-limbah
industri tersebut menjadi lebih berguna seperti menyaring limbah cair agar
kandungan air yang terbuang didalamnya dapat digunakan kembali. Selain itu
seharusnya perusahaan juga membuat jalur pengaliran limbah pabrik tersebut agar
tidak mengganggu atau mencemari lingkungan hidup dan warga di sekitarnya.
Namun bisa saja limbah industri tersebut tidak mampu diolah dengan baik oleh
perusahaan karena membutuhkan biaya yang besar sehingga anggaran perusahaan
menjadi semakin besar atau membengkak.
Menurut hasil pemikiran responden, perusahaan-perusahaan di Indonesia
masih kurang proffesional dalam mengolah limbah industri dikarenakan salah satu
penyebabnya perusahaan tidak mau untuk menambah anggaran mereka untuk
mengolah limbah industri tersebut. Namun sekarang ada peraturan bahwa setiap
perusahaan harus mampu mengolah limbah-limbah tersebut sehingga tidak
i| P R A K A T A
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Limbah industri apabila tidak ditangani atau tidak diolah terlebih dahulu akan
membawa dampak yang buruk untuk lingkungan hidup dan kehidupan
masyarakat. Contoh dampak buruk yang ditimbulkan limbah industri terhadap
lingkungan hidup adalah penceman air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah.
Contoh dampak buruk yang ditimbulkan limbah industri terhadap kehidupan
masyarakat adalah menurunnya tingkat kesehatan masyarakat. Bakteri- bakteri
yang terdapat dalam limbah industri mencemari lingkungan hidup manusia
i| P R A K A T A
4.3 Saran
Berdasarkan analisis limbah industri diatas, saran dapat disimpulkan seperti
berikut:
Pakailah barang yang bisa digunakan berkali- kali agar pengolahan limbah
dapat teratasi,
Gunakan barang semaksimal mungkin agar limbah yang didapat tidak
teralu banyak,
Pilihlah barang yang menghasilkan sedikit limbah,
Pemerintah harus membuat aturan yang tegas mengenai pengolahan
limbah industri.
i| P R A K A T A
DAFTAR PUSTAKA
1. 2010. Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
http://limbahb3-limbahb3.blogspot.com/
2. 2011. Kendala- kendala dalam Pengelolaan Sampah
https://newberkeley.wordpress.com/2011/06/30/kendala-kendala-dalampengelolaan-sampah/
3. 2013. Penanganan Limbah Padat, Cair, Gas dan Partikel, dan B3.
http://herisuhaeri13008.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=394
4. Gintings, Perdana. 1992. Mencegah dan Mengendalikan Pencemaran
Industri. Pustaka Sinar Harapan.
5. Hidayat, Rahmat. 2014. Jenis- Jenis dan Pengertian Limbah Berdasarkan
Karakteristik.
http://forester-untad.blogspot.com/2014/01/jenis-jenis-dan-pengertianlimbah.html?m=1
6. Kamus Bahasa Indonesia Online
i| P R A K A T A
http://kamusbahasaindonesia.org/limbah
7. Kikho. 2013. Pengertian Limbah, Dampak Terhadap Lingkungan dan
Kesehatan Serta Penanggulangannya.
http://kikhodinobaggio.wordpress.com/2013/01/22/pengertian-limbahdampak-terhadap-lingkungan-dan-kesehatan-serta-penanggulangannya/
8. Mengidentifikasi Jenis Limbah.
http://36.72.228.72:3007/elearning/course/info.php?id=18
9. Simata, Djoel. 2011. Limbah.
http://teknologikimiaindustri.blogspot.com/2011/02/limbah.html
10. Standtek, Asdep. 2002. Kebijaksanaan Produksi Bersih di Indonesia.
http://www.menlh.go.id/kebijaksanaan-produksi-bersih-di-indonesia/
11. Sule. 2011. Jenis- Jenis Limbah.
http://sulaimantap.wordpress.com/2011/03/04/jenis-jenis-limbah/
i| P R A K A T A
LAMPIRAN
1. Angket.
ANGKET
LIMBAH INDUSTRI
1. Menurut Anda, Apakah limbah itu?
a. Sisa-sisa bahan industri yang tidak bisa digunakan
kembali.
b. Sisa bahan industri yang dapat mencemari lingkungan.
c. Jawaban a dan b.
d. Tidak tahu.
e. Lain-lain.
2. Apakah Anda tahu jenis-jenis limbah industri?
a. Tahu. (Lanjut ke nomor 3).
b. Tidak tahu. (Lanjut ke nomor 4).
3. Jenis-jenis limbah industri apa yang anda ketahui?
a. Limbah Cair.
b. Limbah Padat.
c. Limbah Gas.
d. Jawaban a, b dan c.
e. Lain-lain.
4. Apakah Anda tahu dampak-dampak apa sajakah yang dihasilkan
dari limbah industri?
a. Tahu. (Lanjut ke nomor 5).
b. Tidak tahu. (Lanjut ke nomor 6).
5. Dampak-dampak limbah industri apa yang anda ketahui?
a. Pencemaran lingkungan (seperti pencemaran tanah dan
pencemaran air).
b. Mengganggu kesehatan manusia dan makhluk hidup
(khususnya dalam sistem respirasi makhluk hidup).
c. Penurunan penghasilan warga sekitar wilayah industri
(seperti penurunan harga jual-beli tanah dan bangunan di
sekitar wilayah tersebut dan rusaknya lahan pertanian).
d. Jawaban a, b dan c.
e. Lain-lain.
6. Menurut Anda, Apakah limbah-limbah industri tersebut dapat
diolah kembali agar dapat menghasilkan produk yang lebih
berguna?
a. Bisa diolah kembali.
b. Tidak bisa.
7. Menurut Anda, Manakah pihak yang seharusnya disalahkan
karena limbah industri tersebut mengganggu wilayah
disekitarnya?
a. Pihak perusahaan industri tersebut (karena tidak dapat
mengolah limbah industri dengan benar dan baik).
i| P R A K A T A
Pertanyaan I
5; 5% 1; 15%
2; 15%
3; 65%
DIAGRAM I
i| P R A K A T A
Pertanyaan II
2; 15%
1; 85%
DIAGRAM II
Pertanyaan III
5; 5% 1; 10%
2; 10%
3; 5%
4; 70%
DIAGRAM III
Pertanyaan IV
1; 100%
DIAGRAM IV
i| P R A K A T A
Pertanyaan V
5; 5% 1; 10%
2; 5%
3; 5%
4; 75%
DIAGRAM V
Pertanyaan VI
2; 10%
1; 90%
DIAGRAM VI
Pertanyaan VII
4; 10%
3; 25%
1; 60%
2; 5%
DIAGRAM VII
i| P R A K A T A
Pertanyaan VIII
2; 50%
1; 50%
DIAGRAM VIII
Pertanyaan IX
4; 10%
2; 5%
1; 85%
DIAGRAM IX
Pertanyaan X
2; 20%
1; 80%
DIAGRAM X
i| P R A K A T A
RIWAYAT PENULIS
kini
sedang
mengambil
program
sarjananya
di
i| P R A K A T A
i| P R A K A T A
melanjutkan
studi
di
pendidikannya
di
TK
Kristen
Kanaan
i| P R A K A T A
i| P R A K A T A