Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Operation Management
Dosen:
Adi Djoko Guritno, M.Sie, Ph.D
Disiapkan Oleh:
Tim Penulis Kelas Eks B 27 C
Ahmad Haikal Dian Atika Purwedi Darminto
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
A. PENGANTAR
2
3
B. PROFIL PERUSAHAAN
A. PENGANTAR
yang optimimal. Oleh karena itu dalam laporan kunjungan Company Visit ini
kami memaparkan proses apa yang telah dilakukan dan teori yang terkait.
B. PROFIL PERUSAHAAN
PT Mitsubishi Electric Automotive Indonesia (MEAINA) yang berlokasi di
Bekasi International Industrial Estate (Kawasan Hyundai) Blok C - 11 No.
1 Cikarang Selatan, Bekasi 17550 didirikan pada tahun 1997. Sejauh ini
perusahaan telah melakukan 2 kali ekspansi pada kawasan yang tersedia dan
sesuai dengan grand design yang telah dibuat perusahaan ini akan melakukan
ekspansi pabrik yang ketiga pada lahan kosong yang tersedia. Perusahaan ini
bergerak di bidang manufaktur sparepart produk otomotif dengan produk
utamanya yaitu accelerator dan starter. Selain menyasar pasar dalam negeri,
perusahaan ini juga melakukan ekpor ke Jepang, Thailand, Philippina, USA,
Malaysia, China, India, Brazil, dan Perancis. Sparepart yang diproduksi oleh
MEAINA tidak hanya dapat digunakan untuk produk otomotif Mitsubishi tapi
juga digunakan oleh Suzuki, Honda, Nissan, dan Daihatsu.
Jumlah total karyawan di perusahaan ini yaitu 560 orang, separuhnya adalah
operator. Komposisi operator berdasarkan gender saat ini yaitu 60% wanita
dan 50% laki-laki. Kapasitas produksi untuk masing-masing line accelerator
dan stater untuk 3 shift produksi yaitu 1000 pcs. Dengan kapasitas produksi
yang tersedia saat ini MEAINA masih dapat memenuhi permintaan pasar.
Namun, bukan berarti MEAINA berhenti melakukan perbaikan untuk
meningkatkan produktivitasnya. MEAINA terus melakukan inovasi misalnya
melakukan otomasi di line produksi dengan sistem robotic dan memperbaiki
tingkat error di line produksi.
Sebagai anak perusahaan dari Mitsubishi Corporation, MEAINA memiliki
value, visi, dan misi yang sama dengan perusahaan induknya di Jepang.
Trust
Establish relationships with all stakeholders based on strong mutual trust
and respect.
2.
Quality
Provide the best products and services with unsurpassed quality.
3.
Technology
Pioneer new markets by promoting research and development, and
fostering technological innovation.
4.
Citizenship
As a global player, contribute to the development of communities and
society as a whole.
5.
Ethics
Honor high ethical standards in all endeavors.
6.
Environment
Respect nature, and strive to protect and improve the global environment.
7.
Growth
Assure fair earnings to build a foundation for future growth
Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk
mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan
seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang
terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan
produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat
waktu. Untuk mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi
hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan / diminta konsumen dan pada
saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun
menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang.
Secara sederhana, filosofi JIT adalah menghapuskan segala bentuk
waste, dan cara untuk mencapainya adalah dengan melakukan perbaikan
terus menerus (Continuous Improvement - Kaizen) (Ohno, 1988; Japan
Management Association, 1989). Waste didefinisikan sebagai segala
bentuk aktivitas yang tidak memberi nilai tambah pada produk (Blackburn,
1991), atau semua elemen produksi yang hanya meningkatkan biaya
produksi tanpa memberi nilai tambah (Ohno, 1988).
Sistem ini dirintis oleh Toyota Motor Corporation dan dikenal juga
dengan Sistem Produksi Toyota, yang kemudian dikenal juga dengan
istilah Sistem Produksi Ramping (Lean Production System) dan sistem
Kanban.
Kanban berasal dari bahasa Jepang yang artinya Signboard. Kanban ini
adalah satu alat yang dipakai untuk menjalankan Just In Time. Kanban
merupakan system scheduling yang mentrigger untuk memproduksi
barang dan berapa banyak yang akan diproduksi. Jadi bukan merupakan
menggunakan
kecepatan
demand
untuk
mengkontrol
Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan teknologi, sistem manajemen, dan standar
operasional yang ada sekaligus menjaga standar tersebut melalui
pelatihan serta disiplin dengan tujuan agar semua karyawan dapat
mematuhi prosedur pengoperasian standar (Standard Operating
bersifat
perbaikan
kecil
yang
berlangsung
oleh
upaya
10
(PDCA)
untuk
menjamin
terlaksananya
Rencana (plan)
Penetapan target untuk perbaikan dan perumusan rencana tindakan
guna mencapai target tersebut.
Lakukan (do)
Pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat.
Periksa (check)
Kegiatan pemeriksaan segala prosedur yang telah dijalankan guna
memastikannya agar tetap berjalan sesuai rencana sekaligus memantau
yang
ditempuh
sekaligus
11
Standar (Standarize) pada siklus ini, segala prosedur baru yang telah
diputuskan pada langkah Tindak (Act) dalam siklus PDCA sebelumnya
disahkan menjadi pedoman yang wajib dipenuhi. SDCA fokus pada
kegiatan pemeliharaan, sedangkan PDCA lebih mengacu pada perbaikan.
Berbicara dengan Data
Masalah yang terjadi baru dapat ditemukan pemecahannya dengan
mengumpulkan dan mengobservasi berbagai data yang berkaitan dengan
masalah tersebut. Tanpa adanya data yang terintegrasi dan relevan,
manajemen tidak dapat menemukan solusi yang paling efektif.
Konsumen internal
Konsumen yang berada di perusahaan. Yang dianggap sebagai
konsumen internal adalah proses, sehingga proses harus diperhatikan
12
13
2. PENERAPAN
PT Mitsubishi Electric Automotive Indonesia (MEAINA) memiliki
pabrik di Cikarang. Pabrik ini memproduksi alternator dan starter masingmasing sebanyak 2400 buah. Tipe alternator yang diproduksi ada dua jenis
yaitu tipe hidrolik dan tipe elektrik yang lebih hemat bensin.
Penjualan dilakukan melalui 1 pintu, layanan after salesnya juga 1
pintu. MEAINA memiliki total 600 pegawai. Semua produk yang
diproduksi dan dijual adalah mengikuti keputusan dan kebijakan dari
headquarter di jepang. Produk mereka tidak dijual bebas ke pasaran.
Mereka sudah memiliki customer sendiri, untuk dalam negeri diantaranya
adalah: Honda, Daihatsu dan Nissan. Untuk Toyota belum menjadi
customer Mitsubishi. Konsumen luar negeri adalah: MELCO (jepang),
META(thailand), LAMCOR (filipina), MEAA (usa), MEAC (chezh rep),
APM-AE(malaysia), MESAC(china), MEAI (india), MEAB (brazil) , dan
MEUF (france).
Dalam proses produksinya, semua bahan-bahan atau pun material baik
dari dalam maupun dari luar/supplier harus sesuai dengan spesifikasi dan
kualitas yang telah ditentukan. Supply part untuk starter dan alternator di
14
MEAINA adalah 30% dari lokal dan 70% impor dari luar. Barang impor
memiliki lead time sekitar 2 bulan.
Perakitan barang untuk konsumen disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen dimana layout barang dikirimkan terlebih dahulu agar diperiksa
dan disetujui, apabila telah disetujui maka perusahaan akan mulai
membuatnya. Sistem produksi nya adalah batch, by order. Mesin produksi
yang digunakan adalah semi automatic.
Proses di line merupakan proses assembly part yang sudah dikirimkan
oleh supplier. Jika ditemukan bahan/produk yang defect dari supplier atau
ketika proses pengerjaan ditemukan ada yang tidak sesuai spesifikasi maka
bahan/material/produk tersebut akan dipisahkan ke bagian defect untuk
ditindak lanjuti oleh bagian Quality Control. Average target defect 0.02,
dimana pada target bulanan yg tertera defect bisa 0. 50 persen defect
bahan/product dari supplier akan dikembalikan ke supplier untuk
memastikan high quality product.
Dalam proses produksi di MEAINA, quality control di masing masing line produksi menggunakan alarm. Proses quality kontrol
dilakukan dua kali, yaitu melalui proses manual dan mekanisasi. Setiap
masing-masing line produksi dipimpin oleh seorang leader yang
mempunyai keahlian di semua function. Selain sebagai koordinator, leader
juga berfungsi sebagai tenaga kerja cadangan apabila pada saat
operasional ada karyawan yang mendadak sakit atau sekedar off untuk ke
toilet.
15
16
selektif, contoh: jika barang tersebut terkena kuku, ukuran berbeda dalama
satuan mm, terjatuh, terdapat baretan, ataupun penyok, maka barang
tersebut tidak dapat digunakan. Hal ini dapat mengakibatkan biaya cukup
besar atas barang cacat tersebut. Oleh karena itu manajemen menerapkan
sistem pemeriksaan berulang untuk mengantisipasi biaya tersebut.
Kesalahan hasil produksi yang terjadi di MEAINA biasanya
dikarenakan 3 (tiga) hal yaitu mesin rusak, human error, ataupun karena
bahan material yang digunakan untuk memproduksi.
Mengenai proses performance produksi, MEAINA melakukan 5M dan
1E di dalam tiap departemen nya yaitu man, machine, measure, materials
dan equipment. MEAINA melakukan analisa atas perbaikan-perbaikan
17
atau trouble yang terjadi di dalam departemen baik dari segi human,
machine, dan sebagainya. Penilaian departemen juga dilakukan dengan
skala poor, good, very good, excellent. Selama enam bulan akan dilihat
departemen yang selalu mendapatkan nilai excellent di seluruh penilaian
dan tiap operator akan mendapatkan hadiah-hadiah kecil seperti
Tupperware, handuk kecil, dan sebagainya.
Di setiap line produksi, terdapat hasil penilaian kinerja karyawan tiap
satu bulan yang di tampilkan di depan line. Hal ini bertujuan sebagai
bahan evaluasi manajemen untuk mempromosikan karyawan sebagai line
leader dan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif dan efisien.
Dilakukan management by visual (dapat melihat inventory, performance,
planning vs actual dengan visualisasi gambar).
Jam kerja karyawan terdiri dari 3 shift kerja. Shift kerja yang pertama
dari jam 7.30 hingga 16.45. Di sela-sela waktu kerja tersebut dibagi
menjadi 3 kali istirahat. Jam 10, 12, dan 15. Dengan penerapan jam
istirahat tersebut MEAINA masih bisa menerapkan work life balance
untuk karyawannya.
Terdapat bagian workshop untuk perbaikan alat dan penelitian. Ada
juga bagian carpenter untuk pembuatan meja kerja dan pendukung
lainnya.
MEAINA tidak menerapkan keseluruhan proses produksinya dengan
JIT, tetapi mereka menerapkan minimize stock. Menerapkan JIT
movements untuk memenuhi kebutuhan customer dan minimize inventory
untuk stock.
18
19
20
orientasi hasil
peningkatan safety
diterapkan secara luas
manfaat langsung
peningkatan kualitas produk
penghematan operasional
efisiensi bekerja
peningkatan semangat kerja
pengalaman bagi semua
21