. Papan pasak 25
. Papan pasak 100
. dan lain-lain
C. Pengelolaan Sumber Belajar dan Alat Permainan
Banyaknya sumber belajar dan alat permainan yang ada di Taman Kanak-Kanak
mensyaratkan guru untuk mengelolanya secara efektif dan efisien. Cherry Clare
menyatakan bahwa untuk memotivasi anak menyukai belajar sangat dipengaruhi
oleh lingkungan sekolah. Oleh karena itu pengelolaan alat permainan pada
khususnya dan sumber belajar pada umumnya ditata rapi dan menarik sehingga
dapat dinikmati dan dirasakan oleh anak.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru manakala mengelola sumber
belajar dan alat permainan, yakni:
1. Perencanaan
Hal-hal yang terkait dengan perencanaan meliputi:
(1) jumlah dan usia anak,
(2) menerapkan sistem pengajaran untuk pembiasaan perilaku,
(3) keuangan, dan
(4) persiapan ruangan.
2. Pengadaan
Ruang lingkup pengadaan meliputi:
(1) pemahaman tentang alat-alat permainan,
(2) alat permainan yang ada di dalam ruangan, dan
(3) alat permainan di luar ruangan.
Alat permainan yang selalu ada di ruang sekolah adalah:
. Balok besar polos atau berwarna
. Balok kecil polos atau berwarna
. Balok yang terbuat dari kardus
. Balok bersusun yang terdiri dari balok yang ukurannya besar sampai dengan kecil
. Balok cuissenaire yaitu balok sepuluh tingkat dari 1-10cm
. Balok kubus yang berukuran 2 cm2
. Keping-keping kayu dengan bentuk geometri
. Keping-keping kayu dengan beragam bentuk, ukuran, dan warna
. Mozaik kubus yaitu balok kubus berisi 4cm dengan desain di atas bidangnya
. Mozaik bebas yaitu keping bentuk geometri untuk mencipta desain
. Mozaik terbatas di atas papan berukuran
. Mozaik dari karton tebal
. Papan pasak 25, yaitu papan yang berlubang 25 dengan 25 buah pasak
. Papan pasak 25 dari rendah ke tinggi, yaitu papan yang berlubang 25 dengan 25
buah pasak dari rendah ke tinggi
. Papan geometri yaitu papan yang berisi empat bentuk, seperti bujur sangkar,
lingkaran
. Papan matematika bentuk kerucut, limas, kubus, silinder 3 dimensi, papan hitung
1-5, dan papan hitung 1-10
. Papan warna yaitu papan dengan sembilan warna
. Menara gelang lingkaran, segitiga, bujursangkar, segi enam berwarna hijau merah
biru kuning
. Tangga kubus dan silinder yaitu papan dengan 5 tongkat dan butir manik-manik
besar berbentuk silinder dan kubus
. Meronce, berbagai bentuk butir manik-manik ukuran besar
. Puzel dengan jumlah potongan satu sampai dua puluh lima
. Berbagai bentuk papan yang berlubang untuk menjahit
Tidak kalah penting alat permainan yang berbentuk media cetak yaitu:
. Gambar benda-benda yang berhubungan dengan tema kegiatan yang mungkin
akan dimunculkan
. Permainan papan (game boards)yang akan di gunakan untuk mendalami
berbagai konsep
. Berbagai bentuk huruf dan bilangan
. Gambar-gambar untuk mendukung bertemunya suara awal dan akhir
. Berbagai model bentuk yang dibuat sesuai dengan kebutuhan
. Papan permainan yang berisi gambar yang sama, sejenis, atau berpadanan (lotto
gambar)
. Gambar-gambar tentang tema yang dapat menarik minat anak, misalnya gambar
rumah, sekolah, rumah sakit, lapangan terbang, stasiun, terminal bis,
pemandangan gunung, pantai atau hutan
. Gambar berbagai profesi yang ada di masyarakat:
. Peralatan utama dipergunakan oleh berbagai profesi di masyarakat, seperti
stetoskop untuk dokter gigi, topi polisi, mobil pemadam kebakaran, kamera, jaring
bagi nelayan ikan, gergaji untuk tukang kayu, palu, gunting, untuk tukang pangkas
rambut, selendang penari, topeng bagi penari
. Gambar berbagai alat musik seperti pianika, piano, suling, gitar, alat perkusi,
kastanet seperti tambur, gendang, simbal, gamelan, marakas, organ
. Berbagai alat musik berekspresi dan melakukan berbagai keterampilan seperti
kuas, cat air, lilin, plastilin, dan tanah liat
. Alat bermain seperti kantung biji, bola, tali, ban mobil, bola kecil, berbagai boneka
tangan, boneka orang, boneka binatang
. Perabot rumah tangga berukuran kecil seperti lemari, kompor, lemari dapur atau
lemari hias.
Alat permainan yang berada di luar ruangan meliputi:
. Papan jungkit dalam berbagai ukuran
. Ayunan dengantiang yang tinggi maupun ayunan kursi
. Bak pasir dengan berbagai ukuran
. Bak air yang bervariasi
. Papan peluncuran
. Bola dunia untuk panjatanak
. Tali untuk melompat
. Terowongan yang terbuat dari gorong-gorong
. Titian yang beragam tinggi dan lebar
. Bola keranjang dengan bola yang terbuat dari kain
. Ban mobil bekas untuk digulingkan
. Kolam renang dangkal sebagai pengenalan berenang (bila memungkinkan)
3. Penyimpanan dan Pengawetan
Selain penyimpanan yang teratur terhadap alat-alat permainan, juga perlu
diperhatikan mengenai tingkat kelembaban ruang udara pada sumber belajar,
perpustakaan, atau ruang kelas. Tempat yang lembab dapat menumbuhkan jamur
yang akibatnya dapat merusak alat permainan. Untuk menyimpan alat-alat
permainan dan buku-buku yang jarang digunakan, kita dapat menggunakan rak
atau lemari yang tertutup. Sebaliknya bila alat permainan sering digunakan, dapat
disimpan dalam kotak tertutup dan beroda sehingga memudahkan anak untuk
membawa atau mendorong ke tempat yang lebih luas untuk bermain.
4. Penggunaan dan Keteraturan Penggunaan
Dua hal yang perlu diperhatikan pada sub bab ini adalah konsep keselamatan dan
keteraturan kerja. Tempat atau lahan ketika anak menggunakan alat permainan
sebaiknya dikondisikan sebagai tempat yang memberikan kesempatan pada anak
untuk dapat berkonsentrasi dengan baik dan menjadikan anak-anak tersebut
menikmati masa belajarnya. Misalnya tempat tersebut cukup luas dan tidak
terganggu dengan tempat-tempat alat permainan lainnya yang mengganggu alur
kerja mereka yang memungkinkan mereka juga akan tersandung oleh rak atau alat
permainan lainnya.
5. Evaluasi
Evaluasi penggunaan dan pengelolaan alat bermain terdiri atas dua tahap yakni
pendataan penggunaan dan pendataan cara mengurus alat permainan. Dalam
proses pembelajaran sehari-hari dapat kita pantau tingkat kemahiran dan
kreativitas anak dalam memainkan alat pembelajarannya. Guru dapat mencatat
hasil pantauan itu dengan menggunakan kolom-kolom (chart) yang dapat diisi oleh
anak, buku khusus catatan guru, atau kartu yang dikalungi pada leher setiap anak.
Kondisi alat permainan dapat dibedakan atas 3 (tiga) kelompok yaitu:
(1) kelompok alat permainan yang sudah rusak tapi masih dapat diperbaiki,
(2) kelompok alat permainan yang tingkat kerusakannya sudah tinggi, dan
(3) kelompok alat permainan yang sudah waktunya untuk diganti.
Penentuan saat pembetulan alat permainan ini ditetapkan oleh guru sendiri.
Meskipun saat terbaik adalah sewaktu liburan kenaikan kelas, tetapi tidak menutup
kemungkinan kesempatan itu setiap saat didasarkan pada kebutuhan.
D. Penutup
Pengelolaan sumber belajar dan alat permainan di TK dilakukan guru TK dengan
serangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan
pengawetan, penggunaan dan keteraturan penggunaan alat permainan, evaluasi
penggunaan dan pengolaan alat bermain. Masing-masing tahap pengelolaan
merupakan satu system yang saling terkait sehingga guru TK yang cerdas perlu
mencermati setiap tahap agar semua sumber belajar dan alat permainan dapat
berfungsi secara efektif dan efisien.
Mewujudkan kondisi di mana sumber belajar dan alat permainan dapat berfungsi
secara efektif dan efisien, bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, ada baiknya
guru TK menjalin koordinasi dan kerjasama dengan murid TK dengan melibatkan
mereka mengelola sumber belajar dan alat permainan sehingga anak-anak TK
merasa ikut handarbeni segala sesuatu yang menjadi "kekayaan" sekolah.
PUSTAKA ACUAN:
AECT. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Anggani Sudono. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Usia