Anda di halaman 1dari 36

PENGUKURAN SIFAT

TERMAL
RA Nurul Moulita

061340411518

Reda Ayu Lestari

061340411519

3 EGA

Pendahuluan
Sifat termal sangat penting untuk perhitungan neraca energi dalam
berbagai penerapan perpindahan kalor. Kebanyakan pengukuran sifat
termal menyangkut penentuan aliran kalor dan suhu.

Apa itu sifat termal?

Sifat termal adalah sifat yang dimiliki suatu zat padat, cair, ataupun gas
meliputi konduktivitas panas, temperatur kerja maksimum, koefisien
ekspansi termal, difusivitas termal, dan lain-lain.

Sifat termal adalah petunjuk tentang energi termal yang ada di dalam
zat padat atau fluida.

Termal dan Hukum Pertama


Termodinamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' dan dynamic =


'perubahan') adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah.

Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa energi tidak


dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk yang lain.

Transfer Panas

Tiga jenis perpindahan panas, yaitu :

1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi

Konduksi

Konduksi adalah hantaran kalor yang tidak disertai dengan perpindahan


partikel perantaranya. Pada perpindahan kalor konduksi yang berpindah
hanyalah energi kalor , tanpa melibatkan partikel perantaranya.

Konveksi

Konveksi adalah hantaran kalor yang disertai dengan perpindahan


partikel perantaranya. Umumnya konveksi terjadi pada gas dan zat cair.
Contoh dari peristiwa konveksi adalah seperti perpindahan kalor pada
zat cair yang dipanaskan, ventilasi kamar, cerobong asap, pengaturan
katup udara pada kompor, dan kipas angin.

Radiasi

Radiasi atau pancaran adalah perpindahan energi kalor dalam bentuk


gelombang elektromagnetik.

Pengukuran Konduktivitas Termal

Konduktivitas termal dapat didefinisikan sebagai sifat zat padat ataupun


fluida yang menunjukkan jumlah panas yang mengalir melintasi suatu
satuan luas.

Hukum Fourier

Laju perpindahan kalor dengan sistemkonduksi dinyatakan dengan :

1. Gradien temperatur dalam arah-xdinyatakan dengandT/ dx


2. Luas perpindahan kalor arah normal pada arah aliran kalor,dinyatakan
dengan A

Persamaan Hukum Fourier

Dimana :
= laju perpindahan kalor ( Btu/h atau Watt ),
k
= konduktivitas termal, merupakan sifat material (Btu/h.ft atau
W/m.),
A = luas penampang yang tegak lurus dengan arah laju perpindahan
kalor
()
= gradien temperatur dalam arah x ()

Pengukuran Konduktivitas Termal


Sederhana

Kalor diberikan dengan sebuah pemanas listrik pada satu sisi lempeng
dan sisi yang satu lagi dimana pada sisi ini didinginkan sehingga ia
mengeluarkan kalor. Suhu pada kedua sisi lempeng diukur dengan
termokopel atau termistor.

Plat Panas Berkawal

Keterangan

Pemanas ditempatkan dipusat dan lempeng spesimen ditempatkan pada


kedua sisi plat pemanas. Suatu pendingin dialir-lingkarkan melalui
peranti itu untuk mengeluarkan energi panas dan pada tempat-tempat
tertentu dipasang termokopel untuk mengukur suhu. Pemanas kawal
mengurung pemanas utama dan suhunya dijaga agar sama dengan
pemanas utama.

Dimana :
= laju perpindahan kalor ( Btu/h atau Watt ),
k

= konduktivitas termal, merupakan sifat material (Btu/h.ft atau


W/m.),

A = luas penampang yang tegak lurus dengan arah laju perpindahan


kalor (),
T

= perbedaan temperatur (,

= perbedaan jarak (

Pengukuran Konduktivitas Termal


Fluida Cair

Plat Panas Berkawal Untuk


Pengukuran Konduktivitas Termal
Fluida
Diameter plat adalah 5 cm dengan tebal zat cair kira-kira 0,05 cm.
Lapisan ini harus cukup tipis agar arus konveksi minimum.

Pengukuran Konduktivitas Termal


Fluida Gas

Keyes dan Sandell menggunakan metode silinder konsentrik.

Keterangan

Silinder dalam dan silinder luar keduanya terbuat dari perak, dengan
panjang 5 in dan diameter luar 1 in. Ruang celah untuk gas adalah
0,025 in. Pemancar berfungsi sebagai sumber kalor, sedangkan pusatpusat panas pada kedua ujungnya menjadi pemanas kawal. Pemancar
mempunyai diameter luar 6 mm dan panjang 50 mm sedangkan
penerima mempunyai diameter dalam 10 mm dengan panjangnya 125
mm dan tebal 1 mm. Laju perpindahan kalor diukur dengan menentukan
masukan daya listrik ke pemancar sedangkan untuk pengukuran suhu
digunakan termokopel yang dipasang pada permukaan pemancar dan
penerima.

Pengukuran Nilai Kalor

Penentuan nilai kalor berkaitan erat dengan penentuan besaran energi


seperti entalpi, entalpi dalam, energi dalam, kalor spesifik, dan nilai
kalor.

Instrumen yang digunakan :

1. Kalorimeter aliran junker


2. Kalorimeter bom

Azas Black

Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima.

Kalorimeter Aliran Junker

Merupakan suatu peranti yang banyak digunakan untuk penentuan nilai


kalor bahan bakar gas dan cair.

Bahan bakar gas dibakar didalam kalorimeter dan kalornya akan


diberikan ke air pendingin. Laju aliran air ditentukan dengan
menimbangnya, sedang suhu air masuk dan keluar diukur dengan
termometer air raksa dalam gelas. Hasil pembakaran didinginkan hingga
suhunya cukup rendah dan uap air mengembun. Kondensat itu
dikumpulkan didalam sebuah tabung ukur. Laju aliran gas diukur dengan
meter aliran anjakan positif.

Skema Alir Kalorimeter Aliran Junker

Keterangan :

Semua arus yang masuk peranti diberi subskrip 1, sedangkan arus yang
keluar peranti ditandai dengan subskrip 2. Bahan bakar dan udara
dibakar di dalam calorimeter dan sebagian besar kalor pembakaran
diambil oleh air pendingin. Pengukuran yang perlu dibuat adalah suhu
air pendingin masuk sebagai Tw1 dan keluar sebagai Tw2, laju aliran
massa bahan bakar mf, laju aliran massa air pendingin mw, suhu
kondensat Te2, suhu bahan bakar Tf1, dan suhu udara masuk Ta1.

Neraca Massa dan Energi

Dimana Ef1 adalah energi kimia bahan bakar.

Kalorimeter Bom

Merupakan suatu peranti yang banyak digunakan untuk penentuan nilai


kalor bahan bakar padat dan cair.

Pengukuran dilakukan pada kondisi volume konstan tanpa adanya aliran.

Keterangan

Bahan bakar yang akan diukur dimasukkan ke dalam sebuah bejana


logam yang kemudian diisi dengan oksigen pada tekanan tinggi. Bom
ditempatkan didalam bejana berisi air dan bahan bakar kemudian
dinyalakan dengan sambungan listrik dari luar. Suhu air diukur sebagai
fungsi waktu setelah penyalaan.

Aplikasi

Termos air

Pemanas ruangan

Setrika listrik

Kompor listrik

Teko listrik

Dispenser

Magic jar

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai