Anda di halaman 1dari 6

PROSIDING TPT XXII PERHAPI 2013

Aplikasi Sistem Informasi Tambang Terpadu Untuk MultiSite


di PT ANTAM (Persero) Tbk
SUGIYO, TAFIA SULISTYANI, ARIF HINDARTO, NOVI FERI RUSIANA DEWI,
ADANG ARIFIEN
ABSTRAK
PT Antam merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
di bidang pertambangan dengan berbagai komoditi. Antam memiliki IUP Operasi Produksi
nikel, emas, bauksit, dan batubara yang berada di wilayah terpencil dan tersebar di seluruh
kepulauan Indonesia. Tantangan yang dihadapi Antam adalah infrastruktur data transfer
yang ukurannya lebih dari 25 MB, sehingga tidak dapat dikirimkan melalui email. Selain
itu, bandwith lintas pulau yang terbatas juga menjadi isu dalam hal transfer data.
Untuk mengatasi masalah tersebut, bekerja sama dengan divisi ICT Antam, dibuatlah suatu
konsep SINTA (Sistem INformasi Tambang TerpAdu), dimana melalui server Antam, semua
data berpusat di Head Office, unit bisnis memindahkan data produksi seperti boundary
mine out, kemajuan tambang, produksi, pit detail, melalui platform yang telah disediakan
yang berlaku dua arah, sehingga pengirim dan penerima data dapat dibedakan dengan
mudah terkait multisite yang dimiliki Antam. Untuk mengatur resiko kehilangan data
apabila terjadi force majeur, maka dilakukan backup server. Dalam rangka kecepatan
integrasi, sosialiasi SINTA telah dilakukan tahun 2011 ke seluruh unit bisnis Antam.
Antam juga pernah melakukan uji coba Hub (Gemcom) dan Sharepoint (Microsoft)
untuk mengadopsi teknologi terkini, seperti fitur pencatatan historis transaksi dan roll
back data. Namun setelah ujicoba selama 6 bulan, jika dilihat cost benefit-nya dimana perlu
disiapkan infrastruktur IT yang lebih memadai dan edukasi user yang memerlukan waktu
yang tidak sebentar, maka disimpulkan bahwa lebih cocok untuk memanfaatkan platform
sederhana yang sudah biasa digunakan dalam bekerja saat ini yaitu berupa sharingfolder
dengan tambahan fitur autosync. Saat ini SINTA telah diterapkan Antam di Unit Bisnis
Produksi nikel dan emas dan dapat memanfaatkan hasil data exchange secara langsung
dalam 1 tahun terakhir. Rencana pengembangan ke depannya, akan dibuat suatu
integrasi database produksi dan dashboardnya dalam formatnya akan disesuaikan
dengan kebutuhan management maupun engineering.
Keywords : database, system informasi tambang

1. Pendahuluan
PT ANTAM (Persero) Tbk merupakan perusahaan pertambangan yang memiliki
komoditas terdiversifikasi dan memiliki operasi yang terintegrasi secara vertikal dengan
wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia kaya akan bahan mineral. Kegiatan Antam
mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan, pemurnian serta pemasaran dari cadangan
dan sumber daya mineral yang dimiliki. Antam memproduksi komoditas feronikel, bijih nikel
kadar tinggi, bijih nikel kadar rendah, emas, perak, bauksit, dan batubara. Antam juga
memiliki jasa pemurnian dan pengolahan logam mulia serta unit eksplorasi yang bertugas
untuk meningkatkan jumlah cadangan dan sumber daya mineral serta mencari cadangan baru.
Tujuan Antam tercermin dalam visi 2020 yaitu menjadi korporasi global berbasis
pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia. Sedangkan misi Antam
antara lain untuk membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk
menjadikan Antam sebagai pemain global, menciptakan keunggulan operasional berbasis
biaya rendah dan teknologi tepat guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan
kerja serta lingkungan hidup, mengolah cadangan yang ada dan baru untuk meningkatkan
keunggulan kompetitif, mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis
berbasis pertambangan, diversifikasi dan integrasi selektif untuk memaksimalkan nilai
pemegang saham, meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta
mengembangkan budaya organisasi berkinerja tinggi, berpartisipasi meningkatkan
kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi, khususnya pendidikan dan
pemberdayaan ekonomi.
Dengan posisi kas yang kuat, sejalan dengan strategi perusahaan untuk bergerak ke arah
hilir agar nilai tambah cadangan Antam semakin meningkat serta untuk mengantisipasi
ketentuan Pemerintah atas larangan ekspor bijih di tahun 2014, Antam melakukan investasiinvestasi baru untuk memasuki fase pertumbuhan berikutnya. Dengan semakin intensifnya
Antam melakukan investasi, pertumbuhan Antam dalammasa empat hingga enam tahun
mendatang diperkirakan akan signifikan. Wilayah operasi Antam saat ini dapat dilihat pada
Gambar 1, meliputi Unit Geomin (Unit Eksplorasi), Logam Mulia (Pengolahan dan
Pemurnian Logam Mulia), Pongkor (Emas), Cibaliung (Emas), Tayan (Bauksit), Pomalaa
(Feronikel), Pomalaa (Bijih Nikel), Tapunopaka (Bijih Nikel), Mandiodo (Bijih Nikel),Gee
(Bijih Nikel), Pakal (Bijih Nikel), dan Buli (Bijih Nikel). Selain wilayah operasi, juga
terdapat 5 (lima) proyek pengembangan strategis, 8 (delapan) joint venture, dan 1 (satu)
entitas asosiasi yang tersebar lokasinya di seluruh wilayah Indonesia.

Gambar 1.

Lokasi Operasi Pertambangan PT ANTAM (Persero) Tbk

Berdasarkan penyebaran dan jumlah wilayah operasi yang dimiliki oleh Antam,
tantangan yang dihadapi saat ini adalah infrastruktur data transfer yang ukurannya lebih dari
25 MB, sehingga tidak dapat dikirimkan melalui email. Selain itu, bandwith lintas pulau
yang terbatas juga menjadi isu dalam hal transfer data. Untuk mengatasi masalah tersebut,
bekerja sama dengan divisi Information and Communication Technology (ICT) Antam,
dibuatlah suatu konsep SINTA (Sistem INformasi Tambang TerpAdu), dimana melalui server
Antam, semua data berpusat di Head Office, unit bisnis memindahkan data produksi
seperti boundary mine out dan kemajuan tambang, data produksi, melalui platform yang
telah disediakan yang berlaku dua arah, sehingga pengirim dan penerima data dapat
dibedakan dengan mudah terkait multisite yang dimiliki Antam.
2. Tentang SINTA
SINTA merupakan suatu Sistem Informasi Terpadu Tambang yang bertujuan untuk
mengintegrasikan semua data / informasi agar bisa dimanfaatkan dan dianalisa semaksimal
mungkin untuk dijadikan umpan balik bagi perbaikan kinerja pada seluruh rangkaian kegiatan
penambangan. Adapun kelebihan dari Sistem Informasi Terpadu yaitu :
Data dapat diperoleh dengan cepat dikarenakan data informasi terintegrasi dalam satu
sistem, kondisi sebelumnya, yaitu data / informasi terkait dengan aktivitas tambang masih
tersebar.
Data / informasi dapat dipercaya karena berasal dari satu sumber, kondisi sebelumnya,
yaitu data / informasi bisa berbeda-beda, karena berasal dari beberapa sumber, serta
riwayat data tidak lengkap, sehingga tidak bisa dilakukan pelacakan sumber data.
Dengan teknologi informasi, aliran data dapat dikontrol dan dimonitor, kondisi
sebelumnya, yaitu lalu lintas data / informasi masih belum dicatat secara konsisten
(pencatatan masih dilakukan manual).
Informasi yang akurat dan cepat menghasilkan keputusan yang tepat, kondisi sebelumnya,
yaitu terjadi revisi dokumen berulang akibat data yang digunakan kurang akurat, terutama
saat bekerja sama dengan pihak ketiga, sehingga dapat mempengaruhi corporate image.
3. Konsep SINTA
SINTA berlaku untuk Divisi Mineral Resources Development (MRD) sebagai pusat data
tambang (mining server) dan Geomin, Unit Bisnis Produksi, dan divisi terkait lainnya sebagai
client. Data yang dimaksud antara lain meliputi data sumberdaya dan cadangan mineral,
topografi, perencanaan tambang, maupun hasil rekonsiliasi tambang dalam bentuk elektronik
yang bisa dibaca dan diolah oleh software penambangan yang dipergunakan di seluruh area
kerja PT ANTAM (Persero) Tbk. Hanya data final yang telah mengikuti file naming
convention yang dapat diinput ke dalam mining server, sehingga terdapat konvensi mengenai
data yang akan digunakan ke dalam proses selanjutnya. Baik server maupun client memiliki
user status yang telah teregistrasi di dalam mining server, dimana setiap client memiliki 3 user
yang terdiri atas 2 user dengan full access (Division Head, Unit Head, dan Beureau Head) dan
1 user dengan limited access (read and copy) untuk staf terkait. Proses menyalin dan
menyimpan data dari / ke shared folder hanya dapat dilakukan melalui jaringan Antam.
Sedangkan untuk mengatur resiko kehilangan data apabila terjadi force majeur, maka
telah dilakukan backup server (Lihat Gambar 2). Flow data in dan out data ke mining server
dibatasi antara mining server dengan unit saja, sehingga masing-masing unit tidak memiliki
akses data ke unit yang lain.

Gambar 2.

Flow Chart SINTA

Shared folder di server Antam dibuat dengan mengacu persetujuan bersama antara
Divisi MRD dan divisi terkait, Unit Geomin, dan Unit Bisnis Penambangan. Daftar pengguna
(user list) dibuat oleh masing-masing divisi, unit dan disetujui oleh masing-masing Division
Head / Unit Head terkait. Daftar pengguna disesuaikan dengan kebutuhan di setiap divisi dan
unit, yang meliputi :
Full Control, yaitu pengguna memiliki wewenang untuk menyalin, menghapus,
menyimpan, mengubah, dan membaca file di dalam shared folder.
Standard, yaitu pengguna memiliki wewenang untuk menyalin dan membaca file di dalam
shared folder.
Sedangkan administrator shared folder terdiri dari dua orang, yaitu salah satu pengguna
(user) yang ditunjuk oleh Division Head MRD dan bukan pengguna (non user) yang ditunjuk
oleh Division Head ICT.
4. Studi Kasus PT ANTAM (Persero) Tbk
Dalam rangka kecepatan integrasi, sosialiasi SINTA telah dilakukan tahun 2011
ke seluruh unit bisnis Antam. Unit Geomin melakukan input data ke server berupa data blok
model, topografi, laporan pembuatan blok model yang berisi parameter, dan jumlah sumber
daya berdasarkan klasifikasinya. Kemudian blok model ini menjadi input awal bagi MRD
untuk melakukan optimisasi untuk mendapatkan ultimate pit shell. Produk akhir dari MRD
berupa penjadwalan tambang jangka panjang dan tabulasi cadangan yang diletakkan di shared
folder dan dapat diakses oleh unit bisnis. Unit bisnis membuat rencana tambang jangka
pendek berdasarkan penjadwalan tambang yang dilakukan oleh MRD. Dalam
pelaksanaannya, unit bisnis mengirimkan data realisasi penambangan, topografi dan blok
model yang telah ditambang. Kemudian secara berkala, bersama-sama dengan Unit Geomin

dan unit bisnis, MRD melakukan rekonsiliasi produksi dengan melakukan block model
remodeling menggunakan data realisasi dari unit bisnis (lihat Gambar 3). Ketika terjadi
perubahan parameter signifikan baik dalam hal sumber daya maupun realisasi penambangan
dari rencana tambangnya, maka dibuat update rencana kerja penambangan yang digunakan
sebagai dasar penjadwalan tambang jangka pendek oleh unit bisnis.

Gambar 3.

Data Exchange SINTA

Selain shared folder sebagai konsep Sistem Informasi Terpadu Tambang, Antam pernah
melakukan uji coba Hub (Gemcom) dan Sharepoint (Microsoft) untuk mengadopsi
teknologi terkini, seperti fitur pencatatan historis transaksi dan roll back data. Namun
setelah melakukan uji coba selama 6 bulan, jika dilihat cost benefit-nya dimana perlu
disiapkan infrastruktur IT yang lebih memadai dan edukasi user yang memerlukan waktu
yang tidak sebentar, maka disimpulkan bahwa untuk saat ini lebih cocok untuk memanfaatkan
platform sederhana yang sudah biasa digunakan dalam bekerja saat ini yaitu berupa sharing
folder dengan tambahan fitur auto sync. Saat ini SINTA telah diterapkan Antam di Unit
Bisnis Produksi Nikel dan Emas dan dapat memanfaatkan hasil data exchange secara
langsung dalam 2 tahun terakhir.
5. Kesimpulan
Dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetitif dalam hal integrasi data, Antam
telah membuat suatu Sistem Informasi Terpadu Tambang (SINTA) dalam bentuk shared folder

yang cepat, mudah dimengerti penggunaannya oleh user, dan reliable dari segi keamanan
data, yang memuat informasi dari sumber daya hingga realisasi penambangan, sehingga dapat
dimanfaatkan dan dianalisa untuk proses selanjutnya. Kedepannya, Antam akan
mengembangkan suatu dashboard Sistem Informasi Geografi yang memuat lokasi operasi
penambangan Antam, dan data realisasi produksi yang dapat dilihat secara cepat untuk
kepentingan management.
6. Referensi

Tampubolon, Ronald, Analisis Perencanaan Strategi Informasi Pada Perusahaan


Tambang batubara BCOI, Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.
Susanto et al, Membangun SINTA, Antam, Jakarta, 2009.
Susanto et al, Prosedur Penggunaan SINTA, Antam, Jakarta, 2010
Febri et al, Progress SINTA, Antam, Jakarta, 2011.

Anda mungkin juga menyukai