543 877 1 SM PDF
543 877 1 SM PDF
Syafrina Nasution adalah Mahasiswa Jurusan PP-Kn FIS Universitas Negeri Medan
Dra. Lemta Tarigan, SH,M.Hum adalah Dosen Pada Jurusan PP-Kn FIS Universitas Negeri Medan
35
A. Pendahuluan
Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk
membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan mempertahankan diri
dari semakin kerasnya kehidupan dunia dan dari berbagai tantangan yang mau tidak
mau harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh ilmu
pengetahuan yang mereka butuhkan baik melalui pendidikan formal maupun non
formal. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi,
yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga manusia
menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang
tidak berkependidikan.
Hal ini sesuai dengan pasal 31 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara Indonesia tahun
1945 yang berbunyi Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya. Dasar pasal tersebut jelas terlihat bahwa Indonesia
pun tidak ingin ketinggalan dari negara-negara lainnya.
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa setiap warga Negara
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan, maka orang tua harus
berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang
perkembangan pendidikan anaknya. Pendidikan anak tidak hanya selesai Di bangku
SMA saja. Untuk itu, orang tua dan pihak pemerintah harus turut serta berpartisipasi
dalam mendorong anak melanjutkan sekolah kejenjang perguruan tinggi, partisipasi
orang tua dalam hal ini khusus untuk memperhatikan dan mengarahkan pendidikan
yang dipilih anak serta menyediakan sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan
pendidikan. Sedangkan partisipasi aktif pemerintah diantaranya memberikan beasiswa
bagi anak yang berprestasi.
Melihat tuntutan dunia usaha kerja dewasa ini secara tidak langsung menuntut
orang tua agar menyekolahkan anaknya sesuai dengan tuntutan dari dunia usaha dan
dunia kerja tersebut. Di samping itu juga negara kita akan memasuki era perdagangan
bebas. Pada perdagangan bebas nanti komunikasi antar negara akan berlangsung cepat,
setiap negara harus membuka diri terhadap masuknya barang, jasa, moda serta tenaga
kerja dari negara lain. Orang yang berprestasi dan berkualitas akan mempunyai peluang
yang besar untuk memperoleh pekerjaan dan akan diberikan penghargaan sesuai dengan
prestasinya.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013
36
Perguruan tinggi yang merupakan lembaga ilmiah yang setiap lulusannya harus
mampu mengembangkaan diri mereka menjadi seseorang yang benar-benar profesional
di bidangnya, beradab dan mampu terjun ke masyarakat untuk menerapkan ilmu yang
diperolehnya. Selain itu, lulusan perguruan tinggi juga harus mampu bersaing di dalam
persaingan di tingkat pemerintah daerah sampai ke tingkat global.
Persoalan pendidikan yang selalu muncul pada awal tahun ajaran baru adalah
persoalan yang sangat kompleks, dimana orang tua siswa dihadapkan pada
permasalahan yang menyangkut dengan kondisi orang tua yang akan digunakan untuk
menopang kelangsungan pendidikan anak. Kelangsungan pendidikan anak terkait
dengan masalah harapan orang tua terhadap masa depan anak. Melalui proses
pendidikan yang bermutu dan tepat potensi anak dapat berkembang secara maksimal
dan dapat dihasilkan sumber daya manusia masa depan yang berkualitas dan mampu
memecahkan persoalanpersoalan hidupnya di masa mendatang.
Menurut Nasution (2010 : 31) menyatakan bahwa Pendidikan memerlukan
uang, tidak hanya untuk uang sekolah, akan tetapi juga untuk pakaian, buku, transport,
kegiatan ekstra-kurikuler dan lain-lain.
Masalah kondisi sosial ekonomi dan harapan masa depan anak dari orang tua
pada akhirnya akan menimbulkan masalah bagi orangtua untuk menentukan alternatif
pilihan terhadap kelanjutan sekolah anakanaknya.
Masalah-masalah yang dihadapi dapat berupa minimnya tingkat pendapatan
orangtua yang memungkinkan si anak belajar seadanya dan ada pula berupa rendahnya
tingkat pendidikan orang tua sehingga kurang mendorong anak untuk belajar secara
lebih efektif. Tinggi rendahnya minat anak belajar sangat dipengaruhi oleh keadaan
sosial ekonomi orang tua. Orang tua bertanggung jawab membiayai pendidikan
anaknya. Secara logika, pendidikan seorang anak itu tidak terlepas dari keadaan sosial
ekonomi orang tua. Apabila keadaan sosial ekonomi orang tua rendah secara material
untuk menyediakan fasilitas pendukung pendidikan anak sangat rendah, maka
pendidikan anak tergantung pada keadaan sosial ekonomi orangtua.
Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis ingin mengadakan penelitian
dengan judul Pengaruh Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Anak Melanjutkan
Pendidikan Ke Perguruan Tinggi (studi kasus kelas XI Semester Genap di SMA Sinar
Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran 2010/2011).
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013
37
B. Metode Penelitian
Lokasi penelitian harus ditentukan terlebih dahulu sebelum mengadakan
penelitian, menetukan lokasi dalam penelitian harus jelas dan harus berhubungan
dengan apa yang akan diteliti, karena lokasi penelitian yang tidak jelas akan
mempersulit suatu penelitian.
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka penulis dalam melaksanakan penelitian
berlokasi di SMA Sinar Husni. Sekolah ini terletak di Jalan Veteran Gg. Utama Pasar V
Helvetia, Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang
Lokasi penelitian ini dipilih penulis berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
sebagai berikut : 1) Belum pernah diadakan penelitian dengan judul yang sama di
sekolah tersebut, sehingga penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian di
sekolah tersebut. 2) Penulis merupakan alumni dari sekolah tersebut. populasi dalam
penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas XI SMA Sinar Husni Semester Genap
Tahun Pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 4 kelas , dimana rincian siswa perkelas nya
sebagai beikut :
Kelas XI IPA I
= 35 siswa
Kelas XI IPA II
= 35 siswa
Kelas XI IPS I
= 35 siswa
Kelas XI IPS II
= 35 siswa
Jadi, keseluruhan siswa kelas XI berjumlah 140 siswa. Sampel dalam penelitian ini
diambil sebanyak 50% dari jumlah populasi, dimana rincian siswa per kelas yang
diambil, sebagai berikut :
Kelas XI IPA I
= 17 siswa
Kelas XI IPA II
= 18 siswa
Kelas XI IPS I
= 17 siswa
Kelas XI IPS II
= 18 siswa
Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 siswa yang diambil
secara acak sederhana (Random Sampling). Penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni
variabel pengaruh yaitu sosial ekonomi orangtua dan variabel terpengaruh yaitu minat
anak melanjutkan pedidikan ke perguruan tinggi. Variabel sosial ekonomi orang tua
disebut variabel bebas (variabel x) sedangkan minat anak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi merupakan variabel terikat atau variabel terpengaruh (variabel y).
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013
38
Observasi
Pengumpulan data cara ini penulis lakukan dengan mengadakan pengamatan
langsung ke lokasi penelitian guna melihat secara langsung mengenai situasi dan
keadaan yang sebenarnya, sebagai pelengkap dan sebagai perbandingan dengan
keterangan yang didapat dari teori-teori dalam buku.
b.
Angket
Pengumpulan data dengan cara ini, penulis menjabarkan atau menyebarkan
Wawancara
Wawancara adalah untuk mendapatkan informasi untuk bertanya pada
responden dan sebelumnya sudah disiapkan sehingga akan diperoleh data-data atau
keterangan yang lebih luas.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013
39
Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam menganalisis data adalah
rumus regresi linier yaitu :
Y = a + bX
Y : Subyek Variabel terikat (Minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi)
a : konstanta
b : koefisien regresi variabel X
X : Subjek variabel bebas (Sosial ekonomi orang tua)
Dimana untuk mencari nilai a dan b:
b=
Selanjutnya untuk menguji signifikan korelasi antara variabel X dan variabel Y,
digunakan rumus product moment sebagai berikut :
Dan untuk menguji kontribusi koefisien antara variabel X dan variabel Y, yaitu:
bn x. y x y
n y 2 y
40
Apabila t hitung lebih besar atau sama dengan nilai t tabel pada taraf
kepercayaan 95% dan alpha 5% maka hipotesis kerja (Ha) yang diajukan dalam
penelitian ini. Apabila t hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka Ha ditolak dan Ho
diterima.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka diperoleh data-data tentang
sosial ekonomi orang tua (X) dan minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi (Y) kelas XI di SMA Sinar Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang tahun
pelajaran 2010/2011. Berdasarkan data-data yang diperoleh penulis melalui angket akan
dijelaskan sebagai berikut:
1.
orang tua memiliki penghasilan lebih dari Rp.2.000.000,00. Ini dikarenakan para orang
tua mau bekerja keras dalam mencukupi kebutuhan keluarga terutama pada kebutuhan
pendidikan anak, 19 responden (27,10%) menjawab orang tua memiliki penghasilan Rp.
1.000.000,00-2.000.000,00 dan 3 responden (4,30%) menjawab orang tua memiliki
penghasilan Rp. 5.00.000,00-Rp.1.000.000,00 .
2.
2 orang, 43 responden (60%) menjawab 2-3 orang. Para orang tua sudah sudah
menyadari jika memiliki anak yang tidak terlalu banyak tentu lebih mudah mencukupi
kebutuhan anak dan 9 responden (12,90%) menjawab lebih dari 3 orang.
3.
motor, 34 responden (48,60%) menjawab angkot . angkot menjadi salah satu sarana
41
transportasi bagi siswa disebabkan dapat menghemat kebutuhan keluarga dan aman.
dan 10 responden (14,30%) menjawab jalan kaki.
5.
memadai, disebabkan suasana rumah dapat memberikan semangat bagi anak dalam
belajar sehingga anak betah di rumah dan termotivasi untuk belajar, 14 responden
(20%) menjawab kurang memadai dan 4 responden (5,70%) menjawab tidak
memadai.
6.
Orang tua selalu memberi motivasi agar anda melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi
Dari data tabel di atas dapat dilihat 55 responden (78,60%) menjawab selalu.
Perhatian orang tua sangat mempengaruhi minat anak untuk belajar, sebab orang tua
merupakan pendidik pertama dalam keluarga, 6 responden (8,60%) menjawab jarang
dan 9 responden (12,80%) menjawab tidak pernah.
7.
Dapat dilihat perkembangan otak anak dapat dipengaruhi oleh gizi makanan, orang tua
selalu berupaya mencukupinya agar anak dapat belajar dengan maksimal, 27 responden
(38,60%) menjawab jarang dan 1 responden (1,40%)menjawab tidak pernah.
8.
Dapat dilihat kebutuhan sarana dan prasarana belajar anak semakin meningkat seiring
perkembangan teknologi. Jika sarana belajar lengkap anak juga dapat mencari tahu
tentang materi pelajaraannya, 21 responden (30%) menjawab kurang lengkap dan 7
responden (10%) menjawab tidak lengkap.
9.
selalu. Dapat dilihat orang tua sudah menganggap buku sebagai gudang ilmu bagi
anak, dan ilmu tersebut dapat bermanfaat bagi masa depan anak, 11 responden (15,70%)
menjawab jarang dan 6 responden (8,60%) menjawab tidak pernah.
10. Lingkungan tempat tinggal mendukung kegiatan belajar
42
sehingga anak tidak terpengaruh oleh kenakalan atau pergaulan bebas yang akan
berdampak buruk terhadap pendidikan anak.
43
44
anak tak hanya ingin tamat sampai SMA saja, anak ingin
dan keterampilan, 7
45
perguruan tinggi ,18 responden (25,70%) menjawab kurang minat dan 10 responden
(14,30%) menjawab sibuk membantu orang tua .
27. Selalu mencari informasi tentang perguruan tinggi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 34 responden (48,60%) menjawab
selalu, 23
responden
= 2640
= 2570
X2
= 102166
Y2
= 95988
XY = 97758
Untuk menguji hipotesis digunakan umus regresi lenier sederhana dengan rumus
sebagai berikut:
Y= a+bX
Untuk mencari nilai a dan b, digunakan rumus sebagai berikut:
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013
46
=
=
= 24,64
b=
0,32
Y= 24,64+0,32X
Diperoleh persamaan Y= 24,64+0,32, apabila nilai variabel X ditetapkan sebesar
nilai maksimal (45), maka hasil Y dapat dihitung sebagai berikut Y=24,64+0,32(45)
maka nilai Y=39,04.
Selanjutnya untuk menguji signifikan korelasi antara variabel X dan variabel Y,
digunakan rumus product moment sebagai berikut :
47
0,403
Dan untuk menguji kontribusi koefisien antara variabel X dan variabel Y, yaitu:
bn x. y x y
n y 2 y
0,327097758 26402570
2
7095988 2570
0,32(6843060 6784800)
6719160 6604900
0,32(58260)
114260
18643,2
114260
0,16 16%
Dari hasil perhitungan kontribusi koefisien variabel X dan variabel Y dapat
disimpulkan bahwa ada 16 % pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap minat anak
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi(studi kasus kelas XI semester genap di
SMA Sinar Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang tahun pelajaran 2010/2011)
dan 84 % dipengaruhi oleh faktor lain.
Selanjutnya untuk menguji kesignifikan digunakan uji t, yakni:
48
tabel
yakni 3,62 > 1,980. Maka, Ha (hipotesis kerja) penelitian terdapat pengaruh
sosial ekonomi orang tua terhadap minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi (studi kasus kelas XI semester genap di SMA Sinar Husni Medan Helvetia
Kabupaten Deli Serdang tahun pelajaran 2010/2011) dapat diterima, dan Ho (hipotesis
nol) ditolak.
Nilai r
Interprestasi
0,00 0,20
0,20 0,40
0,40 0,70
0,70 0,90
0,90 1,00
hitung
sebesar 0,403. Apabila nilai ini diinterpretasikan dengan tabel di atas maka
dapat dikatakan bahwa korelasi antara variabel X terhadap Y cukup atau sedang.
Apabila nilai ini dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikan 5% dengan n=70 maka
rtabel adalah 0,235. Sesuai dengan ketentuan apabila r hitung>rtabel (0,403>0,235) maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap minat anak
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013
49
50
Dari hasil wawancara, maka dapat diketahui bahwa orang tua senantiasa
berupaya mencukupi kebutuhan keluarga. Walaupun kebutuhan pendidikan anak kian
bertambah, orang tua menyadari jika sarana dan prasarana pendidikan anak terpenuhi
maka anak juga dapat mengembangkan kreativitas dalam belajar sehingga anak
termotivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Orang tua juga berharap
anaknya dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Orang tua menginginkan
anaknya menjadi orang yang sukses dalam pendidikan dan karirnya, sehingga dimasa
yang akan datang dapat memperbaiki kualitas hidupnya menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
F. Penutup
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka pada bab
ini penulis mengemukakan kesimpulan pengaruh merupakan daya yang timbul dari
sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk perbuatan seseorang dalam hal belajar
Minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dapat dipengaruhi oleh
bimbingan orang tua serta status sosial ekonomi orang tua juga mempengaruhi minat
anak utuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.
Berdasarkan hasil perhitungan pada analisa korelasi antara variabel X (keadaan
sosial ekonomi orang tua) dan variabel Y (minat anak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi) diperoleh korelasi sebesar 0,403 yang memiliki interprestasi nilai
korelasi pada tingkat hubungan yang cukup atau sedang di SMA Sinar Husni Medan
Helvetia Kabupaten Deli Serdang.
Besarnya pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap minat anak melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi di SMA Sinar Husni Kabupaten Deli Serdang adalah
sebesar 3,62 (t hitung) dan harga t tabel adalah 1,980 pada taraf signifikan 5%.
Pengaruh berjalan tidaknya pendidikan seeorang anak tidak terlepas dari
keadaan ekonomi keluarga itu karena mengingat biaya pendidikan yang melambung
tinggi, kemungkinan besar masyarakat yang ekonominya rendah akan merasa berat
untuk menyekolahkan anak-anak mereka khususnya ke tingkat perguruan tinggi.
Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, tetapi pada kenyataannya
pendidikan banyak yang dinikmati oleh orang yang ekonominya mampu. Tetapi bagi
anak yang ekonomi orang tuanya rendah mempunyai kemuan tetapi tidak mampu untuk
menggapai pendidikan yang dicita-citakan.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013
51
Keadaan sosial ekonomi orang tua sangat berpengaruh terhadap minat anak
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Disamping itu ada harus ada bimbingan
dan perhatian dari orang tua untuk meningkatkan minat anak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Sebuah keluarga dengan taraf ekonomi rendah maka anaknya akan
memperoleh kesempatan yang lebih kecil mengecap pendidikan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sebuah keluarga dengan taraf ekonominya rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Darajat, Zakiah. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hasbullah. 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Martin, A dan Bhaskara. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Milenium. Surabaya:
Karina.
Mudyahardjo, Redja. 2002. Pengantar Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Nasution, S. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara
Fakultas Ilmu Sosial. Pedoman Penulisan Skripsi PPKn. 2007. Medan: UNIMED.
Sardiman. 2003. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Syahrum. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Cipta Pustaka Media.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
52