Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT ANAK

MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI


(STUDI KASUS KELAS XI SEMESTER GENAP DI SMA SINAR
HUSNI MEDAN HELVETIA KABUPATEN DELI
SERDANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011)
Oleh : Syafrina Nasution
Lemta Tarigan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sosial ekonomi
orangtua terhadap minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi.
Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI di SMA Sinar Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli
Serdang yang berjumlah 140 orang.
Menurut Pedoman Penulisan Skripsi PPKn (2007: 14) mengatakan
Apabila subjeknya antara 101-200 maka jumlah sampel yang diambil
adalah 50%. Berdasarkan pendapat di atas bahwa sampel dalam
penelitian ini diambil sebanyak 50% dari jumlah populasi, yaitu
sebanyak 70 orang dengan cara acak sederhana (Random Sampling).
Teknik pengumpulan data dengan observasi, penyebaran angket dan
wawancara.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif
kuantitatif.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan rumus Regresi Linier Sederhana.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh sosial
ekonomi orang tua terhadap minat anak melanjutkan pendidikan Ke
perguruan tinggi (Studi kasus Kelas XI Semester Genap di SMA Sinar
Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran
2010/2011). Hal ini diketahui dari hasil korelasi product moment
diperoleh harga r hitung= 0,403 > dari harga r tabel=0,235. Ini berarti
rhitung>rtabel. Jadi hipotesis (Ha) yang berbunyi : ada pengaruh sosial
ekonomi orang tua terhadap minat anak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi (Studi kasus Kelas XI Semester Genap di SMA Sinar
Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran
2010/2011) dapat diterima dan Ho ditolak.
Kata Kunci : Sosial Ekonomi, Orang tua, Minat, Perguruan Tinggi

Syafrina Nasution adalah Mahasiswa Jurusan PP-Kn FIS Universitas Negeri Medan
Dra. Lemta Tarigan, SH,M.Hum adalah Dosen Pada Jurusan PP-Kn FIS Universitas Negeri Medan

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

35

A. Pendahuluan
Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk
membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan mempertahankan diri
dari semakin kerasnya kehidupan dunia dan dari berbagai tantangan yang mau tidak
mau harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh ilmu
pengetahuan yang mereka butuhkan baik melalui pendidikan formal maupun non
formal. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi,
yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga manusia
menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang
tidak berkependidikan.
Hal ini sesuai dengan pasal 31 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara Indonesia tahun
1945 yang berbunyi Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya. Dasar pasal tersebut jelas terlihat bahwa Indonesia
pun tidak ingin ketinggalan dari negara-negara lainnya.
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa setiap warga Negara
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan, maka orang tua harus
berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang
perkembangan pendidikan anaknya. Pendidikan anak tidak hanya selesai Di bangku
SMA saja. Untuk itu, orang tua dan pihak pemerintah harus turut serta berpartisipasi
dalam mendorong anak melanjutkan sekolah kejenjang perguruan tinggi, partisipasi
orang tua dalam hal ini khusus untuk memperhatikan dan mengarahkan pendidikan
yang dipilih anak serta menyediakan sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan
pendidikan. Sedangkan partisipasi aktif pemerintah diantaranya memberikan beasiswa
bagi anak yang berprestasi.
Melihat tuntutan dunia usaha kerja dewasa ini secara tidak langsung menuntut
orang tua agar menyekolahkan anaknya sesuai dengan tuntutan dari dunia usaha dan
dunia kerja tersebut. Di samping itu juga negara kita akan memasuki era perdagangan
bebas. Pada perdagangan bebas nanti komunikasi antar negara akan berlangsung cepat,
setiap negara harus membuka diri terhadap masuknya barang, jasa, moda serta tenaga
kerja dari negara lain. Orang yang berprestasi dan berkualitas akan mempunyai peluang
yang besar untuk memperoleh pekerjaan dan akan diberikan penghargaan sesuai dengan
prestasinya.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

36

Perguruan tinggi yang merupakan lembaga ilmiah yang setiap lulusannya harus
mampu mengembangkaan diri mereka menjadi seseorang yang benar-benar profesional
di bidangnya, beradab dan mampu terjun ke masyarakat untuk menerapkan ilmu yang
diperolehnya. Selain itu, lulusan perguruan tinggi juga harus mampu bersaing di dalam
persaingan di tingkat pemerintah daerah sampai ke tingkat global.
Persoalan pendidikan yang selalu muncul pada awal tahun ajaran baru adalah
persoalan yang sangat kompleks, dimana orang tua siswa dihadapkan pada
permasalahan yang menyangkut dengan kondisi orang tua yang akan digunakan untuk
menopang kelangsungan pendidikan anak. Kelangsungan pendidikan anak terkait
dengan masalah harapan orang tua terhadap masa depan anak. Melalui proses
pendidikan yang bermutu dan tepat potensi anak dapat berkembang secara maksimal
dan dapat dihasilkan sumber daya manusia masa depan yang berkualitas dan mampu
memecahkan persoalanpersoalan hidupnya di masa mendatang.
Menurut Nasution (2010 : 31) menyatakan bahwa Pendidikan memerlukan
uang, tidak hanya untuk uang sekolah, akan tetapi juga untuk pakaian, buku, transport,
kegiatan ekstra-kurikuler dan lain-lain.
Masalah kondisi sosial ekonomi dan harapan masa depan anak dari orang tua
pada akhirnya akan menimbulkan masalah bagi orangtua untuk menentukan alternatif
pilihan terhadap kelanjutan sekolah anakanaknya.
Masalah-masalah yang dihadapi dapat berupa minimnya tingkat pendapatan
orangtua yang memungkinkan si anak belajar seadanya dan ada pula berupa rendahnya
tingkat pendidikan orang tua sehingga kurang mendorong anak untuk belajar secara
lebih efektif. Tinggi rendahnya minat anak belajar sangat dipengaruhi oleh keadaan
sosial ekonomi orang tua. Orang tua bertanggung jawab membiayai pendidikan
anaknya. Secara logika, pendidikan seorang anak itu tidak terlepas dari keadaan sosial
ekonomi orang tua. Apabila keadaan sosial ekonomi orang tua rendah secara material
untuk menyediakan fasilitas pendukung pendidikan anak sangat rendah, maka
pendidikan anak tergantung pada keadaan sosial ekonomi orangtua.
Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis ingin mengadakan penelitian
dengan judul Pengaruh Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Anak Melanjutkan
Pendidikan Ke Perguruan Tinggi (studi kasus kelas XI Semester Genap di SMA Sinar
Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran 2010/2011).
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

37

B. Metode Penelitian
Lokasi penelitian harus ditentukan terlebih dahulu sebelum mengadakan
penelitian, menetukan lokasi dalam penelitian harus jelas dan harus berhubungan
dengan apa yang akan diteliti, karena lokasi penelitian yang tidak jelas akan
mempersulit suatu penelitian.
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka penulis dalam melaksanakan penelitian
berlokasi di SMA Sinar Husni. Sekolah ini terletak di Jalan Veteran Gg. Utama Pasar V
Helvetia, Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang
Lokasi penelitian ini dipilih penulis berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
sebagai berikut : 1) Belum pernah diadakan penelitian dengan judul yang sama di
sekolah tersebut, sehingga penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian di
sekolah tersebut. 2) Penulis merupakan alumni dari sekolah tersebut. populasi dalam
penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas XI SMA Sinar Husni Semester Genap
Tahun Pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 4 kelas , dimana rincian siswa perkelas nya
sebagai beikut :
Kelas XI IPA I

= 35 siswa

Kelas XI IPA II

= 35 siswa

Kelas XI IPS I

= 35 siswa

Kelas XI IPS II

= 35 siswa

Jadi, keseluruhan siswa kelas XI berjumlah 140 siswa. Sampel dalam penelitian ini
diambil sebanyak 50% dari jumlah populasi, dimana rincian siswa per kelas yang
diambil, sebagai berikut :
Kelas XI IPA I

= 17 siswa

Kelas XI IPA II

= 18 siswa

Kelas XI IPS I

= 17 siswa

Kelas XI IPS II

= 18 siswa

Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 siswa yang diambil
secara acak sederhana (Random Sampling). Penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni
variabel pengaruh yaitu sosial ekonomi orangtua dan variabel terpengaruh yaitu minat
anak melanjutkan pedidikan ke perguruan tinggi. Variabel sosial ekonomi orang tua
disebut variabel bebas (variabel x) sedangkan minat anak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi merupakan variabel terikat atau variabel terpengaruh (variabel y).
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

38

Yang menjadi definisi operasional dari penelitian ini adalah :


1. Sosial ekonomi orang tua adalah suatu keadaan sosial ekonomi yang menyangkut
tentang kedudukan dan prestasi seseorang atau keluarga dalam masyarakat serta
usaha untuk menciptakan barang dan jasa, demi terpenuhinya kebutuhan baik
jasmani maupun rohani.
2. Minat anak melanjutkan pedidikan ke perguruan tinggi adalah suatu keinginan dan
menekuni suatu bidang untuk meningkatkan

hasil belajar dengan melanjutkan

pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.


C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data dari lapangan sebagai bahan penyusunan tulisan
ini, harus digunakan teknik pengumpul data secara tepat dan akurat. Dalam penulisan
ini, menggunakan teknik pengumpul data, yaitu :
a.

Observasi
Pengumpulan data cara ini penulis lakukan dengan mengadakan pengamatan

langsung ke lokasi penelitian guna melihat secara langsung mengenai situasi dan
keadaan yang sebenarnya, sebagai pelengkap dan sebagai perbandingan dengan
keterangan yang didapat dari teori-teori dalam buku.
b.

Angket
Pengumpulan data dengan cara ini, penulis menjabarkan atau menyebarkan

angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Angket


adalah serangkaian daftar pertanyaan secara tertulis dilengkapi dengan jawaban yang
ditujukan siswa. Jenis angket yang diberikan kepada siswa adalah berupa angket
pertanyaan sebanyak 30 soal, dengan jawaban sebanyak 3 option pilihan, yaitu : a,b,dan
c.
Adapun angket ini dapat dibagi menjadi 3 pilihan dengan skor sebagai berikut :
1. Pilihan A diberi nilai 3
2. Pilihan B diberi nilai 2
3. Pilihan C diberi nilai 1
c.

Wawancara
Wawancara adalah untuk mendapatkan informasi untuk bertanya pada

responden dan sebelumnya sudah disiapkan sehingga akan diperoleh data-data atau
keterangan yang lebih luas.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

39

Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam menganalisis data adalah
rumus regresi linier yaitu :
Y = a + bX
Y : Subyek Variabel terikat (Minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi)
a : konstanta
b : koefisien regresi variabel X
X : Subjek variabel bebas (Sosial ekonomi orang tua)
Dimana untuk mencari nilai a dan b:

b=
Selanjutnya untuk menguji signifikan korelasi antara variabel X dan variabel Y,
digunakan rumus product moment sebagai berikut :

Dan untuk menguji kontribusi koefisien antara variabel X dan variabel Y, yaitu:

bn x. y x y

n y 2 y

Dan untuk menguji hipotesis digunakan uji t, yaitu :

Keterangan : t = Uji Koefisien Korelasi


r = koefisien variabel x dan y
n = Jumlah sampel
r2 = Jumlah kuadrat hasil koefisien korelasi
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

40

Apabila t hitung lebih besar atau sama dengan nilai t tabel pada taraf
kepercayaan 95% dan alpha 5% maka hipotesis kerja (Ha) yang diajukan dalam
penelitian ini. Apabila t hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka Ha ditolak dan Ho
diterima.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka diperoleh data-data tentang
sosial ekonomi orang tua (X) dan minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi (Y) kelas XI di SMA Sinar Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang tahun
pelajaran 2010/2011. Berdasarkan data-data yang diperoleh penulis melalui angket akan
dijelaskan sebagai berikut:
1.

Jumlah penghasilan Orang Tua per bulan


Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa 48 responden (68,57%) menjawab

orang tua memiliki penghasilan lebih dari Rp.2.000.000,00. Ini dikarenakan para orang
tua mau bekerja keras dalam mencukupi kebutuhan keluarga terutama pada kebutuhan
pendidikan anak, 19 responden (27,10%) menjawab orang tua memiliki penghasilan Rp.
1.000.000,00-2.000.000,00 dan 3 responden (4,30%) menjawab orang tua memiliki
penghasilan Rp. 5.00.000,00-Rp.1.000.000,00 .
2.

Jumlah Tanggungan Orang Tua


Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa 19 responden (27,10%) menjawab 1-

2 orang, 43 responden (60%) menjawab 2-3 orang. Para orang tua sudah sudah
menyadari jika memiliki anak yang tidak terlalu banyak tentu lebih mudah mencukupi
kebutuhan anak dan 9 responden (12,90%) menjawab lebih dari 3 orang.
3.

Jumlah Biaya yang dibutuhkan anak per bulan


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 22 responden (31,40%) menjawab

Rp.500.000,00, 32 responden (45,70%) menjawab Rp. 250.000,00 . pada dasarnya


anak telah mampu melihat kemampuan ekonomi orang tuanya, untuk itu anak harus
mampu mengatur keuangan orang tua dengan kebutuhan yang diperlukan. Dan 16
responden (22,90%) menjawab Rp. 150.000,00.
4.

Transportasi yang digunakan untuk pergi ke sekolah


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 26 responden (37,10%) menjawab sepeda

motor, 34 responden (48,60%) menjawab angkot . angkot menjadi salah satu sarana

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

41

transportasi bagi siswa disebabkan dapat menghemat kebutuhan keluarga dan aman.
dan 10 responden (14,30%) menjawab jalan kaki.
5.

Keadaan rumah yang memadai dalam kegiatan belajar


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 52 responden (74,30%) menjawab

memadai, disebabkan suasana rumah dapat memberikan semangat bagi anak dalam
belajar sehingga anak betah di rumah dan termotivasi untuk belajar, 14 responden
(20%) menjawab kurang memadai dan 4 responden (5,70%) menjawab tidak
memadai.
6.

Orang tua selalu memberi motivasi agar anda melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi
Dari data tabel di atas dapat dilihat 55 responden (78,60%) menjawab selalu.

Perhatian orang tua sangat mempengaruhi minat anak untuk belajar, sebab orang tua
merupakan pendidik pertama dalam keluarga, 6 responden (8,60%) menjawab jarang
dan 9 responden (12,80%) menjawab tidak pernah.
7.

Orang Tua selalu menyediakan makanan 4 sehat 5 sempurna setiap hari


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 42 responden (60%) menjawab selalu.

Dapat dilihat perkembangan otak anak dapat dipengaruhi oleh gizi makanan, orang tua
selalu berupaya mencukupinya agar anak dapat belajar dengan maksimal, 27 responden
(38,60%) menjawab jarang dan 1 responden (1,40%)menjawab tidak pernah.
8.

Orang Tua sudah melengkapi sarana dan prasarana belajar


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 42 responden (60%) menjawab lengkap.

Dapat dilihat kebutuhan sarana dan prasarana belajar anak semakin meningkat seiring
perkembangan teknologi. Jika sarana belajar lengkap anak juga dapat mencari tahu
tentang materi pelajaraannya, 21 responden (30%) menjawab kurang lengkap dan 7
responden (10%) menjawab tidak lengkap.
9.

Orang Tua selalu membelikan buku untuk mendukung pendidikan anak


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 53 responden (75,70%) menjawab

selalu. Dapat dilihat orang tua sudah menganggap buku sebagai gudang ilmu bagi
anak, dan ilmu tersebut dapat bermanfaat bagi masa depan anak, 11 responden (15,70%)
menjawab jarang dan 6 responden (8,60%) menjawab tidak pernah.
10. Lingkungan tempat tinggal mendukung kegiatan belajar

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

42

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 46 responden (65,70%) menjawab


mendukung. Lingkungan yang bebas dari pengaruh negatif seperti Narkoba atau
perkelahian akan memberikan pengaruh positif

bagi anak khususnya bagi moral

sehingga anak tidak terpengaruh oleh kenakalan atau pergaulan bebas yang akan
berdampak buruk terhadap pendidikan anak.

15 responden (21,40%) menjawab

kurang mendukung dan 9 responden (12,80%) menjawab tidak mendukung.


11. Orang Tua selalu menanyakan tentang minat untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 53 responden (75,70%) menjawab
selalu. Dapat dilihat minat belajar seorang anak bisa dipengaruhi perhatian orang tua,
semakin sering orang tua memberikan motivasi semakin tinggi minat anak dalam
belajar.11 responden (15,70%) menjawab jarang dan 6 responden (8,60%) menjawab
tidak pernah.
12. Orang Tua anda menilai perguruan tinggi penting bagi masa depan anak
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 57 responden (81,40%) menjawab Ya.
Dapat dilihat orang tua menyadari pentingnya menyekolahkan anak sampai perguruan
tinggi walaupun biaya yang diperlukan tinggi namun orang tua tetap menginginkan
anaknya kuliah,

7 responden (10%) menjawab jarang dan 6 responden (8,60%)

menjawab tidak pernah .


13. Orang tua selalu memotivasi anak yang tidak berminat untuk melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 47 responden (64,10%) menjawab
selalu. Orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk pendidikan anak walaupun
anaknya tidak memiliki minat untuk kuliah tetapi motivasi orang tua yang tinggi akan
menimbulkan minat pada diri anak . 11 responden (15,70%) menjawab jarang dan 12
responden (17,20%) menjawab tidak pernah .
14. Orang Tua selalu memperhatikan prestasi belajar di sekolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 46 responden (65,70%) menjawab
Selalu. Perkembangan belajar anak dapat dilihat dari hasil belajarnya, orang tua yang
memperhatikan prestasi belajar anaknya tentu tahu apa yang harus dilakukan jika
anaknya mendapat prestasi yang kurang baik, 14 responden (20%) menjawab jarang
dan 10 responden (14,30%) menjawab tidak pernah.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

43

15. Orang Tua selalu meminta laporan nilai semester


Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 48 responden (68,60%) menjawab
selalu, 14 responden (20%) menjawab jarang dan 8 responden (11,40%) menjawab
tidak pernah .
16. Selalu memiliki jadwal belajar di rumah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 36 responden (51,40%) menjawab
selalu. 28 responden (40%) menjawab jarang dan 6 responden (11,40%) menjawab
tidak pernah .
17. Selalu memiliki target dalam setiap kegiatan belajar di sekolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 43 responden (61,40%) menjawab
selalu. Dapat dilihat anak yang memilki target belajar tentu ingin mengevaluasi hasil
belajarnya jika terdapat hasil yang kurang memuaskan. 20 responden (28,60%)
menjawab jarang dan 7 responden (10%) menjawab tidak pernah .
18. Selalu mengikuti les tambahan di luar kegiatan sekolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 34 responden (48,60%) menjawab
selalu. Les tambahan dapat menambah pengetahuan belajar anak selain dari sekolah
yang ditujukan agar
sekolah,

anak mendapat pembimbing dalam menyelesaikan tugas dari

24 responden (34,30%) menjawab jarang dan 12 responden (17,10%)

menjawab tidak pernah .


19. Selalu belajar keras karena ingin memiliki nilai bagus seperti teman
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 34 responden (60%) menjawab selalu.
Keinginan berprestasi yang dipengaruhi prestasi orang lain akan membuat anak terus
ingin belajar agar tidak kalah dengan temannnya, 21 responden (30%) menjawab
jarang dan 12 responden (10%) menjawab tidak pernah .
20. Selalu mengulang materi pelajaran yang diberikan guru
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 40 responden (57,10%) menjawab
selalu, 24 responden (34,30%) menjawab jarang dan 6 responden (8,60%)
menjawab tidak pernah .
21. Selalu mengadakan kerja kelompok dalam menyelesaikan tugas yang sulit dari
sekolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 38 responden (54,30%) menjawab
selalu. Berdiskusi merupakan cara yang efektif dalam menyelesaikan tugas yang sulit
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

44

dari sekolah, sebab diskusi dapat memberikan kesempatan untuk mengemukakan


pendapat yang dapat memberikan masukan dan informasi yang tidk diketahui sehingga
dapat meningkatkan minat belajar anak. 29 responden (41,40%) menjawab jarang dan
3 responden (4,30%) menjawab tidak pernah .
22. Ingin melanjutkan pendidikan pendidikan ke perguruan tinggi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 57 responden (81,40%) menjawab
selalu. Dapat dilihat

anak tak hanya ingin tamat sampai SMA saja, anak ingin

menggapai cita-cita yang akan dikembangkan di perguruan tinggi sehingga memiliki


bekal keahlian

dan keterampilan, 7

responden (10%) menjawab jarang dan 6

responden (8,60%) menjawab tidak pernah .


23. Setuju bila nilai pendidikan itu sangat penting bagi masa depan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 52 responden (74,30%) menjawab
setuju. pendidikan mutlak diperlukan, responden sudah menganggap perguruan tinggi
sebagai tempat dalam mengembangkan kompetensi, 12 responden (17,10%) menjawab
kurang setuju dan 6 responden (8,60%) menjawab tidak setuju.
24. Setuju sekolah merupakan lembaga mendidik anak menjadi manusia sukses
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 56 responden (80%) menjawab setuju,
responden yakin jika mau belajar dengan sungguh-sungguh, kesuksesan akan dapat
diraih, 11 responden (15,70%) menjawab kurang setuju dan 3 responden (4,30%)
menjawab tidak setuju .
25. Setuju jika lulusan perguruan tinggi lebih mudah mencari kerja
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 42 responden (60%) menjawab setuju.
Dapat dilihat semakin tinggi saingan dalam dunia kerja , akan tetapi responden yakin
jka kuliah dengan sungguh-sungguh akan memberikan peluang memperoleh pekerjaan
lebih tinggi, 25

responden (35,70%) menjawab kurang setuju dan 3 responden

(4,30%) menjawab tidak setuju .


26. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak berminat melanjutkan pendidikan anak ke
perguruan tinggi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 42 responden (60%) menjawab kurang
biaya. Sekarang ini pendidikan memerlukan biaya besar terutama perguruan tinggi,
alangkah baiknya orang tua berupaya mencukupi kebutuhan pendidikan anak hingga

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

45

perguruan tinggi ,18 responden (25,70%) menjawab kurang minat dan 10 responden
(14,30%) menjawab sibuk membantu orang tua .
27. Selalu mencari informasi tentang perguruan tinggi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 34 responden (48,60%) menjawab
selalu, 23

responden (32,80%) menjawab jarang dan 13 responden (18,60%)

menjawab tidak pernah


28. Selalu datang ke suatu universitas guna memperoleh informasi tentang perguruan
tinggi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 38 responden (42,90%) menjawab
selalu. Dengan datang ke perguruan tinggi akan memberikan informasi tentang
perguruan tinggi yang cocok untuk jurusan yang akan dipilih sehingga anak salah pilih
perguruan tinggi karena ssudah kuliah di tempat yang diinginkan, 22

responden

(31,40%) menjawab jarang dan 18 responden (25,70%) menjawab tidak pernah .


28. Selalu mengikuti tes try out di sebuah bimbingan belajar
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 29 responden (41,40%) menjawab
selalu, 23

responden (32,90%) menjawab jarang dan 18 responden (25,70%)

menjawab tidak pernah


29. Setuju bila perguruan tinggi mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 33 responden (47,10%) menjawab
setuju, 22

responden (31,50%) menjawab kurang setuju dan 15 responden

(21,40%) menjawab tidak setuju.


D. Hasil Penelitian
Data yang diperoleh diuraikan sebagai berikut :
X

= 2640

= 2570

X2

= 102166

Y2

= 95988

XY = 97758
Untuk menguji hipotesis digunakan umus regresi lenier sederhana dengan rumus
sebagai berikut:
Y= a+bX
Untuk mencari nilai a dan b, digunakan rumus sebagai berikut:
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

46

=
=
= 24,64
b=

0,32
Y= 24,64+0,32X
Diperoleh persamaan Y= 24,64+0,32, apabila nilai variabel X ditetapkan sebesar
nilai maksimal (45), maka hasil Y dapat dihitung sebagai berikut Y=24,64+0,32(45)
maka nilai Y=39,04.
Selanjutnya untuk menguji signifikan korelasi antara variabel X dan variabel Y,
digunakan rumus product moment sebagai berikut :

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

47

0,403
Dan untuk menguji kontribusi koefisien antara variabel X dan variabel Y, yaitu:

bn x. y x y

n y 2 y

0,327097758 26402570
2
7095988 2570

0,32(6843060 6784800)
6719160 6604900

0,32(58260)
114260

18643,2
114260

0,16 16%
Dari hasil perhitungan kontribusi koefisien variabel X dan variabel Y dapat
disimpulkan bahwa ada 16 % pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap minat anak
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi(studi kasus kelas XI semester genap di
SMA Sinar Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang tahun pelajaran 2010/2011)
dan 84 % dipengaruhi oleh faktor lain.
Selanjutnya untuk menguji kesignifikan digunakan uji t, yakni:

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

48

Untuk derajat kebersamaan (dk)= n-2, maka=


dk = 70-2
dk = 68
Dari daftar distribusi t, untuk dk=68, diperoleh harga t tabel = 3,62 sehingga t hitung
>t

tabel

yakni 3,62 > 1,980. Maka, Ha (hipotesis kerja) penelitian terdapat pengaruh

sosial ekonomi orang tua terhadap minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi (studi kasus kelas XI semester genap di SMA Sinar Husni Medan Helvetia
Kabupaten Deli Serdang tahun pelajaran 2010/2011) dapat diterima, dan Ho (hipotesis
nol) ditolak.
Nilai r

Interprestasi

0,00 0,20

Hubungan antar dua variabel sangat lemah atau sangat sedang

0,20 0,40

Hubungan antar dua variabel rendah atau lemah

0,40 0,70

Hubungan antar dua variabel cukup atau sedang

0,70 0,90

Hubungan antar dua variabel erat atau tinggi

0,90 1,00

Hubungan antar dua variabel sangat tinggi

Dari hasil perhitungan korelasi antara variabel X terhadap Y diketahui bahwa


nilai r

hitung

sebesar 0,403. Apabila nilai ini diinterpretasikan dengan tabel di atas maka

dapat dikatakan bahwa korelasi antara variabel X terhadap Y cukup atau sedang.
Apabila nilai ini dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikan 5% dengan n=70 maka
rtabel adalah 0,235. Sesuai dengan ketentuan apabila r hitung>rtabel (0,403>0,235) maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap minat anak
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

49

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ((studi kasus kelas XI semester genap di


SMA Sinar Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang tahun pelajaran 2010/2011).
E. Pembahasan
Sosial ekonomi orang tua merupakan suatu keadaan sosial ekonomi yang
menyangkut tentang kedudukan dan prestasi seseorang atau keluarga dalam masyarakat
serta usaha untuk menciptakan barang dan jasa demi terpenuhinya kebutuhan baik
jasmani dan rohani. Keadaan sosial keluarga berkaitan erat denan interaksi sosial yang
terjadi di antara anggota keluarga dan interaksi keluarga dengan masyarakat
lingkungannya. Keadaan sosial orang tua tidak terlepas dari keadaan ekonomi. Sebab
untuk terpenuhinya kebutuhan keluarga diperlukan keadaan ekonomi yang memadai.
Jika orang tua memiliki penghasilan tinggi maka kebutuhan keluarga lebih mudah
terpenuhi namun jika orang tua memiliki penghasilan rendah kebutuhan keluarga juga
lebih sulit terpenuhi khususnya pendidikan anak. Selanjutnya anak akan lebih
termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
Dari data yang diperoleh dimana t hitung lebih besar dari t tabel yakni
3,62>1,980. Ini menggambarkan bahwa hipotesis (Ha) dapat diterima yakni terdapat
pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap minat anak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi ((studi kasus kelas XI semester genap di SMA Sinar Husni Medan
Helvetia Kabupaten Deli Serdang tahun pelajaran 2010/2011).
Dari hasil angket, diketahui bahwa keadaan sosial ekonomi orang tua
mempengaruhi minat anak dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Untuk
itu orang tua harus senantiasa meningkatkan keadaan ekonomi keluarga dan lebih
memberikan motivasi dan perhatian terhadap pendidikan anak. Ini dilakukan agar anak
memiliki minat belajar sehingga termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Sebab banyak anak yang memiliki minat melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi namun terkendala pada masalah ekonomi keluarga. Sedangkan ada
anak yang memiliki keadaan ekonomi keluarga yang memadai namun tidak ada minat
untuk kuliah dikarenakan ada faktor lain yang mempengaruhi seperti faktor lingkungan
yang kurang baik. Selain itu keadaan keluarga yang harmonis juga berpengaruh misal
jika seorang anak memiliki keluarga yang utuh atau tidak bercerai tentu anak akan lebih
banyak mendapat bimbingan dan perhatian, terutama perhatian orangtua terhadap
kegiatan dan perkembangan belajar anak.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

50

Dari hasil wawancara, maka dapat diketahui bahwa orang tua senantiasa
berupaya mencukupi kebutuhan keluarga. Walaupun kebutuhan pendidikan anak kian
bertambah, orang tua menyadari jika sarana dan prasarana pendidikan anak terpenuhi
maka anak juga dapat mengembangkan kreativitas dalam belajar sehingga anak
termotivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Orang tua juga berharap
anaknya dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Orang tua menginginkan
anaknya menjadi orang yang sukses dalam pendidikan dan karirnya, sehingga dimasa
yang akan datang dapat memperbaiki kualitas hidupnya menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
F. Penutup
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka pada bab
ini penulis mengemukakan kesimpulan pengaruh merupakan daya yang timbul dari
sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk perbuatan seseorang dalam hal belajar
Minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dapat dipengaruhi oleh
bimbingan orang tua serta status sosial ekonomi orang tua juga mempengaruhi minat
anak utuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.
Berdasarkan hasil perhitungan pada analisa korelasi antara variabel X (keadaan
sosial ekonomi orang tua) dan variabel Y (minat anak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi) diperoleh korelasi sebesar 0,403 yang memiliki interprestasi nilai
korelasi pada tingkat hubungan yang cukup atau sedang di SMA Sinar Husni Medan
Helvetia Kabupaten Deli Serdang.
Besarnya pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap minat anak melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi di SMA Sinar Husni Kabupaten Deli Serdang adalah
sebesar 3,62 (t hitung) dan harga t tabel adalah 1,980 pada taraf signifikan 5%.
Pengaruh berjalan tidaknya pendidikan seeorang anak tidak terlepas dari
keadaan ekonomi keluarga itu karena mengingat biaya pendidikan yang melambung
tinggi, kemungkinan besar masyarakat yang ekonominya rendah akan merasa berat
untuk menyekolahkan anak-anak mereka khususnya ke tingkat perguruan tinggi.
Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, tetapi pada kenyataannya
pendidikan banyak yang dinikmati oleh orang yang ekonominya mampu. Tetapi bagi
anak yang ekonomi orang tuanya rendah mempunyai kemuan tetapi tidak mampu untuk
menggapai pendidikan yang dicita-citakan.
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

51

Keadaan sosial ekonomi orang tua sangat berpengaruh terhadap minat anak
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Disamping itu ada harus ada bimbingan
dan perhatian dari orang tua untuk meningkatkan minat anak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Sebuah keluarga dengan taraf ekonomi rendah maka anaknya akan
memperoleh kesempatan yang lebih kecil mengecap pendidikan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sebuah keluarga dengan taraf ekonominya rendah.

DAFTAR PUSTAKA
Darajat, Zakiah. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hasbullah. 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Martin, A dan Bhaskara. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Milenium. Surabaya:
Karina.
Mudyahardjo, Redja. 2002. Pengantar Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Nasution, S. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara
Fakultas Ilmu Sosial. Pedoman Penulisan Skripsi PPKn. 2007. Medan: UNIMED.
Sardiman. 2003. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Syahrum. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Cipta Pustaka Media.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013

52

Anda mungkin juga menyukai