d. Ras
2. Faktor-faktor yang dapat dimodifikasi
a. Peningkatan serum lemak
b. Hipertensi
c. Merokok
d. Obesitas
e. Peningkatan serum kolesterol
f. Stress dalam kehidupan sehari-hari
g. Kurang olah raga
h. Diabetes
D. Patofisiologi
Iskemik jantung terjadi karena permintaan oksigen jantung melebihi
kemampuan arteri koronaria karena atherosclerosis. Meskipun muskulus
skeletal
hanya
menyaring
20%
dari
oksigen
yang
tersedia
dan
F. Faktor Pemercepat
Faktor yang dapat mempercepat iskemik jantung dan nyeri angina adalah:
1. Olah raga dengan penggunaan peningkatan HR
Meningkatnya HR mengurangi waktu jantung mengeluarkan diastole yang
merupakan waktu aliran darah coronaria yang paling besar. Berjalan diluar
ruangan adalah yang paling sering terjadi mempercepat terjadinya
serangan.
2. Emosi tinggi
Emosi yang tinggi menanggung sistem saraf simpatis dan meningkatkan
kerja jantung.
3. Mengkonsumsi makanan yang sulit untuk dicerna
Ini akan dapat meningkatkan kerja jantung, selama proses perencanaan
darah di alirkan ke sistem GI ini yang menyebabkan aliran darah di arteri
coronaria menjadi rendah.
4. Suhu yang ekstrem tidak panas atupun dingin meningkatkan kerja dari
jantung. Udara yang dingin menyebabkan peningkatan metabolisme untuk
mempertahankan pengaturan suhu dalam tubuh.
5. Merokok cigarette menyebabkan vasokontriksi dan peningkatan Hb karena
stimulasi nicotine dari catecholamine.
6. Kegiatan sexual meningkatkan kerja dari jantung dan pengaturan simpatik
pada seorang yang iskhemik jantung, kerja dari jantung menjadi extra
yang dapat mengakibatkan angina.
7. Obat perangsang seperti cocaine menyebabkan peningkatan HR dan
permintaan oksigen dijantung menjadi meningkat.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah
a. Leukosit: meningkat (12.000 15.000 m3) merupakan reaksi non
spesifik
tehadap
injury
miokard.
Tingginya
leukosit
sering
d. HBDH meningkat
e. Isoenzim yang lebih spesifik tioponin-T
2. Scanning dengan radiosotop dengan technetium 99 mm pyrophospate
(biasanya berkumpul di daerah sel-sel iskemik yang melapisi nekrosis)
3. ventrikulografi: untuk melihat gangguan kontraksi miokard
4. Ekokardiografi dilakukan untuk memastikan dimensi ruang jantung
pergerakan septum/dinding, dan konfigurasi/fungsi katus jantung.
5. EKG-dibuat secara seri atau perhari selama di iccu
a. Elevasi segmen ST pada daerah injury
b. ST depresi, T inverted pada daerah iskemik
c. Q wave pada daerah nekrose
H. Komplikasi
1. Aritmia sering timbul 24 jam pertama
a. Aritmia ventrikuler : PVC/VES premature ventricle contraction/
entricle extra systole
PVC/VES sering timbul pada iskemik jantung dan sering mendahului
VT (ventricle cachicardia) atau VF (ventricle fibrillation)
b. Aritmia supraventrikuler
1) Sinus takikardi sering pada iskemik jantung dan berkaitan
dengan adanya gagal jantung. Hipoksemia, nyeri, cemas, febris,
hipovolemia atau akibat obat terapi ditujukan pada penyebab dasar.
2) Atrial flutter dan atrial fibrilastion (AF) juga dapat digunakan
cardioversi 50-100 joule ataupun obat-obatan.
c. Bradikardia
Gangguan konduksi atrioventrikuler dalam bentuk AV block derajat I,
II dan III. AV block dan perlu pemacu jantung sementara.
2. Hipertensi
3. Gangguan hemodinamik : gagal jantung kiri
4. Komplikasi mekanik
a. Perluasan iskemik
b. Regurgitasi mitral
c. Ruptur septum inter ventrikuler
5. iskemia berulang dan infark berulang
6. Komplikasi pericardial
a. Perikarditis akut
b. Oresster syndrome
I. Penatalaksanaan Medis
Pada prinsipnya iskemik diakibatkan karena Lumen pembuluh darah
jantung biasanya menyempit karena plak ateromatosa.
1. Tujuan pengelolaan segera adalah mengurangi nyeri akibat iskemik,
memberikan tambahan O2 dan mengenali serta mengobati komplikasi yang
mengancam jiwa seperti hipotens edema paru, dan aritmia ventrikel.
a. Analgesia : kontrol adekuat dan nyeri akan mengurangi konsumsi
oksigen dan katekolamin. Analgesia tersebut antara lain:
-
Nitrogiliserin
Morfin sulfat
meperidin
Berpantang kafein
PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Data demografi, meliputi:
- Usia
- Jenis kelamin
- Ras
b. Riwayat kesehatan individu dan keluarga
1. Riwayat kesehatan individu secara umum sebelum sakit dan saat sakit
sekarang
2. Pertumbuhan dan perkembangan
-
Kelainan bawaan
Gangguan aktivitas
Riwayat pekerjaan
Status ekonomi
e. Sosial budaya
-
Penggunaan obat
adrenegik
nerve
ending
saraf
simpatis
menyebabkan
kapasitas
O2
yang
berada
di
CO 2 akan
pembuluh
darah
Kriteria:
-
Indikator
Tidak ada Terbatas
Melaporkan secara fisik sehat
Melaporkan puas dapat mengontrol
gejala
Melaporkan seara psikologis baik
Melaporkan puas dengan kontrol
nyeri
-
Indikator
Menyebutkan faktor penyebab
Menyebutkan durasi nyeri
Menggunakan tindakan pencegahan
Melaporkan gejala nyeri
Melaporkan nyeri dapat dikontrol
-
Keterangan
Indikator
Tidak ada Terbatas
Melaporkan secara fisik sehat
Melaporkan puas dapat mengontrol
gejala
Melaporkan secara psikologis baik
Melaporkan puas dengan kontrol
nyeri
Intervensi:
1) Manajemen nyeri
-
2) Analgetik administration
-
Kriteria:
-
Indikator
- Tekanan adalah setelah aktivitas
Keterangan
Tergantung
Bantuan
alat
Bantuan Bantuan
Mandiri
sedang minimal
Makan
Berpakaian
Mandi
Toileting
Perawatan mulut
Ambulasi : jalan
Intervensi:
1) Manajemen energi
-
2) Manajemen nutrisi
-
Anjurkan intake kalori yang cocok dengan tipe tubuh dan gaya
hidup
c. Ketidakseimbangan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
ybd
Sangat
cukup
Cukup
Agak
cukup
Kurang Tidak
cukup cukup
- Energi
- Berat badan
Intervensi:
-
Indikator
Dicapai
banyak
Sedang
Terbatas
Lakukan enema/irigasi
Sharon Mantik Lewis, RN, PHD, Faan, Margaret Mclean Heitemper, RM, PHD,
Faan, S Hannon Ruff Direksen, RN, PHD, 2000. Medical Sugical,
Nursing. Volume I. Copyright. Bx Mosby.
Tidak
dapat
Disusun Oleh:
Kelompok III
1. Koan Pari Mojo
2. Susi Setyowati
3. Surasni
4. Kristina
5. Lestariningsih
6. Ut Wulandari
7. Yuni Naratwati
8. Retno Wulan
9. Kartika Sari Wahono
10. Ery Wahyuni
11. Hanani Asih Suprihatin
12. Sri Nuryanti
2005.070
2005.043
2005.095
2005.072
2005.021
2005.099
2005.050
2005.086
2005.018
2005.063
2005.012
2005.091