Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, kualitas kehidupan dan usia harapan manusia.
Pembangunan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
keluarga, masyarakat dan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup
sehat.
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera baik jasmani, rohani
maupun sosial seseorang. Kesehatan dapat dicapai dengan adanya
kesadaran, kamauan dan kemampuan hidup pada setiap masyarakat.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan. Tempat untuk menyelenggarakan kesehatan
disebut sarana kesehatan. Salah satu sarana kesehatan adalah apotek.
Apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya
atau barang yang diperdagangkan terdiri dari perbekalan kefarmasian,
yang meliputi obat dan bahan obat, serta perbekalan kesehatan. Apotek
juga merupakan tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian
dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat. Apotek mempunyai dua fungsi yaitu pelayanan kesehatan dan
bisnis atau perusahaan.
Pembangunan apotek yang kurang didaerah yang sangat susah
dijangkau oleh pemerintah, membuat saya membangun apotek KITA untuk
meningkatkan kesehatan didaerah tersebut, sehingga dapat meningkatkan
ekonomi didaerah itu. Apotek KITA dibangun berdasarkan wilayah dan
keadaan masyarakat didaerah tersebut. Apotek KITA dibangun untuk
membantu kesejahteraan masyarakat setempat.

1.2 TUJUAN

Rencana pembangunan apotek KITA dengan maksud untuk


memberikan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Apotek KITA dapat
menigkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
1.3 RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)
Apotik KITA mempunyai visi menjadi apotek terpercaya
dengan

pelayanan

informasi

obat

terbaik

berstandar

internasional,apotik cemara mempunyai misi apotik keluarga yang


berorientasi kepada pelanggan dengan mengutamakan pelayanan
kefarmasian secara profesional.
Lokasi apotik KITA terletak di jalan raya Durenan no. 15
kelurahan durenan, kecamatan durenan, kabupaten trenggalek.
Pada awal berdiri,apotik KITA buka selama 25 hari kerja setiap
bulan dari pukul 09.00-15.00 dan hanya dikelola oleh seorang
apoteker. Pengelola apotek, seorang asisten apoteker dan seorang
tenaga administrasi, 6 bulan selanjutnya waktu buka diperpanjang
menjadi 2 shift dari pukul 09.00-21.00 dimana pemilik sarana
apoteker bertindak sebagai apoteker pendamping.
Investasi
total
untuk
apotek

KITA

sebesar

Rp.85.000.000(status tanah sewa) yang diperoleh dari pemilik saham.


Break event point dapat dicapai apabila penjualan sebesar
11.925.925 /bulan yang dapat dicapai setelah beroperasi selama 6
bulan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2

2.1 APOTEK KITA


2.1.1 Visi
Apotek terpercaya dengan pelayanan informasi obat terbaik
berstandar internasional
2.1.2

Misi
Apotik keluarga yang berorientasi kepada pelanggan dengan

2.1.3

2.1.4

mengutamakan pelayanan kefarmasian secara profesional.


Nilai Inti
Core Value atau nilai inti yang dianut oleh Apotek KITA antara
lain:
a. Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan
b. Gigih untuk Mencapai yang Terbaik
c. Kerjasama yang Kokoh
d. Inovasi
e. Lincah
f. Integritas
Tujuan
- Mengetahui potensi dan peluang pasar yang dapat dicapai oleh
Apotek cemara, melalui metode analisis lokasi.
- Mensegmentasi pasar berdasarkan variabel demografi.
- Mengoptimalkan pasar dengan cara menetapkan target market

2.1.5

dan mengetahui pelanggan yang potensial.


Sejarah
Apotek KITA didirikan pada tanggal 18 Januari 2014, yaitu
Ulha Ummariyah., S.Farm., Apt. Pendirian sarana pelayanan
kesehatan dilatarbelakangi oleh dua hal. Pertama, Apotek KITA
berupaya mendukung program pemerintah dalam hal memberikan
pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care) yang
bermutu dan terjangkau. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
dimaksud adalah pelayanan dokter umum dan pelayanan ini
diharapkan dapat diakses oleh masyarakat, baik dari kalangan
ekonomi bawah, menengah, maupun dari kalangan ekonomi atas.
Kedua, Apotek KITA diharapkan menjadi strategic alignment bagi
seluruh satuan unit bisnis apotek, yaitu memberikan pelayanan

kesehatan bagi seluruh karyawan Apotek.


2.2 Informasi Stakeholder
3

Sistem informasi di Apotek KITA masih menggunakan sistem


manual sehingga membutuhkan suatu sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dapat memudahkan karyawan maupun
Pemilik Sarana Apotek (PSA) ketika melaksanakan tugasnya
sehari-hari maupun ketika melakukan pengecekan.
2.3 Struktur organisasi

Struktur Organisasi Apotek KITA


1. ANALISA SITUASI (SITUATION ANALYSIS)
2.1 Produk dan Jasa
1.1.1 Fitur (Features)
Fitur yang dimiliki oleh apotek KITA sangat bermacammacam dan sangat lengkap sehingga memudahkan warga
sekitar apotek.
1.1.2

Manfaat (Benefit)
Pengembangan produk yang dimiliki oleh apotek KITA dapat
memberikan

1.1.3

1.1.4

manfaat

kepada

masyarakat

sehingga

meningkatkan kesadaran akan kesehatan


Keunikan (Unique Selling Proposition)
Keunikan dari apotek KITA yang dimiliki yaitu :
a. Tempat yang nyaman dan luas
b. Pelayanan yang lebih baik
c. Pasien dapat berkonsultasi langsung dengan apoteker
Potensi Pengembangan Produk
Potensi produk dari apotek KITA yang dapat dikembangkan
banyak seperti SDM (Sumber Daya Manusia), penggunaan
produk obat, produk obat yang dimiliki lebih bervariasi.

2.2 Gambaran pasar


2.2.1
Geografi Pasar (Market Overview)
o Area Pemasaran
pemasaran untuk apotek KITA berada diwilayah Durenan,
Trenggalek. Wilayah tersebut strategis selatan : pasar
durenan, utara : jalan raya, barat : kantor desa dan timur :
kantor
o Penyebaran Wilayah
Apotek KITA sangat memiliki akses untuk transportasi yang
sangat mudah karena wilayah yang strategis.
2.2.2
Demografi Pasar (Market Demographic)
Populasi
Data demografi penduduk yang meliputi pembagian
berdasarkan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan.
Kelurahan Durenan memiliki jumlah penduduk total

2.2.3

5000 jiwa
Berdasarkan jenis kelamin.
Laki-laki : 2250
Perempuan : 2750
Struktur umur
Data penduduk kelurahan durenan seperti :
0-3 tahun
: 250 jiwa
4-6 tahun
: 500 jiwa
7-12 tahun
: 450 jiwa
13-15 tahun
: 560 jiwa
16-18 tahun
: 470 jiwa
>19 tahun
: 2770 jiwa
Tingkat Pendidikan
PNS
: 400 jiwa
TNI/POLRI
: 250 jiwa
Pegawai swasta : 2750 jiwa
Petani : 357 jiwa
Pensiunan
: 157 jiwa
Pertukangan
: 100 jiwa
Pemulung
: 70 jiwa
Jasa
: 100 jiwa
Pelajar : 816 jiwa
Tingkat pendapatan
<Rp. 500.000 :
Rp 500.000 Rp 1.000.000 :
>Rp 1.000.000 :
Psikografi Pasar (Market Psychographic)

Adat Istiadat
Merujuk pada

nilai-nilai

dan

perilaku

yang

membentuk bagaimana manusia menghadapi dan


memahami

suatu isu. Nilai-nilai dan

perilaku

dipengaruhi, antara lain, oleh agama, adat, kelas,


gender, kesukuan dan usia. Kurangnya informasi
mengenai undang-undang dan kebijakan adalah
bagian dari dimensi budaya. Demikian pula, jika
orang telah menginternalisasi rasa ketidakgunaannya,
atau sebaliknya, rasa mempunyai hak, hal ini akan
membentuk sikap orang tersebut terhadap dan derajat

manfaat dari undang-undang dan kebijakan.


Kebiasaan
Budaya atau kebiasaan yang ada

di

masyarakat dapat mempengaruhi kondisi


perusahaan

karena

budaya

akan

mempengaruhi pola hidup masyarakat.


Kondisi Psikologis
Masyarakat yang inovatif lebih mudah dipengaruhi
daripada masyarakat yang Non Believer.

2.2.4

Kebutuhan Pasar (Market Needs)


Kebutuhan Produk
- Kualitas produk barang yang dimiliki
- Brand Produk
- Kemasan Produk
Kebutuhan Layanan
- Layanan penyelesaian terhadap masalah atau
-

komplain pasien
Layanan terhadap masukan, kritik dan saran

dari pasien.
Kebutuhan Fasilitas
- Fasilitas dalam apotek lengkap seperti kursi,
ruangan,
-

alat

yang

digunakan

dalam

peresepan.
Fasilitas untuk pegawai yang ada di apotek

2.2.5

Kecenderungan Pasar (Market Trends)


Kecenderungan pasar dalam membangun apotek yaitu
adanya persaingan Apotek, produk baru dan standart

pelayanan.
2.2.6
Pertumbuhan Pasar (Market Growth)
Apotek KITA melihat pertumbuhan pasar sehingga dapat
memposisikan standart pelayanan yang harus diberikan
kepada masyarakat.
2.3 Analisa Situasi Internal
2.3.1 Threats (Ancaman)
- Kemungkinan muncul kompetitor.
2.3.2 Opportinuty (Kesempatan)
- Perumahan di daerah jombang berkembang pesat
- Dengan bangunan baru,bisa mendapatkan segmen
masyarakat golongan menengah keatas.
- Mitra kerja klinik laiinya siap untuk disuply.
2.3.3 Weakness (Kelemahan)
- Modal yang terbatas
- PSA dan apoteker yang kurang berpengalaman.
2.3.4 Streangth (Kekuatan)
- Adanya konsultasi,informasi,edukasi dan monitoring bagi
-

konsumen.
Tenaga profesional yang kompeten.
Sistem menejemen dan komputerisasi yang baik.
Kondisi bangunan baru dan telah diset dengan baik.
Pemilik sarana apotek adalah seorang apoteker sehingga

bisa menerapkan pharmaceutical care dengan baik.


2.4 Analisa Situasi Eksternal
2.4.1 Political / Legal Segment (Politik / Legal)
Peraturan / Perundangan-undangan Kesehatan
Pekerjaan Kefarmasian menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 51 tahun
2009 adalah pembuatan, termasuk pengendalian
mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan,

dan

pendistribusian

atau

penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan


7

obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat


serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional.

Dalam

pengelolaannya,

apotek

harus dikelola oleh Apoteker, yang telah


mengucapkan

sumpah

jabatan

dan

telah

memperoleh Surat Izin Apotek (SIA) dari Dinas


Kesehatan setempat.
Landasan hukum apotek :
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 36
tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 35
tahun 2009 tentang Narkotika.
3. Undang-undang Republik Indonesia No. 5
tahun 1997 tentang Psikotropika.
4. Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
25 tahun 1980 tentang Perubahan atas PP No. 26
tahun 1965 tentang Apotek.

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia No. 695/MENKES/PER/2007 tentang
perubahan

kedua

Kesehatan

No.

atas

Peraturan

Menteri

184/MENKES/PER/II/1995

tahun tentang Penyempurnaan Pelaksanaan


Masa Bakti dan Izin Kerja Apoteker.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia

No.

1027/MENKES/SK/IX/2004

tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di


Apotek.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia

No.

1332/MENKES/SK/X/2002

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri


8

Kesehatan RI No. 922/MENKES/PER/X/1993


tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
Apotek.

Peraturan Perpajakan
Aspek perpajakan apotek antara lain :
a. Pajak bumi dan Bangunan (PBB).
b. Pajak penghasilan (PPh) sebagaimana Pasal
21

Permenkeu

Nomor

252/PMK/2008

menyebutkan bahwa PPh adalah pajak atas


penghasilan berupa gaji, upah, honoranium,
tunjangan dan pembayaran lain dengan
nama dan dalam bentuk apapun sehubungan
dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan
kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi
Subjek Pajak dalam negeri.
c. Pajak Pertambangan Nilai (PPN) yang
merupakan pajak tidak langsung dimana
pajak terutang dihitung atas pertambahan
nilai yang ada.

Peraturan Tenaga Kerja


Berdasarkan Peraturan

Menteri

Republik

Kesehatan
Indonesia

No.889/MENKES/PER/V/2011,

tenaga

kefarmasian adalah tenaga yang melakukan


pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas apoteker
dan tenaga teknis kefarmasian. Tenaga teknis
kefarmasian adalah tenaga yang membantu
apoteker

dalam

menjalankan

pekerjaan

kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi,

Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan

Tenaga menengah Farmasi/Asisten Apoteker.


Hubungan Pusat Daerah
Hubungan dengan daerah pusat sangat
diperlukan untuk mengembangan apotek yang
dikelola. Hubungan tersebut dapat membantu

dalam megembangkan pelayanan kefarmasian.


Kondisi Politik
Kebijakan pemerintah tentang pelayan dalam
farmasi sesuai dari daerah yang dimiliki.

2.4.2 Economy Segment (Ekonomi)


Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi yang ada di daerah durenan
sangat

kecil

sehingga

usaha

untuk

meningkatkan kesehatan di daerah tersebut.


Apotek KITA mengikuti laju inflasi yang ada
disekitar wilayah untuk mengembangkan usaha
dan produk farmasi.

Tingkat Suku Bangsa


Suku bangsa adalah suatu golongan manusia
yang

anggota-anggotanya

mengidentifikasi

suatu bangsa. Tingkat suku bangsa didaerah itu


sangat tinggi karena adanya tranmigrasi yang

bekerja di daerah itu.


Surplus dan Defisit Perdagangan
Surplus adalah penerimaan yang melebihi
pengeluaran, surplus yang didapat oleh apotek
dari pejualan obat. Defisit adalah pengeluaran
yang

melebihi

pendapatn,

mempertimbangkan

apotek

defisit

KITA

perdagangan

sekarang yang terjadi diwilayah itu.


Surplus dan Defisit Anggaran

10

Anggaran kas mempunyai arti penting untuk


apotek sebab dapat memberikan informasi yang
berguna bagi mengenai pola penerimaan dan
pengeluaran setiap harinya. Pengendalian defisit
anggaran perlu hingga mengurangi kerugian
apotek

dan

menunjang

surplus

anggaran

sehingga mendapatkan laba yang optimal.


Pendapat Per Kapita (GDP)
Apotek KITA setiap periode menghitung
pendapatan perkapita sehingga memudahkan

dalam pengeluaran dan pemasukan.


2.4.3 Sociocultural Segment (Sosial Kultural)
Kondisi Sosial Budaya
Kondisi sosisal daerah durenan sosisal budaya
masyarakat didaerah sangat bagus sehingga
memudahkan promosi apotek didaerah tersebut.

Persepsi Budaya Masyarakat


Budaya masyarakat tidak terlalu berpengaruh
dalam pengembangan apotek KITA.
Pengaruh Kehidupan Beragama
Keragaman agama di daerah durenan tidak
mempengaruhi dalam pembangunan apotek

KITA karena kerukunan beragama sangat baik.


Pengaruh Gender
Gender atau jenis kelamin tidak terlalu
berpengaruh dalam mempromosikan apotek
KITA didaerah tersebut.

2.4.4 Technologycal Segment (Teknologi)


Inovasi Produk Apotek
Inovasi produk pada apotek KITA sangat
beragam sehingga mempermudah masyarakat
dalam meningkatkan taraf kehidupan untuk

masa yang akan datang.


Inovasi Layanan Apotek

11

a. Menghargai semangat kewirausahaan dengan


menjadi pelopor yang inovatif.
b. Tekat untuk meningkatkan kualitas hidup
melalui inovasi berdasarkan kebutuhan pelanggan
dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi.
c. Senantiasa menerapkan cara-cara baru dalam
berbisnis untuk memenangkan persaingan.

Inovasi Proses Operasional Apotek


Operasional apotek KITA dilakukan selama
selama 2 minggu (promosi) pengobatan gratis
dan obat untuk panas, flu batuk sesuai dengan

keadaan masyarakat didaerah sekitar.


Inovasi Teknologi Apotek
a. Jaringan yang luas, yaitu memiliki beberapa
gerai yang tersebar di beberapa wilayah.
b. Sistem informasi yang terintegrasi dan online,
yaitu sistem informasi untuk pelayanan pasien,
stok obat, dan pembelian yang terpusat (central
procurement).
c. Kualitas dan kelengkapan produk, mulai dari
obat OTC, ethical, hingga alat kesehatan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi


Tugas Manajer Teknologi Informasi mencakup
perancangan

program

komputer

untuk

pengelolaan dan operasional seluruh gerai,


perancangan jaringan online di dalam setiap
gerai, dan perancangan jaringan semionline
antara setiap gerai dengan kantor pusat.
2.5 Analisa Kompetisi
2.5.1
Threats of new entrants
Pesaing baru akan menambah tingkat kompetisi dalam
suatu industri.
2.5.2
Bargaining power of suppliers

12

Adanya produk atau jasa pengganti akan membatasi jumlah


laba potensial yang akan didapat dari suatu industri.
2.5.3
Bargaining power of buyers
Daya tawar pembeli pada industri berperan di dalam
menekan turunnya harga dan memberikan penawaran di
dalam peningkatan kualitas atau layanan yang lebih serta
membuat kompetitor saling bersaing satu sama lain.
2.5.4
Treats of substitute products
Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar
terhadap pembeli didalam industri dengan cara menaikkan
harga atau menurunkan kualitas produk atau jasa yang
dibeli.
2.5.5
Intensity of rivalry
Pesaing adalah pemain yang menghasilkan dan menjual
produk sejenis yang akan bersaing dalam memperebutkan
market share pasar.
2.6 Analisa Keuangan Fundamental
2.6.1
Current asset (Kepemilikan Aset)
Kepemilikan aset dari apotek KITA 2 orang dalam bentuk
saham 50 % dipegang oleh ulha ummariyah S.Farm dan
50% oleh ady putra dengan penanggung jawab apoteker
faisal M, S.farm, Apt.
2.6.2
Current Liabilities (Beban keuangan)
Beban keuangan dalam mendirikan apotek KITA oleh 2
orang dengan pembangian saham 50 %.
2.6.3
Capital Expanditure (Neraca Pengeluaran)
Neraca pengeluaran Apotek KITA dilhat dari pembelian
obat kepada supplier maka perlu dicantumkan.
2.6.4
EBITDA (Neraca Pendapatan Bersih)
Neraca pendapatan bersih dilakukan dengan perhitungan
pengeluaran dalam dalam periode per hari, per bulan dan
per tahun.
2.6.5
Profit and Loss Statement (Laporan Untung Rugi)

13

Laporan akuntansi Apotek KITA untung rugi dilhat dari


jumalah penjualan, biaya variabel , biaya tetap dan laba
yang dipelroleh dalam satu periode.
2. STRATEGI BISNIS (BUSINESS STRATEGY)
3.1 Sasaran Bisnis (Business Objectives)
3.1.1
Sasaran Pemasaran (Marketing Objectives)
Pemasaran dalam apotek KITA dilihat dari wilayah tempat
3.1.2

3.1.3

3.2.1

apotek berdiri sehingga dapat dilakukan promosi


Sasaran Keuangan (Financial Objectives)
Keuangan didapat dari promosi, PBF dan hadiah yang
didapat karena menjadi pelanggan tetap, pendapatan rutin.
Sasaran Operasional (Operasional Objectives)
- Penduduk pemukiman sekitar lokasi .
- Pasien-pasien dari sarana kesehatan umum seperti dokterdokter yang berpraktek di sekitar lokasi dan puskesmas.
- Masyarakat non penduduk yang melintas disekitar lokasi.
3.2 Strategi Pemasaran
Segmentation
Segmentasi adalah mengidentifkasi keinginan dasar dari
konsumen dan memasukkannya kedalam sekumpulan
kelompok dimana masing-masing kelompok menunjukkan
reaksi dan perilaku berbeda terhadap bauran pemasaran
(marketing Mix). Lokasi apotek berada STRATEGIS .
Segementasi pasar dilakukan berdasarkan data demografi
penduduk yang meliputi pembagian berdasarkan usia, jenis
kelamin, dan pekerjaan.

3.2.2

Targeting
Menetapkan

pasar

sasaran

diawali

dengan

proses

mengevaluasi daya tarik dari masing-masing segmen pasar


dan

memili satu

atau

lebih segmen

yang paling

menguntungkan untuk dimasuki.Target pemasaran apotek


KITAuntuk pertama kali ingin pengembalian modal dalam
membangun.
3.2.3

Positioning

14

Posisi tersebut sangat strategis karena berada dekat dengan


jalan raya dan kantor-kantor daerah. Menempatkan posisi
pasar adalah kegiatan perusahaan untuk mengatur sebuah
produk agar mendapatkan tempat yang jelas, dapat
dibedakan, serta lebih dihararapkan daripada produk
pesaing dalam benak konsumen sasaran. Oleh karenaitu
perusahaan merancang posisi yang membedakan produk
mereka dari produk pesaing serta memberikan manfaat
strategis yang sangat besar di dalam pasar sasarannya.
Posisi apotek KITA berada di jalan raya durenan,
trenggalek.
3.2.4

Marketing Mix
Program pemasaran yang efektif memadukan seluruh
elemen pemasaran ke dalam suatu program terkoordinasi
yang

dirancang

untuk

mencapai

tujuan

pemasaran

perusahaan dengan mempersembahkan value kepada


konsumen. Bauran pemasaran menciptakan seperangkat
alat untuk membangun posisi yang kuat dalam pasar
sasarannya.Bagian ini bertugas untuk menyusun dan
merancang progam promosi dan sales focus.
3.3.1

3.3 Strategi Keuangan


Capital Adjustment
Modal yang dimiliki disesuaikan dengan pembelian obat-

3.3.2

obat dari supplier yang memiliki harga murah.


Financing and Re-Financing
Pembiayaan dalam apotek KITA didapat dari kerjasama
antara 2 orang sehingga tidak membuat beban yang berat.

3.3.3

Financial Efficiency
Efisien

keuangan

apotek

KITA

diperlukan

untuk

mendapatkan pendapatan dan pengeluaran.


3.4.1

3.4 Strategi Operasional


Customer Relationship Management

15

Manajemen kerjasama apotek KITA yang dilakukan dengan


berbagai PBF untuk mendapatkan obat-obat dan rumah
sakit untuk mengembangkan pelayanan farmasi dengan
3.4.2

baik.
Medical Operation
Operasi kesehatan apotek dilakukan dengan memonitoring
keadaan pasien yang telah membeli obat dengan melihat

3.4.3

kunjungan pasien ke apotek.


Medical Support Operation
Kegiatan dalam apotek KITA menyungsung perkembangan

3.4.4

dengan promosi, produk dan kegiatan didalam apotek.


Risk Management
Apotek KITA manajemen resiko yang terjadi sehingga tidak
mengalami

3.4.5

penurunan

dalam

masyarakat.
Administration Management
Manajemen administrasi

apotek

melayani

kesehatan

KITA dilihat

dari

pengeluaran dan pemasukan dalam setiap periode.

3. PROYEKSI KEUANGAN (FINANCIAL PROJECTION)


BREAK EVENT POINT
Modal diperoleh dari kerjasama :
I. Ulha ummariyah , S. Farm., Apt. Rp. 100.000.000;
II. Ady putra., S. Farm., Apt. Rp. 100.000.000;

1. Modal
a. Modal tetap

Rp. 30.000.000;

- Perlengkapan penunjang

16

(Mebeler, kulkas)
- Perlengkapan apotek

Rp. 20.000.000;

- Biaya perizinan

Rp. 2.000.000;

- Kendaraan

Rp. 7.000.000;

b. Modal Operasional

Rp. 121.000.000;

Cadangan modal

Rp. 20.000.000;

Total Modal

Rp. 200.000.000;

2. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1


a. Biaya rutin bulanan
1). Tenaga kerja
- Apoteker (1 orang)

Rp. 1.500.000;

- Asisten Apoteker (2 orang)

Rp. 1.000.000;

- Tenaga administrasi / penjualan bebas

Rp. 400.000;

- Pembantu umum

Rp. 300.000;

17

Rp. 3.200.000;
Total

2). Biaya lain-lain


- Administrasi

Rp. 500.000;

- Listrik, telepon

Rp. 600.000;

- Lain-lain

Rp. 800.000;
Rp. 1.900.000;

Total

b. Biaya rutin tahun ke-1


1). Biaya bulanan 12 x Rp. 5.100.000;

Rp. 61.200.000;

2). Tunjangan hari raya (1 bulan gaji)

Rp. 3.200.000;
Rp. 64.400.000;

Total

3. Proyeksi Pendapatan
a. Pendapatan tahun ke-1

18

Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan


harga rata-rata perlembar diperkirakan Rp. 75.000; dengan demikian
akan diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebagai berikut :
- Penjualan resep tahun I (10x25x12)xRp.75.000;

Rp. 225.000.000;

- Penjualan bebas 25x12xRp. 350.000;

Rp. 105.000.000;

- Penjualan lain (OWA) 25x12xRp. 100.000;

Rp. 30.000.000;

Total

Rp. 360.000.000;

b. Pengeluaran tahun ke-1


- Pembelian obat resep

Rp. 100.000.000;

- Pembelian obat bebas

Rp. 50.000.000;

- Pembelian OWA

Rp. 40.000.000;

- Pengeluaran rutin tahun I

Rp. 70.000.000;+

Total

Rp. 260.000.000;

c. Perkiraan laba rugi tahun ke I

19

Pendapatan tahun I

Rp. 360.000.000;

Pengeluaran tahun I

Rp. 260.000.000; -

Laba sebelum pajak

Rp. 100.000.000;

Pajak pendapatan (10%)

Rp. 15.000.000; -

Laba netto

Rp. 85.000.000;

4. Perhitungan batas laba / rugi (BEP) tahun I


Pay back periode = 2, 3 tahun
a. ROI = 42.5%
b. BEP = 143.111.111 / tahun
= 11.925.925 / bulan
= 397.530 / hari
c. Prosentase BEP = 40.25 %
d. Kapasitas = 40.25% x ( 10x25x12 )
= 1207 lembar / tahun
= 100 lembar / bulan
= 4 lembar / hari

20

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan Apotek Kita dapat memberikan kontribusi untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat daerah durenan,
juga meningkatkan ekonomi. Apotek KITA dapat membuka lapangan
pekerjaan baru.

21

Anda mungkin juga menyukai