Anda di halaman 1dari 48

KISI KISI IKM

I.

PUSKESMAS
1.

Definisi :
Suatu

kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

pengembangan

kesehatan

masyarakat,

pembinaan

peran

serta

masyarakat,penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan


terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.
2.

Wilayah kerja :
-. Meliputi satu/sebagian kecamatan, sasaran rata

xx

30.000 penduduk

perPuskesmas.
-. Bila total penduduk > 30.000 jiwa/ wilayah kerja luas dapat > dari satu
puskesmas. Salah satu puskesmas ditunjuk sebagai puskesmas pembina yang
berperan sebagai koordinator dan pusat rujukan puskesmas lain, untuk
memperluas jangkauan puskesmas ditunjang oleh puskesmas pembantu dan
puskesmas keliling.
3.

Fungsi Puskesmas :

sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya

pembinaan peran serta masyarakat diwilayah kerjanya.

Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada


masyarakat diwilayah kerjanya

4.

Pelayanan kesehatan menyeluruh meliputi :


Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas ialah pelayanan

kesehatan

yang meliputi pelayanan:


a. kuratif ( pengobatan )
b. preventif ( upaya pencegahan )
c. promotif ( peningkatan kesehatan )
d. rehabilitatif ( pemulihan kesehatan )
yang ditujukan kepada semua penduduk dan tidak dibedakan jenis kelamin
dan golongan umur sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia
5.

Pelayanan kesehatan integrasi / terpadu adalah


1. kegiatan pengorganisasian
Dokter, bidan, perawat, tenaga administrasi dan tenaga sanitasi.
2. Dalam satu organisasi dan satu pimpinan ( kepala puskesmas )

1. lintas program : kegiatan memadukan program-program yang ada di


puskesmas, sasarannya harus sama, misal KB, Gizi, KIA sasaran hampir sama ibu
dan anak.
2. lintas sektoral : Dilaksanakan pada program yang sama tapi dilaksanakan
pada berbagai sektor. Contoh : KB dan Pel. Kes dilakukan oleh Puskesmas,
BKKBN, TNI.
6. Peranan Puskesmas dalam Posyandu
adalah membina dan menyediakan pelayanan kesehatan, kegiatannya :
i. penataran ( khusus untuk kader )
ii. supervisi ( memantau kegiatan berjalan sesuai arah dan
tujuan )
iii. memberi penghargaan
iv. Memberi bantuan

administratif, sarana dan tenaga

medis
7. Program pokok Puskesmas
a. promosi kesehatan
b. kesehatan Lingkungan
c. P2M ( pembrantasan Penyakit Menular )
d. KIA termasuk KB
e. Gizi masyarakat
f.

Upaya pengobatan, termasuk kecelakaan

8. Upaya kesehatan pengembangan ( dikembangkan sendiri oleh masing


masing puskesmas )

Syarat program tambahan :

jika program tersebut menjadi masalah kesehatan di wilayah kerja


puskesmas tersebut

jika program tersebut memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan


masyarakat

jika puskesmas bersangkutan mampu melaksanakan program tersebut


Ditetapkan / disesuaikan berdasarkan:
a. Permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat
b. Berdasarkan kemampuan dari puskesmas

Syarat : apabila usaha kesehatan wajib telah dilaksanakan secara baik

Upaya kesehatan pengembangan baru dilakukan oleh puskesmas bila upaya


kesehatan wajib sudah dilakukan secara optimal dalam arti target cakupan
dan peningkatan mutu pelayanan telah tercapai.

Misalnya bila Angka Kematian Ibu ( KIA )masih tinggi, tidak perlu ada
upaya kesehatan pengembangan.
9. Hirarki kedudukan Puskesmas
jenjang ( hirarki )
Tingkat Rumah tangga

komponen / unsur pelayanan kesehatan


pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga

Tingkat Masyarakat

sendiri
kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka
sendiri oleh kelompok Paguyuban,PKK, Saka Bhakti
Husada,

Fasilitas pelayanan kesehatan

anggota

RW,RT

dan

masyarakat,Posyandu,

Polindes,POD
Puskesmas, Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling,

profesional tingkat pertama


praktek Dokter Swasta, Poliklinik swasta,dll
Fasilitas pelayanan Rujukan RS kabupaten, RS swasta, laboratorium, klinik swasta,dll
tingkat pertama
Fasilitas pelayanan

Rujukan RS kelas B dan A serta lembaga spesialistik swasta,

yang lebih tinggi

Lab,Kes.Da, Lab Klinik Swasta

10. Fasilitas penunjang Puskesmas :


A. Puskesmas pembantu
Menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan

xx

yang dilakukan

Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil dengan wilayah kerja
meliputi 2 3 desa dengan sasaran penduduk antara 2500 ( luar Jawa Bali )
sampai 10.000 orang ( di Perkotaan Jawa Bali )
B. Puskesmas keliling
-

Puskesmas keliling dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4


atau

perahu

komunikasi serta

bermotor

dan

sejumlah

peralatan
tenaga

Puskesmas untuk menunjang wilayah

kesehatan,
yang

peralatan

berasal

dari

kerja yang belum terjangkau

oleh pelayanan kesehatan.


-

Kegiatan Puskesmas keliling :

1. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak


terjangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas pembantu, 4 hari dalam 1 minggu
2. melakukan penyelidikan tentang KLB
3. dapat dipergunakan sebagai alat transport penderita dalam rangka rujukan bagi kasus
gawat darurat
4. melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual

C. Bidan yang bertugas di Desa


-

Bidan yang ditempatkan pada desa yang belum ada fasilitas


kesehatannya dan bertangung jawab langsung kepada kepala
Puskesmas dengan wilayah kerja satu desa dengan rata rata jumlah
penduduk 3000 orang.

Tugas utama :

1. membina peran serta masyarakat melalui pembinaan Posyandu dan


pembinaan kelompok persepuluhan
2. memberi pelayanan langsung di Posyandu dan pertolongan
persalinan di rumah rumah.
3. memberikan penyuluhan gizi dan memberikan pelayanan alat
kontasepsi kepada akseptor KB
4. memberikan Pelatihan kepada dukun bersalin
5. menerima rujukan masalah dari angguta keluarga / pimpinan
persepuluhan dan melakukan rujukan kepada pelayanan kesehatan
yang lebih mampu dan terjangkau
11. Fungsi Dokter
-

Tugas pokok : mengusahakan agar fungsi Puskesmas dapat


diselenggarakan dengan baik.

Fungsi :

a. Sebagai seorang dokter


b. sebagai seorang manager

Kegiatan Pokok :

a. melaksanakan fungsi fungsi management


b. melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita, Dalam rangka
rujukan menerima konsultasi
c. mengkoordinir kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
d. mengkordinir pembinaan peran serta masyarakat melalui pendekatan
PKMD
-

Kegiatan lain : menerima konsultasi dari semua kegiatan Puskesmas

12. Fungsi Bidan


-

membantu dokter kepala melaksanakan kegiatan Puskesmas

melaksanakan pelayanan dan penyuluhanKIA dan KB

melaksanakan kegiatan perbaikan gizi

Melaksanakan pemeriksaan berkala ibu hamil, menyusui, bayi dan anak


serta memberikan pelayanan kontrasepsi pada akseptor KB

menyampaikan cara pemberian PMT bagi yang membutuhkan dan


penyuluhannya

melakukan imunisasi bagi bayi dan ibu hamil

melatih dukun bayi

- DAN LAIN LAIN


13. 4 azas penyelenggaraan Puskesmas:
1) Azas pertanggungjawaban wilayah
Artinya: Puskesmas bertanggungjawab terhadap meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
Biaya ditentukan oleh Pemda berdasarkan keadaan ekonomi masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan yang
berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak dari berbagai kegiatan /upaya pembangunan terhadap
kesehatan masyarakat
c. Membina setiap upaya kesehatan strata I yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan dunia usaha
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata I/ primer secara merata dan
terjangkau.setiap orang harus dapat memanfaatkan Puskesmas
2) Azas pemberdayaan masyarakat
Artinya: Puskesmas memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar
berperan aktif dalam setiap penyelenggaraan upaya kesehatan puskesmas
Contoh:
Kegiatan program KIA Puskesmas yang dibina: Posyandu, Polindes (Pondok
Bersalin Desa, yang kerja bidan, dukun bersalin )
Upaya pengobatan yang dibina: Posyandu, Pos Obat Desa
Upaya perbaikan gizi Posyandu & Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), warung
Gizi
Upaya kesehatan sekolah Dokter Kecil (DokCil), melibatkan orangta POMG
yang pembiayaannya swadaya

3) Azas keterpaduan
Perlu terpadu karena alasan:

Keterbatasan sumber daya ( tenaga, daya, sarana )puskesmas

Untuk efektifitas dan efisiensi sehingga dicapai hasil yang optimal

Terjadi suatu koordinasi yang dipimpin oleh kepala puskesmas

setiap program yang punya sasaran yang sama dijadikan satu kegiatan ( jadi
satu kegiatan dilakukan untuk banyak program pada sasaran yang sama )
A. Keterpaduan Lintas Program
Upaya memadukan berbagai program yang menjadi tanggung jawab
puskesmas
Contoh:
-

KB, KIA, Gizi, Promosi Kesehatan dijadikan satu program

Keterpaduan UKS dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan


gigi, kesehatan reproduksi dan kesehatan jiwa (umumnya berhub dg
narkoba).

B. Keterpaduan Lintas Sektoral


Upaya memadukan penyelenggaraan upaya kesehatan puskesmas dari berbagai
progam sektoral terkait di tingkat kecamatan.
Contoh:
-

BKKBN PLKB

Pemerintah PKK

Organisasi kesehatan masyarakat yang lain

Pendidikan

Agama, dll.

contoh ; KB yang merupakan program puskesmas, ada juga sektor


diluar Puskesmas yang menyelenggarakan KB, seperti BKKBN,
PEMDA/PKK. Sehingga dilakukan keterpaduan lintas sektoral
berupa
= Pusk : yang melaksanakan pelayanan
=Pemda ; mengurus hukumnya
= BKKBN : membina, mencari akseptor baru

Bedanya keterpaduan lintas program dan keterpaduan lintas sektoral adalah:


Lintas sektoral yaitu pelayanan hanya satu tapi yang menunjang banyak
pemberdayaan dari masing masing sektor ( tugas masing masing )
Fungsi : supaya tidak tumpang tindih
4) Azas rujukan

Harus diselenggarakan oleh puskesmas, karena:


1. Kemampuan puskesmas terbatas
2. Untuk membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan yang
tidak dapat diatasi sendiri. EX : KLB perlu bantuan untuk PE, penanggulangan
3. Untuk meningkatkan efisiensi
14.

perbedaan pelayanan kesehatan dan pelayanan kedokteran

pelayanan kedokteran

pelayanan kesehatan

tenaga pelaksana mendapat pendidikan ilmu

tenaga pelaksana mendapat pendidikan IKM

kedokteran
perhatian utama hanya pada penyembuhan

secara khusus
perhatian utama

penyakit
sasaran utama hanya pada penyembuhan

penyakit
sasaran utama masyarakat secara keseluruhan

perorangan/individu
kurang memperhatikan efektifitas dan efisien
tidak boleh menarik perhatian
menjalankan fungsi perorangan&terikatUU
bertanggung jawab terhadap pasien
tidak dapat memonopoli usaha kesehatan
administrasi sederhana
keuangan diperoleh dari imbalan jasa

mencari cara efektifitas dan efisien


dapat menarik perhatian masyarakat
menjalankan fungsi organisasi masyarakat
bertanggung jawab terhadap masyarakat
dapat memonopoli dan komplek
keuangan diperoleh dari pemerintah

hanyapada

pencegahan

15. SP2TP
Pemantauan pelaksanaan ( sistem pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas )
adalah tatacara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan
Puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga,sarana dan kegiatan pokok yang
dilakukan serta hasil yang dicapai oleh Puskesmas
16. jelaskan dan sebutkan macam-macam Rujukan ::
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau masalah
kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik baik secara vertikal maupun
horizontal.
Contoh:
-

Vertikal:

Dari RS Kabupaten ke Puskesmas kasus TB (karena yang


mempunyai program TB adalah Puskesmas; pengobatan gratis)

Horizontal: RS A tidak punya unit perawatan pertolongan persalinan dirujuk ke


RS B yang punya unit tersebut.
a.Beda konsultasi dan rujukan :

konsul : masalah pasien masih menjadi masalah dan tanggung


jawab pengirim

rujuk : maslah pasien menjadi masalah orang yang dijadikan


tempat rujukan

b.Jenis Rujukan yang diselenggarakan puskesmas ada 2:


1. Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Rujukan Medis)
Tujuan: menyembuhkan/ pengobatan dan memulihkan kesehatan perorangan
( kuratif dan rehabilitatif )
Ada 3 macam:
a. Rujukan kasus
Untuk keperluan diagnosis, pengobatan dan atau tindakan medis ( operasi)
b. Rujukan spesimen (bahan pemeriksaan)
Khususnya untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap
c. Rujukan ilmu pengetahuan
Untuk

melakukan

bimbingan

kepada

tenaga

puskesmas

dalam

menyelenggarakan pelayanan medik dengan mendatangkan tenaga ahli/


kompeten. (Contoh: kasus flu burung)
2. Rujukan Upaya pelayanan Kesehatan
Tujuan: untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Umumnya yang dirujuk adalah masalah kesehatan masyarakat seperti KLB,
pencemaran termasuk keracunan atau bencana alam.
Cakupan : masalah kesehatan masyarakat
Ada 3 macam:
a. Rujukan sarana/ peralatan dan logistik
Termasuk di dalamnya adalah:

Peminjaman alat fogging

Bantuan obat

Bantuan vaksin rujukan logistik ex : bantuan makanan untuk


bencana alam

b. Rujukan tenaga

Berupa tenaga ahli untuk penyelidikan epidemiologis pada Kejadian


Luar Biasa (KLB)

Untuk penanggulangan gangguan kesehatan karena bencana alam

c. Rujukan operasional
Diberikan apabila puskesmas

tidak mempunyai

kemamupan untuk

menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya.


Contoh: KLB diare perlu pemeriksaan air, dilakukan oleh Dinkes
Kabupaten./ kota
17. IMUNISASI
:Imunisasi adalah suatu keadaan dimana tubuh mempunyai daya kemampuan
mengadakan pencegahan penyakit dalam rangka menghadapi serangan kuman
penyakit tertentu
Imunisasi dasar ( IMDAS )
a. adalah : imunisasi yang diberikan pertama kali pada seorang bayi
khususnya yg berusia kurang sama dengan 12 bulan
b. tujuan : untuk memberikan kekebalan pada bayi
c. Jenis :
BCG
Kuman

DPT
toxoid D,T yg

Polio
virus

M.tipe

dimurnikan,

tipe1,2,3

bovis yang

kuman P yg

Sabin)yg

0,5

dilemahka

diinaktifkan

dilemahkan,dibua

mengandung 1000 berasal HbsAg yg

Campak
polio virus hidup

yg

hepatitis B
virus rekombinan yg

(strain dilemahkan.Setiap

diinaktifkan&bersifa

ml t noninfeksiosa

t di dalam biakan inaktive unit virus dihasilkan dlm sel


jar ginjal kera dan
disabilkan

strain

cam ragi (Hansenula

dng 70&tdk>100mcg

sukrosa

Polymorpha)

recidu

menggunakan

kanamisin&30mc

teknologi DNA

residu

1x
3x
usia 0 2 2 -11 bulan

4x
0 11 bulan

eritromisin
1x
9 11 bulan

3x
0 11 bulan

bulan
dosis

jarak 4 mgg
0,5cc

jarak 4 mgg
2 tetes

0,5cc

jarak 4 mgg
0,5cc

0,05cc
IC
Deltoid

IM/SC dalam
dianterolatera

Oral
-

SC
dilengan kiri atas

Im/Scdalam
dianterolateral paha

lengan atas l paha atas


kanan
Untuk

mencegah

mencegah

infeksi

atas
mencegah infeksi kekebalan
dan virus polio yang

terhadap

kekebalan

terhadap

hepatitis

infeksi

memberi

mneyebabkan

campak/rubeola

sekunder:

kekeblan

kecacatan

komplikasi

meningitis

terhadap DPT

TB,

pneumonia,

TB

ensefalitis, diare

tulang
boleh

>

3bln

tp

BIAS(bln

ada

dimantouk

imunisasi

dulu

sekolah)

program > 3x boleh (boster)


anak

- diberikan vit A
bila kena campak
3.

Kriteria keberhasilan :
a. cakupan imunisasi 80 %
b. insiden penyakit yang dicegah dengan imunisasi
dapat menurun sampai 0
strategi imunisasi

untuk mencapai tujuan program imunisasi, maka disusunlah strategi untuk mencapai
UCI ( Universal Child Imunisation ) yang secara operasional / dijabarkan sebagai
tercapainya cakupan imunisasi lengkap untuk bayi minimal 80 % diseluruh wilayah.
Disamping itu disusun strategi untuk mencapai cakupan TT ibu hamil minimal 80 %
diseluruh wilayah.
4. Macam macam imunisasi:
1. imunisasi Bumil
- imunisas TT, suntikan SC/IM, dosis 0,5cc
- 2x dengan jarak 1 bulan agar titer antibodinya tinggi
- Pada trimester II sebab menunggu plasenta terbentuk
- Fungsi mencegah tetanus neonatorum
2. Imunisasi dasar
Ialah imunisasi yang diberikan pertama kali pada seorang bayi yang terdiri
dari : BCG 1x, DPT 3x, Polio 4x, campak 1x, hepatitis B 3 x
3. Boster
5. Macam macam kekebalan
I. Aktif

10

a. aktif alami : kekebalan yang dibentuk secara alami oleh tubuh setelah
terpapar suatu penyakit. Kekebalan yang muncul setelah sembuh
dari sakit
b. aktif buatan : kekebalan yang dibntuk oleh tubuh setelah terpapar suatu antigen
yang diberikan secara sengaja.
Ex : setelah pemberian vaksin
II. Pasif

pasif alamiah : kekebalan yang tidak dibentuk sendiri oleh tubuh, melainkan
didapat, namun bersifat sementara
ex: kekebalan yang diturunkan ibu ke janinnya lewat plasenta

pasif buatan : tubuh mendapatkan kekebalan ( antibodi ) yang sudah jadi


dalam bentuk serum
ex: ATS, ADS

III. Kelompok
-

ialah kekebalan yang dimiliki seseorang karena berada dalam sutu


kelompok populasi yang kebal terhadap suatu penyakit

Syarat :
1. lebih dari 80 % kelompok yang kebal terhadap suatu
penyakit
2. bila ada penyakit kontak dengan anggota kelompok yang
memiliki kekebalan
3. bila ada penyakit tidak kontak dengan anggota kelompok
yang tidak memiliki kekebalan tetapi yang tidak memiliki
kekebalan tinggal dikelilingi/ disekitar yang memiiliki
kekebalan sehingga diharapkan penyakit tidak berkembang.
4. baik yang memiliki kekebalan ataupun tidak harus tinggal
menyebar atau tidak berkelompok ( individu yang tidak
kebal tidak tinggal berdekatan ) karena yang satu kena bisa
kena yan lain )
5. apabila salah satu individu meninggalkan daerah tersebut
dalam waktu yang lama ( berpindah tempat ) maka harus
digantikan oleh individu yang kebal juga ( orang yang tidak
kebal diimunisasi )

11

IV. Silang : kekebalan terhadap suatu penyakit karena memiliki kekebalan


terhadap kuman spesies yang sama namun mempunyai serotipe berbeda.
Ex: BCG mengandung kuman mikrobakterium tuberkulosis tipe bovis
yang dilemahkan, dengan mendapatkanimunisasi ini tubuh akan memberi
kekebalan juga terhadap mikroorganisme tuberkulosisi tipe humanus
6. Hubungan imunisasi dengan gizi dan diare juga hubungan timbal baliknya
- pasien kurang gizi diimunisasi jadi sakit sehingga nafsu makan
menurun dan gizi makin kurang
7. mengapa perlu di imunisasi
karena insiden penyakit yang dapat dicegah dnegan imunisasi masih tinggi
8. sasaran imunisasi
a. bayi umur 0 12 bulan
b. ibu hamil
c. anak kelas 1 SD
d. anak wanita kelas VI SD
e. calon pengantin wanita
9.

cold chain
kegiatan / penanganan vaksin untuk menjaga suhu mulai dari pabrik sampai
tempat penyuntikan sehingga masih poten ketika diberikan

10. tempat penyimpanan vaksin


polio dan campak
BCG
DPT
Hepatiis
11. Tujuan imunisasi :
a. Umum : agar semua bayi dan balita mempunyai kekebaan
terhadap penyakit dan derajat kesehatan seoptimal mungkin
b. Khusus
1. menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi
2. semua bayi / balita memperoleh imunisasi lengkap sebelum usia < 12
bulan terhadap penyakit penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
3. menurunkan insidens penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
IV. INDIKATOR

12

1. Unsur unsur yang dapat menurunkan angka kematian ibu (MMR)


a. ANC
b. gizi bumil
c. pertolongan persalinan contoh tenaga medis
d.GSI
e. KB
2. Rumus:
A. insiden rate
Jumlah

kasus

baru

diperiode

tertentu

1000

1000

Jumlah penderita yang beresiko pada periode tertentu


B. Prevalensi rate
Jumlah kasus lama dan baru dalam 1 periode
Jumlah penduduk pada periode sama
C. Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada

satu

saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut
pada saat yang sama dalam persen atau permil.
- rumus
Jumlah

penderita

baru

satu

saat

100%( 1000 %o)

Jumlah penduduk yg mungkin terkena penyakit trsbt pd saat itu(populasi at risk)

D. Secondary attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit
pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi

yang

telah

pernah terkena pada serangan pertama dalam persen atau permil.


- rumus :
Jumlah

penderita baru satu

serangan kedua x

100%( 1000 %o)

Jumlah penduduk dikurangi jumlah yg terkena serangan pertama


E. Crude Birth Rate ( CBR )
- melambangkan :

1. tingkat kelahiran
2. indikator keberhasilan KB

- jumlah kelahiran hidup dalam 1 periode tertentu

1000

Jumlah penduduk pada periode sama


F. Crude Death Rate ( CDR )

13

- jumlah

kematian pada suatu 1 periode

tertentu

1000
Jumlah penduduk pada periode diwilayah yg sama
G. Infant Mortality Rate ( IMR )
Jumlah kematian bayi ( 0 12 bulan ) periode tertentu

1000

Jumlah kelahiran bayi periode sama


H. Maternal Mortality Rate ( MMR )
Jumlah kematian ibu hamil, ibu melahirkan masa nifas periode tertentu x 1000
Jumlah kelahiran hidup selama periode yang sama
I. Total fertility Rate ( TFR )
TFR = C x jumlah ASFR
C : jarak kelompok, misalnya 15 20 tahun = 5 tahun
ASFR : jumlah kelahiran oleh wanita pada kelompok usia tertentu

x 1000

Jumlah penduduk wanita kelompok usia sama


J. Case Totality Rate ( CTR )
Jumlah kematian karena penyakit ttt periode ttt wilayah ttt

100%
Jumlah penderita penyakit tertentu pada periode dan wilayah yang sama
Ialah jumlah seluruh kematian karena suatu penyebab dalam rangka waktu
tertentu dibagi dengan jumlah seluruh penderita pada waktu yang sama dalam
persen.

K. CMR ( Children Mortality Rate )


Jml anak berumur < 5 th yg meninggal disuatu wilayah tertentu selama 1 th x1000
Jml kelahiran hidup diwilayah dan periode yang sama
L. ARF
Adalah proporsi dari penyakit dalam populasi yang terpajan dapat berisiko
menjadi penyebab
ARF = Ie Io = ( a / a + b ) ( c / c + d )
Ie

a/a+b

14

3. Faktor yang mempengaruhi indikator tingkat kesehatan negara :


1. angka kematian
2. angka kesakitan
3. angka kelahiran
4. life expectancy
5. fertility
6. level of education
7. kesehatan lingkungan
8. dll
4.

Macam macam frekuensi penyakit

insiden: gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu waktu tertentu disuatu kelompok masyarakat tertentu
Prevalensi : gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu disuatu kelompok masyarakat
tertentu
Prevalens rate : menggambarkan keadaan suatu masalah kesehatan pada satu saat
Crude death rate : jumlah semua kematian diwilayah tertentu yang ditemukan pada
satu jangka waktu dibandingkan dengan jumlah penduduk pada
waktu bersangkutan dalam persen atau permil
rate : perbandingan suatu peristiwa atau event dibagi jumlah pendududk yang mungkin
terkena peristiwa yang dimaksud ( population at risk ) dalam waktu yang sama
dinyatakan dalam persen atau permil
Attack rate : jumlah penderita barusuatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit
tersebut pada saat yang sama dalam persen atau permil
5. Hubungan antara prevalensi dengan insidens
P=Ixd
P : Prevalensi
I : insidens
d : durasi ( lama berlangsung suatu penyakit )
artinya besarnya prevalen amat ditentukan oleh banyaknya orang sakit ( insidens ), serta lama
orangtersebut menderita penyakit ( durasi )
V. KIA

Definisi

15

menurut dr irwandi
salah satu upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada ibu
hamil, ibu melahirkan, ibu dalam nifas, bayi dan balita

menurut buku pedoman kerja Puskesmas


Upaya KIA adalah upaya dibidang kesehatanmenyangkut bidang
kesehatan mneyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu meneteki, bayi dan anak balita serta anak pra sekolah.

pertanyaan campur - campur


a.

Ig yang bisa lewat plasenta______________

b.

Fungsi IgA dikolostrum_______________

c.

Terjadi anemia pada ibu hamil karena_____________

d.

Tablet Fe meningkatkan Hb seberapa banyak______________

e.

Bila ingin menaikan 1 hb berpa harus makan tablet besi_________

f.

Sarapan ditempat tidur untuk ibu hamil karena bila tetap bangun dari tempat
tidur tambah mual dan pusing karena jarak terakhir makan dengan sarapan
pagi terlalu jauh sedangkan nutrisi sudah diambil bayi

g.

Autan tidak boleh untuk ibu hamil karena dikhawatirkan menyerap, sehingga
bisa dipakai:

1. lavender
2. kelambu
3. minyak sereh
4. minyak kayu putih
h.

KIA ada program apa saja


1. gerakan sayang ibu
2. save mother mood

i.

kegiatan ibu hamil


5T :

Timbang
Tensi
Tinggi Fundus ( untuk tau perkembangan janin/UGR/Hidramnion,
untuk tau perkembangan usia, BBLR, gemeli/#,

kelainan

letak, mola )
TT
Tablet besi ( untuk cegah anemia )

16

j.

Cara makan Fe supaya tidak mual

dimakan saat pertengahan makan

dipotong kecil kecil

dicampur B6,B12 ( jng juga terlalu tinggi karena


mangandung HCl yan dapat menyebabkan mual juga )

Fungsi

menurut dr irwandi

a. tujuan umum : memelihara dsn meningkatkan derajat kesehatan ibu


hamil, melahirkan, nifas, bayi dan Balita
b. tujuan khusus : meurunkan angka kesakitan ibu hamil, melahirkan,
nifas, bayi dan Balita

Tujuan program ANC


a. umum :
memelihara dan meningkatkan kesehatan setiap ibu hamil, melahirkan dan nifas.
Supaya setiap ibu hamil dapat dalam kesehatan yang optimal dan dapat melahirkan

bayinya dengan selamat dan dapat memelihara bayi yang

dilahirkannya.

b. khusus :
- menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, melahirkan dan nifas
- mengetahui diagnosa dini penyulit dan kelainan pada ibu selama kehamilan
- mengetahui diagnosa dini penyulit dan kelainan pada ibu selama persalinan
- mengetahui faktor resiko pada bumil
- Mempersiapkan bumil untuk melahirkan

KB adalah

Adalah perencaaan kehamilan sehingga kehamilan hanya terjadi pada waktu yang
diinginkan. Tujuan : meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serat keluarga dalam
rangka mewujudkan keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yang menjadi dsar bagi
terwujudnya, masyarakat yang sejahtera melalaui pengendalian pertumbuhan pendududk
Indonesi
8. Unsur unsur yang dapat menurunkan angka kematian ibu (MMR)
a. ANC
b. gizi bumil
c. pertolongan persalinan contoh tenaga medis
d.GSI
e.KB

17

9. faktor faktor yang dapat mempengaruhi angka kematian bayi / balita di Indonesia :
a. gizi bumil mulai dari masa janin bila BB naik, maka daya tahan tubuh baik
b.gizi bayi / balita itu sendiri
c. pelayanan kesehatan :
- ANC
- imunisasi untuk bayi dan ibu
- gizi
- penanggulangan diare dengan oralit
- KB (khususnya untuk perencanaan kehamilan )
- penyuluhan
- kesehatan lingkungan khususnya mengenai air bersih, sampah, jamban
VI. Posyandu

Definisi :
Suatu peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kesehatan masyarakat oleh
masyarakat dan untuk masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu

Tujuan:
1.

Menurunkan angka kematian pada bayi / balita dan bumil (IMR dan MMR)

2.

Menurunkan angka kelahiran

3.

Mempercepat penerimaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)

4.

Menggerakkan masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung


kesehatan sesuai kebutuhan dan kemampuan. Contohnya: kegiatan Dana Sehat.

Ukuran 1 Posyandu melayani 150 balita pada 1 RW. Posyandu pelayan dan

dananya berasal dari masyarakat. Pelayannya disebut kader, di mana minimal terdapat 5
kader yang aktif. Kader ini akan membuat Sistem 5 Meja, yaitu terdiri dari:
1. Pendaftaran
Disini dilakukan penyuluhan kelompok oleh kader
2. Penimbangan
Khusus Balita menggunakan datchin sebab skalanya lebih rapat
3. Pencatatan hasil penimbangan di KMS
Dicatat di KMS Balita hasil penimbangan
4. Penyuluhan perorangan
Disesuaikan dengan keadaan Balita dan ibunya yang kurang diberi penyuluhan,
misalnya mengenai vitamin A dan tablet bes, oralit
5. Pelayanan kesehatan
Kegiatan :

18

a. imunisasi dasar ( membawa termos es berisi vaksin )


b. imunisasi TT pada Bumil
c. ANC dalam pemberian tablet besi
d. KB : penyuluhan, pelayanan kontrasepsi pil dan suntikan bulanan dilakukan
oleh PLKB
e. PMT : baik PMT penyuluhan maupun PMT pemulihan
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh petugas medis ( oleh bidan, perawat, jurim/ juru
imunisasi, dilakukan pemeriksaan umum seperti di Puskesmas) dan juga kader dalam
membantu registrasi/ pencatatan,

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh Bidan dan PLKB (Petugas Lapangan


Keluarga Berencana). Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa:
PMT : pemberian makanan tambahan.
KIA : bumil, imunisasi dasar, imunisasi TT, kapsul vitamin A dan tablet besi
KB : oleh PLKB untuk KIE (Komunikasi Informasi Edukasi), dan kader untuk
pemberian pil ulang.

Program Posyandu minimal ada 5 (tidak selengkap Puskesmas), yaitu:

1. KIA
khusus Bumil (5T) : TB Tensi, TFU, Tablet besi, TT
pantau bumil, buteki, tumbuh kembang anak
KIA anak : PMT, penimbangan, vit A, imunisasi, penanggulangan diare,
penyuluhan gizi
Petugas PLKB ( pegawai BKKBN ) memakai baju warna
2. KB KIE dan pelayanan pil ulang
penyuluhan KIE diharapkan semua PUS muda ada perubahan prilaku
diharapkan PUS muda jadi akseptor KB
pelayanan alat kontrasepsi sederhana ( pil dan suntikan )
3. Gizi UPGK
Bumil : pemberian tablet Fe, as.folat
bayi : pemberian PMT PMT penyuluhan untuk ibu hamil, PMT pemulihan
untuk anak dengan status gizi buruk )
Posyandu harus menyerahkan laporan kepada Puskesmas berupa SKDN
( indikator yang digunakan untuk melihat keberhasilan program penimbangan
pada balita disuatu wilayah pada suatu waktu tertentu ), yaitu:
S: semua balita yang ada si Posyandu tersebut

19

K: Balita yang punya KMS


D: semua Balita yang ditimbang pada bulan tersebut
N: peningkatan berat badan Balita
4. Imunisasi dasar
1. imunisasi Bumil
- imunisas TT, suntikan SC/IM, dosis 0,5cc
- 2x dengan jarak 1 bulan agar titer antibodinya tinggi
- Pada trimester II sebab menunggu plasenta terbentuk
- Fungsi mencegah tetanus neonatorum
2. Imunisasi dasar
Ialah imunisasi yang diberikan pertama kali pada seorang bayi yang terdiri
dari : BCG 1x, DPT 3x, Polio 4x, campak 1x, hepatitis B 3 x
5. Penanggulangan diare dengan oralit

sasaran Posyandu :
1. Bayi
2. Balita
3. Bumil
4. Buteki
5. PUS
6. WUS

VII. Kader

Syarat kader:
1.

Usia > 18 tahun sebab sudah dianggap mampu bertanggung jawab

2.

Penduduk wilayah RW tersebut

3.

Dapat baca tulis, berguna untuk melakukan penyuluhan dan pencatatan

4.

Berjiwa sosial

5.

Sukarela

6.

Punya sertifikat, jadi sudah lulus dari penataran kader yang dilaksanakan di
Puskesmas kecamatan setahun sekali

Fungsi kader Posyandu:


1.

Pelaksana kegiatan Posyandu

2.

motivator ( usaha mendorong masyarakat untuk mau melaksanakan kegiatan


posyandu ,berprilaku sehat dan mau melakukan suatu sikap dan perilaku
sesuai tujuan yang ingin dicapai

3.

Menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat

20

Indikator:
1.

Pengetahuan:
-

Anak timbang setiap bulan

Setiap PUS ikut KB

Setiap Bumil ikut ANC

2. Sikap:
- tiap rumah punya jamban dan pakai air bersih
3. Perilaku:
-

Datang ke Puskesmas jika sakit

Tidak merokok

VIII. Dukun

Yang diberikan pada kursus dukun :

1. pengetahuan mengenai tindakan asepsis dan antisepsis


2. mengenal tanda tanda penyulit dalam kehamilan dan persalinan
3. mengetahui batasan dari persalinan yang ditolong dukun
4. mengetahui dan mengenal jalur atau prosedur melakukan rujukan
5. memberikan penyuluhan

syarat persalinan yang boleh ditolong oleh dukun

1. kehamilan normal
2. Persalinan dapat ditolong oleh dukun terlatih tetapi tetap dibawah penawasan tenaga
kesehatan

Dukun KIT terdiri dari


- peti alumunium

1 buah

- celemek plastik

1 buah

-Kantong plastik 10 x 14

1 buah

- Alat plastik 36 x 72

1 buah

-Sikat tangan

1 buah

-Tempat sabun

1 buah

-Sabun-

1 buah

- Anduk 12 x 20
-Guntung operasi tumpul 5

2 buah
1 buah

-Tang/japi guna mencuci hama 7 3/4 1 buah


-Pasu bengkok 10

1 buah

-Botol tetesan

1 buah

-Botol mulut besar

1 buah

-Botol mulut kecil

1 buah

21

-Kapas yang mengisap

1 buah

-Kasa 3 x 3

20 amplor

-Pasu yang dalam

2 buah

-Alkohol 70 %

1 buah

-Pengikat tali pusat

4 buah

IX. Oralit

Minimal ad 10 untuk persedian, begitu < dari 10 harus langsung minta ke


Puskesmas, tidak boleh < 10

Pojok oralit
Kegiatan diPuskesmas untuk memberikan informasi dalam penanganan diare
dengan cara pembinaan demonstrasi mengenai cara membuat larutan gula garam atau

pembuatan oralit

Pojok oralit aktif


Ibu dibawa ke pojok oralit, diberikan demonstrasi oralit dan diberikan ke anaknya
hingga habis dan kemudian diberikan oralit tambahan kepada ibu.
Suatu tempat dan petugas serta penjadwalan petugas setiap hari kerja yang
mendemonstrasikan cara membuat oralit atau larutan gula garam dan adanya
kunjungan pasien.
Fungsi :

demonstrasi cara membuat

langsung diberikan oralit untuk anak didepan petugas

oralit ada 2 macam


A. larutan gula garam
- cara membuat larutan gula garam :
1. cuci tangan dengan sabun
2. ambil garam seujung sendok teh, ekmudian masukan dalam gelas
belimbing
3. ambil gula sebanyak satu sendok teh, kemudian masukan kedalam gelas
tadi
4. tambahkan air matang hangat dengan tujuan melarutkan gula dan garam
kedalam gelas tadi sampai penuh, aduk
5. cicipi
6. diberikan kepada bayi atau balita
B. Buatan pabrik
- cara pemberian

22

Umur
< 1 tahun
1 5 tahun
5 12 tahun
> 12 tahun

3 jam pertama
1,5 gelas
3 gelas
6 gelas
12 gelas
-

selanjutnya tiap mencret


1,5 gelas
1 gelas
1,5 gelas
2 gelas

Dengan cara pemakaian 1 gelas air matang ( 200 ml )

Sachet oralit :
= gunakan air matang, aduk sampai larut benar
= jangan gunakan oralit > 24 jam
= jika muntah hentikan 3 5 menit beri lagi sedikit sedikit dengan
sendok
X. GIZI

Perbedaan penyuluhan PMT dan penyuluhan gizi

penyuluhan PMT
- tergantung dari jumlah dana yang ada

penyuluhan gizi
penyuluhan saja tanpa demonstrasi, tanpa

- demonstrasi saja

PMT hanya secara umum saja

- bila sulit makan diajarkan mengganti


makanan yang juga bergizi
- bila dana banyak bisa dibuatkan makanan
dan dibagi keanak anak

PMT ( pemberian makanan tambahan )

PMT penyuluhan
- 1 x sebulan

PMT pemulihan
- khusus ditujukan untuk gizi buruk

- tentang makanan bergizi ( TKTP )

- dananya dari lintas sektoral

bentuk

demonstrasi

ibu

kader

menyediakan bahan mentah )

- biasanya diberikan setiap hari sampai ada


peningkatan status gizi (maksimal 6

bln)

- yang diberi biasanya makanan dengan


protein dan kalori yang tinggi ( susu,
bubur,biskuit )
-

selain

melakukan

pemulihan

kader

kunjungan

juga

rumah

harus
untuk

memerikan penyuluhan

Posyandu harus menyerahkan laporan kepada Puskesmas berupa SKDN (indikator

yang digunakan untuk melihat keberhasilan program penimbangan

pada balita disuatu

wilayah pada suatu waktu tertentu , disajikan dalam bentuk batang/bar diagram),, yaitu:
S: semua balita yang ada si Posyandu tersebut

23

K: Balita yang punya KMS


D: semua Balita yang ditimbang pada bulan tersebut
N: peningkatan berat badan Balita
K

= adalah cakupan pencapaian keberhasilan program penimbangan terhadap balita

S
D
K

yang ada di daerah tersebut


=

gambaran dari cakupan kesinambungan program diketahui motivasi ibu yang


membawa bayinya untuk ditimbang setiap bulan secara teratur, jika BB kurang
diberi penyuluhan

= cakupan kecenderungan status gizi (status gizi Balita secara kasar)

D
N

= cakupan keberhasilan program gizi

S
D = seberapa besar peran serta masyarakat dalam program penimbangan Balita di

Posyandu ( menggambarkan cakupan kelangsungan program penimbangan balita diwilayah


posyandu )

penyakit penyakit gizi diindonesia


a. KKP ( kurang kalori protein )
- terutama pada balita usia 1 2 tahun
- penyebab :

1. intake kalori dan protein kurang


2.pengetahuan mengenai gizi kurang
3. sosial dan ekonomi rendah
4. pendidikan yang rendah (khususnya ibu )

- penyuluhan : pendidikan kepada ibu tentang cara memberikan


makanan TKTP
- cara penanganan KKP dengan UPGK
1. penimbangan
2. PMT
3.pemberian vit A, tablet besi ( paket pertolongan gizi )
4. penangulanan diare
5. pendidikan/ penyuluhan gizi
6. pemanfatan pekarangan

24

- gejala /pembagian KKP


1. ringan
2. berat , ada 3 :
Marasmus
kwashiorkor
gambaran dari kurang - kurang protein banyak

marasmus kwashiorkor
- busung lapar

kalori akut

- gejala:

- komplikasi:

- gejala :

a. oedem

1.

a. kurus

b. crazy pavement dermatosis

kesaktan

b. kulit keriput

c. rambut

meningkat

c. wajah seperti orang tua

dicabut

2. IQ menurun

d. rambut jarang dan merah

d. cengeng

3. pertumbuhan terhambat

e. apatis

e.nafsu makan kurang

( kecil pendek )

f. mau makan, nafsu mkn

f. perut buncit

merah,

mudah

angka

kematian
bayi

dan

dan
balita

baik
b. Anemia gizi

Gejala : - apatis
- depresi
- lemah badan
- nafsu makan menurun

Penyebab :
-

intake makanan yang mengandung zat besi kurang

defisiensi asam folat

defisiensi protein

Komplikasi :
- decomp cordis
- Sesak
- heart failure
- daya tahan tubuh menurun
- penurunan produtivitas dan kapasitas kerja
- lekas lelah
- Kurangnya daya konsentrasi

Menjadi masalah karena


-

prevalensi tinggi pada Bumil,remaja, pekerja yang berpenghasilan


rendah

produktifitas kerja menurun

morbiditas meningkat

25

Penyuluhan : anjuran kepada masyarakat untuk mengkonsumsi


bahan pangan alami sumber zat besi

Penanganan :
1. intake makanan yang mengandung zat besi , hewani : daging,
nabati : sayuran hijau ( lebih banyak ) dan kuning
2. tablet zat besi untuk bumil
3. penyuluhan
4. fortifikasi

c. Defisiensi vitamin A

Gejala : - rabun senja


- xerophtalmia
- xerosis kornea
- keratitis
- ulkus kornea
- keratomalasia
- ptisis bulbi

Keadaan yang harus diberi Vitamin A dosis tingi ;

1. campak
2. panas tinggi
3. ibu nifas ( untuk ibu haml cukup dosis biasa/sedang )
4. xeroftalmia,dll

Stadium defisien vitamin A


1. xeroftalmia ( bola mata kering )
2. Xerosis kornea ( warna jadi keruh, suram )
3. Keratitis ( radang kornea )
4. Ulkus kornea
5. keratomalasia ( kornea jadi lunak )
6. Ptisis bulbi ( mata menonjol keluar, teckanan bola
mata meningkat )

Vitamin A cara pemberiannya ada 2 yaitu :

1. langsung melalui kapsul


2. tidak langsung melalui fortifikasi, makanan

Penyebab :
-

karena intake kurang

kebutuhan meningkat pada anak

26

menjadi masalah karena


- angka kebutaan karen defisiensi vitamin A tinggi

Komplikasi :

- kebutaan
- buta senja
- anemia

Penyuluhan: anjuran kepada ibu ibu yang mempunyai balita


untuk membiasakan makanan sayuran hijau dan buah buahan

Penanganan :
1. intake makanan yang tinggi vitamin A
hewani : hati, kuning telur,susu
nabati : semua buah dan sayur yang mengandung provit A
2. pemberian kapsul vit A dosis tinggi
3. peyuluhan

d. GAKI ( gangguan gizi akibat kekurangan iodium )

Daerah pantai bisa kekuranagn iodium bila tidak makan ikan,


tetapi ikannya dijual dan juga karena kadar iodium dari pantai itu
kecil. Contohnya pantai batu jaya

Perempuan lebih tinggi/ lebih lama dalam menggunankan garam


iodium karena kebutuhanwanita akan iodium lebih tinggi yaitu sein
untuk gondok, kreatisme ( juga pada laki laki ) dan juga untuk
kehamilan

Banyak terdapat didaerah pegunungan kapur karena jarang makan


ikan ( makanan yang mengandung iodium ), banyak makan
goitrogen ( zat yang menghambat iodium )

Gejala :

- hipotiroid
- mixedema
- pendek, gemuk, leher bengkak
- retradasi mental
- gangguan pendengaran tipe perspektif

Dampak GAKI
-

menimbulkan stuma

gangguan hipotoroid ( pendek, gemuk, leher bengkak )

terjadi endemik goiter

27

pada daerah endemik goiter sering ditemukan anak kretinisme karena


iu yang melahirkan menderita GAKI
ciri ciri : kerdil, retradasi mental, strabismus, tuli saraf, cara jalan
diskinesis

Penyebab :
-

kekurangan iodium

kebutuhan meningkat terutama pada anak dan ibu hamil

ada zat goitrogenik

Komplikasi :
i. fetus : abortus, lahir mati, kelainan kongenital, kenaikan angka
kematian perinatal
ii. neonatus : gangguan psikomotor, gondok, hipertiroid neonatus
iii. bayi : kretinisme nervosa
iv. anak dan remaja : gondok, hipotiraid anak, gangguan fungsi mental,
gangguan perkembangan
v. dewasa : gondok, hipotiroid, ganguan fungsi mental

penyuluhan : penggunaan garam yodium untuk masyarakat

penanganan :
= endemic ringan / non endemic
- penyuluhan mengenai garam yodium
- pemberian garam yodium fortifikasi

Fortifikasi
- adalah kegiatan pengayaan bahan makanan dengan zat mikroelemen
- contoh : garam beryodium, air minum ber fluor
- syarat makanan yang dapat difortifikasi
a. tidak merubah warna, rasa dan bau
b. bahan makanan tersebut harus dikonsumsi dalam jumlah menetap
di masyarakat
c. tidak menambah harga
d. produksi dan distribusi diawasi oleh pemerintah

XI. ADMINISTRASI

Microplaning ( perencanan ditingkat Puskesmas ) adalah penyusunan rencana


ditingkat Puskesmas untuk 5 thaun, termasuk rincian tahapan tiap tahunnya.
Tujuannya untuk meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas sesuai dengan
masalah yang dihadapi Puskesmas, sehingga dapat meningkatkan fungsi Puskesmas

28

Perbedaan POA dengan Gantt chart adalah :


-

POA adalah penyusunan rencana pelaksanaan yang sedetil mungkin


Ex: dokternya siapa saja

Gantt chart adalah rencana kegiatan yang digambarkan dalam bentuk


balok tidur dalam suatu format
Ex; jml dokter 6

Rumusan masalah adalah pokok masalah yang dirumuskan secara epidemiologis


( berdasarkan who, when, where ) dan digambarkan secara kuantitatif.

Sebutkan masing masing fungsi administrasi ( dalam proses )

George R Terry
Planning/perencanaan
Organizing/pengorganisasian

Luther M gullick
Planning
Organizing

H.Fayol
Planning
Organizing

Actuating/penggerakan

Staffing
Directing/pengarahan

Comanding

Controling/pengawasan/

Coordinating/koordinasi
Reporting

Coordinating
controling

evaluasi
-

Budgeting/anggaran
Planning :
a. upaya menyusun berbagai keputusan yang dipandang
paling penting yang akan dilaksanakan ( Maloch dan
deacon )
b. proses kerja terus menerus meliputi pengambilan
keputusan bersifat pokok dan penting yang dilaksanakan
sistematis

oleh

menggunakan

organisasi

melalui

pengetahuan

tentang

perkiraan
masa

dan

depan.

Mengorganisasi secar sistematis dengan melaksanakan


keputusan

dan

mengukur

keberhasilannya

dengan

membandingkan hasil dengan target melalui umpan balik


yang diterima dan disusun dalam keadaan baik dan
teratur ( Drucker )
- Organizing :
a. pengelompokan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk melakukan
suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan
dapat dicapai dengan memuaskan
b. pengkoordinasian/pengelompokan/

pengaturan

secara

rasional

berbagai kegiatan dan sejumlah orang untuk mencapai tujuan melalui

29

pengaturan pembagian kerja dan fungsi menurut penjenjangan secara


bertanggung jawab
-

Directing : upaya pengambilan keputusan yang terus menerus dalam


bentuk perintah atau petunjuk yang dipakai sebagai pedoman oleh
organisasi tersebut atau memberikan bimbingan serta mengendalikan
pelaksanaan program untuk mencapai tujuan dari organisasi

Controling : proses untuk menilai dan memperbaiki penampilan


karyawan untuk mencapai tujuan dari organisasi atau proses
mengukur dan mengawasi kinerja kegiatan/ program untuk mencapai
tujuan dari organisasi

Evaluasi : suatu proses yang teratur dan sistematis dalam


membandingkan hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau kriteria
yang ditetapkan, lalu diambil kesimpulan dan penyusunan saran
saran yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanan
program

Kerangka Teoritis
4
LINGKUNGAN
1

MASUKAN

PROSES

KELUARAN

6
DAMPAK

5
UMPAN BALIK

Definisi

Adalah kumpulan unsur sistem yang saling mempengaruhi untuk mendapatkan


suatu program

gabungan dari elemen yang saling dihubungkan oleh suatu program / struktur dan
berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu
yang telah ditetapkan

30

Suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang saling
berhubungna serta saling mempengaruhi yang dengan sadar dipesiapkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Bagian atau elemen dapat dikelompokkan dalam lima unsur, yakni :

1. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan
yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, dan terdiri dari unsur tenaga
( man ), dana ( money ), sarana ( material ) dan metode ( methode )
2. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan
yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan, dan
terdiri dari unsur perencanaan ( planning ), organisasi ( organization ), pelaksanaan
( actuating ) dan pengawasan ( controling )
3. Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
4. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran
dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem
5. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem
6. Lingkungan (environment) adalah segala sesuatu di luar sistem yang tidak dikelola oleh
sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan fisik dan
non fisik.

Cara mencari kasus penyakit ( case finding )


Dibedakan menjadi 2:

1. pencarian kasus aktif ( active case finding)


k. cara telusur kebelakang ( backward tracing )
tujuan : mencari sumber penularan
l. cara telusur kedepan ( forward tracing )
tujuan : mencari kasus baru ( data tentang orang yang
pernah berhubungan dengan penderita )
2. pencarian kasus pasif ( pasive case finding )
Dengan menunggu penderita datang berobat ke salah satu fasilitas kesehatan

Prioritas masalah
-

prioritas masalah dibuat karena keterbatasan perangkat administrasi (


masukan ), kemampuan/fungsi administrasi dalam manajemen

Merumuskan masalah

31

Masalah harus dirumuskan secara epidemiologis sehingga


menggambarkan besar masalahnya, di mana dan kapan
masalah

tersebut terjadi.
Khusus untuk besar masalah digambarkan secara kuantitatif
Menentukan peringkat (prioritas) masalah

a. Non Skoring (Delbecq)


Mendiskusikan dengan anggota kelompok dengan bantuan dari narasumber
lalu setiap anggota kelompok membuat urutan masalah, baru dilihat yang
mana yang lebih banyak dan diurutkan.
Pada umumnya tiap-tiap anggota kelompok mempunyai latar belakang
pendidikan beda-beda.
b. Skoring (Hanlon)
Setiap anggota kelompok diminta memberikan nilai terhadap masing-masing
kriteria yang telah ditetapkan untuk setiap masalah yang ada.
Kriteria tersebut ada 4 macam:
2. - Besar masalah, antara lain penduduk yang terkena (prevalensi)
- Biaya yang dikeluarkan per orang per bulan karena masalah tersebut
- Kerugian yang dialami penduduk
3. Tingkat kegawatan masalah:
-

tingkat keganasan

tingkat urgensi

kecendrungan (makin hari makin tinggi point makin besar)

3. Kemudahan penanggulangan masalah


4. Dapat atau tidaknya program tersebut dilaksanakan
P = Appropriatness (tepat guna)
E = Economics Feasibility (ekonomi murah)
A = Acceptibility (dapat diterima)
R = Resource Availability (tersedia sumber)
L = Legality (legal)
Hasilnya point yang paling besar menjadi prioritas
Setelah dapat masalah, maka rencana ini disusun dengan rincian
kegiatan, tujuan, sasaran, besar kegiatan, waktunya, lokasinya, biaya
yang dibutuhkan.

PLAN OF ACTION (POA)


Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

32

1. PENJADWALAN
Langkah-langkah:
a. tentukan waktu
b. tentukan lokasi dan sasaran
c. pengorganisasian
merupakan pembagian kerja serta penanggung jawab pelaksanaan kesehatan
di lapangan. Biasanya tercantum dalam lokakarya mini puskesmas
2. Pengalokasian sumber daya
Dana: besarnya berapa, sumber dari mana lalu pemanfaatannya
bagaiman
Sarana: jenis dan jumlah sarana
Tenaga: jenis dan jumlah tenaga yang dibutuhkan
3.Pelaksanaan Kegiatan
Meliputi 3 hal:
1) Persiapan
2) Penggerakan Pelaksanaan
3) Pengawasan

(Monitoring),

Pengendalian

(Supervising),

Penilaian

(Evaluating)
Monitoring: Hanya mengawasi apa kegiatan dilaksanakan sesuai rencana
Supervising: selain mengawasi juga mengadakan perbaikan bila tidak sesuai
dengan rencana (mengadakan intervensi)
Evaluating secara teori terbagi 3:
-

formatif: di awal

promotif: di tengah

sumatif: di akhir (membandingkan cakupan dengan target)

XII. STUDI EPIDEMIOLOGI ( STATISTIK )


1. Langkah langkah uji statistik
a. buat tabel
b. menetapkan batas kemaknaan
c. membuat hipotesa 0
d. menghitung nilai x2 ( chi square )
e. menetapkan hipotesa ditolak atau diterima
f.

membuat kesimpulan

33

2. ( kesalahan tipe I ) adalah menolak hipotesa yang sesungguhnya benar


3. B ( kesalahan tipe II ) adalah menolak hipotesa yang sesungguhnya salah
4. Ho : asumsi atau dugaan sementara masih harus dibuktikan kebenarannya dengan uji
hipotesa
5. Hipotesa A adalah ada hubungan antara variabel yang diteliti
6. Epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari frekuensi, distibusi, dan faktor faktor
penyebab/ faktor determinan suatu masalah kesehatan masyarakat dan bagaimana
aplikasinya serta penanggulangan dari masalah tersebut.
7. Trias epidemiologi menurut Gordon dan Le Richt
a. pejamu ( host )
b. bibit penyakit (agent)
c. lingkungan (envirotment)
Tujuan epidemiologi :
a. Mendiagnosis
b. Etilogi
c. Terapeutik
d. prognosis
9.

Macam macam studi epidemiologi


1. epidemiologi deskriptif
Hanya mempelajari frekuensi,dan penyebaran suatu masalah kesehatan
saja tanpa mencari penyebab dari masalah kesehatan tersebut.
a. studi korelasi :

- Analisis Sosial wilayah


- Korelasi Ekologi

b. studi kasus
c. Cross Sectional
2. epidemilogi Analitik
Suatu penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan beberapa sifat
yang terdapat pada suatu masalah kesehatan.
a. Studi observasional : - Study case control ( retrospektif )
- Study kohort
b. Study eksperimaental :

- CT ( Community Trial )
- RCT ( Randomized Clinical Trial )
- Before and after control

epidemiologi deskriptif

epidemilogi Analitik

34

1. hanya menjelaskan keadan suatu masalah (

1. juga menjelasakn mengapa suatu masalah

who, whwn, where )


2. pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan

timbul dimasyarakat
2. pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan

interpretasi data hanya pada satu kelompok

intepretasi data dilakukan terhadap dua

masyarakat saja
3. tidak bermaksud membuktikan suatu

kelompok masyarakat
3. bermaksud membuktikan suatu hipotesis

hipotesa
10.sebutkan masing masing kelemahan, keuntungna, perbedaan studi cross sectional
kasus kontol dan kohort.
case control
1. retrospektif study

kohort
1. prospektif study

a.insiden kelompok terpajan

a. CI ( cumulative insiden )

b. OR ( odd ratio )
2. meneliti penyakit yang jarang ( masa laten

b. RR ( relative Risk )
2.meneliti exposure/pajanan yang jarang

panjang)
3. pelaksanaannya cepat
4. relatif tidak mahal(murah
5. idak memerlukan banyak sampel/subjek
6. bias recall
7. antecendent ( penyakit mendahului faktor

( tidak efisien untuk penyakit yang jarang)


3. lama
4.mahal
5. perlu banyak sampel
6. minimal bias recall
7.antecendent tidak ada

resiko)
8. didapat dari catatan medik
9. mencari beberapa fakta
10.tidak cocok untuk faktor resiko jarang
adalah penelitian epidemiologi analitin yang

8.didapat dari mengukur insiden


9.mencari beberapapenyakit
10.cocok untuk faktor resiko yang jarang
adalah penelitian epidemiologi analitik yg

bersifat

observasi

dimana

dilakukan bersifat

observasi

dimana

dilakuakn

perbandingan antara sekelompok orang yang

perbandingan antara sekelompok orang yg

menderita

dengan

terkena penyebab ( terpapar ) dng kelompok

sekelompok lainnya yang tidak menderita

lainnya yg tdk terkena penyebab ( tdk

penyakit tersebut ( kontrol )

terpapar

penyakit

kasus)

),

kmdn

dilihat

akibat

yg

ditimbulkan

cross sectional
keuntungan :

Kohot
keuntungan

1. dapat dilakukan dalam 1.

dapat

kasus kontrol
keuntungan
disusun

waktu singkat

responden

2. biaya murah

diinginkan
2. dapat diobservasi semua

3.

hasil

digenerasikan

studi

seperti

kriteria
yang

1. tidak membutuhkan waktu,


biaya dan tenaga yang besar
2. tidak ditemukan drop out

dapat keterangan yang diinginkan pada responden


tanpa

perlu

khawatir

35

4. bisa mengukur nilai P


5. dapat dijadikan dasar

terjadinya selection
3 hasil yang diperoleh lebih

untuk penelitia selanjutnya


kerugian:
1. dapat terjadi antecendent

dapat dipercaya
kerugian
1. membutuhkan

3. dapat dilakuakn meskipun

kasus sedikit
kerugian
waktu, 1. karena mengumpulkan data

tenaga dan biaya yang besar

masa

lampau,

ada

2. hubungan sebab akibat

kemungkinan tidak lengkap


2. kemungkinan drop out 2. krn peristiwa tlh trjd,ada

lemah

responden tinggi

kemungkinan cara pencatat

3. sulit dilakukan jika jumlah

tdk sm shg sulit dianalisa


3.hasil yg diperoleh kurang

kasus amat sedikit

dpt dipercaya&krn itu sering

3.tidak

dapat

dipercaya

karena dilakukan pada saat


yang sama

dilanjutkan

dng

penelitian

11. ukuran asosiasi

11. ukuran asosiasi

kohort&eksperimen
11. ukuran asosiasi

ODD ratio = a.d

= OR ( odd ratio )

a. relative risk :

b.c

= ratio prevalensi

insiden kelompok terpajan


insiden kel tdk terpajan
b. a / a + b
c/c+d

11.Surveilens
Definisi
-

adalah pengamatan kasus penyakit yang terus menerus meningkat disertai faktor
yang mempengaruhi dan meneruskannya pada pihak yang memerlukan

suatu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara teratur, teliti, terus menerus
(

continue,

berkesinambungan

terhadap

penyakit

menular

meliputi

pengumpulan data, pengolahan, analisis/intepretasi dan penyajian data serta


pelaporan.
-

Sutu metode penelitian deskriptif ( tentang frekuensi/besar masalah kesehatan


dan distribusi/penyebaran masalah kesehatan pada suatu masyarakat, menurut
sifat orang, tempat dan waktu

Macam macam surveilens:


1. surveilens aktif
Kegiatan khusus yang dilakukan untuk mnedapatkan data yang diperlukan
dengan anggaran biaya tertentu
2. surveilens pasif

36

mengumpulkan data yang ada tanpa kegiatan khusus untuk mendapatkan


data yang diperlukan. Merupakan kegiatan rutin dan tidak memerlukan
desain khusus. Dapat menghasilkan data atau informasi biasa atau diluar
dugaan.
Manfaat surveilens:
a. memantau frekuensi penyakit
b menjelaskan penyebaran penyakit
c. menjelaskan kelompok resiko tinggi
d. morbiditas dikalangan penduduk
e. menentukan adanya KLB
f. menilai adanya eksposure spesifik
g. membuat hipotesis epidemiologi
h. menilai program pencegahan dan program pembrantasan
12.Penyakit menurut faktor:
a. who : frekuensi penyakit berdasarkan jenis kelamin, usia, ras menurut ciri ciri
manusia, dll
b. where : menunjuk tempat terjadinya suatu penyakit
c. when : menunjuk waktu terjadinya suatu penyakit
13.PE ( Penelitian Epidemiologi )
A. DBD, PE dinyatakan ( + ) bila :
1. dalm radius 100 m dari rumah penderita DBD ada 2 DBD lain
2. di radius 100 m dari rumah penderita DBD ada 3 kasus demam
3. ada kasus DBD yang meninggal
PE

harus

segera

dilaksanakan

oleh

puskesmas

kelurahan

setelah

mendapatkan data adanya penderita DBD diwilayah kerjanya dan hasil PE


harus dilaporkan dalam waktu 1 x 24 jam ke puskesmas kecamatan agar dpat
segera ditindak lanjuti dengan fogging fokus.
B. diare
1. penemuan kasus secara pasif
2. Pengobatan penderita diare : - mencegah dehidrasi
- mengatasi dehidrasi
- tetap memberi ASI & makanan lain
- mengobati peny lain:< gizi,batuk,dl
3. surveilens diare
4. penemuan penderita lain secara aktif

37

5. kaporitisasi sumber air yang digunakan


6. lisolisasi MCK yang digunakan penderita
7. penambilan rektal swab untuk penyelidikan bakteriologis
8. pengambilan sampel air untuk penyelidikan bakteriologis
XIII. EVALUASI

Adalah suatu penilaian dengan cara membandingkan sesuatu terhadap tolak ukur.

Adalah suatu proses yang teratur dan sistematik dalam membandingkan hasil yang
dicapai dengan tolak ukur/kriteria yang telah ditetapkan dilanjutkan dengan
pengambilan keputusan dan penyusunan saran yang dapat dilakukan pada setiap
tahap dari pelaksanan program ( The International Clearing House on adolescent
Fertility Control for population Options )

XV. KEDOKTERAN KELUARGA

Dokter keluarga adalah dokter umum yang memberikan pelayanan kesehatan strata
pertama yang berorientasi pada komunitas khususnya keluarga sebagai suatu kesatuan

Dokter umum adalah suatu pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter, dimana
dokter tersebut mengobati semua penyakit pasien yang tidak pandang jenis kelamin,
suku, bahasa, agama, maupun junis penyakitnya

Keluarga adalah kesatuan atau kumpulan orang orang yang secara hukum ditetapkan
sebagai anaknya

Pelayanan dokter keluarga adalah


Pelayanan dokter umum yang menyeluruh, memusatkan pelayanan pada keluarga
sebagai suatu kesatuan ( d American academy of family physician 1969 )

XVI. WABAH, KLB, DAN lain lain

Definisi
a. wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit ( menular ) dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi
daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka ( UU no 4 tahun 1984 )
b. Epidemi adalah keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit ) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang
singkat berada dalam frekuensi yang meningkat ( meningkat secara
bermakna secara epidemiologi )

38

c. Pandemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan


(umumnya penyakit ) frekuensinya dalam waktu yang singkat
memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah
mencakup suatu wilayah yang amat luas
d. Endemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan
(umumnya penyakit ) frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap
dalam waktu lama
e. KLB adalahtimbulnya suatu kejadian kesakitan / kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian atau kesakitan / kematian yang bermakna
secara epidemiologi pada sutu kelompok penduduk dalam kurun waktu
tertentu. Termasuk kejadian kesakitan/kematian yang disebabkan oleh
penyakit menular maupun yang tidak menular dan kejadian bencana alam
yang diserat wabah penyakit

langkah langkah penanggulangan wabah


2. penyelidikan epidemiologi
3. mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
4. melaporkan penyakit menular
5. menyelidiki dilapangan untuk melihat benar/tidaknya laporan
yang masuk, untuk menemukan kasus kasus lagi dan untuk
mengetahui sumber
6. tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya
7. pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi penderita
termasuk tindakan karantina
8. menyembuhkan penderita hingga ia tidak lagi menjadi sumber
nfeksi
9. pengebalan ( imunisasi )
10. pencegahan dan pengobatan
11. pemusnahan penyebab penyakit
12. penanganan jenazah akibat wabah
13. penyuluhan kepada masyarakat
14. pemberantasan vektor ( pembawa penyakit )
15. pendidikan kesehatan
16. upaya penangulangan lain

menilai batas ambang wabah

39

- batas keadaan wabah adalah nilai yang dipakai untuk menentukan terjadi

atau

tidak suatu wabah


- diperlukan 2 angka yang menunjukan keadaan yang lazim ( ) suatu
penyakit :

1. meniadakan X
2. menghasilkan nilai standar penyimpangan ( SD )

- nilai batas keadaan wabah adalah nilai X + ( 2 x SD )


- menetapkan ada tidaknya wabah, cara, teknik :

1. grafik penyakit
2. tabel penyakit

- yaitu diperlukan 2 angka yang menunjukan keadaan yang lazim ( ) suatu


penyakit :
1. menghitung jumlah rata rata penderita penyakit ( mean )
_
X =

Zx
N

Dimana: X nilai rata rata kasus perminggu


Zx jumlah seluruh kasus
N jumlah minggu
2. menghitung nilai standart penyimpangan ( standart deviasi ) dari
penyakit tersebut
_
SD = ( X X ) 2
N-1
Dimana

SD : standar deviasi
X : kasus seminggu
_
X : nilai rata rata kasus seminggu
N : jumlah seminggu

penyakit penyakit wabah


a. penyakit karantina/penyakit wabah penting :
-

kolera

PES

Cacar

Yellow fever

Demam bolak balik

Tifus bercak wabahi

40

b. Penyakit menular :
-

typhus abdominalis,

paratifus A<B<C

difteri

disentri basiler

para cholera eltor

polio

hepatitis infeksiosa

meningitis cerebrospinal epidemica

c. penyakit potensial wabah / KBL yang menjalar dalam waktu cepat atau
mempunyai morbilitas tinggi ( penyakit menular potensi wabah tinggi ) dan
memerlukan tindakan segera:
-

DHF,

diare,

campak,

pertusis

rabies,

d. Penyakit potensial wabah/KLB lainnya ( penyakit menular potensi wabah


rendah ) dan beberapa penyakit penting :
-

malaria,

meningitis,

hepatitis,

framboesia

encephalitis,

tetanus

typhus

neonatorum,

abdominalis,

antrax,

tetanus,

keracunan

influenza,

e. Penyakit penyakit menular yang tidak berpotensi wabah tetapi


diprogramkan ditingkat kecamatan dilaporkan secara bulanan melalui RR
terpadu puskesmas ke kabupaten dan seterusnya. Penyakit penyakit tersebut
meliputi :

cacing,

syphilis,

lepra,

gonorhea, dan

tuberkulosis,

filariasis.

macam macam epidemi

41

point source epidemik ( common source

contigius epidemic ( propagated epidemic)

epidemik )
Yaitu suatu keadaan wabah, ditandai dengan :

Adalah keadaan wabah ditandai dengan :

a. timbulnya

a. timbulnya gejala penyakit ( onset ) pelan

gejala

penyakit

onset

penyakit ) yang cepat

b. masa inkubasi penyakit panjang

b. masa inkubasi penyakit pendek


c. episode

penyakit

melalui

c. episode penyakit bersifat majemuk


peristiwa

tunggal

d. waktu munculnya penyakit tidak jelas


e. lengkapnya penyakit dalam waktu lama

d. waktu munculnya penyakit jelas


e. lengkapnya penyakit dalam waktu yang
cepat
C. Mix source epidemic
Meliputi point source epidemic dan contigius epidemic

beda KLB dan wabah

wabah
definisi :
suatu

KLB
definisi :

kejadian

kesakitan/kematian

yang

suatu

peningkatan

kejadian

kesakitan

bermakna secara epidemiologi pada suatu

kematian yang telah meluas secara cepat baik

kelompok penduduk dalm kurun waktu

jumlah

tertentu.
yang menetapkan dan mencabut adalah

terjangkit
yang menetapkan dan mencabut adalah

menkes
dilaporkan ke WHO oleh menkes sampai

dinkes
yang dilaporkan dalam 1 x 24 jam = W1

Who memutuskan sebagai wabah atau tdk

yang dilaporkan dalam > 24 jam = W2

penderita

maupun

daerah

yang

XVII.DHF

Fogging adalah penyemprotan insektisida dengan tujuan membasmi nyamuk dewasa

Fogging tertutup adlah pada saat fogging dilakukan semua pintu dan jendela ditutup
rapat rapat. Dilakukan sekitar jam 7.00 10.00 dan jam 15.00 18.00

Fogging terbuka adlah pada saat fogging / pengasapan dilakukan semua pintu dan
jendeladibuka lebar - lebar. Dilakukan sekitar jam 7.00 10.00 dan jam 15.00 18.00

Fogging fokus adalah fogging yang dilakukan dititik fokus dan sekitarnya dengan
jarak radius 100 m atau 20 rumah sekitarnya. Dilakukan dua siklus dengan jarak

42

seminggu, diikuti abatisasi. Fogging fokus dilakukan setelah penyelidikan


epidemiologi positif.

Syarat PE /penyelidikan epidemiologi ( + )

1. dalam radius 100 m dari rumah penderita DBD ada 2 kasus DBD lainnya
2. dalam radius 100 m dari rumah penderita DBD ditemukan ada kasus demam tanpa
sebab jelas
3. dalam radius 100 m dari rumah penderita DBD ditemukan 1 kasus meninggal karena
sakit DBD

Kriteria DHF
a. demam tinggi, mendadak, terus menerus selama 2 7 hari
b. manifestasi perdarahan ( minimum uji turniket )
c pembesaran hati
d.nyeri ulu hati, mual, muntah
e. syok
f. trombositopeni 100.000/mm3
g. hemokonsentrasi

Stadium DHF :

I : demam, gejala tidak khas, uji torniquet +


II : derajat I + perdarahan spontan
III : ditemukan kegagalan sirkulasi ( nadi cepat, lembut, tek Nadi turun 20 mmHg,
hipotensi, kulit dingin, lembab, gelisah )
IV : stok berat ( nadi tidak teraba dan tensi tidak terukur )

Nyamuk aedes : DHF, demam chikungunya ( bedanya dengan DHF yaitu demam
disertai nyeri sendi yang sangat ), yellow fever
-

ciri nyamuk : dibagian punggung tubuh terdapat 2 garis


melengkung vertikal dibagian kiri dan kanan

sifat serang : diurnal, pukul 9.00 10.00 dan 16.00 17.00

gigit/posisi hisap : badan dan ekor menurun

hinggap posisi : badan dan ekor nungging

jarak terbang : 100 200 m

43

Cara penanggulangan DHF


Perlindungan perseorangan :
a. penyemprotan dengan obat serangga
b. PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ) dengan gerakan 3 M
Mengurus tempat penampungan air
Menutup rapat tempat penampungan air
Mengubur barang bekas yang menjadi penampungan air
c. Abatesasi : untuk membunuh larva dan telur nyamuk
Dengan pemberian bubuk abate secara selektif hanya untuk tempat yang
tidak dapat dikuras. Setelah diberi abate jangan dikuras/ disikat selama 3
bulan( karena abate menempel didinding sehingga mematikan telur yang
ada didinding ), takaran 1 sendok peres abate untuk 100 ml air
d. Fogging ; malathion / fenitrothion, isinya solar dan insektisida. Fogging dengan
radius 100 m, 2 siklus dengan selang waktu 1 minggu
- untuk pemberantasan nyamuk dewasa
- jika waktu fogging nyamuk tidak ada, pakai fogging residual
- Fogging residual fungsinya sebagai zat residu akan menempel di
dinding rumah sehinga bila nyamuk ada dan menempel didinding rumah
maka nyamuk akan mati.
e. Pelihara ikan

XVIII. SEHAT / SAKIT

sehat Adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi ( UU kes no 23 th 1992 )

Sehat Adalah keadan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan
berbagai faktor yang berusaha mempengaruhi ( Perkin 1938 )

Sehat Adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara
wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dipunyai ( WHO 1957)

Sehat Adalah keadaan yang meliputi jasmani, rohani dn sosial yang tiak hanya
terbatas pada bebas dari penyakit/ kelemahan saja ( UU Pokok Kes no 9 th 1960 )

Sehat Keadaan seseorang yang pada waktu dilakukan pemeriksaan oleh ahlinya tidak
menunjukan tanda / keluhan dan gejala adanya penyakit ( white )

Sakit / penyakit adalah manifestasi dari timbulnya gangguan dan atau kelainan pada
diri seseorang yang sehat

44

Penyakit menurut faktor:


a. who : frekuensi penyakit berdasarkan jenis kelamin, usia, ras menurut ciri
ciri manusia, dll
b. where : menunjuk tempat terjadinya suatu penyakit
c. when : menunjuk waktu terjadinya suatu penyakit

Teori terjadinya penyakit


- terjadinya ketidakseimbangan antara

4. faktor Host semua faktor yang ada pada manusia dan mempengaruhi timbulnya
penyakit
5. faktor bibit penyakit merupakan suatu substansi atau elemen tertentu yang
kehadirannya atau ketidakhadirannya dapat menimbulkan penyakit
6. faktor lingkungan pengaruh pengaruh diluar yang dsangat mempengaruhi
- teori terjadinya penyakit
1.penyakit berhubungan erat dengan lingkungan
= hippocrates ( on Aiss waters...)
= John Grant ( bapak statistik )
= Fletcher ( 1905 ) def B1
= Lind ( 1747 ) skorbut
= Yenner ( 1776 ) cowpox, cacar
= Goldberg ( 1915 ) pelkwa
= lingkungan itu mempengaruhi menimbulkan penyakit
2. menghitung fenomena alam
= John grant ( natural dan political observation on bills )
= kelahiran bayi laki laki < perempuan
= kematian bayi laki laki > perempuan
= angka kematian bayi meningkat
3.natural experiment
= Williar farr (1983 )
= menikah.>< bujanhan, penjara>< free
7. exsperimen pada manusia
= Lind ( 1747 )
= Yenner ( 1776 ) cowpox, cacar
= Goldberg ( 1915 ) pelkwa
= flakcher ( 1905 ) beri-beri

cara penyebaran penyakit menurut waktunya

45

pengetahuan tentang penyebaran penyakit menurut waktu ini akan membantu


dalam memahami beberapa hal yakni kecepatan perjalanan penyakit dan lama
terjangkitnya suatu penyakit.
Dipengaruhi oleh :
1. sifat penyakit yang ditemukan
2. keadaan tempat terjangkitnya penyakit
3. keadaan penduduk
4. keadaan pelayanan kesehatan yang tersedia

terbagi menjadi :
1. penyebaran satu saat
2. penyebaran satu kurun waktu
Perhitungan penyebaran masalah kesehatan dilakukan menurut satu kurun
waktu tertentu
3. penyebaran siklis
bila frekuensi suatu masalah kesahatan naik turun menurut suatu siklus
tertentu
4. penyebaran sekular
bila perubahan yang dialami dalam waktu cukup lama misalnya lebih dari 10
tahun

XIX. KESEHATAN LINGKUNGAN


1.

Food infection adalah gejala penyakit yag timbul karena mikroorganisme masuk
dan berkembangbiak didalam tubuh manusia melalui makanan

2.

media perantara : makanan

penyebab :mikroorganisme

contoh penyakit ; Tifus abdominalis, parathypoid, disentri

food intoxication adalah gejala penyakit yang timbul akibat makan racun yang
terdapat dalam bahan makanan

3.

penyebab keracuan tersebut


a. parasit :
-

T. Saginata ( cacing pita sapi ) : anemia dan gangguan syaraf

T solium ( cacing pita babi ) : mata , otak

D. Latum ( cacing pita ikan ) : anemia

T. Spiralis : trichinosis

b. food infection :
- mikroorganisme : Tifus abdominalis, parathypoid, disentri
c. food poisoning / keracunan

46

- keracunan Staphylococcus
- keracunan botulinum
- keracunan Cl. Perfringens ( Welchii)
4.

kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia
(WHO)

5.

Ruang lingkup kesehatan lingkungan


a. penyediaan air minum
b. pengolahan air buangan dan penegendalian pencemaran air
c. pengelolahaan sampah padat
d. pengendalian vektor
e. pencegahan dan pengendalia pencemara air tanah oleh tinja manusia
f.

higiene makanan

g. pengendalian pencemaran udara


h. pengendalian radiasi
i.

kesehatan kerja

j.

perumahan dan pemukiman

6.

Masalah kesehatan Lingkungan di Indonesia

a. penyediaan sarana dan pengawasan kualitas air bersih


b. penyediaan sarana buangan kotoran manusia ( tinja )
c. penyediaan sarana dan pengawasan pembuangan sampah
d. penyediaan sarana dan pengawasan pengelolahan air limbah
e. pencemaran lingkungan
f.
7.

berbagai dampak negatif dari kegiatan pembangunan


water borne disease adalah kuman patogen di air terminum langsung oleh
manusia atau hewan. Contoh : kuman kolera, thypus, hepatitis infeksiosa, disentri
basiler

8.

sanitasi adalah usaha pengawasann terhadap faktor faktor lingkungan yang


dapat merupakan mata rantai penularan penyakit

9.

ambien adalah zat buangan yang sudah masuk kedalam udara

10.

Pasteurisasi susu adalah proses sanitasi susus dengan pemanasan pada suhu 161
( 63 C ) selama 15 menginaktifkan dan membunuh mikroorganisme yang
tumbuh dengan cepat dalam susu
-

tidak membunuh mikroorganisme yang tumbuh secara lambat/


menghasilkan spora

contoh : Salmonela, L.monocytogenes, Yesirnia enterocolika, C


jejuni, S. Aureus, E.coli

47

11.

Indikator kimia untuk air minum


Jenis bahan

12.

kadar yang dibenarkan

1. fluor

1 1,5

2. chlor

250

3. arsen

0,05

4. tembaga

1,0

5. besi

0,3

6. zat organik

10

7. ph

6,5 9,0

8. CO2

BOD ( Biochemical Oxygen Demand ) adalah jumlah O2 yang dibutuhkan oleh


bakteri untuk mengoksidasi bahan organik yang terdapat didalam air secara
sempurna menggunakan zat oksidator ( K2 Cr O7 ) dalam waktu dan suhu
tertentu biasanya 5 hari, pada suhu 20 C

13.

cara mengukur O2 dalam air


a. COD ( Chemical Oxygen Demand )
b. BOD (Biochemical Oxygen Demand )
c. DO( Demand of Oxygen)

14.

Syarat baku air minum

a. syarat fisik : tidak berwarna, tidak berasa, suhu dibawah suhu udara diluar, cara
pengenalan tidak sukar
b. Syarat bakterologis : bebasa daris egala bakteri terutama patogen, cara
pemeriksaan dengan pemeriksaan sampel air, bila dalam 100 cc bila ada <4
bakteri E.coli berarti air sehat
c. Syarat kimiawi : harus mengandung zat zat tertentu didalam jumlah yang
tertentu pula
XX. TBC

Bentuk batang, tahan terhadap penghilangan warna dengan asam dan


alkohol ( BTA ), berwarna mrah pada sediaan, cepat mati dengan sinar
matahari langsung, tetapi dapt hidup beberapa jam ditempat yang gelap
dan lembab

48

Anda mungkin juga menyukai