Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan


Masyarakat
Tema : Penyuluhan Tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat
Topik : Penyuluhan Cara Mencuci Tangan yang Baik & Benar
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan Program Internship Dokter Indonesia di Puskesmas Rawat
Inap Lempake Samarinda

Disusun oleh :
dr. Fitrie Widyastuti

Program Dokter Internship Indonesia


Samarinda
Kalimantan Timur

Halaman Pengesahan

Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat


Laporan F1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Topik : Penyuluhan Cara Mencuci Tangan yang Baik & Benar
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas Rawat Inap
Lempake Samarinda

Disusun oleh :
dr. Fitrie Widyastuti

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal 23 Oktober 2014

Oleh
Pembimbing Dokter Internship Puskesmas Lempake

dr. Deni Wardani


NIP. 198310062011011001

LATAR
BELAKANG

Penyakit diare merupakan penyakit kedua terbanyak di


seluruh dunia setelah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Penyakit ini diperkirakan ditemukan 1 milyar kasus per tahun dan
merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak-anak di

PERMASALA
HAN

PERENCANAA
N DAN
PEMILIHAN
INTERVENSI
PELAKSANAA
N

MONITORING
DAN
EVALUASI

Asia, Afrika, dan Amerika Latin.


Hasil survei Program Pemberantasan (P2) diare di Indonesia
menyebutkan bahwa angka kesakitan diare di Indonesia pada tahun
2000 sebesar 301 per 1.000 penduduk dengan episode diare balita
adalah 1,0 1,5 kali per tahun. Tahun 2003 angka kesakitan
penyakit ini meningkat menjadi 374 per 1.000 penduduk dan
merupakan penyakit dengan frekuensi KLB kedua tertinggi setelah
DBD.
Survei Departemen Kesehatan (2003), penyakit diare menjadi
penyebab kematian nomor dua pada balita, nomor tiga pada bayi,
dan nomor lima pada semua umur. Kejadian diare pada golongan
balita secara proporsional lebih banyak dibandingkan kejadian diare
pada seluruh golongan umur yakni sebesar 55%.
Angka kematian diare akut di negara berkembang telah
menurun dari 4,5 juta kematian pada tahun 1979 menjadi 1,6 juta
pada tahun 2002 namun angka kejadian diare akut masih masuk
urutan 5 besar dari penyakit yang sering menyerang anak Indonesia.
Kejadian diare akut di Indonesia diperkirakan masih sekitar 60 juta
episode setiap tahunnya dan 1-5 persen diantaranya berkembang
menjadi diare kronis. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dari
35% seluruh kematian balita akibat diare disebabkan oleh diare
akut.
Cukup banyaknya angka kejadian diare yang terjadi pada balita
maupun anak di wilayah Puskesmas Lempake perlu mendapat
perhatian. Tercatat dalam laporan Januari - Desember 2013 terdapat
764 kunjungan pasien ke Puskesmas Lempake yang terdiagnosis
diare atau gastroenteritis akut. Hal ini perlu mendapat perhatian
khusus mengingat penyakit diare ini dapat dicegah dengan
menjalani perilaku hidup bersih sehat.
Intervensi dilakukan melalui penyuluhan di Taman Kanak-kanak
Firdaus Talang Sari mengenai Cara Mencuci Tangan yang Baik &
Benar serta keadaan-keadaan yang memerlukan cuci tangan.
Penyuluhan dengan metode ceramah disertai tanya-jawab singkat
kepada balita-anak yang hadir di TK tersebut.
Telah dilakukan penyuluhan di Taman Kanak-kanak Firdaus Talang
Sari pada hari Senin, 20 Oktober 2014, pukul 08.30 s.d. 10.00
WITA. Penyuluhan diikuti oleh 20 balita-anak yang hadir di Taman
Kanak-kanak Firdaus Talang Sari termasuk ibu-ibu guru TK
tersebut.
Penyuluhan dilakukan dengan memberikan ceramah singkat sekitar
10 menit dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab singkat seputar
cuci tangan yang baik & benar.
Diperlukan peran serta dari keluarga serta lingkungan mengenai
pentingnya mencuci tangan. Diperlukan adanya contoh yang sesuai
agar para balita-anak memiliki kebiasaan baik ini sehingga dapat
menghindarkan diri dari penyakit menular seperti diare.

Komentar/Umpan Balik:

Samarinda, 23 Oktober 2014


Peserta

Pendamping

dr. Fitrie Widyastuti

dr. Deni Wardani

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai