PROTEIN
Disusun oleh
Kelompok 1 THP-A :
1. Ricky Dea Permadi
(141710101001)
2. Ika Wahyuni
(141710101034)
(141710101043)
(141710101064)
5. Reny Soraya
(141710101085)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Protein memegang peranan penting atau komponen utama sel hewan atau
manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang
terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan
pertumbuhan tubuh. Dalam kehidupan kita, protein memegang peranan yang
penting pula. Suatu protein berfungsi sebagai biokatalis, pengganti sel-sel yang
rusak atau tua, sebagai zat pembangun dan lain-lain.
Kita memperoleh protein dari makanan yang berasal dari hewan ataupun
tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan biasa disebut dengan protein hewani,
dimana protein hewani mengandung lebih banyak jenis-jenis asam amino adapula
yang lengkap. sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati
walaupun jenis asam amino yang dikandung kurang lengkap, manusia juga
memerlukan asupan protein nabati. Beberapa makanan yang berfungsi sebagai
sumber protein adalah daging, telur, susu, ikan, beras, kacang, kedelai, gandum,
jagung, buah-buahan, dan lain-lain.
Salah satu sumber protein yang di akan diuji dalam laboratorium protein
dalam kedelai. Protein dalam kedelai dapat digunakan dalam berbagai olahan
pangan, seperti tahu, kecap maupun susu. Kedelai utuh mengandung 35 40%
protein, paling tinggi dari segala jenis kacang kacangan. Ditinjau dari segi mutu,
protein kedelai adalah yang paling baik mutu gizinya yaitu hampir setara dengan
protein daging. Diantara jenis kacang-kacangan, kedelai merupakan sumber
protein paling baik karena mempunyai susunan asam amino esensial paling
lengkap. Disamping itu kedelai juga dapat digunakan sebagai sumber lemak,
vitamin, mineral dan serat.
1.2 Tujuan :
Adapun tujuan diadakan praktikum ini adalah:
1.Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kelarutan protein.
2.Untuk mengetahui pengaruh pH terhadap kelarutan protein.
Protein yang tersusun oleh asam amino non esensial Asam amino non
esensial adalah asam amino yang bibutuhkan oleh tubuh dan tubuh dapat
mensintesa sendiri melalui reaksi aminasi reduktif asam keton atau melaui
transaminasi. Yang termasuk dalam protein ini adalah alanin, aspartat, glutamat,
glutamine (Tejasari, 2005).
2.3 pH Isoelektrik
Suatu protein pada umumnya mengandung asam amino bermuatan posifif
(basa) dan sejumlah lagi bermuatan negatif (asam). Pada suatu pH larutan tertentu,
gugus muatan positif suatu protein akan sama dengan gugus yang bermuatan
negatif, sehingga protein akan bermuatan netral, dikenal dengan pH isoelektrik.
Pada pH isoelektrik , suatu protein sangan mudah diendapkan karena saat itu
muatan listriknya nol. Prinsip ini banyak dipakai dalam teknik pemisahan protein
dalam suatu campuran kerena pH isoelektrik khas untu setiap protein, sehingga
dengan menyesuaikan pH maka campuran beberapa protein dalam suatu larutan
dapat dipisahkan (Jalip, 2011).
2.4 HCl, NaOH, dan CH3COOH
Asam klorida merupakan bahan kimia yang sama pentingnya dengan asam
sulfat. Asam klorida dibuat dengan cara mereaksikan klorin dan gas hydrogen
pada suhu tinggi. Asam klorida yang berwujud gas dilarutkan dalam air sehingga
diperoleh larutan asam klorida yang dijual dengankepekatan sekitar 36%
(Chang,1994). Menurut tata nama kimia (Margono,1998) menyebutkan HCl
tergolong asam biner. Asam yang hanya terdiri atas 2 atom dan diberi nama
dengan akhiran Ida.
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau
sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida
terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium
hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air
(Cotton, 2007).
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam
bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair
dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut
dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol
dan metanol. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam
laboratorium kimia (Sugiyarto,2003).
Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga acetid acid atau acidum
aceticum, akan tetapi dikalangan masyarakat asam asetat disebut juga cuka atau
asam cuka. Asam cuka merupakan cairan yang rasanya masam (agus dkk,1993)
yang membuat nya melalui proses fermentasi alkohol dan fermentasi asetat yang
didapat dari bahan kayu gula seperti anggur, apel, nira kelapa, malt, gula, lain
sebagainnya (Anton A, 2003). Asam asetat dengan kadar kira-kira 25% beredar
bebas dipasara dan bisannya ada yang bermerk dan tidak bermerk. Pada cuka yang
bermerk biasanya tertera atau tertulis kadar asam asetat pada etiketnya.
3.1.2 Bahan
1. Kedelai
2. Larutan CH3COOH 1 N
3. Larutan HCl 1 N
4. Larutan NaOH 1 N
5. Air distilat
6. pH universal
SUSU KEDELAI
Suhu
Pemanasan
Pengaruh Dengan
Pemanasan
Pengaruh Tanpa
Pemanasan
Susu
Kedelai
Larutan
HCl
CH3COOH
NaOH
pH
2-7
3-7
7-11
DAFTAR PUSTAKA
Titik Isoelektrik